Anda di halaman 1dari 28

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDLU

BERJAMA’AH MELALUI METODE DEMONTRASI PADA


SISWA KELAS VII MTs SALAFIYAH AS SYAFI’IYAH
BOJONEGORO

Disusun Oleh :

Nama : ABDUL GOFAR, S.Ag


NO. Peserta PPG : 20588533172001
Kelas : FIKIH 1
Bidang Studi Sertifikasi : FIKIH
Sekolah Asal : MTS SALAFIYAH AS SYAFI’IYAH
KEC.KANOR KAB. BOJONEGORO

UNIVERSITAS NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG 2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ibadah merupakan realisasi dari keimanan seseorang dan sebagai bukti bahwa
imannya benar. Orang yang mengatakan beriman tidak mengamalkannya disebut
fasik, Orang yang berpura-pura beriman, ibadahhanya untuk mengelabui mata
atau untuk politis belaka, mereka disebut munafiq. Supaya terbebas dari hal-hal
di atas maka pengamalan agama (ibadah) hendaknya dilakukan benar-benar
karena kesadaran dan keikhlasan karena Allah swt semata.
Shalat fardlu lima waktu yang merupakan salah satu bentuk ibadah utama
yang diperintahkan Allah swt kepada ummat Islam hendaknya menjadi identitas
dan Keterampilan seorang yang mengaku muslim. Shalat dicanangkan oleh Allah
untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh. Dalam shalat
Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar, bermasyarakat, mengajarkan
hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri,
berkomunikasi dengan Khaliknya. Shalat lima waktu sangat dianjurkan
Rasulullah SAW dilaksanakan dengan cara berjamaah. Namun kenyataan yang
kita dapati di masyarakat, shalat secara berjamaah masih sangat minim dilakukan
di kalangan ummat Islam. Termasuk di kalangan remaja / anak-anak usia
SMP/MTs shalat lima waktu berjamaah menurut survey awal hanya dilakukan
tidak lebih dari 20 % saja.
Kenyataan di atas menunjukkan kepada kita bahwa pengamalan shalat lima
waktu secara berjamaah masih perlu mendapat perhatian untuk ditingkatkan agar
terbentuk pribadi-pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. secara
mantap.

2
Kurangnya kesadaran dan pemahaman terhadap betapa besarnya keutamaan
melaksanakan shalat berjamaah merupakan penyebab kenapa shalat berjamaah
sering ditinggalkan.
Mengingat masih banyaknya ummat Islam yang belum terbiasa
melaksanakan shalat berjamaah maka dipandang perlu untuk memberikan
motivasi multi aspek agar tumbuh kesadaran dan semangat untuk melaksanakan
shalat fardlu lima waktu dengan berjamaah.
Berdasarkan masalah di atas maka dalam penelitian ini kami mengambil
judul “Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardlu Berjama’ah
Melalui Metode Demontrasi Pada Siswa Kelas VII MTs Salafiyah
As Syafi’iyah Bojonegoro”

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari permasalahan tersebut diatas, dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apakah metode demonstrasi berpengaruh terhadap Keterampilan shalat
fardlu berjamaah peserta didik kelas VII MTs Salafiyah As Syafi’iyah
Bojponegoro ?
2. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan
Keterampilan shalat fardlhu secara berjamaah ?
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
 Bagaimana proses peningkatan keterampilan shalat fardlu secara berjamaah
peserta didik kelas VII MTs. Salafiyah As Syafi;iyah dapat dilakukan melalui
penerapan metode deonstrasi ?
 Bagaimana pengaruh metode dmonstrasi dalam peninkatan Shalat Fardlu
Berjama’ah Melalui Metode Demontrasi Pada Siswa Kelas VII MTs Salafiyah
As Syafi’iyah Bojonegoro?

