SEMINAR KE-SD-AN
Disusun Oleh :
Januar Ramadhan
(5019023)
Dosen Pengampu :
Dr. Leo Charli, M.Pd
JANUAR RAMADHAN
5019023
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah seminar ke-SD-an dapat diselesaikan dengan tepat waktu dengan judul
“Model pembelajaran mind mapping pada materi energi dan sumber energi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pelajaran IPA sekolah dasar”.
Penulis makalah seminar ke-SD-an ini dapat terlaksanakan atas dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu atas segala bentuk bantuan nya, disampaikan terimakasih
kepada yang terhormat:
Makalah seminar ke-SD-an ini dalam penyusunan nya masih memerlukan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, sangat penulis harapkan demi
perkembangan ilmu pendidikan.
Januar Ramadhan
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 4
B. Jenis atau Model Mind Maapping 5
C. Kelebihan dan Kelemahan Mind Mapping 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 5
B. Lokasi/setting, Waktu dan Subjek Penelitian 6
C. Analisis persaingan 6
D. Analisis Pasar 6
BAB 4 PENUTUP
4.1 KESIMPULAN 9
4.2 SARAN 9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal itu merupakan kebutuhan
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya karena manusia diberikan akal
untuk berpikir dan mengembangkan diri. Oleh karena itu, pendidikan sangat memegang
peranan penting dalam tatanan kehidupan manusia. Sebagai makhluk yang kritis dan
selalu menginginkan perubahan, manusia menempatkan pendidikan sebagai kebutuhan
pokok yang harus dipenuhi tidak hanya saat duduk di bangku sekolah saja, akan tetapi
menjadi kebutuhan seumur hidup.
Pentingnya pendidikan bagi manusia terlihat dari upaya yang dilakukan oleh
negara di seluruh dunia untuk mencerdaskan warga negaranya, termasuk Indonesia.
Untuk mewujudkan cita-cita bangsa seperti yang tercantum dalam Undang-undang Dasar
1945, Indonesia mewajibkan seluruh warga negaranya mengenyam pendidikan, dimulai
dari wajib belajar 6 tahun, kemudian wajib belajar 9 tahun, dan kini menjadi wajib belajar
12 tahun dengan tujuan agar seluruh warga negaranya mendapatkan fasilitas pendidikan
dengan baik dan kelak menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan terhormat di mata
dunia.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan-peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yakni:
Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-
an. Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang
luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang
menakjubkan (Buzan, 2009 : 12). Mind mapadalah cara termudah untuk menempatkan
informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak-Mind Map adalah cara
mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.
Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada kenyataan
bahwa otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara dengan 167 kali jumlah
manusia di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat
1
(nukleus) dan ada sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga
tampak seperti pohon yang menumbuhkan cabang ke sekelilingnya (Buzan, 2009:30).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas,rumusan masalah dari penelitian ini
adalah bagaimana Model Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Energi Dan Sumber
Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran IPA Sekolah
Dasar ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana Model
Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Energi Dan Sumber Energi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran Ipa Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
sangat berharga terhadap perkembangan ilmu pendidikan,terutama pada
penerapan Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa
b. Diharapkan memberikan sumbangan informasi sebagai pedoman dalam
mengembangkan penelitian yang menerapkan Model Pembelajaran
Mind Mapping Pada Materi Energi Dan Sumber Energi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran IPA Sekolah
Dasar.
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
1) Diharapkan menjadi referensi untuk menambah pengalaman dan
wawasan guru untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam
merancang kegiatan pembelajaran karena kegiataan pembelajaran
tidak hanya didalam kelas tetapi juga diluar kelas.
2) Diharapkan menjadi acuan guru untuk mengembangkan model
pembelajaran inovatif lainnya yang mampu membangkitkan rasa
ingin tahu peserta didik dan membina peserta didik untuk
memperileh pengetahuannya sendiri dalam pembelajaran IPA.
b. Bagi Siswa
1) Diharapkan dapat memberi motivasi siswa untuk semangaat dalam
belajar IPA dan mengatasi kepasifan atau kejenuhan siswa dalam
proses belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA
melalui Model Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Energi
Dan Sumber Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pelajaran IPA Sekolah Dasar.
2
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan/informasi tentang
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran IPA.
d. Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi
Energi Dan Sumber Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pelajaran IPA Sekolah Dasar.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Metode Mind Mapping
4
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti menyatakan bahwa
Mind Mapping adalah metode atau cara membelajarkan tema belajar kepada
siswa melalui cara mencatat yang mudah dan menyenangkan dengan
memanfaatkan keseluruhan kemampuan otak siswa melalui perpaduan warna,
garis, gambar, kata kunci untuk memudahkan siswa mengkonstruksi hal-hal
yang telah dipelajari. Pembelajaran yang menerapkan Mind Mapping akan
menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri siswa.
a. Siswa menempatkan gagasan utama yang berkaitan dengan tema utama yang
sudah dijelaskan oleh guru.
b. Siswa membuat peta pikiran sederhana untuk siswa dengan menggunakan
warna, gambar, atau simbol.
c. Siswa menyediakan kertas, spidol dan meteri dari sumber lain yang menurut
anda akan membantu siswa menciptakan peta pikiran yang semarak dan cerah.
d. Sediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk menyusun peta pikiran mereka.
e. Guru memerintahkan kepada siswa setelah selesai membuat Mind Mapping
berpresentasi didepan kelas.
Beberapa jenis mind map yang banyak digunakan oleh orang-orang antara lain :
a. Silabus Mind mapping
b. Bab Mind mapping
5
c. Paragraph Mind Map
Paragraph mind map adalah mind mapping yang disajikan dengan lebih lengkap
Mind mapping paragraph yaitu yang dapat memberikan informasi secara lengkap
karena penjelasan dari konsep dijelaskan dengan begitu lengkap.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti sebagai guru dan
guru mapel IPA Sekolah Dasar. Bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipilih dengan
harapan akan ada perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran terkhusus pada
pembelajaran IPA.
6
Permasalahan Perencanaan Pelaksanakan
Tindakan I Tindakan I
Refleksi I Pengamatan
Data I
Refleksi II Pengamatan
Data II
SIKLUS I
Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode Mind Mapping pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
informasi yang lebih mendasar dan komprehensif tentang keefektivitasan metode yang
diterapkan serta melihat kendala-kendala yang timbul dalam penerapannya.
4. Refleksi (Reflektion)
SIKLUS II
1) Tahap Perencanaan
2) Tahap Pelaksanaan
3) Pengamatan
1. Pada tahap ini yaitu melakukan pengamatan terhadap penerapan metode Mind
Mapping dengan menerapkan perbaikan sesuai dengan analisis pemecahan
masalah.
2. Mencatat perubahan yang terjadi dalam setiap kegiatan pembelajaran setelah
menerapkan upaya perbaikan.
4) Refleksi
A. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, dokumentasi
dan perangkat tes belajar secara tertulis.
1. Lembar Observasi
Dari tahapan kegiatan observasi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II peneliti
mendapatkan gambaran mengenai perubahan peningkatan hasil belajar siswa dengan
penerapan teknik Mind Mapping . Adapun aspek yang diamati pada lembar observasi siswa
dan lembar observasi guru maka aspek yang diamati dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa nilai tes yakni tes awal dan tes akhir
serta berupa foto tentang kegiatan yang berlangsung pada saat proses pembelajaran.
3. Perangkat Tes
Perangkat tes ini berupa lembar evaluasi siswa pada setiap akhir siklus.
Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari tiga sumber yaitu dari
observasi, dokumentasi, dan perangkat tes belajar secara tertulis (lembar evaluasi).
a. Data Observasi
Pada lembar observasi, data diambil dengan cara mengamati kegiatan siswa
selama proses pembelajaran dengan melihat motivasi dan keaktifan siswa dalam
belajar dengan menggunakan metode Mind Mapping dan menulis hasil pengamatan
dalam lembar observasi.
b. Data Dokumentasi
Data dokumentasi dapat berupa nilai hasil tes siswa dan berupa gambar
kegiatan siswa ketika berlangsungnya proses pembelajaran. Nilai hasil tes
berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap
materi. Sedangkan foto berfungsi untuk memberikan gambaran aktivitas siswa
ketika berlangsungnya proses pembelajaran.
c. Perangkat Tes
Tes berupa lembar evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan hasil belajar IPA siswa dengan teknik Mind Mapping.
Lembar evaluasi siswa ini terdiri dari butir-butir soal yang sesuai dengan
pokok bahasan yang telah dipelajari. Jumlah butir soal pada setiap siklus sebanyak
20 soal berbentuk pilihan ganda.
6
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menganalisis data secara kualitatif dan kuantitatif.
a. Analisis data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi siswa dan guru yang dihitung
kemudian disajikan dalam bentuk persentase dan laporan dibuat dalam bentuk
deskriptif.
b. Analisis data kuantitatif
c. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis
∑𝐱
𝑿̅ =
𝐍
Keterangan:
𝑿̅ = rata-rata hitung
𝑁 = banyak data
Keterangan:
Pk : Persentase ketuntasan
6
Daftar frekuensi disajikan dalam tabel, dapat dilihat pada Lampiran 3.
Adapun menghitung skor tes pada tiap evaluasi, rumus yang digunakan adalah :
𝑵 = 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 x 100
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦
Keterangan:
N = nilai siswa
Untuk memperoleh nilai akhir (NA) siswa pada setiap siklus, maka dilakukan
penggabungan antara nilai tugas dengan nilai evaluasi dengan rumus sebagai berikut:
𝐴+𝐵
NA =
2
Keterangan :
D. Indikator Keberhasilan
6
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada awalnya model pembelajaran mind map ini berasal dari sebuah penelitian oleh para
ilmuwan tentang bagaimana otak memproses dan memproses informasi pengetahuan.
Pada awal penelitian, para ilmuwan mengira bahwa otak memproses dan memproses
informasi secara linier, hal ini dapat dianalogikan dengan cara kita menyimpan barang di
gudang. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa otak mendapatkan informasi melalui
kombinasi bau, gambar, pikiran, suara, dan perasaan yang terbagi dalam format linier. Hal ini
dapat dicontohkan ketika mengingat tulisan atau kuliah, otak hanya dapat dipicu oleh simbol,
warna, suara, gambar dan perasaan.
Oleh karena itu, untuk dapat menggunakan mind mapping secara optimal, pembuatan
Mind Mapping harus dipadukan dengan gambar dan simbol warna yang indah.
Hal ini berguna agar siswa atau peserta didik dapat mengingat informasi pengetahuan,
membaca, menulis pada materi secara efektif. Dengan proses berpikir Mind Mapping ini,
individu dapat mengkategorikan pikiran seolah-olah kita meletakkan sesuatu pada tempatnya,
seperti buku ditempatkan sesuai dengan genre masing-masing, misalnya buku komik, buku
sosial, buku sains dll ditempatkan sesuai dengan kategorinya.
Teknik ini memungkinkan individu untuk beralih teori dengan mudah. Karena
mekanisme dalam Mind Mapping membuat kinerja otak lebih efisien dalam memproses
informasi yang masuk.
Model Pembelajaran Mind Mapping memiliki banyak kelebihan untuk digunakan, antara
lain memaksimalkan otak logika sisi kiri dan otak imajinasi sisi kanan. Selain itu juga
bermanfaat untuk menjadikan pembelajaran lebih hidup dan menyenangkan serta
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan.
Namun Mind Mapping ini juga memiliki kekurangan yaitu siswa yang cenderung belajar
lebih mudah dengan menggunakan audio tidak mendapatkan porsi, hampir semua materi yang
akan dipraktikkan dalam model pembelajaran ini mengutamakan detail yang mendalam.