Anda di halaman 1dari 29

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MODEL DISCOVERY

YANG BERORIENTASI PADA KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


(HOTS)

POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP / MTs …

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

NAMA PESERTA                 : 

NIP                                       :   

UNIT KERJA                                    :  SMP / MTs …

MENTOR PEMBEKALAN  : 

NIP                                        : 

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN BERBASIS ZONASI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA …

2019

LEMBAR PENGESAHAN BEST PRACTICE

1.      Judul            : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MODEL   

DISCOVERY YANG BERORIENTASI PADA KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT


TINGGI (HOTS) POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP / MTs …

 TAHUN PELAJARAN 2019/2020

2.      Identitas Penulis

Nama                  :  

NIP                      :  

Unit Kerja          :  SMP / MTs …

           Telah disetujui dan disahkan pada / oleh :

                 Hari                    : Rabu

                 Tanggal             : 13 November 2019
                                                                       

                                                                       Plt. Kepala SMP / MTs …

                                                                       

                                                                       (_______________________)

                                                                       NIP. 

BIODATA PENULIS

1.

Nama

2.

NIP

3.

NO. UKG

4.

Jabatan

5.

Tempat / Tanggal Lahir

6.

Jenis Kelamin

7.

Agama

8.

Pendidikan Terakhir

9.

Unit Kerja

10.
Alamat

                                                                                   Batam, 13 November 2019

                                                                                   Penulis,

                                                                                   

                                                                                   (______________________)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunianya


sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practice ini pada 13 November
2019.

Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan


dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.     Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam

2.     Kepala SMP Negeri 26 Batam yang telah memberi izin, kesempatan dan


kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan pelatian ini seluas-luasnya

3.     Kepala SMP Negeri 21 Batam yang telah bersedia memberikan tempat untuk
pelaksanakan PKP bidang studi Matematika

4.     Pengawas dan Guru Inti ( GI ) yang sudah membimbing dan memberikan


arahan kepada penulis

5.     Peserta guru sebagai Guru Sasaran ( GS ) yang tekah memberi bantuan


selama proses kegiatan PKP ini berlangsung sampai dengan terwujudnya
laporan Best Practice ini

6.     Rekan guru di SMP Negeri 5Langsa yang telah memberi bantuan selama
proses pelatihan berlangsung,

7.     Keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan


kekuatan dalamsetiap langkah,

8.     Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupaapapun dalam menyelesaikan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

                                                                             Batam, 13 November 2019

                                                                             Penulis
                                                                             (____________________)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………
…                   i

BIODATA PENULIS
…………………………………………………………………….                  ii

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………       …………             
          iii

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………….                    i
v

DAFTAR LAMPIRAN
………………………………………………………………….                   v

BAB I PENDAHULUAN        

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….     1

B. Jenis Kegiatan
…………………………………………………….      …………                       2         

C. Manfaat Kegiatan …………………………………………………………..                  2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN           

A. Tujuan dan Sasaran………………………………………………………….                3

B. Bahan/Media Kegiatan
…………………………………………………….                3         

C. Cara Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………………                3

D. Media dan Instrumen ………………………………………………………                4

E. Waktu dan Tempat Kegiatan………………………………………………               5

BAB III HASIL KEGIATAN

A. Hasil
………………………………………………………………….     …………                       
6
B. Masalah yang Dihadapi ……………………………………………………                 7

C. Cara Mengatasi Masalah………………………………………………….                   7

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI 

A. Simpulan…………………..
………………………………………………….                  8

B. Rekomendasi
…………………………………………………………………                9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..


10

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1                : Foto-foto kegiatan

Lampiran 2                : RPP

Lampiran 3                : Bahan Ajar

Lampiran 4                : LKS

Lampiran 5                : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia

Lampiran 6                : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran

Lampiran 7                : Lembar observasi proses pembelajaran

Lampiran 8             : Kuesioner motivasi belajar siswa

BAB 1

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah

Pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang biasanya tidak disukai. Biasanya


siswa jika waktu pelajaran Matematika merasa bosan, tak semangat dan bawaannya
ngantuk. Dengan adanya tuntutan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran,
yang jika kita terapkan sebenarnya akan mempermudah kita dalam menyampaikan
materi pembelajaran, sehingga peserta didik merasa nyaman dan senang mengikuti
proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga dapat merubah
persepsi siswa bahwa matematika itu mudah, menyenangkan dan cepat dimengerti.
           Dalam implementasi pembelajaran Kurikulum 2013 ini menggunakan buku
guru (untuk Pendidik) dan buku Siswa (untuk peserta didik ), dimana buku tersebut
sudah sesuai dan baik digunakan saat proses belajar mengajar. Namun setelah
dipraktekkan dilapangan, ternyata ada beberapa kendala, yakni pada materi tugas
tidak sesuai dengan kondisi siswa, Selain itu penulis masih berfokus pada
pengguasaaan pegetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi, dan
masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan
hafalan materi. Sehingga sisea masih dalam level C1 (mengingat), C2 (memahami)
dan C3 (Aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking Skills ?
HOTS). Dalam buku tersebut siswa jarang menggunakan media pembelajaran,
sehingga suasana pembelajran kurang menarik dan siswa tampak kurang semangat
mengikuti. Dengan demikian banyak siswa yang merasa jenuh, bosan, kurang
semangat dalam mengikuti pembelajaran.

           Untuk menghadapi era Revolus        I Industri 4.0, siswa harus dibekali


keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking skills). Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi
Kurikulum 2013 yaitu pembelajaran berbasih berbasih masalah dan penemuan
Konsep suatu materi. Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajran
yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga meodel tersebut adalah (1). Model Pembelajaran melalui
Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning), (2) model Pembelajaran
Berbasih Masalah (Problem-based Learning/ PBL), (3) model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project-besed Learning/PJBL).

           Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/ Inquiry Learning)


adalah memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intutif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpilan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama
dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep ean
prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penemuan, dan inferensi. Proses diatas disebut cognitive prosess
sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concept
and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219)

           Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan


model Discovery, penulis berharap hasil belajar siswa meningkat dari yang
sebelumnya. Ketika model ini diterapkan banyak siswa yang merasa senang dan
semangat belajar matematika dengan hasil yang lebih baik lagi.

B. Jenis Kegiatan

           Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan


pembelajaran dengan model Discovery pelajaran Matematika untuk tingkat SMP.

C. Manfaat Kegiatan

           Manfaat penulisan praktik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa


dalam pembelajaran matematik model discovery yang berorientasi HOTS.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran

           Tujuan penulisan ini adalah untuk membuat siswa mengikuti proses belajar
mengajar matematika dengan senang, semangat, memiliki keterampilan berbikir
tingkat tinggi dalam pembelajaran Higher Order Thiking Skills (HOTS).

           Sasaran best practice ini adalah siswa SMP kelas VII semester genap di SMP


Negeri 26 Batam yang jumlah siswanya sebanyak 38 siswa.

B. Bahan /Materi Kegiatan

           Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah pelajaran
Matematika SMP kelas VII pada bab Himpunan dengan menggunakan model
discovery.

Matematika

KD 3.4

Menjelaskan himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan kosong,


komplemen himpunan, dan melaksakan operasi biner pada himpunan menggunakan
masalah kontekstual

KD 4.4

Menyelesaikan masalah kontekstual yang bekaitan dengan himpunan, himpunan


bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan, dan operasi
biner pada himpunan

C. Cara Melaksanakan Kegiatan

           Cara yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika adalah


dengan menerapkan model discovery pada kelas VII berorientasi pada keterampilan
berfikir tingkat tinggi (HOTS).

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan model discovery ini yakni :

1.     Analisis Target Kompetensi

Analisis KD dilakukan untuk mengembangkan KD menjadi beberapa indikator,


berdasarkan Kata Kerja Operasional yang dipilih untuk menerapkan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), pada materi
himpunan di kelas VII.

Perumusan Indikaator Pencapaian Kompetensi


IPK PENGETAHUAN

IPK KETERAMPILAN

IPK Pendukung

Menjelaskan jenis-jenis kumpulan bilangan

IPK Kunci

3.4.1 Membedakan himpunan da bukan

        himpunan

3.4.2 Menyebutkan contoh himpunan dan

        contoh bukan himpunan

3.4.3 Memahami keanggotaan suatu himpunan

3.4.4 Menyajikan himpunan dengan mendaftar

        anggotanya

3.4.5 Menyajikan himpunan dengan

        manyatakan sifat yang dimiliki

        anggotanya

3.4.6 Menyajikan himpunan dengan

        menuliskan notasi pembentuk himpunan

3.4.7 Menjelaskan definisi tentang konsep

        himpunan semesta dan diagram venn

3.4.8 Menyelesaikan masalah nyata yang

         berkaitan dengan himpunan semesta dan

       diagram Venn

3.4.9 Mengomunikasikan konsep himpunan

        semesta dan diagram venn

3.4.10 Menjelaskan konsep himpunan kosong


3.4.11 Menentukan kardinalitas suatu

          himpunan

3.4.12 Menyebutkan himpunan bagian dari

          suatu himpunan

3.4.13 Menyatakan himpunan kuasa dari suatu

          himpunan

3.4.14 Menjelaskan definisi tentang irisan dua

          himpunan atau lebih

3.4.15 Menentukan keanggotaan hasil irisan

          dua himpunan atau lebih

3.4.16 Menyliskan keanggotaan hasil gabungan

          dua himpunan atau lebih

3.4.17 Menentukan keanggotaan hasil

            pengurangan atau selisih dua himpunan

          atau lebih

IPK Pendukung

2.     Memilih Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dipilih adalah discovery / inquiry dengan berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

3.     Langkah-langkah Pembelajaran sesuai Model Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran dengan Model Discovery dilakukan dengan merinci


kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak discovery.

Langkah pembelajaran discovery learning sebagai berikut :

Sintak Model Pembelajaran 1

Orientasi siswakepada masalah


Guru memberikan stimulus berupa cerita, tentang nama-nama binatang yang biasa
siswa lihat dan tau.

Ada binatang yang hidupnya di air, di darat bahkan ada yang bisa hidup di dua
tempat.

Untuk binatang yang hidup di Darat kita namakan HIMPUNAN A

Untuk binatang yang hidup di Air kita namakan HIMPUNAN B

Sintak

Model Pembelajaran 2

Mengorganisasikan peserta didik

Siswa duduk berkelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa.

Dalam kelompok siswa menulis pada kartunya masing-masing nama binatang,


setiap anggota kelompok tidak boleh sama nama binatangnya.

Kemudian diatas meja siswa membuat 2 lingkaran dari tali dimana kedua lingkaran
saling bergandengan, Lingkaran yang pertama diberi nama Himpunan A, dan
lingkaran yang kedua diberi nama Himpunan B.

Sintak

Model Pembelajaran 3

Mengorganisasikan peserta didik

Biarkan siswa bereksplorasi dan menemukan terlebih dahulu bagaimana caranya


supaya siswa yang memenuhi kedua syarat himpunan dapat meletakkan kartu
namanya di kedua lingkaran

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun pada penemuan konsep


irisan, misalnya:

1.         Adakah hewan yang berada pada kedua himpunan?

2.         Bagaimana caranya supaya kamu bisa berada di dua lingkaran tersebut?

Sintak Model Pembelajaran 4

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

·Guru membagikan LKPD untuk menemukan konsep IRISAN


·Secara individu siswa membaca buku siswa, buku catatan/ lembar kerja, atau
sumber lain guna memperoleh informasi pendukung untuk penyelidikan dalam
rangka menyelesaikan masalah yang diberikan guru

·Siswa mengidentifikasi data-data kunci dalam permasalahan dan merumuskan apa


yang hendak diselidiki dan dihasilkan

Sintak Model Pembelajaran 5

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Siswa menyampaikan hasil penyelesaian permasalahandan memberi kesempatan


kepada kelompok lain untuk menanggapi dan memberi pendapat terhadap
presentasinya

Sintak Model Pembelajaran 6

Menganalisa dan mengevaluasi

Dengan dibimbing guru, siswa melakukan analisis proses pemecahan masalah yang
telah dilakukan. Bimbingan guru mencakup proses mengidentifikasi data-data kunci
dalam permasalahan, merumuskan apa yang hendak diselidiki dan dihasilkan,
memilih strategi yang digunakan dalam menyelesaiakan masalah, melaksanakan
strategi dalam rangka menyelesaikan masalah, mengecek hasil penyelesaian
masalah.

4. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan hasil kerja diatas kemudian menyusun perangkat pembelajaran berupa


RPP, bahan ajar, LKPD dan Instrumen penilaian. RPP disusun dengan
mengimplementasikan Kecakapan Abad 21 dan dimensi Pengetahuan dengan
melalui pendekatan saitifik.

D. Media dan Instrumen

Media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran ini adalah dengan


menggunakan bahan-bahan sederhana yang masih menggunakan buku paket
kurikulum 2013.

Media                              : Power point.

 Lembar Kerja Peserta Didik

Alat dan Bahan               : Buku, penggaris, pensil, kartu-kartu, holahup/ tali, karton

                                       

Instrumen yang digunakan ada 2, yaitu :


a.      LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) è instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran

b.     Kartu Soal è Instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan
tes tertulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Praktek kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2019 bertempat di kelas
VIIB SMP / MTs …

BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Hasil

Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.

1.               Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model


pembelajaran Discovery berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
Discovery megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran. 

