Anda di halaman 1dari 14

“RANAH PENILAIAN TAXONOMI BLOOM”

Di Susun Oleh : Kelompok 2


Selvianita_A22120144
Fitriani_A22120150
Maryam_A22120127
Hidayanti Samasae_A22120135
Eka Cahyani Pratiwi_A22120126
• Sejarah Taxonomi Bloom

Kata Taxonomy diambil dari bahasa Yunani Tassein yang berarti untuk
mengklasifikasidan nomos yang berarti aturan. Taxonomy dapat diartikan
sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari
klasifikasi. Hampir semua (benda bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian)
dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taxonomy.
Dalam pendidikan, taxonomy dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan
pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain,
yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi
kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara
hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah
laku yang paling kompleks.
Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyetarakan juga tingkah
laku dari tingkat yang lebih rendah. Taxonomi ini pertama kali disusun oleh
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula
disebut sebagai "Taksonomi Bloom".
Benjamin Samuel Bloom, lahir di Lansford, Pennsylvania, 21 Februari 1913 –
meninggal 13 September 1999 pada umur 86 tahun, adalah seorang psikolog
pendidikan dari Amerika Serikat, dengan kontribusi utamanya adalah dalam
penyusunan taksonomi tujuan pendidikan dan pembuatan teori belajar tuntas
Ia menerima gelar sarjana dan magister dari PennsylvaniaState University
pada tahun 1935 dan gelar doktor dalam pendidikan dari University of
Chicago pada bulan Maret 1942.
• Perbedaan Ranah Kognitif, Efektif, maupun Psikomotor
1. Kognitif
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan
dan mengabungkan beberapa ide gagasan dan metode atau prosedur yang
dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
Aspek kognitif terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-
beda. Keenam tingkatan tersebut yaitu:
a. Tingkat pengetahuan (Knowledge)
b. Tingkat Pemahaman (comprehension)
c. Tingkat penerapan (application)
d. Tingkat analisis (analysis)
e. Tingkat sintesis
f. Tingkat evaluasi
2. Efektif
Life skill merupakan bagian dari kompetensi lulusan sebagai hasil dari proses
pembelajaran. Pophan (1995), mengatakan bahwa ranah afektif menentukan
keberhasilah belajar seseorang. Artinya ranah afektif sangat menentukan
keberhasilan seorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalm proses
pebelajaran.
Peringkat ranah efektif menurut Taxonomy Bloom adalah sebagai berikut:
1) Penerimaan
2) Partisipasi
3) Penilaian/penentuan sikap
4) Organisasi
5) Pembentukan pola hidup
3. Psikomotor
Penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus mencakup
persiapan, proses dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses
belajar berlangsung degan cara mengetes peserta didik atau bisa juga setelah
proses belajar selesai.
Tidak jauh berbeda dengan penilaian kognitif, penilaian psikomotor pun
dimulai dengan pengukuran hasil belajar. Perbedaannya adalah pengukuran
hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis, sedangkan
pengukuran dengan hasil belajar ranah psikomotor dilakukan dengan
menggunakan tes unjuk kerja, lembar tugas atau lembar pengamatan
• Sejarah Revisi Terhada Taxonomy Bloom
Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl dan
para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar
sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan
pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taxonomy Bloom. Revisi hanya
dilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut meliputi:
1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level
taksonomi.
2. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan level
masih sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar
terletak pada level 5 dan 6.
Menurut Anderson dan Krathwohl (2001: 66-88) dimensi proses kognitif
terdiri atas beberapa tingkat yaitu:
1. Remember (Mengingat)
2. Understand (Memahami)
3. Apply (Menerapkan)
4. Analyze (menganalisis)
5. Evaluate ( menilai)
6. Create (bereaksi)
. Prnsip-prinsip Melandasi Revisi terhadap Taxonomy Bloom

1) Kematangan jasmani dan rohani


2) Kesiapan
3) Memahami tujuan
4) Memiliki kesungguhan
5) Ulangan dan latihan
. Karakteristik Taxonomy Bloom Revisi
1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level
taksonomi.
2. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan level
masih sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar
terletak pada level 5 dan 6. Perubahan-perubahan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
o Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat).
o Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding (memahami).
. Karakteristik Taxonomy Bloom Revisi
o Pada level 3, application diubah menjadi applying (menerapkan).
o Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis).
o Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi dengan
perubahan mendasar, yaitu creating (mencipta).
o Pada level 6, Evaluation turun posisisinya menjadi level 5, dengan sebutan
evaluating (menilai).
. Langkah-langkah Penggunaan Taxonomy Bloom
Langkah-langkah yang harus digunakan dalam menerapkan Taksonomi
Bloom adalah sebagai berikut:
1. Tentukan tujuan pembelajaran.
2. Tentukan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai apakah
peningkatan knowledge, skills atau attitude. Dalam hal ini perlu
dipertimbangkan karakteristik mata diklat [pelajaran], dan peserta didik.
3. Tentukan ranah kemampuan intelektual sesuai dengan kompetensi
pembelajaran.
. Langkah-langkah Penggunaan Taxonomy Bloom
4. Gunakan kata kerja kunci yang sesuai, untuk menjelaskan instruksi
kedalaman materi, baik pada tujuan program diklat [pelajaran], kompetensi
dasar dan indikator pencapaian.
5. Sebagai tambahan, untuk penerapan taksonomi bloom dalam ranah
kognitif, dapat ditentukan pula media pembelajaran yang sesuai dengan
mengacu pada Bloom’s Cognitive Wheel. Pilihan media pembelajaran ini
dapat dilihat pada lingkaran terluar yang berwarna hijau.
 
 
THANK YOU
Reporter: XX

Anda mungkin juga menyukai