Anda di halaman 1dari 158

PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN PAI MATERI INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM
KERAGAMAN

Diajukan sebagai syarat untuk Mengikuti Lokakarya Penelitian Tindakan


Kelas pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan bagi Guru PAI

Dosen Pembimbing :

Dr. Irawan, S.Pd., M.Hum., CESE

Disusun oleh :
Desiyana, S.Pd
Kelas PAI K2-13

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN ( PPG DALJAB )


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
ABSTRAK

Penelitian bertujuan mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran Project


Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada pelajaran
PAI & BP tentang Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman. Subjek penelitian
adalah siswa kelas IV di SD Negeri 002 Bintan Timur dengan jumlah siswa yang
terlibat sebanyak 16 orang, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, serta
dengan latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi pekerjaan orang tua sampai
lingkungan di rumahnya masing-masing. Penelitian yang digunakan pada laporan ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
002 Bintan Timur dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Project Based
Learning (PBL). Hasil ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan rata-rata nilai siswa dan ketuntasan belajar. Pada Pra Siklus nilai rata-
rata sebesar 70,31, sedangkan pada Siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 79.
Ketuntasan belajar siswa pada Siklus I sebesar 62,5%, sedangkan pada Siklus II
meningkat menjadi 68,8%. Dari hasil tersebut dapat kita simpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tentang
Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Project Based Learning (PBL), Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, Indahnya Saling Mengharagai
Dalam Keragaman

2
LEMBAR PENGESAHAN
PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Judul
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN PAI MATERI INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM
KERAGAMAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kelas IV di SD


Negeri 002 Bintan Timur Kabupaten Bintan Kepulauan Riau)

Disusun Oleh :

Desiyana, S.Pd

NIM : 5232112422

Disahkan Oleh :

Bandung,Desember 2023

Dosen Pembimbing Dosen Pamong

Dr. Irawan, S.Pd., M.Hum., CESE Tuti Ruhiyat, S.Ag


NIP NIP
Mengetahui

Kepala SDN 002 Bintan Timur

Nalser Hilal, S.Pd.SD


NIP. 19700408 199304 1 002

3
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, inayah dan hidayah-Nya, Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Indahnya
Saling Menghargai Dalam Keragaman Kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Proposal PTK ini disusun dalam rangka memenuhi salah
satu syarat mata kuliah Loka Karya Penilitian Tindakan Kelas.

Penyusunan Proposal PTK ini bertujuan untuk mengembangkan dan juga


menerapkan ilmu pengetahuan yang penulis peroleh di program PPG. Dalam
menyusun Proposal PTK ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini panulis sampaikan terimakasih kepada :

1. Para dosen Pembimbing dari LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung khususnya
Bapak Dr. Irawan, S.Pd., M.Hum., CESE sebagai Dosen Pembimbing dan Bapak
Tuti Ruhiyat, S.Ag sebagai Guru Pamong yang telah mengarahkan penulis sebagai
mahasiswa untuk menyusun laporan ini.

2. Suami, anak dan seluruh keluarga saya atas do’a dan dukungan penuhnya untuk
menyelesaikan laporan PTK ini.
3. Bapak Nalser Hilal, S. Pd. SD sebagai Kepala SD Negeri 002 Bintan Timur yang
telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian
laporan ini.
4. Bapak dan Ibu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SDN 002 Bintan Timur yang
telah memberikan kesempatan dan bantuan pelaksanaan penelitian dan
penyelesaian laporan ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa PPG yang telah memberikan banyak dukungan,
semangat dan saran kepada peneliti dalam penyusunan laporan ini.

4
6. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
Semoga bantuan dari Bapak/Ibu semua dapat bermanfaat bagi penulis selaku
mahasiswa, dan juga meningkatkan kemampuan kualitas guru dalam merancang dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar khususnya di Sekolah Dasar. Penulis
menyadari bahwa Proposal PTK yang disusun ini masih banyak mempunyai
kekurangan. Saran dan kritikan yang membangun diharapkan dari semua pihak atau
pembaca yang budiman untuk kesempurnaan PTK yang akan datang.

Bintan 08 Desember 2023

Desiyana, S.Pd

5
DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................................... ….i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................... .ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………. ........ iii
DAFTAR ISI…………………………………………………….…………………………………..………….v
DAFTAR TABEL ………………..……………………………………………………………..……..……vii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………….....……viii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………………..…………....ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 10
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 10
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ......................................................................... 13
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 14
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................... 14
BAB II KERANGKA TEORI .......................................................................................................... 16

A. Landasan Teori ................................................................................................................. 16

B. Penelitian Terdahulu ...................................................................................................... 35

C. Hipotesis Penelitian ....................................................................................................... .36

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................ 37

A. Jenis Penelitian ................................................................................................................. 37

B. Subjek dan Tempat Penelitian .................................................................................... 42

C. Jenis Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 42

D. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ............................................................... 53

E. Indikator Keberhasilan .................................................................................... 55

6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 62

A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 62

B. Pembahasan .................................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... .77

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………….. 81

7
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) …………. 22


Tabel 4.1 Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti Pra Siklus ………………………………………………… 56
Tabel 4.2 Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti Pra Siklus ……………………………………… 58
Tabel 4.3 Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan 59
Budi Pekerti Siklus I …………………………………………………
Tabel 4.4 Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama 66
Islam dan Budi Pekerti Siklus I ………………………………………
Tabel 4.5 Hasil Nilai pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
67
Budi Pekerti Siklus II
Tabel 4.6 Frekuensi Nilai siswa pada pelajaran Pendidikan Agama
69
islan Budi Pekerti Siklus II
Tabel 4.7 Hasil Nilai pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan 70
Budi Pekerti Siklus III
Tabel 4.8 Frekuensi Nilai Siswa pada mata pelajaran Pendidikan 72
Agama Islam Budi Pekerti Siklus III

Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Siswa Setiap Siklus ……………………….. 74


Tabel 4.10 Perbandingan Frekuensi Nilai Siswa Setiap Siklus ……………. 76
Tabel 4.11 Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa PerSiklus ……………. 80

8
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………. 6


Gambar 3.1 Siklus Pelaksanaan PTK Model JOHN ELLIOT …………….. 32
Gambar 4.1 Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti Pra Siklus …………………………………… 34
Gambar 4.2 Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti Pra Siklus …………………………………….. 48
Gambar 4.3 Perbandingan Frekuensi Nilai Tiap Siklus ……………………. 50
Gambar 4.4 Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti Siklus I…………………………………… 34
Gambar 4.5 Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti Siklus II…………………………………….. 48

9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Guru Pra Siklus …………………………… 81
Lampiran 2 Lembar Observasi Siswa Pra Siklus…………………………… 84
Lampiran 3 Modul Ajar Pra Siklus ……….………………………………..……. 87
Lampiran 4 Hasil Tes Pra Siklus. ….………….………………………………….. 97
Lampiran 5 Dokumentasi Pra Siklus ………………….…………………..…… 100
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I..………………...……….……. 103
Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I...…………………………….. 106
Lampiran 8 Modul Ajar Siklus I...………………….……………………………... 109
Lampiran 9 Hasil Tes Siklus I………………………………………………………. 116
Lampiran 10 Dokumentasi Siklus I...……………………………………………… 123
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II.………………...……….……. 127
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus II..…………………………….. 128
Lampiran 13 Modul Ajar Siklus II...………………….……………………………... 129
Lampiran 14 Hasil Tes Siklus II……………………………………………………. 133
Lampiran 15 Dokumentasi Siklus II..……………………………………………… 134
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus III………………...……….……. 139
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus III.…………………………….. 140
Lampiran 13 Modul Ajar Siklus III.………………….……………………………... 141
Lampiran 14 Hasil Tes Siklus III……………………………………………………. 146
Lampiran 15 Dokumentasi Siklus III.……………………………………………… 155

10
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan manusia sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia itu sendiri. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya berupa pengetahuan maupun keterampilannya. Menurut
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara.
Pendidikan itu sendiri tidak terlepas dari proses pembelajaran.
Pendidikan yang berkualitas dapat diciptakan melalui pembelajaran yang efektif
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pembelajaran atau dalam bahasa
inggris biasa diucapkan dengan learning merupakan kata yang berasal dari to
learn atau belajar. Menurut Susanto, A (2013: 18-19) kata pembelajaran
merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar
secara metodologis cenderung lebih dominan pada peserta didik, sementara
mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru, jadi istilah pembelajaran
adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar, proses belajar mengajar
atau kegiatan belajar mengajar.
Suyono & Hariyanto (2014: 183) mengatakan bahwa pembelajaran
identik dengan pengajaran, suatu kegiatan dimana guru mengajar atau
membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa pembelajaran erat kaitannya dengan pengajaran.

11
Pengajaran sebagaian bagian yang terintegral dalam pembelajaran dan tidak
dapat dipisahkan antara yang satu dan yang lain. Dimana ada pembelajaran maka
di situ pula terjadi proses pengajaran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat kita
ambil kesimpulan bahwa pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses yang
dilakukan oleh individu dengan bantuan guru untuk memperoleh perubahan
perubahan perilaku menuju pendewasaan diri secara menyeluruh sebagai hasil
dari interaksi individu dengan lingkunganya.
Guru mempunyai peran yang sangat penting agar pembelajaran yang
diajarnya dapat dipahami oleh seluruh siswa, namun bagi sebagian peserta didik
ada beberapa pembelajaran yang dianggap sulit untuk dipahami, salah satunya
yaitu pembelajaran Pendidikan Agama Islam . Pendidikan Agama Islam
merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memehami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia,
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Alquran dan
Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan
pengalaman.
Menurut Muhaimin (2003), bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan
salah satu bagian dari pendidikan Islam. Pendidikan Agama Islam, yakni upaya
mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way
of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang. Dalam pengertian ini dapat
berwujud: (1) segenap kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantu
seorang atau sekelompok peserta didik dalam menanamkan/atau menumbuh
kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai sebagai
pandangan hidupnya, yang diwujudkan dalam sikap hidup dan dikembangkan
dalam keterampilan hidupnya sehari-hari; (2) segenap phenomena atau
perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah tertanamnya
dan/atau tumbuh kembangnya ajaran Islam dan nilai-nilainya pada salah satu
atau beberapa pihak.

12
Berkaitan dengan wawasan dan pemahaman tentang nilai-nilai keislaman
yang harus dikuasai pada pembelajaran PAI, banyak siswa pada tingkat sekolah
dasar yang kesulitan untuk memahami pembelajaran PAI tersebut. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya hasil ujian siswa yang tidak memenuhi standar
ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Disinilah salah satu peran guru yang
sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan media
pembelajaran yang tepat, serta membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk
meningkatkan hasil belajar mereka.
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa guru perlu menerapkan
model pembelajaran yang menarik, sehingga pembelajaran menjadi efektif dan
efisien. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Menurut Sani (2015: 127)
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang penyampainnya
dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengujikan pertanyaan-
pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Dengan
menggunakan model pembelajaran ini sangat bermanfaat karena dengan
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat membuat siswa belajar melalui
penyelasaian masalah dunia nyata (real word problem) secara terstruktur untuk
membangun pengetahuan siswa.
Dalam proses belajar mengajar yang terjadi di kelas dan diadakan
evaluasi, penulis menemukan bahwa hasil ulangan harian PAI pada materi
Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman siswa kelas IV SD Negeri 002
Bintan Timur, dari 16 siswa hanya 4 orang siswa (25%) yang mendapat nilai di
atas 75 (KKTP) sementara 12 siswa (80%) masih mendapat nilai di bawah 75
(KKTP). Berdasarkan nilai yang diperoleh tersebut, menunjukkan bahwa materi
Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman belum sepenuhnya dipahami
oleh sebagian besar siswa. Oleh karena itu, penulis merasa perlu melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk mencari solusi yang tepat mengatasi

13
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran PAI tersebut. Model
pembelajaran problem based learning (PBL) sesuai dengan pembelajaran abad-
21 yaitu menuntut peserta didik untuk ktitis, kreatif, bisa berkolaborasi dan
cakap dalam mengkomunikasikan hasil karyanya.
Berdasarkan pemaparan diatas,maka dengan diterapkannya model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di harapkan dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Untuk menyelidiki hal
tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Penerapan
Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik
Pada Mata Pelajaran PAI Materi Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman
Kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur”
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Materi
Berdasarkan materi pelajaran PAI yang dipelajari di kelas IV peneliti
ingin membuat batasan masalah yaitu:
a. Mengetahui penerapan Model Problem based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi
Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman
b. Mengetahui Peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan Model
Problem Based Learning.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
pelajaran PAI tentang Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman
b. Apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning pada
pelajaran PAI tentang Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 002 Bintan
Timur pada setiap siklus?

14
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur
pada pelajaran PAI tentang Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman.
2. Menganalisis dampak penggunaan Model Pembelajaran Problem Based
Learning pada mata pelajaran PAI tentang Indahnya Saling Menghargai
Dalam Keragaman untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
002 Bintan Timur.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa pada materi yang di
ajarkan dan dapat meningkatkan hasil belajar serta motivasi dalam
pembelajaran PAI.
2. Bagi Guru
Menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam memberikan materi
pembelajaran yang menarik menggunakan media audio visual juga untuk
meningkatkan kemampuan profesional dan kreativitas guru dalam
mengajar.
3. Bagi Pihak Sekolah
Meningkatkan kualitas sekolah dan mendorong kepada seluruh guru untuk
selalu mengadakan perubahan dalam proses pembelajaran.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai acuan melihat keterampilan dan profesionalitas Guru Sekolah Dasar
pada umumnya.
5. Bagi pembaca

15
Pembaca khususnya sebagai guru/calon pendidik dapat menambah
pengetahuan terhadap penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi peserta didik. Selain itu, model
pembelajaran ini dapat dijadikan referensi dalam proses pembelajarannya
kelak.

16
BAB II
Kerangka Teori

A. Landasan Teori
1. Model Pembelajaran PBL ( Problem Based Learning )
a. Pengertian Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) adalah model
pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir secara mandiri,
sistematis serta menggali kemampuan peserta didik dalam memecahkan
permasalahan secara berkelompok (Ahmad, Tarmizi, Lojinin, & Mokhtar,
2010; Anugrahani, Kurniawati, & Aryuna, 2017; Hmelo-Silver, 2004;
Mayasari, Kadarohman, Rusdiana, & Kaniawati, 2016). Peserta didik belajar
bersama kelompok kecil menyelidiki dan menyerap informasi untuk
menyelesaikan permasalahan dan guru sebagai fasilitator dalam
membimbing peserta didik memecahkan masalah (Fatimah, 2012;
Murtikusuma, 2015). Pembelajaran dimulai dengan memecahkan masalah
untuk mendapat pengetahuan baru terlebih dahulu, kemudian menafsirkan
permasalahan, mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, mengidentifikasi
solusi, mengevaluasi informasi serta memberikan kesimpulan (Padmavathy
& K, 2013).
Karakteristik model pembelajaran PBL adalah a) guru berperan
sebagai pengawas dalam pembelajaran; b) masalah menjadi fokus utama
dalam pembelajaran; c) permasalahan berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari; d) proses pemecahan masalah dilakukan secara berkelompok; e)
memberi waktu kepada peserta didik untuk berpikir kreatif mengumpulkan
informasi dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; f)
kesulitan masalah diberikan pada tingkat yang sedang sehingga peserta didik
tidak putus asa; g) menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik

17
terhadap masalah yang diberikan (Graaff & Kolmos, 2003; Wardono et al.,
2016). Tujuan model pembelajaan PBL adalah memotivasi peserta didik
belajar secara mandiri, memiliki ingatan yang baik terhadap materi,
mengembangkan kemampuan bernalar dan kemampuan memecahkan
masalah, serta memberikan pemahaman cara bekerja sama yang baik dalam
berkelompok (Ball & Pelco, 2006).
Langkah-langkah model pembelajaran PBL diantaranya adalah sebagai
berikut: 1) memberi orientasi kepada peserta didik yaitu guru menjelaskan
tujuan pembelajaran, menyajikan permasalahan secara nyata dilanjutkan
memotivasi peserta didik; 2) mengorganisasi peserta didik yaitu guru
membantu peserta didik menyusun tugas dan memahami permasalahan
yang dihadapi; 3) mengumpulkan informasi yaitu guru membentuk
kelompok namun peserta didik tetap berpikir secara mandiri untuk
mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang tepat; 4)
mengembangkan dan mempresentasikan yaitu guru membantu menyiapkan
bahan presentasi sehingga diharapkan melalui presentasi peserta didik
dapat menganalisis permasalahan yang tepat; 5) memberikan evaluasi yaitu
guru melakukan refleksi kepada peserta didik tentang informasi yang telah
peserta didik dapatkan (Abdurrozak et al., 2016).
Kelebihan adanya model pembelajaran PBL adalah a) membantu
peserta didik mengembangkan kerjasama dalam kelompok; b)
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah; c) mendapatkan
informasi yang mudah diingat; d) membangun kemandirian dalam belajar, e)
memberikan motivasi positif; f) membantu mengembangkan kemampuan
komunikasi; g) meningkatkan kemampuan berpikir yang dimiliki peserta
didik (Ceker & Ozdamli, 2016). Selain kelebihan terdapat kekurangan
terhadap model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) adalah a)
peserta didik membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk menyelesaikan

18
masalah; b) peserta didik secara mandiri atau kelompok menyelesaikan
masalah lebih awal atau lebih lambat dari waktu yang telah direncanakan; c)
membutuhkan sumber penelitian dan pembelajaran yang lebih kompleks; d)
pembelajaran mungkin tidak dapat diterapkan disemua kelas; e)
pembelajaran perlu didefinisikan berbeda dan lebih mendalam pada setiap
masalah. Solusi yang dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan lancar
yaitu a) guru mengarahkan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam
setiap kegiatan yang telah direncanakan; b) membuat lembar kerja peserta
didik yang akan meningkatkan kemampuan berpikir, c) guru membuat
generalisasi pada setiap pertemuan agar peserta didik tidak merasa bingung
dengan materi yang telah mereka pelajari.
b. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) memiliki karakteristik tersendiri
dalam hal konsepnya maupun penerapannya di dalam kelas.Adapun
karakteristik Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut (Rusman
2011):

a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.


b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia
nyata yang tidak terstruktur.
c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda.
d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan
belajar dan bidang baru dalam belajar.
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan
evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBL.
g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.

19
h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi
dari sebuah permasalahan.
i. Keterbukaan proses dalam PBL meliputi sintesis dan integrasi dari
sebuah proses belajar.
j. PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar.
Shoimin, A (2014: 130) menjelaskan karakteristik dari Problem Based
Learning (PBL), yaitu:

a. Learning Is Student-Centered

Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada


siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh
teori kontruktivisme dimana siswa di dorong untuk dapat
mengembangakan pengeahuannya sendiri

b. Authentic Problems Form The Organizing Focus For Learning

Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik


sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut
serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.

c. New Information Is Acquaired Through Self- Directed Learning

Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum


mengetahui dan memahami pengetahuan prasyaratnya sehingga siswa
berusaha untuk mencarai sendiri melalui sumbernya, baik dari buku
atau informasi lainnya.

d. Learning Accurs Small Grups

20
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar menukar pemikiran dalam
usaha membangun pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan
dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian
tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.

e. Teachers Act as Faciltator

Pada pelaksanaannya guru hanya berperan sebagai fasilitator.


Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas
siswa dan mendorong mereka agar mencapai target yang hendak
dicapai.

c. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


Penggunaan model ini memiliki tujuan agar siswa dapat
memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan
berfikirnya secara berkesinambungan. Serta siswa didorong untuk dapat
mengembangkan pengetahuannya sendiri. Dengan demikian, dengan model
ini diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah dengan seluruh
pengetahuan dan ketrampilan mereka dari berbagai sumber yang dapat
diperoleh, memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan
kemampuan berfikirnya secara berkesinambungan (Najma, 2017: 29- 30).

