DOSEN PENGAMPU:
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT,atas limpahan kasih sayang dan
anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
baik.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas matakuliah Evaluasi
Pembelajaran Biologi.
Sholawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan buat junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW.yang telah membawa kita ke zaman yang penuh ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu
kami membutuhkan kritik maupun saran yang membangun,untuk pembuatan
makalah kami berikutnya.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan penulisan........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Kesimpulan................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taksonomi Bloom merupakan salah satu gebrakan pendidikan yang
memberikan pengaruh besar terhadap bagaimana evaluasi pendidikan bahkan
penyelenggaraan pendidikan secara umum dilaksanakan. Mengapa? Karena
Taksonomi ini dapat mengidentifikasi kemampuan berpikir mulai dari tingkat
yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Tentunya saat kita mampu
membagi kemampuan berpikir, maka kita juga dapat membuat indikator, soal,
dan evaluasi sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dari tujuan pendidikan.
Sebelum Taksonomi Bloom dikenalkan, berbagai materi, soal, dan
pembelajaran yang diberikan di sekolah hanyalah berupa transfer ilmu dan
hafalan semata. Isu tersebut diutarakan oleh Bloom dan kawan-kawan dalam
Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika pada awal tahun 1950. Bloom dan
kawan-kawan mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar yang banyak
disusun di sekolah, ternyata persentase terbanyak butir soal yang diajukan hanya
meminta siswa untuk mengutarakan hafalan mereka saja.
Padahal, tujuan dari pembelajaran di sekolah adalah ingin memaksimalkan
potensi diri, kemampuan kognitif (berpikir), dan keterampilan siswa, bukan
sekedar mampu menjawab soal dari hafalan saja. Hal ini juga urgensinya
semakin besar di abad-21 di mana informasi sudah dapat disebarkan dan diakses
dengan cepat tanpa harus mengingatnya. Kemampuan berpikir kritis, pemecahan
masalah, dan daya kreasi peserta didik menjadi yang utama, bukan pengetahuan
dan hafalannya saja.
B. Rumusan masalah
1. Bagaiamanakah taksonomi bloom dimensi kognitif C1, C5, dan C6 versi
lama?
2. Bagaimanakah revisi dari taksonomi bloom dimensi kognitif C1, C5, dan
C6?
C. Tujuan
1. Mengetahui taksonomi bloom dimensi kognitif C1, C5, dan C6
2. Mengetahui apa saja perbandingan antara taksonomi bloom lama dengan
taksonomi bloom revisi dimensi kognitif
BAB II
PEMBAHASAN
2
yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau
manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus
mampu menilai alternatif solusi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan
efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dan sebagainya.
B. Taksonomi Bloom revisi dimensi Kognitif
Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl
dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar
sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan
pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi hanya
dilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut meliputi:
1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level
taksonomi.
2. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan level
masih sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi.
1. Mengingat (C1)
Kategori Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan
dari memori jangka panjang seorang siswa. Dua proses kognitif yang
berkaitan dengan kategori ini adalah menyadari atau recoqnizing dan
mengingat kembali atau recalling. Jenis pengetahuan yang relevan dengan
kategori ini adalah pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif, serta kombinasi-
kombinasi yang mungkin dari beberapa pengetahuan ini (Anderson, &
Kratwhol; 2001).
2. Mengevaluasi (C5)
Kategori mengevaluasi diartikan sebagai tindakan membuat suatu
penilaian (judgement) yang didasarkan pada kriteria dan standar tertentu.
Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, dan
konsistensi. Kriteria–kriteria ini ditentukan sendiri oleh siswa. Standar yang
bisa digunakan bisa berupa standar kuantitatif maupun standar kualitatif.
Standar-standar tersebut kemudian diterapkan pada kriteria-kriteria yang
dipilih tadi. Kategori mengevaluasi mencakup sejumlah proses kognitif,
3
yaitu memeriksa (checking), dan mengkritik (critiquing). Proses memeriksa
atau checking merupakan proses membuat penilaian terhadap suatu kriteria
internal, sementara proses mengkritik atau critiquing merupakan proses
membuat penilaian yang didasarkan pada kriteria-kriteria
eksternal(Anderson,etal.2001).
3. Mencipta (C6)
Proses menyusun sejumlah elemen tertentu menjadi satu kesatuan
yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan pengajaran yang termasuk
kedalam kategori mencipta ini adalah mengajarkan pada para siswa agar
mampu membuat suatu produk baru dengan mengorganisasi sejumlah
elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang belum pernah ada atau
tidak pernah diprediksi sebelumnya. Proses-proses kognitif yang termasuk
kedalam kategori ini biasanya juga dikoordinasikan dengan pengalaman
belajar yang sudah dimiliki oleh para siswa sebelumnya. Meskipun kategori
menciptakan ini mengharuskan adanya suatu pola pikir kreatif dari pihak
siswa, pola pikir kreatif tersebut tidak sepenuhnya terbebas dari tuntutan-
tuntutan atau batasan-batasan yang telah ditentukan dalam suatu pengajaran
pelajaran atau batasan-batasan yang terjadi dalam situasi tertentu (Anderson,
et al. 2001).
Taksonomi Bloom sebelum dan sesudah di revisi.
C2 Pemahaman Memahami
4
No Taksonomi Revisi Taksonomi Dimensi Proses
. Bloom Bloom Berpikir
C3 Penerapan Mengaplikasikan
C4 Analisis Menganalisis
Higher Order
C5 Sintesis Mengevaluasi
Thinking Skills
C6 Evaluasi Mengkreasi
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Taksonomi Bloom merupakan salah satu gebrakan pendidikan yang
memberikan pengaruh besar terhadap bagaimana evaluasi pendidikan bahkan
penyelenggaraan pendidikan secara umum dilaksanakan.
Dalam Taksonomi Bloom, tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain,
yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.
Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl
dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar
sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan
pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom
B. Saran
Sebagai calon seorang guru,mahasiswa jurusan pendidikan haruslah paham
mengenai taksonomi bloom dan hal-hal yang sekiranya membantu pada saat
mengajar maupun menerapkan pembelajaran,agar dapat memudahkan pada saat
nanti terjun ke dunia pendidikan.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://serupa.id/taksonomi-bloom-revisi-dan-kata-kerja-operasional/
https://www.rijal09.com/2016/12/taksonomi-bloom-lama-dan-hasil-revisi.html?m=1
Dewanti, A.J. (2020). Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas vii mts muslim
pancasila wonotirto blitar dalam pemecahan masalah matematika pada materi
segi empat ditinjau dari gaya belajar. S-1 Skripsi, IAIN Tulungagung.
Effendi, Ramlan. (2015). Konsep revisi taksonomi bloom dan implementasinya pada
pelajaran matematika smp. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2, (1).
Tim Pusat Penilaian Pendidikan. (2019). Panduan penulisan soal hots (higher order
thinking skills). Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan
Pengembangan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.