Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SEMINAR KE-SD-AN

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA


MATERI ENERGI DAN SUMBER ENERGI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
PELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

Disusun Oleh :
Januar Ramadhan
(5019023)

Dosen Pengampu :
Dr. Leo Charli, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
UNPARI LUBUKLINGGAU
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA


MATERI ENERGI DAN SUMBER ENERGI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI PELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

JANUAR RAMADHAN
5019023

Makalah ini dibuat untuk memenuhi sebagai persyaratan


untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Seminar Ke SD an

Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing

Dr.LEO CHARLI M.Pd


NIDN. 0220818801

Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tio Gusti Satria, M.Pd.


NIDN. 0212089301

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah seminar ke-SD-an dapat diselesaikan dengan tepat waktu dengan judul
“Model pembelajaran mind mapping pada materi energi dan sumber energi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pelajaran IPA sekolah dasar”.
Penulis makalah seminar ke-SD-an ini dapat terlaksanakan atas dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu atas segala bentuk bantuan nya, disampaikan terimakasih
kepada yang terhormat:

1. Dr. Rudi Erwandi, M.Pd. selaku Rek.tor Universitas PGRI Silampari.


2. Hamdan, M.Pd. selaku Dekan Universitas PGRI Silampari
3. Tio Gusti Satria, M.Pd. selaku Ketua program Studi Pedidikan Guru Sekolah
Dasar.
4. Dr.Leo Charli M.Pd. selaku Dosen Pembimbing proposal makalah Seminar ke-
SD-an.
5. Bapak dan Ibu Dosen Prodi PGSD Universitas PGRI Silampari.
6. Kedua Orang Tua saya, kakak saya dan pacar saya yang telah memberikan
Do’a serta semangat selama menyusun makalah seminar ke-SD-an sampai
selseai.
7. Sahabat dan teman-teman seperjuangan dan satu bimbingan makalah ke-SD-
an yang telah berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan makalah seminar
ke-SD-an.
8. Pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, semoga segala
amal kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapatkan imbalaan dari Allah
SWT.

Makalah seminar ke-SD-an ini dalam penyusunan nya masih memerlukan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, sangat penulis harapkan demi
perkembangan ilmu pendidikan.

Lubuklinggau, Mei 2022


Penulis

Januar Ramadhan

iii
iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 4
B. Jenis atau Model Mind Maapping 5
C. Kelebihan dan Kelemahan Mind Mapping 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 5
B. Lokasi/setting, Waktu dan Subjek Penelitian 6
C. Analisis persaingan 6
D. Analisis Pasar 6
BAB 4 PENUTUP
4.1 KESIMPULAN 9
4.2 SARAN 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal itu merupakan kebutuhan
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya karena manusia diberikan akal
untuk berpikir dan mengembangkan diri. Oleh karena itu, pendidikan sangat memegang
peranan penting dalam tatanan kehidupan manusia. Sebagai makhluk yang kritis dan
selalu menginginkan perubahan, manusia menempatkan pendidikan sebagai kebutuhan
pokok yang harus dipenuhi tidak hanya saat duduk di bangku sekolah saja, akan tetapi
menjadi kebutuhan seumur hidup.
Pentingnya pendidikan bagi manusia terlihat dari upaya yang dilakukan oleh
negara di seluruh dunia untuk mencerdaskan warga negaranya, termasuk Indonesia.
Untuk mewujudkan cita-cita bangsa seperti yang tercantum dalam Undang-undang Dasar
1945, Indonesia mewajibkan seluruh warga negaranya mengenyam pendidikan, dimulai
dari wajib belajar 6 tahun, kemudian wajib belajar 9 tahun, dan kini menjadi wajib belajar
12 tahun dengan tujuan agar seluruh warga negaranya mendapatkan fasilitas pendidikan
dengan baik dan kelak menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan terhormat di mata
dunia.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan-peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yakni:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,


menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan
yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan
perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur,
pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara.
(Svantesson, 2004 : 1)

Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-
an. Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang
luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang
menakjubkan (Buzan, 2009 : 12). Mind mapadalah cara termudah untuk menempatkan
informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak-Mind Map adalah cara
mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.

