Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber daya


manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang
digunakan untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan,
dan kemiskinan. Tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan manusia
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur,
berkepribadian, mandiri maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,
bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. , kreatif, terampil,
berdisiplin, bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani.
Tuntutan manusia yang berkualitas dapat dipenuhi oleh dunia
pendidikan, upaya pemenuhan dapat dilaksanakan dengan suatu proses yang
panjang yang dimulai sejak anak belajar di sekolah dasar. Di sekolah dasar
anak belajar beberapa mata pelajaran salah satunya adalah pelajaran
Matematika.
Mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan
pada jenjang pendidikan dari mulai pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
Pada semua jenjang pendidikan tersebut terdapat dua tujuan pembelajaran
Matematika yaitu tujuan formal dan material. Tujuan formal menitik beratkan
pada menata penalaran dan membentuk kepribadian. Sedangkan material lebih
menitik beratkan pada kemampuan menerapkan matematika dan
keterampilan matematika
Mata pelajaran Matematika ini nantinya sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengajarannya sangat perlu kejelian atau
kesungguhan agar siswa benar-benar menguasai pelajaran Matematika.
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik dan Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta dan masalah
ruang dan bentuk (Soejana, 2000: 11). Tak dapat dipungkiri lagi bahwa
matematika memang sangat diperlukan bagi siswa sebagai generasi muda yang
akan menerima tanggung jawab untuk meneruskan pembangunan, maka prestasi
belajar Matematika perlu ditingkatkan. Dengan meningkatnya prestasi belajar
Matematika berarti siswa didik sebagai generasi penerus bangsa memiliki cara
berpikir kritis dan logis, sehingga mereka terlatih untuk menyelesaikan masalah
di masa yang akan datang.
Bagi siswa Matematika dianggap pelajaran yang paling sulit, menakutkan,
membosankan dan sangat tidak menyenangkan. Oleh karena itu, kewajiban para
gurulah untuk menanamkan rasa senang terhadap materi pelajaran matematika
dengan memberi rangsangan atau dorongan kepada mereka. Salah satu cara
diantanya adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan media yang
sesuai dengan materinya. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih media
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, khususnya kelas
II Sekolah Dasar.

Salah satu rendahnya prestasi belajar Matematika dalam kemampuan


perkalian dasar yaitu penyampaian pelajaran Matematika hanya menggunakan
metode ceramah yang mungkin dianggap para guru adalah metode paling
praktis, mudah dan efisien dilaksanakan tanpa persiapan. Mengajar yang hanya
menggunakan metode ceramah saja mempersulit siswa memahami konsep
dalam Pelajaran Matematika. Jadi siswa tidak dapat menerima pelajaran yang
telah diberikan gurunya sehingga hasil belajar Matematika kurang dari yang
diharapkan. Menurut perkembangan siswa usia Sekolah Dasar pada hakekatnya
berada dalam tahap operasi konkret, karena itu untuk pelajaran Matematika
di Sekolah dasar terutama pada pemahaman konsep perkalian bilangan cacah
dengan media yang tepat
Tabel 1.1

Data Hasil Belajar Siswa Materi Perkalian Kelas II Tahun Pelajaran 2021/2022
No. Nilai Siswa Jumlah Siswa Persentase Ket.
1. ≥ 70 10 35,8% Tuntas
2. ≤ 70 18 64,2% Tidak Tuntas
Jumlah 28 100%

