Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Desiyana, S.Pd
Kelas PAI K2-13
Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Project Based Learning (PBL), Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, Indahnya Saling Mengharagai
Dalam Keragaman
2
LEMBAR PENGESAHAN
PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Judul
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN PAI MATERI INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM
KERAGAMAN
Disusun Oleh :
Desiyana, S.Pd
NIM : 5232112422
Disahkan Oleh :
Bandung,Desember 2023
3
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, inayah dan hidayah-Nya, Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Indahnya
Saling Menghargai Dalam Keragaman Kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Proposal PTK ini disusun dalam rangka memenuhi salah
satu syarat mata kuliah Loka Karya Penilitian Tindakan Kelas.
1. Para dosen Pembimbing dari LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung khususnya
Bapak Dr. Irawan, S.Pd., M.Hum., CESE sebagai Dosen Pembimbing dan Bapak
Tuti Ruhiyat, S.Ag sebagai Guru Pamong yang telah mengarahkan penulis sebagai
mahasiswa untuk menyusun laporan ini.
2. Suami, anak dan seluruh keluarga saya atas do’a dan dukungan penuhnya untuk
menyelesaikan laporan PTK ini.
3. Bapak Nalser Hilal, S. Pd. SD sebagai Kepala SD Negeri 002 Bintan Timur yang
telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian
laporan ini.
4. Bapak dan Ibu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SDN 002 Bintan Timur yang
telah memberikan kesempatan dan bantuan pelaksanaan penelitian dan
penyelesaian laporan ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa PPG yang telah memberikan banyak dukungan,
semangat dan saran kepada peneliti dalam penyusunan laporan ini.
4
6. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
Semoga bantuan dari Bapak/Ibu semua dapat bermanfaat bagi penulis selaku
mahasiswa, dan juga meningkatkan kemampuan kualitas guru dalam merancang dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar khususnya di Sekolah Dasar. Penulis
menyadari bahwa Proposal PTK yang disusun ini masih banyak mempunyai
kekurangan. Saran dan kritikan yang membangun diharapkan dari semua pihak atau
pembaca yang budiman untuk kesempurnaan PTK yang akan datang.
Desiyana, S.Pd
5
DAFTAR ISI
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 62
B. Pembahasan .................................................................................................. 76
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………….. 81
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Guru Pra Siklus …………………………… 81
Lampiran 2 Lembar Observasi Siswa Pra Siklus…………………………… 84
Lampiran 3 Modul Ajar Pra Siklus ……….………………………………..……. 87
Lampiran 4 Hasil Tes Pra Siklus. ….………….………………………………….. 97
Lampiran 5 Dokumentasi Pra Siklus ………………….…………………..…… 100
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I..………………...……….……. 103
Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I...…………………………….. 106
Lampiran 8 Modul Ajar Siklus I...………………….……………………………... 109
Lampiran 9 Hasil Tes Siklus I………………………………………………………. 116
Lampiran 10 Dokumentasi Siklus I...……………………………………………… 123
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II.………………...……….……. 127
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus II..…………………………….. 128
Lampiran 13 Modul Ajar Siklus II...………………….……………………………... 129
Lampiran 14 Hasil Tes Siklus II……………………………………………………. 133
Lampiran 15 Dokumentasi Siklus II..……………………………………………… 134
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus III………………...……….……. 139
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus III.…………………………….. 140
Lampiran 13 Modul Ajar Siklus III.………………….……………………………... 141
Lampiran 14 Hasil Tes Siklus III……………………………………………………. 146
Lampiran 15 Dokumentasi Siklus III.……………………………………………… 155
10
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan manusia sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia itu sendiri. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya berupa pengetahuan maupun keterampilannya. Menurut
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara.
Pendidikan itu sendiri tidak terlepas dari proses pembelajaran.
Pendidikan yang berkualitas dapat diciptakan melalui pembelajaran yang efektif
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pembelajaran atau dalam bahasa
inggris biasa diucapkan dengan learning merupakan kata yang berasal dari to
learn atau belajar. Menurut Susanto, A (2013: 18-19) kata pembelajaran
merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar
secara metodologis cenderung lebih dominan pada peserta didik, sementara
mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru, jadi istilah pembelajaran
adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar, proses belajar mengajar
atau kegiatan belajar mengajar.
Suyono & Hariyanto (2014: 183) mengatakan bahwa pembelajaran
identik dengan pengajaran, suatu kegiatan dimana guru mengajar atau
membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa pembelajaran erat kaitannya dengan pengajaran.
11
Pengajaran sebagaian bagian yang terintegral dalam pembelajaran dan tidak
dapat dipisahkan antara yang satu dan yang lain. Dimana ada pembelajaran maka
di situ pula terjadi proses pengajaran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat kita
ambil kesimpulan bahwa pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses yang
dilakukan oleh individu dengan bantuan guru untuk memperoleh perubahan
perubahan perilaku menuju pendewasaan diri secara menyeluruh sebagai hasil
dari interaksi individu dengan lingkunganya.
Guru mempunyai peran yang sangat penting agar pembelajaran yang
diajarnya dapat dipahami oleh seluruh siswa, namun bagi sebagian peserta didik
ada beberapa pembelajaran yang dianggap sulit untuk dipahami, salah satunya
yaitu pembelajaran Pendidikan Agama Islam . Pendidikan Agama Islam
merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memehami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia,
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Alquran dan
Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan
pengalaman.
Menurut Muhaimin (2003), bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan
salah satu bagian dari pendidikan Islam. Pendidikan Agama Islam, yakni upaya
mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way
of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang. Dalam pengertian ini dapat
berwujud: (1) segenap kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantu
seorang atau sekelompok peserta didik dalam menanamkan/atau menumbuh
kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai sebagai
pandangan hidupnya, yang diwujudkan dalam sikap hidup dan dikembangkan
dalam keterampilan hidupnya sehari-hari; (2) segenap phenomena atau
perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah tertanamnya
dan/atau tumbuh kembangnya ajaran Islam dan nilai-nilainya pada salah satu
atau beberapa pihak.
12
Berkaitan dengan wawasan dan pemahaman tentang nilai-nilai keislaman
yang harus dikuasai pada pembelajaran PAI, banyak siswa pada tingkat sekolah
dasar yang kesulitan untuk memahami pembelajaran PAI tersebut. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya hasil ujian siswa yang tidak memenuhi standar
ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Disinilah salah satu peran guru yang
sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan media
pembelajaran yang tepat, serta membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk
meningkatkan hasil belajar mereka.
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa guru perlu menerapkan
model pembelajaran yang menarik, sehingga pembelajaran menjadi efektif dan
efisien. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Menurut Sani (2015: 127)
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang penyampainnya
dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengujikan pertanyaan-
pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Dengan
menggunakan model pembelajaran ini sangat bermanfaat karena dengan
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat membuat siswa belajar melalui
penyelasaian masalah dunia nyata (real word problem) secara terstruktur untuk
membangun pengetahuan siswa.
Dalam proses belajar mengajar yang terjadi di kelas dan diadakan
evaluasi, penulis menemukan bahwa hasil ulangan harian PAI pada materi
Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman siswa kelas IV SD Negeri 002
Bintan Timur, dari 16 siswa hanya 4 orang siswa (25%) yang mendapat nilai di
atas 75 (KKTP) sementara 12 siswa (80%) masih mendapat nilai di bawah 75
(KKTP). Berdasarkan nilai yang diperoleh tersebut, menunjukkan bahwa materi
Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman belum sepenuhnya dipahami
oleh sebagian besar siswa. Oleh karena itu, penulis merasa perlu melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk mencari solusi yang tepat mengatasi
13
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran PAI tersebut. Model
pembelajaran problem based learning (PBL) sesuai dengan pembelajaran abad-
21 yaitu menuntut peserta didik untuk ktitis, kreatif, bisa berkolaborasi dan
cakap dalam mengkomunikasikan hasil karyanya.
Berdasarkan pemaparan diatas,maka dengan diterapkannya model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di harapkan dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Untuk menyelidiki hal
tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Penerapan
Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik
Pada Mata Pelajaran PAI Materi Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman
Kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur”
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Materi
Berdasarkan materi pelajaran PAI yang dipelajari di kelas IV peneliti
ingin membuat batasan masalah yaitu:
a. Mengetahui penerapan Model Problem based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi
Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman
b. Mengetahui Peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan Model
Problem Based Learning.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
pelajaran PAI tentang Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman
b. Apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning pada
pelajaran PAI tentang Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 002 Bintan
Timur pada setiap siklus?
14
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur
pada pelajaran PAI tentang Indahnya Saling Menghargai Dalam Keragaman.
2. Menganalisis dampak penggunaan Model Pembelajaran Problem Based
Learning pada mata pelajaran PAI tentang Indahnya Saling Menghargai
Dalam Keragaman untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
002 Bintan Timur.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa pada materi yang di
ajarkan dan dapat meningkatkan hasil belajar serta motivasi dalam
pembelajaran PAI.
2. Bagi Guru
Menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam memberikan materi
pembelajaran yang menarik menggunakan media audio visual juga untuk
meningkatkan kemampuan profesional dan kreativitas guru dalam
mengajar.
3. Bagi Pihak Sekolah
Meningkatkan kualitas sekolah dan mendorong kepada seluruh guru untuk
selalu mengadakan perubahan dalam proses pembelajaran.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai acuan melihat keterampilan dan profesionalitas Guru Sekolah Dasar
pada umumnya.
5. Bagi pembaca
15
Pembaca khususnya sebagai guru/calon pendidik dapat menambah
pengetahuan terhadap penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi peserta didik. Selain itu, model
pembelajaran ini dapat dijadikan referensi dalam proses pembelajarannya
kelak.
16
BAB II
Kerangka Teori
A. Landasan Teori
1. Model Pembelajaran PBL ( Problem Based Learning )
a. Pengertian Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) adalah model
pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir secara mandiri,
sistematis serta menggali kemampuan peserta didik dalam memecahkan
permasalahan secara berkelompok (Ahmad, Tarmizi, Lojinin, & Mokhtar,
2010; Anugrahani, Kurniawati, & Aryuna, 2017; Hmelo-Silver, 2004;
Mayasari, Kadarohman, Rusdiana, & Kaniawati, 2016). Peserta didik belajar
bersama kelompok kecil menyelidiki dan menyerap informasi untuk
menyelesaikan permasalahan dan guru sebagai fasilitator dalam
membimbing peserta didik memecahkan masalah (Fatimah, 2012;
Murtikusuma, 2015). Pembelajaran dimulai dengan memecahkan masalah
untuk mendapat pengetahuan baru terlebih dahulu, kemudian menafsirkan
permasalahan, mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, mengidentifikasi
solusi, mengevaluasi informasi serta memberikan kesimpulan (Padmavathy
& K, 2013).
