Disusun Oleh
Kelompok 2
1. Susanti (5019090)
2. Meti Nur Fajri Sari (5019043)
3. Ade Nanda Alviari (5019148)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pembelejaran IPA SD
dengan judul “Merumuskan Tujuan Pembelajaran Ipa Berdasarkan Taxonomy
Bloom”. Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan
pembelajaran muaranya pada tercapainya pada tujuan tersebut. Taksonomi dibuat
untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan
dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan
selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik
penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Taksonomi Tujuan Pendidikan.....................................................................3
B. Taksonomi Bloom Dan Hasil Revisinya.......................................................4
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara bahasa taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu tassein dan nomos.
Tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan.
Taksonomi dapat pula diartikan secara istilah yaitu, sebagai pengelompokan suatu
hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi
bersifat lebih umum atau masih luas dan taksonomi yang lebih rendah bersifat
lebih spesifik atau lebih terperinci.
B. Rumusan Masalah
1
1. Apakah yang dimaksud Taksonomi Tujuan Pendidikan?
2. Bagaimanakah tingkatan Taksonomi Bloom sebelum dan sesudah
direvisi?
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasi
mutu dan efektivitas pembelajarannya.
a. Prinsip metodologis
Perbedaan-perbedaan yang besar telah merefleksi kepada cara-cara guru
dalam mengajar.
b. Prinsip Psikologis
Taksonomi hendaknya konsisten dengan fenomena kejiwaan yang ada
sekarang.
c. Prinsip Logis
Taksonomi hendaknya dikembangkan secara logis dan konsisten.
d. Prinsip Tujuan
Tingkatan-tingkatan tujuan tidak selaras dengan tingkatan-tingkatan nilai-
nilai.tiap-tiap jenis tujuan pendidikan hendaknya menggambarkan corak
yang netral.
Atas dasar prinsip ini maka taksonomi disusun menjadi suatu tingkatan
yang menunjukkan tingkat kesulitan. Sebagai contoh: mengingat fakta lebih
mudah daripada memberikan pertimbangan. Tingkatan kesulitan ini juga
merefleksi kepada kesulitan dalam proses belajar mengajar. Sudah banyak
4
diketahui bahwa mula-mula taksonomi Bloom terdiri dari dua bagian yaitu
kognitif domain dan afektif domain. Pencipta dari kedua taksonomi ini merasa
tidak tertarik pada psikomotor domain karena mereka melihat hanya ada sedikit
kegunaanya di sekolah menengah dan Universitas (Bloom 1956). Akhirnya
Simpson melengkapi dua domain yang ada dengan psikomotor domain (1966).
Namun sebenarnya pemisahan antara ketiga domain ini merupakan pemisahan
yang dibuat-buat, karena manusia merupakan suatu kebulatan yang tidak dapat
dipecah-pecah sehingga egala tindakannya merupakan suatu kebulatan. Saat ini
sudah banyak diketahui oleh umum bahwa apa yang dikenal sebagai taksonomi
Bloom (1956) sebenarnya merupakan hasil kelompok penilai di Universitas yang
terdiri dari B.S Bloom Editor M.D.Engelhart, E.Furst, W.H. Hill dan D.R
Krathwol, yang kemudian didukng pula oleh Ralp Wtyler.Secara garis besar,
Bloom bersama kawan-kawan merumuskan tujuan-tujuan pendidikan pada 3
tingktan :
Ada tiga ranah atau domain besar, yang terletak pada tingkatan ke-2 yang
selanjutnya disebut taksonomi yaitu :
5
merupakan proses berfikir yang paling rendah. Maknanya tidak
sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tesebut termasuk pula
pengetahuan faktual disamping pengetahuan hafalan atau untuk
diingat seperti rumus, batasan, definisi, pasal dalam undang-undang,
nama tokoh, nama-nama kota. Dilihat dari segi proses belajar, isyilah-
istilah tersbut memang perlu dihafal dan diningat agar dapat dikuasai
sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman konsep-konsep
lainnya. Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat
mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah
dan lain sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat
menggunakannya. Kata kerja operasional sebagai berikut:
menyebutkan, menunujukkan, mengenal, mengingat kembali,
menyebutkan definisi, memilih dan menyatakan.
b) Pemahaman (comprehension)
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan
kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi.
c) Apikasi (application)
Aplikasi adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau
menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode,
prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam
situasi yang baru dan kongkret. d. Analisis (analysis) Dalam analisis,
siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang
kompleks atas konsep-konsep dasar.
d) Sintesis (syntesis)
Sintesis merupakan suatu proses yang meminta siswa agar bias
menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan
struktur baru. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa dengan soal
sintesis ini siswa diminta untuk melakukan generalisasi.
