Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

‘’PROSEDUR DAN ALAT PENILAIAN RANAH KOGNITIF C1, C2, C3, C4, C5, DAN C6
TAKSONOMI BLOOM RELEVAN’’

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Evaluasi Pembelajaran Biologi

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3 – TBIO 6B

1. Palda Agustiansyah (2010204026)


2. Amel fadillah utami (2010204002)
3. Jeki pranata (20102040 )
4. Nevi emadia rahayu (21102040 )
5. Rangga nahrizal (20102040 )

DOSEN PENGAMPU :

ANGGI DESVIANA SIREGAR, M.Pd

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN KERINCI)
TAHUN 1443/2022M

1
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadiran Allah SWT, atas berkah dan limpahan
rahmat nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Makalah ini
merupakan tugas terstruktur dalam mata kuliah ini ‘’ Evaluasi Pembelajaran Biologi’’
Kurikulum ‘’TADRIS BIOLOGI’’ Institut agama islam negeri (IAIN) kerinci.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dari
berbagai pihak yang telah memberikan saran, waktu, bimbingan, semangat, pengetahuan dan
nasehat yang sngat bermanfaat kepada penulis. Dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna di karenakan keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran, dan
masukan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca. Akhir kata dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam makalah ini. Terima kasih.

Sungai penuh, 28 Februari 2023

Penulis

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...............................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4

1.3. Tujuan Masalah...........................................................................................................4

BAB II.......................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................................5

2.1. Pengertian Ranah Penilaian Kognitif Ranah...................................................................5

2.2 Aspek Cakupan Penilaian Ranah Kognitif......................................................................5

2.3 Bentuk-bentuk tes kognitif dan Teknik penskrorannya...................................................7

BAB III....................................................................................................................................10

PENUTUP...............................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10

3.2. Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah lakusiswa. Peran


evaluasi dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting.Evaluasi dalam proses
pembelajaran merupakan suatu proses untukmengumpulkan, menganalisa dan
menginterpretasi informasi untuk mengetahuitingkat pencapaian tujuan pembelajaran.
Sebagai bagian yang sangat penting darisebuah proses pembelajaran, evaluasi dalam
proses pembelajaran hendaknyadirancang dan dilaksanakan oleh guru.

Penilaian kognitif merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru untukmengukur


tingkat pencapaian dan penguasaan siswa dalam aspek pengetahuan.Kompetensi
pengetahuan merefleksikan konsep-konsep keilmuan yang harusdikuasai oleh siswa
melalui proses pembelajaran. Untuk itu, dalam makalah inikami akan membahas mengenai
pengertian penilaian kognitif, tingkat berfikirranah kognitif, teknik dan instrumen
dalam penilaian kognitif dan contohoprerasional penilaian kognitif dalam proses
pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian penilaian kognitif?
2. Apa saja cakupan yang diukur dalam ranah penilaian kognitif?
3. Bagaimana bentuk-bentuk tes kognitif dan Teknik penskrorannya?
4. Bagaimana pelaksanaan penilaian kognitif?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui definisi penilaian kognitif.
2. Untuk mengetahui cakupan yang diukur dalam penilaian ranah kognitif.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk tes kognitif dan Teknik penskrorannya.
4. Untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan penilaian kognitif.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ranah Penilaian Kognitif Ranah


kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).Menurut Bloom,
segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasukdalam ranah kognitif. Ranah
kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir,termasuk didalamnya kemampuan
menghafal, memahami, mengaplikasi,menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi, Pengukuran dalamsekolah berkaitan hanya dengan pecandraan (deskripsi)
kuantitatif mengenaitingkah laku siswa. Pengukuran tidak melibatkan pertimbangan
mengenai baiknya atau nilai tingkah laku yang diukur. Seperti halnya tes, pengukuran pun
tidakmenentukan siapa yang lulus dan siapa yang tidak lulus. Pengukuran
hanyamembuahkan data kuantitatif mengenai hal yang diukur.

2.2 Aspek Cakupan Penilaian Ranah Kognitif


Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampaipada kemampuan
memecahkan masalah yang menuntut siswa untukmenghubungakan dan menggabungkan
beberapa ide, gagasan, metode atauprosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah
tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan
tentang kegiatanmental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke
tingkat yangpaling tinggi yaitu evaluasi.Apabila melihat kenyataan yang ada dalam
sistem pendidikan yangdiselenggarakan, pada umumnya baru menerapkan beberapa
aspek kognitiftingkat rendah, seperti pengetahuan, pemahaman dan sedikit
penerapan.Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan evaluasi jarang sekali diterapkan.
Apabilasemua tingkat kognitif diterapkan secara merata dan terus-menerus maka
hasilpendidikan akan lebih baik. Pengukuran hasil belajar ranah kognitif
dilakukandengan tes tertulis

