Anda di halaman 1dari 38

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


PEMBELAJARAN IPS KELAS IX MTs NAHDLATUL FALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang diampu oleh

Dr. H. Atik Tapipin, M.M. Ud

Disusun Oleh :

Melza Triana Restu

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MANGGALA

BANDUNG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Penggunaan Metode Kerja Kelompok Sebagai Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips

Mata Pelajaran : IPS

Peneliti : Asep Rohmana, S. Sy

Lokasi penelitian : MTs Nahdlatul Falah

Jl. Pasanggrahan Rt. 02 Rw. 02 Kec. Pacet Kab.


Bandung Jawa Barat

Lama penelitian : 23 November 2022

Biaya penelitian : Mandiri

Mengetahui, Bandung, Desember 2022

Peneliti Observer

Asep Rohmana, S. Sy Melza Triana Restu

NIP.- NIM 202103007

Menyetujui,

Kepala MTs Nahdlatul Falah

Mohamad Yasin, S. Ag

NIP.-
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Atas


hidayah, inayah dan kemurahannya laporan ini dapat diselesaikan. Sholawat dan
salam semoga Allah limpahkan kepada panutan umat Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabat serta umatnya yang senantiasa melaksanakan ajarannya.

Berlatar belakang dari rendahnya minat belajar siswa terhadap


pembelajaran IPS dan rendahnya hasil belajar siswa. Penulis tergugah untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa tersebut diimplementasikan
melalui laporan ini yang berjudul “Pengguanaan Metode Kerja Kelompok Sebagai
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IX
MTs Nahdlatul Falah. Penggunaan metode kerja kelompok dalam bentuk penelitian
tindakan kelas ini diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Pembuatan laporan ini dapat bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini disampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Atik Tapipin,. M. M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah


memberikann arahan dan petunjuk pembuatan laporan Penelitian
Tindakan Kelas.
2. Bapak Asep Rohmana, S. Sy yang telah membantu dalam proses
pelaksanaan observasi terhadap Penelitian Tindakan Kelas juga
memberikan arahan dalam proses pembuatan laporan Penelitian
Tindakan Kelas.
3. Bapak Mohamad Yasin, S. Ag selaku kepala madrasah MTs Nahdlatul
Falah yang telah memberikan izin, fasilitas, dan dukungan agar
terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas ini.
4. Teman seperjuangan di prodi Manajemen Pendidikan Islam semester 5
yang telah berjuang bersama meraih cita, karena kalian penulis
menjalani bangku perkuliahan dengan ilmu serta kebersamaan

i
Terimakasih atas semua yang telah diberikan, hanya kepada Allah semua
dikembalikan. Semoga semua bantuan yang telah penulis terima mendapat balasan
dari Allah SWT.

Bandung, Desember 2022

Penulis

Melza Triana Restu


NIM 202103007

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ....................................................................2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................2

D. Manfaat Hasil Penelitian ...........................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................................4

A. Kajian Pustaka ............................................................................................................4

B. Kerangka Berfikir .......................................................................................................9

C. Hipotesis Tindakan.....................................................................................................9

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................ 10

A. Lokasi Penelitian ...................................................................................................... 10

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ................................................................. 10

C. Metedologi Penelitian .............................................................................................. 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 15

A. Hasil Penelitian......................................................................................................... 15

B. Pembahasan............................................................................................................... 19

iii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 21

A. Simpulan ................................................................................................................... 21

B. Saran .......................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 23

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 24

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 9


Gambar 3. 1 Siklus 1 ............................................................................................. 14

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4. 1 Pengelompokkan Nilai .................................................................... 19

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Data Hasil Kerja Kelompok ................................................................. 18


Tabel 2. 2 Penilaian Mata Pelajaran IPS ............................................................... 18

v
ABSTRAK

Melza Triana Restu 2022. Pengguanaan Metode Kerja Kelompok Sebagai


Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IX
MTs Nahdlatul Falah

Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Fakultas Tarbiyah, Program Studi


Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Manggala. Dosen
Pembimbing Dr. Atik Tapipin M. M. Pd. Jenis penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kerja kelompok di kelas IX
MTs Nahdlatul Falah. Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya
hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IX MTs Nahdlatul Falah. Untuk
mengatasi masalah tersebut, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan
penerapan metode kerja kelompok. Tujuan penelitian ini untuk menigkatkan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IX MTs Nahdlatul Falah. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas IX yang berjumlah 20 orang penelitian dilakukan
dalam 1 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan model
pembelajaran kerja kelompok dimana metode ini dilakukan agar siswa bisa menjadi
lebih aktif, sehingga hasil penelitian dapat menunjukkan ada pengaruh model
pembelajaran dengan metode kerja kelompok. Hal ini dapat dilihat dari penilaian
guru terhadap hasil pembelajaran kerja kelompok yaitu peserta didik aktif dalam
pembelajaran sebanyak 80%

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini yang masih terus dibicarakan dalam masalah mutu
pendidikan adalah prestasi belajar siswa dalam suatu bidang ilmu tertentu.
Menyadari hal itu, maka perintah bersama para ahli pendidikan, berusaha
untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya melalui seminar,
lokakarya dan pelatihan-pelatihan dalam hal pemantapan materi pelajaran
serta metode pembelajaran untuk bidang studi tertentu misalnya IPA, IPS,
Matematika dan lain-lain, namun belum menampakkan hasil yang
memuaskan, baik ditinjau dari proses pembelajarannya maupun hasil
belajar siswanya.
Guru sebagai pengelola pembelajaran bertanggung jawab penh
terhadap keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar. Namun sering
mengalami kesulitan, diantaranya dalam penggunaan metode pembelajaran
yang tepat. Situasi diatas sangat memprihatinkan dan jika tidak segera
diatasi, akan menghambat pencapaian hasil belajar siswa khususnya pada
mata pelajarn IPS. Oleh karena itu, segera di upayakan solusinya. Sebelum
menentukan solusi terbaik, perlu diketahui fakta yang mempengaruhi hasil
belajar siswa diantaranya: (1) Kemampuan guru mengajar, (2) Minat dan
(3) Motivasi belajar siswa.1
Menyimak pemaparan di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran
dengan penerapan metode kerja kelompok sangatlah dibutuhkan, karena
dengan adanya penerapan metode kerja kelompok diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Kondisi yang terjadi pada siswa kelas IX
MTs Nahdlatul Falah akhir-akhir ini menunjukkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS sangat kurang, sehingga pembelajaran dengan penerapan
metode kerja kelompok sangat tepat digunakan sabagai salah satu alternatif

1
Abdurrahman Dan Totok 2000. Memahami Dan Menangani Siswa Dengan Problema Dalam
Belajar: Pedoman Guru, Jakarta: Depdiknas

1
2

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Di samping itu juga bagi guru dapat
meningkatkan kemampuan untuk mengajar. Keunggulan metode kerja
kelompok pada pembelajaran IPS ini ialah menciptakan peluan strategi
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan tertentu, terutama membangkitkan
dan meningkatkan kemauan dan kemampuan bekerjasama di antara para
siswa.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya


1. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
rumusan masalahnya sebagai berikut:
a. Apakah Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan
hasil belajar IPS?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan teori belajar dan media pembelajaran, permasalahan yang
terjadi di kelas IX MTs Nahdlatul Falah perlu diselesaikan melalui
tindakan guru melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil
belajar IPS. Dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan
keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.

C. Tujuan Penulisan
Menggunakan metode kerja kelompok dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas Ix Mts Nahdlatul Falah.

D. Manfaat Hasil Penelitian


1. Manfaat Teoritis
a. Dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
tentang penggunaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran.
b. Menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan
dengan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS.
3

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan minat siswa dalam pelajaran IPS serta untuk
memotivasi siswa.
2) Meningkatkan prestasi belajar IPS siswa dengan
mengembangkan minat.
b. Bagi Guru
1) Bahan referensi bagi guru dalam melaksanakan pemebelajaran.
2) Menambah pengetahuan guru tentang minat belajar IPS.
3) Informasi bagi guru agar mampu menentukan pendekatan yang
cocok dalam pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Sebagai bahan pertimbangan terhadap peningkatan kinerja guru.
2) Sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan pembelajaran..
3) Menjadi daya tarik bagi calon siswa baru yang akan masuk pada
sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar siswa adalah pernyataan yang menentukan apa
yang akan diketahui, dapat dilakukan atau dapat ditunjukkan siswa
ketika mereka telah menyelesaikan atau berpartisipasi dalam
pembelajaran. Hasil belajar siswa menentukan tindakan oleh siswa yang
harus dapat diamati, diukur dan dapat ditunjukkan.
Hasil pembelajaran adalah pernyataan yang mudah digunakan
yang memberi tahu siswa apa yang akan dapat mereka lakukan pada
akhir waktu setelah pembelajaran dilakukan. Hasil pemebelajaran harus
mencakup pertanyaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan siswa
pada akhir pembelajaran, yang tidak dapat mereka lakukan di awal,
berfokus pada produk siswa, artefak, atau pertunjukkan, daripada teknik
intruksional atau konten pembelajaran, berpusat pada siswa daripada
berpusat pada guru.
Hasil pembelajaran sangat berharga bagi pelajar, hasil belajar
lebih dari sekedar beberapa kalimat yang ditambahkan pada rencana
pelajaran atau kurikulum yang ada. Sebaliknya, pengembangan hasil
belajar dan penggunaannya dalam satu unit intruksi membentuk
kegiatan pembelajaran dan penilaian dan dapat meningkatkan
keterlibatan dan pembelajaran siswa.2
Menurut Mulyasa (2008) hasil belajar didefinisikan sebagai
prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator
kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan.
Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa harus dinyatakan
sedemikian rupa agar bisa dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang

2
Mark Battersby 1999 learning outcomes network

4
5

mengacu pada pengalaman langsung. Sedangkan menurut Dimyati dan


Mudjiono (2013: 3) hasil belajar didefinisikan sebagai hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Bagi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan adanya proses evaluasi hasil belajar. Bagi siswa, hasil
belajar ialah berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu:
a. Adanya sifat ingin tahu yang ingin menyelidiki dunia yang lebih
luas.
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan
untuk selalu maju.
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru
dan teman-teman.
d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan
usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi.
3. Jenis-Jenis Belajar
Para ahli mengemukakan umumnya ada 8 jenis belajar
diantaranya yaitu:
a. Belajar Abstrak
Belajar abstrak pada dasarnya adalah menggunakan cara-
cara berpikir abstrak. Tujuannya ialah memperoleh pemahaman
serta pemecahan yang tidak nyata.
b. Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang
bertujuan untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan
menggunakan gerakan-gerakan motorik.
c. Belajar Sosial
Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh
keterampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial,
penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya.
d. Belajar Pemecahan Masalah
6

Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar


untuk memperoleh keterampilan atau kemampuan memecahkan
berbagai masalah secara logis dan rasional.
e. Belajar Rasional
Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan
kemampuan berfikir secara logis atau sesuai dengan akal sehat.
f. Belajar Kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan
baru untuk perbaikan yang telah ada.
g. Belajar Apresiasi
Belajar apresiasi pada dasarnya adalah belajar
mempertimbangkan nilai atau artipenting suatu objek.
h. Belajar Pengetahuan
Belajar penegtahuan dimaksudkan sebagai belajar untuk
memperoleh sejumlah pemahaman, pengertian, informasi dan
sebagainya.3
4. Pengertian Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah metode mengajar dengan
mengkondisikan peserta didik dalam suatu kelompok atau kelompok
sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam
kelompok tersebut. Karena itu guru dituntut untuk mampu menyediakan
bahan-bahan pelajaran yang mampu melibatkan anak untuk bekerja
sama dan berkolaborasi dalam kelompok.
Penerapan metode kerja kelompok menuntut guru untuk dapat
mengelompokkan peserta didik secara arif dan proporsional.
Pengelompokkan peserta didik dama suatu kelompok dapat didasarkan
pada:
a. Fasilitas yang tersedia
b. Perbedaan individu dalam minat belajar dan kemampuan belajar

