Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berbagai potensi kenikmatan, Atas kurnia Nyalah sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan PKP ini.Penyusunan laporan ini didasarkan pada
penelitian tindakan kelas (PTK) yang disusun dan diajukan sebangai syarat untuk
memnuhi tugas mata kuliah. Harapan peneliti semonga peneliti dapat membantu
mengetahui masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran di SDN 65
Kelurahan Jatibaru Timur Kecamatan Asakota .Kota Bima.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan penelitian dilaksanakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki sehingga tidak lepas dari bantuan, kerjasam, dan bimbingan dari
berbangai pihak yang telah membantu demi kelancaran penelitian ini.

Maka dari itu dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati, peneliti
pada kesempatan yang baik akan menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Kepala UPBJJ-UT Mataram

2. Kepada Bapak YUS’IRAN, S.Si.M.Pd selaku dosen pembimbing

3. Kepala SDN 65 Kelurahan Jatibaru Timur Kecamatan Asakota .Kota Bima


yang telah memberikan masukan dan memfasilitasi selama proses
perbaikan.

4. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan masukan, kritik, dan


saran kepada penulis untuk menyelesaikan laporan PKP ini.

5. Keluarga tercinta yang telah memberikan banyak semangat dan bantuan


kepada penulis baik berupa material maupun non material sehingga,
penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Kota Bima, November 2021

NURAINI
NIM. 859150544
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
Nama Mahasiswa : NURAINI
NIM : 859150544
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar : SDN 65 Kota Bima
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 (dua) Siklus
Hari dan Tanggal
Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Senen 05 Juli s/d
Jumat 09 2021
Siklus 2, Hari Senen 02 s/d
Jumat 06 Agustus 2021
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:

1. Masalahnya pada menerapkan metode pembelajaran kooperatif


learning menggunakan metode jigsaw untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.

2. Sebagian besar agar dapat menerapkan proses pembelajaran


kooperatif didalam sebuah kelompok dimana setiap anggota
menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat,
kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya, dalam
menggunakan metode jigsaw untuk meningkatkan pemahaman dan
motivasi belajar pada siswa.

Kota Bima, ..............................2021


Menyetujui, Mahasiswa
Supervisor I

YUS’IRAN, S.Si.M.Pd NURAINI


NIDN.0806018601 NIM. 859150544

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe, Raya.Pemulang.Tangerang Selatan 15418
Telepon 012-7491941
Faxinile 021-7490147(Bagian Umu)012-7434290(Sketariat Rektor) Laman www.ut.ac.id

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat
untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas
Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP
ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Kota Bima, ..............................2021


Yang Membuat Pernyataan

NURAINI
NIM. 859150544

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN .........................
PEMBELAJARAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROPESIOANAL .........
LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................
C. Tujuan Perbaikan............................................................................
D. Manfaat Perbaikan .........................................................................
BAB II KAJAN PUSTAKA .............................................................................
A. Pembelajaran Kooperatif Learning
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Learning
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif
4. Ciri –ciri Pembelajaran Kooperatif
5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
B. Metode Jigsaw
1. Pengertian Metode Jigsaw
2. Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw
3. Tahapan-tahapan penerapan pembelajaran model Jigsaw
4. Faktor Keberhasilan Model Pembelajaran Jigsaw
5. Hambatan Model Pembelajaran Jigsaw
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Tujuan Penelitian
C. Sumber Data
D. Pihak –Pihak Yang Terlibat Dalam Penelitian
E. Analis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1) Tabel 1. Hasil Pengamatan diskusi kelompok ahli Siklus 1
2) Tabel 2. Hasil Pengamatan diskusi kelompok asal Siklus 1
3) Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus 1
Hasil Siklus 2
4) Tabel 4. Hasil Pengamatan diskusi kelompok ahli Siklus 2
5) Tabel 5. Hasil Pengamatan diskusi kelompok asal Siklus 2
6) Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus 2
7) Tabel 7. Perbandingan keaktifan siswa pada siklus 1 dan siklus 2
8) Tabel 8. Perbandingan Hasil belajar siswa pada siklus 1 dan
siklus 2
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA mempunyai karakteristik yang berhubungan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis (Djojosoediro, W.,
2011:20), sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA mencakup materi
yang cukup luas sehingga untuk menyelesaikan target ketuntasan belajar
siswa, perlu perencanaan dan pembelajaran yang matang. Diperlukan
suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan penggunaan metode
dan strategi yang tepat, sehingga siswa akan merasa tertarik dan dapat
memperkuat kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor serta tujuan
pembelajaran IPA di sekolah dasar dapat tercapai.

Hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 65 Kota Bima pada tengah
semester I Tahun Ajaran 2021/2022 masih rendah. Rendahnya prestasi ini
dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu sebanyak 22 (65%). Salah satu penyebab
rendahnya prestasi siswa disebabkan oleh siswa cenderung segan untuk
bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan memahami materi yang
dipelajari. Persoalan masih rendahnya prestasi belajar siswa perlu segera
diatasi.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran


yang menitikberatkan kepada kerja siswa dalam bentuk kelompok kecil.
Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli dan kelompok asal. Ketika siswa
mengalami kesulitan, dalam diskusi kelompok siswa dapat bertanya kepada
temannya. Hal ini dapat melatih siswa mempunyai keberanian untuk
bertanya. Kemampuan bertanya siswa yang semakin baik, diharapkan dapat
meningkatkan keefektifan proses pembelajaran. Melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar IPA pada siswa Kelas IV 65 Kota Bima semester II tahun ajaran
2021/2022.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uiraian latar balakang yang di paparkan di atas maka
muncul rumusan masalah yaitu: Bangaiman cara menerapkan metode
pembelajaran kooperatif learning menggunakan metode jigsaw untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa tahun pelajaran 2021/2022

C. Tujuan Perbaikan
Tujuan penelitian ini secara umum adalah : untuk menerapkan metode
pembelajaran kooperatif learning menggunakan metode jigsaw untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa tahun pelajaran 2021/2022.

D. Manfaat Perbaikan
1. Manfaat Bagi Guru.

Guru dapat mengambil manfaat dan hasil penelitian ini untuk di


gunakan dalam rangka menerapkan metode pembelajaran kooperatif
learning menggunakan metode jigsaw untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa tahun pelajaran 2021/2022.

2. Manfaat peserta didik

Untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif learning


menggunakan metode jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
atau anak didik agar dapat meningkatkan rasa percanya diri anak, serta
pengalaman belajar bagi anak atau siswa.

3. Manfaat bagi Orang Tua

Orang tua dapat mengambil pelajaran yang berharga dalam rangka


mengembangkan metode jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam lingkungan keluarga.

4. Bagi sekolah

Sekolah dapat memiliki data hasil penelitian yang selanjutnya dapat di


kembangkan untuk penelitian –penelitian sejenis pada waktu yang akan
datang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pembelajaran Kooperatif Learning

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Learning

Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokan, yaitu antara empat sampai enam orang yang merupakan
latar kemampuan, akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda.
Setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif pada
kelompoknya. Ketergantungan positif ini kemudian akan menimbulkan
tanggang jawab individual terhadap kelompok dan keterampilan antar
personal (interpersonal intellegence) dari setiap anggota.

Belajar kooperatif bukanlah sesuatu yang baru. Pembelajaran


kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis. Pembelajaran kooperatif
bukanlah suatu pembelajaran yang baru. Pembelajaran ini bernaung
dibawah konstruktivistik, dimana siswa secara aktif memperoleh
pengetahuan baru, dan guru hanya sebagai fasilitator. Pembelajaran ini
muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya.
Menurut Trianto, dalam pembelajaran kooperatif siswa saling bekerja
sama untuk memecahkan masalah-masalah yang komplek. Jadi
hakikatnya kerja sama dalam kelompok sejawat menjadi aspek yang
penting dalam pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif dapat dipandang sebagai model, karena


mempunyai uraian materi ajar, media dan waktu. Selain itu belajar
kooperatif dapat dipandang sebagai suatu model belajar, karena
pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, yang didalamnya
terdapat penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.
Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu
memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan
penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam
pembelajaran kooperatif.

