Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TAKSONOMI BLOOM (Bagian Materi)

Disusun Oleh: Kelompok 1

1. Abel Garcia Arlis 20029001

2. Muhammad Zaini 20029021

3. Nadya Fitriani 20029026

4. Raisa Febriana Jatmiko 20029031

5. Titi Fitri Admizona 20029039

Mata Kuliah : Asesmen Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu : Dr. Ali Asmar, M.Pd dan Saddam Al Aziz, S.Pd., M.Pd

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan paper ini dengan lancar, serta dapat
menyelesaikan paper tepat pada waktu yang telah di tentukan.

Penyusun menyadari bahwa terlaksananya ini berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman dan
Bapak/Ibu Dosen yang telah membantu dan membimbing kami dalam pembuatan makalah
ini.

Penyusun sangat memahami bahwa apa yang telah di dapatkan selama pembuatan
makalah belumlah seberapa. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun berharap paper ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya, dan
bagi para pembaca yang budiman umumnya.

Padang, 9 Februari 2022

PENULIS

2
Kata Pengantar .......................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 4
B. Rumusan Masalah ....................................................... 4
C. Tujuan ...................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Taksonomi Bloom ............................................ 5
B. Pengertian Taksonomi Bloom ........................................ 5
C. Prinsip dan Tujuan Taksonomi Bloom ............................. 6
D. Struktur dari Original Taksonomi Bloom
(Sebelum di Revisi) ..................................................... 8
E. Revisi Taksonomi Bloom ........................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................. 19
B. Saran ...................................................................... 19

Daftar Pustaka.......................................................................... 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara bahasa taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu tassein dan
nomos. Tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti
aturan. Taksonomi dapat pula diartikan secara istilah yaitu, sebagai
pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana
taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum atau masih luas dan taksonomi
yang lebih rendah bersifat lebih spesifik atau lebih terperinci. Taksonomi dalam
pendidikan dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Pada Taksonomi
Bloom, tujuan pendidikan di bagi menjadi tiga yaitu: 1) Ranah Kognitif, yang
meliputi aspek-aspek kognitif pada diri seseorang seperti cara berfikir,
pengetahuan, pemahaman, 2) Ranah Afektif, yang meliputi aspek-aspek
perasaan dan emosi seperti bakat, minat, sikap, 3) Ranah Psikomotorik, yang
meliputi aspek-aspek psikomotor seperti olahraga, menggambar. Dari setiap
ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang
berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana
sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat
diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan
pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi Bloom”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sejarah taksonomi bloom?
2. Apa pengertian taksonomi bloom?
3. Apasaja prinsip dan tujuan taksonomi bloom?
4. Bagaimana cara mengetahui revisi taksonomi bloom?
5. Beberapa contoh soal yang terkait ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah taksonomii bloom.
2. Untuk mengetahui pengertian taksonomi bloom.
3. Untuk mengetahui prinsip dan tujuan taksonomi bloom.
4. Untuk mengetahui revisi taksonomi bloom.
5. Untuk mengetahui contoh soal-soal matematika.
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Taksonomi Bloom


Sejarah Taksonomi Bloom bermula ketika pada awal tahun 1950-an, dalam
Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika, sebagai kelanjutan kegiatan serupa tahun
1948, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahwa persentase terbanyak butir
soal evaluasi hasil belajar yang banyak disusun di sekolah hanya meminta siswa untuk
mengutarakan hapalan mereka. Hapalan tersebut sebenarnya merupakan taraf
terendah kemampuan berpikir (menalar atau “thinking behaviors”). Tegasnya, masih
ada taraf lain yang lebih tinggi. Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl
kemudian pada tahun 1956 merumuskan ada tiga golongan (“domain”, ranah)
kemampuan intelektual (“intellectual behaviors”) yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl berhasil mengenalkan
kerangka konsep kemampuan berpikir tersebut yang kemudian dinamakan dengan
Taxonomy Bloom.

B. Pengertian Taksonomi Bloom


Secara etimologis, kata “taksonomi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“tassein” yang artinya mengklasifikasikan, dan “nomos” yang artinya aturan. Jadi
secara etimologi taksonomi dapat diartikan sebagai hukum yang mengatur sesuatu.
Taksonomi dapat didefinisikan sebagai hierarkhi klasifikasi atas prinsip dasar atau
aturan. Secara singkat, Taksonomi Bloom adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang klasifikasi yang dibuat berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai berbagai
hal yang dikelompokkan dalam sistematika. Taksonomi merupakan sebuah kerangka
untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk memprediksi
kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.
Taksonomi Bloom telah mempengaruhi pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pengembangan kurikulum dan desain pembelajaran.
Taksonomi Bloom memiliki tiga ranah diantaranya

5
1. ranah kognitif, yang mencakup ingatan atau pengenalan terhadap
fakta-fakta tertentu, pola-pola prosedural, dan konsep-konsep yang
memungkinkan berkembangnya kemampuan dan skill intelektual;
2. ranah afektif, ranah yang berkaitan dengan perkembangan sikap, nilai,
dan emosi;
3. ranah psikomotor, ranah yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
manipulatif atau keterampilan motorik (Huda, 2013).

C. Prinsip dan Tujuan Taksonomi Bloom


Menurut Arikunto (2009:116) ada 4 prinsip dasar yang digunakan Bloom,
yaitu:
1. Prinsip metodologis
Perbedaan-perbedaan yang besar telah merefleksi kepada cara-cara guru dalam
mengajar.
2. Prinsip psikologis
Taksonomi hendaklah konsisten dengan fenomena dan kejiwaan yang ada
sekarang.
3. Prinsip logis
Taksonomi hendaklah dikembangkan secara logis dan konsisten.
4. Prinsip tujuan
Tingkatan-tingkatan tujuan tidak selaras dengan tingkatan-tingkatan nilai-nilai.
Tiap-tiap jenis tujuan pendidika nhendaklah menggambarkan corak yang
netral.
Taksonomi Bloom merupakan hasil kelompok penilai di Universitas yang
terdiri dari B.S Bloom Editor M.D Engelhart, E Frust, W.H. Hill dan D.R Krathwohl,
yang kemudian di dukung oleh Ralp W. Tyler. Bloom merumuskan tujuan-tujuan
pendidikan pada 3 tingkatan :
1. Kategori tingkah laku yang masih verbal
2. Perluasan kategori menjadi sederetan tujuan
3. Tingkah laku konkrit yang terdiri dari tugas-tugas dalamp ertanyaan-
pertanyaan sebagai ujian dan butir-butir soal.

6
Pada awalnya Bloom mengklasifikan tujuan kognitif dalam enam level, yaitu:
1) Pengetahuan (knowledge),
2) Pemahaman (comprehension),
3) Aplikasi (apply),
4) Analisis (analysis),
5) Sintesis (synthesis),
6) Evaluasi (evaluation).
Maka Anderson dan Kratwohl merevisinya menjadi dua dimensi, yaitu, proses dan isi/jenis.
Menurut Benyamin S.Bloom, dkk (1956), hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga
domain, yaitu:
1) Kognitif,
2) Afektif dan
3) Psikomotor.
Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana
sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan
mulai dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak.

Tujuan pendidikan tersebut dibagi kedalam tiga domain/Ranah :


1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif) yang berisip erilaku-perilaku yang
menekankan aspek intelektual seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) yang berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan
cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,
berenang, dan mengopersikan mesin.

7
D. Struktur dari Original Taksonomi Bloom (Sebelum di Revisi)
a. Ranah Kognitif
Tujuan kognitif atau Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak). Menurut Bloom, segalaupaya yang menyangkut aktifitas otak
adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif ituter dapat enam
jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang yang tertinggi
yang meliputi 6 tingkatan antara lain :

1. Pengetahuan (Knowledge) - C1
Pada level atau tingkatan terendah ini, menekan pada proses mental
dalam mengingat dan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang
telah siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa yang telah mereka
peroleh sebelumnya. Informasi yang dimaksud berkaitan dengan simbol-
simbol matematika, terminologi dan peristilahan, fakta-fakta, keterampilan
dan prinsip-prinsip. Kata kerja kunci dari tingkatan ini adalah
mendefinisikan, menyusun daftar, menyatakan, menyebutkan, mengetahui,
menggambarkan, dan menggaris bawahi.

Contoh: Sebutkan contoh-contoh dari bilangan bulat dan pecahan.

2. Pemahaman (Comprehension) - C2
Pada level atau tingkatan ini, berhubungan dengan penguasaan atau
mengerti tentang sesuatu. Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mampu
memahami ide-ide matematika bila mereka dapa tmenggunakan beberapa

kaidah yang relevan tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain


dengan segala implikasinya. Kata kerja kunci dari tingkatan ini adalah
menerangkan, menjelaskan, menguraikan, membedakan, merumuskan,
menerjemahkan, merangkum, dan menganalogikan.

