Disusun Oleh:
i
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran fiqih dengan menggunakan Icebreaking pada siswa kelas VIII-B
MTs Nurul Islam Kota Kediri tahun ajaran 2022/2023. Jenis penelitian yang
dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research)
menggunakan model spiral Kemmis & Taggart. Penelitian yang digunakan
terdiri atas dua siklus yang setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Penelitian dilaksanakan di MTs Nurul Islam Kota Kediri.
Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII-B yang berjumlah 28 siswa. Objek
dalam penelitian ini yaitu Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran fiqih. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan
bahwa penerapan Icebreaking dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran fiqih kelas VIII-B MTs Nurul Islam Kota Kediri tahun ajaran
2022/2023. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil rata-rata angket motivasi
belajar siswa. Hasil nilai rata-rata angket motivasi belajar siswa pada pra siklus
adalah 70,32%, pada siklus I (pertama) mendapatkan rata-rata 73,99% dan
mengalami peningkatan pada siklus II (kedua) menjadi 80,12%. Sedangkan
untuk hasil observasi juga mengalami peningkatan dari setiap siklusnya yaitu
dari 50,00% pra siklus yang tergolong rendah , kemudian pada siklus I (pertama)
62,50% yang tergolong cukup sedangkan di siklus II (kedua) sebesar 75,00%
yang tergolong Tinggi.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MTs Nurul Islam kota Kediri yang
berjudul “PENERAPAN METODE ICE BREAKING DALAM
MEMINIMALISIR RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA
KELAS VIII B PADA MAPEL FIQIH MTS NURUL ISLAM KOTA
KEDIRI”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ary Setya Budhi Ningrum, M.Pd selaku dosen pembimbing
magang IAIN Kediri yang telah membimbing dan mengarahkan serta
memberikan saran untuk penulisan laporan ini.
2. Ibu Hj. Insriati, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah kepala sekolah MTs
Nurul Islam Kota Kediri.
3. Ibu Nisfia Yuliatin, S.Pd.I selaku guru pamong mata pelajaran Fiqih.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan menjadi penyemangat dalam penulisan laporan ini.
5. Dan teman-teman magang yang ikut membantu dlam menyelesaikan
tugas proposal PTK ini.
Mungkin dalam tugas ini masih terdapat kekurangan baik dari
segi penulisan dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan
kritikan dan saran guna perbaikan tugas kami selanjutnya. Demikian
sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan dan do’a, semoga
tulisan ini dapat memberikan manfaat dan meningkatkan pengetahuan
bagi mahasiswa IAIN Kediri khususnya.
iii
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
ABSTRAK...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.................................................................................3
BAB II..............................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA........................................................................................4
A. Kajian tentang Minat Belajar.................................................................4
B. Kajian tentang Metode Ice Breaking.....................................................6
C. Kajian tentang Mata Pelajaran Fiqih.....................................................7
D. Hipotesis Tindakan................................................................................8
BAB III.............................................................................................................9
METODE PENELITIAN.................................................................................9
A. Setting Penelitian...................................................................................9
B. Subyek Penelitian..................................................................................9
C. Rencana Tindakan.................................................................................9
D. Jenis dan Sumber Data........................................................................12
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................13
F. Teknik Analisa Data............................................................................13
BAB IV...........................................................................................................15
HASIL PENELITIAN....................................................................................15
BAB V............................................................................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................17
iv
A. Kesimpulan..........................................................................................17
B. Saran....................................................................................................17
BAGIAN AKHIR...........................................................................................18
A. Daftar Pustaka.....................................................................................18
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengajar bukan sekedar ceramah dan berdiri didepan kelas sambil
memelototi siswa, tetapi bagaimana teknik dan strategi pengajar dalam
mengkomunikasikan pesan atau materi pembelajaran, berinteraksi,
mengorganisir, dan mengelola anak didik sehingga berhasil dan mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu kunci keberhasilan pembelajaran
adalah bilamana ustadz-ustadzah memiliki dan menguasai cara pembelajaran
secara baik. Tidak sedikit kegagalan ustad atau ustadzah dalam megajar
disebabkan lemahnya penguasaan cara pengajaran tersebut.