3
D. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,


rumusanmasalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya
(Sugiyono, 2014:64).
Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama
serta menetapkan anggapan dasar, maka langkah selanjutnya adalah membuat
suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji. Dengan
mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis.
Hipotesis tindakan dalam PTK ini adalah :
1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan Shalat
Fardlu Berjama’ah Melalui Metode Demontrasi Pada Siswa Kelas VII mts
Salafiyah As Syafi’iyah Bojonegoro

E. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan
Keterampilan shalat fardlu secara berjamaah peserta didik kelas VII MTs
Salafiayah As Syafi’iyah Bojonegoro dapat dilakukan melalui metode
demonstrasi.
2. Manfaat Penelitian
a) Bagisiswa, dapat meningkatkan kualitas ibadah shalat lima waktu
dengan berjamaah.
b) Bagi Guru, memperoleh pengalaman menerapkan berbagai metode dan
teknik dalam rangka mendukung keberhasilan pembelajaran.
c) Bagi Sekolah, meningkatkan kualitas hasil pendidikan

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKAN

A. KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian shalat fardlu lima waktu berjamaah.
a) Pengertian Shalat.
Shalat menurut bahasa berarti doa. Sedangkan menurut istilah adalah
perbuatan yang diajarkan oleh syara’ dimulai dengan takbiratul ihram
dan diakhiri dengan salam. Takbiratul ihram adalah mengucapkan
Allaahu Akbar yang dilakukan dengan mengangkat kedua tangan ke
arah kepala sambil berdiri ( posisi lain bagi yang tidak bisa ) untuk
memulai rakaat pertama. Sedangkan salam ialah mengucapkan
Assalaamu ’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh pada saat
mengakhiri shalat yaitu pada waktu duduk tasyahhud ( tahiyat ) dengan
memalingkan muka ke sebelah kanan dan ke sebebelah kiri.
Shalat fardlu dalam sehari semalam sebanyak lima waktu yaitu :
1) Shalat Subuh, waktu mengerjakaknya mulai dari terbit fajar (fajar
shodiq), sampai sebelum muncul matahari.
2) Shalat Dhuhur, waktu mengerjakannya mulai tergelincirnya
matahari ,sampai bayanga suatu benda sama persis ukurannya.
3) Shalat Ashar, waktu mengerjakannya mulai bayangan suatu benda
lebih panjang sedidkit dari pada benda tersebut, sampai sebelum
terbenamnya matahari.
4) Shalat Maghrib, waktu mengerjakannya mulai terbenamnya
matahari, sampai hilangnya mega merah diufuk barat.
5) Shalat Isya’, waktu mengerjakannya mulai hilangnya mega merah
sampai sebelum munculnya fajar shodiq.

5
Jadi disitulah kiranya para peserta didik mampu menjalankan perintah
shalat fardlu lima waktu dengan membiasakan shalat seara berjamaah
sesuai waktu-waktu yang telah ditentukan oleh ajaran syariat islam.
Dengan alasan bahwasaanya shalat berjamaah itu lebih afdhol (utama)
daripada shalat sendiri (munfarid) denga pahala 27 derajat.
b) Kedudukan shalat.
1) Shalat adalah tiang agama
2) Shalat merupakan barometer amal manusia di akhirat.
3) Shalat merupakan kewajiban pertama yang diturunkan kepada Nabi.
4) Shalat merupakan kewajiban universal yang diwajibkan kepada
seluruh Nabi dan umatnya.
5) Shalat merupakan wasiat terakhir Nabi Muhammad.
6) Shalat merupakan ciri dari orang yang taqwa.
7) Shalat merupakan ciri orang yang berbahagia.
8) Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar.
c) Shalat berjamaah.
Dalam menjalankan shalat lima waktu Rasulullah saw menekankan
untuk dilaksanakan dengan berjamaah. Bahkan sebagian fuqaha
berpendapat bahwa shalat berjamaah wajib hukumnya bagi yang
mendengar panggilan shalat (adzan).
Rasulullah menegaskan bahwa derajat keutamaan atau pahala shalat
berjamaah melebihi shalat sendirian ( munfarid ) sebesar 27 kali.
2. Metode pembelajaran “Demonstrasi”
Metde demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan
atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda
tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan,yang sering
disertai dengan penjelasan lisan.
Dalam arti lain demonstrasi merupakan metode interaksi edukatif yang
sangat efeltif dalam memantu peserta didik untuk mengetahui