2.               Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model


pembelajaran Discovery meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.

Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang


modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan
konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan
prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi
dasar siswa dalam mempelajari Matematika pada bab Himpunan. Pemahaman
mengenai konsep himpunan, himpunan bagian, himpunan kosong, himpunan
semesta irisan, dan operasi biner dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan himpunan.

3.               Penerapan model pembelajaran Discovery meningkatkan kemampuan


siswa untuk berpikir kritis.Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk
bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan pembelajaran berorientasi HOTS dengan
menerapkan Discovery ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang
konsep Himpunan, siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.

4.               Penerapan model pembelajaran Discovery juga meningkatkan


kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery  yang
diterapkan dengan penyajian Himpunan dan video berisi permasalahan kontekstual
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.

Sebelum menerapkan Discovery, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai


dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap
saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari
buku teks.

Dengan menerapkan Discovery, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga
dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.

B. Masalah Yang Dihadapi

Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah jika listrik mati, dan
masuk pada jam pelajaran terakhir. Guru harus agak ekstra tenaga dan pengelolaan
kelas, jangan sampai siswa ngantuk atau sibuk ijin kekamar mandi. Masalah yang
lain adalah terkadang guru jam mengajarnya penuh sehingga kurang waktunya
untuk membuat stimulus pada setiap materi pembelajaran yang sesuai dengan
rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah

Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery dapat


membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan
sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman
dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Selainitu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar
menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.

Kekurang mampuan guru membuat video / slide untuk stimulus,  pembelajaran


dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan
baik dari you tube maupun dari RumahBelajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiata nliterasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN
Best Prectis ini disusun untuk mencapai level berpikir tingkat tinggi, meliputi transfer
of knowledge, problem solving dan creatif thinking. Untuk itu dalam unit ini
disediakan berbagai kegiatan yang cukup menantang. Mudah-mudahan apa yang
disajikan dapat memfasilitasi peserta didik mencapai level berpikir tingkat tinggi
tersebut.Penulis menyadari isi unit dan mekanisme penyajiannya masih jauh dari
sempurna. Penulis berharap unit edisi selanjutnya akan jauh lebih baik, dilihat dari isi
maupun dari mekanisme penyajiannya. Untuk itu, penulis memohon sumbang saran
dari semua pihak untuk menyempurnakan ini.

B. REKOMENDASI

Seiring tantangan global, peserta didik perlu memiliki kemampuan dalam


menyelesaikan masalah. Untuk itu, guru juga perlu mempersiapkan diri untuk dapat
membelajarkan kemampuan tersebut. Banyak permasalahan sehari-hari yang dapat
atau bahkan perlu diselesaikan menggunakan konsep sebagai himpunan. Untuk itu,
peserta didik perlu mempelajari konsep himpunandengan baik. Guru perlu
menjembatani permasalahan kontekstual dengan peserta didik sehingga mereka
memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan konsep yang dipelajari untuk
menyelesaikan permasalahan yang sedang atau dihadapinya kelak. Kompetensi
dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan himpunan, perlu
mulai dibelajarkan dengan menganalisis himpunan, utamanya dari permasalahan
kontekstual.

Selanjutnya peserta didik menginterpretasi soal cerita ataupun diagram venndari


himpunan tersebut untuk dapat menghubungkannya kembali pada permasalahan
kontekstual yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Model pembelajaran yang digunakan dapat menggunakan
discovery learning, problem based learning, project based learning,maupun model
lainnya yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk aktif mengonstruksi
pengetahuan dan keterampilannya. Peserta didik juga perlu dibelajarkan mengenai
penyelesaian masalah himpunanmenggunakan TIK, dalam modul ini menggunakan
bantuan Geogebra, ataupun yang lain. Selain itu juga perlu dibiasakan dalam
menghadapi soal-soal berorientasi HOTS.

DAFTAR PUSTAKA

M, C. A., & Sugijono. (2008). Seribu Pena Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII.

Jakarta: Erlangga.

M.Ridho. (2014). Matematika untuk SMP dan MTs Kelas VII.Jakarta: penerbit

esis erlangga.