1
setelah materi pembelajaran dimulai terjadilah penurunan memori atau tingkat
daya serap siswa terhadap materi pelajaran.
Pada saat inilah merupakan saat yang paling tepat untuk melakukan
ice breaking. Karena pada saat itu siswa telah mengalami kejenuhan sehingga
mereka sangat membutuhkan penyegaran untuk mengembalikan potensi atau
kemampuan dalam menangkap pelajaran secara maksimal. Berdasarkan
uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa permainan penyegar (ice breaking)
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencairkan suasana pembelajaran
yang membosankan, kaku, dan pasif menjadi kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan, menyegarkan, aktif dan membangkitkan motivasi untuk
belajar lebih bergairah.1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan sebuah
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apakah Metode Ice Breaking Dapat Meminimalisir Rendahnya Minat
Belajar Siswa Kelas VIII - B Pada Mapel Fiqih Mts Nurul Islam Kota
Kediri?
2. Bagaimana proses Meminimalisir Rendahnya Minat Belajar Melalui
Metode Ice Breaking Siswa Kelas VIII - B Pada Mapel Fiqih Mts Nurul
Islam Kota Kediri?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan adanya penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui Apakah Metode Ice Breaking Dapat Meminimalisir
Rendahnya Minat Belajar Siswa Kelas VIII - B Pada Mapel Fiqih Mts
Nurul Islam Kota Kediri.
1
Tholib Hariono,dkk, “Pendampingan Pembelajaran dalam Pengkondisian Siswa melalui Ice
Breaking”, Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 2, No. 3, (Desember 2021), hal 126.
2
2. Untuk mengetahui proses Meminimalisir Rendahnya Minat Belajar
Melalui Metode Ice Breaking Siswa Kelas VIII - B Pada Mapel Fiqih
Mts Nurul Islam Kota Kediri.
D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian bermanfaat untuk mengembangkan
ilmu pendidikan dan menambah wawasan bagi pembaca, terutama
mengenai efektifitas penggunaan aplikasi google drive dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mapel Fiqih kelas VIII-B MTs
Nurul Islam kota Kediri.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki
kegunaan sebagai berikut.
a. Bagi Kepala Sekolah, sebagai salah satu bahan masukan untuk
mengembangkan penggunaan Model pembelajaran untuk
meningkatkan minat belajar siswa.
b. Bagi pendidik, untuk mengoptimalkan efektifitas sebagai
pendidik, menambah daya kreatifitas bagi pendidik, serta dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Bagi siswa, melalui model ice breaking diharapkan mampu
menambah semangat belajar serta dapat meningkatkan
pemahaman dalam belajar pada mata pelajaran Fiqih.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jadi siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan
pikirannya terfokus dengan apa yang ia pelajari. Motivasi merupakan suatu
4
usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan
belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang
diharapkan dalam situasi interaksi belajar. Pengetahuan diartikan bahwa jika
seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka akan mempunyai
pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut serta bagaimana manfaat
belajar dalam kehidupan sehari-hari.2
2
Siti Nurhasanah., A. Sobandi, “Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa (Learning
Interest as Determinant Student Learning Outcomes), Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran,
Vol. 1 No. 1 (Agustus 2016), hal 130.
5
serta merta, memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah
gangguan perhatian dari luar.3
3
Andi Achru P, “Pengembangan Minat Belajar dalam Pembelajaran”, JURNAL IDAARAH, VOL. III,
NO. 2,( DESEMBER 2019), hal 211.
4
Sinar.,dkk, “Persepsi Guru Terhadap Metode Ice Breaking Di Smp Negeri 5 Campalagian”, Journal
Peqguruang: Conference Series, Vol.2, No.2, November (2020), hal 486.
5
Prasiscka, Putra. “Pengaruh Model Pembelajaran Arias Berbantuan Ice breaking Games Terhadap
Kemampuan Penalaran Matematis Ditinjau Dari Gaya Belajar Peserta Didik”. Vol.8, No.(1) 2021,
325–335.
