BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
Ratnah, S.Pd
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum. Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T., yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan 25 oktober 2019
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat.
1. Kepala SMP Negeri 4 Waikabubak yang telah memberi izin, kesempatan dan kepercayaan kepada
penulis untuk mengadakan pre-teaching ini seluas – luasnya
2. Semua rekan guru di SMPN Negeri 4 Waikabubak yang telah memberi bantuan selama proses
pre-teaching sampai dengan terwujud dalam bentuk Best Practice ini.
3. Suami dan calon bayi terkasih yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan
kekuatan dalam setiap langkah.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Waikabubak, 25 Oktober 2019
Penulis
Ratnah, S.Pd
BAB 1
PENDAHULUAN
Baru-baru ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) membuat Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKP) Berbasis Zonasi guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan
mengoptimalkan lulusan yang berdaya saing untuk Indonesia maju menuju era 4.0. Program yang
dikembangkan oleh Ditjen GTK ini menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Pengembangan keterampilan berfikir
yang dimuat disini adalah bertujuan Untuk meningkatkan, mengembangkan dan melatih pola pikir
peserta didik yang sistematis dalam menyelesaikan suatu persoalan dalam pembelajaran matetika.
Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD dan
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau
Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru.
Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat,
seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah,
atau pertimbangan mutu lainnya.
B. JENIS KEGIATAN
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Zonasi dilaporkan dalam bentuk praktik pre-teaching dalam kegiatan
pembelajaran berbasis HOTS pada matapelajaran Matematika di SMPN 4 Waikabubak Sumba Barat,
NTT.
C. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat dari Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan materi
dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi atau
HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
TUJUAN
1. Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka
pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal
dengan istilah zonasi.
2. menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi
SASARAN
Program PKP Berbasis Zonasi ini memili 2 sasaran langsung baik kepada guru maupun
kepada peserta didik.
1. Guru, untuk meningkatkan mutu pengajaran yang efektif, efisien dan berorientasi pada peserta
didik (student center).
2. Peserta didik, mengembangkan dan melatih cara befikir peserta didik di SMPN 4 Waikabubak
yang berorinasi pada Higher Order Thingking Skills (HOTS).
B. BAHAN DAN MATERI KEGIATAN
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IX
tentang Bangun Ruag Sisi lengku
Matematika
IPK Matematika
Mengamati
1. Peserta didik mencermati masalah
Stimulation ➢ Peserta didik diminta mengamati gambar /foto yang
(Stimulasi/ terdapat pada buku maupun melalui penayangan
pemberian yang disajikan oleh guru seperti gambar dibawah ini
rangsangan)
Kegiatan Inti
Menanya
2. Guru dapat menuntun peserta didik dengan bertanya
tentang masalah tersebut. Misalnya :
Identifikasi Banyak cara agar masalah tersebut dapat dipecahkan.
masalah Dapatkah kalian memberikan jawaban sementara terhadap
masalah tersebut?.
( Mengembangkan sikap ingin tahu)
Mengolah informasi
3. Guru membagikan LKPD pada tiap kelompok
4. Peserta didik secara berkelompok, mencermati LKPD yang
terkait dengan pertanyaan-pertanyaan di kegiatan menanya
Mengumpulk (Mengembangkan sikap tanggung jawab ).
an data 5. Peserta didik bekerja berkelompok mencermati
permasalahan dengan membaca materi dari bahan ajar.
Mengasosiasi
Berdasarkan pemahaman materi yang dipelajari, peserta didik
mengerjakan soal di LKPD. (Mengembangkan sikapbekerja
sama)
Mengomunikasikan
6. Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil
diskusi.
Peserta didik atau kelompok yang lain memberi tanggapan hasil
presentasi untuk mengkomfirmasi, melengkapi informasi
ataupun tanggapan lainnya
D. Alat/Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik atau Best Practice ini adalah
(a) Kertas HVS Warna, LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), Kaleng Susu ( contoh tabung )
(b) Buku guru
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk
melihat hasil belajar peserta didik dengan menggunakan latihan kerja kelompok.
A. Hasil
Diimplementasikannya HOTS dalam pembelajan matematika pada kurikulum
mengharuskan guru untuk semakin berkualitas dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran.
Karena K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Lalu
optimalisasi peran guru dalam melaksanakan pembelajaran abad 21 dan HOTS (Higher Order
Thinking Skills). Selanjutnya ada integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
dalam proses belajar mengajar (PBM). Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual
dengan menggunakan model, strategi, metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik
Kompetensi Dasar (KD) agar tujuan pembelajaran tercapai.Pembelajaran abad 21 secara
sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21 kepada
peserta didik,
A. Simpulan
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery
learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik dan
buku guru telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi
sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori dan rumus tabung, kerucut dll. tetapi juga
mengenal bentuk lewat media pembelajaran yang disediakan guru.
LAMPIRAN
Kegiatan Inti
1. kegiatan pendahuluan
Kegiatan Inti
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta sesuai
rubrik berikut!
B. Kegiatan Praktik
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan yang ada
dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai 100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80 nilai 90
Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai