Anda di halaman 1dari 56

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

DENGAN METODE BERMAIN PERAN MENINGKATKAN


PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
SMK NU 01 KENDAL TAHUN 2019

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Disusun untuk mengembangkan
Kemampuan Kinerja Guru

DISUSUN OLEH :

SITI MARKAMAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

SMK NU 01 KENDAL

TAHUN 2019
LEMBAR PUBLIKASI

Laporan Penelitian telah dipublikasikan

di perpustakaan SMK NU 01 Kendal

kabupaten Kendal

Dengan Judul :

Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning

Dengan Metode Bermain Peran Meningkatkan

Prestasi Belajar Peserta Didik Mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

SMK NU 01 Kendal Tahun 2019

Oleh :

SITI MARKAMAH

Telah diserahkan dan diterima Perpustakaan SMK NU 01 Kendal

Nomor Register :

Tanggal :

Untuk dipublikasikan

Kepala SMK NU 01 Kendal,

SMK NU 01 Kendal

MOKH. IZUDIN, M. Pd.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning

Dengan Metode Bermain Peran Meningkatkan

Prestasi Belajar Peserta Didik Mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

SMK NU 01 Kendal Tahun 2019

2. Identitas Peneliti :
Nama : SITI MARKAMAH
NIP : -

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti

Unit Kerja : SMK NU 01 Kendal

3. Lokasi Penelitian : SMK NU 01 Kendal


4. Lama Penelitian : 2 bulan

Penulisan Tindakan kelas/PTK


Disahkan pada tanggal ………………………………………

Mengetahui Peneliti
Kepala SMK NU 01 Kendal Guru PAI-PB

MOKH. IZUDIN, M. Pd. SITI MARKAMAH

iii
MOTTO

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.”
(QS. Ali Imran 3:139)

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhaanahu Wata’alaa, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga walaupun dengan segala
keterbatasan ini penyusunan proposal penelitian ini dapat berjalan dengan baik walaupun
ada beberapa kendala, namun tidak begitu berarti. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Besar Muhammad Shollallaahu Alaihi Wasslam, keluarga, sahabat, dan
seluruh umat Islam.

Tujuan penyusunan penelitian ini untuk mengembangkan keilmuan bidang


Pendidikan Agama Islam dalam Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hikmah dan
Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) Melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning Pada Siswa Kelas XI OTKP SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran
2019/2020.

Penyusunan penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, motivasi dan
dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wahidin, S.Pd.I., M. Pd, selaku Dosen Pembimbing IAIN Salatiga
2. Bapak Mokh. Izudin.M.Pd, selaku Kepala SMK NU 01 Kendal
3. Bapak dan ibu Guru di SMK NU 01 Kendal, yang telah memberikan motivasi dalam
proses penelitian ini.

Semoga keberkahan terlimpah kepada mereka yang telah mendukung penyusunan


penelitian ini dan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya
semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penelitian ini,
peneliti hanya bisa berikhtiar dengan sepenuh hati serta bertawakal, semoga penelitian ini
bermanfaat. Aamin YRA.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Kendal, Oktober 2019
Peneliti,

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PUBLIKASI ……………………………………………………………….… i


LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………... ii
MOTTO …………………………………………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… iv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………….. v

BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah …………………………………………………………………. 3
C. Pembatasan Masalah ………………………………………………………………… 3
D. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 3
E. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………. 4
F. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………... 4

BAB. II LANDASAN TEORI

A. Problem Based Learning (PBL) …………………………………………………….. 5


1. Pengertian PBL …………………………………………………………………. 6
2. Ciri-Ciri PBL …………………………………………………………………… 7
3. Komponen-Komponen PBL ……………………………………………………. 7
4. Tahapan Pembelajaran Dengan PBL …………………………………………... 8
5. Kelebihan dan Kelemahan PBL………………………………………………… 9
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar …………………………………. 10
1. Faktor Internal ………………………………………………………………….. 10
2. Faktor Eksternal ………………………………………………………………… 10
C. Prestasi Belajar …………………………………………………………………….. 11
1. Pengertian Prestasi Belajar ……………………………………………………… 11
2. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Prestasi Belajar …………………………. 12
D. Bermain Peran Dalam Materi Hikmah Dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela
Kebenaran) ………………………………………………………………………… 15
1. Pengertian Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) …………………………… 15

vi
2. Dalil-Dalil Tentang Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) ………………… 16
3. Penerapan Syaja’ah Dalam Kehidupan sehari-hari ………………………….. 17
4. Hikmah/Manfaat Syaja’ah ……………………………………………………. 17

BAB. III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian …………………………………………………………... 18


B. Subyek Penelitian ……………………………………………………………… 20
C. Instrumen Penelitian …………………………………………………………… 20
D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………….. 20
E. Teknik Analisis Data ………………………………………………………….. 21
F. Kreteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ……………………… 21

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ………………………………………………………………. 22


B. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………………………………… 22

BAB. V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………….. 38

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 39

LAMPIRAN - LAMPIRAN

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan bagi suatu bangsa titik awalnya merupakan pandangan
hidup, dan titik finisnya adalah tercapainya kepribadian hidup yang dicita-
citakan (Ahmadi;2015:196). Tokoh pendidikan Nasional Indonesia, Suwardi
Suryaningrat atau yang dikenal dengan Ki Hajar Dewantara mengatakan
tujuan pendidikan nasional adalah untuk keperluan perikehidupan yang dapat
mengangkat derajat negara dan rakyatnya agar dapat bekerja bersama-
sama(Ahmadi;2015:198) menjelaskan tentang fungsi pendidikan nasional
yaitu untuk mewujudkan masyarakat berbudaya, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Hal tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa..

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013 menuntut peserta didik


untuk melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan
saintifik. Peserta didik dituntut untuk berperan aktif selama kegiatan
pembelajaran berlangsung sehingga penilaiannya tidak hanya fokus pada
prestasi belajar saja tetapi juga pada proses pembelajarannya. Hal ini
membutuhkan peran guru sebagai fasilitator, motivator dan stimulator yang
akan mengarahkan peserta didik dalam meningkatkan kemampuan abad 21
sehingga prestasi belajar dapat meningkat.

Dalam melakukan observasi peneliti menggunakan indikator yang


diambil dari indikator prestasi belajar beberapa ahli.. Salah satu penyebabnya
karena pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga mereka jarang
berdiskusi dan presentasi secara berkelompok.

Keberhasilan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan prestasi
belajar PAI-BP peserta didik. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi
dan prestasi belajar PAI-BP peserta didik maka semakin tinggi pula tingkat

1
keberhasilan kegiatan pembelajaran. peserta didik. Dengan melihat beberapa
indikasi seperti hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam belum memuaskan, banyak siswa yang pasif dan mereka masih
takut untuk bertanya kepada guru apabila ada hal yang belum dimengerti, juga
keberanian siswa untuk berbicara masih kurang, karena guru tidak
membiasakan siswa untuk berusaha mencari jawaban dan bertanya. Terkait
indikasi tersebut di atas, peneliti berpendapat model pembelajaran memegang
peranan penting dalam proses belajar mengajar karena berhasil atau tidaknya
suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang efektif
pada suatu lembaga.

Guru di kelas masih berperan sebagai pusat pembelajaran dan siswa


dibiarkan duduk, dengar, catat dan hafal. Siswa di kelas tidak dibiasakan untuk
belajar secara aktif. Guru belum maksimal dalam menggunakan model yang
tepat untuk melibatkan siswa secara langsung, sehingga siswa terbiasa diam,
takut mengeluarkan ide atau pendapat dan tidak berani bertanya. Aktivitas
belajar siswa yang rendah tersebut berpengaruh terhadap hasil belajarnya yang
cenderung rendah. Untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan salah satu
model pembelajaran inovatif, yaitu model pembelajaran Problem Based
Learning.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning


(PBL) merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang dimiliki
untuk melakukan konfortasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan
untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleks (Rusman, 2012).
Dalam sintak PBL terdapat diskusi dan presentasi yang dapat membangun
kemampuan bekerjasama diantara peserta didik. Juga akan berdampak pada
prestasi belajar peserta didik terhadap materi Hikmah Dan Manfaat Sikap
Syja’ah (Berani Membela Kebenaran)..

Peneliti tertarik untuk mengetahui efektivitas penerapan model


pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan Kemampuan
prestasi belajar peserta didik di kelas XI OTKP2, SMK NU 01 Kendal pada
materi Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) dan
menuangkan dalam suatu proposal penelitian tindakan kelas Laporan PTK)
dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,

2
pada Materi Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela kebenaran)
Kelas XI OTKP SMK NU 01 Kendal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka


dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Selama ini kegiatan pembelajaran masih banyak berpusat pada guru,


sebaiknya pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI OTKP SMK NU 01
Kendal menggunakan model pembelajaran aktif tetapi peserta didik masih
cenderung pasif
3. Berdasarkan data observasi kemampuan bekerjasama peserta didik masih
sangat rendah pada beberapa indikator.
4. Kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning merupakan
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
peserta didik.
5. Perlu diteliti penerapan model Problem Based Learning dalam
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
peserta didik.

C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang akan dikaji pada penelitan ini dibatasi pada hal-hal
berikut:
1. Model pembelajaran yang dipilih adalah model Problem Based Learning
dengan metode bermain peran
2. Materi pembelajaran pendidikan agama islam dalam penelitian ini dibatasi
pada materi Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran)
3. Kemampuan abad 21 yang dipilih peneliti adalah meningkatkan Prestasi
belajar
4. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik dipengaruhi oleh
pengetahuan awal.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

3
1. Apakah penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan
Prestasi Belajar peserta didik kelas XI OTKP2 SMK NU 01 Kendal tahun
ajaran 2019/2020?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
peserta didik kelas XI OTKP SMA NU tahun ajaran 2019/2020
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model Problem Based
Learning.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan kepada pembelajaran Pendidikan Agama Islam
terutama pada peningkatan kemampuan bekerjasama dan prestasi
belajar melalui model pembelajaran Problem Based Learning.
b. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi kepada pengajaran disekolah serta mampu
meningkatkan hasil prestasi belajar peserta didik.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi guru dan peserta
didik. Bagi guru, dapat memanfaatkan model pembelajaran Problem
Based Learning sehingga peningkatan hasil prestasi belajar peserta
didik dapat meningkat. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan
peningkatan hasil prestasi belajar peserta didik.