Dalam ranah kognitif terdapat enam aspek dan cakupan yang diukurdalam ranah
kognitif, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yangpaling tinggi. Aspek dan
cakupan yang dimaksud adalah:
5
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) (C1) adalah kemampuanseseorang
untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembalitentang nama, istilah,
ide,gejala, rumus-rumus dan sebagainya, tanpamengharapkan kemampuan untuk
menggunakannya. Pengetahuan atauingatan ini adalah merupakan proses berpikir yang
paling rendah, iniditandai dengan kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi,
fakta,aturan, urutan, metode. Salah satu contoh hasil belajar kognitif padajenjang
pengetahuan adalah: peserta didik dapat menghafal surat al-‘Ashr,menerjemehkan dan
menuliskannya secara baik dan benar, sebagai salahsatu materi pelajaran kedisiplinan yang
diberikan oleh guru pendidikanagama Islam di sekolah.

2. Pemahaman (Comprehension) (C2) adalah kemampuan seseorang


untukmemahami setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain,memahami
adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dariberbagai segi, ditandai dengan
kemampuan menerjemahkan, menafsirkan,memperkirakan, menentukan,
menginterprestasikan. Pemahamanmerupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat
lebih tinggi dariingatan atau hafalan. Salah satu contohnya; peserta didik atas pertanyaanGuru
Pendidikan Agama Islam dapat menguraikan tentang maknakedisiplinan yang terkandung
dalam surat al-‘Ashr secara lancar dan jelas.

3. Penerapan atau aplikasi (application) (C3) adalah kesanggupan seseoranguntuk


menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupunmetode-metode, prinsip-
prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya,dalam situasi yang baru dan kongkret,
ditandai dengan kemampuanmenghubungkan, memilih, mengorganisasikan, memindahkan,
menyusun,menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan, mengubah struktur.Aplikasi
atau penerapan ini adalah merupakan proses berpikir setingkatlebih tinggi ketimbang
pemahaman. Salah satu contoh hasil belajarkognitif jenjang penerapan misalnya adalah
peserta didik mampumemikirkan tentang penerapan konsep kedisiplinan yang diajarkan
Islam tersebut diatas, dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga,
sekolahmaupun masyarakat.

4. Analisis (analysis)(C4) adalah kemampuan seseorang untuk merinci


ataumenguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebihkecil dan
mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor lainnya. Ditandai
dengan kemampuan membandingkan,menganalisis, menemukan, mengalokasikan,
membedakan,mengkategorikan. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi

6
ketimbangjenjang aplikasi. Contoh: peserta didik dapat merenung dan memikirkandengan
baik tentang wujud nyata dari kedisiplinan seorang siswa di rumah,di sekolah dan dalam
kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat,sebagai bagian dari ajaran Islam.

5. Sintesis (synthesis) (C5) adalah kemampuan berpikir yang


merupakankebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu prosesyang
memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehinggamenjelma menjadi suatu
pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.Ditandai dengan kemampuan
mensintesiskan, menyimpulkan,menghasilkan, mengembangkan, menghubungkan,
mengkhususkan. Salahsatu contoh hasil belajar kognitif pada jenjang sintesis ini adalah:
pesertadidik dapat menulis karangan tentang pentingnya kedisiplinansebagaimana telah
diajarkan oleh islam.

6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (Evaluation) (C6) adalah merupakanjenjang


berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut TaksonomiBloom. Ditandai dengan
kemampuan menilai, menafsirkan,mempertimbangkan dan menentu. Penilaian atau
evaluasi disinimerupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan
terhadapsuatu, nilai atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapapilihan,
maka ia akan mampu memilih satu pilihan, maka ia akan mampumemilih satu pilihan yang
terbaik, sesuai dengan patokan-patokan ataukriteria yang ada. Salah satu contoh hasil
belajar kognitif jenjang evaluasiadalah: peserta didik mampu menimbang-nimbang tentang
manfaat yangdapat dipetik oleh

2.3 Bentuk-bentuk tes kognitif dan Teknik penskrorannya


1. Tes Lisan di kelasPertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui taraf serap siswa-i
secaramerata. Prinsip pertanyaan adalah: mengajukan pertanyaan, memberiwaktu untuk
berpikir dan menunjuk siswa untuk menjawab.

2. Bentuk pilihan gandaPedoman utama pembuatan butir soalnya menurut Ebel adalah :

o Pokok soal harus jelas.


o Pilihan jawaban homogen dalma arti isi.
o Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama.
o Tidak ada petunjul jawaban benar.

7
o Hindari pilihan jawaban : semua benar atau semua salah.
o Pilihan jawaban angka diurutkan.
o Semua pilihan jawaban logis.
o Jangan menggunakan negatif ganda.
o Kalimat sesuai dengan tingkat perkembangan siswa-i.
o Bahasa Indonesia yang digunakan baku.k. Letak pilihan jawaban benar
ditentukan secara acak.

3. Bentuk uraian objektifBentuk uraian objektif tepat untuk mata pelajaran eksak seperti IPA
danmatematika, karena kunci jawaban hanya satu dan ada skor pada setiappengerjaan rumus.
Bentuk pertanyaannya adalah : hitunglah, tafsirkan ataubuatlah kesimpulan.

4. Bentuk uraian non objektifPenilaian tes ini cenderung dipengaruhi oleh subyektifitas dari
penilai. Tesini menuntut siswa-i untuk mampu menyampaikan, memilih, menyusundan
memadukan gagasan atau ide yang telah dimiliki dengan kata-katanyasendiri.Kelemahan tes
ini adalah :

o Penskoran sering dipengaruhi oleh subyektivitas.


o Memerlukan waktu yang lama untuk memeriksa lembar jawaban.
o Cakupan materi yang diujikan sangat terbatas
o Adanya effect bluffing (rekayasa).Dan cara untuk menghindari kelemahan
tersebut adalah :
a. Jawaban tiap skor tidak panjang, supaya cakupan materi banyak.
b. Tidak melihat nama siswa-i.
c. Memeriksa setiap jawaban dengan seksama.
d. Menyiapkan pedoman penskoran.Kaidah penulisan soal bentuk uraian
non objektif adalah :
1) Gunakan kata : mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan,
tafsirkan, hitunglah dan buktikan.
2) Hindari penggunaan pertanyaan : siapa, apa dan bila.
3) Menggunakan bahasa indonesia yang baku.
4) Hindari menggunakan kata-kata yang dapat ditafsirkan ganda.
5) Buat petunjuk mengerjakan soal.
6) Buat kunci jawaban.

8
7) Buat pedoman penskoran.

5. Bentuk jawaban singkatBentuk tes ini ditandai dengan adanya tempat kosong untuk
menuliskanjawaban sesuai petunjuk. Bentuk tes ini meliputi : jenis pertanyaan,
jenismelengkapi atau isian dan jenis identifikasi atau asosiasi. Kaidah
utamapenyusunannya adalah :

a. Soal harus sesuai dengan indikator.

b. Jawaban yang benar hanya satu.

c. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.

d. Bentuk soal menggunakan bahasa indonesia baku.

6. Bentuk menjodohkanSoal bentuk menjodohkan atau memasangkan terdiri dari


suatu premis,dafter kemungkinan jawaban dan suatu petunjuk untuk
menjodohkanmasing-masing premis dengan kemungkinan jawaban. Kaidah
pokokpenulisannya adalah :

a. Soal harus sesuai dengan indikator.

b. Jumlah alternatif jawaban lebih banyak dari premis

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan


tentang kegiatanmental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke
tingkat yangpaling tinggi yaitu evaluasi.Apabila melihat kenyataan yang ada dalam
sistem pendidikan yangdiselenggarakan, pada umumnya baru menerapkan beberapa
aspek kognitiftingkat rendah, seperti pengetahuan, pemahaman dan sedikit
penerapan.Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan evaluasi jarang sekali diterapkan.
Apabilasemua tingkat kognitif diterapkan secara merata dan terus-menerus maka
hasilpendidikan akan lebih baik. Pengukuran hasil belajar ranah kognitif
dilakukandengan tes tertulis

Penilaian kognitif merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru untukmengukur


tingkat pencapaian dan penguasaan siswa dalam aspek pengetahuan.Kompetensi
pengetahuan merefleksikan konsep-konsep keilmuan yang harusdikuasai oleh siswa
melalui proses pembelajaran. Untuk itu, dalam makalah inikami akan membahas mengenai
pengertian penilaian kognitif, tingkat berfikirranah kognitif, teknik dan instrumen
dalam penilaian kognitif dan contohoprerasional penilaian kognitif dalam proses
pembelajaran.

3.2. Saran

Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami

menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dari makalah yang kami buat. Untuk itu, kritik

dan saran sangat kami harapkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta ; Bumi Aksara.

Asti, Surahma dan Wahyuni. 2013. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Pustaka Kesehatan,
Yogyakarta

Campbell. (2008). Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga

Dimyati, M. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Harjanto. 2010.Prosedur Taksonomi Bloom Revisi Dan Taksonomi Relevan. Jakarta. Rineka
Cipta

Suharsono dan Egi Nuryadin. (2018). Mengingat Dan Memahami Kembali Taksonomi
Bloom. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Suharsono dan Popo Mustofa K. (2017). Konsep Relevan Taksonomi Bloom Dan
Implementasi Pelajaran. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

11

Anda mungkin juga menyukai