6
a. Kegiatan ini dapat dilakukan dan dipelajari oleh setiap orang tanpa
harus memiliki keterampilan yang khusus.
b. Alat yang dapat member suasana kegembiraan dan keakraban serta
perasaan bahagia antar peserta didik, maupun antara pendidik dan
peserta didik.
c. Mampu menciptakan nuansa di dalam pendidikan, proses
pembelajaran yang mempunyai makna serta menyenangkan.6
6
May Muna Harianja, “Implementasi dan Manfaat Ice breaking untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Basicedu, Vol.6, No.1 (2022), hal 1327.
7
Asma Saree, “Implementasi Pembelajaran Fikih Pada Siswa Mattayom 1 (Smp) Pratipthamwitaya
Yala Thailand Selatan”, Jurnal TAMADDUN – FAI UMG, Vol. XXI. No.1 (Januari 2020), hal 9.
7
D. Hipotesis Tindakan
Apabila pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran ice breaking maka minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih
kelas VIII-B MTs Nurul Islam Kota Kediri dapat meningkat.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
SIKLUS 1
Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari empat siklus
tahapan, yaitu: Penyusunan rencana tindakan, Pelaksanaan tindakan,
Pengamatan, Refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai 1
siklus. Dalam laporan ini hanya dilakukan dengan 2 siklus saja
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B MTs Nurul Islam
kota Kediri yang berjumlah 29 anak yang memiliki minat belajar yang
beragam. Obyek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ice breaking
yang dimaksudkan untuk meningkatkan minat belajar siswa khusunya dalam
mata pelajaran Fiqih.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, masing-masing siklus terdiri
dari empat tahapan, yaitu:
1. Penyusunan rencana tindakan.
a) RPP, yang terdiri dari:
9
1) Sumber Belajar: Buku LKS mata pelajaran Fiqih siswa kelas VIII
semester genap
2) Media pembelajaran: papan tulis dan laptop
3) Pedoman Observasi
4) Instrumen Hasil Belajar
2. Pelaksanaan Tindakan
Yang berisi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, dan
kegiatan penutup. Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Dalam pembelajaran ini guru mempersiapkan alat dan bahan ajar,
materi pembelajaran, kesiapan peserta didik dan lain sebainya.
b. Guru menerapkan model ice breaking, disetiap pertemuan berbeda-
beda.
c. Guru memancing ingatan siswa tentang materi yang telah disampaikan
dipertemuan sebelumnya dan juga mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari.
d. Guru mendampingi siswa dan memberikan arahan terkait
pembelajaran yang akan berlangsung.
e. Guru meminta siswa untuk membacakan materi yang akan dipelajari.
f. Setelah itu, guru memberikan penguatan terhadap isi dari
pembelajaran tersebut. sehingga siswa dapat memahami makna yang
terkandung dalam materi pembelajaran tersebut.
3. Pelaksanaan Siklus
a. Siklus I
Siklus I dilakukan pada tanggal 19 Januari 2023 dengan 2 jam
pelajaran (2x40 menit). Berikut ini merupakan deskripsi tahapan siklus
I penerapan Icebreaking dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di
kelas VIII-B MTs Nurul Islam Kota Kediri. Berdasarkan hasil
observasi dapat diketahui bahwa sudah adanya peningkatan yang
terjadi dari sebelumnya pada pra-siklus yaitu hanya sebesar 50,00%
10
yang masih tergolong rendah motivasinya sedangkan di siklus pertama
ini sebesar 62,50% yang tergolong cukup dan setiap indikator juga
naik. Tetapi walaupun disiklus pertama ini naik dari pra siklus tetap
saja masih belum memenuhi indikator keberhasilan yang ingin dicapai
oleh peneliti yaitu masuk kategori tinggi. Sedangkan dari hasil angket
dapat dijelaskan bahwa Icebreaking dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa di kelas VIII-B MTs Nurul Islam Kota Kediri
pembelajaran fiqih pada siklus pertama mengalami peningkatan dari
sebelum menggunakan Icebreaking dalam proses belajar mengajar.