Secara etimologis, kooperatif berarti bekerja bersama-sama, bersedia


membantu. Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian bekerja
bersama- sama dalam memcapai tujuan bersama. Beberapa definisi
tentang pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh para tokoh,
diantaranya menurut Davidson dan Worshman adalah model
pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk
tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang
mengintegrasikan ketrampilan sosial yang bermuatan akademis.

Menurut Davinson dan Worsham dalam bukunya strategi


pembelajaran sains mengungkapkan pengertian pembelajaran kooperatif
sebagai berikut: Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan
pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan
keterampilan sosial yang bermuatan akademis. Ada empat unsur penting
dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu:
a. Adanya peserta dalam kelompok
b. Adanya aturan kelompok
c. Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok
d. Adanya tujuan yang harus dicapai.
Seadangkan Roger dan david johnsen menyatakan bahwa tidak
semua kerja kelompok bisa dianggap belajar kooperatif. untuk mencapai
hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif harus
yaitu
1. Tergantung Secara Positif
2. Tanggung Jawab Perseorangan
3. Tatapa Muka
4. Komunikasi Antar Anggota
5. Evaluasi Proses Kelompok.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Tujuan utama dalam penerapan model belajar mengajar secara


kelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai
pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka
secara berkelompok.

Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju


belajar lebih baik, sikap tolong-menolong dan beberapa prilaku sosial.

Diawal telah disebutkan, bahwa ide utama dari belajar kooperatif adalah
siswa bekerja sama untuk belajar bertanggung jawab pada kemajuan
belajar temannya.

Penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan


pencapaian prestasi para siswa dan akibat-akibat positif lainnya yang
dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap
teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan
rasa harga diri, alasan lain adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para
siswa perlu belajar untuk berfikir, menyelesaikan masalah, dan
mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan
mereka, dan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang
sangat baik untuk mencapai hal-hal semacam itu.

3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Anita Lie mengungkapakan bahwa ada beberapa manfaat proses


pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama


dengan siswa yang lain.

2. Siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai


perbedaan.

3. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat.

4. Mengurangi kecemasan siswa (kurang percaya diri)

5. Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif.

6. Meningkatkan hasil belajar siswa

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ludgren pembelajaran kooperatif


memiliki manfaat antara lain:
1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas
Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
2. Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah.
3. Memperbaiki kehadiran.
4. Angka putus sekolah menjadi rendah.
5. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
6. Prilaku mengganggu menjadi lebih kecil.
7. Konflik antar pribadi berkurang
8. Sikap apatis berkurang.

4. Ciri –ciri Pembelajaran Kooperatif

Ciri-ciri lain dari strategi pembelajaran kooperatif yaitu:


1. Belajar bersama dengan teman,
2. Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman,
3. Saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok,
4. Belajar dari teman sendiri dalam kelompok,
5. Belajar dalam kelompok kecil,
6. Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat,
7. Keputusan tergantung pada siswa sendiri,
8. Siswa aktif,

5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang


menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai berikut :

a. Menyampaiakan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai


pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
b. Menyajikan Informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi
atau lewat bahan bacaan.
c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimanacaranya membentuk
kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok- kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka.
e. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil
kerjanya.
f. Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun
hasil belajar individu dan kelompok.

B. Metode Jigsaw

1. Pengertian Metode Jigsaw

Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode kooperatif yang


paling fleksibel.

Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu variasi model


Collaborative Learning yaitu proses belajar kelompok dimana setiap
anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat,
kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-
sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota.

2. Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw

Pada pembelajaran model Jigsaw para siswa bekerja dalam tim


yang heterogen. Para siswa tersebut diberikan tugas untuk membaca
beberapa bab atau unit, dan diberikan lembar ahli yang terdiri atas topik-
topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing
anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua peserta didik selesai
membaca, siswa dari tim berbeda yang mempunyai fokus topik sama
bertemu dalam kelompok ahli untuk menentukan topik mereka. Para ahli
tersebut kemudian kembali kepada tim mereka dan secara bergantian
mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka.

Selanjutnya para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh


topik dan skor kuis akan menjadi skor tim. Skor-skor yang dikontribusikan
para siswa kepada timnya didasarkan pada sistem skor perkembangan
individual dan para siswa yang timnya meraih skor tertinggi akan
menerima sertifikat atau bentuk-bentuk rekognisi tim lainnya. Dengan
demikian para siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik
dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli mereka supaya dapat
membantu timnya melakukan tugas dengan baik.

3. Tahapan-tahapan penerapan pembelajaran model Jigsaw

a. Pilihlah materi belajar yang dapat dipisah menjadi bagian-bagian.


Sebuah bagian dapat disingkat seperti sebuah kalimat atau beberapa
halaman.

b. Hitung jumlah bagian belajar dan jumlah peserta didik. Dengan satu
cara yang pantas, bagikan tugas yang berbeda kepada kelompok
peserta yang berbeda.

c. Setelah selesai, bentuk kelompok Jigsaw Learning. Setiap kelompok


ada seorang wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas.

d. Kemudian bentuk kelompok peserta didik Jigsaw Learning dengan


jumlah sama.

Berikut ini disajikan diagram tahapan pembelajaran model Jigsaw:

Diagram 1 Urutan Pertama Penjelasan Semua Kelompok

Diagram di atas menggambarkan guru membagi kelompok ke


dalam tiga kelompok yang berbeda dan masing-masing kelompok
terdiri dari empat orang siswa (ditandai dengan warna yang berbeda-
beda).

Diagram 2 Urutan Pertama Penjelasan Semua Kelompok

Untuk diagram kedua menggambarkan masing-masing kelompok


mendiskusikan materi yang berbeda.
Diagram 3 Urutan Ketiga Kelompok Belajar Kolaboratif
1 1 1 1

3 3 3 3

Diagram di atas adalah pembentukan kelompok baru yang anggota


kelompoknya terdiri atas anggota utusan dari masing-masing
kelompok sebelumnya (diagram kedua).

4. Faktor Keberhasilan Model Pembelajaran Jigsaw

Faktor-faktor kunci keberhasilan yang harus diperhatikan dalam


penerapan model pembelajaran jigsaw adalah:

a. Positive interdependence. Setiap anggota kelompok harus memiliki


ketergantungan satu sama lain yang dapat menguntungkan dan
merugikan anggota kelompok lainnya.

b. Individual accountability. Setiap anggota kelompok harus memiliki rasa


tanggung jawab atas kemajuan proses belajar seluruh anggota
termasuk dirinya sendiri.

c. Face-to-face promotive interaction. Anggota kelompok melakukan


interaksi tatap muka yang mencakup diskusi dan elaborasi dari materi
pembahasan.

d. Social skills. Setiap anggota kelompok harus memiliki kemampuan


bersosialisasi dengan anggota lainnya sehingga pemahaman materi
dapat diperoleh secara kolektif.

e. Groups processing and Reflection. Kelompok harus melakukan


evaluasi terhadap proses belajar untuk meningkatkan kinerja
kelompok.

5. Hambatan Model Pembelajaran Jigsaw

Tidak selamanya proses belajar dengan model Jigsaw berjalan


dengan lancar. Ada beberapa hanbatan yang dapat muncul antara lain:

a. Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan model ini.


Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan model
konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah.

b. Terbatasnya waktu. Proses model pembelajaran ini membutuhkan


waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan model ini
harus disesuaikan dengan beban kurikulum.