Menurut Azizah, N (2019:24) Problem Based Learning (PBL) dirancang


untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan intelektualnya,
mempelajari peran-peran orang dewasa lainnya melalui berbagai situasi riil
atau situasi yang disimulasikan, dan menjadi pelajar yang mandiri dan
otonomi. Sedangkan Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2012 : 101)
mengemukakan tujuan model Problem Based Learning (PBL) secara lebih
rinci yaitu: membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan

21
mencerna masalah. belajar berbagai peran orang dewasa melalui
keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata. menjadi para siswa yang
otonom atau mandiri.

Berdasarkan penjelasan atas dapat disimpulkan bahwa, tujuan model


Problem Based Learning (PBL) adalah mengasah kemampuan berfikir siswa
dalam memecahkan masalah. Hal ini agar siswa membuktikan sendiri materi
yang sedang dipelajarinya sesuai atau tidak dengan teori yang ada dan
terlatihnya siswa dalam berfikir ilmiah.

d. Ciri-ciri model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


Model pembelajaran banyak macamnya, oleh sebab itu untuk
membedakannya harus dilihat dengan ciri-ciri tertentu. Menurut Syamsidah
& Suryani, H. (2018:15-16) model pembelajaran berbasis masalah
mempunyai ciri-ciri antara lain: pertama, bahwa PBL sebagai sebuah
rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi,
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran peserta didik tidak hanya sekadar
mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi
diharapkan aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan
akhirnya menyimpulkannya. Oleh sebab itu peserta didik pada akhirnya
terbiasa aktif dan berpartisipasi, tidak diam dan menunggu hasil dari orang
lain, artinya pembelajaran berbasis masalah tidak pernah hampa dalam
aktivitas berpikir untuk sampai pada kesimpulan memecahkan masalah.

Kedua, pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah


sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Oleh sebab itu pembelajaran
dapat dilaksanakan bilamana masalah sudah ditemukan, tanpa masalah tidak
mungkin ada proses pembelajaran. Pendidik diharapkan memberi peluang
bagi peserta didik untuk menemukan masalah sendiri, dianjurkan untuk
yang dekat dengan lingkungan dan masalahnya sedang aktual, tentu saja

22
aturannya tidak bisa keluar dari kurikulum dan konsisten dapat pencapaian
tujuan pembelajaran.

Ketiga, pembelajaran berbasis masalah, betapapun juga, tetap dalam


kerangka pendekatan ilmiah dan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan berpikir deduktif dan induktif (Jujun, S., 2010) Proses berpikir
ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir
ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris
artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang
jelas.

e. Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL)


Penerapan Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan melalui
beberapa tahapan. Sintaks atau langkah- langkah pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dalam Sani (2012: 157) yaitu pada tabel 2.1 sebagai
berikut:

No Fase Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik


Menyajikan
permasalahan, Kelompok mengamati
membahas tujuan dan memahami
Memberikan
pembelajaran, masalah yang
orientasi
memaparkan disampaikan guru atau
1 permasalahan
kebutuhan logistik yang diperoleh dari
kepada
untuk pembelajaran, bahan bacaan yang
peserta didik
memotivasi peserta disarankan.
didik untuk terlibat
aktif
Membantu peserta Peserta didik
Mengorganisa
didik dalam berdiskusi dan
sikan peserta
2 Mendefinisikan dan membagi tugas untuk
didik untuk
menorganisasikan mencari
penyelidikan
tugas belajar/ data/bahanbahan/ alat

23
penyelidikan untuk yang diperlukan untuk
menyelesaikan menyelesaikan
permasalahan masalah.
Mendorong peserta
didik untuk Peserta didik
Pelaksanaan
memperoleh melakukan
investigasi
informasi yang penyelidikan ( mencari
3 individu
tepat, melaksanakan data / referensi / sumb
maupun
penyelididkan, dan er ) untuk bahan
kelompok
mencari penjelasan diskusi kelompok.
solusi
Membantu peserta
Kelompok melakukan
didik merencanakan
diskusi untuk
produk yang tepat
Mengembangk menghasil-kan solusi
dan relevan, seperti
an dan pemecahan masalah
4 laporan, rekaman
menyajikan dan hasilnya
vidio, dan
hasil dipresentasikan/disaji
sebagainya untuk
kan
keperluan
dalam bentuk karya.
penyampaian hasil
Setiap Kelompok
melakukan presentasi,
kelompok yang lain
Membantu peserta memberikan apresiasi.
Menganalisis
didik melakukan Kegiatan dilanjutkan
dan
refleksi terhadap dengan
5 mengevaluasi
penyelidikan dan merangkum/membuat
proses
proses yang mereka kesimpulan sesuai
penyelidikan
lakukan dengan masukan yang
diperoleh dari
kelompok
lain

Menurut Azizah, N (2019:25) Langkah-langkah dari model pembelajaran


Problem Based Learning (PBL), yaitu:

24
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
dibutuhkan, memotivasi siswa yang terlibat dalam aktifitas pemecahan
masalah yang dipilih.
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, jadwal, dan lain-lain).
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
d. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temanya.
e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.

f. Kelebihan dan kekurangan Problem Based Learning (PBL)


Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
penerapannya di kelas
Warsono dan Hariyanto (2013) mengemukakan bahwa kelebihan dari
penerapan model Problem based learning ini antara lain:

a. Siswa akan terbiasa menghadapi masalah(problem posing) dan merasa


tertantang untuk menyelesaikan masalah, tidak hanya terkait dengan
pembelajaran dalam kelas, tetapi juga menghadapi masalah yang ada
dalam kehidupan sehari-hari (Real Word).
b. Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman
teman sekelompok kemudian berdiskusi dengan teman-teman
sekelompok kemudian berdiskusi dengan teman-teman sekelasnya.

25
c. Semakin mengakrabkan guru dengan siswa melalui proses pembelajaran
yang dirancang secra sistematis.
d. Karena ada kemungkinan suatu masalah harus diselesaikan siswa melalui
eksperimen, hal ini juga akan membiasakan siswa dalam melakukan suatu
percobaan atau eksperimen dalam pembelajaran.
Sementara itu kekurangan dari penerapan model problem based learning
antara lain :
a. Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada pemecahan
masalah.
b. Seringkali memerlukan biaya mahal dan waktu yang panjang.
c. Aktivitas siswa yang dilaksanakan di luar sekolah sulit dipantau guru.
Menurut Shoimin, A (2014: 132) ada 8 kelebihan model pembelajaran PBL
yaitu, Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata. Siswa memiliki kemampuan membangun
pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar. Pembelajaran berfokus pada
masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari
oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan mengahafal atau
menyimpan informasi. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja
kelompok. Siswa terbiasa menggunakan sumber- sumber pengetahuan baik
dari perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi. Siswa memiliki
kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri. Siswa memiliki
kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau
presentasi hasil pekerjaan mereka. Kesulitan belajar siswa secara individu
dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching.

Menurut Shoimin, A (2014: 132) ada 2 kekurangan model pembelajaran


PBL yaitu, PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran ada
bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan

26
pemecahan masalah. Di dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman
siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya merupakan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris (dalam Kurikulum
2013 mencakup bidang sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Hasil
belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi peserta
didik dan dari sisi guru. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat
sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada
jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil
belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Hasil juga bisa
diartikan adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar
tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa
dampak pembelajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut
bermanfaat bagi guru dan peserta didik.
Menurut Woordworth (dalam Ismihyani, 2000), hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar.
Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan
aktual yang diukur secara langsung.

27
8

Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan


yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Menurut Horwad Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni:
a. Keterampilan dan kebiasaan.
b. Pengetahuan dan pengertian
c. Sikap dan cita-cita
Sementara itu, Hasil belajar menurut Gagne (dalam Tobrani & Mustofa
2013) berupa hal-hal berikut:

a. Informasi verbal, yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam


bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon
secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut
tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun
penerapan aturan.

b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan


konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta
konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan
intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif
bersifat khas.

c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan


aktifitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep
dan kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian


gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.

28
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

b. Ciri-ciri belajar
Ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri
belajar menurut Djamarah (2011: 15-17) yaitu:

1. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar


Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan ini atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah
terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari
bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah,
kebiasaannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang
terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk
kategori perubahan dalam pengertian belajar. Karena individu yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.

2. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional


Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan ataupun proses belajar berikutnya Misalnya, jika seorang
anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa
menulis menjadi dapat menulis. Perubahan itu berlangsung terus
menerus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan
sempurna. Ia dapat menulis dengan kapur, dan sebagainya. Disamping
itu, dengan kecakapan menulis yang telah dimilikinya ia dapat

29
memperoleh kecakapan-kecakapan lain. Misalnya, dapat menulis surat,
menyalin catatan-catatan, mengerjakan soal-soal, dan sebagainya.

3. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif


Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu
dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya,
perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan
sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan
dalam pengertian belajar.

4. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara


Perubahan yang bersifat sementara (Temporer) yang terjadi hanya
untuk beberapa saat saja, seperti keringat, keluar air mata, menangis,
dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam
pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar
bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang
terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan
seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang,
melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus
dipergunakan atau dilatih. 18

5. Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah


Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perubahan terarah pada perubahan tingkah
laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar
mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat

30
dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang
dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan
senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.

6. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku


Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan,
pengetahuan, dan sebagainya. Misalnya, jika seseorang anak telah
belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak adalah dalam
keterampilan naik sepeda itu. Akan tetapi, ia telah mengalami
perubahanperubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja
sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan tentang
alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus,
kebiasaan membersihkan sepeda, dan sebagainya. Jadi, aspek perubahan
yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya.

c. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Hamalik (2004) yaitu:

a. Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui


(under going).
b. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata
pelajaran-mata pelajaran (mata kuliah) yang terpusat pada suatu
tujuan tertentu.
c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan
siswa.
d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa
sendiri yang mendorong motivasi yang kontinyu.

31
e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas (keturunan)
dan lingkungan.
f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi
oleh perbedaan-perbedaan individual di kalangan siswa-siswa.
g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman dan
hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan siswa.
h. Proses belajar yang terbaik apabila siswa mengetahui status dan
kemajuan.
i. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai
prosedur.
j. Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi
dapat didiskusikan secara terpisah. k. Proses belajar berlangsung
secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan
membimbing tanpa tekanan dan paksaan.
k. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
keterampilan.
l. Hasil-hasil belajar diterima oleh siswa apabila memberi kepuasan
pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.
m. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian
pengalamanpengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan
pertimbangan yang baik.
n. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian
dengan kecepatan yang berbeda-beda.
o. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan
dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.

32
3. Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman
a. Keragaman sebagai Sunatullah

Pernahkah kalian bertemu dengan beberapa orang dari berbagai


suku dan bangsa lain? Di mana kalian bertemu mereka? Apa yang kalian
lakukan bersamamereka?

Kalian tentu pernah melihat orang-orang dari berbagai bangsa


atau sukudi dunia. Kalian melihatnya di TV, media sosial, atau melihat
dengan bertatap muka. Perbedaan di antara mereka tampak jelas dan
nyata, misalnya postur tubuh, bahasa, karakter dan agamanya

Ada beberapa bangsa besar hidup di negeri kita, seperti Melayu,


Arab, China dan Eropa. Negeri kita dihuni oleh aneka ragam suku yang
memiliki ciri khas unik; pakaian, bahasa, makanan, adat dan
karakternya. Suku besar yang terkenal antara lain, Jawa, Sunda, Betawi,
Dayak, Ambon, Bugis, Madura. Agama yang dianut oleh penduduk
Indonesia juga beragam, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan
Konghuchu.Kemudian untuk apa Allah menjadikan manusia beraneka
ragam?
Tujuannya agar saling mengenal. Sehingga menghasilkan
hubungan harmonis,kerja sama serta saling mendukung.

b. Ajaran Kebaikan dalam islam dan selain islam


Bacalah dengan cermat hadis berikut!

33
َّ ‫ن َي‬
ُُّ ‫ط ِل َُّع َع َل ْي ُِّه ال َّن‬
‫اس‬ ُّْ َ‫ت أ‬ َُّ ‫ِي َن ْفس‬
َُّ ‫ِك َوك َِر ْه‬ َُّ ‫اإل ْث ُُّم َمُّا َح‬
ُّْ ‫اك ف‬ ِ ‫ْن ْال ُخ ُل‬
ِ ‫ َو‬،ُّ ‫ق‬ ُُّ ‫ْال ِب ُّر ُحس‬

Kebaikan adalah akhlak mulia dan keburukan adalah sesuaīu yang


membuaī haīimu ragu dan kamu īidak ingin orang lain melihaī sesuaīu iīu
(ada pada dirimu)” (HR. Muslim dari Nawwas bin Sam’an al Anṣari)

Aturan syariat Islam sangat lengkap dalam hal berakhlak mulia.


Tata cara ibadah kepada Allah Swt. seperti salat merupakan contoh
akhlak mulia kepadaAllah Swt. Anjuran bersikap lemah lembut kepada
sesama adalah wujud akhlakmulia kepada orang lain. Larangan
membunuh hewan atau mencabut tumbuhantanpa alasan agama
merupakan contoh akhlak kepada alam sekitar.

Perhatikan cerita bergambar berikut!


Mengapa Maria dan ibunya berbuat baik kepada Nadiya, padahal
mereka berdua bukan orang Islam? Sebab agamanya juga mengajarkan
kebaikan untuk dilakukan kepada siapapun. Menghormati dan
menyayangi orang lain merupakan ajaran kebaikan yang dianjurkan oleh
semua agama. Sedangkan mencuri, berbuat curang dan segala perbuatan
yang merugikan dilarang oleh semua agama.

Kebaikan tidak hanya dikenal dalam Agama Islam saja. Tetapi ia


dikenal juga dalam agama-agama lain. Semua ajaran agama mengajarkan

34
pemeluknyauntuk saling menghormati, membantu yang lemah, berbuat
baik kepada orang tua, bersikap lemah lembut, mencintai kedamaian.
Agama juga melarang perbuatan yang merugikan orang lain, seperti
mencuri, berbohong, menipu, berkhianat dan berbuat aniaya.

Ayo kalian sebutkan perbuatan-perbuatan baik lain yang diajarkan oleh


agama!
Sebarkan kebaikan tanpa melihat agama orang yang kalian
jumpai! Jika ada orang jatuh di jalan, tolonglah! Tanpa kalian tanya apa
agamanya. Bila adaorang tersesat jalan, bantulah dia untuk menemukan
tempat tujuannya! Tanpakalian tanya apa keyakinannya.
Konsep ini berkaitan dengan penghargaan terhadap perbedaan dan
keberagaman yang ada di dalam kelas. Dalam konteks penelitian ini, konsep
ini dapat dijadikan landasan teori untuk menunjukkan pentingnya
menghormati dan menghargai perbedaan antar peserta didik, baik dari segi
suku, agama, budaya, maupun latar belakang sosial-ekonomi. Konsep ini juga
dapat digunakan untuk mengembangkan sikap toleransi, saling
menghormati, dan membangun kebersamaan di antara peserta didik

B. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu yang diambil dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rina Yuniarti pada tahun 2014 dengan judul : “Penerapan Model
Problem Based Learning untuk meningkatkan kreatifitas, rasa percaya diri dan
hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Cijerah 06 Pada Sub Tema Keberagaman
Budaya Bangsaku” dapat meningkatkan kenaikan jumlah peserta didik yang
melebihi batas KKM sebesar 90%. Dalam hal ini, terlihat peningkatan yang
signifikan baik dalam kreatifitas peserta didik, rasa percaya diri, serta hasil
belajar yang sangat baik.

35
Selain itu hasil penelitian terdahulu yang diambil dari hasil penelitian
yang dilakukan Nurul pada tahun 2014 dengan judul : “Model Problem Based
Learning untuk meningkatkan sikap kerja sama dan hasil belajar peserta didik
kelas IV SDN Cipamempeuk pada Sub tema Kebersamaan dalam Keberagaman”
dapat mencapai hasil 95,4% peserta didik mencapai KKM. Penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Nurul tersebut membuktikan bahwa
peningkatanpeningkatan terjadi saat proses pembelajaran menggunakan model
problem based learning.
C. Hipotesis Penelitian
Pada Penilaian Tindakan Kelas yang berjudul “Penerapan Model Problem
Based Learning akan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran PAI dengan materi indahnya saling menghargai dalam keragaman di
kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur”. Hipotesis ini didasarkan pada asumsi
bahwa dengan menerapkan Model Problem Based Learning, peserta didik akan
lebih terlibat dalam proses pembelajaran, aktif dalam memecahkan masalah
terkait indahnya saling menghargai dalam keragaman, dan oleh karena itu, akan
mengalami peningkatan dalam hasil belajar pada mata pelajaran PAI. Penerapan
model ini diharapkan dapat merangsang pemikiran kritis, keterlibatan peserta
didik, dan hubungan praktis antara pembelajaran dengan situasi kehidupan
nyata peserta didik, yang pada gilirannya akan meningkatkan pemahaman
mereka tentang pentingnya saling menghargai dalam keragaman.

36
BAB III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action


Research, yaitu satu Action Research yang dilakukan di kelas (Wardhani dan
Wihardit, 2018). Niff (dalam Wardhani dan Wihardit, 2018) mendefinisikan
sebagai berikut: “action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by
participant (teacher, student or principals, for exemple) in social (including
educational) situations in order to improve the rationality and justice of (1) their
own social or educationa practice, (2) their understanding of these practices, and
(3) the situations (and institutional) in which the practice are carried out.”

Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ambil kata kunci berkenaan dengan
penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

a. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk inkuiri (penyelidikan) yang


dilakukan melalui refleksi diri.

b. Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi
yang terjadi yaitu guru, murid, atau kepala sekolah.

c. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi


pendidikan

d. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki : dasar pemikiran dan


kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut,
serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan.

Sedangkan menurut Mill (dalam Mu’alimin, 2014) mengungkapkan


“penelitian tindakan kelas sebagai penyelidikan yang sistematis (sistematic

37
inquiry) yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor untuk
mengetahui praktik pembelajaranya.”

Sebagai metode utama yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor
yang bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam beberapa aspek yang
berkaitan dengan pembelajaran di kelas.

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Karakteristik penelitian tindakan kelas menurut Wardhani dan Wihardit


(2018), yaitu:

a. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri
guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai
masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkataan lain, guru merasa
bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran
yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan tersebut diprakarsai dari
dalam diri guru sendiri (an inquiry of practice from within), bukan oleh
orang dari luar.

b. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri


PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang
mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai
responden, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari
praktiknya sendiri melalui refleksi diri.

c. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus


penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan
siswa dalam melakukan interaksi.

d. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.


Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan

38
penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus
pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi
revisi (perencanaan ulang). Ini tentu berbeda dengan penelitian biasa,
yang biasanya tidak disertai dengan perlakuan yang berupa siklus. Ciri ini
merupakan ciri khas penelitian tindakan, yaitu adanya tindakan yang
berulang-ulang sampai didapat hasil yang terbaik.

Pendapat serupa tentang juga dijelaskan oleh Mu’alimin (2014) yang


mengungkapkan bahwa “Penelitian tindakan kelas setidaknya memiliki
karakteristik antara lain: (1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru
dalam instruksional; (2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya; (3)
penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; (4) bertujuan
memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; (5)
dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas sama halnya dengan penelitian lainnya yang


memiliki tujuan dan manfaat. Menurut Mahmud dan Priyatna (2008) Tujuan
penelitian tindakan kelas atau classroom action research adalah untuk
meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan oleh
seorang guru. Secara lebih rinci Salim, Dkk (2015:24) menjelaskan tujuan
penelitian tindakan kelas antara lain:

a. Meningkatkan mutu iss, masukan, proses dan hasil pendidikan dan


pembelajaran di sekolah

b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi


masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas

c. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan

39
d. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan

Salim, dkk (2015) menjelaskan manfaat penelitian tindakan kelas antara


lain:

a. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan


bagi para pendidik (guru) untukmeningkatkan kulitas pembelajaran.
Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan
artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain
disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di Jurnal ilmiah.

b. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti


dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung
profesionalisme dan karir pendidik

c. Mewujudkan kerja sama, kolaborasi, dan atau sinergi antar pendidik


dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama
memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu
pembelajaran.

d. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan


kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan
konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi
pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.

e. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,


kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat
meningkat.

