DOSEN PENGAMPU
Oleh:
EET NURHAETI
1444H/2022M
KATA PENGANTAR
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
shallallahu „alaihi wasallam yang mana tidak ada Nabi setelah beliau, serta beliau adalah
utusan Allah yang membawa amanat mulia dari Allah untuk disampaikan kepada umat
manusia di muka bumi ini, begitupun kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, tabi‟in dan
atba‟uttabi‟in serta kepada seluruh umatnya yang senantiasa mengikuti jejak langkahnya
sampai hari kiamat nanti. Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Selanjutnya, dengan rendah hati penulis meminta kritik dan saran dari para pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan. Kami
ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung
serta membantu kami selama proses penyelesaian ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR……………...……………….………...…………...........
DAFTARISI……………………..………………..…………..…………..……
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang…………………………………………………...…............................
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...……..
C. Tujuan Masalah ………………………………………………...…………...…….…
BAB II PEMBAHASAN
A. Kerangka Dasar Tujuan Prndidikan dan Penilaian Hasil Belajar…………………….
B. Penilaian Hasil Belajar……………….………………………………………...…….
C. Karakteristik Syarat Evaluasi Pembelajaran………….………………………….…...
D. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran………….…………………………………...
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………..……….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….…...
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti atau dapat menggunakannya.
1. Mendefinisikan
2. Menyusun Daftar
3. Mencoccokan
4. Menyebutkan
5. Membuat Garis Besar
6. Menyatakan
7. memilih
2) Pemahaman (comprehension)
pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat
memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.
a. Menterjemahkan
b. Menafsirkan dan nengekstrapolasi kata kerja oprasional yang dapat di gunakan.
Menterjemahkan
Menafsirkan
Mengubah
Mempertahankan
Membedakan
Memprakirakan
Menjelaskan
Menyimpilkan
Memberi Contoh
Meramalkan
Meningkatkan
3) Penerapan (application)
penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip dan teori-teori dalam situasi
baru dan konkrit.
4) Analisis (analysis)
Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen
pembentuknya. Sintesis (synthesis)
5) Sintesis (synthesis),
Yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan sesuatu
yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria
tertentu. Hal penting dalam evaluasi ini adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa,
sehingga peserta didik mampu mengembangkan kriteria atau patokan untuk mengevaluasi
sesuatu.
b. Domain Afektif (affective domain)
Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke arah
pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima,
kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan
menentukan tingkah laku.
1) Jenjang Kemampuan
Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu:
(a) Kemauan menerima (receiving),Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang
kemampuan yang menuntut peserta didik untuk peka terhadap eksistensi
fenomena atau rangsangan tertentu. Kepekaan ini diawali dengan penyadaran
kemampuan untuk menerima dan memperhatikan.
(b) Kemauan menanggapi/menjawab (responding)
Kemauan menanggapi/menjawab (responding), yaitu jenjang kemampuan
yang menuntut peserta didik untuk tidak hanya peka pada suatu fenomena
tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan
peserta didik untuk menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan.
(c) Menilai (valuing)
yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menilai suatu
objek, fenomena atau tingkah laku tertentu secara konsisten.
(d) Organisasi (organization)
Organisasi (organization), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah,
membentuk suatu sistem nilai.
2) Kriteria Ranah Afektif
Pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk diklasifikasikan sebagai ranah
afektif (Andersen, 1981:4), yakni; perilaku melibatkan perasaan dan emosi seseorang, dan
perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria lain yang termasuk ranah afektif adalah,
Intensitas, arah, dan target.
(a) Intensitas
Intensitas menyatakan derajat atau kekuatan dari perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari
yang lain, misalnya cinta lebih kuat dari senang atau suka.
(b) Target
Target, mengacu pada objek, aktivitas, atau ide sebagai arah dari perasaan. Bila kecemasan
merupakan karakteristik afektif yang ditinjau, ada beberapa kemungkinan target.