4
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Problem Based Learning (PBL)


1. Pengertian
Menurut beberapa ahli pengertian belajar adalah sebagai berikut
(a) Whittaker, belajar adalah proses tingkah laku yang ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman, (b) Kimble, belajar adalah
perubahan relatif permanen dalam potensi bertindak, yang berlangsung
sebagai akibat adanya latihan yang diperkuat, (c) Winkel, belajar adalah
aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap, (d) Sdaffer,
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap, sebagai
hasil pengalamanpengalaman atau praktik. Berdasarkan definisi tersebut
dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru
sebagai pengalaman seseorang itu sendiri (Soemanto;1990:99).

Pembelajaran Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa Inggris


Problem- Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
dimulai dengan menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk menyelesaikan
masalah itu peserta didik memerlukan pengetahuan baru untuk dapat
menyelesaikannya.4 Dengan demikian strategi pembelajaran
ProblemBased Learning adalah strategi yang dimulai dengan: 1) Kegiatan
kelompok, yaitu membaca kasus; menentukan masalah mana yang paling
relevan dengan tujuan pembelajaran; membuat rumusan masalah;
membuat hipotesis mengidentifikasi sumber imformasi, diskusi, dan
pembagian tugas; dan melaporkan, mendiskusikan penyelesaian masalah
yang mungkin, melaporkan kemajuan yang akan dicapai setiap anggota
kelompok, serta presentasi di kelas; 2) Kegiatan perorangan, yaitu siswa
melakukan kegiatan membaca berbagai sumber, meneliti, dan
menyampaikan temuan; dan 3) kegiatan dikelas, yaitu mempresentasikan
laporan, dan diskusi antar kelompok dibawah bimbingan guru. Dari tiga
kegiatan kelompok, perorangan maupun kelas yang merupakan faktor

5
utama dalam strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning
adalah pada rumusan masalah yang ada.1

Problem Based Learning merupakan model pembelajaran


dengan menghadapkan peserta didik pada permasalahan-permasalahan
praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain peserta
didik belajar melalui permasalahan-permasalahan yang selanjutnya
dicari solusi untuk menyelesaikannya. 2 Pengertian Problem Based
Learning lainnya adalah cara penyajian pelajaran dengan
memanfaatkan permasaahan yang ditemui anak yang digunakan
sebagai bahan pelajaran yang kemudian permasalahan tersebut dibahas
atau didiskusikan bersama untuk mendapatkan penyelesaiian atau jalan
keluarnya.3

Berdasarakan pengertian Problem Based Learning di atas


peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa model Problem Based
Learning ini menuntut agar para peserta didik aktif, kreatif, berinisiatif,
berinovasi, serta mempunyai motivasi dalam belajar. Model
pembelajran Problem Based Learning terfokus pada kegiatan peserta
didik yang mandiri, sementara guru hanya menjadi desainer, fasilitator,
motivator dalam kegiatan belajar tersebut.

2. Ciri-ciri 4
1. Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak
mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan,
mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi
melalui strategi pembelajaran berbasis masalah peserta didik aktif
berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkannya.

2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.


Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah

1
Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu, 2012, Ghalia Indonesi,
Jakarta, hal, 78
2
Madewena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional,
2009, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 91
3
Roestiah, Strategi Belajar Mengajar, 2001, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 93
4
Burg dan Oudlaan, The Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning, (Spring:2010
Vol. 4, no. 2), hal.17

6
sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa
masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.

3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan


berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode
ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir
ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya
berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu,
sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan
pada data dan fakta yang jelas.

Menurut Baron ciri-ciri model Problem Based Learning adalah


sebagai berikut: 1) menggunakan permasalahan dalam dunia nyata, 2)
pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah, 3) tujuan
pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan 4) guru berperan sebagai
fasilitator.

3. Komponen-komponen
Komponen-komponen pembelajaran berbasis masalah dikemukakan
oleh Arends, diantaranya adalah:5

1. Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah


mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan
bermanfaat bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta
didik dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang
sederhana.

2. Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar


berpikir struktural dan belajar menggunakan berbagai perspektif
keilmuan.

3. Pengamatan autentik. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan


solusi yang nyata. Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis
dan menetapkan masalahnya, mengembangkan hipotesis dan

5
Sudarman, Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan
dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan
Inovatif, (Vol. 2 no. 2: 2007), hal.68-73

7
membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi,
melaksanakan eksperimen, membuat inferensi, dan menarik
kesimpulan.

Dari kompenen-kompenen diatas siswa dituntut untuk


berfikir secara struktural dan belajar menggunakan dari berbagai
perspektif ilmu dalam memecahkan permasalahan yang nyata.

4. Tahapan pembelajaran dengan PBL


Tahap 1: Orientasi terhadap masalah
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri 4-
5 orang
2. Guru memberikan permasalahan
3. Peserta didik mengamati permasalahan yang diberikan oleh guru.

Tahap 2: organisasi belajar


1. Guru membagikan Handout dan LKPD dan memberikan pengarahan
dalam penyelesaian masalah
2. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan
masalah
3. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok untuk menuliskan dan
menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah
yang disajikan dalam LKPD.
4. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing
berdasarkan petunjuk yang ada dalam handout dan LKPD.
Tahap 3: penyelidikan individual maupun kelompok
1. Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok dan
menemukan berbagai kesulitan yang dialami peserta didik dan
memberikan kesempatan untuk mempertanyakan hal-hal yang belum
dipahami
2. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok untuk menyelesaikan
permasahan dengan cermat dan teliti.
Tahap 4: pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan
untuk menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait
masalah yang diberikan.
2. Guru meminta peserta didik untuk mencari refrensi lain sebagai sumber
belajar.
3. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan.
Tahap 5: analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah
1. Guru meminta perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis dan lisan
hasil diskusi kelompok.

8
2. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan
menganlaisis hasil presentasi meliputi Tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi.
3. Guru memberikan kesimpulan dan melengkapi informasi.
4. Guru memberikan soal latihan

5. Kelebihan dan kelemahan


Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis
masalah memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:6

1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih


memahami isi pelajaran.

2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta


memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta
didik.

3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta


didik.

Disamping kelebihannya, model ini juga mempunyai kelemahan, yaitu :


1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak
mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit
untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.

2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Problem Based


Learning membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.

3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan


masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari.

Adapun analisis penulis setelah melihat kelebihan dan


kelemahan dari penerapan model Problem Based Learning dapat
disimpulkan bahwa kelemahan yang terdapat pada model Problem
Based Learning ini dapat teratasi dengan adanya peran aktif guru

6
Ibid.

9
dalam memotivasi siswa serta persiapan waktu yang efektif dan
efisien.

B. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ahmadi(2005:105), ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik,
diantaranya :

1). Faktor Internal ; Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri
individu itu sendiri yang meliputi :

a) Kecerdasan (intelegensi) adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk


menyesuaikan diridengan keadaan yang dihadapinya.

b)Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai


kecakapan pembawaan.

c) Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subjek untuk merasa tertarik
pada bidang tertentu.d.Motivasi; Motivasi merupakan kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

2). Faktor Eksternal; Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang


dapatmempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya dari luar diri peserta didik
(peserta didik), yang meliputi :

a) Keadaan Keluarga menurut (Sukmadinata, 2004:6) seringkali disebut


sebagai lingkungan pertama, sebab dalam lingkungan inilah pertama-tama
anak mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan.
Keluarga disebut juga sebagai lingkungan primer.

b) Lingkungan Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan


berlangsung. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam
rangka membantu peserta didik agar mampu megembangkan potensinya
baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional
maupun sosial (Syamsu, 2001:54).

c) Lingkungan Masyarakat (Ruswanto:2009) masyarakat adalah sekumpulan


manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama,
yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan

10
melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Masyarakat adalah
suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya.Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah
keluarga dan sekolah. Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam proses pelaksanaan
pendidikan. Hal ini disebabkan karena anak lebih banyak menghabiskan
waktunya di lingkungan masyarakat untuk bermain dan berinteraksi dengan
teman sebaya.

Berdasarkan urain di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi


belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor yang pertama adalah
faktor internal yang meliputi, kecerdasan (intelegensi), bakat, minat, dan
motivasi. Faktor ke dua adalah faktor eksternal yang meliputi, keadaan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana;2004:22).
Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi
tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2).
Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh peserta
didik setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga
dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Prestasi belajar merupakan alat untuk melihat kemajuan belajar peserta
didik dalam penguasaan materi belajar peserta didik, penguasaan materi
pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
Prestasi belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor
yakni faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor dari luar diri peserta
didik (Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah
faktor dalam diri peserta didik perubahan kemampuan yang dimilikinya
seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil

11
belajar peserta didik disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan peserta
didik dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar
diri peserta didik yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas
pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39). Perubahan perilaku dalam proses belajar
terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya
berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil
apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi
perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.
Prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh kamampuan peserta
didik dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah
profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di
bidang pengetahuan, bidang sikap dan bidang ketrampilan. Dari beberapa
pendapat di atas, maka hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua
faktor dari dalam individu peserta didik berupa kemampuan personal
(internal) dan faktor dari luar diri peserta didik yakni lingkungan.
Dengan demikian Prestasi belajar adalah sesuatu yang dicapai atau
diperoleh peserta didik berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal
tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan
dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada
diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga
nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ahmadi(2005:105),


ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik,
diantaranya :

1) Faktor Internal; Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri
individu itu sendiri yang meliputi:

a) Kecerdasan (intelegensi) adalah kemampuan belajar disertai kecakapan


untuk menyesuaikan diridengan keadaan yang dihadapinya.

b) Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai


kecakapan pembawaan.