BAB III METODE PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2021 dengan
subjek penelitian siswa kelas IV SDN 65 Kota Bima, Kelurahan Jatibaru
Timur Kecamatan Asakota Kota Bima. Objek penelitian adalah mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pelaksanaan penelitian tindakan
ini dilaksanakan pada tengah semester I Tahun Ajaran 2021/2022.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui penerapan metode
pembelajaran kooperatif learning menggunakan metode Jigsaw untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
C. Sumber Data
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN 65 Kota Bima
Tahun Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah sebanyak 34, terdiri dari 17
siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
D. Pihak –Pihak Yang Terlibat Dalam Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Penelitian dilakukan bersama
antara peneliti 1, dan peneliti 2 sebagai guru pelaksana pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan untuk mengambil data:
1) Hasil pengamatan selama pembelajaran, dan
2) Nilai siswa. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw.
E. Analis Data
Analisis data keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan
pendekatan kualitatif deskriptif. Analisis data ini dilakukan dengan cara
merefleksikan hasil pengamatan dan hasil tes evaluasi siswa. Pengamatan
terhadap pelaksanaan diskusi pada kelompok ahli dan asal dilakukan untuk
mengetahui keefektifan pelaksanaan model jigsaw. Wardani, Wihardit dan
Nasution (2002:87), Rusman (2011:218), Martinis Yamin (2013:91)
menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
kooperatif tipe jigsaw akan efektif apabila: terdapat kerjasama,
tanggungjawab anggota kelompok, saling percaya, semua anggota aktif.
Berdasarkan syarat keefektifan pelaksanaan model jigsaw tersebut,
maka instrumen pengamatan proses pembelajaran dikembangkan
dengan aspek pengamatan:
1) Memberi masukan materi diskusi,
2) Mendengarkan penjelasan anggota lain,
3) Mencatat hasil diskusi,
4) Mengemukakan pendapat,
5) Memberi respon pendapat anggota lain,
6) Tidak mendominasi diskusi,
7) Berdiskusi dengan baik. Masing-masing aspek diberi skor dari rentang 1
sampai 5. Skor maksimal 35. Penghitungan skor yang diperoleh
menggunakan rumus:

Skor yang diperoleh


Skor= x 100 %
Skor maksimal

Siswa dikatakan aktif dalam mengikuti pembelajaran jika mempunyai


rentang skor sebagai berikut: >80 sangat aktif, 70 – 80 aktif, 60-70 kurang
aktif,<60 tidak aktif. Hasil analisis keaktifan siswa dikomparasi dengan hasil
belajar siswa dan diskripsi tiap siklus menjadi simpulan terhadap strategi
implementasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di
sekolah dasar.
Analisis terhadap hasil belajar dilakukan dengan memberikan test di akhir
siklus. Kriteria ketuntatasan minimal (KKM) menjadi tolok ukur keberhasilan
tindakan. KKM yang ditetapkan adalah 70. Tindakan dinyatakan berhasil
apabila 70% siswa telah mencapai atau melampaui KKM.
Perencanaan pada siklus 1 dilakukan sebagai tindak lanjut dari kondisi
hasil analisis pra tindakan. Perencanaan pada siklus berikutnya merupakan
tahap perbaikan atas pelaksanaan pembelajaran pada siklus sebelumnya.
Hasil Siklus 1
Materi pembelajaran pada siklus 1 adalah daur hidup padi.
Perencanaan pembelajaran pada siklus satu adalah menyusun perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran terdiri dari
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), alat peraga pendidikan, bahan
ajar pendukung, lembar kerja siswa, dan instrumen test.
Pembagian kelompok (asal dan ahli) pada siklus 1 diserahkan
sepenuhnya kepada siswa. Siswa membagi diri dalam 7 (A sampai G)
kelompok asal. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 anggota, kecuali
kelompok F terdiri dari 4 anggota. Masing-masing anggota bergabung dalam
kelompok ahli yang terdiri dari 5 (1 sampai 5) kelompok.
Hasil pengamatan terhadap hasil diskusi pada siklus 1 di masing-masing
kelompok ahli dan asal tersaji pada tabel 1.

Anda mungkin juga menyukai