PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kecendrungan pemikiran saat ini bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan
diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang
dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi
terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, seperti keberhasilan dalam
menyelesaikan ujian dan memenangkan lomba cerdas cermat, yang hanya membutuhkan
pengetahuan sesaat. Tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan kehidupan
jangka panjang. Anak tidak mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya
dibangku sekolah kedalam dunia nyata pada kehidupan kesehariaannya. Kondisi reformasi
dalam dunia pendidikan nasional kita telah menjadi suatu keharusan dan tidak bisa ditunda
lagi, terutama pada jenjang pendidikan dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan
pendidikan pada jenjang selanjutnya. Reformasi ini harus dilaksanakan secara menyeluruh,
baik sistem pendidikan secara nasional ataupun pelaksana teknis dilapangan. Guru sebagai
orang yang berada dilini terdepan dalam pelaksanaan proses pembelajaran disekolah harus
mampu mengabgred dirinya. Sebagus apapun kurikulum dan selengkap apapun fasiltas tidak
akan berarti apa-apa jika berada ditangan guru yang tidak kompeten dan profesional.
Pendidikan dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan pendidikan pada jenjang
selanjutnya, haruslah mampu berfungsi mengembangkan potensi diri peserta didik dan juga
sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan peserta didik untuk hidup dalam masyarakat,
terutama untuk menghadapi perubahan-perubahan dalam masyarakat, baik dari sisi ilmu
pengetahuan, teknologi, sosial maupun budaya ditingkat lokal ataupun global. Kemampuan
dasar yang harus dimiliki peserta didik dan menjadi tujuan utama dalam pembelajaran di
Sekolah Dasar ( SD ) adalah, kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau seringkali
disebut dengan istilah calistung.
1
pada penyampaian informasi ( transfer of knowledge ) kurang terkait dengan lingkungan
sehingga peserta didik tidak mampu memanfaatkan konsep kunci keilmuan dalam proses
pemecahan masalah kehidupan yang dialami peserta didik sehari-hari
B. Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas siswa sekolah dasar, agar mampu berfikir kritis dengan
melihat benda yang ada disekitarnya, agar dapat membantu pendidik untuk kreatif dalam
memberikan media pembelajaran bagi siswa yang bermanfaat, agar pembelajaran tidak hanya
berlangsung secara monoton dan itu-itu saja.
Untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah keterampilan dasar pendidikan SD, juga
untuk memberikan wawasan baru dalam metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2
BAB II
KEGIATAN
B. Kajian Pustaka
Matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang sangat sulit bagi setiap anak yang
kurang mampu dalam hal menghitung, maka dari pernyataan ini lah peneliti menuangkan ide
untuk mencari cara bagaimana menjadikan pelajaran matematika menjadi pelajaran yang
tidak lagi dianngap susah, melainkan pelajaran yang menyenagnkan sama seperti pelajaran
lainnya.
C. Prosedur
1. Bentuk kelompok 4-5 orang
2. Setiap kelompok diberi 2 kotak dan 1 botol minum
3. Menjelaskan materi bangu ruang yang akan dipelajari hari ini dan apa tujuan dibentuk
kelompok serta benda yang diberikan kepada setiap kelompok.
4. Setelah siswa paham mengenai bangun ruang, siswa diminta untuk mengukur luas dan
volume benda yang telah diberikan kepada setiap kelompok, dan harus mencatatnya
kedalam kertas yang telah disediakan.
5. Menuliskan dipapan tulis hasil yang telah disepaki oleh kelompok
6. Pemberian reword pada kelompok yang mendapat nilai tertinggi
3
D. Hasil Kegiatan
Dari hasil pembelajaran yang kami lakukan dikelas 5-b SD. Negeri 064037, yang
terdiri dari 20 siswa dan dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat
anggota. Dengan mengacak anak agar membentuk kelompok yang terdiri dari siswa laki-laki
dan perempuan disetiap kelompoknya.