40
f. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena
strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam
pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

4. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Diantara banyaknya model penelitian tindakan kelas yang ada, peneliti


ingin menggunakan PTK model Siklus. Menurut Kemmis dan Taggart (dalam
Mahmud dan Priatna, 2008) model siklus terdiri dari empat komponen,
yaitu:

a. Rencana: Rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk


memperbaiki, meningkatkan, atau mengubah perilaku dan sikap sebagai
solusi.

b. Tindakan: Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan.

c. Observasi: Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang


dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

d. Refleksi: Peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil


atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil
refleksi ini, peneliti (guru) dapat melakukan revisi perbaikan terhadap
rencana awal.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan gambaran PTK model siklus

Siklus Pelaksanaan PTK Model JOHN ELLIOT

41
B. Subjek dan Tempat Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pada pelajaran PAI tentang Mengenal Shalat
Jum’at pada siswa kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur. Jumlah siswa
yang terlibat sebanyak 16 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8
siswa perempuan, serta dengan latar belakang yang berbeda-beda,
baik dari segi pekerjaan orang tua sampai lingkungan di rumahnya
masing-masing.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 002 Bintan Timur.
yang beralamat di Jl. Kp. Baru Keke no 214 Kelurahan Kijang Kota
Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.
C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis
Jenis pengumpulan data adalah langkah yang terpenting dalam sebuah
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data. Menurut Sugiyono
dalam Juniar (2017, hlm. 67) mengatakan, bahwa “pengumpulan data
merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.” Sedangkan
menurut Arikunto dalam Astie (2017, hlm. 90) mengatakan, bahwa
“pengumpulan data merupakan proses yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengungkap atau menjaring fenomena, lokasi atau kondisi penelitian
sesuai dengan lingkup penelitian”. Berdasarkan menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data adalah metode yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data (informasi) dalam rangka
untuk mencapai tujuan penelitian. Pada penelitian tindakan kelas yang
akan dilakukan oleh peneliti terdapat dua jenis yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif.

42
Rancangan Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan
Kelas menurut Kemmis dan Taggart (dalam Mahmud dan Priatna, 2008)
model siklus terdiri dari empat komponen, yaitu rencana, tindakan,
observasi dan refleksi.
1. Pra Siklus I
Adapun hal-hal yang dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran
Siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada
perbaikan pembelajaran Siklus I. Adapun perencanaannya sebagai
berikut.
• Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai
tempat penelitian.
• Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas.
• Menentukan pokok bahasan.
• CP, TP, ATP dan Modul Ajar.
• Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti: soal
– soal PAI, pedoman penilaian, format penilaian.

b. Tindakan
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah melakukan
perencanaan perbaikan pembelajaran Siklus I adalah melakukan
tindakan perbaikan di dalam kelas. Untuk mengamati jalannya proses
perbaikan pembelajaran, peneliti meminta bantuan dari teman sejawat.
Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus I sebagai
berikut
. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan ( 10 Menit )

43
Sintaks (Orientasi)

1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan


kelas ( menyapa, mengecek kerapian, kehadiran, dilanjutkan dengan do’a
yang dipimpin oleh salah seorang siswa)
2. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme (Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah).
3. Guru mereview secara singkat pembelajaran sebelumnya/Pembelajaran
yang berkaitan dengan materi hari ini.
4. Guru mengadakan tes kemampuan awal melalui pertanyaan pemantik
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti ( 80 Menit)

Sintaks 1 (Orientasi peserta didik pada masalah)

1. Peserta didik mengamati video yang ditampilkan.

2. Peserta didik diberikan pertanyaan tentang permasalahan yang terdapat


dalam video tersebut. (Apersepsi)

3. Peserta didik memberikan tanggapan atas pertanyaan yang berikan guru


(Critical Thinking)

4. Guru menjelaskan terkait keragaman sebagai sebagai Sunnatullah dalam


buku siswa.
Sintaks 2 (Mengorganisasikan pesera didik untuk belajar)

1. Peserta didik membentuk beberapa kelompok (sesuai kondisi peserta didik


dalam satu kelas (Berkebinekaan Global)

2. Guru menyampaikan tugas kelompok yaitu mencari jenis keragaman


penduduk Indonesia.

44
3. Setiap kelompok mendapat tugas untuk mencari informasi mengenai
keragaman penduduk Indonesia (keragaman bangsa, suku dan agama) pada
rubrik Aktivitas Kelompok. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah)
Sintaks 3 (Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok)

1. Peserta didik aktif dalam berdiskusi berkaitan dengan tugas yang diberikan
oleh guru dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas tersebut.
(Decision Making)

2. Hasil penelusuran informasi ditulis di kertas origami dengan warna yang


berbeda, lalu ditempel di kertas manila/plano dengan tata letak yang
menarik. (Creatif Thingking)
Sintaks 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

1. Setiap kelompok memajang kertas manila/plano di dinding kelas,

2. Setiap kelompok lalu saling mengunjungi galeri kelompok lain,

3. Setiap kelompok pengunjung dapat menambah informasi tentang materi


keragaman peserta didik dengan melakukan melakukan tanya jawab.
(Communication)
Sintaks 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

➢ Peserta didik bersama dengan guru mengevaluasi kegiatan yang baru saja
dilakukan. (Communication)

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang keragaman sebagai


Sunnatullah bagaimana sikap dalam menyikapi keragaman (Berkeadaban
(Ta’addub)

2. Refleksi belajar peserta didik. (Reflective Thinking)

45
3. Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang akan dipelajari di
pertemuan yang akan datang.

4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan doa,


mengucapkan salam.

Refleksi Peserta didik:

c. Observasi
Observasi dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dan teman sejawat. Pada
tahap ini, pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan disertai
pencatatan secara teratur terhadap obyek yang diteliti. Data yang diamati
adalah pencapaian hasil belajar siswa.

d. Refleksi
Dalam tahap ini peneliti menganalisa hasil pengamatan yang diperoleh untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pada Siklus berikutnya apabila
ditemukan kelemahan maupun temuan-temuan lain yang menyebabkan
kesulitan pada Siklus yang bersangkutan.

2. Siklus I (Perbaikan I)

46
Adapun hal-hal yang dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran Siklus I
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada
perbaikan pembelajaran Siklus I. Adapun perencanaannya sebagai berikut:
1. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat
penelitian.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas.
3. Menentukan pokok bahasan.
4. CP, TP, ATP dan Modul Ajar.
5. Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti: soal – soal
PAI, pedoman penilaian, format penilaian.
b. Tindakan
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah melakukan perencanaan
perbaikan pembelajaran Pra Siklus I adalah melakukan tindakan perbaikan
di dalam kelas. Untuk mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran,
peneliti meminta bantuan dari teman sejawat. Adapun langkah-langkah
perbaikan pembelajaran Siklus I sebagai berikut:
Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan ( 10 Menit )

1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan


kelas ( menyapa, mengecek kehadiran, kerapian, dan dilanjutkan dengan
do’a yang dipimpin oleh salah seorang siswa

2. Menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Guru memberikan penguatan


tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme
(Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah).

47
3. Guru mereview secara singkat pembelajaran sebelumnya/ Pembelajaran
yang berkaitan dengan materi hari ini.

4. Guru mengadakan tes kemampuan awal melalui pertanyaan pemantik

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti ( 85 Menit)

Pembelajaran Project Based Learning

Sintak 1 Penentuan pertanyaan mendasar

1. Guru menyajikan materi persentasi menggunakan aplikasi Canva tentang


Ajaran Kebaikan dalam Agama Islam dan Selain Islam.

2. Peserta didik mengamati cerita bergambar, lalu guru memberikan satu


pertanyaan, mengapa Maria dan ibunya berbuat baik kepada Nadiya,
padahal mereka berdua bukan orang Islam? (Apersepsi)

3. Peserta didik memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. sekaligus


memahami materi pokok ajaran kebaikan menurut agama selain Islam.
(Critical Thinking)

4. Guru memberikan penguatan terkait pertanyaan yang diberikan kepada


peserta didik

Sintak 2 Mendisain Perencanaan Produk

1. Setiap kelompok membuat poster tentang ajaran kebaikan dalam islam dan
selain islam. (Creatif Thingking)

2. Setiap kelompok berdiskusi menentukan peralatan dan konsep dari poster


yang akan dibuat. (Critical Thinking)

Sintak 3 Menyusun Jadwal Pembuatan

48
1. Peserta didik dan Guru membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan
proyek (tahapan- tahapan dan pengumpulan). (Berkebinekaan Global)

2. Setiap kelompok menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan


memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama. (Bergotong
royong)

3. Alternatif kesepakatan yang dibuat adalah waktu pembuatan poster dan


presentasinya dilaksanakan selama pembelajaran.

Sintak 4 Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek

1. Setiap kelompok melaksanakan semua tahapan yang sudah dibuat. (Creatif


Thingking)

2. Setiap kelompok memanfaatkan semua media pembelajaran yang ada.


(Critical Thinking)

3. Peserta didik dipantau keaktifannya oleh guru selama melaksanakan proyek.


(Bergotong royong)

Sintak 5 Menguji Hasil

1. Setiap kelompok berdiskusi didampingi oleh guru membahas tentang


prototipe proyek. (Decision Making)

2. Setiap kelompok merumuskan hikmah yang mereka dapatkan tentang ajaran


kebaikan dalam agama islam dan selain islam.

3. Setiap kelompok mulai mempresentasikan poster yang telah dibuat

Kegiatan Penutup (10 Menit)

Sintak 6 Evaluasi Pengalaman Belajar

49
1. Setiap kelompok menyimpulkan menyimpulkan tentang ajaran kebaikan
dalam Islam dan selain Islam dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.
(Critical Thinking)

2. Peserta didik menyelesaikan beberapa Latihan dalam bentuk lembar kerja.

3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kembali apabila ada


materi yang kurang dipahami.

4. Dengan arahan guru, peserta didik membuat refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan. (Reflective Thinking)

5. Kelas ditutup dengan berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik
dan diakhiri dengan salam. (Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa)

Refleksi Peserta Didik:

c. Observasi
Observasi dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dan teman sejawat. Pada
tahap ini, pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan disertai
pencatatan secara teratur terhadap obyek yang diteliti. Data yang diamati
adalah pencapaian hasil belajar siswa.

50
d. Refleksi
Dalam tahap ini peneliti menganalisa hasil pengamatan yang diperoleh untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pada Siklus berikutnya apabila
ditemukan kelemahan maupun temuan-temuan lain yang menyebabkan
kesulitan pada Siklus yang bersangkutan.

3. Siklus II (Perbaikan II)


Adapun hal-hal yang dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran Siklus II
adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada
perbaikan pembelajaran Siklus II. Adapun perencanaannya sebagai berikut:

1. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat


penelitian.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas.
3. Menentukan pokok bahasan.
4. CP, TP, ATP dan Modul Ajar.
5. Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti: soal – soal
PAI, pedoman penilaian, format penilaian.
b. Tindakan
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah melakukan perencanaan
perbaikan pembelajaran Pra Siklus I dan Siklus I adalah melakukan tindakan
perbaikan di dalam kelas. Untuk mengamati jalannya proses perbaikan
pembelajaran, peneliti meminta bantuan dari teman sejawat. Adapun
langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus II sebagai berikut:
Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan ( 10 Menit )

51
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan
kelas ( menyapa, mengecek kehadiran, kerapian, dan dilanjutkan dengan
do’a yang dipimpin oleh salah seorang siswa

2. Menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Guru memberikan penguatan


tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme
(Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah).

3. Guru mereview secara singkat pembelajaran sebelumnya/ Pembelajaran


yang berkaitan dengan materi hari ini.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Guru memberikan pertanyaan pemantik yaitu:

“Mengapa kebaikan dalam ajaran agama Islam dapat membantu


memperbaiki hubungan antar sesama?”

Kegiatan Inti ( 85 Menit)

Pembelajaran Project Based Learning berdiferensiasi

Sintak 1 Penentuan pertanyaan mendasar

1. Guru menyajikan materi persentasi menggunakan aplikasi Canva tentang


Ajaran Kebaikan dalam Agama Islam dan Selain Islam.
2. Guru memberikan pertanyaan tentang Ajaran kebaikan dalam Agama Islam
dan Selain Islam. (Apersepsi)
“ Apa persamaan dan perbedaan antara konsep kebaikan dalam
ajaran agama Islam dan agama lainnya?

3. Peserta didik memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. sekaligus


memahami materi pokok ajaran kebaikan menurut agama selain Islam.
(Critical Thinking)

52
4. Berdasarkan hasil asasemen diagnostik dengan observasi di awal semester,
guru mengelompokkan peserta didik dalam 3 kelompok. Kategori 1 adalah
kelompok dengan gaya belajar “kinestetik”, kategori 2 dengan kelompok
gaya belajar “visual”, dan kategori 3 dengan kelompok “audio visual”.
(diferensiasi proses)
Sintak 2 Mendisain Perencanaan Produk

5. Peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih pembelajaran yang


mereka sukai dan sesuai dengan gaya belajar dalam menyampaikan
pemahamannya tentang ajaran kebaikan dalam Islam dan Selain Islam
(diferensiasi konten)
6. Peserta didik pada tiap kelompok melakukan diskusi kelompok masing –
masing untuk dapat menjelaskan materi ajaran kebaikan dalam Islam dan
Selain Islam dalam kegiatan yang dipilih masing – masing peserta didik
berdasarkan kelompoknya masing–masing. Contohnya, kelompok dengan
kategori gaya belajar “kinestetik” bermain peran dapat
mendemontstrasikan perilaku Ajaran Kebaikan dalam Islam dan Selain
Islam. Kemudian kelompok kategori gaya belajar “Visual” membuat peta
konsep tentang materi yang sama. Kelompok dengan kategori gaya belajar
“audio visual” dapat berdiskusi mengerjakan soal sesuai ilustrasi yang
disajikan (diferensiasi konten dan diferensiasi produk)
Sintak 3 Menyusun Jadwal Pembuatan

7. Peserta didik dan Guru membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan


proyek (tahapan- tahapan dan pengumpulan). (Berkebinekaan Global)
8. Setiap kelompok menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan
memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama. (Bergotong
royong)
9. Alternatif kesepakatan yang dibuat adalah waktu pembuatan poster dan

53
presentasinya dilaksanakan selama pembelajaran.
Sintak 4 Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek

10. Setiap kelompok melaksanakan semua tahapan yang sudah dibuat. (Creatif
Thingking)
11. Setiap kelompok memanfaatkan semua media pembelajaran yang ada.
(Critical Thinking)
12. Peserta didik dipantau keaktifannya oleh guru selama melaksanakan
proyek. (Bergotong royong)
Sintak 5 Menguji Hasil

13. Kelompok dengan kategori gaya belajar “Kinestetik” mendemonstrasikan


melalui kegiatan bermain peran tentang materi ajaran kebaikan dalam
agama Islam dan selain Islam. (Diferensiasi Produk)
14. Kelompok dengan kategori gaya belajar “ visual” mempresentasikan peta
konsep yang telah dibuat menggunakan kertas karton. (Diferensiasi
Produk)
15. Kelompok dengan kategori gaya belajar “audio visual” mempresentasikan
hasil diskusinya (Diferensiasi Produk)
Kegiatan Penutup (10 Menit)

Sintak 6 Evaluasi Pengalaman Belajar

1. Setiap kelompok menyimpulkan menyimpulkan tentang ajaran kebaikan


dalam Islam dan selain Islam dan bersama guru menyimpulkan hasil
proyek. (Critical Thinking)
2. Peserta didik menyelesaikan beberapa Latihan dalam bentuk lembar kerja.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kembali apabila ada
materi yang kurang dipahami.
4. Dengan arahan guru, peserta didik membuat refleksi dari kegiatan yang

54
telah dilakukan. (Reflective Thinking)
5. Kelas ditutup dengan berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik
dan diakhiri dengan salam. (Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa)

4. Siklus III (Perbaikan III)


Adapun hal-hal yang dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran Siklus III
adalah sebagai berikut:

c. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada
perbaikan pembelajaran Siklus III. Adapun perencanaannya sebagai berikut:

6. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat


penelitian.
7. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas.
8. Menentukan pokok bahasan.
9. CP, TP, ATP dan Modul Ajar.
10. Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti: soal – soal
PAI, pedoman penilaian, format penilaian.
d. Tindakan
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah melakukan perencanaan
perbaikan pembelajaran Pra Siklus I , Siklus I, Siklus II dan Siklus III adalah
melakukan tindakan perbaikan di dalam kelas. Untuk mengamati jalannya
proses perbaikan pembelajaran, peneliti meminta bantuan dari teman
sejawat. Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus III sebagai
berikut:
Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan ( 10 Menit )

55
Kegiatan pembukaan:
• Peserta didik bersama guru melaksanakan aktifitas rutin kelas, sesuai
kesepakatan kelas ( mengucapkan salam, dan dilanjutkan dengan do’a yang
dipimpin oleh salah seorang siswa
• Peserta didik mengisi link absen melalui google form (TPACK):
https://forms.gle/N13S8o85QYEfVP8Y9
•Peserta didik menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme (Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah)).
• Peserta didik bersama guru melakukan apersepsi dan mengaitkan dengan
pembelajaran ajaran kebaikan dalam islam dan selain islam pada kelas
sebelumnya. (Critical Thinking)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik tentang ajaran kebaikan dalam
islam dan selain islam (Critical Thinking):
“Bagaimana kebaikan dalam ajaran agama Islam dapat membantu
memperbaiki hubungan antar sesama?”

Kegiatan Inti:
• Peserta didik menyimak penjelasan guru melalui slide teknologi canva
(TPACK):
https://www.canva.com/design/DAF6CRI4fzE/OdK4XRBCEeKL9d9Gv6q
SQA/view?utm_content=DAF6CRI4fzE&utm_campaign=designshare&ut
m_medium=link&utm_source=editor
• Peserta didik mengamati Film “Pendek yang Menyentuh Hati Muslim dan Non-
Muslim” tentang kebaikan dalam ajaran agama islam dan selain islam dengan
link (TPACK):
https://youtu.be/WhjtnNaDn08?si=u2o2UDkuTfPiaAGy
• Peserta didik diberikan pertanyaan tentang permasalahan yang terdapat
dalam video tersebut. (Apersepsi)
• Peserta didik memberikan tanggapan atas pertanyaan yang berikan guru
(Critical Thinking)
• Guru menjelaskan terkait tentang kebaikan dalam ajaran agama islam dan
selain islam.
• Peserta didik mengerjakan soal Latihan melalui link Quizziz (TPACK):

56
https://quizizz.com/join?gc=199153
• Peserta didik bersama dengan guru mengevaluasi kegiatan yang baru saja
dilakukan. (Communication)

Kegiatan Penutup:
Penyimpulan:
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang kebaikan dalam ajaran
agama islam dan selain islam (Berkeadaban (Ta’addub)
Refleksi belajar peserta didik melalui link google form(Reflective Thinking)
(TPACK):
https://forms.gle/BQK4Y1Ko9hWSJdZAA
• Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang akan dipelajari di
pertemuan yang akan datang.
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan doa,
mengucapkan salam.