3
Saodih san Surya 1971
7

c. Jenis pekerjaan yang diberikan


d. Wilayah tempat tinggal peserta didik
e. Jenis kelamin
f. Besarnya partisipasi peserta didik dalam kelompok
g. Berdasarkan pada loter/random

Tentunya di dalam metode kerja kelompok ada kekurangan serta


kelebihan, diantaranya yaitu:

Kelebihan atau kekuatan dari metode kerja kelompok ini adalah:

a. Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan


pekerjaannya.
b. Menggalang kerja sama dan kekompakan dalam kelompok.
c. Menampilkan kepemimpinan peserta didik dan keterampilan
mengajar berdiskusi dan proses kelompok.

Kekurangan atau batasan penggunaan metode kerja


kelompok ini adalah:

a. Kerja kelompok hanya memberikan kesempatan kepada peserta


yang aktif dan mampu untuk berperan sedangkan peserta didik yang
terbelakang tidak berbuat apa-apa.
b. Memerlukan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan
ruangan maupun sumber belajar yang disediakan.4
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
2) Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya serta

4
Idtesis.com “pengertian metode pembelajaran kerja kelompok
8

mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan


dengan materi selanjutnya.
3) Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh.
4) Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan
dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh.
b. Kegiatan inti (30 menit)
Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini
adalah kerja kelompok dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 2 kelompok.
2) Dari 2 kelompok tersebut adalah pembagian ruang desa dan
ruang kota.
3) Setiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari tentang tata
ruang desa dan ruang kota.
4) Setiap kelompok ditugaskan untuk mencatat struktur ruang desa
dan ruang kota.
5) Setiap kelompok maju ke depan dan menjelaskan materi tentang
ruang desa dan ruang kota.
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
1) Dibawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
2) Guru memimpin penguatan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
3) Guru bersama siswa berdoa sebelum pelajaran selesai.
4) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca hamdalah
dan salam.
6. Pokok Bahasan yang Sesuai
Model ini sesuai untuk materi-materi Struktur Ruang Desa dan
Ruang Kota.
7. Kiat Sukses dalam Pelaksanaan
Pastikan siswa sudah akrab dengan temannya satu sama lain,
memberikan bahan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa.
9

B. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

- Siswa merasa bosan


Kondis Guru belum
- Siswa belum
menggunaka menguasai materi
i Awal
n metode - Siswa belum bisa
kerja bekerja sama
kelompok dengan teman

Tindaka Guru menggunakan -Siswa aktif


n pembelajaran metode
kerja kelompok -Dapat bekerja sama
dengan temen

Kondisi
Akhir Penggunaan pembelajaran
metode kerja kelompok
dapat meningkatkan minat
belajar siswa

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis dapat
merumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode kerja kelompok diduga dapat meningkatkan
hasil belajar IPS pada siswa kelas IX MTs Nahdlatul Falah.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas IX MTs Nahdlatul Falah.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selama 1 hari yaitu pada tanggal
23 November 2022.

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian


Subjek penelitian yaitu siswa kelas IX MTs Nahdlatul Falah Tahun
Pelajaran 2022/2023 Semester 1 dengan jumlah 20 orang.
Objek penelitian yaitu penggunaan metode kerja kelompok untuk
pembelajaran IPS.

C. Metedologi Penelitian
1. Sumber Data
a. Narasumber terdiri dari guru mata pelajaran IPS kelas IX MTs
Nahdlatul Falah.
b. Arsip dan dokumen hasil belajar.
c. Tes hasil belajar.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung.
b. Wawancara
Dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran.
c. Dokumen

10
11

Diperoleh dari guru dari lembar daftar nilai penilaian.