12
c) Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subjek untuk merasa
tertarik pada bidang tertentu.

d) Motivasi; Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong


seseorang untuk melakukan sesuatu.

2) Faktor Eksternal; Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat


mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya dari luar diri peserta didik
(peserta didik), yang meliputi :

a) Keadaan Keluarga menurut (Sukmadinata, 2004:6) seringkali disebut


sebagai lingkungan pertama, sebab dalam lingkungan inilah pertama-
tama anak mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan,
dan latihan. Keluarga disebut juga sebagai lingkungan primer.

b) Lingkungan Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan


berlangsung. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan
dalam rangka membantu peserta didik agar mampu megembangkan
potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual,
emosional maupun sosial (Syamsu, 2001:54).

c) Lingkungan Masyarakat (Ruswanto:2009) masyarakat adalah


sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup
bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar
kegiatan dalam kelompok itu. Masyarakat adalah suatu organisasi
manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah
keluarga dan sekolah. Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam proses pelaksanaan
pendidikan. Hal ini disebabkan karena anak lebih banyak
menghabiskan waktunya di lingkungan masyarakat untuk bermain
dan berinteraksi dengan teman sebaya.

Berdasarkan urain di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi


belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor yang pertama adalah
faktor internal yang meliputi, kecerdasan (intelegensi), bakat, minat, dan

13
motivasi. Faktor ke dua adalah faktor eksternal yang meliputi, keadaan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Prestasi belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang


telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang
dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan
adanya prestasi belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat
menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu
pendidik dapat menentukan strategi belajar mengajar yang lebih baik.
Prestasi belajar ini pada akhlirnya difungsikan dan ditunjukan untuk
keperluan berikut ini:

a. Untuk seleksi prestasi belajar seringkali digunakan sebagai dasar untuk


menentukan siswa-siswa yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis
pendidikan tertentu.

b. Untuk kenaikan kelas, untuk menentukan apakah seseorang siswa dapat


dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau tidak, memerlukan informasi yang
dapat mendukung keputusan yang dibuat guru.

c. Untuk penempatan, agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat

kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan

ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai. Prestasi belajar

mencakup tiga ranah yaitu:

1) Ranah Kognitif
Adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang
menyangkup aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Menurut
Bloom, ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir yaitu:
knowledge(pengetahuan/hafalan/ingatan), compherehension
(pemahaman), application (penerapan), analysis (analisis),
syntetis(sintetis), evaluation (penilaian).7

2) Ranah afektif

7
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di Sekolah,
UINMaliki Press, Tahun 2010.Hlm 3

14
Taksonomi untuk daerah afektif dikeluarkan mula-mula oleh David
R.Krathwohl dan kawan-kawan dalam buku yang diberi judul taxsonomy
of educational objective: affective domain. Ranah afektif adalah ranah
yang berkenaan dengan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya
bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe
hasil belajar afektif akan Nampak pada murid dalam berbagai tingkahlaku
seperti: perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasan belajar dan hubungan
sosial.8

3) Ranah psikomotorik.
Prestasi belajar psikomotor dikemukakan oleh simpson. Prestasi belajar ini
tampak dalam bentuk keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak
individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni: gerakan reflek
(keterampilan pada gerakan yang tidak sadar), keterampilan pada gerak-
gerak sadar, kemampuan perceptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, motorik dan lain-laian, kemampuan di bidang
fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketetapan, gerakan-gerakan
skill, mulai keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang
komplek, kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi nondecursive,
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.9

D. Bermain Peran Dalam Materi Hikmah Dan Manfaat Syaja’ah (Berani


Membela Kebenaran)
Setelah peserta didik diberi sedikit uraian tentang Hikmah dan Manfaat
Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran). Peserta didik dibuat berkelompok antara
5-6 orang per kelompok. Kemudian peserta didik diberi lembar kerja untuk
kelompoknya masing-masing. Peserta didik diberi kebebasan untuk membuat
narasi dan tema yang akan diperankan bersama dengan kelompoknya, dengan
materi Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran). Dengan
durasi waktu dalam berperan 10 -15 menit.

1. Pengertian Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran)

8
Ibid, Hlm 5
9
Ibid, Hlm 9

15
Pengertian Akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap muslim adalah
Syaj˜’ah (‫عة‬
َ ‫) َش َجا‬. Ditinjau dari makna bahasa, ia memiliki arti: Nyata/jelas,
kekuatan, keberanian, tekun, kegagahannya; kekuatan hati menghadapi
keputusasaan; tenang, sabar, menguasai diri.

Adapun makna istilah dari syaja’ah adalah “kemampuan menundukkan


jiwa agar tetap tegar, teguh, dan tetap maju saat berhadapan dengan
problematika hidup, musuh atau musibah.”

Berdasarkan pengertian tersebut, syajā’ah mencakup kekuatan akal sehat


untuk mengendalikan nafsu agar tidak berbuat sekehendaknya. Makna lainnya
adalah berani karena benar, dan berani membela kebenaran. Antonim (lawan)
Kata dari syaj˜’ah adalah al-jubn ( ٌ ْ (ْyang artinya pengecut.

Allah Swt. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak


menjadi penakut dan pengecut. Karena rasa takut dan pengecut akan membawa
kegagalan dan kekalahan. Keberanian adalah tuntutan keimanan

Iman pada Allah Swt. mengajarkan kita menjadi orang-orang yang berani
menghadapi beragam tantangan dalam hidup ini. Tantangan utama yang kita
hadapi adalah memperjuangkan kebenaran, meskipun harus menghadapi
berbagai rintangan. Rasulullah saw. menjelaskan dalam sabdanya:

“Katakanlah yang benar walaupun itu pahit” (H.R. Ahmad)

2. Dalil Tentang Syaja’ah

Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan
karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu
terhadap suatu kamu mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada

16
Allah, sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. QS. Al
Maidah/5:8.

3. Penerapan Syaja’ah (berani Membela Kebenaran) dalam kehidupan


sehari-hari.
a. Memiliki daya tahan yang besar
b. Berterus terang dalam menyampaikan kebenaran
c. Memegang rahasia
d. Mengakui kesalahan
e. Bersikap objektif terhadak diri sendiri
f. Menguasai diri saat marah

4. Hikmah/Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran)


a. Perasaan enak dan hati tenang. Jujur akan membuat hati kita menjadi
tenang, tidak takut akan diketahui kebohongannya karena tidak
berbohong.
b. Mendapat kemudahan dalam hidup
c. Selamat dari azab dan bahaya
d. Membawa kepada kebaikan , kebaikan akan menuntun kita ke surga
e. Dicintai oleh Allah Swt dan Rosul-Nya
f. Disenangi oleh orang lain

17
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan bagian
dari penelitian tindakan, dan penelitian tingkat ini bagian dari penelitian kualitatif.
Penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat
atau kelompok sasaran dan hasilnya dapat langsung diperhatikan pada masyarakat
yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah
adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu kegiatan dan adanya tujuan untuk
meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan
tersebut. Mengacu pada karakteristik tersebut penelitian tindakan kelas dapat
didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru
sekaligus sebagai peneliti di kelas atau bersama-sama dengan orang lain
(kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas melalui suatu tindakan tertentu
dalam suatu siklus. 10

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bersiklus


yang terdiri dari empat tahap dalam sekali pertemuan dan jumlah semua
pertemuannya ialah dua siklus.Keempat tahap tersebut terdiri dari perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi, seperti pada gambar berikut ini.

10
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru,(Jakarta:PT. Rajawali Pers, 2010), hal. 44-45.

18
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Action Research)11

Siklus penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yang menunjukkan
langkah-langkah yaitu :

a. Perencanaan

a) Penelitian melakukan analisis kurikulum untuk menunjukkan


kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan
penerapan model Problem Based Learning .

b) Menyusun rencana pelaksanaan dengan model pembelajaran Problem


Based Learning seperti yang terlampir pada lampiran.

c) Membuat lembar kerja siswa (LKS) tentang Materi Hikmah dan Manfaat
Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) yang sesuai model Problem
Based Learning dengan metode Bermain Peran

d) Membuat instrumen penelitian untuk mengumpulkan data yaitu lembar


pengamatan aktivitas guru dan siswa, serta angket seperti yang terlampir.

b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu melaksanakan kegiatan belajar-mengajar
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun
yaitu dengan menerapkan problem based learning pada Bermain Peran.

11
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), hal.16

19
c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk melihat kegiatan siswa dalam melakukan


bermain peran menerapkan model problem based learning (PBL) pada pokok
bahasan materi tentang Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela
Kebenaran) , yang diamati oleh pengamat kemudian dicatat semua kegiatan
pembelajaran yang berlangsung dalam lembar pengamatan. Adapun kegiatan
yang diamati adalah semua aktivitas guru dan siswa pada saat guru dan siswa
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

d. Refleksi

Refleksi adalah melihat kembali tindakan yang telah dilakukan di dalam


kelas yang telah dicatat dalam lembar pengamatan. Setelah selesai kegiatan
belajar mengajar dengan menerapkan model problem based learning (PBL)
pada pokok bahasan Bermain peran . Peneliti dan pengamat melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama. Hasil
pengamatan yang diberikan oleh pengamat akan dijadikan pedoman oleh
peneliti dalam melakukan refisi berbagai kelemahan pada RPP siklus pertama
dalam menyusun RPP siklus kedua pada pertemuan selanjutnya. 12

B. Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI OTKP SMK NU
01 Kendal Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan jumlah 40 siswa. Penelitian
dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

C. Instrumen Penelitian
Adapun instrument pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

1. Rurik penilaian melalui penerapan Problem Based Learning (PBL) siklus


diberikan setelah pembelajaran berlangsung. Rubrik ini mencakup kegiatan
paraktik Bermain Peran .

