Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEKNIK PENILAIAN SIKAP

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Oksiana Jatiningsih, M.Si

DISUSUN OLEH :
1. Aprilia Putri Listianti 22040254005
2. Nadiah Putri Dzakirah 22040254011
3. Mu’afa Rafi Rizqulloh 22040254024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teknik Penilaian Sikap ini. Tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini, Tentunya, tidak akan dapat maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak yang ada.
Kami sebagai penyusun, menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini, Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Penulis

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………...……………………………..1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..………….…………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….……........1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………...2
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………….2
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………...…………………3
2.1 Pengertian………………………………………………………………………………….3
2.2 Teknik Penilaian Sikap…………………………………………………………………….3
2.3 Cakupan dan Tingkatan Domain Penilaian Sikap……………………..…………………..4
BAB III
PENUTUP………………………………………………………...…………………………..6
3.1 Kesimpulan……………………………..………………………………………………….6
3.2 Saran………………………………………..……………………………………………...6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin,
2009). Hal ini sesuai dengan prinsip penilaian yang tercantum dalam Permendikbud nomor
66 tahun 2013 mengenai standar penilaian yang menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar
peserta didik mencakup kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Salah
satu kompetensi yang dituntut kurikulum 2013 adalah kompetensi sikap. Untuk menilai
kompetensi sikap dibutuhkan suatu alat penelitian (instrumen) yang tepat yang dapat
mewakili objek sikap yang akan diteliti sehingga dapat memperoleh hasil seperti yang
diharapkan. Instrumen yang digunakan pada penilaian kompetensi sikap ini adalah dengan
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik (Permendikbud nomor 66
tahun 2013).
Penilaian kompetensi sikap merupakan serangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program
pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah
refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual.
Penilaian sikap yang dimaksud adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang
dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku (Kemdikbud, 2013). Penilaian
kompetensi sikap dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya yaitu observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Pada umumnya, penilaian melalui observasi dan penilaian teman sejawat terkadang
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengumpulan data. Oleh karena itu,
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilaian sikap ini adalah penilaian diri.
Penilaian dalam proses pembelajaran harus dilakukan secara komprehensif atau
holistik, yakni penilaian yang mencakup semua kompetensi, yakni kognitif, afektif dan
psikomotor (Budiyono, 2015). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Bloom
bahwa ada tiga ranah dalam rekaan psikologis manusia yang dapat diamati, yakni kognitif,
afektif dan kotorik (Arikunto, 2012). Lebih lanjut dijelaskan dalam Permendikbud Nomor
104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik, yakni: “Penilaian hasil
belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran” (Permendikbud No. 14 Th. 2014).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa maksud dari penilaian sikap ?
2. Bagaimana teknik dalam penilaian sikap ?
3. Apa saja cakupan dan tingkatan domain penilaian sikap ?
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari penilaian sikap
2. Untuk mengetahui teknik dan bentuk instrument penilaian sikap
3. Untuk mengetahui cakupan dan tingkatan domain penilaian sikap

1.4 Manfaat
1. Agar mengetahui pengertian dari penilaian sikap
2. Agar mengetahui teknik dan bentuk instrument penilaian sikap
3. Untuk mengetahui cakupan dan tingkatan domain penilaian sikap

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penilaian sikap merupakan serangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program
pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah
refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual.
Penilaian sikap yang dimaksud adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang
dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku (Kemdikbud, 2013). Penilaian
kompetensi sikap dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya yaitu observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Pada umumnya, penilaian melalui observasi dan penilaian teman sejawat terkadang
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengumpulan data. Oleh karena itu,
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilaian sikap ini adalah penilaian diri.
Penilaian dalam proses pembelajaran harus dilakukan secara komprehensif atau
holistik, yakni penilaian yang mencakup semua kompetensi, yakni kognitif, afektif dan
psikomotor (Budiyono, 2015). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Bloom
bahwa ada tiga ranah dalam rekaan psikologis manusia yang dapat diamati, yakni kognitif,
afektif dan kotorik (Arikunto, 2012). Lebih lanjut dijelaskan dalam Permendikbud Nomor
104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik, yakni: “Penilaian hasil
belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran” (Permendikbud No. 14 Th. 2014).
Assessment of learning ialah penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun atau di akhir peserta
didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Jika Assessment for learning
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Pada assessment for learning pendidik
memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan
menentukan kemajuan belajarnya. Assessment for learning juga dapat dimanfaatkan oleh
pendidik untuk meningkatkan performa peserta didik. Penugasan, presentasi, proyek,
termasuk kuis merupakan contoh-contoh bentuk assessment for learning (penilaian untuk
proses belajar). Sementara Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan
assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik
secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk
belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri.

