Anda di halaman 1dari 3

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan

pembelajaran matematika diantaranya adalah penggunaan metode


dan media pembelajaran matematika yang masih kurang bervariasi.
Pembelajaran matematika pada umumnya masih didominasi oleh
peran guru, sehingga keaktifan dan kemandirian belajar siswa kurang.
Selain itu penggunaan media pembelajaran matematika di sekolah
dirasa masih kurang optimal, beberapa guru matematika di Indonesia
selama ini masih terbiasa mengajar dengan metode ceramah dan
penyampaiannya cenderung monoton sehingga siswa cenderung pasif.
Proses pembelajaran semacam ini dapat mengakibatkan kurang
bermaknanya konsep matematika bagi siswa. Penggunaan media yang
tepat merupakan sarana untuk mengefektifkan proses penyampaian
materi pelajaran kepada siswa. Siswa diharapkan menjadi lebih
mudah memahami materi yang disampaikan, sehingga upaya
pembelajaran perlu mendapat perhatian.
1. Anak tidak suka pembelajaran matematika
2. kurangnya jumlah pengajar yang mengikuti perkembangan matematika
3. penggunaan metode dan media pembelajaran matematika

Terhadap kelemahan itu, perlu ada perubahan paradigma dan cara pandang
baru tentang bagaimana unsur-unsur filsafat itu bisa diberikan kepada
peserta didik dan tidak melakukan perubahan terhadap kurikulum
matematika yang sudah ada, ini ditujukan kepada pendidik agar apa yang
diberikan kepada para peserta didiknya harus dilengkapi dengan berbagai
penjelasan dan latar belakang terhadap sebuah rumus yang telah diyakininya
itu, sebagai sebuah pengetahuan filsafat.
Dunia Pendidikan matematika inovatif kontemporer ada dua cara:
Intensif yaitu merupakan pendidikan Matematika dimana dalam
pelaksanaan proses pembelajaran matematika, peserta didik dituntut untuk
menggunakan kemampuan dan pikirannya secara dalam sedalam- dalamnya
untuk menerapkan konsep-konsep yang ada dalam matematika untuk
digunakan secara maksimal oleh dirinya sendiri.
Ekstensif yaitu suatu dunia pendidikan dimana dalam pelaksanaan kegiatan
proses belajar mengajar Matematika, pendidik dan peserta didik harus
berperan aktif dalam menggunakan kemampuan dan pemikirannya secara
luas seluas- luasnya untuk memanfaatkan dan menerapkan konsep-konsep
yang ada dalam Matematika untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-
hari dan kehidupan sosial bermasyarakat.

Permasalahan yang terkait pembelajaran matematika sangat


kompleks dan dapat bersumber dari berbagai komponen. Komponen yang
mempengaruhi terutama dari peserta didik, pendidik, kurikulum, materi, dan
strategi/model pembelajaran. Komponen peserta didik, kurikulum, dan
materi umumnya bersifat
tetap/ditetapkan yang tidak memungkinkan dimanipulasi. Komponen yang
dapat mengatasi berbagai masalah tersebut perpangkal dari pendidik yang
memainkan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dipentingkan
bukan sekedar
strategi yang terbaru, tetapi strategi yang paling efektif dan efisien untuk
membekali pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi peserta didik. Cara
utama mengatasi berbagai masalah tersebut adalah meningkatkan
keyakinan, pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan pendidik terhadap
matematika dan aspek-aspek pedagogis lainnya. Upaya tersebut dapat
dilakukan dengan melanjutkan studi S2 yang linear dengan jenjang S1-nya

Anak tidak suka pembelajaran matematika


Anak tidak suka dengan matematika karena anak beranggapan matematika
adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Padahal dengan belajar matematika akan sangat
berguna untuk anak sebagai bekal untuk
melangkah ke pendidikan yang lebih tinggi serta untuk mempermudah kegiatan
sehari-hari. Belajar matematika diwajibkan untuk menghafal rumus dan juga
menghitung, Hal inikah yang membuat belajar matematika terkesan sulit dan rumit.
Menurut pakar parenting, hal ini disebabkan oleh doktrin yang diterima oleh anak.
Ketika orang tua bilang bahwa matimatika itu sulit, secara tidak langsung anak akan
menganggap matematika adalah hal yang menakutkan. Maka dari itu disarankan
untuk mengubah persepsi kepada anak bahwa matematika itu mudah dan
menyenangkan. Ilmu matematika sangatlah penting dan tidak hanya berkutat dalam
hitung – hitungan saja. Proses pembelajaran yang diterima anak di sekolah akan
membentuk kemampuan matematika anak, jadi harus dipastikan anak paham dengan
betul konsep matematika dari dasarnya sebelum belajar konsep matematika yang
lebih rumit. Adapun solusi dari masalah tersebut

 Memberikan motivasi dan fakta-fakta menarik dari matematika


Langkah pertama dengan memberikan motivasi serta pemahaman bahwa matematika itu
menyenangkan dan mudah. “Dengan memberikan motivasi ini membuat anak perlahan mulai
menyukai pelajaran matematika,” terang Tatik.

Anak-anak pada dasarnya periang dan suka diberi afirmasi positif. Dengan memberi motivasi,
anak bisa berpikir bahwa belajar matematika yang sulit dapat mereka lewati dengan mudah.

 Menanamkan percaya diri kepada anak

Anda mungkin juga menyukai