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Pengamatan adalah cara atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran

12
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal.71

20
atau penilaian yang bergantung pada penilaian pengetahuan berupa materi
tentang Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran)

E. Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah
1. Analisis data hasil Penilaian Pengetahuan
Data hasil Penilaian Pengetahuan keterlaksanaan pembelajaran dengan metode
Problem Based Learning (PBL) model Bermain Peran dan Analisis data
Penilaian Pengetahuan adalah sebagai berikut:

Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan


pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung persentasenya
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁
Keterangan:
P = angka persentase
F = jumlah frekuensi banyaknya soal
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa.


(Rahayu,2014:12).

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat


70% siswa berhasil atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil prestasi
belajar Penilaian Pengetahuan tentang Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran)
yang diperoleh oleh siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan
di SMK NU 01 Kendal apabila mencapai 75.

21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMK NU 01 Kendal, pada kelas XI
OTKP2 yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari 3 peserta didik putra dan 37 peserta
didik putri. Tempat penelitian diruang kelas XI OTKP 2. Waktu pelaksanaan siklus
pertama dilaksanakan hari Rabu, 27 Oktober 2019 dan siklus kedua pada hari Rabu, 3
November 2019, jam pelajaran ke 1-3.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan tiga siklus. Siklus pertama
pembelajaran difokuskan pada penilaian pengetahuan tentang Makna Syaja’ah dan
Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela kebenaran), Siklus kedua difokuskan pada
penilaian pengetahuan tentang Hikmah dan Manfaat Syaja’ah serta Tanda-tanda orang
yang memiliki sifat Syaja’ah (berani membela kebenaran), Siklus ketiga difokuskan
pada Kesimpulan Hikmah dan Manfaat Syaja’ah serta paparan hikmah dan manfaat
dari sikap Syaja’ah (berani membela kebenaran). Dari siklus pertama dan siklus kedua
sudah menunjukkan peningkatan prestasi belajar yang sangat bagus.

B. Deskripsi Hasil Penelitian


Pelaksanaan Tindakan kelas ini diawali dengan pembelajaran yang bersifat
alamiah, kemudian dilakukan analisis untuk menentukan tindakan mengarah pada
peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam penilaian pengetahuan/kognitif.
Setelah semua instrumen selesai disusun, kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan
tindakan kelas. Dengan demikian hasil penelitianawal ini adalah post test. Kemudian
dianalisis terhadap hasil awal tersebut, penelitian ini dilaksanakan melalui siklus yang
berdaur ulang serta berkelanjutan dan akan dilaksakanan dalam tiga siklus. Tiap siklus
meliputi tahapan rencana tindakan, pengamatan dan refleksi.
Berdasarkan data pada pra tindakan tersebut, akhirnya penulis merumuskan
alternatif tindakan dan menunjukkan rancangan pembelajaran materi Syaja’ah (berani
membela kebenaran), dengan model Problem Based Learning (PBL) dan metode
bermain peran yang dapat mengaktifkan peserta didik sehingga pengetahuan dapat
dibentuk oleh peserta didik itu sendiri.

22
1. Penelitian Data Siklus I
Kegiatan penelitian pada siklus I meliputi empat tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai
keempat tahap tersebut.
a. Perencanaan Siklus 1
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut :
1) Menyusun RPP siklus I
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
3) Menyiapkan soal-soal post test siklus I
4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning
5) Menyiapkan laptop dan LCD, serta koneksi internet untuk melaksanakan
Pembelajaran Tatap Muka.
b. Pelaksanaan Siklus 1
Pembelajaran Siklus I dilakukan selama 1 kali pertemuan pada hari rabu
27 Oktober 2019 secara tatap muka, dengan rincian sebagai berikut :
Kegiatan Awal : Pendidik membuka pembelajaran dengan menyapa peserta
didik dan menyampaikan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran secara lisan.
Kemudian mengulas materi tentang Makna Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah
(berani membela kebenaran). Untuk membangkitkan motivasi peserta didik,
pendidik menceritakan satu kasus, kemudian peserta didik menjawab. Pendidik
hanya menampung jawaban-jawaban tersebut untuk digiring pada materi
pembelajaran tentang Makna Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela
kebenaran).
Kegiatan inti : Peserta didik diminta bergabung dengan teman
sekelompoknya yang terdiri atas enam orang yang heterogen, artinya dari enam
orang itu berbeda-beda tingkat mentalnya, prestasi akademisnya, keberaniannya.
Peserta didik berdiskusi dan bermain peran membahas tentang materi Makna
Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela kebenaran) yang terdapat
dalam Buku pegangan Peserta didik yaitu PAI_BP . Hasil diskusi kelompok
tersebut dipresentasikan dan diperankan bersama kelompoknya dan ditanggapi
oleh kelompok lain. Presentasi dilakukan secara bergantian. Diskusi kelompok
dan bermain peran tampak hidup. Dari hasil diskusi tersebut pendidik

23
mengarahkan bagaimana menemukan manfaat dan hikmah syaja’ah (berani
membela kebenaran).
Meskipun diskusi kelompok hidup, tetapi masih ada beberapa peserta didik
yang tidak acuh, diam saja dan kelompok frase menyampaikan pokok-pokok
naskahnya dan bermain peran sesuai dari hasil diskusinya. Banyak cerita naskah
yang tidak sesuai dengan materi pelajaran,dan tidak lengkap, sehingga ditanggapi
oleh kelompok lain. Sampai pada bermain peran hasil dari diskusi materi Makna
Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela kebenaran). Pendidik hanya
bertindak sebagai fasilitator dan memberikan penguatan serta meluruskan
jawaban yang kurang tepat.
Setelah kegiatan bermain peran selesai, Pendidik sadar akan waktu sehingga
gambar-gambar yang akan ditayangkan itu diceritakan oleh pendidik, peserta
didik diminta menyimak dan membayangkan gambar-gambar tersebut. Dari
gambar-gambar itulah peserta didik menuliskan pokok-pokok yang penting dari
materi hikmah dan manfaat syaja’ah, yang kemudaian ditulis sebagai bahan
catatan peserta didik.
Kegiatan Penutup : Pendidik menutup pertemuan kali ini dengan meminta
ketua kelas untuk memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan terima kasih serta meminta peserta didik untuk
menjaga kesehatan di masa pandemi sekarang ini.
c. Pengamatan Siklus I
Pengamatan siklus I pada proses pembelajaran mulai dari penyususnan
rencana pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi, ada beberapa hal yang
perlu diperbaiki untuk peningkatan selanjutnya. Guru dalam memberikan
materi pelajaran harus lebih fariatif dalam menggunakan metode agar siswa
dapat cepat memahami. Perhatian guru diharapkan dapat menyeluruh dengan
memberi umpan balik yang bervariasi. Pada saat melakukan diskusi guru
hendaknya memberikan dorongan supaya siswa aktif , berani mengemukakan
pendapatnya, secara tertib menanggapi permasalahan yang ada, guru
memancing agar siswa merespon positif.
Kegiatan akhir pembelajaran mengerjakan soal tes pengetahuan dengan
hasil di bawah ini:

24
Tabel. IV.1 : Hasil Nilai Siklus 1
DATA NILAI POST TEST SIKLUS 1
KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL 75
27 OKTOBER 2019

NO INDUK NAMA NILAI KETETANGAN


1 8382 Aisyah Nafulani 70 TIDAK TUNTAS
2 8383 Aprilia Kenza Mauilta 80 TUNTAS
3 8384 Arin Nafia 80 TUNTAS
4 8385 Arni Urmiladiyatun Nisak 80 TUNTAS
5 8386 Aulia Fitriyani 80 TUNTAS
6 8387 Aulia Rahma Fitriani 100 TUNTAS
7 8388 Bilkis Fatika Putri 100 TUNTAS
8 8389 Catherine Feby Pratiwi 100 TUNTAS
9 8391 Dian Novitasari 100 TUNTAS
10 8392 Dini Isyna Mukaromah 100 TUNTAS
11 8393 Dita Aninda Dyah Prasti 100 TUNTAS
12 8394 Dita Khania Putri 100 TUNTAS
13 8395 Elsa Nur Miranti 70 TIDAK TUNTAS
14 8397 Eva Himatul Ulfah 90 TUNTAS
15 8398 Falantia Tri Oktavin 100 TUNTAS
16 8399 Farida Arifiani 100 TUNTAS
17 8400 Hani Intan Rahmawati 70 TIDAK TUNTAS
18 8401 Ikka Nur Mawarida 70 TIDAK TUNTAS
19 8402 Indah Alfiyanti 70 TIDAK TUNTAS
20 8403 Intan Indah Sari 70 TIDAK TUNTAS
21 8404 Ivana Laily Saputri 100 TUNTAS
22 8405 Khadirotul Qudsiyah 100 TUNTAS
23 8407 Lina Meivia Maharani 100 TUNTAS
24 8408 Luisa Fernanda 100 TUNTAS
25 8409 M. Retno Firmansyah 80 TUNTAS
26 8410 Mely Venida 100 TUNTAS
27 8411 Muhammad Ilhamsyah 0 TIDAK TUNTAS
28 8412 Muhammad Lutfil Hadi 80 TUNTAS
29 8413 Nadia Nur Rizkiyah 100 TUNTAS
30 8414 Naila Khabibah 100 TUNTAS
31 8416 Nirmala Ayu Firnanda 100 TUNTAS
32 8417 Putri Melindayanti 70 TIDAK TUNTAS
33 8418 Putri Surya Ismayajati 100 TUNTAS
34 8419 Revaliana Intan S 100 TUNTAS
35 8420 Sheril ayu Chantika 100 TUNTAS
36 8421 Siti Hajar Ustadhah 90 TUNTAS
37 8422 Siti Rahmawati Juwita 90 TUNTAS
38 8423 Sntiyara 70 TIDAK TUNTAS

