Anda di halaman 1dari 67

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV PADA
MATERI MENYAMBUT USIA BALIG
DI SDN KANAMIT 3
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DI SUSUN OLEH

AMRULLAH, S.Pd.I

SDN KANAMIT -3

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN


PULANG PISAU
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul PTK : PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TALKING STICK


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV
PADA MATERI MENYAMBUT USIA BALIG DI SDN KANAMIT 3
Tahun Pelajaran 2022/2023

Ditulis Oleh : Amrullah, S.Pd.I


NIP : 19870720 201001 1 007
Pangkat/Golongan : Penata / III c
Unit Kerja : SDN KANAMIT -3

Sei Bitik, 14 November 2022

Mengetahui
Pengawas TK/SD Peneliti

LASNO, S.Pd.I, M.Pd AMRULLAH, S.Pd.I


NIP.19640503 198811 1 001 NIP. 19870720 201001 1 007

i
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
KOWILCAM BIDIK
KECAMATAN MALIKU
Alamat : Jl. Poros Pulpis Bahaur desa Garantung Kec. Maliku Kabupaten Pulang Pisau 73573

BERITA ACARA
PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah dilaksanakan Seminar Laporan Hasil Penelitian Atas nama:

Nama : AMRULLAH, S.Pd.I

NIP : 19870720 201001 1 007

Pangkat/Golongan : Penata III c

Jabatan : Plt. Kepala Sekolah / Guru PAI

Instansi : SDN Kanamit -3

Judul Penelitian : PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TALKING STICK


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV PADA MATERI
MENYAMBUT USIA BALIG DI SDN KANAMIT 3

Demikian Berita Acara ini dibuat sebagai bahan pertimbangan selanjutnya

Maliku, 14 November 2022

Korwilcam

LASNO, S.Pd.I, M.Pd

NIP. 19640503 198811 1 001

ii
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ــــــــــــــــــِم ِهللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْي ِم‬

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya dan tak lupa shalawat dan salam kita haturkan selalu

kepada nabi besar Muhammad SAW sehingga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat

terselesaikan dengan baik. PTK ini berisikan penelitian tentang Penerapan

Strategi Pembelajaran Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta

Didik Kelas IV Pada Materi Menyambut Usia Balig Di SDN Kanamit -3 .

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Para Rekan Guru yang telah

meluangkan waktu serta pemikiran dalam memberikan bimbingan sehingga PTK

ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, kepada:

1) Seluruh Dewan Guru SDN Kanamit -3

2) Peserta Didik SDN Kanamit -3 di Dusun Sei Bitik Desa Kanamit Kecamatan

Maliku Kabupaten Pulang Pisau Khususnya Siswa Kelas IV yang Telah

Bersedia Menjadi Responden

3) Kedua orang tua, isteri, saudara, dan keluarga yang telah memberikan segala

bentuk dukungan demi terselesaikannya PTK ini.

4) Sahabat-sahabat seperjuangan, yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

selalu saling membantu dan saling mendoakan kelancaran dalam

penyelesaian PTK ini.

iii
5) Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga PTK ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Semoga Allah Subhanahu SWT memberikan balasan dan pahala yang

berlipat ganda atas segala bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak dalam

rangka menyelesaikan tugas ini. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa PTK ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata,

semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karunia-Nya dan semoga PTK ini

dapat bermanfaat bagi dunia Pendidikan.

Kapuas, Oktober 2022

Penulis,

Amrullah, S.Pd.I

ABSTRAK

iv
Amrullah, 2022. Penerapan Strategi Pembelajaran Talking Stick Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV Pada Materi
Menyambut Usia Baligh Di SDN Kanamit -3 Tahun Pelajaran 2021/2022

Kata Kunci: Pembelajaran Talking Stick, Hasil Belajar Peserta Didik, Menyambut
Usia Balig

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah


melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang berlangsung di sekolah
maupun di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar
dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat pada
masa yang akan datang. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang sangat penting
dalam kemajuan pembangunan nasional memiliki fungsi utama dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia, di mana iman dan taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa menjadi sumber motivasi kehidupan di semua bidang.
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik, guru perlu
mengadakan sebuah penelitian yang akurat agar dapat menemukan titik kunci
masalah yang dihadapi serta solusi yang tepat untuk mengatasinya sehingga para
motivasi dan kemampuan berpikir peserta didik menjadi meningkat daripada
sebelumnya. Pembelajaran Agama Islam tidak lagi mengutamakan pada
penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada
pengembangan kemampuan dan pemprosesan informasi.
Penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif dalam bentuk Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis hasil belajar menggunakan model pembelajaran Talking Stick.
Populasi penelitian ini adalah peserta didik di SDN Kanamit -3 Kecamatan
Maliku Kabupaten Pulang Pisau, dengan sampel berjumlah 10 orang peserta didik
kelas IV.
Kesimpulan dari penelitian ini, Pembelajaran PAI menggunakan strategi
pembelajaran Talking Stick telah berhasil dilaksanakan dengan kriteria baik dan
mencapai ketuntasan klasikal sebesar 90%, sedangkan pada hasil observasi siswa
pada materi Menyambut Usia Balig pada Pembelajaran PAI menggunakan strategi
pembelajaran Talking Stick telah berhasil dilaksanakan dengan kriteria sangat baik
Saran untuk penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan
model pembelajaran bagi siswa dengan tujuan agar siswa tidak jenuh dalam
pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam
pembelajaran

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


ABSTRAK ....................................................................................................iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Pembatasan Rumusan Masalah.......................................................................3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................6
A. Landasan Teori ............................................................................................6
B. Penelitian Terdahulu ....................................................................................13
C. Hipotesis Penelitian .....................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................16
A. Jenis Penelitian .................................................................................16
B. Variabel Penelitian .................................................................................16
C. Populasi dan Sampel ..............................................................................17
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ...........................................................17
E. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis.....................................................20
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ...........................................................21
A. Profil Sekolah ..........................................................................................21
B. Hasil Penelitian ..........................................................................................24
C. Pembahasan Hasil Penenlitian.......................................................................36
BAB V Penutup ...................................................................................................38
A. Kesimpulan ...................................................................................................38
B. Saran ...................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................40

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Struktur Sekolah.....................................................................................23
Tabel 4.2 Keadaaan Siswa......................................................................................23
Tabel 4.3 Hasil Belajar Sebelumnya......................................................................25
Tabel 4.4 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siklus I....................................................27
Tabel 4.5 Hasil ObservasI Kegiatan Siwa Siklus I................................................28
Tabel 4.6 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siklus II...................................................32
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II..............................................34
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Pra-Siklus, Siklus I dan II.........................36

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa..........................................37

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan

pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang berlangsung

di sekolah maupun di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta

didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara

tepat pada masa yang akan datang. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang

sangat penting dalam kemajuan pembangunan nasional memiliki fungsi utama

dalam upaya meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia, di mana iman dan

taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menjadi sumber motivasi kehidupan di

semua bidang.

Di tinjau dari Pasal 1 ayat (2) UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2dimana pendidikan yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap

terhadap tuntutan perubahan zaman.

Dalam perspektif islam, yang berbunyi :

‫َلَقْد َخ َلْقَنا ٱِإْل نَٰس َن ِفٓى َأْح َس ِن َتْقِو يم‬

Terjemah: 3“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya” (Q.S At-Tin: 4).

1
Sugihartono, Psikologi Pendidikan. 2013. Jogjakarta:UNY Press
2
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
3
Terjemahan surah At Tin Ayat 4

1
Berdasarkan paparan ayat tersebut memaknai bahwa Allah SWT

sesungguhnya menciptakan manusia dengan dalam keadaan paling baik jika

dibandingkan dengan makhluk lain. Keunggulan yang dimiliki manusia baik

secara komparatif maupun secara kompetitif, disebabkan karena potensi yang

dianugerahkan Allah SWT, fitrah dan hikmah yang hebat dan unik, baik lahir

maupun batin. Tentu saja, manusia dengan segala keunggulannya, dituntut untuk

mengaktualkan dan mengembangkan potensi fitrahnya dalam kehidupan sehari-

hari. Namun, itu semua akan bias jika manusia tidak mengasah potensi yang

dimiliki melalui pendidikan dan pengalaman yang dia miliki.

Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa

‫َو َنَّز ْلَنا َع َلْيَك اْلِكٰت َب ِتْبَياًنا ِّلُك ِّل َش ْي ٍء َّوُهًدى َّوَر ْح َم ًة َّوُبْش ٰر ى ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
4
Terjemahanya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Alquran) untuk

menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi

orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl: 89).

Hal ini secara tidak langsung menerangkan bahwa basis segala ilmu

adalah Alquran. Sebab nilai esensi di dalamnya akan selalu abadi dan relevan pada

setiap waktu tanpa ada perubahan apa pun. Oleh sebab itu, semua ilmu yang

menjadi bakal pendidikan berasal dari Al Qur’an.

Dalam dunia pendidikan, tentunya guru memiliki peran yang sangat

penting dalam proses pengalaman belajar seorang peserta didik. Selain harus

mentransfer berbagai pengetahuan kepada peserta didik, guru juga dituntut untuk

membimbing proses perkembangan anak didiknya dalam menigkatkan

kemampuan dan pemprosesan informasi agar kelak bisa dimanfaatkan di masa


4
Terjemahan Surah An Nahl Ayat 89

2
depan mereka. Oleh sebab itu, guru harus mampu membuat perencanaan yang

baik dalam kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Tidak lupa pula, guru harus

mengevaluasi hasil belajar para siswanya agar dapat menilai ketercapaian

kompetensi yang diinginkan. Jadi, guru dituntut agar mampu mengelola proses

belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga mereka

antusias untuk belajar dan mencari pemecahan atas masalah yang mereka temukan

di dalamnya, karena siswa adalah subyek utama dalam pembelajaran.


5
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik, guru perlu

mengadakan sebuah penelitian yang akurat agar dapat menemukan titik kunci

masalah yang dihadapi serta solusi yang tepat untuk mengatasinya sehingga para

motivasi dan kemampuan berpikir peserta didik menjadi meningkat daripada

sebelumnya.

Pembelajaran Agama Islam tidak lagi mengutamakan pada penyerapan

melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan

kemampuan dan pemprosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu

ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok

kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Talking Stick Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV Pada Materi Menyambut Usia

Balig di SDN Kanamit 3.”

5
Mulyono, S. Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa dan Hasil Pembelajaran IPS Melalui Metode
Problem Solving Pada Kelas VI SDN Kuala Pembuang I. Jurnal.

3
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang peneliti lakukan diperoleh bahwa

hasil belajar pada pembelajaran PAI materi Menyambut Usia Balig pada

tahun ajaran sebelumnya, diketahui hasilnya kurang memuaskan karena 60%

siswa dibawah KKM yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan penggunaan

model sebelumnya kurang efektif dan dipahami oleh mereka. Maka dari itu,

peneliti membatasi masalah pada PTK ini berfokus kepada hasil belajar siswa

pada materi “Menyambut Usia Balig”

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan dan pembatasan masalah pada penelitian Tindakan kelas,

sebagai berikut: Apakah terjadi peningkatan hasil belajar dan pemahaman

siswa terhadap isi dan pesan yang terkandung dalam materi Menyambut Usia

Balig menggunakan strategi pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas IV

SDN Kanamit -3?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian Tindakan kelas pada kesempatan ini adalah

untuk mengetahui: Peningkatan hasil belajar pada materi Menyambut Usia

Balig menggunakan strategi pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas IV

SDN Kanamit 3.

D. Manfaat Penelitian

4
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini menjelaskan mengenai dampak penerapan model

kooperatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam

pembelajaran ateri “Menyambut Usia Balig” di SDN Kanamit 3 melalui

strategi pembelajaran Talking Stick

2. Manfaat Praktis

a) Bagi guru

Dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran PAI di kelas

sehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun guru dapat

diminimalkan.

b) Bagi siswa

Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, menarik dan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran agama Islam.

c) Bagi sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka

perbaikan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran peserta didik

sehingga mencapai kriteria yang diinginkan.

BAB II

5
KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Strategi pembelajaran Talking Stick

Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif.

Menurut Carol Locust (dalam Ramadhan 2010) mengutarakan bahwa Talking

Stick (tongkat berbicara) adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan

bantuan tongkat, dimana siswa yang memegang tongkat wajib menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru setelah siswa mempelajari materi

pokoknya. Pembelajaran Talking Stick adalah strategi pembelajaran dengan

bantuan tongkat yang mendorong siswa untuk berani menyatakan

pendapatnya dan siswa yang memegang tongkat bergulir dari siswa satu ke

siswa lainnya dengan diiringi oleh musik.

Pada pembelajaran Talking Stick siswa bisa diberi sebuah hukuman

seperti menyanyi, menari, berpuisi atau hukuman lain yang bersifat edukatif

apabila tidak bisa menjawab pertanyaan, hal ini mempunyai tujuan untuk

menimbulkan motivasi pada diri siswa sehinggmereka belajar lebih giat lagi.

Strategi pembelajaran Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi siswa

Sekolah Dasar karena selain untuk melatih siswa untuk berbicara, juga dapat

menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran. Talking Stick adalah suatu strategi pembelajaran dengan

bantuan tongkat, siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan

6
yang diberikan oleh guru, setelah mereka mempelajari materi pokoknya.

Demikian seterusnya diulang terus menerus sampai semua siswa mendapat

giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.

a. Langkah-langkah (Sintaks) Model Talking Stick

Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan Talking Stick pada materi

Menyambut usia balig di kelas IV SDN 8 Kampng Baru sebagai berikut :

Menurut Ramadhan (2010) langkah-langkah penerapan model pembelajaran

Talking Stick adalah sebagai berikut: (a)

a) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang,

b) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm,

c) guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari

materi pelajaran,

d) siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana,

e) setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari

isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan,

f) guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota

kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok

yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian

seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab

setiap pertanyaan dari guru;

7
g) siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggot

kelompoknya

tidak bisa menjawab pertanyaan,

h) guru memberikan kesimpulan,

i) guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun

individu,

b. Kelebihan Strategi Talking Stick

Adapun kelebihan dari strategi Talking Stick adalah sebagai berikut:

a. Menguji kesiapan siswa, dengan menggunakan tongkat

b. Membuat siswa lebih giat belajar, hal ini dikarenakan siswa sebelum

diajak untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan model

c. Suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Talking Stick, mereka dianjurkan oleh guru untuk memahami materi yang

telah diajarkan terlebih dahulu. Dengan giat belajar dengan cara memahami

materi sebelumnya maka siswa diharapkan akan lebih siap dalam melakukan

pembelajaran dengan strategi Talking Stick.

c. Kekurangan Strategi Talking Stick

Adapun kekurangan strategi kooperatif dari Talking Stick adalah jika ada

siswa yang tidak memahami pelajaran, siswa akan merasa gelisah dan khawatir

ketika nanti giliran tongkat berada pada tangannya.

2. Pengertian Hasil Belajar

8
6
Menurut Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah

laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap

dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya

peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak

tahu menjadi tahu.

Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai

oleh seseorang siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam

mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja,

akan tetapi dapat berupa perubahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan

lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif. Pengertian hasil belajar

merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan

penilaian atau pengukuran hasil belajar.

Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan

utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa

setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan

tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol7.

Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah

mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat

dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil

belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap,

memahami, memiliki materi pelajaran tertentu.

3. Pendidikan Agama Islam

6
1 Omear Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Hlm 30
7
Dimyati Dan Mudjiono, Belajar Dan Pembalajaran, (Jakarta: Rineka Cipta Tahun2009), Hlm 200

9
Hasil belajar dalam Pendidikan Agama Islam merupakan kemampuan

yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman dalam belajarnya

khususnya dalam bidang agama, yang mengajarkan kepada manusia untuk dapat

melaksanakan syariat yang dianjurkan dalam Islam. Hasil belajar mempunyai

peranan penting dalam proses pembelajarannya. Proses penilaian terhadap hasil

belajar dapat memberikan hasil informasi kepada guru tentang kemajuan siswa

dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar dan dari

informasi tersebut guru dapat menyusun data dan membina kegiatan-kegiatan

siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas atau pun individu.