Pemetaan  pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada kenyataan
bahwa otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara dengan 167 kali jumlah
manusia di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat

1
(nukleus) dan ada sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga
tampak seperti pohon yang menumbuhkan cabang ke sekelilingnya (Buzan, 2009:30).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas,rumusan masalah dari penelitian ini
adalah bagaimana Model Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Energi Dan Sumber
Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran IPA Sekolah
Dasar ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana Model
Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Energi Dan Sumber Energi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran Ipa Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
sangat berharga terhadap perkembangan ilmu pendidikan,terutama pada
penerapan Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa
b. Diharapkan memberikan sumbangan informasi sebagai pedoman dalam
mengembangkan penelitian yang menerapkan Model Pembelajaran
Mind Mapping Pada Materi Energi Dan Sumber Energi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran IPA Sekolah
Dasar.
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
1) Diharapkan menjadi referensi untuk menambah pengalaman dan
wawasan guru untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam
merancang kegiatan pembelajaran karena kegiataan pembelajaran
tidak hanya didalam kelas tetapi juga diluar kelas.
2) Diharapkan menjadi acuan guru untuk mengembangkan model
pembelajaran inovatif lainnya yang mampu membangkitkan rasa
ingin tahu peserta didik dan membina peserta didik untuk
memperileh pengetahuannya sendiri dalam pembelajaran IPA.
b. Bagi Siswa
1) Diharapkan dapat memberi motivasi siswa untuk semangaat dalam
belajar IPA dan mengatasi kepasifan atau kejenuhan siswa dalam
proses belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA
melalui Model Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Energi
Dan Sumber Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pelajaran IPA Sekolah Dasar.
2
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan/informasi tentang
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran IPA.
d. Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi
Energi Dan Sumber Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pelajaran IPA Sekolah Dasar.

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Metode Mind Mapping

Metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingatkan perkataan


dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu
mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Mind Mapping
memungkinkan terjadinya semua hal itu. Metode Mind Mapping dikembangkan
oleh Dr. Tony Buzan di awal tahun 1970. Mind Mapping adalah metode mencatan
kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Mind Mapping yang
baik adalah yang menggunakan warna warni dan menggunakan banyak gambar
dan simbol, biasannya tampak seperti karya seni.16 Mind Mapping adalah suatu
teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana
grafis lainnya untuk membentuk kesan. Otak sering mengingatkan kembali dalam
bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Mind Mapping (Peta
Pikiran) adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat
banyak informasi.
Mind Mapping mampu memacu otak siswa untuk mengeksplorasi
kemampuan berpikir mereka. Menurut Sutanto Windura, Mind Mapping adalah
metode grafis yang berfungsi sebagai pengeksplorasi seluruh kemampuan otak
untuk keperluan berpikir dan belajar.19 Mind Mapping menggunakan ingatan
visual siswa dan sensorik ke dalam suatu pola yang saling berkaitan. Berikut ini
adalah contoh Mind Mapping :

Gambar.2.1 Contoh Mind Mappin

4
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti menyatakan bahwa
Mind Mapping adalah metode atau cara membelajarkan tema belajar kepada
siswa melalui cara mencatat yang mudah dan menyenangkan dengan
memanfaatkan keseluruhan kemampuan otak siswa melalui perpaduan warna,
garis, gambar, kata kunci untuk memudahkan siswa mengkonstruksi hal-hal
yang telah dipelajari. Pembelajaran yang menerapkan Mind Mapping akan
menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri siswa.