25
39 8424 Vony Berlian Revaliani 100 TUNTAS
40 8425 Wahyunika Moeyaro 70 TIDAK TUNTAS
TUNTAS
JUMLAH 3480 77%
TDK TUNTAS
RATA-RATA 87 23%

Mengetahui Kendal, 27 Oktober 2019


Kepala Sekolah Peneliti

MOKH, IZUDIN SITI MARKAMAH

Tabel IV.2: Rekapitulasi Data Nilai Pre tes dan Postes siklus I

POST TEST RATA-RATA


NO NILAI
BANYAK SISWA POS TEST

1 >75 10
2 75-80 6
87
3 80-90 3
4 90-100 21
JUMLAH 40

Data hasil penelitian di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai pada saat
pos tes rata-rata 87 padahal KKM 75, maka menunjukan bahwa ada nilai yang
dibawah KKM artinya belum semuanya siswa dapat tuntas, maka harus
dilaksanakan siklus ke II, untuk mengetahui kesalahan dalam pembelajaran
yang diprediksi karena kesalahan konsep dalam menerapkan langkah-langkah
metode PBL.
d. Refleksi
Refleksi merupakan tahap mengkaji dan melihat hasil tindakan yang telah
dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi perlu dilakukan perbaikan rencana awal,
perbaikan yang perlu dilakukan antara lain:
1) Guru kurang memberikan motivasi yang lebih pada siswa untuk lebih
bersemangat dalam kegiatan pembelajaran

26
2) Guru terlalu lama menjelaskan materi sehingga membuat pembelajaran yang
berikutnya yaitu tahap mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian
alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang dan
tahap melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan menjadi kurang maksimal.
3) Terdapat beberapa siswa yang masih bingung dalam mengeksplorasi ide
mereka menentukan masalah yang sering dihadapi di kehidupan sehari –
hari dan dipadukan dengan permasalahan yang diberikan oleh Guru.
4) Kebanyakan siswa masih pasif dan belum berani mengungkapkan pendapat
saat diskusi kelas maupun saat mempresentasikan tugas dalam bermain
peran mereka.
Dari hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus 1 maka pada siklus 2 guru
melakukan perbaikan-perbaikan, yaitu memberikan semangat kepada siswa yang
kurang bersemangat dan kurang berusaha secara maksimal untuk memahami
materi yang diajarkan, memberikan nasehat untuk tidak rendah diri harus percaya
diri, yakin akan kemampuan diri sendiri pada dasarnya manusia mempunyai
kemampuan dan berubah untuk lebih baik, memberikan dan memperlihatkan
metode semenarik mungkin agar dalam proses pembelajaran siswa tidak merasa
bosan, pada waktu akhir penjelasan.

2. Penelitian Data Siklus II


Melihat kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I, maka peneliti
harus melakukan upaya yang lebih untuk memberpaiki Tindakan pada siklus II.
Kegiatan peneliti pada siklus II meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap
berikut :
a. Perencanaan Siklus II
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut :
1) Menyusun RPP siklus II
2) Menyiapkan Lembar aktifitas observasi Guru
3) Menyiapkan soal-soal post test siklus II
4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning

27
5) Menyiapkan laptop dan koneksi internet untuk melaksanakan Pembelajaran
secara tatapmuka.
b. Pelaksanaan Siklus II
Pembelajaran Siklus II dilakukan selama 1 kali pertemuan pada tanggal 3
November 2019 secara tatap muka, dengan rincian sebagai berikut :
Kegiatan Awal : Pendidik membuka pembelajaran dengan menyapa peserta
didik dan menyampaikan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran secara lisan.
Kemudian mengulas materi tentang hikmah dan manfaat Syaja’ah (berani membela
kebenaran). Untuk membangkitkan motivasi peserta didik, pendidik menceritakan
satu kasus, kemudian peserta didik menjawab. Pendidik hanya menampung jawaban-
jawaban tersebut untuk digiring pada materi pembelajaran tentang Hikmah dan
Manfaat Syaja’ah (berani membela kebenaran).
Kegiatan Inti : Peserta didik diminta bergabung dengan teman sekelompoknya
yang terdiri atas enam orang yang heterogen, artinya dari enam orang itu berbeda-
beda tingkat mentalnya, prestasi akademisnya, keberaniannya. Peserta didik
berdiskusi dan bermain peran membahas tentang materi hikmah dan Syaja’ah (berani
membela kebenaran) yang terdapat dalam Buku pegangan Peserta didik yaitu
PAI_BP . Hasil diskusi kelompok tersebut dipresentasikan dan diperankan bersama
kelompoknya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Presentasi dilakukan secara
bergantian. Diskusi kelompok dan bermain peran tampak hidup. Dari hasil diskusi
tersebut pendidik mengarahkan bagaimana menemukan manfaat dan hikmah
syaja’ah (berani membela kebenaran).
Meskipun diskusi kelompok hidup, tetapi masih ada beberapa peserta didik yang
tidak acuh, diam saja dan kelompok frase menyampaikan pokok-pokok naskahnya
dan bermain peran sesuai dari hasil diskusinya. Banyak cerita naskah yang tidak
sesuai dengan materi pelajaran,dan tidak lengkap, sehingga ditanggapi oleh
kelompok lain. Sampai pada bermain peran hasil dari diskusi materi hikmah dan
manfaat syaja’ah. Pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator dan memberikan
penguatan serta meluruskan jawaban yang kurang tepat.
Setelah kegiatan bermain peran selesai, Pendidik sadar akan waktu sehingga
gambar-gambar yang akan ditayangkan itu diceritakan oleh pendidik, peserta didik
diminta menyimak dan membayangkan gambar-gambar tersebut. Dari gambar-gambar
itulah peserta didik menuliskan pokok-pokok yang penting dari materi hikmah dan
manfaat syaja’ah, yang kemudaian ditulis sebagai bahan catatan peserta didik.

28
Kegiatan Penutup : Pendidik menutup pertemuan kali ini dengan meminta
ketua kelas untuk memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan terima kasih serta meminta peserta didik untuk menjaga
kesehatan di masa pandemi sekarang ini
c. Pengamatan Siklus II
Pengamatan siklus II pada proses pembelajaran mulai dari penyususnan
rencana pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi, ada beberapa hal yang perlu
diperbaiki untuk peningkatan selanjutnya. Guru dalam memberikan materi
pelajaran harus lebih fariatif dalam menggunakan metode agar siswa dapat cepat
memahami. Perhatian guru diharapkan dapat menyeluruh dengan memberi
umpan balik yang bervariasi. Pada saat melakukan diskusi guru hendaknya
memberikan dorongan supaya siswa aktif , berani mengemukakan pendapatnya,
secara tertib menanggapi permasalahan yang ada, guru memancing agar siswa
merespon positif.
Kegiatan akhir pembelajaran mengerjakan soal tes pengetahuan dengan
hasil di bawah ini:
Tabel. IV.3. Hasil Nilai Siklus 2
DATA NILAI POST TEST SIKLUS 2
KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL 75
3 NOVEMBER 2019

NO INDUK NAMA NILAI KETETANGAN


1 8382 Aisyah Nafulani 90 TUNTAS
2 8383 Aprilia Kenza Mauilta 80 TUNTAS
3 8384 Arin Nafia 80 TUNTAS
4 8385 Arni Urmiladiyatun Nisak 90 TUNTAS
5 8386 Aulia Fitriyani 80 TUNTAS
6 8387 Aulia Rahma Fitriani 100 TUNTAS
7 8388 Bilkis Fatika Putri 100 TUNTAS
8 8389 Catherine Feby Pratiwi 100 TUNTAS
9 8391 Dian Novitasari 90 TUNTAS
10 8392 Dini Isyna Mukaromah 90 TUNTAS
11 8393 Dita Aninda Dyah Prasti 100 TUNTAS
12 8394 Dita Khania Putri 100 TUNTAS
13 8395 Elsa Nur Miranti 80 TUNTAS
14 8397 Eva Himatul Ulfah 90 TUNTAS
15 8398 Falantia Tri Oktavin 100 TUNTAS
16 8399 Farida Arifiani 100 TUNTAS
17 8400 Hani Intan Rahmawati 70 Tdk Tuntas

29
18 8401 Ikka Nur Mawarida 80 TUNTAS
19 8402 Indah Alfiyanti 90 TUNTAS
20 8403 Intan Indah Sari 90 TUNTAS
21 8404 Ivana Laily Saputri 100 TUNTAS
22 8405 Khadirotul Qudsiyah 90 TUNTAS
23 8407 Lina Meivia Maharani 100 TUNTAS
24 8408 Luisa Fernanda 100 TUNTAS
25 8409 M. Retno Firmansyah 80 TUNTAS
26 8410 Mely Venida 70 Tdk Tuntas
27 8411 Muhammad Ilhamsyah 50 Tdk Tuntas
28 8412 Muhammad Lutfil Hadi 80 TUNTAS
29 8413 Nadia Nur Rizkiyah 100 TUNTAS
30 8414 Naila Khabibah 100 TUNTAS
31 8416 Nirmala Ayu Firnanda 100 TUNTAS
32 8417 Putri Melindayanti 80 TUNTAS
33 8418 Putri Surya Ismayajati 100 TUNTAS
34 8419 Revaliana Intan S 100 TUNTAS
35 8420 Sheril ayu Chantika 100 TUNTAS
36 8421 Siti Hajar Ustadhah 90 TUNTAS
37 8422 Siti Rahmawati Juwita 90 TUNTAS
38 8423 Sntiyara 80 TUNTAS
39 8424 Vony Berlian Revaliani 90 TUNTAS
40 8425 Wahyunika Moeyaro 80 TUNTAS
JUMLAH 3580
RATA-RATA 89,5