Hal ini ditunjukan dengan rata-rata mencapai 73,99% dari yang
sebelumnya hanya 70,32%. Namun hasil pada siklus pertama ini
belum mencapai indikator keberhasilan yang ingin dicapai oleh
peneliti sebesar 80%. Untuk mendapatkan kriteria keberhasilan
penerapan icebreaking dalam motivasi belajar siswa akan dilakukan
perbaikan agar siswa terbiasa dalam melakukan proses pembelajaran
tanpa menggunakan telepon genggam. Maka diperlukannya siklus II
untuk mencapai indikator keberhasilan.
b. Siklus II
Pada penelitian tindakan kelas ini, Siklus II dilakukan pada
tanggal 25 januari 2023 dengan 2 jam pertemuan (2x40 menit).
Berikut ini merupakan deskripsi tahapan siklus II penerapan
Icebreaking dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VIII-
B MTs Nurul Islam Kota Kediri.Berdasarkan hasil observasi diatas
dapat diketahui bahwa adanya peningkatan yang baik terjadi dari
sebelumnya pada siklus I (pertama) ini sebesar 62,50% yang tergolong
cukup sedangkan di siklus II (kedua) sebesar 75,00% yang tergolong
Tinggi, setiap indikator juga naik. Secara keseluruhan motivasi siswa
dalam pembelajaran di siklus II ini sudah menunjukkan peningkatan
yang sangat baik dan telah mencapai indikator keberhasilan.
Sedangkan untuk hasil angket siswa pada siklus II dapat dijelaskan
11
bahwa Icebreaking dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di
kelas VIII-B MTs Nurul Islam Kota Kediri pembelajaran fiqih
Penerapan Icebreaking . Hal ini ditunjukan dengan rata-rata mencapai
sebesar 80,12% dari yang sebelumnya hanya 73,99%. Dari siklus II ini
skor motivasi atau presentase keberhasilan pembelajaran sudah
tercapai. Hal ini terbukti dari hasil angket motivasi belajar siswa yang
mendapatkan kategori motivasi belajar tinggi sebanyak 14 siswa dari
20 siswa.
4. Pengamatan
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa melalui minat
dan ketenangan belajar siswa.
5. Refleksi
Pada tahap ini akan dianalisis data mengenai proses, hasil, dan
hambatan yang dijumpai dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.
Ketuntasan belajar individu berdasarkan KKM yang telah ditetapkan
untuk mapel Fiqih adalah 75.
12
dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi
diperoleh tambahan informasi yang berarti.8
9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2014), hal 337.
13
Data yang diperoleh dari lapangan diambil bagian-bagian pokok
dan memfokuskan pada hal-hal penting. Sehingga hasil rangkuman
akan memberikan informasi yang lebih fokus.
2. Penyajian data
Menyajikan informasi yang tersusun sehingga dapat ditarik
kesimpulan dan mengambil tindakan.
3. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan dapat
menghasilkan temuan baru.
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil dari penerapan penelitian tindakan kelas berjalan dengan baik dan
lancar. Dimana yang dijadikan subjek dalam penelitian ini yaitu kelas 8-B
memiliki antusias yang tinggi. Menurut pengamatan penulis setiap kelas selalu
merasa jenuh apabila hanya diajarkan dengan menggunakan metode ceramah.
Banyak dari mereka tidur disaat guru menjelaskan materi yang disampaikan
saat itu. Tidak hanya itu setelah guru menjelaskan materi selalu memberikan
tugas untuk dikerjakan.
Maka dari itu penerapan ice breaking didalam kelas dilakukan dengan
senang dan juga gembira karena selalu memilih permainan yang seru untuk
diterapkan dikelas. Tentunya suasana kelas akan berbeda sehingga semangat
dalam menjalankan pembelajaran juga akan meningkat. Pembelajaran didalam
kelas tidak harus menggunakan metode ceramah saja, akan tetapi bisa
menggunakan metode yang bervariasi supaya peserta didik tidak cepat merasa
bosan dikarenakan selalu menghadapi suasana yang sama dan berulang-ulang
mulai dari pembelajaran pertama sampai jam yang terakhir.