2. Langkah-langkah Membuat Mind Mapping

a. Siswa menempatkan gagasan utama yang berkaitan dengan tema utama yang
sudah dijelaskan oleh guru.
b. Siswa membuat peta pikiran sederhana untuk siswa dengan menggunakan
warna, gambar, atau simbol.
c. Siswa menyediakan kertas, spidol dan meteri dari sumber lain yang menurut
anda akan membantu siswa menciptakan peta pikiran yang semarak dan cerah.
d. Sediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk menyusun peta pikiran mereka.
e. Guru memerintahkan kepada siswa setelah selesai membuat Mind Mapping
berpresentasi didepan kelas.

B. Jenis atau Model Mind Mapping

Beberapa jenis mind map yang banyak digunakan oleh orang-orang antara lain :

a. Silabus Mind mapping

Mind mapping silabus atau kerap disebut juga dengan mind mapping makro


adalah jenis mind mapping yang menggambarkan konsep yang akan dipahami
dengan susunan berupa ukuran yang besar dan biasanya ditempel pada dinding.

b. Bab Mind mapping

Bab Mind mapping, sesuai namanya mind mapping jenis ini disusun berdasarkan


bab yang telah dipelajari. Namun, PR terbesar yang harus dilakukan dalam
menyusun mind mapping satu ini adalah meringkas poin penting dari sebuah
konsep agar lebih mudah untuk mengingat dan memahaminya.

5
c. Paragraph Mind Map

Paragraph mind map adalah mind mapping yang disajikan dengan lebih lengkap
Mind mapping paragraph yaitu yang dapat memberikan informasi secara lengkap
karena penjelasan dari konsep dijelaskan dengan begitu lengkap.

C. Kelebihan dan Kelemahan Metode Mind Mapping


a. Kelebihan metode Mind Mapping antara lain :
1. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
2. Siswa lebih aktif dengan metode Mind Mapping dari pada ceramah.
3. Memudahkan guru dalam menjelaskan materi pelajaran
b. Adapun kelemahannya yaitu :
1. Guru tidak menjelaskan materi secara lengkap.
2. Siswa saling mengandalkan satu sama lain.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti sebagai guru dan
guru mapel IPA Sekolah Dasar. Bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipilih dengan
harapan akan ada perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran terkhusus pada
pembelajaran IPA.

B. Lokasi/Setting, Waktu dan Subjek Penelitian


Penelitian ini diadakan di SDIP As-Sunnah, kelurahan Balang Baru, kecamatan Tamalate,
kota Makassar pada siswa kelas VC SDIP As-Sunnah pada Tahun Pelajaran 2020/2021, dengan
jumlah siswa sebanyak 27 orang, yang seluruhnya siswa perempuan. Peneliti mengambil lokasi
ini sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan efisiensi waktu dan tenaga karena jarak
yang dekat antara lokasi penelitian dengan rumah peneliti.

C. Faktor Yang Diselidiki


Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah :
1. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Mind
Mapping .
2. Hasil belajar IPA pada siswa kelas VC SDIP As-Sunnah Makassar, dengan
menggunakan instrumen.
D. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan kegiatan dalam penelitian ini, menggunakan dua siklus yaitu Siklus I yang
terdiri dari dua kali pertemuan dan Siklus II yang juga terdiri dari dua kali pertemuan. Tahapan
pelaksanaan siklus adalah sebagai berikut:

6
Permasalahan Perencanaan Pelaksanakan
Tindakan I Tindakan I

Refleksi I Pengamatan
Data I

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan


baru, hasil Tindakan II Tindakan II
refleksi I

Refleksi II Pengamatan
Data II

Gambar: Alur Penelitian Tindakan Kelas

SIKLUS I

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan ini meliputi :

1) Menetapkan rancangan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar,


yaitu dengan menggunakan metode Mind Mapping .
2) Menyusun rancangan pembelajaran atau RPP dengan menggunakan
metodeMind Mapping .
3) Mempersiapkan buku penunjang dan media dalam proses pembelajaran.
4) Mempersiapkan perangkat tes hasil belajar (LKS).
5) Mempersiapkan lembar pengamatan observasi.