2. Sumber

Sumber data yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu:

a. Data Primer: Data yang dikumpulkan secara langsung dari subjek


penelitian, yaitu peserta didik dan guru di kelas IV SD Negeri 002 Bintan
Timur

b. Data Sekunder: Data yang diperoleh dari sumber-sumber yang sudah


ada, seperti catatan nilai peserta didik, rencana pelajaran, atau
dokumentasi sebelumnya yang berkaitan dengan hasil belajar peserta
didik.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada saat pelaksanaan proses


perbaikan pembelajaran. Data yang digunakan berupa data nilai evaluasi
siswa dan data pengamatan aktifitas kelas. Peneliti mengumpulkan data yang

57
berhubungan dengan nilai evaluasi siswa pada saat akhir pelaksanaan proses
perbaikan pembelajaran dan teman sejawat mengumpulkan data yang
berhubungan dengan aktifitas guru dan keaktifan siswa pada saat
pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran.
Untuk menganalisa data dalam penelitian ini digunakan teknik
analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.
Analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk menguraikan aktifitas
kelas dari segi aktifitas guru maupun keaktifan siswa ditinjau dari hasil
observasi. Analisis kuantitatif deskriptif kualitatif digunakan untuk
menguraikan capaian hasil belajar siswa dilihat dari hasil nilai evaluasi
siswa. Data yang sudah terkumpul selama penelitian, selanjutnya dianalisis
sebagai berikut:
a. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data kognitif berupa data prestasi
belajar siswa. Tes diberikan dalam bentuk soal. Ketuntasan belajar siswa
diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

∑𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 100%
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan rumus


sebagai berikut:

∑siswa yang tuntas belajar


Ketuntasan Klasikal = x 100%
∑ seluruh siswa

Untuk hasil belajar dicari nilai rata-rata kelas, untuk mengetahui hasil
belajar secara klasikal dengan menggunakan rumusan:

∑X1
X=
N

Keterangan : X = mean atau rata-rata

58
X1 = nilai setiap siswa
N = jumlah siswa
Hasil belajar juga dibandingkan dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran (KKTP) mata pelajaran PAI yang ditetapkan di kelas IV SD
Negeri 002 Bintan Timur yaitu 75 maka hasil belajar sudah sesuai seperti yang
diharapkan.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas guru dan
keaktifan siswa selama proses pelajaran PAI tentang materi Indahnya saling
menghargai dalam keragaman
D. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Teknik Analisis
Teknik Analisis yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu:
Analisis Data Kuantitatif:
a. Statistik Deskriptif: Menggunakan metode statistik deskriptif untuk
menganalisis data kuantitatif seperti nilai tes atau skor peserta didik. Ini
melibatkan perhitungan rata-rata, median, dan deviasi standar untuk
memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik sebelum dan
setelah penerapan Model Problem Based Learning.
b. Uji Statistik: Jika hipotesis penelitian Anda bersifat komparatif dan
melibatkan data kuantitatif, Anda dapat menggunakan uji statistik seperti
uji-tes atau uji perbedaan untuk menguji signifikansi perbedaan antara
hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah penerapan Model Problem
Based Learning.

Analisis Data Kualitatif:


a. Analisis Tematik: Mengidentifikasi tema atau pola yang muncul dari data
kualitatif seperti tanggapan peserta didik, observasi, atau wawancara.

59
Melibatkan pengelompokan dan kategorisasi data, serta pemberian
interpretasi terhadap temuan tersebut.
b. Content Analysis: Menganalisis konten teks atau materi tertulis seperti
tanggapan peserta didik atau refleksi guru terhadap penerapan Model
Problem Based Learning. Melibatkan mengidentifikasi kata kunci atau
topik penting yang muncul dalam teks dan memberikan interpretasi
terhadapnya.
2. Pengujian Hipotesis:
Pengujian Hipotesis yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini
yaitu:
a. Uji Statistik: Jika hipotesis penelitian Anda bersifat komparatif dan
melibatkan data kuantitatif, Anda dapat menggunakan uji statistik seperti
uji-t atau uji perbedaan untuk menguji signifikansi perbedaan antara hasil
belajar peserta didik sebelum dan setelah penerapan Model Problem
Based Learning.

b. Analisis Kualitatif: Jika hipotesis penelitian Anda bersifat deskriptif dan


melibatkan data kualitatif, Anda dapat menggunakan analisis tematik atau
content analysis untuk memberikan pemahaman mendalam tentang
bagaimana penerapan Model Problem Based Learning berkontribusi pada
hasil belajar peserta didik.

E. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat


dilihat adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa setiap Siklusnya. Ada 2 (dua)
indikator keberhasilan penelitian ini antara lain:

1. Indikator keberhasilan individu akan tercapai jika nilai siswa mencapai skor
atau nilai 75 (KKTP) dan adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap
Siklusnya.

60
2. Indikator keberhasilan klasikal akan tercapai jika kelas tersebut mencapai
presentase ≥85% siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan minimal
(KKTP).

61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Perbaikan Pembelajaran

1. Pelaksanaan Pra Siklus 1


Data hasil penelitian ini berasal dari data-data yang dikumpulkan selama
proses perbaikan pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas IV
SD Negeri 002 Bintan Timur. Dalam penelitian tindakan kelas ini yang
bertindak sebagai pengajar adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan teman
sejawat sebagai pengamat untuk mengevaluasi dan bersama-sama melakukan
refleksi tindakan sehingga dapat merencanakan perbaikan pembelajaran
setiap Siklus.

a. Hasil Nilai Pra Siklus I

Berdasarkan perbaikan pembelajaran Pra Siklus I yang telah dilakukan, berikut


disajikan Tabel 4.1 hasil nilai Pra Siklus I.

Tabel 4.1
Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pra
Siklus I
NO NAMA KKTP NILAI KETERANGAN
1 AQILLAH OLIVIA ZALIENTY 75 75 Tuntas

2 CHALYSTA CAROLIN 75 75 Tuntas

3 DZIKRUL FAJRI FITRIAN 75 75 Tuntas

4 FAUZI KHANSA AZZURA 75 75 Tuntas

5 FIAN ALFIANDI 75 75 Tuntas

6 FITO ALFIANDI 75 75 Tuntas

7 GARA CAHAYA FIRDAUS 75 66,7 Tidak Tuntas

62
MUHAMMAD ARJUNA 66,7
8 75
MEISYAF Tidak Tuntas

9 MUHAMMAD FAUZAN 75 75 Tuntas

10 MUHAMMAD ZIO ABASSY 75 66,7 Tidak Tuntas

11 NAURA FITRIANY 75 75 Tuntas


NAZWA MALIKA AYUNDHA 58,3
12 75
PUTRI Tidak Tuntas

13 PRATAMA RIDHO ILAHI 75 58,3 Tidak Tuntas

14 PUTRI SYAFIRA 75 75 Tuntas

15 RIANI DWI SAFITRI 75 58,3 Tidak Tuntas

16 SILVIA RIZKY KHAIRUNNISA 75 75 Tuntas

Rata-rata 70,31 %

Tuntas 62,5 %

Tidak Tuntas 37,5 %

Mengacu pada Tabel 4.1 di atas, peneliti mendapatkan data bahwa nilai rata-
rata evaluasi perbaikan pembelajaran Siklus I yaitu 70,31. Siswa yang memenuhi
KKTP sebanyak 10 orang dengan persentase 62,5% dan siswa yang belum memenuhi
KKTP sebanyak 6 orang dengan persentase 37,5% dimana batas tuntas atau KKTP
pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah 75. Untuk lebih
rincinya rentang nilai siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.

63
Tabel 4.2
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Pra Siklus I
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 0 – 19 0

2 20 – 39 0

3 40 – 59 3

4 60 – 79 13

5 80 – 100 0
JUMLAH 16

Dari Tabel 4.2 di atas dapat dilihat dari 16 orang siswa terdapat 3 orang siswa yang
mendapat nilai direntang 40 – 59, 13 orang siswa yang mendapat nilai direntang 60
– 79, sedangkan tidak ada seorangpun siswa yang mendapat nilai direntang; 0 – 19,
20 – 39 maupun 80 – 100. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada Grafik 4.1
di bawah ini.

Grafik 4.1
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Pra Siklus I

Chart Title
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4

RENTANG NILAI FREKUENSI

64
Adapun hal-hal yang ditemukan pada pembelajaran Siklus I sebagai berikut.

1) Nilai hasil belajar belum memuaskan.

2) Nilai hasil belajar siswa masih ada yang dibawa KKTP.

3) Rata-rata klasikal pada pembelajaran Pra Siklus I adalah 70,31 dengan presentase
ketuntasan 62,5%, dari 16 orang siswa hanya 10 orang siswa yang mencapai nilai
sama dan di atas KKTP (≥ 75).

b. Hasil Nilai Siklus I

Berdasarkan perbaikan pembelajaran Siklus I yang telah dilakukan, berikut ini


disajikan Tabel 4.3 hasil nilai Siklus I.

Tabel 4.3
Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siklus I
NO NAMA KKTP NILAI KETERANGAN

1 AQILLAH OLIVIA ZALIENTY 75 75 Tuntas

2 CHALYSTA CAROLIN 75 91 Tuntas

3 DZIKRUL FAJRI FITRIAN 75 91 Tuntas

4 FAUZI KHANSA AZZURA 75 83 Tuntas

5 FIAN ALFIANDI 75 75 Tuntas

6 FITO ALFIANDI 75 67 Tidak Tuntas

7 GARA CAHAYA FIRDAUS 75 83 Tuntas

8 MUHAMMAD ARJUNA MEISYAF 75 75 Tuntas

65
9 MUHAMMAD FAUZAN 75 91 Tuntas

10 MUHAMMAD ZIO ABASSY 75 67 Tidak Tuntas

11 NAURA FITRIANY 75 91 Tuntas

NAZWA MALIKA AYUNDHA 67 Tidak Tuntas


12 75
PUTRI

13 PRATAMA RIDHO ILAHI 75 67 Tidak Tuntas

14 PUTRI SYAFIRA 75 91 Tuntas

15 RIANI DWI SAFITRI 75 67 Tidak Tuntas

16 SILVIA RIZKY KHAIRUNNISA 75 83 Tuntas

Rata-rata 79

Tuntas 68,8%

Tidak Tuntas 31,2%

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, peneliti mendapatkan data nilai rata-rata evaluasi
perbaikan pembelajaran Siklus I yaitu 77,9. Siswa yang mencapai KKTP sebanyak 11
orang dengan persentase 68,8% dan siswa yang belum mencapai KKTP sebanyak 5
orang dengan persentase 31,2% dimana batas tuntas atau KKTP pada Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah 75. Untuk lebih rincinya nilai siswa
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.4 di
bawah ini.

Tabel 4.4
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus I

66
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 0 – 19 0
2 20 – 39 0
3 40 – 59 0
4 60 – 79 8
5 80 – 100 8
JUMLAH 16

Dari Tabel 4.4 di atas dapat dilihat dari 16 orang siswa terdapat 8 orang siswa yang
mendapat nilai direntang 60 – 79, 8 orang siswa yang mendapat nilai direntang 80 –
100, sedangkan tidak ada seorangpun siswa yang mendapat nilai direntang; 0 – 19,
20 – 39, dan 40 - 59. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada Gambar 4.2 di
bawah ini.

Total
9
8
7
6
5
4 Total
3
2
1
0
0 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 100

Gambar 4.2

Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus I
Adapun hal-hal yang ditemukan pada pembelajaran Siklus I sebagai berikut.

67
1) Nilai hasil belajar mengalami peningkatan.
2) Indikator keberhasilan individu telah tercapai dan terjadi peningkatan pada rata-
rata klasikal, di mana rata-rata nilai sebesar 79.
3) Indikator keberhasilan klasikal telah tercapai dimana persentase ketuntasan
sebesar 68,8%, dari 16 orang siswa, 8 orang siswa berhasil mendapat nilai sama
dan diatas KKTP (≥ 75).

c. Hasil Nilai Siklus II

Berdasarkan perbaikan pembelajaran Siklus I yang telah dilakukan, berikut ini


disajikan Tabel 4.5 hasil nilai Siklus I.

Tabel 4.5
Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siklus II
NO NAMA KKTP NILAI KETERANGAN

1 AQILLAH OLIVIA ZALIENTY 75 92 Tuntas

2 CHALYSTA CAROLIN 75 92 Tuntas

3 DZIKRUL FAJRI FITRIAN 75 92 Tuntas

4 FAUZI KHANSA AZZURA 75 83 Tuntas

5 FIAN ALFIANDI 75 75 Tuntas

6 FITO ALFIANDI 75 67 Tidak Tuntas

7 GARA CAHAYA FIRDAUS 75 83 Tuntas

8 MUHAMMAD ARJUNA MEISYAF 75 75 Tuntas

9 MUHAMMAD FAUZAN 75 92 Tuntas

68
10 MUHAMMAD ZIO ABASSY 75 67 Tidak Tuntas

11 NAURA FITRIANY 75 92 Tuntas

NAZWA MALIKA AYUNDHA 75 Tuntas


12 75
PUTRI

13 PRATAMA RIDHO ILAHI 75 83 Tuntas

14 PUTRI SYAFIRA 75 92 Tuntas

15 RIANI DWI SAFITRI 75 67 Tidak Tuntas

16 SILVIA RIZKY KHAIRUNNISA 75 92 Tuntas

Rata-rata 82,43

Tuntas 81,25%

Tidak Tuntas 18,75%

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, peneliti mendapatkan data nilai rata-rata evaluasi
perbaikan pembelajaran Siklus II yaitu 82,43. Siswa yang mencapai KKTP sebanyak
13 orang dengan persentase 81,25% dan siswa yang belum mencapai KKTP sebanyak
5 orang dengan persentase 18,75% dimana batas tuntas atau KKTP pada Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah 75. Untuk lebih rincinya nilai siswa
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6 di
bawah ini.

69
Tabel 4.6
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus II
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 0 – 19 0
2 20 – 39 0
3 40 – 59 0
4 60 – 79 6
5 80 – 100 10
JUMLAH 16

Dari Tabel 4.6 di atas dapat dilihat dari 16 orang siswa terdapat 6 orang siswa yang
mendapat nilai direntang 60 – 79, 10 orang siswa yang mendapat nilai direntang 80
– 100, sedangkan tidak ada seorangpun siswa yang mendapat nilai direntang; 0 – 19,
20 – 39, dan 40 - 59. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada Gambar 4.3 di
bawah ini.

FREKUENSI
12

10

0
0 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 100

Gambar 4.3

70
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus II
Adapun hal-hal yang ditemukan pada pembelajaran Siklus I sebagai berikut.

4) Nilai hasil belajar mengalami peningkatan.


5) Indikator keberhasilan individu telah tercapai dan terjadi peningkatan pada rata-
rata klasikal, di mana rata-rata nilai sebesar 82,43.
6) Indikator keberhasilan klasikal telah tercapai dimana persentase ketuntasan
sebesar 81,25%, dari 16 orang siswa, 12 orang siswa berhasil mendapat nilai
sama dan diatas KKTP (≥ 75).

d. Hasil Nilai Siklus III

Berdasarkan perbaikan pembelajaran Siklus II yang telah dilakukan, berikut ini


disajikan Tabel 4.5 hasil nilai Siklus III.

Tabel 4.7
Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siklus III
NO NAMA KKTP NILAI KETERANGAN

1 AQILLAH OLIVIA ZALIENTY 75 100 Tuntas

2 CHALYSTA CAROLIN 75 100 Tuntas

3 DZIKRUL FAJRI FITRIAN 75 100 Tuntas

4 FAUZI KHANSA AZZURA 75 92 Tuntas

5 FIAN ALFIANDI 75 83 Tuntas

6 FITO ALFIANDI 75 83 Tuntas

7 GARA CAHAYA FIRDAUS 75 83 Tuntas

71
8 MUHAMMAD ARJUNA MEISYAF 75 83 Tuntas

9 MUHAMMAD FAUZAN 75 100 Tuntas

10 MUHAMMAD ZIO ABASSY 75 83 Tuntas

11 NAURA FITRIANY 75 100 Tuntas

NAZWA MALIKA AYUNDHA 83 Tuntas


12 75
PUTRI

13 PRATAMA RIDHO ILAHI 75 92 Tuntas

14 PUTRI SYAFIRA 75 100 Tuntas

15 RIANI DWI SAFITRI 75 83 Tuntas

16 SILVIA RIZKY KHAIRUNNISA 75 92 Tuntas

Rata-rata 91,56

Tuntas 100%

Tidak Tuntas 0%

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, peneliti mendapatkan data nilai rata-rata evaluasi
perbaikan pembelajaran Siklus III yaitu 82,43. Siswa yang mencapai KKTP sebanyak
16 orang dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang tidak mencapai KKTP
dimana batas tuntas atau KKTP pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti adalah 75. Untuk lebih rincinya nilai siswa pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus III

72
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 0 – 19 0
2 20 – 39 0
3 40 – 59 0
4 60 – 79 0
5 80 – 100 16
JUMLAH 16

Dari Tabel 4.8 di atas dapat dilihat dari 16 orang siswa terdapat 16 orang siswa yang
mendapat nilai direntang 80 – 100, sedangkan tidak ada seorangpun siswa yang
mendapat nilai direntang; 0 – 19, 20 – 39, 40 – 59 dan 60 – 79 . Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat seperti pada Gambar 4.4 di bawah ini.

FREKUENSI
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 100
1 2 3 4 5

2. Hasil Perbandingan Nilai Setiap Siklus


Berdasarkan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan, berikut ini disajikan
Tabel 4.9 perbandingan nilai siswa setiap Siklus.

Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Siswa Setiap Siklus


NO NAMA KKTP NILAI

73
PRA SIKLUS SIKLUS SIKLUS
SIKLUS I II III
AQILLAH OLIVIA 75 92 100
1 75
ZALIENTY 75
CHALYSTA 91 92 100
2 75
CAROLIN 75
DZIKRUL FAJRI 75 91 92 100
3 75
FITRIAN

FAUZI KHANSA 75 83 83 92
4 75
AZZURA

5 FIAN ALFIANDI 75 75 75 75 83

6 FITO ALFIANDI 75 75 67 67 83
GARA CAHAYA 66,7 83 83 83
7 75
FIRDAUS

MUHAMMAD 66,7 75 75 83
8 75
ARJUNA MEISYAF

MUHAMMAD 75 91 92 100
9 75
FAUZAN

MUHAMMAD 66,7 67 67 83
10 75
ZIO ABASSY

11 NAURA FITRIANY 75 75 91 92 100


NAZWA MALIKA 58,3 67 75 83
12 75
AYUNDHA PUTRI

PRATAMA 58,3 67 83 92
13 75
RIDHO ILAHI

14 PUTRI SYAFIRA 75 75 91 92 100


RIANI DWI 58,3 67 67 83
15 75
SAFITRI

74
SILVIA RIZKY 75 83 92 100
16 75
KHAIRUNNISA

Rata-rata 70,31 79 82,43 91,56

Tuntas 62,5% 68,8% 81,25% 100%

Tidak Tuntas 37,5% 31,2% 18,75% 0%

Mengacu pada Tabel 4.9 di atas, peneliti mendapatkan data bahwa nilai rata-rata
evaluasi hasil belajar mengalami peningkatan yaitu pada Pra Siklus 70,31 meningkat
menjadi 79 pada Siklus I (peningkatan sebesar 8,69), meningkat menjadi 82,43 pada
Siklus II (peningkatan sebesar 3,43) dan meningkat menjadi 91,56 pada Siklus III
(pengingkatan sebesar 9,13). Presentase ketuntasan klasikal juga mengalami
peningkatan pada setiap Siklus. Pada Pra Siklus, presentase ketuntasan klasikal
sebesar 62,5 % meningkat menjadi 68,8 % pada Siklus I (peningkatan sebesar 6,3 %),
pada Siklus II meningkat menjadi 81,25% dan pada siklus III meningkat menjadi
100%. Untuk lebih rincinya perbandingan nilai siswa setiap Siklus dapat dilihat pada
Tabel 4.10 di bawah ini.