3) Tipe Karakteristik Ranah Afektif
Ada lima tipe karakteristik afektif yang penting berdasarkan tujuannya, yaitu sikap, Minat,
konsep diri, nilai, dan moral
(a) Sikap
Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap
suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang
positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal.
(b) Minat
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman
yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, Pemahaman, dan
keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.
(c) Nilai
Nilai menurut Rokeach (1968), merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, Tindakan,
atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.
(d) Moral
Piaget dan Kohlberg banyak membahas tentang per-kembangan moral anak. Namun
Kohlberg mengabaikan masalah hubungan antara judgement moral dan tindakan moral Ia
hanya mempelajari prinsip moral seseorang melalui penafsiran respon verbal terhadap dilema
hipotetikal atau dugaan, bukan pada bagaimana sesungguhnya seseorang bertindak.
Ranah afektif lain yang penting adalah:
a) Kejujuran: peserta didik harus belajar menghargai kejujuran dalam berinteraksi
dengan Orang lain.
b) Integritas: peserta didik harus mengikatkan diri pada kode nilai, misalnya moral dan
artistik.
c) Adil: peserta didik harus berpendapat bahwa semua orang mendapat perlakuan yang
sama dalam memperoleh pendidikan.
d) Kebebasan: peserta didik harus yakin bahwa negara yang demokratis memberi
kebebasan yang bertanggung jawab secara maksimal kepada semua orang.
c. Domain Psikomotor (psychomotor domain),
Domain psikomotor (psychomotor domain), yaitu kemampuan peserta didik yang
berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana
sampai dengan gerakan yang kompleks. Perubahan pola gerakan memakan waktu sekurang-
kurangnya 30 menit.
Berdasarkan taksonomi Bloom di atas, maka kemampuan peserta didik dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah. Kemampuan tingkat
rendah terdiri atas pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan kemampuan tingkat
tinggi meliputi analisis, sintesis, evaluasi, dan kreatifitas. Dengan demikian, kegiatan peserta
didik dalam menghafal termasuk kemampuan tingkat rendah.
Mengidentifikasi Komponen Penilaian Proses Pembelajaran. Penilaian dilakukan dalam
tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
a. Aspek Penilaian Kognitif
b. Aspek Penilaian Afektif
c. Aspek Penilaian Psikomotorik
2. Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem Pembelajaran
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa ruang lingkup evaluasi
pembelajaran hendaknya bertitik tolak dari tujuan evaluasi pembelajaran itu sendiri. Hal ini
dimaksudkan agar apa yang dievaluasi relevan dengan apa yang diharapkan.Secara
keseluruhan, ruang lingkup evaluasi pembelajaran adalah:
a. Program Pembelajaran
Program pembelajaran, yang meliputi :
1) Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu target yang harus
dikuasai peserta didik dalam setiap pokok bahasan/topik.
2) Isi/materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik/pokok bahasan
dan sub
Topik/sub pokok bahasan beserta rinciannya dalam setiap bidang studi atau
mata pelajaran.
b. Proses pelaksanaan
- Jenis kegiatan,
- Prosedur pelaksanaan setiap jenis kegiatan,
- Sarana pendukung,
- Efektifitas dan efisiensi, dan sebagainya.
2) Guru, terutama dalam hal:
- Menyampaikan materi,
- Kesulitan-kesulitan guru, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif,
- Menyiapkan alat-alat dan perlengkapan yang Diperlukan,
- Membimbing peserta didik,
- Menggunakan teknik penilaian, menerapkan disiplin kelas, dan sebagainya.
3) Peserta didik, terutama dalam hal:
- Peranserta peserta didik dalam kegiatan belajar dan bimbingan,
- Memahami jenis kegiatan,
- Mengerjakan tugas-tugas,
- Perhatian,
- Keaktifan,
- Motivasi,
- Sikap,
- Minat,
- Umpan balik,
- Kesempatan melaksanakan praktik dalam situasi yang nyata,
- Kesulitan belajar,
- Waktu belajar,Istirahat, dan sebagainya.
c. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek (sesuai dengan pencapaian Indikator), jangka
menengah (sesuai dengan target untuk setiap bidang studi/mata Pelajaran), dan jangka
panjang (setelah peserta didik terjun ke masyarakat).
C. Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Proses dan Hasil Belajar
a. Sikap Peserta Didik
Sikap peserta didik, meliputi:
1) Apakah sikap peserta didik sudah sesuai dengan apa yang diharapkan ?
2) Bagaimanakah sikap peserta didik terhadap guru, mata pelajaran, orang tua,
suasana Madrasah, lingkungan, metoda dan media pembelajaran ?
3) Bagaimana sikap dan tanggung jawab peserta didik terhadap tugas-tugas yang
Diberikan oleh guru di madrasah ?
4) Bagaimana sikap peserta didik terhadap tata tertib madrasah dan
kepemimpinan Kepala madrasah ?
b. Pengetahuan dan Pemahaman Peserta Didik
Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran:
1) Apakah peserta didik sudah mengetahui dan memahami tugas-tugasnya
sebagai Warga negara, warga masyarakat, warga madrasah, dan sebagainya ?
2) Apakah peserta didik sudah mengetahui dan memahami tentang materi yang
telah Diajarkan ?
3) Apakah peserta didik telah mengetahui dan mengerti hukum-hukum atau dalil-
dalil Dalam Al-Alquran dan Hadits
c. Kecerdasan Peserta Didik
Kecerdasan peserta didik meliputi:
1) Apakah peserta didik sampai taraf tertentu sudah dapat memecahkan masalah-
Masalah yang dihadapi, khususnya dalam pelajaran ?
2) Bagaimana upaya guru meningkatkan kecerdasan peserta didik ?
d. Perkembangan Jasmani/Kesehatan
Perkembangan jasmani/kesehatan:
1) Apakah jasmani peserta didik sudah berkembang secara harmonis ?
2) Apakah peserta didik sudah mampu menggunakan anggota-anggota
badannyaDengan cekatan ?
3) Apakah peserta didik sudah memiliki kecakapan dasar dalam olahraga ?
4) Apakah prestasi peserta didik dalam olahraga sudah memenuhi syaratsyarat
yang
Ditentukan ?
5) Apakah peserta didik sudah dapat membiasakan diri hidup sehat ?
e. Keterampilan
Keterampilan:
1) Apakah peserta didik sudah terampil membaca Al-Quran, menulis dengan
huruf
Arab, dan berhitung ?
2) Apakah peserta didik sudah terampil menggunakan tangannya untuk
menggambar, Olah raga, dan sebagainya ?
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 terdapat empat komponen pokok, Yaitu:
1) Kurikulum dan hasil belajar,
2) Penilaian berbasis kelas,
3) Kegiatan belajar-mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.
Dalam komponen kurikulum dan hasil belajar, setiap mata pelajaran
terdapat
Tiga komponen penting, yaitu:
- Kompetensi dasar,
- Hasil belajar, dan
- Indikator pencapaian hasil belajar.
1) Kompetensi dasar merupakan pernyataan minimal atau memadai tentang
Pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu pokok bahasan atau topik mata
pelajaran tertentu.
(a) Kompetensi menentukan apa yang harus dilakukan peserta didik untuk
mengerti, menggunakan, meramalkan, menjelaskan, mengapresiasi atau
menghargai.
(b) Kompetensi adalah gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan
peserta Didik. Bagaimana cara menilai seorang peserta didik sudah meraih
kompetensi tertentu secara tidak langsung digambarkan di dalam
pernyataan tentang Kompetensi.Sedangkan rincian tentang apa yang
diharapkan dari peserta didik digambarkan dalam hasil belajar dan
indikator.