2. Tahap Pelaksanaan (Action)

Adapun urutan kegiatan pelaksanaan adalah sebagai berikut:


1) Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan perencanaan.
2) Melaksanakan skenario pembelajaran dengan metode Mind Mapping .
3) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah
kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana.
4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang
dilaksanakan.
5) Mengadakan tes secara lisan (individual) dan tertulis (klasikal) untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap terhadap materi
6
pembelajaran IPA setelah menggunakan metode Mind Mapping .

Adapun skenario pembelajaran dengan metode Mind Mapping , yaitu


sebagai berikut :
1. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyiapkan konsep-konsep materi yang akan dibahas.
3. Penyajian materi secara umum (klasikal) selama 15 menit dengan
menggunakan konsep Mind Mapping
4. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok berpasangan
5. Masing-masing kelompok menyusun peta konsep materi yang diberikan
dengan menggunakan metode Mind Mapping .
6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
sedangkan kelompok lain memberikan umpan balik atau saran
7. Guru melakukan perbaikan konsep-konsep yang telah dibuat oleh siswa dan
memberikan kesimpulan materi.
8. Guru mengadakan evaluasi terhadap peserta didik secara tertulis (klasikal)
untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap terhadap
materi pembelajaran IPA setelah menggunakan metode Mind Mapping .
3. Pengamatan (Observation)

Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode Mind Mapping pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
informasi yang lebih mendasar dan komprehensif tentang keefektivitasan metode yang
diterapkan serta melihat kendala-kendala yang timbul dalam penerapannya.

4. Refleksi (Reflektion)

Pada tahap ini peneliti menganalisis hal-hal yang terjadi selama


berlangsungnya proses pembelajaran yang mencakup analisis terhadap keberhasilan
dan kendala-kendala yang timbul dalam penerapan metode Mind Mapping,
selanjutnya hasil dari kegiatan pada siklus I dijadikan sebagai bahan refleksi untuk
perbaikan pada siklus ke II.

SIKLUS II

1) Tahap Perencanaan

a. Mengevaluasi hasil refleksi pada kegiatan siklus I dan mengupayakan


perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.
b. Menganalisis masalah maupun kendala dalam penerapan metode Mind
Mapping pada saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Membuat rancangan untuk perbaikan pada siklus II berdasarkan refleksi pada
siklus I.
d. Menyusun rancangan pembelajaran (RPP).
e. Menyiapkan media pembelajaran dan sumber belajar.
f. Mempersiapkan perangkat tes evaluasi pembelajaran.
6
g. Mepersiapkan lembar kegiatan observasi dan lembar angket.
h. Menentukan pelaksanaan siklus II.

2) Tahap Pelaksanaan

1. Menganalisis pemecahan masalah yang akan dilakukan berdasarkan kendala


yang timbul pada siklus I.
2. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan memaksimalkan pelaksanaan
penerapan metode Mind Mapping berdasarkan kekurangan yang timbul pada
siklus I.

Adapun skenario pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II yaitu sebagai


berikut :
1. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyiapkan konsep-konsep materi yang akan dibahas.
3. Penyajian materi secara umum (klasikal) selama 15 menit dengan
menggunakan Mind Mapping
4. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok berpasangan
5. Masing-masing kelompok menyusun peta konsep materi yang diberikan
dengan menggunakan metode Mind Mapping .
6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
sedangkan kelompok lain memberikan umpan balik atau saran
7. Guru melakukan perbaikan konsep-konsep Mind Map yang telah dibuat oleh
siswa.
8. Mengadakan evaluasi secara tertulis (klasikal) untuk mengetahui tingkat pemahaman
peserta didik terhadap terhadap materi pembelajaran IPA setelah menggunakan teknik
Mind Mapping .