Mengetahui Kendal, 3 November 2019


Kepala Sekolah Peneliti

MOKH, IZUDIN SITI MARKAMAH

Tabel IV. 4 : Rekapitulasi Data Nilai Postes siklus II

POST TEST RATA-RATA


NO NILAI
BANYAK SISWA POS TEST

1 < 75 3
2 75-80 10
89,5
3 80-90 11
4 90-100 16

30
JUMLAH 40

Data hasil penelitian di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai pada saat pos
tes rata-rata 89,5 KKM 75, maka menunjukan bahwa nilai semakin meningkat
dan lebih baik yang dibawah KKM hanya 2,5 % artinya belum semuanya siswa
dapat tuntas, maka harus dilaksanakan siklus ke III, untuk mengetahui kesalahan
dalam pembelajaran yang diprediksi karena kesalahan konsep dalam
menerapkan langkah-langkah metode PBL.
d. Refleks Siklus II
Dari hasil proses pembelajaran dan hasil belajar siswa siklus II, serta
menyeleksi pada siklus 1. Hal-hal yang sudah dicapai adalah :
1) Siswa lebih berani mengungkapkan pendapat pada menjawab apa yang
ditanya oleh guru.
2) Dengan menggunakan LKPD siswa lebih terarah dalam menyelesaikan tugas
diskusi secara mandiri.
3) Dilihat dari hasil evaluasi terdapat peningkatan yang cukup tinggi
kenaikannya dari 77% menjadi 97,5%. Pada siklus II ini berarti untuk
ketuntasan belajar siswa sudah tercapai peningkatannya mencapai 20,5%.
Tetapi belum semuanya tuntas, sehingga perlu diadakan erbaikan untuk
mencapai ketuntasan maksimal (100%).

3. Penelitian Data Siklus III


Melihat kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus II, maka
peneliti harus melakukan upaya yang lebih untuk memperbaiki tindakan pada
siklus III. Kegiatan peneliti pada siklus III meliputi empat tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai
keempat tahap berikut :
3. Perencanaan Siklus III
Pembelajaran Siklus III dilakukan selama 1 kali pertemuan pada tanggal
13 November 2019 secara Tatap Muka. Kegiatan peneliti pada siklus III
meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap berikut :
a. Perencanaan Siklus III

31
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut :
1) Menyusun RPP siklus III
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
3) Menyiapkan soal-soal post test siklus III
4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning
5) Menyiapkan laptop dan LCD dalam melaksanakan Pembelajaran tatap
muka.
b. Pelaksanaan Siklus III
Pembelajaran Siklus III dilakukan selama 1 kali pertemuan pada
tanggal , 13 November 2019 secara tatap muka.
Kegiatan Awal : Pendidik membuka pembelajaran dengan menyapa
peserta didik dan menyampaikan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran
secara lisan. Kemudian mengulas materi tentang Menyimpulkan dan
Memaparkan Syaja’ah (berani membela kebenaran). Untuk membangkitkan
motivasi peserta didik, pendidik menceritakan satu kasus, kemudian peserta
didik menjawab. Pendidik hanya menampung jawaban-jawaban tersebut untuk
digiring pada materi pembelajaran tentang Menyimpulkan dan Memaparkan
Syaja’ah (berani membela kebenaran).
Kegiatan Inti : Peserta didik diminta bergabung dengan teman
sekelompoknya yang terdiri atas enam orang yang heterogen, artinya dari enam
orang itu berbeda-beda tingkat mentalnya, prestasi akademisnya,
keberaniannya. Peserta didik berdiskusi dan bermain peran membahas tentang
materi Menyimpulkan dan Memaparkan Syaja’ah (berani membela
kebenaran) yang terdapat dalam Buku pegangan Peserta didik yaitu PAI_BP .
Hasil diskusi kelompok tersebut dipresentasikan dan diperankan bersama
kelompoknya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Presentasi dilakukan secara
bergantian. Diskusi kelompok dan bermain peran tampak hidup. Dari hasil
diskusi tersebut pendidik mengarahkan bagaimana menemukan
Menyimpulkan dan Memaparkan Syaja’ah (berani membela kebenaran).
Meskipun diskusi kelompok hidup, tetapi masih ada beberapa peserta
didik yang tidak acuh, diam saja dan kelompok frase menyampaikan pokok-
pokok naskahnya dan bermain peran sesuai dari hasil diskusinya. Banyak cerita
naskah yang tidak sesuai dengan materi pelajaran,dan tidak lengkap, sehingga

32
ditanggapi oleh kelompok lain. Sampai pada bermain peran hasil dari diskusi
materi Menyimpulkan dan Memaparkan Syaja’ah (berani membela
kebenaran). Pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator dan memberikan
penguatan serta meluruskan jawaban yang kurang tepat.
Setelah kegiatan bermain peran selesai, Pendidik sadar akan waktu
sehingga gambar-gambar yang akan ditayangkan itu diceritakan oleh pendidik,
peserta didik diminta menyimak dan membayangkan gambar-gambar tersebut.
Dari gambar-gambar itulah peserta didik menuliskan pokok-pokok yang
penting dari materi hikmah dan manfaat syaja’ah, yang kemudaian ditulis
sebagai bahan catatan peserta didik.
Kegiatan Penutup : Pendidik menutup pertemuan kali ini dengan
meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan salam dan terima kasih serta meminta peserta didik
untuk menjaga kesehatan di masa pandemi sekarang ini.

c. Pengamatan Siklus III


Pengamatan Siklus III dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung dan melalui tatap muka. Pengamatan yang dilakukan
berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti selama
proses pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dan hasil belajar melalui ranah kognitif.
Kegiatan akhir pembelajaran mengerjakan soal tes pengetahuan
dengan hasil di bawah ini:
Tabel. IV.5. Hasil Nilai Siklus 3
DATA NILAI POST TEST SIKLUS 3
KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL 75
13 NOVEMBER 2019

NO INDUK NAMA NILAI KETETANGAN


1 8382 Aisyah Nafulani 100 TUNTAS
2 8383 Aprilia Kenza Mauilta 90 TUNTAS
3 8384 Arin Nafia 80 TUNTAS
4 8385 Arni Urmiladiyatun Nisak 90 TUNTAS
5 8386 Aulia Fitriyani 80 TUNTAS
6 8387 Aulia Rahma Fitriani 100 TUNTAS
7 8388 Bilkis Fatika Putri 100 TUNTAS
8 8389 Catherine Feby Pratiwi 100 TUNTAS

33
9 8391 Dian Novitasari 90 TUNTAS
10 8392 Dini Isyna Mukaromah 90 TUNTAS
11 8393 Dita Aninda Dyah Prasti 100 TUNTAS
12 8394 Dita Khania Putri 100 TUNTAS
13 8395 Elsa Nur Miranti 80 TUNTAS
14 8397 Eva Himatul Ulfah 90 TUNTAS
15 8398 Falantia Tri Oktavin 100 TUNTAS
16 8399 Farida Arifiani 100 TUNTAS
17 8400 Hani Intan Rahmawati 80 Tdk Tuntas
18 8401 Ikka Nur Mawarida 80 TUNTAS
19 8402 Indah Alfiyanti 90 TUNTAS
20 8403 Intan Indah Sari 90 TUNTAS
21 8404 Ivana Laily Saputri 100 TUNTAS
22 8405 Khadirotul Qudsiyah 90 TUNTAS
23 8407 Lina Meivia Maharani 100 TUNTAS
24 8408 Luisa Fernanda 100 TUNTAS
25 8409 M. Retno Firmansyah 80 TUNTAS
26 8410 Mely Venida 100 Tdk Tuntas
27 8411 Muhammad Ilhamsyah 80 Tdk Tuntas
28 8412 Muhammad Lutfil Hadi 90 TUNTAS
29 8413 Nadia Nur Rizkiyah 100 TUNTAS
30 8414 Naila Khabibah 100 TUNTAS
31 8416 Nirmala Ayu Firnanda 100 TUNTAS
32 8417 Putri Melindayanti 80 TUNTAS
33 8418 Putri Surya Ismayajati 100 TUNTAS
34 8419 Revaliana Intan S 100 TUNTAS
35 8420 Sheril ayu Chantika 100 TUNTAS
36 8421 Siti Hajar Ustadhah 90 TUNTAS
37 8422 Siti Rahmawati Juwita 90 TUNTAS
38 8423 Sntiyara 80 TUNTAS
39 8424 Vony Berlian Revaliani 100 TUNTAS
40 8425 Wahyunika Moeyaro 90 TUNTAS
Tuntas
JUMLAH 3700 100%
Tdk Tuntas
RATA-RATA 92,5 0%

Mengetahui
Kendal,
13 Nov 2019
Kepala Sekolah Peneliti

MOKH. IZUDIN, M.Pd. SITI MARKHAMAH,S.Pd.I

34
Tabel IV. 6 : Rekapitulasi Data Nilai Postes siklus III

POST TEST RATA-RATA


NO NILAI
BANYAK SISWA POS TEST

1 < 75 0
2 75-80 9
92,5
3 80-90 12
4 90-100 19
JUMLAH 40

Data hasil penelitian di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai pada saat
pos tes rata-rata 92,5 KKM 75, maka menunjukan bahwa nilai semakin
meningkat dan sangat baik yang dibawah KKM 0 % artinya semua siswa
tuntas.
d. Refleksi Siklus III
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis data pada siklus III yang
dilaksanakan pada 13 November 2019 dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan dengan metode bermain
peran sudah berjalan dengan baik. Hasil evaluasi belajar siswa telah
mengalami kenaikan pada kriteria ketuntasan belajar. Jumlah siswa yang
mencapai KKM pada siklus III ini adalah 40 siswa, dengan persentase
ketuntasan belajar 100%.
Hal ini dapat terlihat dari :
1. Diskusi kelas berjalan cukup lancar
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam menyampaikan materi
3. Hasil belajar siswa pada siklus III ini mengalami peningkatan yang baik,
hal ini disebabkan siswa mampu mengerjakan soal dengan baik,
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin saat mengerjakan tes.
Berdasarkan hasil refleksi siklus III, menunjukkan bahwa beberapa
kekurangan yang ditemui oleh peneliti pada siklus I dan II, sudah mengalami
perbaikan pada siklus III setelah penerapan model Problem Based Learning
maka penerapan model Problem Based Learning dengan metode Bermain
Peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas XI OTKP-2 mata