6
prosespelaksanaan sesuatu apa yang terkandungdi dalamnya dan cara mana
yang paling tepat dan sesuai melalui pengamatan induktif
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran
akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian
dengan baik dan sempurna. Juga peserta didik dapat mengamatidan
memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung’
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran lebih
jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu,
proses mengerjakan atau menggunakannya,komponen-komponen sustu cara
dengan cara laindan untuk mengetahui kebenaran sesuatu
a. Langkah-langkah
1) Guru menyampaikan setiap kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru menyampaikan gambaran sekaligus materi yang akan
disampaikan.
3) Menyiapkan bahan atau alat yang disampaikan
4) Menunjuk salah seorang peserta didik untuk mendemonstrasikan
sesuai skenario yang telah disiapkan
5) Seluruh peserta didik memperhatikan demonstrasi dan
menganalisisnya.
6) Tiap peserta didik mengungkapkan hasil analisisnya dan juga
pengalaman peserta didik didemonstrasikan
7) Guru membuat kesimpulan.

b. Kelebihan metode demonstrasi


1) Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan konkret, sehingga
menghindari verbelisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat)
2) Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3) Proses pengerjaan lebih menarik.

7
4) Peserta didik dirangsang untuk aktif menamati, menyesuaikanantara
teori dan kenyataan, dan mencoba melakukan sendiri.
5) Peserta didik dapat menghayati dengan sepenuh hatimengenai
pelajaran yang diberikan.
6) Perhatian anak dapat terpusat pada hal-hal yangpentingyang
didemonstrasikan.
7) Mengurangi kesalahan-kesalahan dalam mengambil kesimpulan dari
apa yang telah diteraangkan guru secara lisan atau apa yang dipelajari
dalam buku, karena peserta didik memperoleh gambaranpengamatan
langsung terhadap suatu proses.
8) Masalah-masalah yang mungkin timbul dari anak-anak dapat
langsung terjawab.
c. Kekurangan metode demonstrasi
1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena
tanpa ditunjang dengan hahl itu pelaksanaan demonstrasi tidak
efektif.
2) Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang
disamping memerlukan waktu yang cukup panjang yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

B. HIPOTESIS
1. Penerapan metode demonstrasi adalah dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi tertentu yang
sedang dipelajari, yaitu disertai penjelasan lisan.
2. Menggunakan Metode demonstrasi ini peserta didik dirangsang untuk aktif
mengawasi, menyesuqikan antara teori dan kenyataan dan mencoba
melaksanakannya sendiri.

8
3. Siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari, tidak hanya dalam
teori saja akan tetapi juga dalam pelaksanaanya juga.
Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis
tindakansebagai berikut: “Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardlu

Berjama’ah Melalui Metode Demontrasi Pada Siswa Kelas VII


MTs Salafiyah As Syafi’iyah Bojonegoro”

C. KERANGKA BERFIKIR

PERENCANAA
N

PERENCANAA SIKLUS I PENGAMATAN


N

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN

REFLEKSI

9
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas diduga penerapan metode
demonstrasi dapat meningkatkan Keterampilan shalat fardlu lima waktu secara
berjamaah siswa kelas VII MTs Salafiayah As Syafi’iyah Bojonegoro

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan
siklus PTK sebagai berikut :
1. Tempat Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas VII MTs Salafiyah As
Syafi’iyah Bojonegoro Mata Pelajaran Fiqih. Sebagai subyek dalam penelitian
ini adalah kelas VII tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa sebanyak
29 anak dengan latar belakang yang heterogin.
2. Waktu Penelitian.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 Oktober sampai
dengan 27 Oktober tahun 2018.
B. SUBYEK PENELITIAN

Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa Kelas VII MTs
Salafiyah As Syafi’iyah Bojonegoro berjumlah 29 anak.

C. PROSEDUR DAN LANGKAH-LANGKAH (SIKLUS)


1. Siklus 1
Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi sebagai berikut :

10
a) Perencanaan (Planning)
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan diajarkan kepada siswa
2) Membuat rencana pembelajaran
3) Membuat lembar kerja siswa
4) Membuat instrumen
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
b) Pelaksanaan (Acting)
1) Menyajikan materi pelajaran
2) Membagi siswa dalam 5 kelompok
3) Diskusi kelompok dengan bimbingan guru
4) Siswa mepresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-
masing
5) Guru memberikan kuis atau pertanyaan
6) Penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama
c) Pengamatan (Observasi)
1) Situasi dan kondisi kegiatan belajar
2) Keaktifan siswa
3) Keterampilan shalat lima waktu berjamaah siswa ( melalui angket )
d) Refleksi (Reflecting)
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apa tidak :
Jika Keterampilan melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah
siswa meningkat.
2. Siklus 2
Siklus duapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
a) Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan
siklus pertama.

