PENDAHULUAN
Data Hasil Belajar Siswa Materi Perkalian Kelas II Tahun Pelajaran 2021/2022
No. Nilai Siswa Jumlah Siswa Persentase Ket.
1. ≥ 70 10 35,8% Tuntas
2. ≤ 70 18 64,2% Tidak Tuntas
Jumlah 28 100%
Dari data tabel di atas terlihat bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥ 70
hanya 35,8% dinyatakan tuntas sedangkan nilai yang ≤ 70 terdapat 64,2%. Nilai
tersebut menunjukkan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang
diterapkan di SD Hasyim Asyari, terlihat bahwa siswa masih mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil pengamatan di dalam kelas dan data hasil belajar siswa
kelas II, pada semester I tahun pelajaran 2021/2022 seperti yang disajikan pada
Tabel 1.1, penyebab timbulnya masalah adalah : sebagian siswa beranggapan
bahwa Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak menarik, sulit,
membosankan, dan tidak menyenangkan. Hasil yang diperoleh tergambarkan
melalui proses belajar mengajar terjadi, khususnya pada saat mencongak.
Permasalahan tersebut juga diperoleh dari nilai terendah ulangan harian
Matematika adalah 40 dengan kriteria ketuntasan minimalnya 70.
Masalah pembelajaran tidak menarik karena guru dalam menyampaikan
tidak menggunakan media. Oleh karena itu, kewajiban para guru untuk
menanamkan rasa senang terhadap materi pelajaran Matematika dengan memberi
rangsangan atau dorongan kepada mereka. Salah satu cara diantaranya adalah
dengan pendekatan kontekstual. Maka guru harus dapat memilih media
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa Sekolah dasar ,
khususnya untuk siswa kelas II. Pembelajaran Matematika yang menyenangkan,
bervariasi, dan menggunakan alat peraga dapat memotivasi siswa dalam
pembelajaran Matematika, sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan
baik dan akan berpengaruh terhadap mutu sekolah. Di samping itu perkalian
merupakan salah satu konsep dasar yang harus dikuasai siswa.
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Selain itu
kehadiran media mempunyai arti yang sangat penting karena media dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi
terhadap siswa. Oleh karena itu, diperlukan media atau alat peraga agar siswa
dapat menguasai konsep perkalian. Media Realia merupakan alat bantu yang
paling mudah penggunaannya, karena kita tidak perlu membuat persiapan selain
langsung menggunakannya. Yang dimaksud dengan benda nyata sebagai media
adalah alat penyampaian informasi yang berupa benda atau obyek yang
sebenarnya atau asli dan tidak mengalami perubahan yang berarti. Media
sederhana yang mudah didapat, mudah dibawa dan tersedia disekitar siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa alasan pemilihan
pembelajaran menggunakan metode ini dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan
belajar pada siswa. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan media realia
diharapkan siswa dapat memecahkan masalah perkalian dengan mudah, sehingga
akan berdampak pada hasil belajar yang meningkat. Hal inilah yang mendorong
penulis untuk mengambil judul PTK ” PENINGKATAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA REALIA DI KELAS II SD
HASYIM ASYARI ’’
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, penulis menemukan beberapa
masalah yang teridentifikasi, masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas :
Saya Guru kelas 2 terdapat masalah di kelas. ketika membahas mata
pelajaran Matematika tentang materi perkalian. siswa banyak bermain sendiri,
ada yang mengantuk dan tidak mengerti dari pembelajaran tersebut dan sebagian
tidak ada semangat belajar dari penjelasan guru, kemudian ketika ditanya anak -
anak sudah mengerti, tidak seorangpun siswa menjawab. keadaan seperti ini
sering terjadi pada saat pelajaran Matematika akibatnya dari setiap ulangan
banyak anak-anak hasil di bawah KKM saya melakukan refleksi terhadap hasil
pembelajaran yang dilakukan. menemukan beberapa kekurangan yaitu tanpa
adanya penggunaan media jadi kurang sesuai dengan siswa kelas II SD, tidak
kontekstual dengan pengalaman siswa, dan tidak memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan siswa. Proses pembelajaran yang kurang bervariasi, disini
guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan
dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran
kurang melibatkan siswa secara aktif dan kreatif. pada proses pembelajaran tanpa
menggunakan alat peraga yang dibutuhkan sehingga siswa sulit memahami
penjelasan materi yang disampaikan guru tersebut. Pentingnya alat peraga dalam
membantu untuk lebih memahami materi yang diberikan sesuai dengan
rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka muncul Beberapa masalah
yang ditemukan di kelas yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Siswa kurang konsentrasi ketika guru menerangkan pelajaran matematika, dan
banyak siswa yang asyik sendiri bermain
b. Guru kurang kreatif dalam penggunaan metode pembelajaran, sehingga
membuat siswa bosan dan tidak tertarik.
c. Kemampuan berhitung siswa belum optimal yang terlihat melalui nilai
mencongak dan ulangan harian
d. Pemahaman siswa kelas II SD Hasyim Asyari Surabaya terhadap konsep dasar
perkalian Dasar masih rendah,
e. Siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk untuk mempelajari
matematika karena dianggap pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan.
f. kurangnya alat peraga untuk menarik perhatian siswa dan membuat siswa
tidak aktif dalam pembelajaran
3. Analisis Masalah
Dari masalah yang diidentifikasi, penulis menganalisis yang menjadi
penyebab sulitnya siswa memahami pembelajaran matematika materi
perkalian, yaitu disebabkan oleh :
a. Siswa tidak fokus saat pembelajaran berlangsung
b. Kurang tepatnya guru pada penggunaan metode mengajar
c. Guru tidak dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran sehingga menyebabkan siswa bosan.
d. Guru tidak menggunakan alat peraga.
Dari hasil analisis masalah tersebut, penulis berupaya mencari alternatif dan
prioritas pemecahan masalah yang digunakan sebagai solusi dalam pemecahan
masalah sehingga pembelajaran lebih baik. Adapun alternatif dan prioritas
pemecahan masalah yang dipilih sebagai solusi, untuk meningkatkan pemahaman
siswa pada materi perkalian dasar dalam pembelajaran matematika yaitu sebagai
berikut:
a. Memfokuskan siswa saat pembelajaran berlangsung
b. Guru harus menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
c. Guru harus mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
1. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam
membangun konsep materi pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan aktifitas dan motivasi dalam pembelajaran.
c. Dapat membantu kesulitan pemahaman dalam memahami pelajaran.
2. Bagi Guru
a. Guru dapat meningkatkan wawasan dalam hal pengetahuan serta
meningkatkan kreativitas pada pembalejaran matematika khususnya dan
pada mata pelajaran lain umumnya.
b. Guru dapat termotivasi dalam menggunakan media pembelajaran
pada saat proses pembelajaran dengan tepat
c. Dapat meringankan guru dalam mengkondisikan siswanya karena
melalui media pembelajaran siswa akan terpusat perhatiannya pada
media pembelajaran tersebut.
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah menambah kumpulan media pembelajaran yang sudah dimiliki
oleh sekolah.
b. Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa
c. Hasil perbaikan pembelajaran ini dapat meningngkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah