EVALUASI PEMBELAJARAN
PENILAIAN KOGNITIF
Oleh kelompok I:
Rahadi Ramlan (16063061)
Herlin Setiawan (16063066)
Aretnaldi Putra (16063076)
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Penilaian Kognitif.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan maka dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian kognitif ?
2. Bagai mana ciri-ciri penilaian di ranah kognitif ?
3. Bagaimana bentuk pengukuran penilaian ranah kognitif ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dasar dari penilaian kognitif.
2. Supaya mengetahui ciri-ciri dari penilaian kognitif.
3. Untuk mengetaui bentuk pengukuran penilaian ranah kognitif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian
Penilaian dapat diartikan sebagai proses membandingkan hasil
pengukuran dengan patokan atau kriteria tertentu dalam rangka
memperoleh gambaran kualitas aspek kepribadian yang diukur. Dalam
menilai kemampuan membaca, misalnya, kegiatan penilaian baru dapat
dilakukan setelah dilakukan kegiatan pengukuran. Pengukuran kemampuan
membaca dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang berupa
tes membaca. Hasil pekerjaan siswa selanjutnya diskor dengan
menggunakan kunci jawaban atau rambu-rambu yang telah disiapkan,
dan selanjutnya diwujudkan dalam bentuk angka atau skor. Skor
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan menggunakan patokan atau
kriteria tertentu. Hasil pembandingan inilah yang selanjutnya disebut
dengan menilai membaca atau kualitas kemampuan membaca.
Depdiknas 2008, menyatakan bahwa penilaian adalah rangkaian kegiatan
ntuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan
hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
bekesenambungan sehingga menjadi informasi yang memakna dalam
pengambilan keputusan.
Griffing dan Nix (1991), seperti yang dinyatakan didalam rancangan
penilaian hasil belajar (depdiknas, 2008) mendefinisikan penilaian sebagai
sesuatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan
karakteristik seseorang atau sesuatu. Sementara itu Popham (1995),
memberikan definisi assesmen sebagai suatu upaya formal untuk menetapkan
status siswa terkait dengan sejumlah fariabel minat (variables of interest)
dalam pendidikan. Black dan William (1998), pakar pendidikan dari King
College, london mendefinisikan penilaian sebagai seluruh kegiatan yang
dilaksanakan oleh guru dan para siswanya dalam menilai diri sendiri, yang
kemudian di pergunakan sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai
umpan balik untuk mngubah, membuat modifikasi kegiatan pengajaran, dan
pembelajaran.
Dari berbagai definisi di atas dilihat bahwa ciri-ciri assesmen antara lain:
1. Dilaksanakan secara formal oleh para guru disekolah,
2. Merupakan suatu proses atau upaya pengumpulan dan pengolahan
informasi termasuk membuat dokumentasi terkait hasil belajar peserta
didik,
3. Berkaitan dengan evaluasi tentang seberapa positif minat peserta didik
terhadap sekolah, serta evaluasi terhadap perkembangan dan pertumbuhan
anak di sekolah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian dapat diartikan sebagai proses membandingkan hasil
pengukuran dengan patokan atau kriteria tertentu dalam rangka
memperoleh gambaran kualitas aspek kepribadian yang diukur
ciri-ciri assesmen antara lain:
1. Dilaksanakan secara formal oleh para guru disekolah,
2. Merupakan suatu proses atau upaya pengumpulan dan pengolahan
informasi termasuk membuat dokumentasi terkait hasil belajar peserta
didik.
3. Berkaitan dengan evaluasi tentang seberapa positif minat peserta didik
terhadap sekolah, serta evaluasi terhadap perkembangan dan
pertumbuhan anak di sekolah.
Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk
didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
Lorin Anderson dan Krathwohl pada tahun 2001 telah membuat revisi
pada taksonomi Bloom dalam tataran haigh arder thinking skils, sehingga;
Mengingat (Ramembering), Mamahami (Understanding), Menerapkan
(Applying), Menganalisis (Analysis), Menilai (Evaluating), dan Menciptakan
(Creating).
Direktorat pembinaan sekolah menengah atas departemen pendidikan
nasional (2008) medefinisikan tes sebagai alat penilaian berupa pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari
siswa dalam bentuk lisan (tes lisan) atau tulisan (tes tertulis) atau dalam
bentuk perbuatan (Tes Tindakan).
B. Saran
Makalah yang kami buat dan kami pelajari ini masih jauh dari kata
sempurna, karena kami masih dalam proses belajar. Diharapkan bagi
pembaca dapat memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada makalah
penilaian kogntif ini.
DAFTAR PUSTAKA