Menurut Sudjana hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap

hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan keriteria tertentu, hal ini

mengisyaratkan bahwa objek yang dicapainya adalah hasil belajar siswa.8

Sedangkan mengenai keberhasilan dalam pendidikan agama Islam dapat

dilihat dari kepribadian siswa dalam kehidupan sehari-hari, apakah siswa mampu

mengamalkan pelajaran agama yang didapatkannya dari sekolah atau lembaga

pendidikan ke dalam kesehariannya, baik di lingkungan sekolah, rumah

maupun masyarakat.

Baik dan buruknya perilaku siswa itu mencerminkan keberhasilan

pendidikan yang telah diikutinya dalam sekolah, indikatornya adalah dengan

sikap rajin melaksanakan ibadah dengan tata cara yang benar, menghargai

sesama umat manusia, menjalin tali silaturahmi dengan baik dengan orang lain

dan menolong sesama

8
Arikunto, Suharsimi et al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

10
Menurut Moh. Uzer, Indikator yang dijadikan tolak ukur dalam

menyatakan bahwa hasil belajar dapat dikatakan berhasil berdasarkan ketentuan-

ketentuan kurikulum yang disempurnakan yang saat ini digunakan, yaitu: (a).

Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi

baik secara individu maupun kelompok;

(b) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau instruksional khusus

(TIK) telah dicapai siswa baik individual maupun klasikal9

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang dapat

membedakannya dengan mata pelajaran lain. Adapun karakteristik mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

a) Secara umum Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang

dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam.

Ajaran-ajaran dasar tersebut terdapat dalam al-Quran dan al-Hadis. Untuk

kepentingan pendidikan, dengan melalui proses ijtihad maka dikembangkan

materi Pendidikan Agama Islam pada tingkat yang lebih rinci.

b) Prinsip-prinsip dasar Pendidikan Agama Islam tertuang dalam tiga kerangka

dasar ajaran Islam, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Akidah merupakan

penjabaran dari konsep iman, syariah merupakan penjabaran dari konsep

islam, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari ketiga

prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keislaman, termasuk kajian

yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya.

c) Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengantarkan peserta

didik untuk menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah
9
Uzer, M. dkk. 2003. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta

11
bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam

kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menekankan

keutuhan dan keterpaduan antara ranah kognitif, psikomotor, dan afektifnya.

d) Tujuan diberikannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah untuk

membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,

memiliki pengetahuan yang luas tentang Islam dan berakhlakul karimah. Oleh

karena itu semua mata pelajaran hendaknya seiring dan sejalan dengan tujuan

yang ingin dicapai oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

e) Tujuan akhir dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah umum

dan sekolah agama adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak

mulia. Tujuan inilah yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya Nabi

Muhammad SAW. Dengan demikian, pendidikan akhlak adalah jiwa dari

Pendidikan Agama Islam. Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah

tujuan sebenarnya dari pendidikan. Sejalan dengan tujuan ini maka semua

mata pelajaran atau bidang studi yang diajarkan kepada peserta didik haruslah

mengandung muatan pendidikan akhlak dan setiap guru haruslah

memperhatikan akhlak atau tingkah laku peserta didiknya.

Dari beberapa karakteristik pendidikan di atas maka karakteristik

Pendidikan Islam menggambarkan dengan jelas keunggulan Pendidikan Islam

dibanding dengan pendidikan lainnya. Karena pendidikan dalam Islam

mempunyai ikatan langsung dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang

mengatur seluruh aspek kehidupan. Maka jelas bahwa Pendidikan Islam tidak

menutup mata terhadap perkembangan yang ada ditengah masyarakat,

12
termasuk perkembangan sains dan tekhnologi, hanya saja Pendidikan Islam

tidak larut dalam perkembangan yang nyata-nyata yang bertentangan dengan

syariat-syariat Islam

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Berikut adalah penelitian terdahulu yang relevan, sebagai berikut :

a. PTK Ramlan berjudul Penerapan Metode Talking Stick untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa

Kelas VI Sekolah Dasar Swasta 007 Pasri Panjang Meral Karimun,

diperoleh hasil siklus pertama rata-rata 46,7%, siklus kedua dengan rata-

rata 76,7%, dan siklus ketiga dengan rata-rata 87,8%. Dari hasil pelaksanan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), siklus pertama, siklus kedua dan siklus

ketiga, dapat disimpulkan bahwa metode Talking Stick dapat meningkatkan

hasil belajar dan penguasaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam;

b. PTK Abyadi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Materi Zakat SDN

Tambangan 4, memperoleh hasil pada siklus I nilai rata-rata sebesar 55%

Hasil ini masih belum menunjukkan tercapaianya harapan peneliti, dengan

demikian diperlukan siklus II, dari siklus II nilai rata-rata prestasi belajar

siswa semangkin meningkat sebesar 87%.

c. Skripsi Zahro, yang berjudul Impelementasi Model Pembelajaran Talking

13
Stick pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Keaktifan

Belajar Siswa Di SDN Balearjosari 1, Kota Malang diperoleh hasil Pada

jenis materi pengetahuan menunjukkan Sig bernilai 0,00, yang bermakna

0,00 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang menyatakan

bahwa adanya pengaruh diterapkannya model pembelajaran talking stick

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi pendidikan terhadap

keaktifan belajar siswa.

d. Skripsi Nabila yang berjudul Penerapan Model Cooperative Learning

tipe Talking Stick dalam meningkatkan hasil belajar PAI Peserta Didik Di

SD Negeri Kakatua Makassar, diperoleh hasil Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kelas kontrol tanpa menerapkan model cooperative

learning tipe talking stick menunjukkan bahwa nilai posttest yaitu 6,36

berada pada kategori “sedang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kelas eksperimen dengan menerapkan model cooperative learning tipe

talking stick menunjukkan bahwa nilai posttest yaitu 8,42 berada pada

kategori “tinggi”

e. PTK Supriyadi dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar PAI Materi Jujur

Disayangi Oleh Allah SWT Melalui Pembelajaran Talking Stick Pada

Siswa Kelas V SDN 1 Sungai Dangku Kecamatan Megang didapatkan

hasil Nilai rata-rata kelas hasil tes siklus I, jika dibandingkan dengan nilai

pra siklus mengalami peningkatan 7,6 atau 12,18%.

14
C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran PAI dengan materi

Menyambut Usia Balig menggunakan model pembelajaran Talking Stick dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Kanamit 3

15
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

pendekatan Kualitatif. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi ilmiah (eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen,

teknik pengumpulan data dan di analisis yang bersifat kualitatif lebih menekan

pada makna.10

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.11

B. Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian pada penelitian Tindakan kelas ini, adalah Hasil

belajar siswa dalam pembelajaran PAI menyambut usia Balig pada kelas IV

SDN Kanamit -3 menggunakan strategi pembelajaran Talking Stick

C. Populasi dan Sampel


10
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.
11
Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja. Rosdakarya: Bandung

16
1. Populasi

Populasi merupakan wilayah yang digeneralasisasi terdiri atas objek dan

subyek yang memiliki kualitas psikologis yang dibatasi oleh kriteria atau

karakteristik tertentu12. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah

siswa di SDN Kanamit -3 sebanyak 85 siswa.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Mengingat besarnya populasi dalam penelitian7. Dengan kata lain sampel

adalah bagian kecil yang terdapat dalam populasi yang dianggap mewakili

populasi mengenai penelitian yang dilakukan13

Adapun sampel pada penelitian ini adalah para peserta didik kelas IV

SDN Kanamit -3, Jl.Bandar, Dusun Sei Bitik Desa Kanamit Kecamatan

Maliku Kabupaten Pulang Pisau yang terdiri dari 10 anak.

D. Jenis Sumber, Teknik dan Pengumpulan Data

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis tindakan kelas. Istilah dalam bahasa

inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah

menunjukan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan

penelitian tindakan yang dilakukan di kelas.

Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat


12
Sugiyono, DR. Prof. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
CV. Alfabeta: Bandung

13
Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

17
reflektif dengan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas dengan

melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan

meningkatkan praktik pembelajaran di kelas lebih profesional14.

Guru secara reflektif dapat menganalisis, mensintesis, terhadap apa

yang dilakukan di kelas melalui langkah-langkah merancang,

melakasanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif, partisipatif,

dan reflektif mandiri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas

pembelajaran yang meliputi sistem cara kerja proses, isi, kompetensi dan

situasi, sehingga hasil belajar siswa dan kenerja guru dapat meningkat.

Berdasarkan uraian diatas, PTK dapat diartikan sebagai proses

pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam

upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai

tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap

pengaruh dan perlakuan tersebut.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat

diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data, yaitu:

a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

dari sumber pertama. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam

penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Kanamit -3

14
Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Sinar Grafika.

18
b. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

sebagai penunjang dari sumber pertama, dapat juga dikatakan data yang

tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen seperti foto, video, visi-misi,

struktur sekolah dan sebagainya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian ilmiah, teknik pengumpulan data memiliki peran

penting dalam menentukan kesuksesan penelitian, terutama dalam menghasilkan

hasil yang akurat. Oleh karena itu, peneliti menggunakan berbagai metode, seperti

wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil dari pengumpulan data

biasanya berupa catatan tertulis yang melimpah, transkrip wawancara yang

ditranskripsi, rekaman video atau audio yang berisi data yang kemudian akan

dipilah dan dianalisis. Proses ini dilakukan dengan membuat kode atau

mengkategorikan data.

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan melakukan penelitian langsung pada

objek yang sedang diteliti. Melalui observasi ini, peneliti dapat memahami situasi

yang kompleks. Situasi kompleks dapat terjadi jika peneliti ingin memerhatikan

perilaku dengan seksama. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti berperan

sebagai pengamat yang mengamati proses pembelajaran menggunakan strategi

pembelajaran Talking Stick.

19
b. Tes

Tes adalah alat pengukur yang digunakan dalam penelitian untuk menilai

tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses belajar-mengajar atau untuk

mengevaluasi suatu program pendidikan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, tes diberikan kepada siswa pada akhir

setiap siklus untuk menilai tingkat keberhasilan siswa kelas IV SDN Kanamit -3

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data dalam bentuk catatan,

buku, transkrip, surat kabar, prasasti, majalah, notulen rapat, agenda, serta foto-

foto kegiatan, guna melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan

observasi.

E. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis yang dapat digunakan dalam

penelitian terkait strategi pembelajaran Talking Stick adalah Survei atau Angket.

1. Menggunakan survei atau angket kepada siswa untuk mengumpulkan data

tentang persepsi dan tanggapan siswa terhadap penggunaan pelaksanaan

pembelajaran menggunakan model Talking Stick

2. Menggunakan skala likert atau pilihan ganda untuk mengukur perubahan

minat belajar, keterlibatan, dan kepuasan siswa terhadap strategi

pembelajaran tersebut.

BAB IV

20
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

1. Lokasi Penelitian

Nama Sekolah SDN Kanamit -3


NPSN 30202189
Status Sekolah Negeri
Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
Alamat Jl. Bandar Raya, Dusun Sei Bitik,
Desa Kanamit
Kecamatan Maliku
Kabupaten Pulang Pisau
Provinsi Kalimantan Tengah

SDN Kanamit -3 merupakan sekolah dasar negeri yang berlokasi di

pinggir Sungai Kahayan, terletak di dusun Sei Bitik Desa Kanamit

Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah.

Suasana sekolah cukup rindang karena disekitar sekolah merupakan

lahan warga dan perusahaan yang masih berbentuk hutan heterogen.

Beberapa ratus meter dari lingkungan sekolah merupakan lahan persawitan

milik perusahaan PT. Menteng Kencana Mas. Akses jalan menuju sekolah

terbilang cukup susah ketika memasuki musim penghujan karena medan

berupa tanah merah dan liat yang sangat lengket jika dalam kondisi hujan.

Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan diatas, suasana pembelajaran

yang terjadi begitu nyaman dan tenang karena diuntungkan jauh dari

jangkauan jalan raya, ataupun kebisingan yang membuat polusi suara yang

21
menjadi penghambat kegiatan pembelajaran.

Kelas yang menjadi penelitian kali ini adalah kelas IV yang terdiri dari

10 orang beragama Islam , terbagi atas 4 orang laki-laki dan 6 orang

perempuan. Sirkulasi udara dan pencahayaan pada kelas ini sangat baik

sehingga membantu proses belajar mengajar berlangsung. Penataan kursi,

meja, lemari dan peralatan lainnya terbilang rapi.

2. Visi Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

Menjadikan siswa siswi yang Cerdas dan Berkepribadian Baik Dirumah,

Disekolah dan Dimasyarakat.

b. Misi Sekolah

1) Pelaksanaa pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

2) Menumbuh kembangkan nilai-nilai agama yang dianutnya

3) Meningkatkan rasa kebersamaan antara warga sekolahuntuk

menyingkapi era globalisasi.

4) Mengembankan Potensi dan Kreatifitas Anak Didik

5) Menjalin kerjasama yang Harmonis antara warga Sekolah dan

Lingkungan

6) Menanamkan keyakinan atau akidah melalui pengamalan ajaran

agama.

22
3. Tujuan Sekolah

1) Dapat mengamalkan budi pekerti luhur melalui pembiasaan sehari-

hari.\

2) Berprestasi dibidang akademik maupun non akademik minimal

ditingkat kecamatan.

3) Menyiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkanpendidikan yang

lebih tinggi.

4. Struktur Organisasi Sekolah

Tabel 4.1 Struktur Sekolah

No Nama Jabatan Pangkat/Golongan Status

1 Amrullah, S.Pd,I Plt. Kepsek Penata/IIIc PNS


2 Guru Pembina IVa PNS
3 Guru Pembina IVa PNS
4 Guru PAI Penata/IIIc PNS
5. Guru Penata/IIIc PNS
6 Guru Penata/IIIc PNS
7 Guru IX PPPK
8 Ekawati, S.Pd Guru IX PPPK
Adapun keadaan siswa di SDN Kanamit -3 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Keadaan Siswa SDN Kanamit -3 Tahun 2023/2024

Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
L P
1 Kelas I 12 6 18
2 Kelas II 11 5 16
3 Kelas III 10 5 15
4 Kelas IV 4 6 10
5. Kelas V 9 3 12
6. Kelas VI 9 5 14

23
Jumlah 85

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2023/2024 dengan sampel penelitian berjumlah 10 siswa, yang terdiri

dari 4 siswa laki-laki dan 6 siswi perempuan, dari kelas IV di SDN Kanamit -3,

Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau. Penelitian tindakan kelas ini terdiri

dari dua siklus dan melibatkan pendekatan yang mencakup perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan strategi

pembelajaran Talking Stick. Strategi tersebut akan diterapkan dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam, dengan fokus materi menyambut usia balig. Tujuannya

adalah agar siswa dapat lebih memahami materi ini.

Pada tahap pra siklus, hasil belajar peserta didik, khususnya dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas SDN Kanamit -3, Kecamatan Maliku,

Kabupaten Pulang Pisau, masih menunjukkan hasil belajar yang rendah.

1. Data Pra Siklus

Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan strategi Talking Stick, peneliti melakukan tahap observasi pra-

siklus dengan tujuan untuk mengumpulkan data awal dan mengidentifikasi

akar permasalahan yang ditemukan dalam kasus tersebut. Data yang

diperoleh berasal dari hasil pembelajaran pada tahun sebelumnya.