Yoki Ariyana & Dr. Ari Pudjiastuti, M.Pd. (2019). Buku Pegangan Pembelajaran
Berosientasi

pada keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jendral Guru dan Tenaga
Kependidikan KEMENDIKBUD
36

 Suka  Bookmark

 Cari Artikel Lain


ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

 Pengantar Pemrograman untuk Anak


18 Desember 2022 22:56

  Disu

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MODEL DISCOVERY

YANG BERORIENTASI PADA KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


(HOTS)

POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP / MTs …

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

NAMA PESERTA                 : 

NIP                                       :   

UNIT KERJA                                    :  SMP / MTs …

MENTOR PEMBEKALAN  : 

NIP                                        : 

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN BERBASIS ZONASI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA …


2019

LEMBAR PENGESAHAN BEST PRACTICE

1.      Judul            : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MODEL   

DISCOVERY YANG BERORIENTASI PADA KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT


TINGGI (HOTS) POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP / MTs …

 TAHUN PELAJARAN 2019/2020

2.      Identitas Penulis

Nama                  :  

NIP                      :  

Unit Kerja          :  SMP / MTs …

           Telah disetujui dan disahkan pada / oleh :

                 Hari                    : Rabu

                 Tanggal             : 13 November 2019

                                                                       

                                                                       Plt. Kepala SMP / MTs …

                                                                       

                                                                       (_______________________)

                                                                       NIP. 

BIODATA PENULIS

1.

Nama

2.

NIP

3.

NO. UKG

4.
Jabatan

5.

Tempat / Tanggal Lahir

6.

Jenis Kelamin

7.

Agama

8.

Pendidikan Terakhir

9.

Unit Kerja

10.

Alamat

                                                                                   Batam, 13 November 2019

                                                                                   Penulis,

                                                                                   

                                                                                   (______________________)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunianya


sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practice ini pada 13 November
2019.

Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan


dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.     Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam

2.     Kepala SMP Negeri 26 Batam yang telah memberi izin, kesempatan dan


kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan pelatian ini seluas-luasnya

3.     Kepala SMP Negeri 21 Batam yang telah bersedia memberikan tempat untuk
pelaksanakan PKP bidang studi Matematika
4.     Pengawas dan Guru Inti ( GI ) yang sudah membimbing dan memberikan
arahan kepada penulis

5.     Peserta guru sebagai Guru Sasaran ( GS ) yang tekah memberi bantuan


selama proses kegiatan PKP ini berlangsung sampai dengan terwujudnya
laporan Best Practice ini

6.     Rekan guru di SMP Negeri 5Langsa yang telah memberi bantuan selama
proses pelatihan berlangsung,

7.     Keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan


kekuatan dalamsetiap langkah,

8.     Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupaapapun dalam menyelesaikan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

                                                                             Batam, 13 November 2019

                                                                             Penulis

                                                                             (____________________)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………
…                   i

BIODATA PENULIS
…………………………………………………………………….                  ii

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………       …………             
          iii

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………….                    i
v

DAFTAR LAMPIRAN
………………………………………………………………….                   v

BAB I PENDAHULUAN        

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….     1


B. Jenis Kegiatan
…………………………………………………….      …………                       2         

C. Manfaat Kegiatan …………………………………………………………..                  2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN           

A. Tujuan dan Sasaran………………………………………………………….                3

B. Bahan/Media Kegiatan
…………………………………………………….                3         

C. Cara Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………………                3

D. Media dan Instrumen ………………………………………………………                4

E. Waktu dan Tempat Kegiatan………………………………………………               5

BAB III HASIL KEGIATAN

A. Hasil
………………………………………………………………….     …………                       
6

B. Masalah yang Dihadapi ……………………………………………………                 7

C. Cara Mengatasi Masalah………………………………………………….                   7

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI 

A. Simpulan…………………..
………………………………………………….                  8

B. Rekomendasi
…………………………………………………………………                9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..


10

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1                : Foto-foto kegiatan

Lampiran 2                : RPP

Lampiran 3                : Bahan Ajar

Lampiran 4                : LKS


Lampiran 5                : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia

Lampiran 6                : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran

Lampiran 7                : Lembar observasi proses pembelajaran

Lampiran 8             : Kuesioner motivasi belajar siswa

BAB 1

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah

Pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang biasanya tidak disukai. Biasanya


siswa jika waktu pelajaran Matematika merasa bosan, tak semangat dan bawaannya
ngantuk. Dengan adanya tuntutan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran,
yang jika kita terapkan sebenarnya akan mempermudah kita dalam menyampaikan
materi pembelajaran, sehingga peserta didik merasa nyaman dan senang mengikuti
proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga dapat merubah
persepsi siswa bahwa matematika itu mudah, menyenangkan dan cepat dimengerti.