Karakteristik model pembelajaran PBL adalah a) guru berperan
sebagai pengawas dalam pembelajaran; b) masalah menjadi fokus utama
dalam pembelajaran; c) permasalahan berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari; d) proses pemecahan masalah dilakukan secara berkelompok; e)
memberi waktu kepada peserta didik untuk berpikir kreatif mengumpulkan
informasi dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; f)
kesulitan masalah diberikan pada tingkat yang sedang sehingga peserta didik
tidak putus asa; g) menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik
17
terhadap masalah yang diberikan (Graaff & Kolmos, 2003; Wardono et al.,
2016). Tujuan model pembelajaan PBL adalah memotivasi peserta didik
belajar secara mandiri, memiliki ingatan yang baik terhadap materi,
mengembangkan kemampuan bernalar dan kemampuan memecahkan
masalah, serta memberikan pemahaman cara bekerja sama yang baik dalam
berkelompok (Ball & Pelco, 2006).
Langkah-langkah model pembelajaran PBL diantaranya adalah sebagai
berikut: 1) memberi orientasi kepada peserta didik yaitu guru menjelaskan
tujuan pembelajaran, menyajikan permasalahan secara nyata dilanjutkan
memotivasi peserta didik; 2) mengorganisasi peserta didik yaitu guru
membantu peserta didik menyusun tugas dan memahami permasalahan
yang dihadapi; 3) mengumpulkan informasi yaitu guru membentuk
kelompok namun peserta didik tetap berpikir secara mandiri untuk
mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang tepat; 4)
mengembangkan dan mempresentasikan yaitu guru membantu menyiapkan
bahan presentasi sehingga diharapkan melalui presentasi peserta didik
dapat menganalisis permasalahan yang tepat; 5) memberikan evaluasi yaitu
guru melakukan refleksi kepada peserta didik tentang informasi yang telah
peserta didik dapatkan (Abdurrozak et al., 2016).
Kelebihan adanya model pembelajaran PBL adalah a) membantu
peserta didik mengembangkan kerjasama dalam kelompok; b)
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah; c) mendapatkan
informasi yang mudah diingat; d) membangun kemandirian dalam belajar, e)
memberikan motivasi positif; f) membantu mengembangkan kemampuan
komunikasi; g) meningkatkan kemampuan berpikir yang dimiliki peserta
didik (Ceker & Ozdamli, 2016). Selain kelebihan terdapat kekurangan
terhadap model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) adalah a)
peserta didik membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk menyelesaikan
18
masalah; b) peserta didik secara mandiri atau kelompok menyelesaikan
masalah lebih awal atau lebih lambat dari waktu yang telah direncanakan; c)
membutuhkan sumber penelitian dan pembelajaran yang lebih kompleks; d)
pembelajaran mungkin tidak dapat diterapkan disemua kelas; e)
pembelajaran perlu didefinisikan berbeda dan lebih mendalam pada setiap
masalah. Solusi yang dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan lancar
yaitu a) guru mengarahkan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam
setiap kegiatan yang telah direncanakan; b) membuat lembar kerja peserta
didik yang akan meningkatkan kemampuan berpikir, c) guru membuat
generalisasi pada setiap pertemuan agar peserta didik tidak merasa bingung
dengan materi yang telah mereka pelajari.
b. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) memiliki karakteristik tersendiri
dalam hal konsepnya maupun penerapannya di dalam kelas.Adapun
karakteristik Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut (Rusman
2011):
19
h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi
dari sebuah permasalahan.
i. Keterbukaan proses dalam PBL meliputi sintesis dan integrasi dari
sebuah proses belajar.
j. PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar.
Shoimin, A (2014: 130) menjelaskan karakteristik dari Problem Based
Learning (PBL), yaitu:
a. Learning Is Student-Centered
20
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar menukar pemikiran dalam
usaha membangun pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan
dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian
tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.
21
mencerna masalah. belajar berbagai peran orang dewasa melalui
keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata. menjadi para siswa yang
otonom atau mandiri.
22
aturannya tidak bisa keluar dari kurikulum dan konsisten dapat pencapaian
tujuan pembelajaran.
23
penyelidikan untuk yang diperlukan untuk
menyelesaikan menyelesaikan
permasalahan masalah.
Mendorong peserta
didik untuk Peserta didik
Pelaksanaan
memperoleh melakukan
investigasi
informasi yang penyelidikan ( mencari
3 individu
tepat, melaksanakan data / referensi / sumb
maupun
penyelididkan, dan er ) untuk bahan
kelompok
mencari penjelasan diskusi kelompok.
solusi
Membantu peserta
Kelompok melakukan
didik merencanakan
diskusi untuk
produk yang tepat
Mengembangk menghasil-kan solusi
dan relevan, seperti
an dan pemecahan masalah
4 laporan, rekaman
menyajikan dan hasilnya
vidio, dan
hasil dipresentasikan/disaji
sebagainya untuk
kan
keperluan
dalam bentuk karya.
penyampaian hasil
Setiap Kelompok
melakukan presentasi,
kelompok yang lain
Membantu peserta memberikan apresiasi.
Menganalisis
didik melakukan Kegiatan dilanjutkan
dan
refleksi terhadap dengan
5 mengevaluasi
penyelidikan dan merangkum/membuat
proses
proses yang mereka kesimpulan sesuai
penyelidikan
lakukan dengan masukan yang
diperoleh dari
kelompok
lain
24
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
dibutuhkan, memotivasi siswa yang terlibat dalam aktifitas pemecahan
masalah yang dipilih.
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, jadwal, dan lain-lain).
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
d. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temanya.
e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.
25
c. Semakin mengakrabkan guru dengan siswa melalui proses pembelajaran
yang dirancang secra sistematis.
d. Karena ada kemungkinan suatu masalah harus diselesaikan siswa melalui
eksperimen, hal ini juga akan membiasakan siswa dalam melakukan suatu
percobaan atau eksperimen dalam pembelajaran.
Sementara itu kekurangan dari penerapan model problem based learning
antara lain :
a. Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada pemecahan
masalah.
b. Seringkali memerlukan biaya mahal dan waktu yang panjang.
c. Aktivitas siswa yang dilaksanakan di luar sekolah sulit dipantau guru.
Menurut Shoimin, A (2014: 132) ada 8 kelebihan model pembelajaran PBL
yaitu, Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata. Siswa memiliki kemampuan membangun
pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar. Pembelajaran berfokus pada
masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari
oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan mengahafal atau
menyimpan informasi. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja
kelompok. Siswa terbiasa menggunakan sumber- sumber pengetahuan baik
dari perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi. Siswa memiliki
kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri. Siswa memiliki
kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau
presentasi hasil pekerjaan mereka. Kesulitan belajar siswa secara individu
dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching.
26
pemecahan masalah. Di dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman
siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
2. Hasil Belajar
27
8
28
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
b. Ciri-ciri belajar
Ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri
belajar menurut Djamarah (2011: 15-17) yaitu:
29
memperoleh kecakapan-kecakapan lain. Misalnya, dapat menulis surat,
menyalin catatan-catatan, mengerjakan soal-soal, dan sebagainya.
30
dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang
dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan
senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
c. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Hamalik (2004) yaitu:
31
e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas (keturunan)
dan lingkungan.
f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi
oleh perbedaan-perbedaan individual di kalangan siswa-siswa.
g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman dan
hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan siswa.
h. Proses belajar yang terbaik apabila siswa mengetahui status dan
kemajuan.
i. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai
prosedur.
j. Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi
dapat didiskusikan secara terpisah. k. Proses belajar berlangsung
secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan
membimbing tanpa tekanan dan paksaan.
k. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
keterampilan.
l. Hasil-hasil belajar diterima oleh siswa apabila memberi kepuasan
pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.
m. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian
pengalamanpengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan
pertimbangan yang baik.
n. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian
dengan kecepatan yang berbeda-beda.
o. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan
dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.
32
3. Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman
a. Keragaman sebagai Sunatullah
33
َّ ن َي
ُُّ ط ِل َُّع َع َل ْي ُِّه ال َّن
اس ُّْ َت أ َُّ ِي َن ْفس
َُّ ِك َوك َِر ْه َُّ اإل ْث ُُّم َمُّا َح
ُّْ اك ف ِ ْن ْال ُخ ُل
ِ َو،ُّ ق ُُّ ْال ِب ُّر ُحس
34
pemeluknyauntuk saling menghormati, membantu yang lemah, berbuat
baik kepada orang tua, bersikap lemah lembut, mencintai kedamaian.
Agama juga melarang perbuatan yang merugikan orang lain, seperti
mencuri, berbohong, menipu, berkhianat dan berbuat aniaya.
B. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu yang diambil dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rina Yuniarti pada tahun 2014 dengan judul : “Penerapan Model
Problem Based Learning untuk meningkatkan kreatifitas, rasa percaya diri dan
hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Cijerah 06 Pada Sub Tema Keberagaman
Budaya Bangsaku” dapat meningkatkan kenaikan jumlah peserta didik yang
melebihi batas KKM sebesar 90%. Dalam hal ini, terlihat peningkatan yang
signifikan baik dalam kreatifitas peserta didik, rasa percaya diri, serta hasil
belajar yang sangat baik.
35
Selain itu hasil penelitian terdahulu yang diambil dari hasil penelitian
yang dilakukan Nurul pada tahun 2014 dengan judul : “Model Problem Based
Learning untuk meningkatkan sikap kerja sama dan hasil belajar peserta didik
kelas IV SDN Cipamempeuk pada Sub tema Kebersamaan dalam Keberagaman”
dapat mencapai hasil 95,4% peserta didik mencapai KKM. Penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Nurul tersebut membuktikan bahwa
peningkatanpeningkatan terjadi saat proses pembelajaran menggunakan model
problem based learning.
C. Hipotesis Penelitian
Pada Penilaian Tindakan Kelas yang berjudul “Penerapan Model Problem
Based Learning akan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran PAI dengan materi indahnya saling menghargai dalam keragaman di
kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur”. Hipotesis ini didasarkan pada asumsi
bahwa dengan menerapkan Model Problem Based Learning, peserta didik akan
lebih terlibat dalam proses pembelajaran, aktif dalam memecahkan masalah
terkait indahnya saling menghargai dalam keragaman, dan oleh karena itu, akan
mengalami peningkatan dalam hasil belajar pada mata pelajaran PAI. Penerapan
model ini diharapkan dapat merangsang pemikiran kritis, keterlibatan peserta
didik, dan hubungan praktis antara pembelajaran dengan situasi kehidupan
nyata peserta didik, yang pada gilirannya akan meningkatkan pemahaman
mereka tentang pentingnya saling menghargai dalam keragaman.