24
Berikut adalah hasil belajar pada tahun sebelumnya 2022/2023 :

Tabel 4.3 Hasil Belajar Materi Menyambut Usia Balig Tahun 2022/2023

No Nama Siswa L/P KKM Nilai Keterangan

1 Ayub L 75 68 Belum Tuntas


2 Maharani P 75 65 Belum Tuntas
3 Marla Akifa Salsabila P 75 60 Belum Tuntas
4 Meldianti P 75 75 Tuntas
5 Mona Fiola P 75 63 Belum Tuntas
6 M. Nur Alif L 75 75 Tuntas
7 M. Jukri L 75 70 Tuntas
8 Nor Halifah P 75 58 Belum Tuntas
9 Nor Reka Febriani P 75 75 Tuntas
10 Fadillah L 75 60 Belum Tuntas
Total 669

Catatan:
Tuntas = 4 siswa
Belum Tuntas = 6 siswa

x
1) Rata-rata Nilai = x
N

669
= 10 = 66,9

4
2) Ketuntasan Belajar = x 100 % = 40 %
10

3) Nilai Tertinggi = 75

4) Nilai terendah = 58

25
2. Data Siklus 1

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 1 siklus yang

terdiri dari dua kali pertemuan. Waktu yang digunakan setiap kali

pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pertemuan pertama pada tanggal 27

Oktober 2023

a) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

observasi pengolaan pembelajaran.

b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk pertemuan I

dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2023 di Kelas IV SDN Kanamit 3

dengan jumlah siswa 10 orang.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses

belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah

dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksaaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa

diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah

dilakukan.

26
Adapun data hasil penelitian pada Siklus I pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siklus I

Keterangan
No RESPONDEN L/P KKM Skor Tidak
Tuntas Tuntas

1 Ayub L 75 87 √
2 Maharani P 75 63 √
3 Marla Agya Salsabila P 75 63 √
4 Meldianti P 75 75 √
5 Mona Fiola L 75 63 √
6 M. Nur Alif L 75 75 √
7 M. Jukri L 75 75 √
8 Nor Halifah P 75 63 √
9 Nor Reka Febriani P 75 87 √
10 Fadillah L 75 63 √
JUMLAH 714

Ketrangan :
Jumlah siswa yang tuntas : 5 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas : 5 Orang


Klasikal : belum tuntas.
x
a).Rata-rata Nilai = x
N

714
= 10 = 71,4

5
b).Ketuntasan Belajar = x 100 % = 50 %
10

27
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan strategi

Pembelajaran melalui Strategi Pembelajaran Talking Stick diperoleh nilai

rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 71,4 atau ada 5 peserta didik dari

10 peserta didik sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada

siklus pertama secara klasikal siswa belum tercapai, karena peserta didik yang

memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 50%. Hal ini disebabkan karena peserta

didik masih dalam proses mengenal model pembelajaran yang diberikan atau

tahap penyesuaian terhadap model pembelajaran Talking Stick.

c) Hasil Observasi Siklus I

Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat secara rinci khusus untuk

peserta didik kelas IV di SDN Kanamit -3. Observasi ini dilakukan untuk melihat

seluruh hasil belajar dan aktivitas belajar siswa didalam kelompok selama proses

pembelajaran berlangsung. Peneliti menggunakan lembar observasi peserta didik

yang telah disiapkan sebelumnya. Berikut adalah hasil penelitian mengenai

aktivitas peserta didik:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

Pertemuan I
No Aspek yang dinilai Aspek yang diamati
Nilai Keterangan
1. Perhatian Siswa memberikan
perhatian pada proses 4 Baik
pembelajaran berlangsung
2. Partisipasi Siswa aktif berpartisipasi
terhadap kegiatan
3 Cukup
kelompok maupun tanya
jawab di kelas.
3. Pemahaman Siswa memahami materi 3 Cukup
yang yang disampaikan

28
guru
4. Kedisiplinan Siswa mampu
mnyelesaikan tugas sesuai
3 Cukup
dengan waktu yang
diberikan
Jumlah 13
Catatan :
Skor maksimal lembar observasi adalah 20, dengan keterangan sebagai berikut:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Jumlah Skor Perolehan
Hasil Observasi Siklus I = x 100
Skor Maksimal

13
= x 100 % = 65 (Cukup)
20

Keterangan:

Nilai 10-29 : sangat kurang

Nilai 30-49 : kurang

Nilai 50-69 : cukup

Nilai 70-89 : baik

Nilai 90-100 : sangat baik

Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan

strategi pembelajaran Talking Stick masih belum optimal. Hal tersebut di tujukan

masih ada beberapa siswa yang kurang berpartisipasi saat proses pembelajaran.

Namun demikian siswa memberikan perhatian yang cukup dalam proses

pembelajaran.

29
d) Refleksi

Dalam pelaksanaan Siklus I, peneliti memberikan refleksi untuk melihat

kekurangan maupun kelebihan yang telah dilaksanakan pada pertemuan ini.

Adapun hasil refleksi pada Siklus I adala hsebagai berikut:

(1) Strategi pembelajaran yang dilaksanakan belum optimal karena adanya

proses penyesuaian terhadap penggunaan strategi pembelajaran Talking

Stick

(2) Peserta didik terlihat belum berani berbicara pada saat pembelajaran

berlangsung, sehingga misskonsepsi materi belum tersampaikan dengan

baik kepada guru.

(3) Pemanfaatan waktu yang belum optimal oleh siswa, hal ini dikarenakan

siswa belum terbiasa dengan strategi yang diterapkan.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

berikutnya.

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi peserta didik dan lebih

jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana peserta didik

diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan

dilakukan.

2) Membiasakan peserta didik berani berbicara di depan umum,terutama

30
saat pembelajaran berlangsung.

3) Media yang digunakan guru harus lebih variatif sehingga menimbulkan

daya Tarik dan memotivasi peserta didik untuk lebih antusias.

Dengan demikian penggunaan startegi pembelajaran Talking Stick dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) pada siklus I belum mencapai indikator yang

maksimal, dan harus ditingkatkan pada tindakan siklus II.

3. Data Siklus 2

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 2 siklus yang

terdiri dari dua kali pertemuan. Waktu yang digunakan setiap kali

pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pertemuan kedua pada tanggal

Oktober 2023

a) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

observasi pengolaan pembelajaran.

b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk pertemuan II

dilaksanakan pada tanggal Oktober 2023 di Kelas IV SDN Kanamit 3

dengan jumlah siswa 10 orang.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses

31
belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah

dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksaaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa

diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah

dilakukan.

Adapun data hasil penelitian pada Siklus II pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siklus II

Keterangan
No RESPONDEN L/P KKM Skor Tidak
Tuntas Tuntas

1 Ayub L 75 70 √
2 Maharani P 75 80 √
3 Marla Agya Salsabila P 75 85 √
4 Meldianti P 75 90 √
5 Mona Fiola L 75 90 √
6 M. Nur Alif L 75 80 √
7 M. Jukri L 75 80 √
8 Nor Halifah P 75 90 √
9 Nor Reka Febriani P 75 90 √
10 Fadillah L 75 80 √
JUMLAH 835

Ketrangan :
Jumlah siswa yang tuntas : 9 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas : 1 Orang


Klasikal : tuntas.

32
x
a).Rata-rata Nilai = x
N

835
= 10 = 83,5

9
b).Ketuntasan Belajar = x 100 % = 90 %
10

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan strategi

Pembelajaran melalui Strategi Pembelajaran Talking Stick diperoleh nilai

rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 83,5 atau ada 9 peserta didik dari

10 peserta didik sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada

siklus kedua secara klasikal siswa mengalami perubahan menjadi tercapai,

karena peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 75 telah mencapai 90%.