Tabel 4.10 Perbandingan Frekuensi Nilai Siswa Setiap Siklus


JUMLAH SISWA
RENTANG
NO Siklus II Siklus
NILAI PRA SIKLUS SIKLUS I
III
1 0 – 19 0 0 0 0
2 20 – 39 0 0 0 0
3 40 – 59 3 0 0 0
4 60 – 79 13 8 6 0
5 80 – 100 0 8 10 16
JUMLAH 16

75
Tabel 4.10 di atas, dapat dilihat terjadi peningkatan frekuensi hasil belajar dari setiap
Siklus, terutama pada rentang 80 – 100. Yang sebelumnya 0 siswa yang mendapatkan
nilai pada rentang tersebut pada Pra siklus menjadi 8 orang pada Siklus 1, naik
menjadi 10 orang pada siklus II dan naik menjadi 16 orang pada siklus III. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat seperti pada Gambar 4.5 di bawah ini.

Gambar 4.5 Perbandingan Frekuensi Nilai Tiap Siklus

Chart Title
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 100
1 2 3 4 5

JUMLAH SISWA PRA SIKLUS JUMLAH SISWA SIKLUS I


JUMLAH SISWA Siklus II JUMLAH SISWA Siklus III

B. Pembahasan

Proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan selama dua Siklus telah


menghasilkan perubahan yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa bila
dibandingkan sebelum diadakannya perbaikan pembelajaran. Dari data hasil evaluasi
menunjukkan terjadi peningkatan nilai dan kenaikan persentase ketuntasan klasikal,
seperti pada Tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11
Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa Per Siklus

76
No Tahap Pembelajaran Rata-rata Kelas Ketuntasan (%)

1 Pra Siklus 70,31 62,5

2 Siklus I 79 68,8

3 Siklus II 82,43 81,25

4 Siklus III 91,56 100

Pada pembelajaran Pra Siklus, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan,


menunjukkan persentase ketuntasan masih rendah hanya sekitar 62,5% dari 16
orang siswa terdapat 10 orang siswa yang mampu mendapat nilai sama atau di atas
KKTP (≥ 75), pada Siklus I persentase ketuntasan siswa meningkat menjadi 68,8%
dari 16 orang siswa terdapat 11 orang siswa yang mampu mendapat nilai sama atau
di atas KKTP (≥ 75), pada Siklus II presentase ketuntatasan siswa meningkat menjadi
81,25% dari 16 siswa terdapat 13 orang siswa yang mampu mendapat nilai sama atau
di atas KKTP (≥ 75), sedangkan pada siklus III presentase ketuntasan siswa
meningkat menjadi 100% dari 16 siswa keseluruhan mampu mendapat nilai sama
atau di atas KKTP (≥ 75). Peningkatan nilai ketuntasan siswa sudah mencapai target
indikator keberhasilan penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas kelas
pada Pra Siklus , banyaknya siswa yang tidak dapat menyimpulkan pembelajaran,
guru hanya bertanya, tanpa membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
Pada Siklus I, aktifitas kelas sudah maksimal, siswa sudah aktif dalam mengikuti
pembelajaran, guru juga sudah maksimal melakukan aktivitas pengajaran di kelas,
pada Siklus II siswa sudah mampu menyimpulkan dan mendemostrasikan materi
pembelajaran melalui beberapa metode belajar, aktivitas kelas juga sudah maksimal
sedangkan pada siklus III seluruh siswa sudah mampu belajar secara mandiri ,
aktivitas kelas juga bertambah maksimal.

77
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Rin W dan David R. Krathwohl. A Taksonomi for Learning, Teaching, and
Assessing: A Revision of Bloom’s Taksonomi of Educational Objectives. New York:
Addison Wesley Longman, Inc., 2001.

Arikunto. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Baron, Leora. Problem Based Learning, p. 1, (2003) (http:/ / www. Academy @fiu.
edu/ atresourcesttqt. html)
Endang UU No 20 tahun 2003 http://endang965.wordpress.com/peraturan-
diknas/uu-sisdiknas/ di akses pada tanggal 08 mei 2014 pukul 23:00

Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. Principles of instructional design. 4th ed.
Orlando: Holt, Rinehart, and Winston, 1992.

Hopkins. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Kemp, Jerrold E. The Instructional Design Process. New York: Harper and Row
Publisher, 1985.

Majid, Abdul (2014) Pembelajaran Tematik Terpadu. Rosda. Bandung

Makmun, A. S. 2005. Psikologi Kependidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pranada Medi,


2004.

Miller, John. P., dan Seller W. (1985).Curriculum perspective and practice. New
Muslich, Masnur. (2009). Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Reasearch)
Pedoman Praktis bagi Guru Profesional. Jakarta : Bumi Aksara.

Nur, Mohamad. Model Berdasarkan Masalah. Surabaya: LPMP Ditjen PMPTK


Depdiknas., 2006.

NN. (2011) Definisi hasil belajar http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-


definisi-hasil-belajar.html diakses pada tanggal 05 juni 2014 pukul 21:30
Poerwodarminto W.J.S.(1987). Metedologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Gaung
Persada.

Purwanto. (2011). Pembelajaran Desain dalam Penilaian. Surabaya: PT. Bina Ilmu

78
Rasyid, Harun dan Masyur. (2008). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana
Prima.
Reigeluth, Charles. M. Instructional Design Theories and Models, An Overview of their
Current Status. London: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers, 1983.

Romizowsky, A. J. Designing Instructional System, Decision Making in Course Palanning


and Curriculum Design. London: Kagan Page Ltd., 1981.

Smith, Patricia L. dan Tillman J Ragan. Intructional Design. New York: Macmillan
Publshing Company, 1993.

SudjanaNana. (2011). Model Pembelajaran Penilaian. Bandung: Alfabeta

Suci, N. M. 2008. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan


Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahapeserta didik
Jurusan Ekonomi Undiksha. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.
Vol. 2 no. 1. PP. 74-86.

Syah (2003) http://majalahsiantar.blogspot.com/2012/10/faktor-yang


mempengaruhi-proses-belajar.html diakses pada tanggal 23 mei 2014 pukul
15:30

Winata, Udin S., dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas
Terbuka.

http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-
para.html, diakses pada tanggal 08 mei 2014, pukul 23:10
http://www.slideshare.net/ismdn/teori-hasil-belajar-menurut-para-ahli diakses
pada tanggal 05 juni 2014 pukul 18.30

http://internetsebagaisumberbelajar.blogspot.com/2010/07/pengertian-
penerapan.html diakses pada tanggal 05 juni 2014 pukul 18.35

http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/PDK-2013-67-
Kerangka-Dasar-Kurikulum-Kompetensi-SD.pdf diakses pada tanggal 05 juni
2014 pukul 18.35

http://misemarum084.blogspot.com/2012/03/problem-based-learning-pbl.html-
menurut-Suyanto(2008:21) diakses pada tanggal 05 juni 2014 pukul 20.30

79
http://artikata.com/arti-381946-meningkatkan.html diakses pada tanggal 05 juni
2014 pukul 21:30
http://PBL/Problem%20Based%20Learning%20_%20gayahidupalami-Torp dan
Finkle (1995).htm diakses pada tanggal 01 juni 2014 pukul 23:30

http://komangsuardika.blogspot.com/2012/05/problem-based-learning_05.html#_
diakses pada tanggal 01 juni 2014 pukul 23:34

http://exa321.wordpress.com/2010/10/30/85/ diakses pada tanggal 01 juni 2014


pukul 00:02

80
LAMPIRAN 1 LEMBAR OBSERVASI GURU

LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN PRA SIKLUS 1


PENGETAHUAN INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM KERAGAMAN
PELAJARAN PAI & BP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Kelas : IV
Hari/ Tanggal : 01 Desember 2023
Fokus Observasi Penjelasan guru, pembimbingan dalam proses
pembelajaran, penggunaan media pembelajaran,
keaktifan siswa

Aktivitas Guru :
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Menyampaikan Apersepsi √ Dalam penyampaian
materi sebelumnya sudah
baik. Namun, sebaiknya
menjelaskan dengan detail
agar siswa memahaminya.
2. Memotivasi/membangkitk √ Guru sudah mampu dalam
an minat siswa memotivasi/
membangkitkan minat
siswa dalam mengikuti
proses belajar.
3. Menghubungkan dengan √ Guru sudah baik dalam
materi sebelumnya menghubungkan dengan
materi sebelumnya.
Namun, harus lebih

81
dijelaskan dengan
perlahan agar siswa
memahaminya.
4. Menyampaikan tujuan √ Penyampaian tujuan
pembelajaran pembelajaran sudah tepat.
5. Penjelasan konsep √ Guru sudah menjelaskan
pembelajaran oleh guru konsep pembelajaran
dengan baik.
6. Penguasaan guru terhadap √ Guru sudah menguasai
materi materi.
7. Meningkatkan keterlibatan √Guru sudah menjelaskan
siswa dalam kegiatan dengan baik. Namun,
belajar siswa masih ada yang
belum aktif dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik
didalam kelas.
8. Mengajukan pertanyaan √ Guru sudah mengajukan
kepada siswa pertanyaan kepada siswa
dengan baik.
9. Memberikan kesempatan √ Guru memberikan
berpikir kepada siswa kesempatan kepada siswa
untuk menjawab menjawab pertanyaan.
pertanyaan
10. Memberikan √ Guru setiap siswa mampu
pujian/penghargaan menjawab, selalu
kepada siswa yang diberikan pujian. Seperti
menjawab pertanyaan hebat, pintar.
dengant tepat
11. Memberikan kesempatan √ Guru selalu memberikan
siswa untuk bertanya kesempatan siswa untuk
bertanya apabila ada yang
masih kurang dipahami.
12. Menggunakan media √ Guru sudah menggunakan
pembelajaran dengan tepat media audio visual dengan

82
tepat.
13. Membimbing siswa √Guru hanya bertanya,
menyimpulkan materi tanpa membimbing siswa
pembelajaran menyimpulkan materi
pembelajaran.
14. Menggunakan bahasa yang √ Dalam menerangkan
baik dan benar pembelajaran sudah
menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Guru
dalam menerangkan
materi juga menggunakan
bahasa yang mudah anak
mengerti.
15. Menumbuhkan interaksi √ Siswa saling berinteraksi
antar siswa setiap guru mengangkat
kartu bergambar untuk
anak-anak membacanya.

Observer,

SYARIFAH AINI, S.Pd

83
LAMPIRAN 2 LEMBAR OBSERVASI SISWA

LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN PRA SIKLUS 1


PENGETAHUAN INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM KERAGAMAN
PELAJARAN PAI & BP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Kelas : IV
Hari/ Tanggal : 01 DESEMBER 2023
Fokus Observasi : Kegiatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar

Aspek yang di Kemunculan Komentar


No.
Observasi Ada Tidak
1Siswa 10 6 Siswa
1memperhatikan Siswa Siswa memperhatikan
apersepsi yang apersepsi yang
diberikan oleh guru diberikan oleh
guru sebesar
62,5%
2Siswa konsentrasi 10 6 Siswa konsentrasi
.saat pembelajaran Siswa Siswa saat
berlangsung pembelajaran
berlangsung
sebesar 62,5%
3Keaktifan siswa 8 8 Siswa aktif dalam
.dalam bertanya, Siswa Siswa bertanya,
berpikir, berpikir,
berpendapat, dan berpendapat, dan
berinisiatif berinisiatif
sebesar 50%
4Siswa merasa senang 12 4 Siswa merasa

84
.dalam mempelajari Siswa Siswa senang dalam
materi mengenal pembelajaran
shalat jum’at PAIBP materi
menggunakan media shalat jum’at
audio visual dengan media
audio visual
sebesar 75%
5Siswa mampu 9 7 Siswa mampu
.menjawab Siswa Siswa menjawab
pertanyaan guru pertanyaan guru
berkaitan dengan berkaitan dengan
permasalahan yang permasalahan
ada pada video yang ada pada
pembelajaran video
diberikan pembelajaran
(Orientasi) diberikan sebesar
56,25%
6Siswa mampu 12 4 Siswa mampu
.menemukan solusi Siswa Siswa menemukan
dari permasalahan solusi dari
yang diberikan permasalahan
bersama teman yang diberikan
kelompoknya. bersama teman
(Mengorganisasika kelompoknya
n pesera didik sebesar 75%
untuk belajar)
7Siswa dapat 11 5 Siswa dapat
.berdiskusi dengan Siswa Siswa berdiskusi
baik bersama teman dengan baik
kelompoknya dan bersama teman
menuliskan hasil kelompoknya dan
diskusi tersebut pada menuliskan hasil
lembar LKPD yang diskusi tersebut
diberikan. pada lembar
(Membimbing LKPD yang
penyelidikan diberikan sebesar

85
mandiri dan 68,75%
kelompok)
8Siswa mampu 14 2 Siswa mampu
.mempresantasikan Siswa Siswa mempresantasika
hasil diskusi n hasil diskusi
kelompok yang telah kelompok yang
ditulis dalam lembar telah ditulis
LKPD. dalam lembar
(Mengembangkan LKPD sebesar
dan menyajikan 87,5%
hasil karya)
9Siswa dapat 10 6 Siswa dapat
.memahami materi Siswa Siswa memahami materi
mengenal shalat mengenal shalat
jum’at yang di jum’at yang di
sampaikan sampaikan
menggunakan model menggunakan
pembelajaran model
problem based pembelajaran
learning (PBL). problem based
(Menganalisis dan learning (PBL)
mengevaluasi sebesar 62,5%
proses pemecahan
masalah)
1Siswa dapat 9 7 Siswa dapat
0menyimpulkan Siswa Siswa menyimpulkan
.pembelajaran. pembelajaran
sebesar 56,25%

Guru PAI & BP

DESIYANA, S.Pd
NIP. 19881214 201903 2 004

86
MODUL AJAR PRA SIKLUS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Desiyana, S.Pd


Institusi : SD Negeri 002 Bintan Timur
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase / Kelas : B / IV
Materi : BAB III Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman
Sub Bab : Keragaman Sebagai Sunatullah
Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit

Kompetensi Awal:
Peserta didik dapat mendeskripsikan keragaman sebagai sunnatullah, memahami
ajaran kebaikan dalam Islam serta Saling menghargai dan menghormati yang
berbeda agama (toleransi)

Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:


Profil pelajar pancasila yang ingin dicapai adalah:
1. Berkebinekaan global
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila
Berkebinekaan global dengan cara melatih peserta didik tidak membeda-
bedakan teman ketika pembentukan kelompok diskusi atau praktikum.
2. Bergotong royong
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila bergotong
royong dengan cara melatih peserta didik untuk saling membantu bekerjasama
dalam kelompok saat melaksanakan kegiatan praktikum, diskusi, maupun
presentasi hasil kerja kelompok.
3. Bernalar kritis
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila bernalar
kritis dengan cara melatih peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan dalam
peristiwa kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik materi.

Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah:


1. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah)
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah) dengan dengan cara melatih
peserta didik menemukan keragaman yang ada di indonesia

87
2. Berkeadaban (Ta’addub)
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
berkeadaban (Ta’addub) dengan cara melatih peserta didik agar dapat memiliki
sikap atau adab dalam menyikapi keragaman yang ada

Sarana dan Prasarana:


1. Ruang Kelas
2. Alat dan Bahan :- Spidol dan ATK lainnya WorksheetVideo atau poster tentang
keragaman
LCD Projector - Laptop
3. Materi dan Sumber Bahan Ajar :
a. Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 4 Kemendikbud RI tahun 2021

Target Peserta Didik : FASE B Kelas IV


Peserta didik regular
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Ceramah, penugasan, kelompok, diskusi,
presentasi

Tujuan Pembelajaran Kriteria Tujuan Pembelajaran


1. Peserta didik dapat mendeskripsikan 1.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan
keragaman sebagai sunatullah agar keragaman sebagai sunnatullah agar
saling mengenal (lita’arafu) dengan saling mengenal (lita’arafu) dengan
baik melalui kegiatan mendengarkan benar (C2)
penjelasan dan kerja kelompok 1.2 Peserta didik dapat mencari informasi
mencari informasi mengenai Mengenai keragaman penduduk
keragaman di Indonesia. Indonesia (C4)

2. Peserta didik dapat menemukan 2.1 Peserta didik dapat menyebutkan ajaran
ajaran kebaikan dari agama islam dan kebaikan dari agama islam dan agama
agama selain islam dengan tepat dan selain Islam dengan tepat (C1)
mengungkapkan perasaan mengenai 2.2Peserta didik dapat mengungkapkan
pengalaman bergaul dengan teman perasaan mengenai pengalaman bergaul
yang berada agama dengan baik dengan teman yang berbeda agama
melalui kegiatan mengamati gambar dengan baik.(C3)
dan menemukan informasi 2.3 Peserta didik dapat menemukan ajaran
dilingkungan sekitar. kebaikan dari agama islam dan agama
selain Islam dilingkungan sekitar (C4)

88
3. Peserta didik mampu menghormati 3.1Peserta didik mampu membedakan
dan menghargai pemeluk agama yang rumah ibadah agama islam dengan
berbeda agama, baik di lingkungan agama lainnya (C2)
sekolah maupun di lingkungan 3.2Peserta didik dapat
tempat tinggalnya dengan benar, mengimplementasikan sikap saling
melalui kegiatan membaca teks dan menghormati dan menghargai pemeluk
kerja kelompok agama yang berbeda baik di lingkungan
sekolah maupun lingkungan tempat
tinggalnya dengan benar.(C3)
3.3.Peserta didik dapat merincikan sikap
toleransi dan batasan-batasannya (C4)

Pemahaman Bermakna:
Dengan pemahaman bermakna peserta didik mampu menghargai perbedaan
budaya yang ada dan menanamkan sifat toleransi sejak dini supaya bisa
menerima perbedaan yang ada di lingkungan sekitar.

Pertanyaan Pemantik
- Apakah yang dimaksud dengan keragaman itu?
- Apakah kalian pernah bertemu dengan beberapa orang dari berbagai suku
dan bangsa lain?
- Dimana / kapan kalian bertemu mereka?
- Bagaimana perasaan kalian saat bertemu mereka?

Kegiatan Pembelajaran :
Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
1. Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru Indonesia ,
menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
2. Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan buku teks, laptop, alat
dan bahan yang dibutuhkan

Pertemuan Pertama (3 JP x 35 menit)

89
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Sintak (Orientasi) menit
• Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai
kesepakatan kelas ( menyapa, mengecek kehadiran, kerapian,
dan dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh salah seorang
siswa
• Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya.
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme (Kewarganegaraan dan kebangsaan
(muwatanah).
• Guru mereview secara singkat pembelajaran
sebelumnya/Pembelajaran yang berkaitan dengan materi hari
ini.
• Guru mengadakan tes kemampuan awal melalui pertanyaan
pemantik
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti 80
menit
Sintaks 1 (Orientasi peserta didik pada masalah)
• Peserta didik mengamati video yang ditampilkan.
https://youtu.be/NA4muabsC7U?si=TXJnWueSr9WvYOky
• Peserta didik diberikan pertanyaan tentang permasalahan yang
terdapat dalam video tersebut. (Apersepsi)
• Peserta didik memberikan tanggapan atas pertanyaan yang
berikan guru (Critical Thinking)
• Guru menjelaskan terkait keragaman sebagai sebagai
Sunnatullah dalam buku siswa.