11
b) Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran
hasil refleksi hasil siklus pertama
c) Pengamatan (Observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa
d) Refleksi (Reflecting)
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan
menyimpulkan hasil pembelajaran.
D. INSTRUMEN (KRITERIA KEBERHASILAN)
1. INSTRUMEN KINERJA GURU
Tehnik Eksplor Diri
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Di Kelas VII MTs
Salafiyah As Syafi’iyah Bojonegoro
TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Mapel/KI /KD : Fikih/


Kelas/Semester : VII / Ganjil
Hari, tanggal : Sabtu , 12 Oktober 2020

Observer

Kegitan Indikator 1 2 3 4 jum

1. Mengucapkan salam 1 1 1 1 4
2. Menyampaikan topic yang diajarkan
1 1 1 1 4
3. Menyampaikan KD yang diharapkan
4. Memberi apersepsi - - - - -
5. Memberi motifasi tentang pentingnya shalat
Tindakan 1 1 - 1 3
jumat
Awal
6. Memberi penjelasan tentang shalat jumat 1 - 1 1 3

12
7. Membentuk kelompok menjadi 5 kelompok - - 1 - 1
8. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab
1 1 1 1 4
kelompok
9. Menyediakan media yang dibutuhkan 1 1 1 1 4

1 - 1 1 3

10. Memulai dengan membagi tugas 1 1 1 1 4


maing-masing kelompok dalam
melaksanakn shalat jumat
11. Menjelaskan tugas masing-masing 1 - 1 1 3
kelompok dalam shalat jumat
12. Memberi kesempatan kepada masing-
maing kelompok untuk mendiskusikan 1 1 1 1 4
tugasnya
13. Membimbing dan mengarahkan peserta
didik dalam melaksanakan shalat jumat 1 1 1 1 4
14. Memotivasi peserta didik untuk bekerja
Tahap
sama daalam kelompok sehingga
Inti
masing-masing individu dapat 1 1 1 1 4
melaksakan shalat jumat
15. Memberi kesempatan pada peserta didik
untuk mengeluarkan pendapat atau ide
16. Mengidentifikasi dan memotifasi
- - 1 - 1
peserta didik yang kurang aktif
17. Memberi kesempatan kepada masisng-
masing kelompaok untuk 1 - - 1 2
mendemonstrasikan shalat jumat
18. Memberi kesempatan kepada kelompok

13
lain untuk menanggapinya 1 1 1 1 4
19. Menjawab pertanyaan peserta didik
yang kuraaang mengerti tentang
pelaksanaan shalat jumat - - - - -

- - - - -

20. Melakukan evaluasi 1 1 1 1 4


21. Memberi penguatan
Tindakan - 1 1 - 2
22. Memberi tugas mandiri
akhir
23. Memberi salam 1 1 1 1 4

1 1 1 1 4

JUMLAH 17 14 18 17 66

Scor perolehan
Nilai = X 100 Keterangan : Scor maksimum 92

Scor maksimum
66
Nilai = X 100 = 71,73
92
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas guru dalam kegiatan
pembelajaran pada table I di atas, jumlah scor yang diperoleh 66 dan scor

14
maksimalnya adalah 92. dengan demikian prosentase scornya adalah 71,73 %.
Hal ini menunjukkan katagori baik.
Pada pertuemuan I peserta didik terlihat cukup serius dan bersemangat
mengikuti proses pembelajaran.
Hasil observasi terhadap aktifitas peserta didik dapat dilihat pada table II
berikut ini :

Tabel II : Instrumen Kinerja Peserta Didik


Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik Di Kelas VII
MTs Salafiyah As Syafi’iyah Bojonegoro
Tahun Pelajaran 2019-2020
Mapel : Fikih/
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Hari, tanggal : Sabtu , 12 Oktober 2019
OBSERVER