Contoh : Jelaskan pengertian dari bilangan bulat dan pecahan.

8
3. Penerapan (Aplication) - C3
Pada level ketiga ini, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan
pemahaman mereka berkenaan dengan sebuah abstraksi matematika
melalui penggunaannya secara tepat ketika mereka diminta untuk itu. Kata
kerja kunci dalam tingkatan ini adalah menerapkan, mengubah,
menghitung, menentukan, menemukan, membuktikan, menggunakan,
menyediakan, menunjukkan, dan menghasilkan.
Contoh: Tentukan nilai dari 34 + 27 - 11 = ………

4. Analisis (Analysis) - C4
Analisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi menjadi
bagian-bagiannya. Kemampuan menganalisis dapat berupa: analisis
elemen (mengidentifikasi bagian-bagian materi), analisis hubungan
(mengidentifikasi hubungan), dan analisis pengorganisasian prinsip
(mengidentifikasi pengorganisasian / organisasi) yang berguna untuk
mengumpulkan informasi yang jelas. Kata kerja kunci dalam tingkatan ini
adalah menganalisa, mendiskriminasikan, membedakan, membandingkan,
mengkontraskan, memisahkan, membagi, menghubungkan, memilih, dan
menyisihkan.
Contoh : Jumlah siswa SMA A 1000 orang yang terdiri dari jurusan IPA,
IPS, Bahasa, dan broadcasting. Bila jurusan IPA 400 orang, IPS 350 orang,
dan Bahasa 250 orang, maka persentase jumlah siswa jurusan broadcasting
adalah ….

5. Sintesis (Synthesis) - C5
Pada level kelima ini, berhubungan dengan kemampuan untuk
mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur

9
yang unik dan system. Dalam matematika, sintesis melibatkan
pengkombinasian dan pengorganisasian konsep-konsep dan prinsip-prinsip
matematika untuk mengkreasikannya menjadi struktur matematika yang
lain dan berbeda dari yang sebelumnya. Contohnya memformulakan
teorema-teorema matematika dan mengembangkan struktur-struktur
matematika. Kata kerja kunci pada tingkatan ini adalah mengkategorikan,
mendesain, mengorganisir, merevisi, menyimpulkan, merancang,
memodifikasi, menyusun kembali, dan merangkai.
Contoh :Manakah dari bilangan-bilangan berikut ini yang merupakan
bilangan irrasional
a. 2 c. 4 e.2
b. 0, 524389 d. 0,123123123

6. Evaluasi (Evaluation) - C6
Kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai sebuah ide,
kreasi, cara, atau metode. Evaluasi dapat memandu seseorang untuk
mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan
baru dan cara baru yang unik dalam analisis atau sisntesis. Kata kerja
kunci pada tingkatan ini adalah mengkaji ulang, membandingkan,
menyimpulkan, mempertahankan, mengevaluasi, membuktikan,
memperhitungkan, dan menemukan.
Contoh : Jelaskan jenis-jenis himpunan bilangan asli beserta contohnya.

b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap dan nilai. Bila
seseorang memilikip enguasaan kognitif yang tinggi, ciri-ciri belajar yang efektif
akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Misalnya;
perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan
teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.

Ada beberapa kategori dalam ranah afektif sebagai hasil belajar, diantaranya :
1. Receiving (menerima/memperhatikan)

10
Receiving adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan
(stimulasi) dariluar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,
situasi, gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan
untuk menerima stimulus, control dan seleksi gejala atau rangsangan dari
luar. Receiving juga diartikan sebagai kemauan untuk memperhatikan
suatu kegiatan atau suatu objek. Pada jenjang ini peserta didikd ibina agar
mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka dan
mereka mempunyai kemauan menggabungkan diri kedalam nilai itu atau
mengidentifikasi diri dengan nilai itu. Kata kerja kunci dari kategori ini
adalah menanyakan, mengikuti, memberi, mengidentifikasi,
memperhatikan, mendengar, dan menjawab.