           Dalam implementasi pembelajaran Kurikulum 2013 ini menggunakan buku


guru (untuk Pendidik) dan buku Siswa (untuk peserta didik ), dimana buku tersebut
sudah sesuai dan baik digunakan saat proses belajar mengajar. Namun setelah
dipraktekkan dilapangan, ternyata ada beberapa kendala, yakni pada materi tugas
tidak sesuai dengan kondisi siswa, Selain itu penulis masih berfokus pada
pengguasaaan pegetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi, dan
masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan
hafalan materi. Sehingga sisea masih dalam level C1 (mengingat), C2 (memahami)
dan C3 (Aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking Skills ?
HOTS). Dalam buku tersebut siswa jarang menggunakan media pembelajaran,
sehingga suasana pembelajran kurang menarik dan siswa tampak kurang semangat
mengikuti. Dengan demikian banyak siswa yang merasa jenuh, bosan, kurang
semangat dalam mengikuti pembelajaran.

           Untuk menghadapi era Revolus        I Industri 4.0, siswa harus dibekali


keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking skills). Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi
Kurikulum 2013 yaitu pembelajaran berbasih berbasih masalah dan penemuan
Konsep suatu materi. Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajran
yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga meodel tersebut adalah (1). Model Pembelajaran melalui
Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning), (2) model Pembelajaran
Berbasih Masalah (Problem-based Learning/ PBL), (3) model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project-besed Learning/PJBL).
           Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/ Inquiry Learning)
adalah memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intutif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpilan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama
dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep ean
prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penemuan, dan inferensi. Proses diatas disebut cognitive prosess
sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concept
and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219)

           Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan


model Discovery, penulis berharap hasil belajar siswa meningkat dari yang
sebelumnya. Ketika model ini diterapkan banyak siswa yang merasa senang dan
semangat belajar matematika dengan hasil yang lebih baik lagi.

B. Jenis Kegiatan

           Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan


pembelajaran dengan model Discovery pelajaran Matematika untuk tingkat SMP.

C. Manfaat Kegiatan

           Manfaat penulisan praktik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa


dalam pembelajaran matematik model discovery yang berorientasi HOTS.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran

           Tujuan penulisan ini adalah untuk membuat siswa mengikuti proses belajar
mengajar matematika dengan senang, semangat, memiliki keterampilan berbikir
tingkat tinggi dalam pembelajaran Higher Order Thiking Skills (HOTS).

           Sasaran best practice ini adalah siswa SMP kelas VII semester genap di SMP


Negeri 26 Batam yang jumlah siswanya sebanyak 38 siswa.

B. Bahan /Materi Kegiatan

           Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah pelajaran
Matematika SMP kelas VII pada bab Himpunan dengan menggunakan model
discovery.

Matematika

KD 3.4

Menjelaskan himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan kosong,


komplemen himpunan, dan melaksakan operasi biner pada himpunan menggunakan
masalah kontekstual
KD 4.4

Menyelesaikan masalah kontekstual yang bekaitan dengan himpunan, himpunan


bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan, dan operasi
biner pada himpunan

C. Cara Melaksanakan Kegiatan

           Cara yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika adalah


dengan menerapkan model discovery pada kelas VII berorientasi pada keterampilan
berfikir tingkat tinggi (HOTS).

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan model discovery ini yakni :

1.     Analisis Target Kompetensi

Analisis KD dilakukan untuk mengembangkan KD menjadi beberapa indikator,


berdasarkan Kata Kerja Operasional yang dipilih untuk menerapkan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), pada materi
himpunan di kelas VII.

Perumusan Indikaator Pencapaian Kompetensi

IPK PENGETAHUAN

IPK KETERAMPILAN

IPK Pendukung

Menjelaskan jenis-jenis kumpulan bilangan

IPK Kunci

3.4.1 Membedakan himpunan da bukan

        himpunan

3.4.2 Menyebutkan contoh himpunan dan

        contoh bukan himpunan

3.4.3 Memahami keanggotaan suatu himpunan

3.4.4 Menyajikan himpunan dengan mendaftar

        anggotanya

3.4.5 Menyajikan himpunan dengan

        manyatakan sifat yang dimiliki


        anggotanya

3.4.6 Menyajikan himpunan dengan

        menuliskan notasi pembentuk himpunan

3.4.7 Menjelaskan definisi tentang konsep

        himpunan semesta dan diagram venn

3.4.8 Menyelesaikan masalah nyata yang

         berkaitan dengan himpunan semesta dan

       diagram Venn

3.4.9 Mengomunikasikan konsep himpunan

        semesta dan diagram venn

3.4.10 Menjelaskan konsep himpunan kosong

3.4.11 Menentukan kardinalitas suatu

          himpunan

3.4.12 Menyebutkan himpunan bagian dari

          suatu himpunan

3.4.13 Menyatakan himpunan kuasa dari suatu

          himpunan

3.4.14 Menjelaskan definisi tentang irisan dua

          himpunan atau lebih

3.4.15 Menentukan keanggotaan hasil irisan

          dua himpunan atau lebih

3.4.16 Menyliskan keanggotaan hasil gabungan

          dua himpunan atau lebih

3.4.17 Menentukan keanggotaan hasil

            pengurangan atau selisih dua himpunan


          atau lebih

IPK Pendukung

2.     Memilih Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dipilih adalah discovery / inquiry dengan berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

