Anda di halaman 1dari 8

BERHITUNG DALAM KURIKULUM SD TAHUN 2013

A. KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH DASAR TAHUN 2013

Pokok – pokok bahasa yang tercakup dalam Kurikulum Matematika meliputi: Himpunan;
Bilangan cacah , Asli ,Bulat , Pecahan , dan Rasional; Geometri Datar dan Ruang; Ukuran;
Setruktur dan pola Matematika di sekitar Siswa; Kalimat Matematika; Teori Kemungkinan
Dan Statistika;serta soal – soal cerita .

B. FASILITAS PELAKSANAN KURIKULUM MATEMATIKA SD 1975

Untuk memudahkan dan melancarkan pelaksanaan Kurikulum Matematika SD,


Pemerintahan telah membantu siswa maupun guru dengan perlengkapan seperti:

1. Perlengkapan bagi Siswa

Untuk keperluan siswa disediakan 12 buku siswa. Artinya setiap tingkat kelas dilengkapi
Dengan dua jilid, yaitu jilid A dan jilid B. Setisp buku di perkirakan selesai dalam enam
bulan atau satu semester.

2. Perlengkapan Bagi Guru

Buku Pedoman Khusus untuk guru terbit menyertai setiap Buku Paket untuk murid. Oleh
karena itu ada 12 buku Pedoman Khusus. Buku paket tersebut memuat Penjelasan tentang
materi , metoda dan alat-alat peraga atau alat bantu dari konsep-konsep yang diajarkan
dalam Buku Paket untuk Murid.

Untuk membantu guru mampu malaksanakan Kurikulum Matematika SD maka diadakan


penataran-penataran Matematika bagi guru SD. Penataran tersebut ditunjukan untuk
membuat guru mampu melaksanakan isi Pedoman Khusus sesuai dengan kelas yang
diampunya.

3. Perlengkapan Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas

Kepala Sekolah dan Penilik juga menerima penataran tentang Matematika SD yang berlaku
Melalui penataran-penataran pendek mereka diperkenalkan terutama pada hal-hal baru
berkenan dengan materi ,metodologi ,maupun pendekatan yang berlaku pada pengajaran
Matematika SD tersebut.

4. Penyiapan Calon Guru Pada Lembaga Pendidikan Guru

Pendidikan calon guru Sekolah Dasar pada masa sebelum tahun 1991 diselenggarakan di
Sekolah Pendidikan Guru (SPG) , Sekolah Guru Olahraga (SGO) serta Kursus Pendidikan
Guru (KPG). Lembaga –lembaga Pendidikan tersebut juga mengalami perubahan kurikulum,
termasuk di dalamnya perubahan mata pelajaran Ilmu Pasti menjadi Matematika.
C. BERHITUNG DALAM KURIKULUM MATEMATIKA SD

Sejak awal matematika diajarkan di Sekolah Dasar selalu saja timbul pertanyaan “apakah
berhitung atau aritmetika masih dipelajari siswa SD?” Jawaban untuk pertanyaan itu tantu saja
“ya”. Selanjutnya jawaban tersebut masih memerlukan tambahan informasi seperti :

1. Berbeda dengan pelajaran pada masa sebelumnya , konsep-konsep Berhitung dalam


pelajaran Matematika didapat siswa melalui “penanaman Pengertian”dan”penyusunan
logos” (Wirasto,1972,p.4).
2. Pengetahuan tentang Himpunan digunakan untuk memahami konsep-konsep dalam
pelajaran Berhitung.