3. Teknik Analisis Data


Analisa data dimulai dengan meneliti data yang tersedia dari
berbagai sumber yaitu: wawancara dan lembar nilai harian siswa.
Sedangkan tenik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model interaktif yang memiliki 3 komponen yaitu: sajian data, reduksi
data, dan penarikan kesimpulan.
4. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini,
penulis menetapkan indikator kinerja:
a. Siswa dapat bekerja sama dengan temannya untuk menyimpulkan
materi.
b. Siswa semangat belajar dan dapat bersaing untuk mendapatkan nilai
kelompok yang bagus.
5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian Tindakan Kelas ini yang dilakukan penulis
yaitu 1 siklus. Dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai
seperti yang telah didesain dalam faktor yan telah diselidiki.
Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini meliputi
perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Siklus 1
1) Perencanaan Tindakan
a) Guru mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam perbaikan, yaitu rencana perbaikan
pembelajaran mata pelajaran IPS.
b) Guru membuat 2 kelompok belajar.
c) Guru mempersiapkan materi yang akan disampaikan yang
nantinya akan di diskusikan oleh ke 2 kelompok. Peneliti
mencatat hal-hal yang ditemukan selama proses
12

pembelajaran baik kelebihan maupun kekurangannya untuk


memberikan masukan setelah penelitian selesai.
2) Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai rencana
perbaikan pembelajaran yang telah disusun, dengan langkah-
langkah kegiatan antara lain:
a) Membuka pelajaran
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan
apersepsi
c) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 2 kelompok
d) Menjelaskan apa saja yang harus di laksanakan oleh tiap
kelompok
e) Membimbing siswa dalam melaksanakan tugas kelompok
f) Membantu siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi
g) Memberikan evaluasi
h) Membuat kesimpulan bersama
i) Menutup pelajaran
3) Observasi
a) Wawancara
Menurut Gluey (1989) dalam I. G. A. K. Wardani
(2007: 2. 29) mengatakan bahwa wawancara adalah teknik
pengumpulan data/ informasi yang dilakukan melalui
pengajuan pertanyaan secara kontak langsung. Wawancara
yang digunakan pada pengamatan ini menggunakan lembar
pengamatan yang berisi acuan-acuan yang dibutuhkan oleh
guru untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang
terjadi selama proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran
guru mengadakan wawancara dengan pengamat untuk
mengatahui hasil pembelajarannya. Tujuan dari wawancara
ini guru mendapatkan masukan-masukan dari pengamat
mengenai pembelajaran yang dilakukan baik kelebihan
13

maupun kekurangannya sehingga guru dapat mengadakan


perbaikan dari kekurangan yang terjadi.
b) Studi Dokumenter
Pada teknik ini guru melihat hasil dari evaluasi pada
akhir pelajaran dengan memberikan kesempatan kepada tiap
kelompok untuk menyimpulkan hasil diskusinya.
c) Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mengamati dan
mengetahui sejauh mana antusias siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran, penyebaran keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran serta kegiatan guru dalam
pembelajaran.
Adapun data yang digunakan untuk mengamati
keaktifan siswa dalam PBM adalah sebagai berikut:

No Nama Kelpmok Keaktifan Kesungguhan Kerja Sama Hasil AKhir

1 Ruang Desa

2 Ruang Kota

4) Evaluasi dan Refleksi


Dengan berakhirnya pembelajaran, guru mengadakan
refleksi, dengan mempelajari dan mengamati hasil kerja
kelompok siswa dan mengambil kesimpulan pembelajaran.
Berdasarkan prosedur penelitian tersebut, Penelitian
Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dapat digambarkan
seperti bagan dibawah ini:
14