3.     Langkah-langkah Pembelajaran sesuai Model Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran dengan Model Discovery dilakukan dengan merinci


kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak discovery.

Langkah pembelajaran discovery learning sebagai berikut :

Sintak Model Pembelajaran 1

Orientasi siswakepada masalah

Guru memberikan stimulus berupa cerita, tentang nama-nama binatang yang biasa
siswa lihat dan tau.

Ada binatang yang hidupnya di air, di darat bahkan ada yang bisa hidup di dua
tempat.

Untuk binatang yang hidup di Darat kita namakan HIMPUNAN A

Untuk binatang yang hidup di Air kita namakan HIMPUNAN B

Sintak

Model Pembelajaran 2

Mengorganisasikan peserta didik

Siswa duduk berkelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa.

Dalam kelompok siswa menulis pada kartunya masing-masing nama binatang,


setiap anggota kelompok tidak boleh sama nama binatangnya.

Kemudian diatas meja siswa membuat 2 lingkaran dari tali dimana kedua lingkaran
saling bergandengan, Lingkaran yang pertama diberi nama Himpunan A, dan
lingkaran yang kedua diberi nama Himpunan B.

Sintak

Model Pembelajaran 3
Mengorganisasikan peserta didik

Biarkan siswa bereksplorasi dan menemukan terlebih dahulu bagaimana caranya


supaya siswa yang memenuhi kedua syarat himpunan dapat meletakkan kartu
namanya di kedua lingkaran

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun pada penemuan konsep


irisan, misalnya:

1.         Adakah hewan yang berada pada kedua himpunan?

2.         Bagaimana caranya supaya kamu bisa berada di dua lingkaran tersebut?

Sintak Model Pembelajaran 4

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

·Guru membagikan LKPD untuk menemukan konsep IRISAN

·Secara individu siswa membaca buku siswa, buku catatan/ lembar kerja, atau
sumber lain guna memperoleh informasi pendukung untuk penyelidikan dalam
rangka menyelesaikan masalah yang diberikan guru

·Siswa mengidentifikasi data-data kunci dalam permasalahan dan merumuskan apa


yang hendak diselidiki dan dihasilkan

Sintak Model Pembelajaran 5

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Siswa menyampaikan hasil penyelesaian permasalahandan memberi kesempatan


kepada kelompok lain untuk menanggapi dan memberi pendapat terhadap
presentasinya

Sintak Model Pembelajaran 6

Menganalisa dan mengevaluasi

Dengan dibimbing guru, siswa melakukan analisis proses pemecahan masalah yang
telah dilakukan. Bimbingan guru mencakup proses mengidentifikasi data-data kunci
dalam permasalahan, merumuskan apa yang hendak diselidiki dan dihasilkan,
memilih strategi yang digunakan dalam menyelesaiakan masalah, melaksanakan
strategi dalam rangka menyelesaikan masalah, mengecek hasil penyelesaian
masalah.

4. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan hasil kerja diatas kemudian menyusun perangkat pembelajaran berupa


RPP, bahan ajar, LKPD dan Instrumen penilaian. RPP disusun dengan
mengimplementasikan Kecakapan Abad 21 dan dimensi Pengetahuan dengan
melalui pendekatan saitifik.

D. Media dan Instrumen

Media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran ini adalah dengan


menggunakan bahan-bahan sederhana yang masih menggunakan buku paket
kurikulum 2013.

Media                              : Power point.

 Lembar Kerja Peserta Didik

Alat dan Bahan               : Buku, penggaris, pensil, kartu-kartu, holahup/ tali, karton

                                       

Instrumen yang digunakan ada 2, yaitu :

a.      LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) è instrumen untuk mengamati proses


pembelajaran

b.     Kartu Soal è Instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan
tes tertulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Praktek kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2019 bertempat di kelas
VIIB SMP / MTs …

BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Hasil

Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.

1.               Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model


pembelajaran Discovery berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
Discovery megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran. 