Dalam pelaksanaan kurikulum SD kedua hal tersebut di atas sangat diperhatikan.Pemecahan


Masalah merupakan metoda mengajarkan konsep-konsep Berhitung dan juga merupakan cara
menemukan penyelesai-an masalah Berhitung yang disarankan untuk di latihkan pada siswa.
Sebagai suatu cara menemukan penyelesaian masalah, Pemecahan Masalah memiliki empat
langkah penyelesaian yaitu:
1. Memahami masalah ,
2. Merencanakan cara penyelesaian,
3. Melaksanakan rencana penyelesaian masalah,
4. Memeriksa kembali pelaksanaan rencana

BERHITUNG DALAM KURIKULUM MATEMATIKA SD 1985


Kurikulum SD sering disebut sebagai kurikulum yang disempurnakan. Apabila kita teliti
kurikulum matematika SD 1985 akan dapat kita ketahui bahwa tidak banyak terjadi perubahan.
Ada saran peningkatan pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang diharapkan agar
dilaksanakan guru, dan ada pengurangan materi matematika yang akan diajarkan pada siswa
SD.
Selanjutnya Kurikulum SD 1985 dilengkapi dengan seperangkat pedoman pelaksanaannya.
Salah satu buku pedoman yang membicarakan tentang proses belajar mengajar menyarankan
agar guru memberikan kegiatan-kegiatan belajar yang kadar kebermaknaannya tinggi bagi
siswa.

PELAKSANAAN PEMBINAAN KETRAMPILAN BERHITUNG

Kenyataan dalam pelaksanaan Kurikulum matematika SD menunjukkan bahwa hasil


pelaksanaan pelajaran matematika yang berkenaan dengan kemampuan berhitung kurang
memuaskan. Ini berarti pelajaran matematika di SD kurang mampu membina ketrampilan
berhitung siswa.
Pada pembahasan berikut ini kita coba menelusuri beberapa faktor yang mungkin
menjadi penyebabnya.
1. Kurikulum Matematika SD
Pokok-pokok bahasan tentang berhitung dimuat dalam silabus bidang studi matematika
di bawah topik aritmatika.Pada kolom tujuan instruksional pada umumnya menyatakan
bahwa kemampuan yang akan dicapai mencakup segi pengetahuan, pemahaman dan
ketrampilan. Sedangkan pada kolom metode banyak disarankan penggunaan gabungan
ceramah, tanya jawab, latihan dan tugas. Guru tentunya tidak akan lupa memberikan
kegiatan belajar untuk pembinaan ketrampilan berhitung siswa.
2. Iklim Kerja
Petunjuk yang mengawali kurikulum matematika SD menyatakan bahwa diantara
pendekatan yang digunakan dalam mengajarkan kurikulum kepada siswa adalah
penanaman pengertian dan penyusunan logis.
3. Guru
Adanya keengganan guru melaksanakan mencongak untuk melatih ketrampilan siswa
dalam fakta –fakta dasar operasi hitung, sedangkan mereka juga kurang menguasai cara
yang lain dari mencongak menyebabkan siswa kurang cukup mendapatkan pembinaan
ketrampilan berhitung.
BERHITUNG MENURUT PETUNJUK PENGAJARAN BERHITUNG

A. PETUNJUK PENGAJARAN BERHITUNG

Untuk melengkapi pedoman umum tentang pelaksanaan penguasaan membaca, menulis


dan berhitung di Sekolah Dasar maka dibuatlah petunjuk pengajaran berhitung untuk kelas I, II
dan III serta untuk kelas IV, V dan VI. Kedua buku petunjuk tersebut telah beredar di lapangan
dan buku petunjuk untuk kelas I sampai III telah dilaksanakan.

Dalam petunjuk ini secara tegas dinyatakan bahwa tujuan pelajaran berhitung diantaranya
adalah untuk menanamkan pengertian bilangan dan kecakapan dasar berhitung, serta
meletakkan landasan berhitung yang kuat untuk mempelajari pengetahuan lebih lanjut.

Petunjuk pengajaran berhitung lahir dan dilaksanakan pada saat kurikulum matematika masih
berlaku. Di perkirakan pelaksanaan petunjuk tersebut dapat menutup kekurangan yang telah
terjadi pada pelaksaan pengajaran matematika SD dan mencegah kesalahan berlarut terjadi.