6
e) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi (evaluation) adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi
dalam ranah kognitif menurut taksonomi bloom.Evaluasi disini
merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan
terhadap suatu situasi, nilai atau ide,atau kemampuan mengambil
keputusan.
Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
7
Ranah Psikomotor
Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan
domain yang dibuat Bloom.
a. Persepsi (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
b. Kesiapan (Set)
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
c. Respon Terpimpin (Guided Response)
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di
dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
d. . Mekanisme (Mechanism)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan
meyakinkan dan cakap.
e. Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola
gerakan yang kompleks.
f. Penyesuaian (Adaptation)
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam
berbagai situasi.
g. Penciptaan (Origination)
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau
permasalahan tertentu.
8
Sasaran psikomotor digolongkan sebagai :
9
menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut di pake dalam tugas-tugas-
tugas yang lebih konpleks.
Memahami (C2)
Mengaplikasikan (C3)
Menganalisis (C4)
10
struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses-proses
kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Tujuan-tujuan
pendidikan yang diklasifikasikan dalam menganalisis mencakup belajar untuk
menentukan potongan-potongan informasi yang relevan atau penting
(membedakan), menentukan cara-cara untuk menata potongan-potongan informasi
tersebut (mengorganisasikan), dan menentuan tujuan dibalik informasi itu
(mengatribusikan). Kategori-kategori proses memahami, menganalisis, dan
mengevaluasi saling terkaitan dan kerap kali digunakan untuk melakukan tugas-
tugas kognitif.
Mengevaluasi (C5)
Mencipta (C6)
11
Taksonomi bloom Taksonomi bloom hasil revisi
2. Dimensi pengetahuan
a. Pengetahuan faktual
Peserta didik harus mengetahui elemen dasar untuk sebuah disiplin atau
cara memecahkan masalah di dalamnya.
b. Pengetahuan konseptual
Keterkaitan di antara unsur-unsur dasar struktur yang lebih besar yang
memungkinkan mereka untuk berfungsi bersama-sama.
c. Pengetahuan prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan
sesuatu. Pengetahuan prosedural kerap kali beupa rangkaian langkah yang
harus diikuti. Pengetahuan ini mencangkup pengetahuan tentang
keterampilan, algoritme, teknik, dan metode yg semuanya disebut sebagai
prosedur.
d. Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan Metakognitif adalah pengetahuan tentang kognisi secara
umum dan kesadaran akan, serta pengetahuan tentang kognisi diri sendiri.
Pengetahuan Metakognitif meliputi pengetahuan tentang strategi umum yg
12
dapat dipakai untuk beragam tugas, kondisi-kondisi yg memungkinkan
pemakaian strategi , tingkat efektifitas strategi, dan pengetahuan diri.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain beberapa hal di atas, taksonomi Bloom juga dapat dijadikan acuan bagi
seorang guru dalam menyusun soal-soal untuk evaluasi. Hendaknya soal-soal
tersebut dapat meliputi seluruh tingkat atau ranah kognitif, disusun dari yang
termudah yaitu tingkat terendah dari ranah kognitif (C1) hingga ranah kognitif
tertinggi (C6), meski karyanya tidak dalam bentuk benda, namun dalam bentuk
hipotesis (dugaan) atau rancangan sementara. Dengan demikian, guru akan dapat
mengetahui ranah kognitif mana yang telah dicapai oleh para siswanya dan dapat
menyusun suatu strategi untuk meningkatkan kemampuan siswa yang masih
mencapai tingkat rendah untuk ranah kognitifnya.
14
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Judul asli:
http://naturesecrets.wordpress.com/2012/04/07/analisis-kritis-ranah-kognitif-
taksonomi-bloom-6/ [serial on line] (24 Oktober-21:03)
16