35
pelajaran PAI-BP di SMK NU 01 Kendal dianggap sudah cukup berhasil dan
dihentikan sampai pada siklus III.
4. PEMBAHASAN
Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, II, dan
III telah dilakukan pengambilan data dengan evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar siswa menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
dengan metode Bermain Peran. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah
dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti di
kelas XI OTKP-2 SMK NU 01 Kendal, terdapat adanya peningkatan hasil
belajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
dengan metode Bermain Peran. Berikut merupakan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan pada siklus I, II, dan III.
Tabel IV. 7 : Rekapitulasi Data Nilai Postes siklus I, II Dan III

NO NAMA SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III


1 Aisyah Nafulani 70 90 100
2 Aprilia Kenza Mauilta 80 80 90
3 Arin Nafia 80 80 80
4 Arni Urmiladiyatun Nisak 80 90 90
5 Aulia Fitriyani 80 80 80
6 Aulia Rahma Fitriani 100 100 100
7 Bilkis Fatika Putri 100 100 100
8 Catherine Feby Pratiwi 100 100 100
9 Dian Novitasari 100 90 90
10 Dini Isyna Mukaromah 100 90 90
11 Dita Aninda Dyah Prasti 100 100 100
12 Dita Khania Putri 100 100 100
13 Elsa Nur Miranti 70 80 80
14 Eva Himatul Ulfah 90 90 90
15 Falantia Tri Oktavin 100 100 100
16 Farida Arifiani 100 100 100
17 Hani Intan Rahmawati 70 70 80
18 Ikka Nur Mawarida 70 80 80
19 Indah Alfiyanti 70 90 90
20 Intan Indah Sari 70 90 90
21 Ivana Laily Saputri 100 100 100
22 Khadirotul Qudsiyah 100 90 90
23 Lina Meivia Maharani 100 100 100
24 Luisa Fernanda 100 100 100

36
25 M. Retno Firmansyah 80 80 80
26 Mely Venida 100 70 100
27 Muhammad Ilhamsyah 0 50 80
28 Muhammad Lutfil Hadi 80 80 90
29 Nadia Nur Rizkiyah 100 100 100
30 Naila Khabibah 100 100 100
31 Nirmala Ayu Firnanda 100 100 100
32 Putri Melindayanti 70 80 80
33 Putri Surya Ismayajati 100 100 100
34 Revaliana Intan S 100 100 100
35 Sheril ayu Chantika 100 100 100
36 Siti Hajar Ustadhah 90 90 90
37 Siti Rahmawati Juwita 90 90 90
38 Sntiyara 70 80 80
39 Vony Berlian Revaliani 100 90 100
40 Wahyunika Moeyaro 70 80 90
NILAI TERTINGGI 100 100 100
NILAI TERENDAH 0 50 80
RATA-RATA 87 89,5 92,5
JUMLAH SISWA TIDAK TUNTAS 10 3 0
JUMLAH SISWA TUNTAS 30 37 40
PROSENTASE KETUNTASAN 77% 89,50% 100%

Dari hasil data yang diperoleh dari siklus I, II, dan III, dapat diketahui
bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based learning dengan metode
Bermain Peran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I sebesar 77%, pada siklus
II meningkat menjadi 89,5%, kemudian pada siklus III meningkat menjadi
100%, sehingga dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketercapaian
kriteria keberhasilan penelitian hasil belajar siswa telah tercapai.

37
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti kelas XI OTKP-2 sudah berjalan lancar.
Hal ini ditandai dengan peningkatan keaktifan siswa yang sebelumnya cenderung
pasif setelah diterapkan model pembelajaran ini mulai mengalami peningkatan
dalam keaktifannya di dalam kelas saat pembelajaran sedang berlangsung.
b. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan dengan
metode Bermain Peran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam-Budi
Pekerti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari
hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah diadakan tindakan siklus
I, II dan siklus III. Sebelum diadakan penelitian nilai rata-rata siswa 87 yaitu
sebanyak 10 siswa belum tuntas, sedangkan 30 siswa tuntas belajar. Hasil belajar
siswa pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu nilai rata-rata kelas 89,5 dan
daya serap klasikal 89,5% dan yang belum tuntas 3, kemudian dilanjutkan ke
siklus III dan mengalami peningkatan yang lebih baik lagi, yaitu dengan nilai rata-
rata kelas 92,5 dan daya serap klasikal 100% dengan kriteria tuntas belajar
sebanyak 40 siswa.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, beberapa saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
a. Bagi Sekolah
Bagi sekolah yang ingin menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam memberikan
inovasi untuk peningkatan pelaksanaan pembelajaran yang ada di kelas namun
perlu dipertimbangkan kriteria mata pelajaran sebaiknya mata pelajaran tersebut
sesuai karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning
b. Bagi Guru
Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran ini diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal yaitu , (a) untuk memperhatikan dalam

38
penggunaan waktu agar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, (b) guru
memilih materi yang sesuai karakteristik model pembelajaran Problem Based
Learning (c) peran guru sangat dibutuhkan untuk memberi pengarahan pada siswa,
agar siswa lebih percaya diri sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang
menjadi lebih baik. Dengan beberapa pertimbangan tersebut diharapkan
pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
c. Bagi Siswa
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada saat model pembelajaran
Problem Based Learning perlu meningkatkan keaktifan dalam bertanya maupun
berpendapat agar lebih memahami materi dan bisa menjadi inovasi pembelajaran
siswa untuk meningkatkan prestasi belajar.

39
DAFTAR PUSTAKA

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi


Guru,(Jakarta:PT. Rajawali Pers, 2010)Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009)

Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010)


Madewena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, 2009, Bumi Aksara, Jakarta,
Muhson, Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa Melalui Penerapan
Problem-Based Learning. Jurnal Kependidikan,( Vol. 39, No. 2: 2009)

Mulyadi, Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di


Sekolah, UIN-Maliki Press

Mulyasa, Enco, 2002, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan


Implementasi. PT Remaja. RosdakaryaKamdi, Model-Model Pembelajaran, Jakarta.
PT. Grafindo, 2007Akmar, Integrating Problem-Based Learning (PBL) in
Mathematics Method Course,( Spring:2010, Vol. 4, no. 2)
Omear Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)Dimyati Dan
Mudjiono, Belajar Dan Pembalajaran, (Jakarta: Rineka Cipta Tahun2009)
Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu, 2012, Ghalia
Indonesi, Jakarta,

40
Lampiran :

DAFTAR HADIR SISWA

Kelas : XI
Kompetensi Keahlian : OTKP
Semester : 3 (Tiga)
Tanggal : 3 November 2019

Keterangan
No Nama Siswa
Masuk Ijin Sakit Alpa

Aisyah Nafulani √

1 - - -

2 Aprilia Kenza Mauilta - - -

3 Arin Nafia - - -

4 Arni Urmiladiyatun Nisak - - -

5 Aulia Fitriyani - - -

6 Aulia Rahma Fitriani √ - - -
7 Bilkis Fatika Putri √ - - -
8 Catherine Feby Pratiwi √ - - -
9 Dian Novitasari √ - - -
10 Dini Isyna Mukaromah √ - - -
11 Dita Aninda Dyah Prasti √ - - -
12 Dita Khania Putri √ - - -
13 Elsa Nur Miranti √ - - -
14 Eva Himatul Ulfah √ - - -
15 Falantia Tri Oktavin √ - - -
16 Farida Arifiani √ - - -
17 Hani Intan Rahmawati √ - - -
18 Ikka Nur Mawarida √ - - -
19 Indah Alfiyanti √ - - -
20 Intan Indah Sari √ - - -
21 Ivana Laily Saputri √ - - -
22 Khadirotul Qudsiyah √ - - -
23 Lina Meivia Maharani √ - - -
24 Luisa Fernanda √ - - -
25 M. Retno Firmansyah √ - - -
Mely Venida √ - - -
26
Muhammad Ilhamsyah √ - - -
27
Muhammad Lutfil Hadi √
28 - - -

29 Nadia Nur Rizkiyah - - -

30 Naila Khabibah - - -

41
31 Nirmala Ayu Firnanda - - -
32 Putri Melindayanti √ - - -
33 Putri Surya Ismayajati √ - - -
34 Revaliana Intan S √ - - -
35 Sheril ayu Chantika √ - - -
36 Siti Hajar Ustadhah √ - - -
37 Siti Rahmawati Juwita √ - - -
38 Sntiyara √ - - -
39 Vony Berlian Revaliani √ - - -
40 Wahyunika Moeyaro √ - - -
Wali Kelas : Maghfiroh, S. Ag.
Kendal, 27 Oktober 2019
Guru Mapel PAI-BP

SITI MARKAMAH

42
A. KISI-KISI SOAL PENILAIAN PENGETAHUAN

Jenjang Pendidikan : SMK NU 01 Kendal Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : PAI-BP Banyak Soal : 5

Alokasi Waktu : 45 menit Penyusun Soal: Siti Markamah

Kelas/Prg,Keahlian : OTKP 2 Validator : ……………..