B. BAHAN KAJIAN PELAJARAN BERHITUNG

Bahan kajian pelajaran berhitung di Sekolah Dasar dikelompokkan dalam tujuh topik yaitu :

1. Pengerjaan hitung/ bilangan


2. Pengukuran
3. Mata uang
4. Pecahan
5. Geometry
6. Teori Pythagoras
7. Pengantar Statistik

C. FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN

Faktor yang perlu diperhatikan guru antara lain adalah :

1. Kebenaran persepsinya tentang pokok/sub pokok bahasan dan uraian materi yang
tercantum. Kebenaran persepsi guru ini amat penting karena merupakan dasar bagi
guru dalam menentukan serta merencanakan kegiatan belajar siswanya.
2. Pembinaan Ketrampilan Berhitung. Pada setiap tahapan bilangan yang dipelajari siswa
beserta operasi hitungnya, disarankan untuk sesegera mungkin guru melakukan
pembinaan ketrampilan siswa.
Contohnya : ketika siswa kelas I SD belajar bilangan 0 sampai 5 beserta operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan, mereka harus belajar menghafal operasi hitung dan
bilangan-bilangan tersebut.
3. Penggunaan berbagai cara untuk Drill
Mencongak adalah cara lama yang sangat efisien untuk melatih ketrampilan berhitung
siswa secara klasikal. Sayangnya cara ini biasanya sangat menegangkan bagi siswa,
karena itu sebaiknya mencongak tidak digunakan setiap hari. Membina ketrampilan
siswa dengan cara yang dirasa santai dan disenangi anak dapat dilakukan melalui
bermain.
Misalnya: siswa bekerja dengan teman sebangku berlomba menyelesaikan tugas yang
diberikan guru kepada siswanya di kelas, sekalipun siswa harus berusaha menyelesaikan
dalam waktu sependek mungkin dan mendapatkan penyelesaian yang tepat dan betul,
kegiatan yang bentuknya bermain akan menciptakan situasi yang menyenangkan bagi
anak.
4. Membatasi penggunaan alat bantu peraga hanya untuk pemahaman konsep-konsep
yang abstraksinya masih sulit dimengerti atau dipahami siswa.
Penggunaan alat bantu/peraga tanpa batas dalam kegiatan pemahaman atau latihan
dapat membuat siswa tergantung pada alat bantu tersebut dalam menyelesaikan
masalah-masalah pengerjaan hitung yang dihadapi.
KESIMPULAN

Dari pembahasan pada bagian tiga dapatlah disimpulkan bahwa sekalipun pokok
bahasan maupun materi pengajaran berhitung telah lebih dikhususkan, apabila konsep-konsep
yang sangat mendasar seperti fakta-fakta dasar operasi hitung bilangan hanya sampai
dimengerti oleh anak dan tidak dilatihkan sampai hafal maka anak akan kurang mampu
menampilkan kecakapan berhitung yang dimilikinya.

Untuk melatih kecekatan dan ketepatan menyelesaikan masalah yang berkaitan


dengan kecakapan berhitung berbagai cara perlu dipakai, baik merupakan kegiatan yang
menarik atau disenangi anak maupun kegiatan yang dibatasi oleh aturan atau larang yang
tegas. Semua kegiatan itu akan memberi pengalaman dan disiplin yang baik bagi anak.
KELOMPOK
SDN 7 TALANG KELAPA
Modul 2. BERHITUNG dan BERHITUNG

Ketua : ZURNI, S.Pd.I.,M.Pd.I


Anggota : 1. Tetti Wan Emmiko, S.Pd.SD
2. Dewi Nurnaningsih, S.Pd
3. Mursidah, S.Pd.SD
4. Sri Pahmudiyati, S.Pd.SD
5. Y. Sribiyati, S.Pd.SD

SD NEGERI 7 TALANG KELAPA


KECAMATAN TALANG KELAPA
KABUPATEN BANYUASIN

Anda mungkin juga menyukai