DOSEN PENGAMPU :
Dr. Oksiana Jatiningsih, M.Si
DISUSUN OLEH :
1. Aprilia Putri Listianti 22040254005
2. Nadiah Putri Dzakirah 22040254011
3. Mu’afa Rafi Rizqulloh 22040254024
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………...……………………………..1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..………….…………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….……........1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………...2
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………….2
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………...…………………3
2.1 Pengertian………………………………………………………………………………….3
2.2 Teknik Penilaian Sikap…………………………………………………………………….3
2.3 Cakupan dan Tingkatan Domain Penilaian Sikap……………………..…………………..4
BAB III
PENUTUP………………………………………………………...…………………………..6
3.1 Kesimpulan……………………………..………………………………………………….6
3.2 Saran………………………………………..……………………………………………...6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin,
2009). Hal ini sesuai dengan prinsip penilaian yang tercantum dalam Permendikbud nomor
66 tahun 2013 mengenai standar penilaian yang menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar
peserta didik mencakup kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Salah
satu kompetensi yang dituntut kurikulum 2013 adalah kompetensi sikap. Untuk menilai
kompetensi sikap dibutuhkan suatu alat penelitian (instrumen) yang tepat yang dapat
mewakili objek sikap yang akan diteliti sehingga dapat memperoleh hasil seperti yang
diharapkan. Instrumen yang digunakan pada penilaian kompetensi sikap ini adalah dengan
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik (Permendikbud nomor 66
tahun 2013).
Penilaian kompetensi sikap merupakan serangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program
pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah
refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual.
Penilaian sikap yang dimaksud adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang
dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku (Kemdikbud, 2013). Penilaian
kompetensi sikap dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya yaitu observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Pada umumnya, penilaian melalui observasi dan penilaian teman sejawat terkadang
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengumpulan data. Oleh karena itu,
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilaian sikap ini adalah penilaian diri.
Penilaian dalam proses pembelajaran harus dilakukan secara komprehensif atau
holistik, yakni penilaian yang mencakup semua kompetensi, yakni kognitif, afektif dan
psikomotor (Budiyono, 2015). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Bloom
bahwa ada tiga ranah dalam rekaan psikologis manusia yang dapat diamati, yakni kognitif,
afektif dan kotorik (Arikunto, 2012). Lebih lanjut dijelaskan dalam Permendikbud Nomor
104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik, yakni: “Penilaian hasil
belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran” (Permendikbud No. 14 Th. 2014).
1.4 Manfaat
1. Agar mengetahui pengertian dari penilaian sikap
2. Agar mengetahui teknik dan bentuk instrument penilaian sikap
3. Untuk mengetahui cakupan dan tingkatan domain penilaian sikap
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penilaian sikap merupakan serangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program
pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah
refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual.
Penilaian sikap yang dimaksud adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang
dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku (Kemdikbud, 2013). Penilaian
kompetensi sikap dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya yaitu observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Pada umumnya, penilaian melalui observasi dan penilaian teman sejawat terkadang
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengumpulan data. Oleh karena itu,
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilaian sikap ini adalah penilaian diri.
Penilaian dalam proses pembelajaran harus dilakukan secara komprehensif atau
holistik, yakni penilaian yang mencakup semua kompetensi, yakni kognitif, afektif dan
psikomotor (Budiyono, 2015). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Bloom
bahwa ada tiga ranah dalam rekaan psikologis manusia yang dapat diamati, yakni kognitif,
afektif dan kotorik (Arikunto, 2012). Lebih lanjut dijelaskan dalam Permendikbud Nomor
104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik, yakni: “Penilaian hasil
belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran” (Permendikbud No. 14 Th. 2014).
Assessment of learning ialah penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun atau di akhir peserta
didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Jika Assessment for learning
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Pada assessment for learning pendidik
memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan
menentukan kemajuan belajarnya. Assessment for learning juga dapat dimanfaatkan oleh
pendidik untuk meningkatkan performa peserta didik. Penugasan, presentasi, proyek,
termasuk kuis merupakan contoh-contoh bentuk assessment for learning (penilaian untuk
proses belajar). Sementara Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan
assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik
secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk
belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian sikap merupakan serangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program
pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran
adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara
individual. Dalam penilaian sikap terdapat beberapa teknik penilaian yang dapat
dilakukan seperti observasi,penilaian diri sendiri, penilaian terhadap teman. Teknik –
teknik ini dilakukan untuk penilaian terhadap penilaian sikap peserta didik. Juga
terdapat cakupan dalam penilaian sikap yang mengyangkut tentang dua hal yaitu
spiritual dan sosial. Tingkatan penilaian sikap yaitu Receiving, Responding, Valuing,
Organizing, dan Characteristing.
3.2 Saran
Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait
dengan penilaian sikap,cakupan penilaiannya. Dan teknik penilaiaannya. Khususnya
yang ingin mengetahui tentang penilaian sikap sehingga nantinya memiliki hasil yang
lebih objektif mengenai penilaian sikap bagi peserta didik. Selain itu tujuan dengan
adanya makalah ini digunakan sebagai acuan bagi pendidik untuk melakukan penilaian
terutama bagi peserta didik.
6
DAFTAR PUSTAKA
Berkat Asi, Nopriawan. Penilaian Sikap dan Sosial. 2017. https://www.kampus-
digital.com/2017/04/makalah-kelompok-8-kapsel-pendidikan.html
Selvia Mutafidoh, Eko Wahyu Wibowo. Analisis Pelaksanaan Penilaian Sikap Sosial Siswa
Berdasarkan Kurikulum 2013. 2017. PRIMARY Vol. 09 No. 01
Darmansyah.2014. Teknik Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial Dalam Pendidikan Karakter Di
Sekolah Dasar 08 Surau Gadang Nanggolo