Kegiatan Indikator 1 2 3 JM
L

1. Peserta didik menjawab salam 1 1 1 3


2. Peserta didik duduk di tempatnya maasing-
masing sesuai kelompaoknya
3. Memperhatikan dan mencatat topic yang 1 - 1 2
jiajrkan
Tindakan - - 1 1
4. Mencatat KD yang diharapkan
Awal
5. Mendengarkan penjelasan guru tentang - - - -
shalat jumat
1 1 1 3
6. Memperhatikan penjelasan gurutu tentang
yang diberikan dalam kelompok
7. Menyiapakan diri untuk melaksanakan tugas

15
kelompok 1 1 1 3

1 1 1 3

8. Berdiskusi unyuk melaksanakan tugas 1 1 1 3


kelompok
1 1 1 3
9. Bekerja sama dalam melaksanakan shalat
Tahap Inti jumat 1 - - 1
10. Bertanya kepada guru jika mendapat
kesulitah
11. Melaksanakan tugas shalat jumat berjamaah 1 1 1 3
dengan menunjuk saalah satu kelompoknya
1 - - 1
menjadi imam
12. Menanggapi hasil kerja kelompok yang lain

1 1 1 3

Tindakan 13. Mengerjakan evaluasi yang diberikan guru 1 1 1 3


akhir 14. Mencatat tugas dari guru
- - - -
15. Menjawab salam
1 1 1 3

jumlah 13 10 12 35

Scor perolehan
Keterangan : Scor maksimum 45
Nilai = X 100
Scor maksimum

16
35
Nilai = X 100 = 77,78

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap akatifitas belajar


peserta didik jumlah scor yang diperoleh 35 dan scor maksimalnya adalah 45.
dengan demikian hasil prosentasi scor adalah 77,78 %, yang berarti aktifitas
peserta didik selama kegiatan pembelajaran berada dalam kategori baik

Obaservasi Guru Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Aspek


Psikomotorik Dan Afektif

1. Aspek psikomotorik
Penilaian pada aspek ini yaitu mendemonstrasikan dan bermain peran
meliputi
Gerakan, bacaan, kreatifitas, dan ketertiban. Pengamatan ini dilakukan
padamasing-masing individu dalam kelompok secara bergiliran. Hasil
pengamatan padaaspek psikomotorik terhadap subyek penelitian
(kelompok I s/d. Kelompok 5) inidapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL III
Penilaian Psikomotorik
Peserta Didik Kelas VII MTs Salafiyah As Syafi’iyah Bojonegoro
Tahun Pelajaran 2019-2020

Mapel : Fikih
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Hari, tanggal : Sabtu , 12 Oktober 2019

Kelompok :1

17
ASPEK
PENILAIAN
N PESERTA DIDIK JMH
O A B C D SCOR
JUMH

1 AHMAD FARIS 3 3 3 2 11 55

2 ADINDA RIZQI 3 3 3 3 12 60

3 DIVIA ANGELITA 3 2 3 3 11 55

4 RITNA SULIWA A 3 4 4 4 15 75

5 SITI MUANIFAH 3 4 3 2 12 60

6 WAHYU LESMONO 3 3 2 3 11 55

Jumlah 360

Rata-rata 60

Keterangan :
A : Gerakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kreatifitas
Scor perolehan
N= X 100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20

Rentang Nilai :

18
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 = sangat kurang
Pada scor aspek psikomotorik untuk kelompok 1 nilainya 60, berarti berada
pada katagori cukup

TABEL IV
Mapel : Fikih
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Hari, tanggal : Sabtu , 12 Oktober 2019

Kelompok :2

ASPEK
PENILAIAN
N PESERTA DIDIK JUMLA
O A B C D H SCOR
JUMLA
H

1 AHMAD SAYUDI 3 3 3 3 12 60

2 AHMAD WAHYUDI 3 3 3 2 11 55

3 DONA AISYAH 3 3 3 3 12 60

4 DITO FRIDIYANSYAH 3 3 2 3 11 55

5 NOVIA ANGGELITA 3 3 3 3 12 60

6 WIWIK SUHARTI 3 4 4 5 14 70

19
Jumlah 360

Rata-rata 60

Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N= X 100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20

Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kurang
0 – 49 = sangat kurang
Pada scor aspek psikomotorik untuk kelompok 2 nilainya 60, berarti berada
pada katagori cukup

TABEL V
Mapel : Fikih
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Hari, tanggal : Sabtu , 12 Oktober 2019

Kelompok :3

20
ASPEK
PENILAIAN
N PESERTA DIDIK JUMLAH
O A B C D SCOR
NILAI

1 ARYA TRIAN M 3 3 3 3 12 60

2 FIKI ADI SAPUTRA 4 4 3 4 15 75

3 ISNAENI 3 3 3 3 12 60

4 IRMA NUR FAIZA 3 4 3 3 13 65

5 SITI MUSTAFIYAH 3 3 3 3 12 60

6 NANDA AULIA R 3 3 3 3 13 65

Jumlah 385

Nilai Rata-rata 64

Keterangan :

A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N= X 100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20

Rentang Nilai :

21
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 = sangat kurang
Pada scor aspek psikomotorik untuk kelompok 3 nilainya 64, berarti berada
pada katagori cukup

TABEL VI
Mapel : Fikih
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Hari, tanggal : Sabtu , 12 Oktober 2019

Kelompok :4

ASPEK
PENILAIAN
N PESERTA DIDIK JUMLAH
O A B C D SCOR
JML

1 DENI RISKIANSYAH 3 3 3 3 12 60

2 SEPTIAN FERDI 3 3 3 3 13 60

3 SITI NUR HALIMAH 3 4 3 3 13 63

4 SITI NUR IDAYANTI 3 3 3 3 12 60

5 NINA ARIYANTI 3 3 3 3 13 63

6 M. FAHRUR ROZI 3 3 3 3 12 60

22
7 WAHYU LAKSONO 3 3 3 3 12 60

Jumlah 426

Rata-rata 61

Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N= X 100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :

85 – 100 = sangat baik


70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 = sangat kurang

Pada scor aspek psikomotorik untuk kelompok 4 nilainya 61, berarti berada
pada katagori cukup

CATATAN DI LAPANGAN
Dari catatan lapangan dalam proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa:

23
1. Masih ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam membiasakan
shalat fardlu lima waktu berjamaah secara kelompok masih didominasi
oleh anak-anak yang memiliki kemampuan tinggi, sehingga perlu adanya
motivasi dan praktik bagi peserta didik yang berkemampuan rendah.
2. Keikutsertaan anak-anak dalam pelaksanaan shalat jumat di masyarakat
dan di sekolah digambarkan pada hasil angket skala rating sebelum dan
ketika tindakan ini dilaksanakan sebagai berikut:
Dari 40 peserta didik yang selalu ikut serta 3 (7 %), kadang-kadang 6 (14
%), dan tidak pernah 30 (79 %) peserta didik.

REFLEKSI
1. hasil pengamatan peneliti terhadap aktifitas guru, dalam kegiatan
pembelajaran telah mencapai kreteria keberhasilan 71,73% berada dalam
katagori baik. Ini berarti bahwa kreteria keberhasilan aktifitas guru PAI
dalam pembelajaran pada siklus I telah tercapai.
2. hasil pengamatan pengamatan peneliti terhadap aktifitas peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran telah mencapai kreteria keberhasilan 71,11
%. Bereda dalam katagorri baik. Ini berarti bahwa kreteria keberhasilan
peserta didik dalam pembelajaran dalam siklus I telah tercapi, akan tetapi
masih perlu ditingkatkan untuk mencapai katagori sangat baik.
3. hasil pengamatan guru terhadap hasil belajar peserta didik ada dua aspek
yaitu : aspek psikomotorik dan aspek afektif. Nilai psikomotorik rata
61,25, nilai afektif rata-rata mencapai 66,75 dan nilai evaluasi akhir rata-
rata 64. Sedangkan nilai standart kompetensi minimal Mapel/SK /KD
PAI adalah 65. hal ini berarti peserta didik kurang berhasil dalam
mencapai stsndsrt nilai yang telaah ditetapkan.
4. Dari catatan di lapangan menunjjukkan bahwa masih ada beberaapa anak
yang masih kesulitan mempraktekkan pelaaksanaan membiasakan sholat
berjamaah. Dalam melaksanakan praktek(dalam kelompok) masih di