36
BAB III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ambil kata kunci berkenaan dengan
penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
b. Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi
yang terjadi yaitu guru, murid, atau kepala sekolah.
37
inquiry) yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor untuk
mengetahui praktik pembelajaranya.”
Sebagai metode utama yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor
yang bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam beberapa aspek yang
berkaitan dengan pembelajaran di kelas.
a. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri
guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai
masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkataan lain, guru merasa
bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran
yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan tersebut diprakarsai dari
dalam diri guru sendiri (an inquiry of practice from within), bukan oleh
orang dari luar.
38
penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus
pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi
revisi (perencanaan ulang). Ini tentu berbeda dengan penelitian biasa,
yang biasanya tidak disertai dengan perlakuan yang berupa siklus. Ciri ini
merupakan ciri khas penelitian tindakan, yaitu adanya tindakan yang
berulang-ulang sampai didapat hasil yang terbaik.
39
d. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan
40
f. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena
strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam
pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
b. Tindakan: Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan gambaran PTK model siklus
41
B. Subjek dan Tempat Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pada pelajaran PAI tentang Mengenal Shalat
Jum’at pada siswa kelas IV SD Negeri 002 Bintan Timur. Jumlah siswa
yang terlibat sebanyak 16 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8
siswa perempuan, serta dengan latar belakang yang berbeda-beda,
baik dari segi pekerjaan orang tua sampai lingkungan di rumahnya
masing-masing.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 002 Bintan Timur.
yang beralamat di Jl. Kp. Baru Keke no 214 Kelurahan Kijang Kota
Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.
C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis
Jenis pengumpulan data adalah langkah yang terpenting dalam sebuah
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data. Menurut Sugiyono
dalam Juniar (2017, hlm. 67) mengatakan, bahwa “pengumpulan data
merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.” Sedangkan
menurut Arikunto dalam Astie (2017, hlm. 90) mengatakan, bahwa
“pengumpulan data merupakan proses yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengungkap atau menjaring fenomena, lokasi atau kondisi penelitian
sesuai dengan lingkup penelitian”. Berdasarkan menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data adalah metode yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data (informasi) dalam rangka
untuk mencapai tujuan penelitian. Pada penelitian tindakan kelas yang
akan dilakukan oleh peneliti terdapat dua jenis yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif.
42
Rancangan Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan
Kelas menurut Kemmis dan Taggart (dalam Mahmud dan Priatna, 2008)
model siklus terdiri dari empat komponen, yaitu rencana, tindakan,
observasi dan refleksi.
1. Pra Siklus I
Adapun hal-hal yang dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran
Siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada
perbaikan pembelajaran Siklus I. Adapun perencanaannya sebagai
berikut.
• Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai
tempat penelitian.
• Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas.
• Menentukan pokok bahasan.
• CP, TP, ATP dan Modul Ajar.
• Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti: soal
– soal PAI, pedoman penilaian, format penilaian.
b. Tindakan
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah melakukan
perencanaan perbaikan pembelajaran Siklus I adalah melakukan
tindakan perbaikan di dalam kelas. Untuk mengamati jalannya proses
perbaikan pembelajaran, peneliti meminta bantuan dari teman sejawat.
Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus I sebagai
berikut
. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan ( 10 Menit )
43
Sintaks (Orientasi)
44
3. Setiap kelompok mendapat tugas untuk mencari informasi mengenai
keragaman penduduk Indonesia (keragaman bangsa, suku dan agama) pada
rubrik Aktivitas Kelompok. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah)
Sintaks 3 (Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok)
1. Peserta didik aktif dalam berdiskusi berkaitan dengan tugas yang diberikan
oleh guru dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas tersebut.
(Decision Making)
➢ Peserta didik bersama dengan guru mengevaluasi kegiatan yang baru saja
dilakukan. (Communication)
45
3. Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang akan dipelajari di
pertemuan yang akan datang.
c. Observasi
Observasi dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dan teman sejawat. Pada
tahap ini, pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan disertai
pencatatan secara teratur terhadap obyek yang diteliti. Data yang diamati
adalah pencapaian hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Dalam tahap ini peneliti menganalisa hasil pengamatan yang diperoleh untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pada Siklus berikutnya apabila
ditemukan kelemahan maupun temuan-temuan lain yang menyebabkan
kesulitan pada Siklus yang bersangkutan.
2. Siklus I (Perbaikan I)
46
Adapun hal-hal yang dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran Siklus I
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada
perbaikan pembelajaran Siklus I. Adapun perencanaannya sebagai berikut:
1. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat
penelitian.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas.
3. Menentukan pokok bahasan.
4. CP, TP, ATP dan Modul Ajar.
5. Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti: soal – soal
PAI, pedoman penilaian, format penilaian.
b. Tindakan
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah melakukan perencanaan
perbaikan pembelajaran Pra Siklus I adalah melakukan tindakan perbaikan
di dalam kelas. Untuk mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran,
peneliti meminta bantuan dari teman sejawat. Adapun langkah-langkah
perbaikan pembelajaran Siklus I sebagai berikut:
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan ( 10 Menit )
47
3. Guru mereview secara singkat pembelajaran sebelumnya/ Pembelajaran
yang berkaitan dengan materi hari ini.
1. Setiap kelompok membuat poster tentang ajaran kebaikan dalam islam dan
selain islam. (Creatif Thingking)
48
1. Peserta didik dan Guru membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan
proyek (tahapan- tahapan dan pengumpulan). (Berkebinekaan Global)
49
1. Setiap kelompok menyimpulkan menyimpulkan tentang ajaran kebaikan
dalam Islam dan selain Islam dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.
(Critical Thinking)
4. Dengan arahan guru, peserta didik membuat refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan. (Reflective Thinking)
5. Kelas ditutup dengan berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik
dan diakhiri dengan salam. (Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa)
c. Observasi
Observasi dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dan teman sejawat. Pada
tahap ini, pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan disertai
pencatatan secara teratur terhadap obyek yang diteliti. Data yang diamati
adalah pencapaian hasil belajar siswa.
50
d. Refleksi
Dalam tahap ini peneliti menganalisa hasil pengamatan yang diperoleh untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pada Siklus berikutnya apabila
ditemukan kelemahan maupun temuan-temuan lain yang menyebabkan
kesulitan pada Siklus yang bersangkutan.
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada
perbaikan pembelajaran Siklus II. Adapun perencanaannya sebagai berikut:
Pendahuluan ( 10 Menit )
51
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan
kelas ( menyapa, mengecek kehadiran, kerapian, dan dilanjutkan dengan
do’a yang dipimpin oleh salah seorang siswa
52
4. Berdasarkan hasil asasemen diagnostik dengan observasi di awal semester,
guru mengelompokkan peserta didik dalam 3 kelompok. Kategori 1 adalah
kelompok dengan gaya belajar “kinestetik”, kategori 2 dengan kelompok
gaya belajar “visual”, dan kategori 3 dengan kelompok “audio visual”.
(diferensiasi proses)
Sintak 2 Mendisain Perencanaan Produk
53
presentasinya dilaksanakan selama pembelajaran.
Sintak 4 Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
10. Setiap kelompok melaksanakan semua tahapan yang sudah dibuat. (Creatif
Thingking)
11. Setiap kelompok memanfaatkan semua media pembelajaran yang ada.
(Critical Thinking)
12. Peserta didik dipantau keaktifannya oleh guru selama melaksanakan
proyek. (Bergotong royong)
Sintak 5 Menguji Hasil
54
telah dilakukan. (Reflective Thinking)
5. Kelas ditutup dengan berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik
dan diakhiri dengan salam. (Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa)
c. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada
perbaikan pembelajaran Siklus III. Adapun perencanaannya sebagai berikut:
Pendahuluan ( 10 Menit )
55
Kegiatan pembukaan:
• Peserta didik bersama guru melaksanakan aktifitas rutin kelas, sesuai
kesepakatan kelas ( mengucapkan salam, dan dilanjutkan dengan do’a yang
dipimpin oleh salah seorang siswa
• Peserta didik mengisi link absen melalui google form (TPACK):
https://forms.gle/N13S8o85QYEfVP8Y9
•Peserta didik menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme (Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah)).
• Peserta didik bersama guru melakukan apersepsi dan mengaitkan dengan
pembelajaran ajaran kebaikan dalam islam dan selain islam pada kelas
sebelumnya. (Critical Thinking)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik tentang ajaran kebaikan dalam
islam dan selain islam (Critical Thinking):
“Bagaimana kebaikan dalam ajaran agama Islam dapat membantu
memperbaiki hubungan antar sesama?”
Kegiatan Inti:
• Peserta didik menyimak penjelasan guru melalui slide teknologi canva
(TPACK):
https://www.canva.com/design/DAF6CRI4fzE/OdK4XRBCEeKL9d9Gv6q
SQA/view?utm_content=DAF6CRI4fzE&utm_campaign=designshare&ut
m_medium=link&utm_source=editor
• Peserta didik mengamati Film “Pendek yang Menyentuh Hati Muslim dan Non-
Muslim” tentang kebaikan dalam ajaran agama islam dan selain islam dengan
link (TPACK):
https://youtu.be/WhjtnNaDn08?si=u2o2UDkuTfPiaAGy
• Peserta didik diberikan pertanyaan tentang permasalahan yang terdapat
dalam video tersebut. (Apersepsi)
• Peserta didik memberikan tanggapan atas pertanyaan yang berikan guru
(Critical Thinking)
• Guru menjelaskan terkait tentang kebaikan dalam ajaran agama islam dan
selain islam.
• Peserta didik mengerjakan soal Latihan melalui link Quizziz (TPACK):
56
https://quizizz.com/join?gc=199153
• Peserta didik bersama dengan guru mengevaluasi kegiatan yang baru saja
dilakukan. (Communication)
Kegiatan Penutup:
Penyimpulan:
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang kebaikan dalam ajaran
agama islam dan selain islam (Berkeadaban (Ta’addub)
Refleksi belajar peserta didik melalui link google form(Reflective Thinking)
(TPACK):
https://forms.gle/BQK4Y1Ko9hWSJdZAA
• Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang akan dipelajari di
pertemuan yang akan datang.
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan doa,
mengucapkan salam.
2. Sumber
Sumber data yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu:
57
berhubungan dengan nilai evaluasi siswa pada saat akhir pelaksanaan proses
perbaikan pembelajaran dan teman sejawat mengumpulkan data yang
berhubungan dengan aktifitas guru dan keaktifan siswa pada saat
pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran.
Untuk menganalisa data dalam penelitian ini digunakan teknik
analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.
Analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk menguraikan aktifitas
kelas dari segi aktifitas guru maupun keaktifan siswa ditinjau dari hasil
observasi. Analisis kuantitatif deskriptif kualitatif digunakan untuk
menguraikan capaian hasil belajar siswa dilihat dari hasil nilai evaluasi
siswa. Data yang sudah terkumpul selama penelitian, selanjutnya dianalisis
sebagai berikut:
a. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data kognitif berupa data prestasi
belajar siswa. Tes diberikan dalam bentuk soal. Ketuntasan belajar siswa
diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
Untuk hasil belajar dicari nilai rata-rata kelas, untuk mengetahui hasil
belajar secara klasikal dengan menggunakan rumusan:
∑X1
X=
N
58
X1 = nilai setiap siswa
N = jumlah siswa
Hasil belajar juga dibandingkan dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran (KKTP) mata pelajaran PAI yang ditetapkan di kelas IV SD
Negeri 002 Bintan Timur yaitu 75 maka hasil belajar sudah sesuai seperti yang
diharapkan.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas guru dan
keaktifan siswa selama proses pelajaran PAI tentang materi Indahnya saling
menghargai dalam keragaman
D. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Teknik Analisis
Teknik Analisis yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu:
Analisis Data Kuantitatif:
a. Statistik Deskriptif: Menggunakan metode statistik deskriptif untuk
menganalisis data kuantitatif seperti nilai tes atau skor peserta didik. Ini
melibatkan perhitungan rata-rata, median, dan deviasi standar untuk
memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik sebelum dan
setelah penerapan Model Problem Based Learning.
b. Uji Statistik: Jika hipotesis penelitian Anda bersifat komparatif dan
melibatkan data kuantitatif, Anda dapat menggunakan uji statistik seperti
uji-tes atau uji perbedaan untuk menguji signifikansi perbedaan antara
hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah penerapan Model Problem
Based Learning.
59
Melibatkan pengelompokan dan kategorisasi data, serta pemberian
interpretasi terhadap temuan tersebut.
b. Content Analysis: Menganalisis konten teks atau materi tertulis seperti
tanggapan peserta didik atau refleksi guru terhadap penerapan Model
Problem Based Learning. Melibatkan mengidentifikasi kata kunci atau
topik penting yang muncul dalam teks dan memberikan interpretasi
terhadapnya.
2. Pengujian Hipotesis:
Pengujian Hipotesis yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini
yaitu:
a. Uji Statistik: Jika hipotesis penelitian Anda bersifat komparatif dan
melibatkan data kuantitatif, Anda dapat menggunakan uji statistik seperti
uji-t atau uji perbedaan untuk menguji signifikansi perbedaan antara hasil
belajar peserta didik sebelum dan setelah penerapan Model Problem
Based Learning.
E. Indikator Keberhasilan
1. Indikator keberhasilan individu akan tercapai jika nilai siswa mencapai skor
atau nilai 75 (KKTP) dan adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap
Siklusnya.
60
2. Indikator keberhasilan klasikal akan tercapai jika kelas tersebut mencapai
presentase ≥85% siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan minimal
(KKTP).
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pra
Siklus I
NO NAMA KKTP NILAI KETERANGAN
1 AQILLAH OLIVIA ZALIENTY 75 75 Tuntas
62
MUHAMMAD ARJUNA 66,7
8 75
MEISYAF Tidak Tuntas
Rata-rata 70,31 %
Tuntas 62,5 %
Mengacu pada Tabel 4.1 di atas, peneliti mendapatkan data bahwa nilai rata-
rata evaluasi perbaikan pembelajaran Siklus I yaitu 70,31. Siswa yang memenuhi
KKTP sebanyak 10 orang dengan persentase 62,5% dan siswa yang belum memenuhi
KKTP sebanyak 6 orang dengan persentase 37,5% dimana batas tuntas atau KKTP
pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah 75. Untuk lebih
rincinya rentang nilai siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.
63
Tabel 4.2
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Pra Siklus I
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 0 – 19 0
2 20 – 39 0
3 40 – 59 3
4 60 – 79 13
5 80 – 100 0
JUMLAH 16
Dari Tabel 4.2 di atas dapat dilihat dari 16 orang siswa terdapat 3 orang siswa yang
mendapat nilai direntang 40 – 59, 13 orang siswa yang mendapat nilai direntang 60
– 79, sedangkan tidak ada seorangpun siswa yang mendapat nilai direntang; 0 – 19,
20 – 39 maupun 80 – 100. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada Grafik 4.1
di bawah ini.
Grafik 4.1
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Pra Siklus I
Chart Title
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4
64
Adapun hal-hal yang ditemukan pada pembelajaran Siklus I sebagai berikut.
3) Rata-rata klasikal pada pembelajaran Pra Siklus I adalah 70,31 dengan presentase
ketuntasan 62,5%, dari 16 orang siswa hanya 10 orang siswa yang mencapai nilai
sama dan di atas KKTP (≥ 75).
Tabel 4.3
Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siklus I
NO NAMA KKTP NILAI KETERANGAN
65
9 MUHAMMAD FAUZAN 75 91 Tuntas
Rata-rata 79
Tuntas 68,8%
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, peneliti mendapatkan data nilai rata-rata evaluasi
perbaikan pembelajaran Siklus I yaitu 77,9. Siswa yang mencapai KKTP sebanyak 11
orang dengan persentase 68,8% dan siswa yang belum mencapai KKTP sebanyak 5
orang dengan persentase 31,2% dimana batas tuntas atau KKTP pada Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah 75. Untuk lebih rincinya nilai siswa
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.4 di
bawah ini.
Tabel 4.4
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus I
66
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 0 – 19 0
2 20 – 39 0
3 40 – 59 0
4 60 – 79 8
5 80 – 100 8
JUMLAH 16
Dari Tabel 4.4 di atas dapat dilihat dari 16 orang siswa terdapat 8 orang siswa yang
mendapat nilai direntang 60 – 79, 8 orang siswa yang mendapat nilai direntang 80 –
100, sedangkan tidak ada seorangpun siswa yang mendapat nilai direntang; 0 – 19,
20 – 39, dan 40 - 59. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada Gambar 4.2 di
bawah ini.
Total
9
8
7
6
5
4 Total
3
2
1
0
0 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 100
Gambar 4.2
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus I
Adapun hal-hal yang ditemukan pada pembelajaran Siklus I sebagai berikut.
67
1) Nilai hasil belajar mengalami peningkatan.
2) Indikator keberhasilan individu telah tercapai dan terjadi peningkatan pada rata-
rata klasikal, di mana rata-rata nilai sebesar 79.
3) Indikator keberhasilan klasikal telah tercapai dimana persentase ketuntasan
sebesar 68,8%, dari 16 orang siswa, 8 orang siswa berhasil mendapat nilai sama
dan diatas KKTP (≥ 75).
Tabel 4.5
Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siklus II
NO NAMA KKTP NILAI KETERANGAN
68
10 MUHAMMAD ZIO ABASSY 75 67 Tidak Tuntas
Rata-rata 82,43
Tuntas 81,25%
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, peneliti mendapatkan data nilai rata-rata evaluasi
perbaikan pembelajaran Siklus II yaitu 82,43. Siswa yang mencapai KKTP sebanyak
13 orang dengan persentase 81,25% dan siswa yang belum mencapai KKTP sebanyak
5 orang dengan persentase 18,75% dimana batas tuntas atau KKTP pada Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah 75. Untuk lebih rincinya nilai siswa
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6 di
bawah ini.
69
Tabel 4.6
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus II
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 0 – 19 0
2 20 – 39 0
3 40 – 59 0
4 60 – 79 6
5 80 – 100 10
JUMLAH 16
Dari Tabel 4.6 di atas dapat dilihat dari 16 orang siswa terdapat 6 orang siswa yang
mendapat nilai direntang 60 – 79, 10 orang siswa yang mendapat nilai direntang 80
– 100, sedangkan tidak ada seorangpun siswa yang mendapat nilai direntang; 0 – 19,
20 – 39, dan 40 - 59. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada Gambar 4.3 di
bawah ini.
FREKUENSI
12
10
0
0 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 100
Gambar 4.3
70
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus II
Adapun hal-hal yang ditemukan pada pembelajaran Siklus I sebagai berikut.
Tabel 4.7
Hasil Nilai Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siklus III
NO NAMA KKTP NILAI KETERANGAN
71
8 MUHAMMAD ARJUNA MEISYAF 75 83 Tuntas
Rata-rata 91,56
Tuntas 100%
Tidak Tuntas 0%
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, peneliti mendapatkan data nilai rata-rata evaluasi
perbaikan pembelajaran Siklus III yaitu 82,43. Siswa yang mencapai KKTP sebanyak
16 orang dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang tidak mencapai KKTP
dimana batas tuntas atau KKTP pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti adalah 75. Untuk lebih rincinya nilai siswa pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8
Frekuensi Nilai Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Siklus III
72
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 0 – 19 0
2 20 – 39 0
3 40 – 59 0
4 60 – 79 0
5 80 – 100 16
JUMLAH 16
Dari Tabel 4.8 di atas dapat dilihat dari 16 orang siswa terdapat 16 orang siswa yang
mendapat nilai direntang 80 – 100, sedangkan tidak ada seorangpun siswa yang
mendapat nilai direntang; 0 – 19, 20 – 39, 40 – 59 dan 60 – 79 . Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat seperti pada Gambar 4.4 di bawah ini.
FREKUENSI
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 100
1 2 3 4 5
73
PRA SIKLUS SIKLUS SIKLUS
SIKLUS I II III
AQILLAH OLIVIA 75 92 100
1 75
ZALIENTY 75
CHALYSTA 91 92 100
2 75
CAROLIN 75
DZIKRUL FAJRI 75 91 92 100
3 75
FITRIAN
FAUZI KHANSA 75 83 83 92
4 75
AZZURA
5 FIAN ALFIANDI 75 75 75 75 83
6 FITO ALFIANDI 75 75 67 67 83
GARA CAHAYA 66,7 83 83 83
7 75
FIRDAUS
MUHAMMAD 66,7 75 75 83
8 75
ARJUNA MEISYAF
MUHAMMAD 75 91 92 100
9 75
FAUZAN
MUHAMMAD 66,7 67 67 83
10 75
ZIO ABASSY
PRATAMA 58,3 67 83 92
13 75
RIDHO ILAHI
74
SILVIA RIZKY 75 83 92 100
16 75
KHAIRUNNISA
Mengacu pada Tabel 4.9 di atas, peneliti mendapatkan data bahwa nilai rata-rata
evaluasi hasil belajar mengalami peningkatan yaitu pada Pra Siklus 70,31 meningkat
menjadi 79 pada Siklus I (peningkatan sebesar 8,69), meningkat menjadi 82,43 pada
Siklus II (peningkatan sebesar 3,43) dan meningkat menjadi 91,56 pada Siklus III
(pengingkatan sebesar 9,13). Presentase ketuntasan klasikal juga mengalami
peningkatan pada setiap Siklus. Pada Pra Siklus, presentase ketuntasan klasikal
sebesar 62,5 % meningkat menjadi 68,8 % pada Siklus I (peningkatan sebesar 6,3 %),
pada Siklus II meningkat menjadi 81,25% dan pada siklus III meningkat menjadi
100%. Untuk lebih rincinya perbandingan nilai siswa setiap Siklus dapat dilihat pada
Tabel 4.10 di bawah ini.
75
Tabel 4.10 di atas, dapat dilihat terjadi peningkatan frekuensi hasil belajar dari setiap
Siklus, terutama pada rentang 80 – 100. Yang sebelumnya 0 siswa yang mendapatkan
nilai pada rentang tersebut pada Pra siklus menjadi 8 orang pada Siklus 1, naik
menjadi 10 orang pada siklus II dan naik menjadi 16 orang pada siklus III. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat seperti pada Gambar 4.5 di bawah ini.
Chart Title
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 100
1 2 3 4 5
B. Pembahasan
Tabel 4.11
Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa Per Siklus
76
No Tahap Pembelajaran Rata-rata Kelas Ketuntasan (%)
2 Siklus I 79 68,8
77
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Rin W dan David R. Krathwohl. A Taksonomi for Learning, Teaching, and
Assessing: A Revision of Bloom’s Taksonomi of Educational Objectives. New York:
Addison Wesley Longman, Inc., 2001.
Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. Principles of instructional design. 4th ed.
Orlando: Holt, Rinehart, and Winston, 1992.
Miller, John. P., dan Seller W. (1985).Curriculum perspective and practice. New
Muslich, Masnur. (2009). Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Reasearch)
Pedoman Praktis bagi Guru Profesional. Jakarta : Bumi Aksara.
Purwanto. (2011). Pembelajaran Desain dalam Penilaian. Surabaya: PT. Bina Ilmu
78
Rasyid, Harun dan Masyur. (2008). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana
Prima.
Reigeluth, Charles. M. Instructional Design Theories and Models, An Overview of their
Current Status. London: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers, 1983.
Smith, Patricia L. dan Tillman J Ragan. Intructional Design. New York: Macmillan
Publshing Company, 1993.
Winata, Udin S., dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas
Terbuka.
http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-
para.html, diakses pada tanggal 08 mei 2014, pukul 23:10
http://www.slideshare.net/ismdn/teori-hasil-belajar-menurut-para-ahli diakses
pada tanggal 05 juni 2014 pukul 18.30
http://internetsebagaisumberbelajar.blogspot.com/2010/07/pengertian-
penerapan.html diakses pada tanggal 05 juni 2014 pukul 18.35
http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/PDK-2013-67-
Kerangka-Dasar-Kurikulum-Kompetensi-SD.pdf diakses pada tanggal 05 juni
2014 pukul 18.35
http://misemarum084.blogspot.com/2012/03/problem-based-learning-pbl.html-
menurut-Suyanto(2008:21) diakses pada tanggal 05 juni 2014 pukul 20.30
79
http://artikata.com/arti-381946-meningkatkan.html diakses pada tanggal 05 juni
2014 pukul 21:30
http://PBL/Problem%20Based%20Learning%20_%20gayahidupalami-Torp dan
Finkle (1995).htm diakses pada tanggal 01 juni 2014 pukul 23:30
http://komangsuardika.blogspot.com/2012/05/problem-based-learning_05.html#_
diakses pada tanggal 01 juni 2014 pukul 23:34
80
LAMPIRAN 1 LEMBAR OBSERVASI GURU
Aktivitas Guru :
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Menyampaikan Apersepsi √ Dalam penyampaian
materi sebelumnya sudah
baik. Namun, sebaiknya
menjelaskan dengan detail
agar siswa memahaminya.
2. Memotivasi/membangkitk √ Guru sudah mampu dalam
an minat siswa memotivasi/
membangkitkan minat
siswa dalam mengikuti
proses belajar.
3. Menghubungkan dengan √ Guru sudah baik dalam
materi sebelumnya menghubungkan dengan
materi sebelumnya.
Namun, harus lebih
81
dijelaskan dengan
perlahan agar siswa
memahaminya.
4. Menyampaikan tujuan √ Penyampaian tujuan
pembelajaran pembelajaran sudah tepat.
5. Penjelasan konsep √ Guru sudah menjelaskan
pembelajaran oleh guru konsep pembelajaran
dengan baik.
6. Penguasaan guru terhadap √ Guru sudah menguasai
materi materi.
7. Meningkatkan keterlibatan √Guru sudah menjelaskan
siswa dalam kegiatan dengan baik. Namun,
belajar siswa masih ada yang
belum aktif dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik
didalam kelas.
8. Mengajukan pertanyaan √ Guru sudah mengajukan
kepada siswa pertanyaan kepada siswa
dengan baik.
9. Memberikan kesempatan √ Guru memberikan
berpikir kepada siswa kesempatan kepada siswa
untuk menjawab menjawab pertanyaan.
pertanyaan
10. Memberikan √ Guru setiap siswa mampu
pujian/penghargaan menjawab, selalu
kepada siswa yang diberikan pujian. Seperti
menjawab pertanyaan hebat, pintar.
dengant tepat
11. Memberikan kesempatan √ Guru selalu memberikan
siswa untuk bertanya kesempatan siswa untuk
bertanya apabila ada yang
masih kurang dipahami.
12. Menggunakan media √ Guru sudah menggunakan
pembelajaran dengan tepat media audio visual dengan
82
tepat.
13. Membimbing siswa √Guru hanya bertanya,
menyimpulkan materi tanpa membimbing siswa
pembelajaran menyimpulkan materi
pembelajaran.
14. Menggunakan bahasa yang √ Dalam menerangkan
baik dan benar pembelajaran sudah
menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Guru
dalam menerangkan
materi juga menggunakan
bahasa yang mudah anak
mengerti.
15. Menumbuhkan interaksi √ Siswa saling berinteraksi
antar siswa setiap guru mengangkat
kartu bergambar untuk
anak-anak membacanya.
Observer,
83
LAMPIRAN 2 LEMBAR OBSERVASI SISWA
84
.dalam mempelajari Siswa Siswa senang dalam
materi mengenal pembelajaran
shalat jum’at PAIBP materi
menggunakan media shalat jum’at
audio visual dengan media
audio visual
sebesar 75%
5Siswa mampu 9 7 Siswa mampu
.menjawab Siswa Siswa menjawab
pertanyaan guru pertanyaan guru
berkaitan dengan berkaitan dengan
permasalahan yang permasalahan
ada pada video yang ada pada
pembelajaran video
diberikan pembelajaran
(Orientasi) diberikan sebesar
56,25%
6Siswa mampu 12 4 Siswa mampu
.menemukan solusi Siswa Siswa menemukan
dari permasalahan solusi dari
yang diberikan permasalahan
bersama teman yang diberikan
kelompoknya. bersama teman
(Mengorganisasika kelompoknya
n pesera didik sebesar 75%
untuk belajar)
7Siswa dapat 11 5 Siswa dapat
.berdiskusi dengan Siswa Siswa berdiskusi
baik bersama teman dengan baik
kelompoknya dan bersama teman
menuliskan hasil kelompoknya dan
diskusi tersebut pada menuliskan hasil
lembar LKPD yang diskusi tersebut
diberikan. pada lembar
(Membimbing LKPD yang
penyelidikan diberikan sebesar
85
mandiri dan 68,75%
kelompok)
8Siswa mampu 14 2 Siswa mampu
.mempresantasikan Siswa Siswa mempresantasika
hasil diskusi n hasil diskusi
kelompok yang telah kelompok yang
ditulis dalam lembar telah ditulis
LKPD. dalam lembar
(Mengembangkan LKPD sebesar
dan menyajikan 87,5%
hasil karya)
9Siswa dapat 10 6 Siswa dapat
.memahami materi Siswa Siswa memahami materi
mengenal shalat mengenal shalat
jum’at yang di jum’at yang di
sampaikan sampaikan
menggunakan model menggunakan
pembelajaran model
problem based pembelajaran
learning (PBL). problem based
(Menganalisis dan learning (PBL)
mengevaluasi sebesar 62,5%
proses pemecahan
masalah)
1Siswa dapat 9 7 Siswa dapat
0menyimpulkan Siswa Siswa menyimpulkan
.pembelajaran. pembelajaran
sebesar 56,25%
DESIYANA, S.Pd
NIP. 19881214 201903 2 004
86
MODUL AJAR PRA SIKLUS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KURIKULUM MERDEKA
Kompetensi Awal:
Peserta didik dapat mendeskripsikan keragaman sebagai sunnatullah, memahami
ajaran kebaikan dalam Islam serta Saling menghargai dan menghormati yang
berbeda agama (toleransi)
87
2. Berkeadaban (Ta’addub)
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
berkeadaban (Ta’addub) dengan cara melatih peserta didik agar dapat memiliki
sikap atau adab dalam menyikapi keragaman yang ada
2. Peserta didik dapat menemukan 2.1 Peserta didik dapat menyebutkan ajaran
ajaran kebaikan dari agama islam dan kebaikan dari agama islam dan agama
agama selain islam dengan tepat dan selain Islam dengan tepat (C1)
mengungkapkan perasaan mengenai 2.2Peserta didik dapat mengungkapkan
pengalaman bergaul dengan teman perasaan mengenai pengalaman bergaul
yang berada agama dengan baik dengan teman yang berbeda agama
melalui kegiatan mengamati gambar dengan baik.(C3)
dan menemukan informasi 2.3 Peserta didik dapat menemukan ajaran
dilingkungan sekitar. kebaikan dari agama islam dan agama
selain Islam dilingkungan sekitar (C4)
88
3. Peserta didik mampu menghormati 3.1Peserta didik mampu membedakan
dan menghargai pemeluk agama yang rumah ibadah agama islam dengan
berbeda agama, baik di lingkungan agama lainnya (C2)
sekolah maupun di lingkungan 3.2Peserta didik dapat
tempat tinggalnya dengan benar, mengimplementasikan sikap saling
melalui kegiatan membaca teks dan menghormati dan menghargai pemeluk
kerja kelompok agama yang berbeda baik di lingkungan
sekolah maupun lingkungan tempat
tinggalnya dengan benar.(C3)
3.3.Peserta didik dapat merincikan sikap
toleransi dan batasan-batasannya (C4)
Pemahaman Bermakna:
Dengan pemahaman bermakna peserta didik mampu menghargai perbedaan
budaya yang ada dan menanamkan sifat toleransi sejak dini supaya bisa
menerima perbedaan yang ada di lingkungan sekitar.
Pertanyaan Pemantik
- Apakah yang dimaksud dengan keragaman itu?
- Apakah kalian pernah bertemu dengan beberapa orang dari berbagai suku
dan bangsa lain?