2. Responding (menanggapi)
Responding adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi
aktif atau kemampuan menanggapi, kemampuan yang dimilikis eseorang
untuk mengikut sertakandirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan
membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hal ini mencakup
ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar
yang datang kepada dirinya. Kata kerja kunci dari kategori ini adalah
menjawab, membantu, mentaati, memenuhi, menyetujui, mendiskusikan,
melakukan, memilih, mempresentasikan, melaporkan, menceritakan,
menyelesaikan, dan mempraktekkan.

3. Valuing (penilaian)
Valuing (penilaian), menilai atau menghargai artinya memberikan nilai
atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek,
sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakanakan memberikan suatu
penyesalan. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran peserta didik
tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan mereka telah
berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena baik atau buruk. Kata
kerja kunci dari kategori ini adalah menunjukkan, mendemonstrasikan,
memilih, melengkapi, membedakan, mengusulkan, berinisiatif,
melaporkan, membentuk, membenarkan, menolak, dan memprakasai.
11
4. Organization (Organisasi)
Organization yakni pengembangan dari nilai kedalam suatu system
organisasi, termasuk hubungan suatu nilai dengan nilai yang lain,
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk
kedalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi system nilai dan
lain-lain. Kata kerja kunci dalam katogori ini adalah mentaati, mematuhi,
memodifikasi, merancang, mengidentifikasikan, membandingkan,
memperbaiki, menggabungkan, menghubungkan, menyamakan,
merumuskan, menyepakati, menyusun, menyempurnakan, dan
menyesuaikan.

5. Characterization by a value or value complex (karakteristik nilai atau


internalisasi nilai)
Characterization by a value or value complex/ karakteristik nilai atau
internalisasi nilai adalah keterpaduan semua system nilai yang telah
dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya. Proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi dalam
hierarki nilai. Kata kerja kunci dalam kategori ini adalah melakukan,
melaksanakan, mempertimbangkan, membuktikan, membatasi,
mempraktekkan, memperbaiki, menyatakan, dan bertindak

Realisasi Bentuk-bentuk aktivitas dalam pembelajaran matematika


1) Menerima : Siswa menanyakan perbandingan perbandingan senilai
dan perbandingan berbalik nilai.
2) Menanggapi : Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru tentang
perbandingan senilai.
3) Menilai :Siswa melengkapi jawaban temannya yang di
tampilkan di depan kelas.
4) Mengelola : Siswa dapat mengubah bilangan persen kebentuk
decimal.
5) Menghayati : Siswa melengkapi catatan matematikanya serta
membuat tugas yang diberikan guru.
12
c. Ranah Psikomotor
Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skiil)
atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Adapun kategori dalam ranah psikomotor antaralain :

1. Peniruan – P1
Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai member respons
serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan control otot-otot
saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak
sempurna. Kata kerja operasional pada tingkatan ini adalah menyalin,
mereplikasi, mengulangi, mematuhi, membedakan, menirukan, dan lain-
lain.
Contohnya : Siswa menyebutkan kembali rumus untuk mencari garis
singgung lingkaran yang sebelumnya telah disebutkan oleh guru.

2. Manipulasi – P2
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan,
penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan
melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut
petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja. Kata kerja
operasional pada tingkatan ini adalah membangun, melakukan,
melaksanakan, membuat kembali, menerapkan, mempersiapkan,
menanggapi, mempertunjukkan, dan lain-lain.
Contohnya : Siswa menerapkan petunjuk pembuatan grafik sistem
persamaan linear dua variabel dan melukiskannya.

3. Ketepatan – P3
Memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam
penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan
dibatasi sampai pada tingkat minimum. Kata kerja operasional pada
tingkatan ini adalah melengkapi, menunjukkan, menyempurnakan,
mengendalikan, mempraktekkan, mengerjakan, mencoba, dan lain-lain.
13
Contohnya : Siswa menyempurnakan bentuk jaring-jaring limas segi
empat yang dilukis siswa lain di papan tulis.

4. Artikulasi – P4
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan
yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di
antara gerakan-gerakan yang berbeda. Kata kerja operasional pada
tingkatan ini adalah membangun, mengatasi, menggabungkan,
mengintegrasikan, memasang, membongkar, merangkaikan,
menggabungkan, dan lain-lain.
Contohnya : Siswa merangkaikan jaring-jaring limas segi empat yang
sudah dibuat menggunakan kertas.

5. Pengalamiahan – P5
Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit
mengeluarkan energy fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara
rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam
domain psikomotorik. Kata kerja operasioanal pada tingkatan ini adalah
mendesain, menentukan, mengelola, menciptakan, membuat,
mengoperasikan, menggunakan, memainkan, menyelesaikan, dan lain-lain.
Contohnya : Siswa mendesain gambar garis singgung persekutuan luar dan
garis singgung persekutuan dalam setelah mengetahui pengertian dari
masing-masingnya.

E. Revisi Taksonomi Bloom


1. Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisi Taksonomi Bloom
Seiring perkembangan teori pendidikan, Krathwhol (2001) dan para
ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai
dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut dipublikasikan pada tahun
2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi yang dibuat hanya pada
ranah kognitif dengan menggunakan kata kerja. Perubahan ini dilakukan
dengan memberi versi baru pada ranah kognitif yaitu dimensi proses kognitif
dan dimensi pengetahuan kognitif (Anderson, 2010). Selanjutnya, ada empat
14
kategori dalam dimensi pengetahuan kognitif yaitu pengetahuan faktual,
pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan
metakognitif. Sedangkan pada dimensi proses kognitif dibagi menjadi 6
tingkatan yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi. Enam tingkatan inilah yang sering digunakan
dalam merumuskan tujuan belajar yang dikenal dengan istilah C1 sampai
dengan C6.
Berikut tabel perbandingan taksonomi bloom dan revisinya pada ranah
kognitif:
Taksonomi Bloom Revisi Taksonomi Bloom Keterangan
Pengetahuan Mengingat
Low Order Thinking
Pemahaman Memahami
Skills
Penerapan Mengaplikasikan
Analisis Menganalisis
High Order Thinking
Sintesis Mengevaluasi
Skills
Evaluasi Mengkreasi

2. Hasil Revisi Taksonomi Bloom beserta Penerapan Soal Matematika


Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi mata pelajaran
matematika memuat tujuan mata pelajaran Matematika untuk lingkup
pendidikan dasar dan menengah adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan antara lain:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.

15
d. Mengkomunikasikan gagasan dalam simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Sejalan dengan tujuan Standar Isi Permendiknas tahun 2006 tersebut,
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan ada lima
standar kemampuan matematis yang harus dimiliki oleh siswa yaitu
kemampuan pemecahan masalah (problem solving), kemampuan komunikasi
(communication), kemampuan koneksi (connection), kemampuan penalaran
(reasoning), dan kemampuan representasi (representation).Dari uraian
tersebut terlihat bahwa tingkatan dalam revisi Taksonomi Bloom sejalan
dengan tujuan standar isi Permendiknas maupun standar kemampuan
matematis NCTM.
Berikut ini tingkatan ranah kognitif dalam revisi taksonomi bloom
beserta contoh soal dalam pelajaran matematika.
1) Kategori C1 – Mengingat (Remembering)
Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang relevan dari
memori jangka panjang. Termasuk di dalamnya mengenali
(recognizing) dan recalling (menuliskan/ menyebutkan). Mengingat
merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Kata
kerja operasional dalam kategori C1 (mengingat) ini adalah uraikan,
identifikasi, urutkan, sebutkan, ingat kembali, kenali, catat, hubungkan,
ulangi, dan garis bawahi.

2) Kategori C2 – Memahami (Understanding)


Memahami yaitu mengkonstruksi makna atau pengertian
berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi
yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau
mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah
ada dalam pemikiran siswa. Siswa dikatakan memahami ketika mereka

16
mampu untuk membangun makna dari pesan instruksional termasuk
lisan, tertulis, dan grafis komunikasi, serta materi yang disampaikan.
Proses kognitif dalam kategori Memahami termasuk menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasi, meringkas, menyimpulkan,
membandingkan, dan menjelsakan. Kata kerja operasional dalam
kategori C2 (memahami) ini adalah berikan contoh, uraikan, tentukan,
jelaskan, ekspresikan, jelaskan dengan kata-kata sendiri, identifikasi,
temukan, ulangi, pilih, sebutkan, dan terjemahkan.

3) Kategori C3 – Mengaplikasikan (Applying)


Mengaplikasikan atau menerapkan ataupun menggunakan
prosedur untuk melakukan latihan atau memecahkan masalah yang
berhubungan erat dengan pengetahuan prosedural. Penerapan terdiri
dari dua macam proses kognitif yaitu mengeksekusi tugas yang
familiar dan mengimplementasikan tugas yang tidak familiar. Kata
kerja operasional dalam kategori C3 (mengaplikasikan) ini adalah
aplikasikan, tunjukkan, gunakan, manfaatkan, ilustrasikan operasikan,
dan terapkan.