2.               Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model


pembelajaran Discovery meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.

Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang


modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan
konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan
prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi
dasar siswa dalam mempelajari Matematika pada bab Himpunan. Pemahaman
mengenai konsep himpunan, himpunan bagian, himpunan kosong, himpunan
semesta irisan, dan operasi biner dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan himpunan.

3.               Penerapan model pembelajaran Discovery meningkatkan kemampuan


siswa untuk berpikir kritis.Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk
bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.

Berbeda kondisinya dengan pembelajaran berorientasi HOTS dengan


menerapkan Discovery ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang
konsep Himpunan, siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.

4.               Penerapan model pembelajaran Discovery juga meningkatkan


kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery  yang
diterapkan dengan penyajian Himpunan dan video berisi permasalahan kontekstual
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.

Sebelum menerapkan Discovery, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai


dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap
saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari
buku teks.

Dengan menerapkan Discovery, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga
dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.

B. Masalah Yang Dihadapi

Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah jika listrik mati, dan
masuk pada jam pelajaran terakhir. Guru harus agak ekstra tenaga dan pengelolaan
kelas, jangan sampai siswa ngantuk atau sibuk ijin kekamar mandi. Masalah yang
lain adalah terkadang guru jam mengajarnya penuh sehingga kurang waktunya
untuk membuat stimulus pada setiap materi pembelajaran yang sesuai dengan
rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery dapat
membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan
sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman
dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Selainitu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar
menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.

Kekurang mampuan guru membuat video / slide untuk stimulus,  pembelajaran


dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan
baik dari you tube maupun dari RumahBelajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiata nliterasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Best Prectis ini disusun untuk mencapai level berpikir tingkat tinggi, meliputi transfer
of knowledge, problem solving dan creatif thinking. Untuk itu dalam unit ini
disediakan berbagai kegiatan yang cukup menantang. Mudah-mudahan apa yang
disajikan dapat memfasilitasi peserta didik mencapai level berpikir tingkat tinggi
tersebut.Penulis menyadari isi unit dan mekanisme penyajiannya masih jauh dari
sempurna. Penulis berharap unit edisi selanjutnya akan jauh lebih baik, dilihat dari isi
maupun dari mekanisme penyajiannya. Untuk itu, penulis memohon sumbang saran
dari semua pihak untuk menyempurnakan ini.

B. REKOMENDASI

Seiring tantangan global, peserta didik perlu memiliki kemampuan dalam


menyelesaikan masalah. Untuk itu, guru juga perlu mempersiapkan diri untuk dapat
membelajarkan kemampuan tersebut. Banyak permasalahan sehari-hari yang dapat
atau bahkan perlu diselesaikan menggunakan konsep sebagai himpunan. Untuk itu,
peserta didik perlu mempelajari konsep himpunandengan baik. Guru perlu
menjembatani permasalahan kontekstual dengan peserta didik sehingga mereka
memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan konsep yang dipelajari untuk
menyelesaikan permasalahan yang sedang atau dihadapinya kelak. Kompetensi
dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan himpunan, perlu
mulai dibelajarkan dengan menganalisis himpunan, utamanya dari permasalahan
kontekstual.

Selanjutnya peserta didik menginterpretasi soal cerita ataupun diagram venndari


himpunan tersebut untuk dapat menghubungkannya kembali pada permasalahan
kontekstual yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Model pembelajaran yang digunakan dapat menggunakan
discovery learning, problem based learning, project based learning,maupun model
lainnya yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk aktif mengonstruksi
pengetahuan dan keterampilannya. Peserta didik juga perlu dibelajarkan mengenai
penyelesaian masalah himpunanmenggunakan TIK, dalam modul ini menggunakan
bantuan Geogebra, ataupun yang lain. Selain itu juga perlu dibiasakan dalam
menghadapi soal-soal berorientasi HOTS.

DAFTAR PUSTAKA

M, C. A., & Sugijono. (2008). Seribu Pena Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII.

Jakarta: Erlangga.

M.Ridho. (2014). Matematika untuk SMP dan MTs Kelas VII.Jakarta: penerbit

esis erlangga.

Yoki Ariyana & Dr. Ari Pudjiastuti, M.Pd. (2019). Buku Pegangan Pembelajaran
Berosientasi

pada keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jendral Guru dan Tenaga
Kependidikan KEMENDIKBUD

36

 Suka  Bookmark

 Cari Artikel Lain


ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

 Pengantar Pemrograman untuk Anak


18 Desember 2022 22:56

  Disu

Anda mungkin juga menyukai