2.2 Teknik Penilaian Sikap


Dalam melakukan penilaian sikap terdapat beberapa teknik penilaian yang dapat
dilakukan diantaranya.
3
a. Observasi
Teknik observasi digunakan pendidik mengamati dan menyusun laporan
perilaku peserta didik berupa sikap spiritual dan sikap sosial. Lembar observasi sendiri
terdiri dari lembar observasi tertutup dan lembar observasi terbuka. Lembar observasi
tertutup merupakan instrumen yang digunakan pendidik dalam menentukan butir-butir
perilaku dan indikator-indikator yang akan diobservasi. Sementara lembar observasi
terbuka adalah instrumen yang digunakan pendidik untuk mencatat perilaku peserta
didik secara alami. Penilaian perilaku peserta didik tidak hanya didasarkan pada hasil
pengamatan langsung oleh pendidik, wali kelas, dan guru konseling melainkan
mencatat informasi lain yang dianggap valid dan relevan dari berbagai sumber. Dalam
teknik observasi ini instrument yang digunakan adalah pedoman observasi berupa
daftar cek atau skala penilaian dengan disertakan rubrik.

b. Teknik Penilaian Diri Sendiri


Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya masing-masing, penguasaan
kompetensi yang diu targetkan, dan menghargai serta berperilaku jujur.
Contoh :
Nama : …..
Kelas : …..
Absen : ….
Beri tanda centang pada kolom ya atau tidak sesuai dengan diri kalian.
No Perntayaan Ya Tidak

1. Saya pernah meniru teman saat ujian berlangsung


2. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian yang dimaksud adalah penilaian antar peserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi. Aspek kompetensi yang dinilai adalah kompetensi inti spritual
yaitu menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, dan kompetesi inti
sosial yaitu perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis
kelas.

2.4 Cakupan dan Tingkatan Domain Penilaian Sikap


a. Cakupan Penilaian Sikap
Cakupan penilaian sikap pada dua yaitu spiritual dan sikap sosial berasarkan pada
kompetensi inti kedua ranah ini. Sikap spiritual ditunjukkan dengan perilaku beriman,
bertaqwa, dan bersyukur. Sedangkan sikap sosial sesuai kompetensi mengembangkan
sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sikap spiritual dan sikap sosial dalam
4
kompetensi ini dijabarkan secara spesifik dalam kompetensi dasar. oleh karena itu sikap
yang diobservasi juga memperhatikan sikap yang dikembangkan dalam kompetensi
dasar

b. Tingkatan Domain Penilaian Sikap


Tingkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Receiving : Perilaku Penerimaan berbentuk kesadaran, kehendak mendengarkan,
dan memperhatikan.
2. Responding: Perilaku merespon dalam bentuk partisipasi aktif menaggapi.
3. Valuing: Perilaku penilaian ditunjukkan dengan sikap mulai memberikan komentar
atau pernyataan-pernyataan dan mulai mengikuti kebiasaan tertentu.
4. Organizing: Perilaku pengorganisasian dan konseptualisasi ditunjukkan dengan
sikap mengatur diri dan memutuskan sesutu berdasarkan prioritas. memadukan nilai
sikap berikutnya adalah mengorganisasi dan konseptualisasi.
5. Characteristing: Tingkatan tertinggi dari domain sikap Karakterisasi atau
Internalisasi nilai. Dalam tingkatan ini seseorang telah menjadikan sebuah system
nilai menjadi bagian dari perilaku keseharian sehingga menjadi karakteri.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penilaian sikap merupakan serangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program
pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran
adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara
individual. Dalam penilaian sikap terdapat beberapa teknik penilaian yang dapat
dilakukan seperti observasi,penilaian diri sendiri, penilaian terhadap teman. Teknik –
teknik ini dilakukan untuk penilaian terhadap penilaian sikap peserta didik. Juga
terdapat cakupan dalam penilaian sikap yang mengyangkut tentang dua hal yaitu
spiritual dan sosial. Tingkatan penilaian sikap yaitu Receiving, Responding, Valuing,
Organizing, dan Characteristing.

3.2 Saran
Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait
dengan penilaian sikap,cakupan penilaiannya. Dan teknik penilaiaannya. Khususnya
yang ingin mengetahui tentang penilaian sikap sehingga nantinya memiliki hasil yang
lebih objektif mengenai penilaian sikap bagi peserta didik. Selain itu tujuan dengan
adanya makalah ini digunakan sebagai acuan bagi pendidik untuk melakukan penilaian
terutama bagi peserta didik.

6
DAFTAR PUSTAKA
Berkat Asi, Nopriawan. Penilaian Sikap dan Sosial. 2017. https://www.kampus-
digital.com/2017/04/makalah-kelompok-8-kapsel-pendidikan.html
Selvia Mutafidoh, Eko Wahyu Wibowo. Analisis Pelaksanaan Penilaian Sikap Sosial Siswa
Berdasarkan Kurikulum 2013. 2017. PRIMARY Vol. 09 No. 01
Darmansyah.2014. Teknik Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial Dalam Pendidikan Karakter Di
Sekolah Dasar 08 Surau Gadang Nanggolo

Anda mungkin juga menyukai