- Dimana / kapan kalian bertemu mereka?
- Bagaimana perasaan kalian saat bertemu mereka?
Kegiatan Pembelajaran :
Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
1. Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru Indonesia ,
menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
2. Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan buku teks, laptop, alat
dan bahan yang dibutuhkan
89
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Sintak (Orientasi) menit
• Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai
kesepakatan kelas ( menyapa, mengecek kehadiran, kerapian,
dan dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh salah seorang
siswa
• Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya.
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme (Kewarganegaraan dan kebangsaan
(muwatanah).
• Guru mereview secara singkat pembelajaran
sebelumnya/Pembelajaran yang berkaitan dengan materi hari
ini.
• Guru mengadakan tes kemampuan awal melalui pertanyaan
pemantik
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 80
menit
Sintaks 1 (Orientasi peserta didik pada masalah)
• Peserta didik mengamati video yang ditampilkan.
https://youtu.be/NA4muabsC7U?si=TXJnWueSr9WvYOky
• Peserta didik diberikan pertanyaan tentang permasalahan yang
terdapat dalam video tersebut. (Apersepsi)
• Peserta didik memberikan tanggapan atas pertanyaan yang
berikan guru (Critical Thinking)
• Guru menjelaskan terkait keragaman sebagai sebagai
Sunnatullah dalam buku siswa.
90
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
suku dan agama) pada rubrik Aktivitas Kelompok.
Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah)
91
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Refleksi Peserta didik:
92
3 Sumatif Tertulis
2) Penilaian Formatif
1) Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian: Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
93
S S K
No Indikator
L R D
Aku meyakini
1 bahwa keragaman sebagai
sunnatullah.
.
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan
2) Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan
94
Rubrik dan Penilaian kerja Kelompok
95
Aspek Penilaian
Nama
No Ketepatan Estetika (nilai seni) Jumlah Nilai
Kelompok
jawaban pajangan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Pedoman skor
No Skor Predikat Kriteria
Nilai Akhir
Predikat
Nama global Royong Kritis
No
Siswa
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
96
Rubrik Penilaian dan Hasil Tes Siklus 1
No Nama Siswa Aspek Penilaian
2 CHALYSTA CAROLIN
5 FIAN ALFIANDI
6 FITO ALFIANDI
8 MUHAMMAD ARJUNA
MEISYAF
9 MUHAMMAD FAUZAN
11 NAURA FITRIANY
14 PUTRI SYAFIRA
Rata-rata
97
Kriteria Skor
2. Kegiatan pengayaan:
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain,
guru memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat
daya serapnya terhadap materi yang telah dipelajari
Glosarium
• Sunatullah : hukum Allah Swt. yang disampaikan kepada umat manusia
melalui para rasul,
• undang-undang keagamaan yang diterapkan oleh Allah Swt. yang termaktub di
dalam Al-Qur’an, hukum (kejadian dan sebagainya) alam yang berjalan secara
tetap dan otomatis.
• Toleransi : bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membolehkan,
membiarkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiassaan,
kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian
sendiri.
98
I. Daftar Pustaka
• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Buku Panduan Guru Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V. Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas 1V. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
99
LAMPIRAN DOKUMENTASI PRA SIKLUS 1
100
101
102
LAMPIRAN 6 LEMBAR OBSERVASI GURU
103
sudah tepat dan jelas
dipahami siswa.
6. Penguasaan guru terhadap √ Penguasaan materi guru
materi sudah baik.
7. Meningkatkan Dalam meningkatkan
keterlibatan siswa dalam keterlibatan siswa, guru
√
kegiatan belajar sudah melakukan dengan
tepat.
8. Mengajukan pertanyaan Guru selalu mengajukan
√
kepada siswa pertanyaan kepada siswa.
9. Memberikan kesempatan Guru selalu memberikan
berpikir kepada siswa kesempatan berpikir kepada
untuk menjawab √ siswa dalam menjawab
pertanyaan pertanyaan yang
diberikannya.
10. Memberikan Guru setiap siswa mampu
pujian/penghargaan menjawab, selalu diberikan
kepada siswa yang √ pujian. Seperti hebat,
menjawab pertanyaan pintar.
dengant tepat
11. Memberikan kesempatan √ Guru selalu memberikan
siswa untuk bertanya kesempatan siswa untuk
bertanya apabila ada yang
masih kurang dipahami.
12. Menggunakan media √ Guru sudah menggunakan
pembelajaran dengan tepat media audio visual dengan
tepat.
13. Membimbing siswa √ Guru sudah membimbing
menyimpulkan materi siswa dengan baik dalam
pembelajaran menyimpulkan materi
pembelajaran.
14. Menggunakan bahasa yang √ Dalam menerangkan
baik dan benar pembelajaran guru sudah
menggunakan bahasa yang
104
baik dan benar. Guru dalam
menerangkan materi juga
menggunakan bahasa yang
mudah anak mengerti.
15. Menumbuhkan interaksi √ Siswa saling berinteraksi
antar siswa setiap guru mengangkat
kartu bergambar untuk
anak-anak membacanya.
Observer,
105
LAMPIRAN 7 LEMBAR OBSERVASI SISWA
106
.mengajukan Siswa Siswa mengajukan
pertanyaan pertanyaan mendasar
mendasar tentang tentang apa yang
apa yang harus harus dilakukan
dilakukan untuk untuk memecahkan
memecahkan masaalah tersebut
masalah diberikan sebesar
(menentukan 81,25%
pertanyaan
mendasar)
6Siswa mampu 15 1 Siswa mampu
.berdiskusi dan Siswa Siswa berdiskusi dan
Menyusun rencana menyusun Rencana
pembuatan proyek. pembuatan proyek
(Menyusun dan ada pembagian
rencana proyek) peran dalam
kelompok dan
mecatat hal yang
perlu disiapkan untuk
proyek diberikan
bersama teman
kelompoknya sebesar
93,75%
7Siswa dapat 14 2 Siswa dapat
.menyepakati jadwal Siswa Siswa menyepakati jadwal
dan mulai dan mulai
memperhatikan memperhatikan
tenggang waktu tenggang waktu
pembuatan proyek pembuatan proyek
(Membuat jadwal) yang diberikan
sebesar 100%
Siswa mampu 16 0 Siswa mampu
membuat proyek Siswa Siswa mrmbuat proyek dan
dan tanggalnya memastikan
sesuai jadwal pelaksanaannya
(Memonitor sesuai jadwal kepada
pelaksanaan guru yang diberikan
pembelajaran sebesar 100%
berbasis proyek
107
(PjB)
8Siswa mampu 16 0 Siswa mampu
.membahas Siswa Siswa mempresantasikan
kelayakan proyek hasil diskusi
yang dijalankan dan kelompok yang telah
mengajukan ditulis dalam lembar
laporan kepada LKPD sebesar 100%
penguji.
(Menguji dan
memberikan
penilaian atas
proyek yang
dibuat)
9Siswa dapat 14 2 Siswa dapat
.memaparkan hasil Siswa Siswa memahami materi
proyek dan mengenal shalat jum’at
menerima yang di sampaikan
tanggapan serta menggunakan model
arahan dari guri pembelajaran problem
(evaluai based learning (PBL)
pembelajaran sebesar 87,5%
berbasis proyek)
1Siswa dapat 15 1 Siswa dapat
0menyimpulkan Siswa Siswa menyimpulkan
.pembelajaran. pembelajaran sebesar
93,75%
Guru PAIBP
DESIYANA, S.Pd
NIP. 19881214 201903 2 004
108
AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KURIKULUM MERDEKA
Kompetensi Awal
✓ Peserta didik dapat mendeskripsikan keragaman sebagai sunnatullah, memahami
ajaran kebaikan dalam Islam serta Saling menghargai dan menghormati yang
berbeda agama (toleransi)
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:
Profil pelajar pancasila yang ingin dicapai adalah:
1. Berkebinekaan global
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila
Berkebinekaan global dengan cara melatih peserta didik tidak membeda-bedakan
teman ketika pembentukan kelompok diskusi atau praktikum.
2. Bergotong royong
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila bergotong
royong dengan cara melatih peserta didik untuk saling membantu bekerjasama
dalam kelompok saat melaksanakan kegiatan praktikum, diskusi, maupun
presentasi hasil kerja kelompok.
3. Bernalar kritis
Peserta didik mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila bernalar
kritis dengan cara melatih peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan dalam
peristiwa kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik materi.
Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah:
1. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah)
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah) dengan dengan cara melatih
peserta didik menemukan keragaman yang ada di indonesia
2. Berkeadaban (Ta’addub)
109
Peserta didik mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
berkeadaban (Ta’addub) dengan cara melatih peserta didik agar dapat memiliki
sikap atau adab dalam menyikapi keragaman yang ada
Sarana dan Prasarana:
✓ Berita dari koran, majalah atau tabloid, Kertas HVS, lem, tali.
✓ Media, Power Point, Bahan ajar, Papan, Spidol
5. Peserta didik dapat menemukan 2.1 Peserta didik dapat menyebutkan ajaran
ajaran kebaikan dari agama islam dan kebaikan dari agama islam dan agama
agama selain islam dengan tepat dan selain Islam dengan tepat (C1)
mengungkapkan perasaan mengenai 2.2Peserta didik dapat mengungkapkan
pengalaman bergaul dengan teman perasaan mengenai pengalaman bergaul
yang berada agama dengan baik dengan teman yang berbeda agama
melalui kegiatan mengamati gambar dengan baik.(C3)
dan menemukan informasi 2.3 Peserta didik dapat menemukan ajaran
dilingkungan sekitar. kebaikan dari agama islam dan agama
selain Islam dilingkungan sekitar (C4)
1. Pemahaman Bermakna
✓ Membiasakan diri beperilaku baik dalam kehidupan sehari – hari sesuai ajaran
islam.
✓ Menanamkan sifat toleransi sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang
110
ada
2. Pertanyaan Pemantik
✓ Tahukah kalian apa yang dinamakan kebaikan dalam agama Islam?
Kegiatan Pembelajaran
112
Refleksi Peserta Didik:
113
a. Diagnostik
Bentuk
No Jenis Instrumen Waktu Keterangan
Pelaksanaan
b. Formatif
Bentuk
No Teknik Waktu Pelaksanaan Keterangan
Instrumen
Penilaian untuk
Lembar Saat pembelajaran
1 Proyek pembelajaran
observasi berlangsung.
c. Sumatif
Bentuk Waktu
N Teknik Keterangan
o Instrumen Pelaksanaan
1 Tertulis Lembar evaluasi Setelah Penilaian untuk
Pelajar pembelajaran pencapaian pembelajaran
114
Kegiatan Remidial dan Pengayaan
1) Kegiatan remedial:
✓ Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target
guru melakukan pengulangan materi dengan pendekatan
yang lebih individual dan memberikan tugas individual
tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik
yang bersangkutan.