Banyak metode yang dapat digunakan oleh pendidik mislnya saja Rol
Playying, inquiry, diskusi, jigsaw, demonstrasi, dan lain sebagainya. Hal
tersebut juga disesuaikan dengan jenis maple dan juga kelas yang akan diajar.
Banyak juga macam ice breaking yang bisa diterapkan didalam kelas. Disetiap
setiap pertemuan peneliti selalu menerapkan game yang berbeda-beda. Hal
tersebut dilakukan untuk melatih konsentrasi peserta didik sebelum dilanjutkan
dengan pembelajaran penyampaian materi. Tidak hanya itu pemilihan game
yang berbeda-beda diharpkan agar siswa tidak merasa jenuh dengan melakukan
satu macam ice breaking. Bisa dengan sambil tepuk, bernyanyi dan lain-lain.
Banyak referensi yang ada di youtube untuk ditirukan.
15
Diketahui bahwa sudah adanya peningkatan yang terjadi dari sebelumnya
pada pra-siklus yaitu hanya sebesar 50,00% yang masih tergolong rendah
motivasinya sedangkan di siklus pertama ini sebesar 62,50% yang tergolong
cukup dan setiap indikatorpun juga naik. Sedangkan di siklus II (kedua) sebesar
75,00% yang tergolong Tinggi, setiap indikator juga naik. Secara keseluruhan
motivasi siswa dalam pembelajaran di siklus II ini sudah menunjukkan
peningkatan yang sangat baik dan telah mencapai indikator keberhasilan.
16
BAB V
A. Kesimpulan
Penerapan ice breaking ini terbukti berhasil digunakan sebagai salah
satu metode agar peserta didik lebih berminat dalam belajar. Banyak metode
yang dapat digunakan oleh pendidik mislnya saja Rol Playying, inquiry,
diskusi, jigsaw, demonstrasi, dan lain sebagainya. Hal tersebut juga
disesuaikan dengan jenis maple dan juga kelas yang akan diajar. Banyak juga
macam ice breaking yang bisa diterapkan didalam kelas. Bisa dengan sambil
tepuk, bernyanyi dan lain-lain.
B. Saran
Sebaiknya guru pendidik ayang ada di MTs Nurul Islam Kota Kediri
menerapkan beberapa metode didalam pembelajaran. Semua orang pasti akan
merasa bosan dan jenuh dikarenakan hanya menggunakan metode ceramah
saja.
17
BAGIAN AKHIR
A. Daftar Pustaka
Achru P, Andi. (2019), “Pengembangan Minat Belajar dalam Pembelajaran”,
JURNAL IDAARAH, VOL. III, NO. 2,( DESEMBER), hal 211.
May Muna Harianja, (2022) “Implementasi dan Manfaat Ice breaking untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal
Basicedu, Vol.6, No.1.
Prasiscka, A. & Putra, F. G. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Arias
Berbantuan Ice breaking Games Terhadap Kemampuan Penalaran
Matematis Ditinjau Dari Gaya Belajar Peserta Didik. 8(1).
Saree, Asma. 2020. “Implementasi Pembelajaran Fikih Pada Siswa Mattayom
1 (Smp) Pratipthamwitaya Yala Thailand Selatan”, Jurnal
TAMADDUN – FAI UMG, Vol. XXI. No.1 (Januai), hal 9.
Sinar.,dkk, (2020) “Persepsi Guru Terhadap Metode Ice Breaking Di Smp
Negeri 5 Campalagian”, Journal Peqguruang: Conference Series,
Vol.2, No.2, November.
Siti Nurhasanah., A. Sobandi, (2016), “Minat Belajar Sebagai Determinan
Hasil Belajar Siswa (Learning Interest as Determinant Student
Learning Outcomes), Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran,
Vol. 1 No. 1 (Agustus).
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta).
Suryabarata, Sumardi. 1987. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Tholib Hariono,dkk, (2021), “Pendampingan Pembelajaran dalam
Pengkondisian Siswa melalui Ice Breaking”, Jurnal Pengabdian
Masyarakat, Vol. 2, No. 3, (Desember).
18