Rata-rata siswa mampu menjawab benar dari pengukuran tabung dan balok yang
peneliti berikan. Siswa juga saling bekerjasama dan mampu menjelaskan kepada teman
sekolompoknya yang tidak mengerti bagaimana cara mencari luas dan volume balok. Dengan
ini siswa dapat menjadi tentor sebaya.
Suasana belajar juga tidak lagi kaku, siswa menjadi lebih aktif dan terjalinnya
komunikasi dua arah yang baik antara guru dan peserta didiknya. Dengan pemberian reword
yang peneliti berikan memicu semangat anak untuk menjawab soal dengan benar, dan aktif
didalam kelas.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian media dalam pembelajaran, dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa, dan
memicu semangatnya dalam belajar. Pendidik juga harus melakukan variasi dalam mengajar,
inovasi-inovasi juga sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran agar
pembelajaran tidak terfokus dengan metode menghafal saja, tetapi dapat dilakukan dengan
metode eksplorasi. Dengan mengeksplorasi dapat memicu perkembangan kognitif dan
psikomotorik anak secara bersamaan, dengan begitu guru diharpkan mampu menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
Peserta didik bukan lagi objek dalam pendidikan, partisipasi peserta didik diharapkan
dalam keberlangsungannya proses pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik
dan menjadi penerus bangsa yang baik dimasa depan, juga untuk mengembangkan dan
memajukan sistem pendidikan di Indonesia, harus lah dimulai dari dasar. Maka itu
pendidikan sekolah dasar sangat berpengaruuh baik perkembangan sikap dan intelektual anak
untuk ijenjang berikutnya.
B. Saran
Untuk pendidik diharapkan mampu untuk melakukan variasi dalam mengajar dan
inovasi-inovasi yang kreatif.
5
DAFTAR PUUSTAKA
6
LAMPIRAN
7
a. Penilaian Rencana dan Pelaksanaan Proyek
Topik/Judul Proyek :
Nama peserta :
NIM :
Penilaian
Tahap Deskripsi/Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
Perencanaan/Persiapan
Usulan Proyek Memuat:
Rumusan topik proyek
Rumusan tujuan yang akan dicapai
Rencana penggunaan bahan/alat
Rencana langkah-langkah kerja
Rencana jadwal dan waktu pelaksanaan,
Perkiraan data yang akan diperoleh
Tempat pelaksanaan proyek
Daftar pertanyaan yang akan dijawab sesuai dengan
tujuan.
Rencana target capaian yang akan dihasilkan
Pelaksanaan/Monitoring
Pengumpulan a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
data/informasi jelas dan lengkap.
8
Topik/Judul Karya :
Nama peserta/KLP :
NIM :
Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria / Indikator
1 2 3 4 5
1 Hasil Produk Hasil produk merupakan karya asli
kualitas teknis yang diperoleh mahasiswa.
maupun estetika
hasil karya/ kerja Hasil produk memiliki kualitas yang
baik (Berhasil baik dan beroperasi)
Hasil produk memiliki estetika dan
fungsi yang sesuai dengan rancangan
Hasil karya (produk) rapi
2 Waktu Waktu pelaksanaan hasil karya dan
pengujian sesuai dengan yang
Penggunaan untuk direncanakan
menghasilkan
produk
a. Tahap
Perencanaan Perencanaan langkah kerja
Perencanaan penggunaan alat dan
bahan untuk menghasilkan produk
Pengembangan langkah kerja atau
suatu ide/inovasi lain yang berbeda
untuk menghasilkan produk.
b. Tahap konstruksi Ketepatan dalam memilih dan
menggunakan bahan
Ketepatan dalam memilih dan
menggunakan peralatan
Ketepatan untuk mengembangkan
cara kerja
Ketepatan penggunaan data hasil
evaluasi karya (produk) mahasiswa
c. Tahap akhir Simpulan dan rekomendasi
penggunaan produk yang dihasilkan
Kesesuaian Spresifikasi produk yang
dihasilkan berdasarkan fungsi dan
estetika.