Gambar 3. 1 Siklus 1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas telah selesai dilaksanakan pada tanggal
23 November 2022. Hasil pelaksanaannya yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti adalah menyusun
beberapa instrument penelitian yang akan digunakan dalam tindakan
dengan menerapkan metode kerja kelompok. Penggunaan metode ini
peserta didik diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman
terhadap materi yang disampaikan.
Perangkat pembelajaran dan instrument yang dipersiapkan
meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal evaluasi dan
lembar observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan, guru menyampaikan materi bagian
yang akan disampaikan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sebanyak
satu kali tatap muka dengan alokasi waktu 60 menit. Penelitian ini
dilaksanakan pada hari Selasa 23 November 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat yaitu:
a. Kegiatan Awal
Sebelum menyampaikan materi siswa diperkenankan
membaca doa sebelum belajar dan melantunkan asmaul husna,
setelah selesai guru mengkondisikan siswa agar bisa memulai
pembelajaran. Guru mengabsen dan menyiapkan materi yang
disampaikan. Selanjutnya, guru mengulang kembali materi yang
sebelumnya sudah disampaikan agar siswa kembali mengingat

15
16

materi tersebut. Guru juga aktif memberikan pertanyaan ataupun


memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya agar siswa lebih aktif dan semangat.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi pembelajaran
yaitu tentang Ruang Desa dan Ruang Kota. Lalu guru membagi
siswa ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok Ruang Desa dan Ruang
Kota, setiap kelompok diminta untuk bermusyawarah dan
merangkup tentang materinya masing-masing.
Setiap kelompok maju ke depan dan menjelaskan apa yang
sudah dicatat oleh kelompoknya masing-masing, dan kelompok
lainnya yang belum atau sudah maju ke depan harus memberikan
pertanyaan setidaknya 2 pertanyaan mengenai materi yang
disampaikan oleh kelompok yang maju ke depan.
c. Kegiatan Akhir
Setelah semua kelompok selesai menyampaikan hasil
catatannya, guru membimbing siswa untuk bersama-sama
menyimpulkan materi yang telah di pelajari yaitu Tata Ruang Desa
dan Tata Ruang Kota. Guru juga memberikan kesempatan kepada
siswa yang belum faham untuk bertanya kepada guru.
3. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti. Pada kegiatan observasi yang
diamati aalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
berlangsung.
Berdasarkan hasil pengamatan siswa aktif dan semangat untuk
memberikan kesan yang baik bagi kelompoknya dan didukung oleh guru
yang bisa membawa suasana menjadi lebih hidup. Guru memperhatikan
siswa dan membimbing apabila ada kelompok yang mengalami
kesulitan. Siswa juga tidak sungkan bertanya apabila ada yang tidak
dimengerti, sehingga interaksi anatara siswa dengan guru sangat baik
dan tidak ada yang merasa canggung.
17

4. Refleksi
Peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi dan kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan observasi. Diadakannya refleksi ini
diharapkan menemukan kekurangan dan kelebiha selama prses
pembelajaran berlangsung sehingga bisa dijadikan sebagai bahan acuan
kedepannya untuk lebih baik lagi.
Pada pertemuan ini di dapatkan data nilai hasil belajar siswa
melalui penilaian guru, seperti pada tabel di bawah ini:

No Nama Siswa Kelompok Penilaian


(B, SB, C)

1 Ahmad Fahrezy Tata Ruang Desa Baik

2 Alisa Aulia Tata Ruang Kota Baik

3 Budiana Tata Ruang Desa Baik

4 Candra Muhammad Tata Ruang Kota Baik

5 Dani Haerudin Tata Ruang Desa Cukup

6 Dila Adawiyah Tata Ruang Kota Baik

7 Dini Amelia Tata Ruang Desa Baik

8 Excel Maulana I Tata Ruang Kota Baik

9 Gungun Tata Ruang Desa Baik

10 Guntur Kurniawan Tata Ruang Kota Sangat Baik

11 Ichsan S Tata Ruang Desa Baik

12 Karimah Tata Ruang Kota Baik


18

13 Irwan F Tata Ruang Desa Cukup

14 Isma G Tata Ruang Kota Cukup

15 Kiki Mulyana Tata Ruang Desa Baik

16 Kristina Tata Ruang Kota Sangat Baik

17 Lusi Damayanti Tata Ruang Desa Sangat Baik

18 M Rizki K Tata Ruang Kota Cukup

19 Deri Giena Tata Ruang Desa Baik

20 Diyat H Tata Ruang Kota Baik

Tabel 2. 1 Data Hasil Kerja Kelompok

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jumlah siswa


ada 20 orang, dengan penilaian Baik, Sangat Baik, dan Cukup. Data
tersebut dapat di kelompokkan seperti berikut:

Kelompok Nilai Jumlah Siswa

A Sangat Baik 3

B Baik 13

C Cukup 4

Jumlah 20

Tabel 2. 2 Penilaian Mata Pelajaran IPS


19

B. Pembahasan
1. Pembahasan Data Siklus
Berdasarkan data siklus diatas dapat dibuat diagram sebagai
berikut:

Pengelompokkan Nilai
14

12

10

0
Baik Sangat Baik Cukup

A B C

Diagram 4. 1 Pengelompokkan Nilai

Berdasarkan hasil pengamatan/ observasi pelajaran IPS, untuk


kompetensi dasar Tata Ruang Desa dan Tata Ruang Kota sudah ada
perubahan diantaranya:

a. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.


b. Siswa lebih aktif berbicara di depan teman-temannya.
c. Siswa tidak merasa bosan dan mengantuk.
d. Siswa tidak lagi canggung terhadap gurunya.
2. Pengujian Hipotesis
20

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata nilai siswa


pada materi Tata Ruang Kota dan Tata Ruang Desa mendapat penilaian
Baik dan siswa yang mendapat nilai tersebut sebanyak 80%. Pada akhir
penelitian rata-rata siswa mendapatkan penilaian Baik dan jumlah siswa
yang sudah tuntas sebanyak 16 orang dan yang belum tuntas sebanyak
3 orang. Jadi, berdasarkan data pada Penelitian Tindakan Kelas ini
dikatakan berhasil.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik
kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IX MTs Nahdlatul Falah Tahun
Pelajaran 2022/2023. Melalui metode kerja kelompok akan menciptakan
semangat dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran, siswa menjadi
lebih berani untuk menyampaikan pendapat, memberikan pertanyaan,
maupun memberikan pertanyaan kepada teman atau guru. Sehingga dengan
menggunakan metode kerja kelompok pembelajaran menjadi lebih aktif dan
tidak membosankan sehingga kegiatan belajar siswa dapat meningkat.

B. Saran
Dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh
peneliti, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru diharapkan lebih mampu melakukan pembelajaran yang aktif,
baik dari perencanaan, pelaksanaan maupun tindak lanjut. Dan tidak
segan-segan selalu merefleksikan diri untuk perbaikan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
b. Untuk setiap topik pembelajaran dibutuhkan bahan ajar yang
spesifik, karena itu perlu persiapan yang baik dalam menyiapkan
bahan ajar. Karena dalam sebuah bahan ajar menentukan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi siswa
Siswa diharapkan dapat selalu aktif dalam setiap kegiatan belajar
mengajar. Karena siswa sebagai salah satu objek dalam kegiatan belajar

21
22

mengajar, agar dalam proses pengkontribusian pengetahuan dalam


dirinya dapat lebih permanen.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Dan Totok 2000. Memahami Dan Menangani Siswa Dengan


Problema Dalam Belajar: Pedoman Guru, Jakarta: Depdiknas

Idtesis.com “Pengertian Metode Pembelajaran Kerja Kelompok”

Mark Battersby 1999 “Learning Outcomes Network”

Saodih dan Surya 1971 “Jenis-Jenis Belajar”

23
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

24
25

Lembar Observasi
26

Lampiran 2
27
28
29

RPP

Lampiran 3

Wawancara Bersama Guru Mata Pelajaran


30

Lampiran 4

Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Anda mungkin juga menyukai