Hal ini disebabkan karena peserta didik telah terbiasa dengan Strategi

pembelajaran Talking Stick dan guru telah melakukan perbaikan dalam

pembelajaran sebelumnya.

c) Hasil Observasi Siklus II

Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat secara rinci khusus untuk

peserta didik kelas IV di SDN Kanamit -3. Observasi ini dilakukan untuk melihat

seluruh hasil belajar dan aktivitas belajar siswa didalam kelompok selama proses

pembelajaran berlangsung. Peneliti menggunakan lembar observasi peserta didik

yang telah disiapkan sebelumnya. Berikut adalah hasil penelitian mengenai

aktivitas peserta didik:

33
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Siklus II

Pertemuan II
No Aspek yang dinilai Aspek yang diamati
Nilai Keterangan
1. Perhatian Siswa memberikan
perhatian pada proses 4 Baik
pembelajaran berlangsung
2. Partisipasi Siswa aktif berpartisipasi
terhadap kegiatan Sangat
5
kelompok maupun tanya Baik
jawab di kelas.
3. Pemahaman Siswa memahami materi
yang yang disampaikan 4 Baik
guru
4. Kedisiplinan Siswa mampu
mnyelesaikan tugas sesuai Sangat
5
dengan waktu yang Baik
diberikan
Jumlah 18
Catatan :
Skor maksimal lembar observasi adalah 20, dengan keterangan sebagai berikut:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Jumlah Skor Perolehan
Hasil Observasi Siklus I = x 100
Skor Maksimal

18
= x 100 = 90 (Sangat Baik)
20

Keterangan:

34
Nilai 10-29 : sangat kurang
Nilai 30-49 : kurang
Nilai 50-69 : cukup
Nilai 70-89 : baik
Nilai 90-100 : sangat baik

Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan

Strategi pembelajaran Talking Stick berjalan dengan maksimal. Hal tersebut di

tujukan adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya pada semua aspek,

khusunya pada partisipasi dan kedisplinan siswa telah mencapai kategori sangat

baik.

d) Refleksi

Dalam pelaksanaan Siklus II, peneliti memberikan refleksi untuk melihat

kekurangan maupun kelebihan yang telah dilaksanakan pada pertemuan ini.

Adapun hasil refleksi pada Siklus II adala hsebagai berikut:

(1) Model pembelajaran yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik hal ini

dibuktikan dengan hasil penilaian yang telah mencapai ketuntasan klasikal

dengan rata-rata 83,5 dan observasi siswa telah mencapai 90% dengan

kategori sangat baik.

(2) Beberapa siswa pada kesempatan ini telah berani berbicara pada saat

pembelajaran berlangsung sehingga partisipasi terhadap pembelajaran dan

kelompok juga meningkat.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II telah dilaksanakan

dengan baik dan terjadi peningkatan dibandingkan pertemuan sebelumnya.

35
C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Siklus I

Hasil tes siklus I adalah nilai rata-rata peserta didik dari 10 siswa adalah 5

orang dengan rata-rata nilai 69,9 capaian ketuntasan belajar 50%,

sedangkan yang masih belum mencapai KKM adalah 5 orang (50%)

2. Siklus II

Hasil tes siklus II adalah nilai rata-rata peserta didik dari 10 siswa adalah 9

orang dengan rata-rata nilai 83,5 capaian ketuntasan belajar 90%,

sedangkan yang masih belum mencapai KKM adalah 1 orang (10%)

3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Dari pertemuan pra siklus, siklus I dan siklus II terjadi peningkatan hasil

belajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick, berikut adalah

perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II :

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II

Siklus Rata-Rata Skor Kriteria


Pra Siklus 66,9 Cukup
Siklus I 69,9 Cukup
Siklus II 83,5 Baik
Berdasaran tabel diatas diketahui bahwa terjadinya peningkatan positif

36
pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick, hal ini

juga menunjukan bahwa indicator penelitian telah berhasil.

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus Siklus I2 Siklus II

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa

37
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari Penelitian Tindakan

Kelas pada SDN Kanamit -3 dengan materi Menyambut Usia Balig pada

Pembelajaran PAI menggunakan strategi pembelajaran Talking Stick dapat

disimpulkan bahwa hasil pembelajaran pada materi Menyambut Usia Balig pada

Pembelajaran PAI menggunakan strategi pembelajaran Talking Stick telah

berhasil dilaksanakan dengan kriteria baik dan mencapai ketuntasan klasikal

sebesar 90%, sedangkan pada hasil observasi siswa pada materi Menyambut Usia

Balig pada Pembelajaran PAI menggunakan strategi pembelajaran Talking Stick

telah berhasil dilaksanakan dengan kriteria sangat baik

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti

mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan model

pembelajaran bagi siswa dengan tujuan agar siswa tidak jenuh dalam

pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar serta aktivitas siswa

38
dalam pembelajaran

2. Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi untuk mengambil

kebijakan disekolah terkait pembelajaran yang dilaksanakan agar lebih

inovatif, kreatif dan menyenangkan

3. Peneliti lain

Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadi literatur dalam mencari strategi

pembelajaran yang dapat mengatasi pembelajaran PAI, serta diharapkan

dapat mengatasi permasalahan tersebut.

39
DAFTAR PUSTAKA

Abyadi, Fatahilah. Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Motivasi


Beajar Pada Materi Zakat SDN Tambangan 4. PTK. FTIK IAIN
Palangkaraya.2021
Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.
Arikunto, Suharsimi et al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2002.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Adis Ornela,Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap
Kepercayaan Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 35
Pekanbaru, PTK. , A eksperimen Pekanbaru
Darwiansyah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam,
Jakarta: Faza Media, 2006.
Dwinda Nuril Iman, Penerapan Metode Talking Stick pada Pembelajaran
Tematik Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Darusslam. PTK. Sumberejo
Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar
Mengajar, Jakarta: Depdiknas, 2003.
Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar
Mengajar, Jakarta: Depdiknas, 2003.

Departemen Pendidikan Nasional, silabus mata pelajaran PAI, Jakarta, h: 17-18


Hidayatullah, Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Thariqi
Press, 2012.
Fatahillah Abyadi, Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Materi Zakat SDN Tambangan 4.

40
PTK.2021
I.G.A.K Wardani, et al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas
Terbuka, 2006.
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2010.

Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2009.
Nabila, Putri. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Talking Stick Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Peserta Didik Di SD Negeri Kakatua
Kota Makasar. Skripsi.UIN Alauddin. Makasar. 2023
Nadia Nur Fadhilla, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V
SD Negeri 2 Sidomolyo. PTK. 2018

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,


2002.

Supriyadi. Meningkatkan Hasil Belajar PAI Materi Jujur Disayangi Oleh Allah
SWT Melalui Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas V SDN 1
Sungai Dangku Kecamatan Megang. Skripsi. Lubuklinggau: STAI Bumi
Silampari. 2019.

Sugihartono. Psikologi Pendidikan. 2013. Jogjakarta:UNY Press

Ramlan. Penerapan Model Talking Stick untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar


Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kela VI Sekolah Dasar Swasta 007
Pasri Panjang Meral Karimun. PTK. Bandung:UIN Bandung. 2013

Yusnani, Penerapan Metode Pembelajaran Talking Sick Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Pada Tema 4 Kelas 3 SDN 38 Mataram. PTK. 2021.

Zahro, Muhamadatuz. Impelementasi Model Pembelajaran Talking Stick pada


Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Keaktifan Belajar
Siswa Di SDN Balearjosari 1, Kota Malang. Skripsi. Universitas Negeri
Maulana Malik Ibrahim.Malang. 2023

41
Modul Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Sekolah : SDN KANAMIT -3


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tema : Menyambut Usia Balig
Fase/Kelas : B / IV
Alokasi Waktu : 3 JP
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Nama Mahasiswa : Amrullah, S.Pd.I

Kemampuan Awal :

Peserta didik dapat menjelaskan pengertian usia balig dengan bahasanya sendiri

Capaian Pembelajaran :

Siswa dapat menyebutkan tanda tanda usia balig atau kedewasaan,dapat


membuat paparan mengenai tanda tanda usia balig dalam pandangan ilmu fiqih
Tujuandan ilmu biologi ,sehinggaKriteria
Pembelajaran tertanam sikap bersyukur
Ketercapaian ,taat
Tujuan beribadah dan
Pembelajaran
bertanggung jawab
3.1. Peserta didik dapat 1.Peserta didik memahami konsep balig
Profil Pelajar Pancasila
menyebutkan tanda dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:
tanda
2.Peserta didik dapat menyebutkan tanda tanda balig menurut
usia balig menurut ilmu fiqih
1. Profil pelajar Pancasilailmu
yangfiqih
ingindengan
dicapaibenar
adalah mandiri dan bernalar kritis
2. Profil pelajar rahmatan lil alamin yang ingin dicapai adalah bertaqwa dan
berakhlak mulia
Sarana dan Prasarana:

Alat bantu : Laptop ,LCD proyektor, Gadget ,Stik (tongkat kecil)

Lembar kerja

Media : Vedio tentang tanda tanda balig


42menurut ilmu fiqih
https://youtu.be/jMxf_5lcf2Y?si=zExyuf2_V31dsbQP

Tes Asesmen Awal : 1.Apa yang disebut dengan balig.?