3) Pengamatan

1. Pada tahap ini yaitu melakukan pengamatan terhadap penerapan metode Mind
Mapping dengan menerapkan perbaikan sesuai dengan analisis pemecahan
masalah.
2. Mencatat perubahan yang terjadi dalam setiap kegiatan pembelajaran setelah
menerapkan upaya perbaikan.
4) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis kembali hasil pengamatan siklus II


tentang keefektivitasan penerapan Metode Mind Mapping sebagai hasil akhir
penelitian. Setelah muncul perubahan, peneliti melakukan tes akhir (Post Test)
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari semua tindakan yang telah dilakukan
kemudian melakukan rekomendasi atas penerapan metode Mind Mapping .
Dari tahapan kegiatan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II diharapkan
siswa dapat memahami dengan baik materi yang diajarkan sehingga terjadi
peningkatan hasil belajar siswa kelas VC SDIP As-Sunnah terhadap materi
6
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Mind Mapping . Sedangkan
pada guru kelas VC SDIP As-Sunnah diharapkan agar dapat memilih dan
merancang model pembelajaran yang inovatif agar proses pengkonstruksian
pengetahuan dapat berjalan dengan efektif.

A. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, dokumentasi
dan perangkat tes belajar secara tertulis.

1. Lembar Observasi
Dari tahapan kegiatan observasi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II peneliti
mendapatkan gambaran mengenai perubahan peningkatan hasil belajar siswa dengan
penerapan teknik Mind Mapping . Adapun aspek yang diamati pada lembar observasi siswa
dan lembar observasi guru maka aspek yang diamati dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa nilai tes yakni tes awal dan tes akhir
serta berupa foto tentang kegiatan yang berlangsung pada saat proses pembelajaran.

3. Perangkat Tes
Perangkat tes ini berupa lembar evaluasi siswa pada setiap akhir siklus.

B. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari tiga sumber yaitu dari
observasi, dokumentasi, dan perangkat tes belajar secara tertulis (lembar evaluasi).
a. Data Observasi
Pada lembar observasi, data diambil dengan cara mengamati kegiatan siswa
selama proses pembelajaran dengan melihat motivasi dan keaktifan siswa dalam
belajar dengan menggunakan metode Mind Mapping dan menulis hasil pengamatan
dalam lembar observasi.
b. Data Dokumentasi
Data dokumentasi dapat berupa nilai hasil tes siswa dan berupa gambar
kegiatan siswa ketika berlangsungnya proses pembelajaran. Nilai hasil tes
berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap
materi. Sedangkan foto berfungsi untuk memberikan gambaran aktivitas siswa
ketika berlangsungnya proses pembelajaran.
c. Perangkat Tes
Tes berupa lembar evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan hasil belajar IPA siswa dengan teknik Mind Mapping.
Lembar evaluasi siswa ini terdiri dari butir-butir soal yang sesuai dengan
pokok bahasan yang telah dipelajari. Jumlah butir soal pada setiap siklus sebanyak
20 soal berbentuk pilihan ganda.

C. Teknik Analisis Data

6
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menganalisis data secara kualitatif dan kuantitatif.
a. Analisis data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi siswa dan guru yang dihitung
kemudian disajikan dalam bentuk persentase dan laporan dibuat dalam bentuk
deskriptif.
b. Analisis data kuantitatif
c. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis

statistik deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar,


dengan menganalisis hasil belajar siswa pada setiap siklus berdasarkan nilai
masing- masing 70 maka hasil belajar dianggap tuntas dan setiap skor < 70
maka hasil belajar dianggap belum tuntas, dengan demikian dapat dilihat
kemampuan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan
metode Mind Mapping.
Tabel statistik skor rata-rata, tertinggi, dan terendah ditunjukkan dalam
bentuk tabel pada Lampiran 2. Nilai rata-rata pada setiap siklus dihitung
dengan rumus :

∑𝐱
𝑿̅ =
𝐍
Keterangan:

𝑿̅ = rata-rata hitung

∑ 𝑥 = jumlah nilai seluruh siswa

𝑁 = banyak data

Adapun menghitung persentase ketuntasan belajar sebagai berikut.

Pk = ∑ 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒕𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔/𝒕𝒅𝒌𝒕𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 x 100 %


𝑵

Keterangan:

Pk : Persentase ketuntasan

∑ : jumlah siswa yang meraih nilai ≥ 70

: jumlah siswa yang meraih nilai < 70


N : jumlah siswa

6
Daftar frekuensi disajikan dalam tabel, dapat dilihat pada Lampiran 3.

Adapun menghitung skor tes pada tiap evaluasi, rumus yang digunakan adalah :
𝑵 = 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 x 100
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦

Keterangan:
N = nilai siswa

Untuk memperoleh nilai akhir (NA) siswa pada setiap siklus, maka dilakukan
penggabungan antara nilai tugas dengan nilai evaluasi dengan rumus sebagai berikut:

𝐴+𝐵
NA =
2
Keterangan :

NA : nilai akhir siswa


A : nilai tugas
B : nilai evaluasi

D. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas


ini adalah meningkatnya hasil belajar IPA pada siswa kelas VC SDIP As-Sunnah
Makassar dengan menggunakan metode peta pikiran (Mind Mapping ), yang
diketahui melalui proses pembelajaran, dimana pembelajaran tidak hanya berpusat
pada siswa dan Siswa lebih antusias dalam belajar, terlibat langsung dan dapat
menyalurkan kreativitasnya dalam belajar.

Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil jika hasil belajar mencapai


rata-rata kelas 70 dan siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas mencapai 70%. Pada
siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa mencapai rata-
rata kelas 70 dan siswa yang memperoleh nilai 70 mencapai 75%.

6
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)

Pada awalnya model pembelajaran mind map ini berasal dari sebuah penelitian oleh para
ilmuwan tentang bagaimana otak memproses dan memproses informasi pengetahuan.
Pada awal penelitian, para ilmuwan mengira bahwa otak memproses dan memproses
informasi secara linier, hal ini dapat dianalogikan dengan cara kita menyimpan barang di
gudang. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa otak mendapatkan informasi melalui
kombinasi bau, gambar, pikiran, suara, dan perasaan yang terbagi dalam format linier. Hal ini
dapat dicontohkan ketika mengingat tulisan atau kuliah, otak hanya dapat dipicu oleh simbol,
warna, suara, gambar dan perasaan.

Oleh karena itu, untuk dapat menggunakan mind mapping secara optimal, pembuatan
Mind Mapping harus dipadukan dengan gambar dan simbol warna yang indah.
Hal ini berguna agar siswa atau peserta didik dapat mengingat informasi pengetahuan,
membaca, menulis pada materi secara efektif. Dengan proses berpikir Mind Mapping ini,
individu dapat mengkategorikan pikiran seolah-olah kita meletakkan sesuatu pada tempatnya,
seperti buku ditempatkan sesuai dengan genre masing-masing, misalnya buku komik, buku
sosial, buku sains dll ditempatkan sesuai dengan kategorinya.

Teknik ini memungkinkan individu untuk beralih teori dengan mudah. Karena
mekanisme dalam Mind Mapping membuat kinerja otak lebih efisien dalam memproses
informasi yang masuk.
Model Pembelajaran Mind Mapping memiliki banyak kelebihan untuk digunakan, antara
lain memaksimalkan otak logika sisi kiri dan otak imajinasi sisi kanan. Selain itu juga
bermanfaat untuk menjadikan pembelajaran lebih hidup dan menyenangkan serta
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan.
Namun Mind Mapping ini juga memiliki kekurangan yaitu siswa yang cenderung belajar
lebih mudah dengan menggunakan audio tidak mendapatkan porsi, hampir semua materi yang
akan dipraktikkan dalam model pembelajaran ini mengutamakan detail yang mendalam.

Anda mungkin juga menyukai