Sintaks 2 (Mengorganisasikan pesera didik untuk belajar)


• Peserta didik yang telah dibagi beberapa kelompok (sesuai
kondisi peserta didik dalam satu kelas (Berkebinekaan Global)
• Guru menyampaikan tugas kelompok yaitu mencari jenis
keragaman penduduk Indonesia.
• Setiap kelompok mendapat tugas untuk mencari informasi
mengenai keragaman penduduk Indonesia (keragaman bangsa,

90
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
suku dan agama) pada rubrik Aktivitas Kelompok.
Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah)

Sintaks 3 (Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok)


• Peserta didik aktif dalam berdiskusi berkaitan dengan tugas
yang diberikan oleh guru dan saling membantu dalam
menyelesaikan tugas tersebut. (Decision Making)
• Hasil penelusuran informasi ditulis di kertas origami dengan
warna yang berbeda, lalu ditempel di LKPD yang disediakan oleh
guru dengan tata letak yang menarik. (Creatif Thingking)

Sintaks 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)


• Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
masing – masing , lalu untuk menambah informasi tentang
materi keragaman setiap kelompok (Communication)

Sintaks 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
• Peserta didik bersama dengan guru mengevaluasi kegiatan yang
baru saja dilakukan. (Communication)
Kegiatan Penutup 15
menit
Penyimpulan:
• Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang keragaman
sebagai Sunnatullah bagaimana sikap dalam menyikapi
keragaman (Berkeadaban (Ta’addub)
• Refleksi belajar peserta didik. (Reflective Thinking)
• Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang akan
dipelajari di pertemuan yang akan datang.
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan
doa, mengucapkan salam.

91
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Refleksi Peserta didik:

Asesmen / Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran :


Asesmen
No Jenis Asesmen Bentuk Asesmen
• Pertanyaan pemantik sebelum pembelajaran
1 Diagnostik dimulai.
• Tanya jawab sebagai tindak lanjut.
Penilaian proses, observasi sikap, performa
berupa presentasi dan pameran hasil karya,
2 Formatif keterampilan dan pengetahuan selama peserta
didik memahami keragaman sebagai
Sunnatullah dan meneladani sikap toleransi.

92
3 Sumatif Tertulis

1. Rubrik Penilaian Diagnostik


a. Diagnostik Non Kognitif
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apa kabar hari ini?
2. Apakah ada yang sakit hari ini?
3. Apakah kalian dalam keadaan sehat?
4. Apakah anak-anak merasa
bersemangat hari ini?
5. Apakah anak-anak sudah makan?
6. Apakah tadi malam sudah belajar?
b. Diagnostik Kognitif
1) Pernahkah ananda bertemu dengan beberapa orang dari berbagai suku
dan bangsa lain? Dimana ananda bertemu mereka? Apa yang ananda
lakukan kepada mereka?
Format Penilaian Kognitif
No Nama Siswa Aspek Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
(21- 40) (41- 60) (61- 80) (81- 100)
1.
2.
3.

2) Penilaian Formatif
1) Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian: Rubrik
Nama Peserta didik : ....................

93
S S K
No Indikator
L R D

Aku meyakini
1 bahwa keragaman sebagai
sunnatullah.
.

Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan

2) Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................

No. Indikator SL SR KD TP

Aku menunjukkan sikap saling menghormati


1. dan menghargai antar umat beragama sebagai
cerminan dari iman dengan baik dan benar.

Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan

94
Rubrik dan Penilaian kerja Kelompok

95
Aspek Penilaian
Nama
No Ketepatan Estetika (nilai seni) Jumlah Nilai
Kelompok
jawaban pajangan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3

Pedoman skor
No Skor Predikat Kriteria

1 8 Sangat baik Semua jawaban benar/tepat, menarik

2 6 Baik Sebagian besar jawaban benar, menarik

3 4 Cukup Separuh jawaban benar, menarik

4 2 Kurang Sebagian kecil jawaban benar, menarik

Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x100


16
Berkebinekaan Gotong Bernalar
Jumlah Nilai

Nilai Akhir

Predikat
Nama global Royong Kritis
No
Siswa
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

96
Rubrik Penilaian dan Hasil Tes Siklus 1
No Nama Siswa Aspek Penilaian

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

86-100 76-85 50-75 0-50

1 AQILLAH OLIVIA ZALIENTY

2 CHALYSTA CAROLIN

3 DZIKRUL FAJRI FITRIAN

4 FAUZI KHANSA AZZURA

5 FIAN ALFIANDI

6 FITO ALFIANDI

7 GARA CAHAYA FIRDAUS

8 MUHAMMAD ARJUNA
MEISYAF

9 MUHAMMAD FAUZAN

10 MUHAMMAD ZIO ABASSY

11 NAURA FITRIANY

12 NAZWA MALIKA AYUNDHA


PUTRI

13 PRATAMA RIDHO ILAHI

14 PUTRI SYAFIRA

15 RIANI DWI SAFITRI

16 SILVIA RIZKY KHAIRUNNISA

Rata-rata

97
Kriteria Skor

Sangat baik dalam mendeskripsikan menjawab pertanyaan 8

Baik dalam mendeskripsikan menjawab pertanyaan 6

Cukup dalam mendeskripsikan menjawab pertanyaan 4

Kurang dalam mendeskripsikan menjawab pertanyaan 2


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir : x 100
12

Pengayaan dan Remedial


1. Kegiatan remedial:
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan
tugas individual tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang
bersangkutan.

2. Kegiatan pengayaan:
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain,
guru memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat
daya serapnya terhadap materi yang telah dipelajari

Glosarium
• Sunatullah : hukum Allah Swt. yang disampaikan kepada umat manusia
melalui para rasul,
• undang-undang keagamaan yang diterapkan oleh Allah Swt. yang termaktub di
dalam Al-Qur’an, hukum (kejadian dan sebagainya) alam yang berjalan secara
tetap dan otomatis.
• Toleransi : bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membolehkan,
membiarkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiassaan,
kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian
sendiri.

98
I. Daftar Pustaka
• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Buku Panduan Guru Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V. Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas 1V. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Mengetahui, Kijang,27 November2023


Kepala SDN 002 Bintan Timur Guru PAI&BP

NALSER HILAL, S.Pd.SD DESIYANA, S.Pd


NIP. 19700408 199304 1 002 NIP. 19881214 201903 2 004

99
LAMPIRAN DOKUMENTASI PRA SIKLUS 1

100
101
102
LAMPIRAN 6 LEMBAR OBSERVASI GURU

LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN SIKLUS I


PENGETAHUAN INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM KERAGAMAN
PELAJARAN PAI & BP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Kelas : IV
Hari/ Tanggal : 11 DESEMBER 2023
Fokus Observasi Penjelasan guru, pembimbingan dalam proses
pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, keaktifan
siswa
Aktivitas Guru :
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Menyampaikan Apersepsi Dalam menyampaikan

Apersepsi sudah detail.
2. Memotivasi/membangkitk Guru sudah dengan
an minat siswa maksimal

memotivasi/membangkitka
n minat belajar pada siswa.
3. Menghubungkan dengan Guru sudah baik dalam
materi sebelumnya √ menghubungkan materi
sebelumnya dengan baik.
4. Menyampaikan tujuan Guru sudah baik dalam
pembelajaran √ menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5. Penjelasan konsep √ Penjelasan konsep
pembelajaran oleh guru pembelajaran oleh guru

103
sudah tepat dan jelas
dipahami siswa.
6. Penguasaan guru terhadap √ Penguasaan materi guru
materi sudah baik.
7. Meningkatkan Dalam meningkatkan
keterlibatan siswa dalam keterlibatan siswa, guru

kegiatan belajar sudah melakukan dengan
tepat.
8. Mengajukan pertanyaan Guru selalu mengajukan

kepada siswa pertanyaan kepada siswa.
9. Memberikan kesempatan Guru selalu memberikan
berpikir kepada siswa kesempatan berpikir kepada
untuk menjawab √ siswa dalam menjawab
pertanyaan pertanyaan yang
diberikannya.
10. Memberikan Guru setiap siswa mampu
pujian/penghargaan menjawab, selalu diberikan
kepada siswa yang √ pujian. Seperti hebat,
menjawab pertanyaan pintar.
dengant tepat
11. Memberikan kesempatan √ Guru selalu memberikan
siswa untuk bertanya kesempatan siswa untuk
bertanya apabila ada yang
masih kurang dipahami.
12. Menggunakan media √ Guru sudah menggunakan
pembelajaran dengan tepat media audio visual dengan
tepat.
13. Membimbing siswa √ Guru sudah membimbing
menyimpulkan materi siswa dengan baik dalam
pembelajaran menyimpulkan materi
pembelajaran.
14. Menggunakan bahasa yang √ Dalam menerangkan
baik dan benar pembelajaran guru sudah
menggunakan bahasa yang

104
baik dan benar. Guru dalam
menerangkan materi juga
menggunakan bahasa yang
mudah anak mengerti.
15. Menumbuhkan interaksi √ Siswa saling berinteraksi
antar siswa setiap guru mengangkat
kartu bergambar untuk
anak-anak membacanya.

Observer,

SYARIFAH AINI, S.Pd

105
LAMPIRAN 7 LEMBAR OBSERVASI SISWA

LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN SIKLUS I


PENGETAHUAN INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM KERAGAMAN
PELAJARAN PAI & BP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Kelas : IV
Hari/ Tanggal : 11 DESEMBER 2023
Fokus Observasi : Kegiatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar

Aspek yang di Kemunculan Komentar


No.
Observasi Ada Tidak
1Siswa 15 1 Siswa memperhatikan
.memperhatikan Siswa Siswa apersepsi yang
apersepsi yang diberikan oleh guru
diberikan oleh guru sebesar 93,75%
2Siswa konsentrasi 16 0 Siswa konsentrasi
.saat pembelajaran Siswa Siswa saat pembelajaran
berlangsung berlangsung sebesar
100%
3Keaktifan siswa 14 2 Siswa aktif dalam
.dalam bertanya, Siswa Siswa bertanya, berpikir,
berpikir, berpendapat, dan
berpendapat, dan berinisiatif sebesar
berinisiatif 87,5%
4Siswa merasa 16 0 Siswa merasa senang
.senang dalam Siswa Siswa dalam pembelajaran
mempelajari materi PAIBP materi shalat
mengenal shalat jum’at dengan media
jum’at audio visual sebesar
100%
5Siswa mampu 13 3 Siswa mampu

106
.mengajukan Siswa Siswa mengajukan
pertanyaan pertanyaan mendasar
mendasar tentang tentang apa yang
apa yang harus harus dilakukan
dilakukan untuk untuk memecahkan
memecahkan masaalah tersebut
masalah diberikan sebesar
(menentukan 81,25%
pertanyaan
mendasar)
6Siswa mampu 15 1 Siswa mampu
.berdiskusi dan Siswa Siswa berdiskusi dan
Menyusun rencana menyusun Rencana
pembuatan proyek. pembuatan proyek
(Menyusun dan ada pembagian
rencana proyek) peran dalam
kelompok dan
mecatat hal yang
perlu disiapkan untuk
proyek diberikan
bersama teman
kelompoknya sebesar
93,75%
7Siswa dapat 14 2 Siswa dapat
.menyepakati jadwal Siswa Siswa menyepakati jadwal
dan mulai dan mulai
memperhatikan memperhatikan
tenggang waktu tenggang waktu
pembuatan proyek pembuatan proyek
(Membuat jadwal) yang diberikan
sebesar 100%
Siswa mampu 16 0 Siswa mampu
membuat proyek Siswa Siswa mrmbuat proyek dan
dan tanggalnya memastikan
sesuai jadwal pelaksanaannya
(Memonitor sesuai jadwal kepada
pelaksanaan guru yang diberikan
pembelajaran sebesar 100%
berbasis proyek
107
(PjB)
8Siswa mampu 16 0 Siswa mampu
.membahas Siswa Siswa mempresantasikan
kelayakan proyek hasil diskusi
yang dijalankan dan kelompok yang telah
mengajukan ditulis dalam lembar
laporan kepada LKPD sebesar 100%
penguji.
(Menguji dan
memberikan
penilaian atas
proyek yang
dibuat)
9Siswa dapat 14 2 Siswa dapat
.memaparkan hasil Siswa Siswa memahami materi
proyek dan mengenal shalat jum’at
menerima yang di sampaikan
tanggapan serta menggunakan model
arahan dari guri pembelajaran problem
(evaluai based learning (PBL)
pembelajaran sebesar 87,5%
berbasis proyek)
1Siswa dapat 15 1 Siswa dapat
0menyimpulkan Siswa Siswa menyimpulkan
.pembelajaran. pembelajaran sebesar
93,75%

Guru PAIBP

DESIYANA, S.Pd
NIP. 19881214 201903 2 004

108
AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Desiyana, S.Pd


Institusi : SD Negeri 002 Bintan Timur
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase / Kelas : B / IV
Materi : BAB III Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman
Sub Bab : Ajaran Kebaikan dari Islam dan Agama selain Islam
Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit

Kompetensi Awal
✓ Peserta didik dapat mendeskripsikan keragaman sebagai sunnatullah, memahami
ajaran kebaikan dalam Islam serta Saling menghargai dan menghormati yang
berbeda agama (toleransi)
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:
Profil pelajar pancasila yang ingin dicapai adalah:
1. Berkebinekaan global
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila
Berkebinekaan global dengan cara melatih peserta didik tidak membeda-bedakan
teman ketika pembentukan kelompok diskusi atau praktikum.
2. Bergotong royong
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila bergotong
royong dengan cara melatih peserta didik untuk saling membantu bekerjasama
dalam kelompok saat melaksanakan kegiatan praktikum, diskusi, maupun
presentasi hasil kerja kelompok.
3. Bernalar kritis
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila bernalar
kritis dengan cara melatih peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan dalam
peristiwa kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik materi.
Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah:
1. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah)
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah) dengan dengan cara melatih
peserta didik menemukan keragaman yang ada di indonesia
2. Berkeadaban (Ta’addub)

109
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
berkeadaban (Ta’addub) dengan cara melatih peserta didik agar dapat memiliki
sikap atau adab dalam menyikapi keragaman yang ada
Sarana dan Prasarana:
✓ Berita dari koran, majalah atau tabloid, Kertas HVS, lem, tali.
✓ Media, Power Point, Bahan ajar, Papan, Spidol

Tujuan Pembelajaran Kriteria Tujuan Pembelajaran


4. Peserta didik dapat mendeskripsikan 1.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan
keragaman sebagai sunatullah agar keragaman sebagai sunnatullah agar
saling mengenal (lita’arafu) dengan saling mengenal (lita’arafu) dengan
baik melalui kegiatan mendengarkan benar (C2)
penjelasan dan kerja kelompok 1.2 Peserta didik dapat mencari informasi
mencari informasi mengenai Mengenai keragaman penduduk
keragaman di Indonesia.
Indonesia (C4)

5. Peserta didik dapat menemukan 2.1 Peserta didik dapat menyebutkan ajaran
ajaran kebaikan dari agama islam dan kebaikan dari agama islam dan agama
agama selain islam dengan tepat dan selain Islam dengan tepat (C1)
mengungkapkan perasaan mengenai 2.2Peserta didik dapat mengungkapkan
pengalaman bergaul dengan teman perasaan mengenai pengalaman bergaul
yang berada agama dengan baik dengan teman yang berbeda agama
melalui kegiatan mengamati gambar dengan baik.(C3)
dan menemukan informasi 2.3 Peserta didik dapat menemukan ajaran
dilingkungan sekitar. kebaikan dari agama islam dan agama
selain Islam dilingkungan sekitar (C4)

6. Peserta didik mampu menghormati 3.1Peserta didik mampu membedakan


dan menghargai pemeluk agama yang rumah ibadah agama islam dengan
berbeda agama, baik di lingkungan agama lainnya (C2)
sekolah maupun di lingkungan 3.2Peserta didik dapat
tempat tinggalnya dengan benar, mengimplementasikan sikap saling
melalui kegiatan membaca teks dan menghormati dan menghargai pemeluk
kerja kelompok agama yang berbeda baik di lingkungan
sekolah maupun lingkungan tempat
tinggalnya dengan benar.(C3)
3.3.Peserta didik dapat merincikan sikap
toleransi dan batasan-batasannya (C4)

1. Pemahaman Bermakna
✓ Membiasakan diri beperilaku baik dalam kehidupan sehari – hari sesuai ajaran
islam.
✓ Menanamkan sifat toleransi sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang
110
ada
2. Pertanyaan Pemantik
✓ Tahukah kalian apa yang dinamakan kebaikan dalam agama Islam?

Kegiatan Pembelajaran

Langkah – Langkah Persiapan


Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
a. Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru Indonesia ,
menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
b. Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan proyektor, buku teks,
laptop, gawai, alat dan bahan yang dibutuhkan
Urutan Kegiatan Pembelajaran (mencerminkan penerapan Alokasi Waktu
pendekatan PjBL)
Pembelajaran ke-1 3 JP
(3x35’)
Kegiatan pembukaan: 10 Menit
6. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai
kesepakatan kelas ( menyapa, mengecek kehadiran, kerapian,
dan dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh salah seorang
siswa
7. Menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme (Kewarganegaraan dan kebangsaan
(muwaṭanah).
8. Guru mereview secara singkat pembelajaran sebelumnya/
Pembelajaran yang berkaitan dengan materi hari ini.
9. Guru mengadakan tes kemampuan awal melalui pertanyaan
pemantik
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti: 85 Menit
Pembelajaran Project Based Learning
Sintak 1 Penentuan pertanyaan mendasar
16. Guru menyajikan materi persentasi menggunakan aplikasi
Canva tentang Ajaran Kebaikan dalam Agama Islam dan Selain
Islam.
17. Peserta didik mengamati cerita bergambar, lalu guru
memberikan satu pertanyaan, mengapa Maria dan ibunya
berbuat baik kepada Nadiya, padahal mereka berdua bukan
orang Islam? (Apersepsi)
18. Peserta didik memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
sekaligus memahami materi pokok ajaran kebaikan menurut
agama selain Islam. Critical Thinking)
19. Guru memberikan penguatan terkait pertanyaan yang diberikan
111
kepada peserta didik
Sintak 2 Mendisain Perencanaan Produk
20. Setiap kelompok membuat poster tentang ajaran kebaikan
dalam islam dan selain islam. (Creatif Thingking)
21. Setiap kelompok berdiskusi menentukan peralatan dan konsep
dari poster yang akan dibuat. Critical Thinking)
Sintak 3 Menyusun Jadwal Pembuatan
22. Peserta didik dan Guru membuat kesepakatan tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan- tahapan dan pengumpulan).
(Berkebinekaan Global)
23. Setiap kelompok menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan
memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.
(Bergotong royong)
24. Alternatif kesepakatan yang dibuat adalah waktu pembuatan
poster dan presentasinya dilaksanakan selama pembelajaran.
Sintak 4 Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
25. Setiap kelompok melaksanakan semua tahapan yang sudah
dibuat. (Creatif Thingking)
26. Setiap kelompok memanfaatkan semua media pembelajaran
yang ada. (Critical Thinking)
27. Peserta didik dipantau keaktifannya oleh guru selama
melaksanakan proyek. (Bergotong royong)
Sintak 5 Menguji Hasil
28. Setiap kelompok berdiskusi didampingi oleh guru membahas tentang
prototipe proyek. (Decision Making)
29. Setiap kelompok merumuskan hikmah yang mereka dapatkan
tentang ajaran kebaikan dalam agama islam dan selain islam.
30. Setiap kelompok mulai mempresentasikan poster yang telah
dibuat
Kegiatan Penutup: 10 Menit
Penyimpulan:
Sintak 6 Evaluasi Pengalaman Belajar
6. Setiap kelompok menyimpulkan menyimpulkan tentang ajaran
kebaikan dalam Islam dan selain Islam dan bersama guru
menyimpulkan hasil proyek. (Critical Thinking)
7. Peserta didik menyelesaikan beberapa Latihan dalam bentuk
lembar kerja.
8. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kembali
apabila ada materi yang kurang dipahami.
9. Dengan arahan guru, peserta didik membuat refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan. (Reflective Thinking)
10. Kelas ditutup dengan berdoa bersama dipimpin salah seorang
peserta didik dan diakhiri dengan salam. (Beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa)

112
Refleksi Peserta Didik:

Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran

113
a. Diagnostik
Bentuk
No Jenis Instrumen Waktu Keterangan
Pelaksanaan

Tanya Penilaian untuk mengetahui


1 Non- Saat awal
jawab kesiapan peserta didik
Kognitif kegiatan
Penilaian untuk mengetahui
2 Kognitif kemampuan dasar peserta didik
Tes tulis Saat awal dengan kriteria paham utuh,
kegiatan paham sebagian dan tidak paham.

b. Formatif
Bentuk
No Teknik Waktu Pelaksanaan Keterangan
Instrumen
Penilaian untuk
Lembar Saat pembelajaran
1 Proyek pembelajaran
observasi berlangsung.

c. Sumatif
Bentuk Waktu
N Teknik Keterangan
o Instrumen Pelaksanaan
1 Tertulis Lembar evaluasi Setelah Penilaian untuk
Pelajar pembelajaran pencapaian pembelajaran

Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran

No Jenis Bentuk Asesmen


Asesmen
✓ Pertanyaan pemantik sebelum
1. Diagnostik pembelajaran dimulai.
✓ Tanya jawab sebagai tindak lanjut
Penilaian proses, observasi sikap,
performa berupa presentasi dan
pameran hasil karya, keterampilan dan
2. Formatif pengetahuan selama peserta didik
memahami keragaman sebagai
Sunnatullah dan meneladani sikap
tolera
Tertulis
4. Sumatif

114
Kegiatan Remidial dan Pengayaan
1) Kegiatan remedial:
✓ Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target
guru melakukan pengulangan materi dengan pendekatan
yang lebih individual dan memberikan tugas individual
tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik
yang bersangkutan.
2.) Kegiatan pengayaan:
✓ Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari
peserta didik lain, guru memberikan kegiatan pengayaan yang
lebih menantang dan memperkuat daya serapnya terhadap
materi yang telah dipelajari.