24
dominasi oleh anak-anak yang memiliki kemampuan tinggi,sehingga
perlu adanya bimbingan secara individu bagi semua peserta didik dan
hususnya bagi semua peserta didik yang berkemampuan rendah.
5. Dari catatan di lapangan juga menunjukkan bahwa keikut sertaan anak-
anak di masyarakat dalam pelaksanaan shalat berjamaah prosentasinya
sangat rendah sehingga perlu adanya motivasi dan praktik bagi peserta
didik untuk meningkatkan kualitas ibadah shalat berjamaah peserta didik.
Dari beberapa hasil pengamatan dan catatan lapangan selama penelitian,
peneliti bersama guru PAI menyimpulkan bahwa: pelaksanaan tindakan
selama siklus I belum berhasil dengan baik, untuk itu perlu ditingkatkan dan
diulang pada tindakan siklus yang ke dua.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Teknik-Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi
dan tes / angket.
a) Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang keaktifan
dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b) Tes / Angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang
Keterampilan shalat lima waktu berjamaah siswa.
2. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari :
a) Observasi, menggunakan lembar observasi
b) Tes / Angket, menggunakan butir-butir soal.

F. TEKNIK ANALISIS DATA


Data yang terkumpul pada setiap kegiatan observasi dianalisis secara
deskriptif agar dapat melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran. Demikian juga hasil pengumpulan jawaban angket / tes,
dianalisis dengan menggunakan prosentase untuk melihat Keterampilan
shalat fardlu lima waktu secara berjamaah pada peserta didik.

25
G. SISTEMATIKA PELAPORAN
Sistematika pelaporan penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain:
1. PerencanaanMeliputi penyampaian materi pelajaran, latian soal,
pembahasan latian soal, tugas kelompok (kegiatan penelitian utama)
pembahasan hasil tugas, ulangan harian dan penerapan model aktive
learning.
2. TindakanSiklus ISiklus II
3. Refleksi, dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut
untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.
Pada siklus pertama memotivasi peserta didik dengan kajian makna sholat
supaya siswa lebih paham makna sholat secara keseluruhan. Sehingga dia
dapat menyayangi sholat dan membiasakannya.Setelah itu memberikan
format isian keadaan sholatnya selama empat belas hari, setelah tujuh hari
format yang diisi peserta didik dan ditandatangai oleh orang tua diambil
kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.
Dari evaluasi siklus pertama hasilnya ada peningkatan namun masih ada
peserta didik yang cendrung turun maka pada siklus kedua saya analisa
beberapa pribadi yang cendrung cuek serta diadakan pendekatan dengan
memanggil serta mengoreksi informasi dan melalui informasi diadakan
demonstrasi yang sesuai dengan siswa yang bermasalah tersebut. setelah
format itu diisi peserta didik dan ditandatangai oleh orang tua diambil
kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.
mengengvaluasi kegiatan

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Departemen Agama RI


2. Bidayatul Mujtahid
3. Buku Paket Agama Islam SMK
4. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan oleh Drs. B. Suryosubroto
5. Etika Keguruan oleh Drs. R. Hermawan S
6. Fikih Kifayatul Akhyar
7. Filsafat Pendidikan oleh Imam Barnadib, M.A. Ph.D
8. Ilmu Perbandingan Pendidikan oleh Arifin Prof. H.M.M.Ed
9. Metodik Pendidikan Agama oleh Mahmud Yunus Prof. H
10. Metodik Pendidikan Agama oleh Ahmad Tafsir , DR
11. Mukhtarul Hadist Nabawiyah
12. Manajemen Da’wah Islam oleh Abdur Rasyad Shaleh
13. Motivate your self! Oleh Ridwan Muhammad Yusuf
14. Pengantar Psikologi Dirgagunarsa
15. Pengantar Interaksi mengantar belajar oleh Prof. Dr. Winarno Surakhmat
16. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran oleh Drs.M. Ngalim
Purwanto
17. Psikologi Umum oleh Agus Sujanto Drs
18. Pengantar Ilmu Jiwa Agama Jalaludin drs, Cs
19. Pengantar Didaktik Metodik oleh Abu Ahmadi, Drs
20. Rangkuman Ilmu Mendidik oleh Djaka Cs
21. Teknologi Instruksional 0leh Drs. Mudhoffar, M.Sc

27
28

Anda mungkin juga menyukai