1. Pemahaman Bermakna:
Apabila peserta didik telah mengalami tanda tanda usia balig berarti telah disebut
mukalaf,yang artinnya orang dewasa yang wajib menjalankan hukum
agama,semua aturan hukum agama wajib dilaksanakan. Aturan dalam akidah
(keimanan), ibadah dan akhlak. Seluruh perbuatan akan dibalas oleh Allah
swt.Amal baik dengan pahala amal buruk dengan dosa.
2. Pertanyaan Pemantik:
1.Apakah kalian mengetahui tanda tanda balig menurut ilmu fiqih ?
2.Apakah tanda balig laki laki dan perempuan sama ?
3. Kegiatan Pembelajaran:
a. Pendekatan : Pendekatan saintifik(mengamati,menanya
Menalar,mencoba,dan mengkomonikasikan
b. Strategi pembelajaran : Ceramah ,Talking stick dan Group
Insvestigation
c. Model pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)

Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
1. Memastikan kelas bersih dan nyaman
2. Meminta peserta didik menyiapkan buku dan alat tulisnya
3. Menyalakan sekaligus menghubungkan laptop dan proyektor
4. Menyiapkan buku absen, buku paket PAIBD kelas 4 ,Stik (tongkat kecil) dan LKPD

Urutan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pembelajaran ke-1 3 JP
(3x35)

Kegiatan pembukaan: 10
• Guru mengucap salam
• Setelah siswa menjawab salam guru menertibkan siswa
untuk berdoa
• Guru melaksanakan absensi siswa ,sambal bertanya
kabar, mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik.
• Guru melakukan apersepsi dengan meminta peserta didik
untuk mengamati cerita pada gambar (buku PAIdBP kelas
IV)
• Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar
• Guru menyiapkan sarana dan prasarana yang akan
digunakan
Kegiatan Inti: 80

43
• Guru menyiapkan sebuah tongkat
• Peserta didik diminta membaca kisah tentang mimpi
basah dan memahaminya, peserta didik menutup
bukunya
• Guru memberikan kepada peserta didik secara acak dan
bergiliran setelah itu guru memberikan pertanyaan atau
memberikan kesempatan untuk menceritakan kisah yang
telah dikuasainya
• Peserta didik didik yang memegang tongkat harus
menjawabnya ,demikian seterusnya hingga Sebagian
besar peserta didik mendapat tugas untuk menjawab
pertanyaan atau menceritakan kisah
• Pada rubrik aktivitasku peserta didik membuat
kesimpulan
• Peserta didik mempelajari materi tanda ke 3 usia balig
yaitu berumur 15 tahun dalam hitungan kalender hijriyah
• Pada materi tata cara mandi wajib guru dengan metode
demonstrasi memeragakan tatacara mandi sesuai urutan
di dalam buku siswa
• Peserta didik memprektekan tata cara mandi wajib bagi
yang berhadas besar
• Peserta didik membaca larangan larangan bagi orang
yang berhadas besar
• Ice Breaking
Kegiatan Penutup: 15
• Peserta didik membuat resume tentang poin poin penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
• Guru menanyakan kepada peserta didik hal hal yang
diperoleh dari pembalajaran hari ini
• Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
• Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar
mereka memahami dengan baik mengenai usia balig,tanta
tandanya menurut ilmu fiqih
• Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik
berkaitan dengan materi yang telah dipelajari hari ini
• Guru mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
menyayikan lagu nasional atau daerah dilanjutkan doa
dan mengucapkan salam
Penyimpulan :
• Peserta didik telah memahami konsep Balig
• Peserta didik dapat menyebutkan tanda tanda balig
menurut ilmu Fiqih
• Peserta didik telah memahami dan dapat menerapkan
pengetahuan tentang tanda tanda balig menurut ilmu fiqih
dalam kehidupan sehari hari

44
Refleksi Peserta Didik:
Pada rubrik aku tahu aku bisa dan sikapku guru dapat memandu
aktifitas refleksi peserta didik sesuai pembelajaran yang telah
berlangsung

Pertanyaan refleksi Ya Tidak

Apakah kalian paham pengertian


balig

Apakah kalian bisa memahami tanda


tanda balig menurut ilmu fiqih

Apakah kalian bisa memahami tanda


balig pada laki laki dan perempuan

Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Asesmen awal
1.Penilaian Diagnostik
a. Diagnostik Non kognitif
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apa kabar hari ini
2. Apakah ada yang sakit hari ini
3. Apakah tadi malam sudah belajar
b. Diagnostik Kognitif
1. Tahukah kalian arti balig ?
2. Dapatkah kalian menyebutkan tanda tanda balig menurut ilmu
fiqih
3. Dapatkah kalian menjelaskan tanda balig pada laki laki dan
perempuan
2. Penilaian Formatif
a. Penilaian sikap pada saat mengerjakan tugas kelompok
b. Tugas kelompok

45
c.Tugas individu
Peserta didik mengerjakan soal pilihan ganda pada LKPD yang dibagikan guru
Kunci jawaban
1.C
2.A
3.A
4.B
5.C
6. 1. Mimpi Basah
2. Haid (menstruasi)
3. Usia 15 Tahun
Penilaian :
Jika semua benar skor 100
Skor = jumlah jawaban benar X 100
8

Refleksi Guru

• Apakah semua peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran

46
• Kesulitan apa yang dialami peserta didik selama mengikuti pelajaran
• Apa Langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran

Kegiatan Remidial dan Pengayaan

Kegiatan remidial:
• Peserta didik yang capaian pembelajaranya belum mencapai target maka akan dilakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan tugas
individual tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik
• dst.
Kegiatan pengayaan:
• Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah di pelajari

Sumber/Referensi/Daftar Pustaka

• Buku Pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas IV


• Buku IPA Kelas VI
• Penelitian Pentingnya Pemahaman Pendidikan Usia Balig Pada Siswa Sekolah Dasar
Oleh ERIA YUNISCHA

Glosarium

Akidah, istilah dalam agama islam yang merujuk pada keyakinan atau iman
Seseorang terhadap ajaran ajaran dasar dalam agama.
Akhlak , Prilaku atau perangai manusia sebagai gambaran batin, baik yang
Terpuji maupun yang tercela
Balig, menurut bahasa sampai, menurut istilah tanda kedewasaan muslim dan
muslimah
Fitrah, Sifat asal : kesucian : bakat : pembawaan
Fiqih, ilmu tentang hukum islam
Hadas, keadaan tidak suci bagi seorang muslim yang menyebabkan tidak boleh
Shalat mengaji dan sebagainya
Haid, Keluar darah dari Rahim Wanita setiap bulan sebagai siklus hidup biologis

47
:datang bulan : menstruasi
Sperma ,cairan yang dihasilkan oleh laki laki sebagai bagian dari sistem reproduksi

Lampiran

1. Materi
2. Contoh media pembelajaran
3. Lembar kerja kelompok
4. Rubrik dan penilaian kerja kelompok
5. Lembar tes tertulis
6. Lembar pengamatan sikap
7. Materi pengayaan

Mengetahui, Kanamit, 11 Oktober 2023


Pengawas TK/SD Guru PAIdBP

Lasno, S.Pd.I, M.Pd Amrullah, S.Pd.I


NIP. 19640503 198811 1 001 NIP. 19870720 201001 1 007

Modul Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Sekolah : SDN KANAMIT -3


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tema : MenyambutUsia Balig
Fase/Kelas : B / IV
Alokasi Waktu : 3 JP
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Nama Mahasiswa : Amrullah, S.Pd.I

48
Kemampuan awal :
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian balig dengan bahasanya sendiri
Capaian Pembelajaran :
Peserta didik dapat menyebutkan tanda tanda balig menurut pandangan ilmu
biologi, menyebutkan tanda tanda balig atau kedewasaan,dapat membuat paparan
tentang tanda tanda usia balig dalam pandangan ilmu Fiqih dan ilmu biologi ,
sehingga tertanam sikap bersyukur ,taat beribadah dan bertanggung jawab.

Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:


3. Profil pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah mandiri dan bernalar
kritis
4. Profil pelajar rahmatan lil alamin yang ingin dicapai adalah bertaqwa
dan berakhlak mulia
Sarana dan Prasarana:
Alat bantu : Laptop,LCD Proyektor,Spiker Aktif

Media :Vedio pembelajaran https://youtu.be/5RYHsBFT8Qw?


si=8gmcvLjdLPGQL9vp
Tes Asesmen Awal : Apakah anak anak tau tentang tanda tanda
Balig Menurut ilmu biologi

Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

3.1. Peserta didik dapat 1.Peserta didik dapat menyebutkan tanda tanda balig
menyebutkan tanda tanda usia menurut ilmu biologi dengan benar
balig menurut ilmu biologi
2.Peserta didik dapat memaparkan tanda tanda usia
balig dalam pandangan ilmu biologi dengan benar

4. Pemahaman Bermakna:

49
a.Peserta didik dapat memahami bahwa balig adalah suatu fase perkembangan
dalam kehidupan manusia yang ditandai dengan adanya perubahan fisik dan
psikis
b.Peserta didik dapat menyebutkan tanda tanda balig menurut ilmu biologi
dengan benar

5. Pertanyaan Pemantik:
Tahukan kalian tanda tanda anak laki laki yang sudah masuk puber
6. Kegiatan Pembelajaran:
a. Pendekatan :Saintifik(mengamati,menanya,menalar,men
coba,
dan mengkomunikasikan
b. Strategi pembelajaran :Ceramah, Tanya jawab, Talking Stick
c. Model pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)

Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
5. Memastikan kelas bersih dan nyaman
6. Meminta peseta didik menyiapkan buku alat tulisnya
7. Menyalakan sekaligus menghubungkan laptop dan proyektor
8. Menyiapkan buku absen ,buku paket PAIBD kelas 4, stik (tongkat kecil)
dan LKPD

Urutan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pembelajaran ke-1 3 JP
(3x35)

Kegiatanpembukaan: 10
• Guru mengucapsalam
• Setelah siswa menjawab salam guru menertibkan siswa
untuk berdoa
• Guru melaksanakan absensi siswa ,sambal bertanya
kabar, mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik.
• Guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan
materi sebelumnya yakni tanda tanda balig menurut ilmu
fiqih dengan materi berikutnya yakni tanda tanda balig
menurut ilmu biologi,guru menyampaikan keterkaitan
dua pandangan dari ilmu fikih dan biologi tentang tanda
tanda balig
• Guru menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran kali
ini dan menjelaskan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan serta hal hal apa saja yang akan dinilai dari

50
peserta didik selama proses pembelajaran.
• Guru menyiapkan sarana dan prasarana yang akan
digunakan
Kegiatan Inti: 80
• Guru menyiapkan sebuah tongkat
• Peserta didik diminta membaca materi tentang Tanda
tanda balig menurut ilmu biologi dan memahaminya,
peserta didik menutup bukunya
• Guru memberikan kepada peserta didik secara acak dan
bergiliran setelah itu guru memberikan pertanyaan atau
memberikan kesempatan untuk menceritakan kisah yang
telah dikuasainya
• Peserta didik didik yang memegang tongkat harus
menjawabnya ,demikian seterusnya hingga Sebagian
besar peserta didik mendapat tugas untuk menjawab
pertanyaan atau menceritakan
• Ice Breaking
• Peserta didik menyampaikan kesimpulan
• Metode dapat dimodifikasi sesuai kondisi

Kegiatan Penutup: 15
Penyimpulan:

• Guru memberikan informasi mengenai kegiatan


pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
menyayikan lagu nasional atau daerah dilanjutkan doa
dan mengucapkan salam
RefleksiPeserta Didik:

Pertanyaan refleksi Ya Tidak

Apakah pelajaran hari ini


menyenangkan

Apakah kalian dapat menyebutkan


tanda tanda balig menurut ilmu
biologi

Apakah kalian tahu kewajiban setelah


balig

Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Asesmen Awal

51
1. Penilaian diagnostik
a. Diagnostik non kognitif
No Pertanyaan PilihanJawaban
Ya Tidak
1 Apa kabar hari ini
2 Apakah ada yang sakit hari ini
3 Apakah anak anak merasa bersemangat hari ini
4 Apakah tadi malam sudah belajar

b. Diagnostik Kognitif
1. Tahukan kalian arti usia balig
2. Dapatkah kalian menyebutkan tanda tanda balig menurut ilmu biologi
2.Penilaian Formatif
a. Penilaian sikap saat mengerjakan kelompok
b.Tugas kelompok

c.Tugasindividu

52
Penilaian :
Jika semua benar skor 100
Skor = Jumlah jawaban benar x 100
8

Refleksi Guru

• Apakah semua peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran


• Kesulitan apa yang dialami peserta didik selama mengikuti pelajaran
• Apa Langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran

Kegiatan Remidial dan Pengayaan

Kegiatan remidial:
• Peserta didik yang hasil kerjanya belum mencapai target guru melakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual tambahan untuk
memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Kegiatan pengayaan:
• Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui
pencapaian ketuntasan minimal muatan pembelajaran. Alternatif pemberian
pembelajaran pengayaan dapat dipilih pada rubrik pengayaan
Sumber/Referensi/Daftar Pustaka

53
• Pentingnya Pemahaman Pendidikan Usia Balig Pada Siswa Sekolah Dasar Oleh
ERIA YUNISCHA
• Buku Pendidikan agama islam kelas IV Kemendikbud Ri tahun 2021
• Buku IPA Kelas IV

Glosarium

Akhlak, Prilaku atau perangai manusia sebagai gambaran batin baik yang terpuji
Maupun yang tercela
Alternatif, opsi atau pilihan lain yang tersedia sebagai gantinya
Balig, cukup umur
Biologi, ilmu yang mempelajari kehidupan
Dasar, pengetahuan awal
Esterogen,hormonkelamin yang dihasilkan terutama oleh indung telur dan
Berfungsi untuk merangsang munculnya tanda tanda kelamin
Sekunder pada perempuan atau binatang betina
Minimal,kata yang meidentifikasi jumlah ukuran atau tingkat yang paling rendah
Rubrik, suatu panduan atau kerangka yang digunakan untuk menilai atau
Mengukur kualitas atau kenerja
Refleksi, Proses pemikiran kritis yang melibatkan peninjauan dan pemahaman
Lebih dalam terhadap pengalaman ,peristiwa atau Tindakan yang terjadi
Puber,singkatan pubertas adalah fase perkembangan dalam kehidupan manusia
Psikis, merujuk pada hal hal yang terkait pada pisikologi atau aspek aspek mental
Dan imosiona lindividu
Pustaka, koleksi buku atau karya tulis yang tersedia
Sumber, asal atau sumber informasi, data atau materi
Skor, nilai ataup poin yang diberikan sebagai hasil dari penilaian atau pengukuran

Lampiran

8. Materi
9. Contoh media pembelajaran

54
10. Lembar kerjakelompok
11. Rubrik dan penilaiankerjakelompok
12. Lembar testertulis
13. Lembar pengamatansikap
14. Materi pengayaan

Mengetahui, Kanamit, 11 Oktober 2023


PengawasTK/SD Guru PAIdBP

Lasno, S.Pd.I, M.Pd Amrullah, S.Pd.I


NIP. 19640503 198811 I 001 NIP.19870720 201001 1 007

55
PHOTO DOKUMENTASI SIKLUS 1 MA 1
27 OKTOBER 2023
Kegiatan Awal

Kegitan Inti

56
Kegiatan Penutup

57
Photo Siklus 2 Modul Ajar 2

Kegiatan Awal Berdoa dan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Kegiatan Inti dan Penutup

58

Anda mungkin juga menyukai