Sumber/Referensi/Daftar Pustaka
✓ Bahan Bacaan Guru
• Buku PAI yang relevan dengan materi pembelajaran Indahnya
Saling Menghargai dalam Keragaman tentang toleransi
• Bahan Bacaan Siswa
• Worksheet.
• Video atau poster tentang toleransi

✓ Daftar Pustaka
• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Buku Panduan Guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Pendidikan Agama


Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V. Jakarta:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Mengetahui, Kijang, 06 Desember 2023


Kepala Sekolah Guru PAI & BP

NALSER HILAL, S.Pd.SD DESIYANA, S.Pd


NIP. 19700408 199304 1 002 NIP. 19881214 201903 2 004

115
MATERI
Ajaran Kebaikan dalam Islam dan Selain Islam
Media Pembelajaran :
Bacalah dengan cermat hadis berikut!

َّ ‫ن َي‬
ُُّ ‫ط ِل َُّع َع َل ْي ُِّه ال َّن‬
‫اس‬ ُّْ َ‫ت أ‬ َُّ ‫ِي َن ْفس‬
َُّ ‫ِك َوك َِر ْه‬ َُّ ‫اإل ْث ُُّم َمُّا َح‬
ُّْ ‫اك ف‬ ِ ‫ْن ْال ُخ ُل‬
ِ ‫ َو‬،ُّ ‫ق‬ ُُّ ‫ْال ِب ُّر ُحس‬

Kebaikan adalah akhlak mulia dan keburukan adalah sesuaīu yang membuaī haīimu
ragu dan kamu īidak ingin orang lain melihaī sesuaīu iīu (ada pada dirimu)” (HR.
Muslim dari Nawwas bin Sam’an al Anṣari)

Aturan syariat Islam sangat lengkap dalam hal berakhlak mulia. Tata cara ibadah
kepada Allah Swt. seperti salat merupakan contoh akhlak mulia kepada Allah Swt.
Anjuran bersikap lemah lembut kepada sesama adalah wujud akhlakmulia kepada
orang lain. Larangan membunuh hewan atau mencabut tumbuhan tanpa alasan
agama merupakan contoh akhlak kepada alam sekitar.
Perhatikan cerita bergambar berikut!

Mengapa Maria dan ibunya berbuat baik kepada Nadiya, padahal mereka berdua
bukan orang Islam? Sebab agamanya juga mengajarkan kebaikan untuk dilakukan
kepada siapapun. Menghormati dan menyayangi orang lain merupakan ajaran
kebaikan yang dianjurkan oleh semua agama. Sedangkan mencuri, berbuat curang
dan segala perbuatan yang merugikan dilarang oleh semua agama.
Kebaikan tidak hanya dikenal dalam Agama Islam saja. Tetapi ia dikenal juga dalam
agama-agama lain. Semua ajaran agama mengajarkan pemeluknya untuk saling
menghormati, membantu yang lemah, berbuat baik kepada orang tua, bersikap
lemah lembut, mencintai kedamaian. Agama juga melarang perbuatan yang
merugikan orang lain, seperti mencuri, berbohong, menipu, berkhianat dan berbuat
aniaya.
Ayo kalian sebutkan perbuatan-perbuatan baik lain yang diajarkan oleh agama!

116
Sebarkan kebaikan tanpa melihat agama orang yang kalian jumpai! Jika ada orang
jatuh di jalan, tolonglah! Tanpa kalian tanya apa agamanya. Bila adaorang tersesat
jalan, bantulah dia untuk menemukan tempat tujuannya! Tanpa kalian tanya apa
keyakinannya.
LKPD

RUBRIK
1. Penilaian Diagnostik
Diagnostik Non Kognitif
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apa kabar hari ini?
2. Apakah ada yang sakit hari ini?
3. Apakah kalian dalam keadaan sehat?
4. Apakah anak-anak merasa bersemangat
hari ini?
5. Apakah anak-anak sudah makan?
6. Apakah tadi malam sudah belajar?

117
Diagnostik Kognitif

1. Tahukah kalian apa yang dinamakan kebaikan dalam agama


islam?
Format Penilaian Kognitif
No Nama Siswa Aspek Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat
(21- 40) (41- 60) (61- Baik
80) (81- 100)
1.
2.
3.

2. Penilaian Formatif
1. Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
Aku meyakini bahwa Ajaran yang
1. diberikan seluruh agama adalah
ajaran yang baik dan benar
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan

2. Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
Aku menunjukkan sikap kebaikan
dalam kehidupan sehari-hari, yang
1.
di ajarkan oleh seluruh agama, baik
agama islam dan selain islam
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik

118
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan

3. Aktivitas Kelompok
✓ Metode : In the news
✓ Aktivitas Kelompok peserta didik melakukan kegiatan sesuai
petunjuk di Buku Siswa.
✓ Catatan: setiap kelompok mengisi 3 contoh akhlak pada tiap
kolom.

Rubrik Penilaian Kelompok


Nama Aspek Penilaian Jumlah
No
Kelompok Ketertiban Kekompakan Performance Nilai

Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria

1 4 Sangat Baik Semua anggota kelompok tertib,


kompak, percaya diri

119
2 3 Baik Sebagian besar anggota kelompok
tertib, kompak, percaya diri

3 2 Cukup Separuh anggota kelompok tertib,


kompak, percaya diri

4 1 Kurang Sebagian kecil anggota kelompok tertib,


kompak, percaya diri

Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x100


12
Penilaian Hasil Kerja Kelompok
Aspek Penilaian

Nama Ketepatan Estetika (nilai seni) Jumlah


No kesimpulan pajangan
Kelompok Nilai
terhadap
berita

Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria
1. 8 Sangat baik Semua jawaban benar/tepat, menarik
2. 6 Baik Sebagian besar jawaban benar, menarik
3. 4 Cukup Separuh jawaban benar, menarik
4. 2 Kurang Sebagian kecil jawaban benar, menarik
Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x100
16
4. Penilaian Sumatif
Rubrik Penilaian Individu (Tes Tertulis)
1. Carilah contoh perilaku baik kepada Allah, sesama manusia dan
alam sekitar!
No Akhlak kepada Contoh perilaku Baik

1 Allah Swt.

2 Sesama manusia

3 Alam sekitar

120
Kunci jawaban
No Akhlak kepada Contoh perilaku Baik Skor

1 Allah Swt. Mendirikan salat, 6 jika menjawab


membaca Al-Qur’an, 3 contoh yang
ikhlas. benar

(kebijakan guru: 4 jika menjawab


sesuai ketepatan 2 contoh yang
jawaban peserta benar
didik dan soal)
2 jika menjawab
1 contoh yang
benar

2 Sesama Berkata jujur, besikap 6 jika menjawab


manusia santun, membantu 3 contoh yang
(kebijakan guru: benar
sesuai ketepatan
4 jika menjawab
jawaban peserta
2 contoh yang
didik dan soal)
benar

2 jika menjawab
1 contoh yang
benar

3 Alam sekitar Menyiram tumbuhan, 6 jika menjawab


merawat hewan, 3 contoh yang
menjaga kebersihan. benar 4 jika
(kebijakan guru: menjawab 2
sesuai ketepatan contoh yang
jawaban peserta benar 2 jika
didik dan soal) menjawab 1
contoh yang
benar

Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x100


18

2. Jelaskan pengalaman pribadi Kamu, dalam bergaul dengan teman


yang berbeda agama. Bagaimana perasaan kamu dalam
121
menghadapi perbedaan tersebut?
N Nam kriteria Jumla Nilai
o a Keruntuna Kesesuaia Penggunaa h skor akhi
sisw n cerita n cerita n bahasa r
a dengan
tema
1
2

Pedoman skor :
Skor Keterangan
4 Apabila alur cerita runtun
3 Apabila sebagian besar alur cerita runtun
2 Apabila Sebagian kecil alur cerita runtun.
1 Apabila alur cerita tidak runtun.

Kesesuaian cerita dengan tema


Skor Keterangan
4 Apabila isi cerita sesuai dengan tema.
3 Apabila sebagian besar isi cerita, sesuai dengan tema
2 Apabila Sebagian kecil isi cerita sesuai dengan tema
1 Apabila isi cerita tidak sesuai dengan tema.

Penggunaan bahasa
Skor Keterangan
4 Apabila menggunakan bahasa yang baik dan benar
3 Apabila sebagian besar menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
2 Apabila Sebagian kecil menggunakan bahasa yang
baik dan benar
1 Apabila alur cerita tidak menggunakan bahasa yang
baik dan benar.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai Akhir : x 100
12

122
123
124
125
126
127
Lembar Observasi oleh Observer
LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN
PENGETAHUAN AJARAN KEBAIKAN DALAM ISLAM DAN SELAIN ISLAM
PELAJARAN PAI & BP
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas : IV
Hari/ Tanggal : 17 Desember 2023
Fokus Observasi Penjelasan guru, pembimbingan dalam proses pembelajaran,
penggunaan media pembelajaran, keaktifan siswa
Aktivitas Guru :

Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak

1. Menyampaikan Apersepsi ✓ Sudah baik

2. Memotivasi/membangkitkan minat ✓ Sudah baik


siswa

3. Menghubungkan dengan materi ✓ Sudah baik


sebelumnya

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran ✓ Sudah baik

5. Penjelasan konsep pembelajaran oleh ✓ Sudah baik


guru

6. Penguasaan guru terhadap materi ✓ Sudah baik

7. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam ✓ Sudah baik


kegiatan belajar

8. Mengajukan pertanyaan kepada siswa ✓ Sudah baik

9. Memberikan kesempatan berpikir ✓ Sudah baik


kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan

128
10. Memberikan pujian/penghargaan ✓ Sudah baik
kepada siswa yang menjawab
pertanyaan dengant tepat

11. Memberikan kesempatan siswa untuk ✓ Sudah baik


bertanya

12. Menggunakan media pembelajaran ✓ Sudah baik


dengan tepat

13. Membimbing siswa menyimpulkan ✓ Sudah baik


materi pembelajaran

14. Menggunakan bahasa yang baik dan ✓ Sudah baik


benar

15. Menumbuhkan interaksi antar siswa ✓ Sudah baik

Aktivitas Siswa

Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak

1. Siswa memperhatikan apersepsi yang ✓ Secara keseluruhan


diberikan oleh guru Aktivitas Belajar
sudah berjalan
2. Siswa konsentrasi saat pembelajaran ✓
dengan
berlangsung
baik.Pertahankan
3. Keaktifan siswa dalam bertanya, berpikir, ✓
berpendapat, dan berinisiatif

4. Siswa merasa senang dalam mempelajari ✓


materi keragaman sebagai sunatullah

5. Siswa dapat memahami materi Indahnya ✓


Saling Menghargai dalam Keragaman yang
di sampaikan menggunakan model
pembelajaran problem based learning (PBL)

129
6. Siswa dapat menyimpulkan pembelajaran ✓

Observer
Wali Kelas IVB

Syarifah Aini, S.Pd

130
LAMPIRAN 7 LEMBAR OBSERVASI SISWA

LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN SIKLUS I PENGETAHUAN INDAHNYA SALING

MENGHARGAI DALAM KERAGAMAN PELAJARAN PAI & BP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : IV

Hari/ Tanggal : 17 DESEMBER 2023

Fokus Observasi : Kegiatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar

Aspek yang di Kemunculan Komentar


No.
Observasi Ada Tidak
1. Siswa memperhatikan 15 1 Siswa memperhatikan
apersepsi yang Siswa Siswa apersepsi yang
diberikan oleh guru diberikan oleh guru
sebesar 93,75%
2. Siswa konsentrasi saat 16 0 Siswa konsentrasi saat
pembelajaran Siswa Siswa pembelajaran berlangsung
berlangsung sebesar
100%
3. Keaktifan siswa 14 2 Siswa aktif dalam
dalam bertanya, Siswa Siswa bertanya, berpikir,
berpikir, berpendapat, berpendapat, dan
dan berinisiatif sebesar
berinisiatif 87,5%
4. Siswa merasa 16 0 Siswa merasa senang
senang dalam Siswa Siswa dalam pembelajaran
mempelajari materi PAIBP materi shalat
mengenal shalat jum’at jum’atُّ denganُّ mediaُّ
audio visual sebesar
100%

131
5. Siswa mampu 13 3 Siswa mampu
mengajukan pertanyaan Siswa Siswa mengajukan pertanyaan
mendasar tentang mendasar
tentang apa yang
apa yang harus harus dilakukan
dilakukan untuk untuk memecahkan
memecahkan masalah masaalah tersebut
(menentukan diberikan sebesar 81,25%
pertanyaan
mendasar)
6. Siswa mampu 15 1 Siswa mampu
berdiskusi dan Siswa Siswa berdiskusi dan
Menyusun rencana menyusun Rencana
pembuatan proyek. pembuatan proyek dan ada
(Menyusun rencana pembagian peran dalam
proyek) kelompok dan
mecatat hal yang perlu
disiapkan untuk proyek
diberikan
bersama teman
kelompoknya sebesar
93,75%
7. Siswa dapat 14 2 Siswa dapat
menyepakati jadwal dan Siswa Siswa menyepakati jadwal dan
mulai mulai
memperhatikan memperhatikan tenggang
tenggang waktu waktu
pembuatan proyek pembuatan proyek
(Membuat jadwal) yang diberikan
sebesar 100%
Siswa mampu 16 0 Siswa mampu
membuat proyek Siswa Siswa mrmbuat proyek dan
dan tanggalnya memastikan
sesuai jadwal pelaksanaannya sesuai
(Memonitor jadwal kepada guru yang
pelaksanaan diberikan sebesar 100%
pembelajaran berbasis
proyek
(PjB)

132
8. Siswa mampu 16 0 Siswa mampu
membahas kelayakan Siswa Siswa mempresantasikan hasil
proyek diskusi
yang dijalankan dan kelompok yang telah
mengajukan ditulis dalam lembar
laporan kepada LKPD sebesar 100%
penguji.
(Menguji dan
memberikan penilaian
atas
proyek yang
dibuat)
9. Siswa dapat 14 2 Siswa dapat
memaparkan hasil Siswa Siswa memahami materi
proyek dan mengenal shalat jum’atُّ
menerima tanggapan yang di sampaikan
serta menggunakan model
arahan dari guri pembelajaran problem
(evaluai pembelajaran based learning (PBL)
berbasis proyek) sebesar 87,5%

10. Siswa dapat 15 1 Siswa dapat


menyimpulkan Siswa Siswa menyimpulkan
pembelajaran. pembelajaran sebesar
93,75%

Guru PAIBP

DESIYANA, S.Pd

NIP. 19881214 201903 2 004

133
134
135
136
137
138
Lembar Observasi oleh Observer
LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN
PENGETAHUAN AJARAN KEBAIKAN DALAM ISLAM DAN SELAIN ISLAM
PELAJARAN PAI & BP
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas : IV
Hari/ Tanggal : 04 JANUARI 2024
Fokus Observasi Penjelasan guru, pembimbingan dalam proses
pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, keaktifan
siswa
Aktivitas Guru :
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Menyampaikan Apersepsi ✓ Sudah baik
2. Memotivasi/membangkitkan minat ✓ Sudah baik
siswa
3. Menghubungkan dengan materi ✓ Sudah baik
sebelumnya
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran ✓ Sudah baik
5. Penjelasan konsep pembelajaran oleh ✓ Sudah baik
guru
6. Penguasaan guru terhadap materi ✓ Sudah baik
7. Meningkatkan keterlibatan siswa ✓ Sudah baik
dalam kegiatan belajar
8. Mengajukan pertanyaan kepada ✓ Sudah baik
siswa
9. Memberikan kesempatan berpikir ✓ Sudah baik
kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan
10. Memberikan pujian/penghargaan ✓ Sudah baik
kepada siswa yang menjawab
pertanyaan dengant tepat

139
11. Memberikan kesempatan siswa ✓ Sudah baik
untuk bertanya
12. Menggunakan media pembelajaran ✓ Sudah baik
dengan tepat
13. Membimbing siswa menyimpulkan ✓ Sudah baik
materi pembelajaran
14. Menggunakan bahasa yang baik dan ✓ Sudah baik
benar
15. Menumbuhkan interaksi antar siswa ✓ Sudah baik

Aktivitas Siswa
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Siswa memperhatikan apersepsi yang ✓ Secara
diberikan oleh guru keseluruhan
Aktivitas Belajar
2. Siswa konsentrasi saat pembelajaran ✓
sudah berjalan
berlangsung
dengan
3. Keaktifan siswa dalam bertanya, berpikir, ✓ baik.Pertahankan
berpendapat, dan berinisiatif
4. Siswa merasa senang dalam mempelajari ✓
materi keragaman sebagai sunatullah
5. Siswa dapat memahami materi Indahnya ✓
Saling Menghargai dalam Keragaman
yang di sampaikan menggunakan model
pembelajaran Diferensiasi Based Learning
(DBL)
6. Siswa dapat menyimpulkan pembelajaran ✓

Observer
Wali Kelas IVB

Syarifah Aini, S.Pd

140
Modul Ajar (MA-4) berbasis TPACK

Modul Ajar Format Lengkap (Model 2)Modul Ajar Pendidikan Agama Islam

Nama Penyusun : Desiyana, S.Pd


Institusi : SD Negeri 002 Bintan Timur
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase / Kelas : B / IV
Materi : BAB III Indahnya Saling Menghargai dalam
Keragaman
Sub Bab : Ajaran Kebaikan dari Islam dan Agama selain Islam
Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit

✓ Peserta didik dapat mendeskripsikan keragaman sebagai sunnatullah, memahami ajaran


kebaikan dalam Islam serta Saling menghargai dan menghormati yang berbeda agama
(toleransi)
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:
Profil pelajar pancasila yang ingin dicapai adalah:
1. Berkebinekaan global
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila Berkebinekaan
global dengan cara melatih peserta didik tidak membeda-bedakan teman ketika
pembentukan kelompok diskusi atau praktikum.
2. Bergotong royong
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila bergotong royong
dengan cara melatih peserta didik untuk saling membantu bekerjasama dalam kelompok
saat melaksanakan kegiatan praktikum, diskusi, maupun presentasi hasil kerja
kelompok.
3. Bernalar kritis
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila bernalar kritis
dengan cara melatih peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan dalam peristiwa
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik materi.
Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah:
1. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah)
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah) dengan dengan cara melatih peserta
didik menemukan keragaman yang ada di indonesia
2. Berkeadaban (Ta’addub)
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
berkeadaban (Ta’addub) dengan cara melatih peserta didik agar dapat memiliki sikap
atau adab dalam menyikapi keragaman yang ada
Sarana prasana :
• Ruang Komputer, komputer, Speaker, Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 4
Kemendikbud RI tahun 2021, Bahan Ajar
Target Peserta Didik : Peserta didik141
reguler/ tipikal : Umum. Peserta didik kelas 4 rata2
berjumlah 16 orang dengan kemampuan regular.
Model Pembelajaran : Pembelajaran Berbasis TPACK (Technological Pedagogical and
Content Knowledge)
Tujuan Pembelajaran Kriteria Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan 1.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan
keragaman sebagai sunatullah agar keragaman sebagai sunnatullah agar
saling mengenal (lita’arafu) dengan saling mengenal (lita’arafu) dengan
baik melalui kegiatan mendengarkan benar (C2)
penjelasan dan kerja kelompok 1.2 Peserta didik dapat mencari informasi
mencari informasi mengenai Mengenai keragaman penduduk
keragaman di Indonesia. Indonesia (C4)
2. Peserta didik dapat menemukan
ajaran kebaikan dari agama islam dan 2.1 Peserta didik dapat menyebutkan ajaran
agama selain islam dengan tepat dan
kebaikan dari agama islam dan agama
mengungkapkan perasaan mengenai
pengalaman bergaul dengan teman selain Islam dengan tepat (C1)
yang berada agama dengan baik
melalui kegiatan mengamati gambar 2.2Peserta didik dapat mengungkapkan
dan menemukan informasi perasaan mengenai pengalaman bergaul
dilingkungan sekitar.
dengan teman yang berbeda agama
dengan baik.(C3)
3. Peserta didik mampu menghormati 2.3 Peserta didik dapat menemukan ajaran
dan menghargai pemeluk agama yang kebaikan dari agama islam dan agama
berbeda agama, baik di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan selain Islam dilingkungan sekitar (C4)
tempat tinggalnya dengan benar,
melalui kegiatan membaca teks dan 3.1Peserta didik mampu membedakan
kerja kelompok rumah ibadah agama islam dengan
agama lainnya (C2)
3.2Peserta didik dapat
mengimplementasikan sikap saling
menghormati dan menghargai pemeluk
agama yang berbeda baik di lingkungan
sekolah maupun lingkungan tempat
tinggalnya dengan benar.(C3)
3.3.Peserta didik dapat merincikan sikap
toleransi dan batasan-batasannya (C4)

1. Pemahaman Bermakna
✓ Menanamkan sifat toleransi sejak dini supaya bisa menerima perbedaan
yang ada
✓ Memahami bahwa agama selain islam juga mengajarkan kebaikan –
kebaikan

142
✓ Membiasakan diri berperilaku toleransi dalam beragama
2. Pertanyaan Pemantik
✓ Bagaimana kebaikan dalam ajaran agama Islam dapat membantu
memperbaiki hubungan antar sesama?
4. Kegiatan Pembelajaran:

Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
a. Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru Indonesia,
menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan buku teks, laptop, gawai,
alat dan bahan yang dibutuhkan
Urutan Kegiatan Pembelajaran (mencerminkan penerapan Alokasi Waktu
pendekatan TPACK)
Pembelajaran ke-1 3 JP
(3x35’)
Kegiatan pembukaan: 15’
• Peserta didik bersama guru melaksanakan aktifitas rutin kelas,
sesuai kesepakatan kelas ( mengucapkan salam, dan
dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh salah seorang siswa
• Peserta didik mengisi link absen melalui google form (TPACK):
https://forms.gle/N13S8o85QYEfVP8Y9
• Peserta didik menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan
guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme (Kewarganegaraan dan kebangsaan
(muwaṭanah)).
• Peserta didik bersama guru melakukan apersepsi dan mengaitkan
dengan pembelajaran ajaran kebaikan dalam islam dan selain
islam pada kelas sebelumnya. (Critical Thinking)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik tentang ajaran
kebaikan dalam islam dan selain islam (Critical Thinking):
“Bagaimana kebaikan dalam ajaran agama Islam dapat
membantu memperbaiki hubungan antar sesama?”

143
Kegiatan Inti: 75
• Peserta didik menyimak penjelasan guru melalui slide teknologi
canva (TPACK):
https://www.canva.com/design/DAF6CRI4fzE/OdK4XRBC
EeKL9d9Gv6qSQA/view?utm_content=DAF6CRI4fzE&utm_
campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=e
ditor
• Peserta didik mengamati Film “Pendek yang Menyentuh Hati
Muslim dan Non-Muslim” tentang kebaikan dalam ajaran agama
islam dan selain islam dengan link (TPACK):
https://youtu.be/WhjtnNaDn08?si=u2o2UDkuTfPiaAGy
• Peserta didik diberikan pertanyaan tentang permasalahan yang
terdapat dalam video tersebut. (Apersepsi)
• Peserta didik memberikan tanggapan atas pertanyaan yang
berikan guru (Critical Thinking)
• Guru menjelaskan terkait tentang kebaikan dalam ajaran agama
islam dan selain islam.
• Peserta didik mengerjakan soal Latihan melalui link Quizziz
(TPACK):
https://quizizz.com/join?gc=199153
• Peserta didik bersama dengan guru mengevaluasi kegiatan yang
baru saja dilakukan. (Communication)
Kegiatan Penutup: 15’
Penyimpulan:
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang kebaikan
dalam ajaran agama islam dan selain islam (Berkeadaban
(Ta’addub)
Refleksi belajar peserta didik melalui link google
form(Reflective Thinking) (TPACK):
https://forms.gle/BQK4Y1Ko9hWSJdZAA
• Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang akan
dipelajari di pertemuan yang akan datang.
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan
doa, mengucapkan salam.

Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran


1. Rubrik Penilaian Diagnostik
a. Diagnostik Non Kognitif

144
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak

1. Apa kabar hari ini?

2. Apakah ada yang sakit hari ini?

3. Apakah ananda dalam keadaan sehat?

4. Apakah ananda merasa bersemangat hari


ini?

5. Apakah ananda sudah makan?

6. Apakah tadi malam ananda sudah belajar?

b. Diagnostik Kognitif
1.) Pernahkah ananda bertemu dengan beberapa orang dari berbagai
suku dan bangsa lain? Dimana ananda bertemu mereka? Apa yang
ananda lakukan kepada mereka?
Format Penilaian Kognitif

No Nama Aspek Penilaian


Siswa
Kurang Cukup Baik Sangat Baik

(21- 40) (41- 60) (61- 80) (81- 100)

1.

2.

3. Penilaian Formatif
1.) Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................

No. Indikator SR KD TP
SL
Aku meyakini bahwa keragaman
1.
sebagai sunnatullah.

145
Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
KD
Indikator SR TP
No. SL
Temanku meyakini bahwa
1.
keragaman sebagai sunnatullah.

Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan
2.) Tabel Penilaian sikap
Bernalar Gotong
Mandiri

Jumlah Nilai

Nilai Akhir
Kritis Royong

Predikat
Nama
No
Siswa
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Jumlah skor = jumlah seluruh aspek


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor penilaian = 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 (12)

Kriteria Penilaian

Rentang Predikat

90 – 100 A (sangat baik)

70 – 89 B (baik)

50 – 69 C (cukup)

40 – 49 D (kurang)

146
Instrumen Penilaian Sikap

Aspek Perlu
N Baik sekali Baik Cukup
Yang bimbingan
o
dinilai 4 3 2 1

Hampir Sebagian kecil Belum


Menunjukkan seluruh siswa siswa menunjukk
sikap tidak menunjukkan menunjukkan an sikap
1 Mandiri
tergantung sikap tidak sikap tidak tidak
pada teman tergantung tergantung tergantung
pada teman pada teman. pada teman

Peserta didik
dapat
mengajukan Peserta didik
pertanyaan dapat
Peserta didik
pada waktu mengajukan
dapat
pembelajaran pertanyaan
mengajukan Peserta
berlangsung, pada waktu
pertanyaan didik hanya
mengamati pembelajaran
pada waktu mengamati
Bernalar materi yang berlangsung,
2 pembelajaran materi
kritis diajarkan, mengamati
berlangsung, yang
tidak puas materi yang
mengamati diajarkan
dengan diajarkan,
materi yang solusi
jawaban yang tidak puas
diajarkan
meragukan, dengan
solusi
berani jawaban yang
menanggapi meragukan
jawaban
teman

Peserta
Peserta didik Peserta didik Peserta didik
didik
mampu kurang mampu
kurang
bekerjasama mampu bekerjasama
mampu
Gotong dengan bekerja sama dengan siapa
3 bekerjasam
Royong anggotakelom dengan siapa pun namun
a dengan
poknya dan pun namun kurang
siapapun
terbuka dalam terbuka terbuka
dan kurang
menerima ide dalam dalam
terbuka
anggota menerima menerima
dalam

147
kelompok sesuatu yang sesuatu yang menerima
yang lain baru baru sesuatu
yang baru

Rubrik Penilaian Kelompok

Kesesuaian
penjelasan yang
Performance Keaktifan Total Nilai
Nama dipaparkan
presentasi siswa Skor
Siswa dengan konten
materi
N
O 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Pedoman skor Kesesuaian penjelasan yang dipaparkan dengan konten materi :

Skor Keterangan

4 Mampu menjelaskan hasil diskusi dengan bahasa sendiri tanpa


bantuan guru

3 Mampu menjelaskan hasil diskusi dengan bahasa tekstual tanpa


bantuan guru

2 Mampu menjelaskan hasil diskusi dengan bahasa sendiri dengan


bantuan guru

1 Mampu menjelaskan hasil diskusi dengan bahasa tekstual dengan


bantuan guru

Performance presentasi :

Skor Keterangan

4 Dalam diskusi dilengkapi dengan peran seperti ketua kelompok,


moderator, pemateri, notulen dan anggota diskusi

3 Dalam diskusi hanya memiliki ketua kelompok, moderator,


pemateri dan anggota

148
2 Dalam diskusi hanya memiliki ketua kelompok, pemateri dan
anggota

1 Dalam diskusi hanya memiliki ketua kelompok dan anggota saja


dan di bantu guru dalam menyampaikan hasil diskusi.

Keaktifan siswa :

Skor Keterangan

4 Mampu menjawab semua pertanyaan audience tanpa bantuan


guru.

3 Mampu menjawab sebagian pertanyaan audience tanpa bantuan


guru.

2 Mampu menjawab sebagian pertanyaan audience dengan


bantuan guru.

1 Belum mampu menjawab semua pertanyaan audience


(pertanyaan dilemparkan ke kelompok diskusi lainnya)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai Akhir : x 10
12

3.) Penilaian Sumatif


Rubrik Penilaian Mandiri (Tes Tertulis)

Kisi-kisi Instrumen sumatif

No Indikator Soal Tingkat Bobot Nomor


Kognitif Soal

1 Dapat menjelaskan contoh kebaikan C2 10 1


dalam Islam dalam kehidupan sehari-
hari

2 Dapat menjelaskan pentingnya untuk C2 10 2


berbuat baik dalam kehidupan sehari-
hari

3 Dapat memberikan contoh kebaikan C2 10 3


dalam islam.

149
4 Dapat menunjukkan cara kebaikan C4 10 4
dalam Islam

5 Dapat menunjukkan kebaikan dalam C4 10 5


islam pada kehidupan sehari-hari

6 Dapat menunjukkan perbedaan C4 10 6


konsep kebaikan dalam Islam dan
agama lain

7 Dapat menjelaskan bagaimana C2 10 7


kebaikan dalam Islam dapat
diterapkan di kehidupan sehari-hari

8 Dapat menunjukkan perbedaan C4 10 8


konsep kebaikan dalam islam dan
selain islam

9 Dapat menunjukkan persamaan C2 10 9


konsep kebaikan dalam islam dan
selain islam

10 Dapat menunjukkan cara agama islam C4 10 10


berbuat baik terhadap sesama

Pedoman Skor
Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x100

10

Instrumen Asesmen Sumatif : Tes Tertulis


Petunjuk soal : Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat!

1. Bagaimana kebaikan dalam Islam dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-


hari?
a. Dengan melakukan kejahatan dan merugikan orang lain
b. Dengan menyalahgunakan ajaran agama untuk kepentingan pribadi
c. Dengan melakukan amal kebaikan, berbuat baik kepada sesama, dan
menjalankan ajaran agama dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
d. Dengan tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain
5. Mengapa penting untuk menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari?
a. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk mendapatkan pujian dari
orang lain

150
b. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk menutupi kelemahan diri
c. Menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari penting untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain dan
meningkatkan kesejahteraan diri sendiri.
d. Menunjukkan kebaikan tidak penting, yang penting adalah kekuatan dan
keberanian
6. Berikan contoh-contoh kebaikan dalam Islam!
a. Menipu dan berbohong kepada sesama
b. Mengabaikan kewajiban kepada orang tua
c. Memberi sedekah, menolong sesama, berbuat baik kepada orang tua, dan
menjaga lingkungan.
d. Mencuri harta orang lain
7. Bagaimana cara menunjukkan kebaikan dalam Islam?
a. Dengan tidak peduli terhadap orang yang membutuhkan
b. Dengan berbuat baik kepada sesama, membantu orang yang
membutuhkan, dan menjalankan ajaran-ajaran agama dengan penuh
keikhlasan.
c. Dengan menyakiti orang lain
d. Dengan menipu dan berbohong kepada sesame
8. Mengapa penting untuk menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari?
a. Menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari penting untuk
menciptakanhubungan yang harmonis dengan orang lain, meningkatkan
kesejahteraan diri sendiri, dan memberikan contoh positif bagi orang lain.
b. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk menutupi kelemahan diri
c. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk mendapatkan pujian dari
orang lain
d. Menunjukkan kebaikan tidak penting, yang penting adalah kekuatan dan
keberanian
9. Apa perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain?
a. Perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain adalah penekanan
pada pentingnya ketulusan dan niat dalam melakukan perbuatan baik,
sementara dalam agama lain mungkin fokus pada aspek yang berbeda
seperti kasih sayang atau amal kebajikan.
b. Perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain adalah bahwa
dalam Islam tidak ada penekanan pada amal kebajikan,sementara agama
lain sangat menekankan hal tersebut.
c. Perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain adalah bahwa
dalam Islam tidak ada penekanan pada ketulusan, sementara agama lain
sangat menekankan hal tersebut.
d. Perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain adalah bahwa
dalam Islam tidak ada penekanan pada niat baik, sementara agama lain

151
sangat menekankan hal tersebut.
10. Bagaimana kebaikan dalam Islam dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari?
a. Dengan tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain
b. Dengan melakukan amal kebaikan, seperti bersedekah, menolong sesama,
dan berbuat baik kepada orang lain.
c. Dengan menipu dan mencuri harta orang lain
d. Dengan melakukan kejahatan dan merugikan orang lain
11. Mengapa penting untuk menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari?
a. Menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari penting untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain, meningkatkan
kesejahteraan diri sendiri, dan memberikan contoh positif bagi orang lain.
b. Menunjukkan kebaikan tidak penting, yang penting adalah kekuatan dan
keberanian
c. Menunjukkan kebaikan hanya penting dalam konteks agama tertentu
d. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk mendapatkan pujian dari
orang lain
12. Berikan contoh-contoh kebaikan dalam Islam!
a. Mengabaikan kewajiban beribadah
b. Memberi sedekah, berbuat baik kepada sesama, menolong orang yang
membutuhkan, dan menjaga hubungan baik dengan orang tua.
c. Mencuri dan berbohong
d. Menyakiti orang lain
13. Bagaimana cara menunjukkan kebaikan dalam Islam?
a. Dengan berbuat baik kepada sesama, menolong yang membutuhkan, dan
menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.
b. Dengan menyakiti orang lain, menciptakan konflik, dan merusak hubungan
dengan orang lain.
c. Dengan menipu, mencuri, dan berbohong kepada orang lain.
d. Dengan tidak peduli terhadap orang lain,egois, dan tidak pernah membantu
yang membutuhkan.

Tingkat
No Indikator Skor Kriteria Penilaian
Kognitif

1 Dapat menjelaskan C2 10 Dapat memilih jawaban


contoh kebaikan dalam dengan benar
Islam dalam kehidupan
0 Tidak dapat memilih
sehari-hari
jawaban dengan benar

152
2 Dapat menjelaskan C2 10 Dapat memilih jawaban
pentingnya untuk dengan benar
berbuat baik dalam
0 Tidak dapat memilih
kehidupan sehari-hari
jawaban dengan benar

3 Dapat menunjukkan C2 10 Dapat memilih jawaban


cara kebaikan dalam dengan benar
Islam
0 Tidak dapat memilih
jawaban dengan benar

4 Dapat membuat C2 10 Dapat memilih jawaban


keistimewaan shalat dengan benar
jum’at dengan benar
0 Tidak dapat memilih
jawaban dengan benar

5 Dapat menunjukkan C2 10 Dapat memilih jawaban


kebaikan dalam islam dengan benar
pada kehidupan sehari-
0 Tidak dapat memilih
hari
jawaban dengan benar

6 Dapat menunjukkan C4 10 Dapat memilih jawaban


perbedaan konsep dengan benar
kebaikan dalam Islam
0 Tidak dapat memilih
dan agama lain
jawaban dengan benar

7 Dapat menjelaskan C4 10 Dapat memilih jawaban


bagaimana kebaikan dengan benar
dalam Islam dapat
0 Tidak dapat memilih
diterapkan di kehidupan
jawaban dengan benar
sehari-hari

8 Dapat menunjukkan C4 10 Dapat memilih jawaban


perbedaan konsep dengan benar
kebaikan dalam islam
0 Tidak dapat memilih
dan selain islam
jawaban dengan benar

9 Dapat menunjukkan C2 10 Dapat memilih jawaban


persamaan konsep dengan benar
kebaikan dalam islam
0 Tidak dapat memilih
dan selain islam
jawaban dengan benar

10 Dapat menunjukkan C2 10 Dapat memilih jawaban


cara agama islam dengan benar

153
berbuat baik terhadap 0 Tidak dapat memilih
sesama jawaban dengan benar

Tabel Instrumen Penilaian untuk Menyampaikan Pendapat dengan Jelas


(Ketrampilan)
Mampu Belum
Mampu Belum
berbicara mampu
berbicara mampu
N dengan jelas berbicara Skor
Nama dengan berpend
o dan aktif dengan
jelas apat
berpendapat jelas

4 3 2 1

Kegiatan Remidial dan Pengayaan


a. Kegiatan remedial:
• Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru
melakukan pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual
dan memberikan tugas individual tambahan untuk memperbaiki hasil
belajar peserta didik yang bersangkutan.
b. Kegiatan pengayaan:
• Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya di atas rata - rata, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat
daya serapnya terhadap materi yang telah dipelajari.
Sumber/Referensi/Daftar Pustaka
• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Buku Panduan Guru Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V. Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas 1V. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi.
Mengetahui, Kijang, 04 Januari 2024
Kepala Sekolah Guru PAI & BP

NALSER HILAL, S.Pd.SD DESIYANA, S.Pd


NIP. 19700408 199304 1 002 NIP. 19881214 201903 2 004

154
155
156
157
158

Anda mungkin juga menyukai