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Indikator Soal Level Jumlah Nomor
Kompetensi Kognitif Soal Soal

1. 3.5.Menganalisis makna 3.5.3. Menganalisis Peserta didik dapat C4 1 1


syaja’ah (Berani hikmah dan manfaat Menganalisis perilaku
Membela sifat Syaja’ah (berani yang yang
Kebenaran
membela kebenaran) mencerminkan sikap
syaja’ah

2. 3.5.4. Peserta dapat C4 1 2


Mengidentifikasi mengidentifikasikan
tanda-tanda orang hikmah dan manfaat
yang memiliki sikap Syaja’ah (berani
sifat syaja’ah
membela kebenaran)
(berani membela
kebenaran)

3. 3.5.5. Peserta didik dapat C3 1 3


menentukan macam-
Mengidentifikasi
hikmah dan manfaat macam jujur
syaja’ah (berani (Syaja’ah)
membela
kebenaran

4. Peserta didik dapat C3 1 4


mengidentifikasikan
jenis-jenis jujur

5 Peserta didik dapat C4 1 5


menrinci tanda-tanda
orang yang
mempunyai sifat
Syaja’ah

43
6. Peserta didik dapat
mengidentifikasi
C4 1 6
Faktor-faktor yang
menyebabkan
seseorang memiliki
keberanian

7. Peserta didik dapat


menilai macam-
C5 1 7
macam syaja’ah

8. Peserta didik dapat


menentukan contoh
C3 1 8
bentuk keberanian
jiwa.

9. Peserta didik dapat


menyimpulkan tanda-
C5 1 9
tanda orang
mempunya sikap
syaja’ah.

10. Peserta didik dapat


memperjelas ayat
C5 1 10
qur’an tentang Allah
sebagai penolong
hamba_Nya dari rasa
takut

Kendal, Oktober 2019


Penyusun Soal

Siti Markamah.

44
Sekolah : NILAI :

Nama Siswa :

Mata Pelajaran :

Kelas / Semester :

NO. SOAL PILIHAN GANDA


Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang daianggap benar !
1. Pernyataan dibawah ini bukan merupakan perilaku yang mencerminkan sifat Syaja’ah
yang menyiratkan nilai kejujuran, adalah …
A. Berani berkata benar
B. Berani bersikap objektif
C. Mau mengakui kesalahan sendiri
D. Mudah menyerah dengan keadaan
E. Dapat menahan nafsu amarah yang muncul

2. Pernyataan dibawah ini bukan merupakan hikmah dan manfaat bagi orang yang
memiliki sifat syaja’ah …
A. Akan memiliki banyak teman dalam kehidupannya
B. Terhindar dari fitnah yang dilancarkan oleh seseorang
C. Mendapatkan ketengan dan ketentraman dalam hidup
D. Mudah dipercaya oleh masyarakat yang sudah mengenalnya
E. Dijauhi dan tidak dipercaya orang lagi
3. Hanya orang yang memiliki sifat syaja’ah saja yang berani bersikap jujur dalam segala
kondisi , salah satu penyebabnya adalah…
A. Harta dan tata merupakan idaman setiap orang
B. Adanya jaminan dalam kehidupan sosialnya
C. Dunia adalah kehidupan yang bersifat fana
D. Tidak ada yang ditakuti kecuali Allah swt
E. Sikap merupakan bagian dari kehidupan
4. Perhatikan ungkapan berikut ini : “jikalau Allah Swt memberikan kepadaku harta, aku
akan membelanjakan sebagian di jalan Allah Swt.” Jenis jujur seperti ini termasuk
kategori ….
A. Jujur dalam berbuat
B. Jujur dalam berkata
C. Jujur dalam niat
D. Jujur dalam berjanji
E. Jujur dalam bertekad

5. Perhatikan pernyataan-pernyataan dibawah ini :


(1) Adanya perasaan takut akan mati
(2) Lebih mencintai kehidupan akhirat

45
(3) Tidak pernah ragu akan kebenaran
(4) Sangat menomorsatukan kekuatan materi
Tanda-tanda seseorang memiliki sikap Syaja’ah
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (4)

6. Iman pada Allah Swt. Mengajarkan kita menjadi orang-orang yang berani menghadapi
beragam tantangan dalam hidup ini. Tantangan utama yang kita hadapi adalah
memperjuangkan kebenaran, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan. Faktor-
faktor yang menyebabkan seseorang memiliki keberanian adalah sebagai berikut,
kecuali:
A. Rasa takut kepada Allah
B. Lebih mencintai dunia dari pada akhiat
C. Menomorsatukan kekuatan nazab dan materi
D. Tawakkal dan yakin akan pertolongan Allah SWT
E. Tidak takut mati.
7. Istilah dari syaja’ah adalah “kemampuan menundukkan jiwa agar tetap tegar, teguh,
dan tetap maju saat berhadapan dengan problematika hidup, musuh atau musibah.”
Yang termasuk macam-macam syaja’ah adalah …
A. Syaja’ah Harbiyah dan Syaja’ah Ilmiyah
B. Syaja’ah Harbiyah dan Syaja’ah Nafsiyah.
C. Syaja’ah Nahsiyah dan Syaja’ah Ilmiyah
D. Syaja’ah Lahiriya dan Syaja’ah Bathiniyah
E. Syaja’ah Bathiniya dan Nafsiyah
8. Contoh bentuk keberanian yang muncul dari hati dan jiwa yang kuat adalah …
A. Mengendalikan diri dari (hawa nafsu) ketika marah.
B. Melawan orang yang memusuhi
C. Diam saja ketika ada yang memusuhi
D. Mengendalikan diri dari barang-barang mewah
E. Membela teman saat dimusuhi

9. Saat kehidupan akhirat lebih dicintai dibanding dunia, karena kehidupan dunia
bukanlah tujuan akhir seorang mukmin, dunia hanya sebagai tempat menanam
kebaikan, dan mencari bekal hidup di akhirat. Kalimat diatas termasuk …
A. Tanda-tanda orang yang memiliki sikap Syaja’ah
B. Hikmah dari sikap Syaja’ah
C. Manfaat dari sikap Syaja’ah
D. Contoh dari sikap Syaja’ah
E. Tujuan dari sikap Sayaja’ah
10. Selama seseorang yakin bahwa yang dilakukannya dalam rangka menjalankan perintah
Allah, maka orang tersebut tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT. Apabila
ada yang membuatnya takut, maka dia harus yakin bahwa Allah adalah penolong dan
pelindung. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an Surah…
A. Ali Imron ayat 170
B. Ali Imron ayat 171
C. Ali Imron ayat 172
D. Ali Imron ayat 173

46
E. Ali Imron ayat 174

Keterangan :

KUNCI JAWABAN PETUNJUK PENILAIAN

1. D Jika salah mendapatkan skor : 0


2. E
3. D Penentuan Nilai :
4. D
5. D
6. C N = Skor Perolehan X 100
7. B
8. A Skor Maksimal
9. A
10. D

NOMOR SOAL : BOBOT SOAL


1 - 10
10

JUMLAH SKOR 100


MAKSIMAL

47
ANALISIS HASIL PENILAIAN PENGETAHUAN RPP - PTK2

Mata Pelajaran : PAI-BP KKM : 75


Kelas/Program XI /
Kompetensi Inti : Syaja'ah Keahlian : OTKP 2
Kompetensi Dasar : Hikmah Syaja'ah Semester/Tahun : 3. / 2019-2020

Skor yang diperoleh Kompeten


% (Tuntas)
No Soal Jml Scor
Daya /Tdk
No 1 Sko Mak
Sera Kompeten
r s
Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 p (Tdk
Tuntas)
Nama Peserta Didik
1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 13 14 15 16
0 2
1 1 1 1 1 1
1 Aisyah Nafulani 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1
2 Aprilia Kenza Mauilta 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1
3 Arin Nafia 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1 1
4 Arni Urmiladiyatun Nisak 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1
5 Aulia Fitriyani 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
6 Aulia Rahma Fitriani 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
7 Bilkis Fatika Putri 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
8 Catherine Feby Pratiwi 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1
9 Dian Novitasari 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1
10 Dini Isyna Mukaromah 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
11 Dita Aninda Dyah Prasti 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
12 Dita Khania Putri 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1
13 Elsa Nur Miranti 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1
14 Eva Himatul Ulfah 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
15 Falantia Tri Oktavin 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
16 Farida Arifiani 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1
17 Hani Intan Rahmawati 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 70 100 70% Tdk Tuntas
1 1 1 1 1
18 Ikka Nur Mawarida 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1
19 Indah Alfiyanti 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1
20 Intan Indah Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
21 Ivana Laily Saputri 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1
22 Khadirotul Qudsiyah 0 0 0 0 0 0 0 10 0 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
23 Lina Meivia Maharani 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
24 Luisa Fernanda 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1
25 M. Retno Firmansyah 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1
26 Mely Venida 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 70 100 70% Tdk Tuntas
1 1 1 1
27 Muhammad Ilhamsyah 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 50 100 50% Tdk Tuntas
1 1 1 1 1
28 Muhammad Lutfil Hadi 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
29 Nadia Nur Rizkiyah 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
30 Naila Khabibah 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
31 Nirmala Ayu Firnanda 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS

48
1 1 1 1 1
32 Putri Melindayanti 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
33 Putri Surya Ismayajati 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
34 Revaliana Intan S 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1 1 100
35 Sheril ayu Chantika 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 100 100 % TUNTAS
1 1 1 1 1 1
36 Siti Hajar Ustadhah 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1 1
37 Siti Rahmawati Juwita 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1
38 Sntiyara 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS
1 1 1 1 1 1
39 Vony Berlian Revaliani 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 90 100 90% TUNTAS
1 1 1 1 1
40 Wahyunika Moeyaro 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 80 100 80% TUNTAS

Rata-Rata Nilai 89,5

Keterangan : Jumlah siswa 40 anak : 3/40 x 100 = 7,5%


Tuntas = 37 anak(92,5%)
Tidak Tuntas = 3 anak (2.5%)

Mengetahui Kendal, 3 November 2019

KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran,

MOKH. IZUDIN, M. Pd. SITI MARKAMAH, S. Pd. I

49

Anda mungkin juga menyukai