2.) Kegiatan pengayaan:
✓ Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari
peserta didik lain, guru memberikan kegiatan pengayaan yang
lebih menantang dan memperkuat daya serapnya terhadap
materi yang telah dipelajari.
Sumber/Referensi/Daftar Pustaka
✓ Bahan Bacaan Guru
• Buku PAI yang relevan dengan materi pembelajaran Indahnya
Saling Menghargai dalam Keragaman tentang toleransi
• Bahan Bacaan Siswa
• Worksheet.
• Video atau poster tentang toleransi
✓ Daftar Pustaka
• Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Buku Panduan Guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
115
MATERI
Ajaran Kebaikan dalam Islam dan Selain Islam
Media Pembelajaran :
Bacalah dengan cermat hadis berikut!
َّ ن َي
ُُّ ط ِل َُّع َع َل ْي ُِّه ال َّن
اس ُّْ َت أ َُّ ِي َن ْفس
َُّ ِك َوك َِر ْه َُّ اإل ْث ُُّم َمُّا َح
ُّْ اك ف ِ ْن ْال ُخ ُل
ِ َو،ُّ ق ُُّ ْال ِب ُّر ُحس
Kebaikan adalah akhlak mulia dan keburukan adalah sesuaīu yang membuaī haīimu
ragu dan kamu īidak ingin orang lain melihaī sesuaīu iīu (ada pada dirimu)” (HR.
Muslim dari Nawwas bin Sam’an al Anṣari)
Aturan syariat Islam sangat lengkap dalam hal berakhlak mulia. Tata cara ibadah
kepada Allah Swt. seperti salat merupakan contoh akhlak mulia kepada Allah Swt.
Anjuran bersikap lemah lembut kepada sesama adalah wujud akhlakmulia kepada
orang lain. Larangan membunuh hewan atau mencabut tumbuhan tanpa alasan
agama merupakan contoh akhlak kepada alam sekitar.
Perhatikan cerita bergambar berikut!
Mengapa Maria dan ibunya berbuat baik kepada Nadiya, padahal mereka berdua
bukan orang Islam? Sebab agamanya juga mengajarkan kebaikan untuk dilakukan
kepada siapapun. Menghormati dan menyayangi orang lain merupakan ajaran
kebaikan yang dianjurkan oleh semua agama. Sedangkan mencuri, berbuat curang
dan segala perbuatan yang merugikan dilarang oleh semua agama.
Kebaikan tidak hanya dikenal dalam Agama Islam saja. Tetapi ia dikenal juga dalam
agama-agama lain. Semua ajaran agama mengajarkan pemeluknya untuk saling
menghormati, membantu yang lemah, berbuat baik kepada orang tua, bersikap
lemah lembut, mencintai kedamaian. Agama juga melarang perbuatan yang
merugikan orang lain, seperti mencuri, berbohong, menipu, berkhianat dan berbuat
aniaya.
Ayo kalian sebutkan perbuatan-perbuatan baik lain yang diajarkan oleh agama!
116
Sebarkan kebaikan tanpa melihat agama orang yang kalian jumpai! Jika ada orang
jatuh di jalan, tolonglah! Tanpa kalian tanya apa agamanya. Bila adaorang tersesat
jalan, bantulah dia untuk menemukan tempat tujuannya! Tanpa kalian tanya apa
keyakinannya.
LKPD
RUBRIK
1. Penilaian Diagnostik
Diagnostik Non Kognitif
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apa kabar hari ini?
2. Apakah ada yang sakit hari ini?
3. Apakah kalian dalam keadaan sehat?
4. Apakah anak-anak merasa bersemangat
hari ini?
5. Apakah anak-anak sudah makan?
6. Apakah tadi malam sudah belajar?
117
Diagnostik Kognitif
2. Penilaian Formatif
1. Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
Aku meyakini bahwa Ajaran yang
1. diberikan seluruh agama adalah
ajaran yang baik dan benar
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan
2. Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
Aku menunjukkan sikap kebaikan
dalam kehidupan sehari-hari, yang
1.
di ajarkan oleh seluruh agama, baik
agama islam dan selain islam
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
118
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan
3. Aktivitas Kelompok
✓ Metode : In the news
✓ Aktivitas Kelompok peserta didik melakukan kegiatan sesuai
petunjuk di Buku Siswa.
✓ Catatan: setiap kelompok mengisi 3 contoh akhlak pada tiap
kolom.
Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria
119
2 3 Baik Sebagian besar anggota kelompok
tertib, kompak, percaya diri
Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria
1. 8 Sangat baik Semua jawaban benar/tepat, menarik
2. 6 Baik Sebagian besar jawaban benar, menarik
3. 4 Cukup Separuh jawaban benar, menarik
4. 2 Kurang Sebagian kecil jawaban benar, menarik
Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x100
16
4. Penilaian Sumatif
Rubrik Penilaian Individu (Tes Tertulis)
1. Carilah contoh perilaku baik kepada Allah, sesama manusia dan
alam sekitar!
No Akhlak kepada Contoh perilaku Baik
1 Allah Swt.
2 Sesama manusia
3 Alam sekitar
120
Kunci jawaban
No Akhlak kepada Contoh perilaku Baik Skor
2 jika menjawab
1 contoh yang
benar
Pedoman skor :
Skor Keterangan
4 Apabila alur cerita runtun
3 Apabila sebagian besar alur cerita runtun
2 Apabila Sebagian kecil alur cerita runtun.
1 Apabila alur cerita tidak runtun.
Penggunaan bahasa
Skor Keterangan
4 Apabila menggunakan bahasa yang baik dan benar
3 Apabila sebagian besar menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
2 Apabila Sebagian kecil menggunakan bahasa yang
baik dan benar
1 Apabila alur cerita tidak menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
122
123
124
125
126
127
Lembar Observasi oleh Observer
LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN
PENGETAHUAN AJARAN KEBAIKAN DALAM ISLAM DAN SELAIN ISLAM
PELAJARAN PAI & BP
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas : IV
Hari/ Tanggal : 17 Desember 2023
Fokus Observasi Penjelasan guru, pembimbingan dalam proses pembelajaran,
penggunaan media pembelajaran, keaktifan siswa
Aktivitas Guru :
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
128
10. Memberikan pujian/penghargaan ✓ Sudah baik
kepada siswa yang menjawab
pertanyaan dengant tepat
Aktivitas Siswa
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
129
6. Siswa dapat menyimpulkan pembelajaran ✓
Observer
Wali Kelas IVB
130
LAMPIRAN 7 LEMBAR OBSERVASI SISWA
Kelas : IV
131
5. Siswa mampu 13 3 Siswa mampu
mengajukan pertanyaan Siswa Siswa mengajukan pertanyaan
mendasar tentang mendasar
tentang apa yang
apa yang harus harus dilakukan
dilakukan untuk untuk memecahkan
memecahkan masalah masaalah tersebut
(menentukan diberikan sebesar 81,25%
pertanyaan
mendasar)
6. Siswa mampu 15 1 Siswa mampu
berdiskusi dan Siswa Siswa berdiskusi dan
Menyusun rencana menyusun Rencana
pembuatan proyek. pembuatan proyek dan ada
(Menyusun rencana pembagian peran dalam
proyek) kelompok dan
mecatat hal yang perlu
disiapkan untuk proyek
diberikan
bersama teman
kelompoknya sebesar
93,75%
7. Siswa dapat 14 2 Siswa dapat
menyepakati jadwal dan Siswa Siswa menyepakati jadwal dan
mulai mulai
memperhatikan memperhatikan tenggang
tenggang waktu waktu
pembuatan proyek pembuatan proyek
(Membuat jadwal) yang diberikan
sebesar 100%
Siswa mampu 16 0 Siswa mampu
membuat proyek Siswa Siswa mrmbuat proyek dan
dan tanggalnya memastikan
sesuai jadwal pelaksanaannya sesuai
(Memonitor jadwal kepada guru yang
pelaksanaan diberikan sebesar 100%
pembelajaran berbasis
proyek
(PjB)
132
8. Siswa mampu 16 0 Siswa mampu
membahas kelayakan Siswa Siswa mempresantasikan hasil
proyek diskusi
yang dijalankan dan kelompok yang telah
mengajukan ditulis dalam lembar
laporan kepada LKPD sebesar 100%
penguji.
(Menguji dan
memberikan penilaian
atas
proyek yang
dibuat)
9. Siswa dapat 14 2 Siswa dapat
memaparkan hasil Siswa Siswa memahami materi
proyek dan mengenal shalat jum’atُّ
menerima tanggapan yang di sampaikan
serta menggunakan model
arahan dari guri pembelajaran problem
(evaluai pembelajaran based learning (PBL)
berbasis proyek) sebesar 87,5%
Guru PAIBP
DESIYANA, S.Pd
133
134
135
136
137
138
Lembar Observasi oleh Observer
LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN PERBAIKAN
PENGETAHUAN AJARAN KEBAIKAN DALAM ISLAM DAN SELAIN ISLAM
PELAJARAN PAI & BP
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas : IV
Hari/ Tanggal : 04 JANUARI 2024
Fokus Observasi Penjelasan guru, pembimbingan dalam proses
pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, keaktifan
siswa
Aktivitas Guru :
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Menyampaikan Apersepsi ✓ Sudah baik
2. Memotivasi/membangkitkan minat ✓ Sudah baik
siswa
3. Menghubungkan dengan materi ✓ Sudah baik
sebelumnya
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran ✓ Sudah baik
5. Penjelasan konsep pembelajaran oleh ✓ Sudah baik
guru
6. Penguasaan guru terhadap materi ✓ Sudah baik
7. Meningkatkan keterlibatan siswa ✓ Sudah baik
dalam kegiatan belajar
8. Mengajukan pertanyaan kepada ✓ Sudah baik
siswa
9. Memberikan kesempatan berpikir ✓ Sudah baik
kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan
10. Memberikan pujian/penghargaan ✓ Sudah baik
kepada siswa yang menjawab
pertanyaan dengant tepat
139
11. Memberikan kesempatan siswa ✓ Sudah baik
untuk bertanya
12. Menggunakan media pembelajaran ✓ Sudah baik
dengan tepat
13. Membimbing siswa menyimpulkan ✓ Sudah baik
materi pembelajaran
14. Menggunakan bahasa yang baik dan ✓ Sudah baik
benar
15. Menumbuhkan interaksi antar siswa ✓ Sudah baik
Aktivitas Siswa
Kemunculan
No. Aspek yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Siswa memperhatikan apersepsi yang ✓ Secara
diberikan oleh guru keseluruhan
Aktivitas Belajar
2. Siswa konsentrasi saat pembelajaran ✓
sudah berjalan
berlangsung
dengan
3. Keaktifan siswa dalam bertanya, berpikir, ✓ baik.Pertahankan
berpendapat, dan berinisiatif
4. Siswa merasa senang dalam mempelajari ✓
materi keragaman sebagai sunatullah
5. Siswa dapat memahami materi Indahnya ✓
Saling Menghargai dalam Keragaman
yang di sampaikan menggunakan model
pembelajaran Diferensiasi Based Learning
(DBL)
6. Siswa dapat menyimpulkan pembelajaran ✓
Observer
Wali Kelas IVB
140
Modul Ajar (MA-4) berbasis TPACK
Modul Ajar Format Lengkap (Model 2)Modul Ajar Pendidikan Agama Islam
1. Pemahaman Bermakna
✓ Menanamkan sifat toleransi sejak dini supaya bisa menerima perbedaan
yang ada
✓ Memahami bahwa agama selain islam juga mengajarkan kebaikan –
kebaikan
142
✓ Membiasakan diri berperilaku toleransi dalam beragama
2. Pertanyaan Pemantik
✓ Bagaimana kebaikan dalam ajaran agama Islam dapat membantu
memperbaiki hubungan antar sesama?
4. Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
a. Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru Indonesia,
menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan buku teks, laptop, gawai,
alat dan bahan yang dibutuhkan
Urutan Kegiatan Pembelajaran (mencerminkan penerapan Alokasi Waktu
pendekatan TPACK)
Pembelajaran ke-1 3 JP
(3x35’)
Kegiatan pembukaan: 15’
• Peserta didik bersama guru melaksanakan aktifitas rutin kelas,
sesuai kesepakatan kelas ( mengucapkan salam, dan
dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh salah seorang siswa
• Peserta didik mengisi link absen melalui google form (TPACK):
https://forms.gle/N13S8o85QYEfVP8Y9
• Peserta didik menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan
guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme (Kewarganegaraan dan kebangsaan
(muwaṭanah)).
• Peserta didik bersama guru melakukan apersepsi dan mengaitkan
dengan pembelajaran ajaran kebaikan dalam islam dan selain
islam pada kelas sebelumnya. (Critical Thinking)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik tentang ajaran
kebaikan dalam islam dan selain islam (Critical Thinking):
“Bagaimana kebaikan dalam ajaran agama Islam dapat
membantu memperbaiki hubungan antar sesama?”
143
Kegiatan Inti: 75
• Peserta didik menyimak penjelasan guru melalui slide teknologi
canva (TPACK):
https://www.canva.com/design/DAF6CRI4fzE/OdK4XRBC
EeKL9d9Gv6qSQA/view?utm_content=DAF6CRI4fzE&utm_
campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=e
ditor
• Peserta didik mengamati Film “Pendek yang Menyentuh Hati
Muslim dan Non-Muslim” tentang kebaikan dalam ajaran agama
islam dan selain islam dengan link (TPACK):
https://youtu.be/WhjtnNaDn08?si=u2o2UDkuTfPiaAGy
• Peserta didik diberikan pertanyaan tentang permasalahan yang
terdapat dalam video tersebut. (Apersepsi)
• Peserta didik memberikan tanggapan atas pertanyaan yang
berikan guru (Critical Thinking)
• Guru menjelaskan terkait tentang kebaikan dalam ajaran agama
islam dan selain islam.
• Peserta didik mengerjakan soal Latihan melalui link Quizziz
(TPACK):
https://quizizz.com/join?gc=199153
• Peserta didik bersama dengan guru mengevaluasi kegiatan yang
baru saja dilakukan. (Communication)
Kegiatan Penutup: 15’
Penyimpulan:
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang kebaikan
dalam ajaran agama islam dan selain islam (Berkeadaban
(Ta’addub)
Refleksi belajar peserta didik melalui link google
form(Reflective Thinking) (TPACK):
https://forms.gle/BQK4Y1Ko9hWSJdZAA
• Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang akan
dipelajari di pertemuan yang akan datang.
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan
doa, mengucapkan salam.
144
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
b. Diagnostik Kognitif
1.) Pernahkah ananda bertemu dengan beberapa orang dari berbagai
suku dan bangsa lain? Dimana ananda bertemu mereka? Apa yang
ananda lakukan kepada mereka?
Format Penilaian Kognitif
1.
2.
3. Penilaian Formatif
1.) Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SR KD TP
SL
Aku meyakini bahwa keragaman
1.
sebagai sunnatullah.
145
Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
KD
Indikator SR TP
No. SL
Temanku meyakini bahwa
1.
keragaman sebagai sunnatullah.
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup
TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan
2.) Tabel Penilaian sikap
Bernalar Gotong
Mandiri
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
Kritis Royong
Predikat
Nama
No
Siswa
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Kriteria Penilaian
Rentang Predikat
70 – 89 B (baik)
50 – 69 C (cukup)
40 – 49 D (kurang)
146
Instrumen Penilaian Sikap
Aspek Perlu
N Baik sekali Baik Cukup
Yang bimbingan
o
dinilai 4 3 2 1
Peserta didik
dapat
mengajukan Peserta didik
pertanyaan dapat
Peserta didik
pada waktu mengajukan
dapat
pembelajaran pertanyaan
mengajukan Peserta
berlangsung, pada waktu
pertanyaan didik hanya
mengamati pembelajaran
pada waktu mengamati
Bernalar materi yang berlangsung,
2 pembelajaran materi
kritis diajarkan, mengamati
berlangsung, yang
tidak puas materi yang
mengamati diajarkan
dengan diajarkan,
materi yang solusi
jawaban yang tidak puas
diajarkan
meragukan, dengan
solusi
berani jawaban yang
menanggapi meragukan
jawaban
teman
Peserta
Peserta didik Peserta didik Peserta didik
didik
mampu kurang mampu
kurang
bekerjasama mampu bekerjasama
mampu
Gotong dengan bekerja sama dengan siapa
3 bekerjasam
Royong anggotakelom dengan siapa pun namun
a dengan
poknya dan pun namun kurang
siapapun
terbuka dalam terbuka terbuka
dan kurang
menerima ide dalam dalam
terbuka
anggota menerima menerima
dalam
147
kelompok sesuatu yang sesuatu yang menerima
yang lain baru baru sesuatu
yang baru
Kesesuaian
penjelasan yang
Performance Keaktifan Total Nilai
Nama dipaparkan
presentasi siswa Skor
Siswa dengan konten
materi
N
O 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Skor Keterangan
Performance presentasi :
Skor Keterangan
148
2 Dalam diskusi hanya memiliki ketua kelompok, pemateri dan
anggota
Keaktifan siswa :
Skor Keterangan
149
4 Dapat menunjukkan cara kebaikan C4 10 4
dalam Islam
Pedoman Skor
Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x100
10
150
b. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk menutupi kelemahan diri
c. Menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari penting untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain dan
meningkatkan kesejahteraan diri sendiri.
d. Menunjukkan kebaikan tidak penting, yang penting adalah kekuatan dan
keberanian
6. Berikan contoh-contoh kebaikan dalam Islam!
a. Menipu dan berbohong kepada sesama
b. Mengabaikan kewajiban kepada orang tua
c. Memberi sedekah, menolong sesama, berbuat baik kepada orang tua, dan
menjaga lingkungan.
d. Mencuri harta orang lain
7. Bagaimana cara menunjukkan kebaikan dalam Islam?
a. Dengan tidak peduli terhadap orang yang membutuhkan
b. Dengan berbuat baik kepada sesama, membantu orang yang
membutuhkan, dan menjalankan ajaran-ajaran agama dengan penuh
keikhlasan.
c. Dengan menyakiti orang lain
d. Dengan menipu dan berbohong kepada sesame
8. Mengapa penting untuk menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari?
a. Menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari penting untuk
menciptakanhubungan yang harmonis dengan orang lain, meningkatkan
kesejahteraan diri sendiri, dan memberikan contoh positif bagi orang lain.
b. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk menutupi kelemahan diri
c. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk mendapatkan pujian dari
orang lain
d. Menunjukkan kebaikan tidak penting, yang penting adalah kekuatan dan
keberanian
9. Apa perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain?
a. Perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain adalah penekanan
pada pentingnya ketulusan dan niat dalam melakukan perbuatan baik,
sementara dalam agama lain mungkin fokus pada aspek yang berbeda
seperti kasih sayang atau amal kebajikan.
b. Perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain adalah bahwa
dalam Islam tidak ada penekanan pada amal kebajikan,sementara agama
lain sangat menekankan hal tersebut.
c. Perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain adalah bahwa
dalam Islam tidak ada penekanan pada ketulusan, sementara agama lain
sangat menekankan hal tersebut.
d. Perbedaan konsep kebaikan dalam Islam dan agama lain adalah bahwa
dalam Islam tidak ada penekanan pada niat baik, sementara agama lain
151
sangat menekankan hal tersebut.
10. Bagaimana kebaikan dalam Islam dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari?
a. Dengan tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain
b. Dengan melakukan amal kebaikan, seperti bersedekah, menolong sesama,
dan berbuat baik kepada orang lain.
c. Dengan menipu dan mencuri harta orang lain
d. Dengan melakukan kejahatan dan merugikan orang lain
11. Mengapa penting untuk menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari?
a. Menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari penting untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain, meningkatkan
kesejahteraan diri sendiri, dan memberikan contoh positif bagi orang lain.
b. Menunjukkan kebaikan tidak penting, yang penting adalah kekuatan dan
keberanian
c. Menunjukkan kebaikan hanya penting dalam konteks agama tertentu
d. Menunjukkan kebaikan hanya penting untuk mendapatkan pujian dari
orang lain
12. Berikan contoh-contoh kebaikan dalam Islam!
a. Mengabaikan kewajiban beribadah
b. Memberi sedekah, berbuat baik kepada sesama, menolong orang yang
membutuhkan, dan menjaga hubungan baik dengan orang tua.
c. Mencuri dan berbohong
d. Menyakiti orang lain
13. Bagaimana cara menunjukkan kebaikan dalam Islam?
a. Dengan berbuat baik kepada sesama, menolong yang membutuhkan, dan
menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.
b. Dengan menyakiti orang lain, menciptakan konflik, dan merusak hubungan
dengan orang lain.
c. Dengan menipu, mencuri, dan berbohong kepada orang lain.
d. Dengan tidak peduli terhadap orang lain,egois, dan tidak pernah membantu
yang membutuhkan.
Tingkat
No Indikator Skor Kriteria Penilaian
Kognitif
152
2 Dapat menjelaskan C2 10 Dapat memilih jawaban
pentingnya untuk dengan benar
berbuat baik dalam
0 Tidak dapat memilih
kehidupan sehari-hari
jawaban dengan benar
153
berbuat baik terhadap 0 Tidak dapat memilih
sesama jawaban dengan benar
4 3 2 1
154
155
156
157
158