4) Kategori C4 – Menganalisis (Analyzing)


Kategori menganalisa meliputi menguraikan suatu
permasalahan atau obyek ke unsur-unsur penyusunannya dan
menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur
penyusunan tersebut dengan struktur besarnya. Kategori ini juga
termasuk menganalisis bagian-bagian terkait satu sama lain. Kategori
ini meliputi proses kognitif membedakan, pengorganisasian, dan
atributing. Pengorganisasian meliputi menemukan koherensi, integrasi,
menguraikan atau penataan. Kata kerja operasional dalam kategori C4
(menganalisis) ini adalah analisis, kategorikan, bandingkan, simpulkan,
bedakan, temukan, gambarkan, artikan, telaah, dan prediksi.

5) Kategori C5 – Mengevaluasi (Evaluating)

17
Mengevaluasi didefinisikan membuat suatu pertimbangan atau
penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Kriteria yang
sering dipakai adalah kualitas, efektifitas, efisiensi dan konsistensi.
Standar mengevaluasi dapat berbentuk kuantitatif. Mengevaluasi
termasuk juga proses kognitif memeriksa dan mengkritisi. Kata kerja
operasional dalam kategori C5 (mengevaluasi) ini adalah menilai,
pilih, kritik, evaluasi, telaah, peringkat, kaji ulang, cermati,
kumpulkan, rumuskan, kelola, modifikasi, mengubah, dan sintesa.

6) Kategori C6 – Mengkreasi (Creating)


Mengkreasi atau mencipta yaitu menempatkan elemenbersama-
sama untuk membentuk satu kesatuan yang utuh atau fungsional; yaitu
reorganisasi unsur ke dalam pola atau struktur yang baru. Termasuk
dalam mencipta yaitu menghipotesiskan, merencanakan, dan
menghasilkan. Proses kreatif dapat di bedakan menjadi tiga fase yaitu
representasi masalah, perencanaan solusi, dan pelaksanaan solusi. Kata
kerja operasional dalam kategori C6 (mengkreasi) ini adalah buat,
bangun, rancang, kembangkan, hasilkan, susun, rakit, dan bentuk.

Soal-soal kategori menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi


termasuk soal yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills). Menurut Lewis dan Smith (1993),
keterampilan berpikir tingkat tinggi terjadi ketika seseorang mengambil
informasi baru dan informasi yang sudah tersimpan dalam ingatannya,
selanjutnya menghubungkan informasi tersebut dan menyampaikannya untuk
mencapai tujuan atau jawaban yang dibutuhkan.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwasanya; Taksonomi adalah ilmu yang memperlajari tentang klasifikasi yang dibuat
berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai berbagai hal yang dikelompokkan dalam sistematika.
Taksonomi ini juga memiliki prinsip-prinsip dasar dalam merumuskan taksonomi ini, yaitu prinsip
metodologi, psikologis, logis, dan tujuan.
Adapun revisi mengenai taksonomi bloom ini guna untuk membuat sistem pembelajaran
menjadi lebih baik lagi daripada sebelumnya. Berikut adalah perbedaan sebelum dan sesudah revisi
dari taksonomi bloom.
Taksonomi Bloom Revisi Taksonomi Bloom Keterangan
Pengetahuan Mengingat
Low Order Thinking
Pemahaman Memahami
Skills
Penerapan Mengaplikasikan
Analisis Menganalisis
High Order Thinking
Sintesis Mengevaluasi
Skills
Evaluasi Mengkreasi

B. Saran
Apabila ada kesalahan atau kekurangan yang terdapat pada materi yang telah kami
susun,dimohon kiranya untuk memberikan saran dan kritikan untuk memperbaik makalah yang telah
dibuat ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan AsesmenRevisi


Taksonomi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Retno Utari, Widyaiswara. 2011. Taksonomi Bloom. Jurnal: Pusdiklat KNPK Rizal Di. (2020).

Makalah evaluasi pembelajaran matematika. Academia.edu.Permendiknas No. 22 tahun 2006

tentang Standar Isi.

https://www.academia.edu/41567103/MAKALAH_EVALUASI_PEMBELAJARAN_MATE
MATIK

20

Anda mungkin juga menyukai