Dari data tabel di atas terlihat bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥ 70
hanya 35,8% dinyatakan tuntas sedangkan nilai yang ≤ 70 terdapat 64,2%. Nilai
tersebut menunjukkan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang
diterapkan di SD Hasyim Asyari, terlihat bahwa siswa masih mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil pengamatan di dalam kelas dan data hasil belajar siswa
kelas II, pada semester I tahun pelajaran 2021/2022 seperti yang disajikan pada
Tabel 1.1, penyebab timbulnya masalah adalah : sebagian siswa beranggapan
bahwa Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak menarik, sulit,
membosankan, dan tidak menyenangkan. Hasil yang diperoleh tergambarkan
melalui proses belajar mengajar terjadi, khususnya pada saat mencongak.
Permasalahan tersebut juga diperoleh dari nilai terendah ulangan harian
Matematika adalah 40 dengan kriteria ketuntasan minimalnya 70.
Masalah pembelajaran tidak menarik karena guru dalam menyampaikan
tidak menggunakan media. Oleh karena itu, kewajiban para guru untuk
menanamkan rasa senang terhadap materi pelajaran Matematika dengan memberi
rangsangan atau dorongan kepada mereka. Salah satu cara diantaranya adalah
dengan pendekatan kontekstual. Maka guru harus dapat memilih media
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa Sekolah dasar ,
khususnya untuk siswa kelas II. Pembelajaran Matematika yang menyenangkan,
bervariasi, dan menggunakan alat peraga dapat memotivasi siswa dalam
pembelajaran Matematika, sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan
baik dan akan berpengaruh terhadap mutu sekolah. Di samping itu perkalian
merupakan salah satu konsep dasar yang harus dikuasai siswa.
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Selain itu
kehadiran media mempunyai arti yang sangat penting karena media dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi
terhadap siswa. Oleh karena itu, diperlukan media atau alat peraga agar siswa
dapat menguasai konsep perkalian. Media Realia merupakan alat bantu yang
paling mudah penggunaannya, karena kita tidak perlu membuat persiapan selain
langsung menggunakannya. Yang dimaksud dengan benda nyata sebagai media
adalah alat penyampaian informasi yang berupa benda atau obyek yang
sebenarnya atau asli dan tidak mengalami perubahan yang berarti. Media
sederhana yang mudah didapat, mudah dibawa dan tersedia disekitar siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa alasan pemilihan
pembelajaran menggunakan metode ini dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan
belajar pada siswa. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan media realia
diharapkan siswa dapat memecahkan masalah perkalian dengan mudah, sehingga
akan berdampak pada hasil belajar yang meningkat. Hal inilah yang mendorong
penulis untuk mengambil judul PTK ” PENINGKATAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA REALIA DI KELAS II SD
HASYIM ASYARI ’’
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, penulis menemukan beberapa
masalah yang teridentifikasi, masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas :
Saya Guru kelas 2 terdapat masalah di kelas. ketika membahas mata
pelajaran Matematika tentang materi perkalian. siswa banyak bermain sendiri,
ada yang mengantuk dan tidak mengerti dari pembelajaran tersebut dan sebagian
tidak ada semangat belajar dari penjelasan guru, kemudian ketika ditanya anak -
anak sudah mengerti, tidak seorangpun siswa menjawab. keadaan seperti ini
sering terjadi pada saat pelajaran Matematika akibatnya dari setiap ulangan
banyak anak-anak hasil di bawah KKM saya melakukan refleksi terhadap hasil
pembelajaran yang dilakukan. menemukan beberapa kekurangan yaitu tanpa
adanya penggunaan media jadi kurang sesuai dengan siswa kelas II SD, tidak
kontekstual dengan pengalaman siswa, dan tidak memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan siswa. Proses pembelajaran yang kurang bervariasi, disini
guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan
dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran
kurang melibatkan siswa secara aktif dan kreatif. pada proses pembelajaran tanpa
menggunakan alat peraga yang dibutuhkan sehingga siswa sulit memahami
penjelasan materi yang disampaikan guru tersebut. Pentingnya alat peraga dalam
membantu untuk lebih memahami materi yang diberikan sesuai dengan
rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka muncul Beberapa masalah
yang ditemukan di kelas yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Siswa kurang konsentrasi ketika guru menerangkan pelajaran matematika, dan
banyak siswa yang asyik sendiri bermain
b. Guru kurang kreatif dalam penggunaan metode pembelajaran, sehingga
membuat siswa bosan dan tidak tertarik.
c. Kemampuan berhitung siswa belum optimal yang terlihat melalui nilai
mencongak dan ulangan harian
d. Pemahaman siswa kelas II SD Hasyim Asyari Surabaya terhadap konsep dasar
perkalian Dasar masih rendah,
e. Siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk untuk mempelajari
matematika karena dianggap pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan.

f. kurangnya alat peraga untuk menarik perhatian siswa dan membuat siswa
tidak aktif dalam pembelajaran

3. Analisis Masalah
Dari masalah yang diidentifikasi, penulis menganalisis yang menjadi
penyebab sulitnya siswa memahami pembelajaran matematika materi
perkalian, yaitu disebabkan oleh :
a. Siswa tidak fokus saat pembelajaran berlangsung
b. Kurang tepatnya guru pada penggunaan metode mengajar
c. Guru tidak dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran sehingga menyebabkan siswa bosan.
d. Guru tidak menggunakan alat peraga.

4. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dari hasil analisis masalah tersebut, penulis berupaya mencari alternatif dan
prioritas pemecahan masalah yang digunakan sebagai solusi dalam pemecahan
masalah sehingga pembelajaran lebih baik. Adapun alternatif dan prioritas
pemecahan masalah yang dipilih sebagai solusi, untuk meningkatkan pemahaman
siswa pada materi perkalian dasar dalam pembelajaran matematika yaitu sebagai
berikut:
a. Memfokuskan siswa saat pembelajaran berlangsung
b. Guru harus menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
c. Guru harus mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Guru harus menggunakan alat peraga dalam menjelaskan materi


yang disampaikan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang ditemukan di atas, maka dapat
didapatkan rumusan masalah dalam penelitian adalah :
a. Bagaimana penggunaan model demonstrasi dalam pembelajaran materi
perkalian ?
b. Bagaimana penggunaan alat peraga gelas dan pensil dapat meningkatkan
pemahaman materi perkalian?
c. Bagaimana hasil peningkatan belajar siswa dalam pembelajaran
matematika materi perkalian melalui Metode demonstrasi dengan alat
peraga gelas dan pensil?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan rumusan masalah yang dikembangkan, maka tujuan perbaikan
pembelajaran ini adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pemahaman belajar siswa dalam proses pembelajaran


matematika dengan materi “perkalian” melalui penerapan metode
demonstrasi,
b. Menganalisis peningkatan pemahaman belajar siswa setelah diterapkannya
metode demonstrasi dengan alat peraga gelas dan plastik.

D. Manfaat Perbaikan Pembelajaran


Manfaat yang diharapkan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam
membangun konsep materi pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan aktifitas dan motivasi dalam pembelajaran.
c. Dapat membantu kesulitan pemahaman dalam memahami pelajaran.

2. Bagi Guru
a. Guru dapat meningkatkan wawasan dalam hal pengetahuan serta
meningkatkan kreativitas pada pembalejaran matematika khususnya dan
pada mata pelajaran lain umumnya.
b. Guru dapat termotivasi dalam menggunakan media pembelajaran
pada saat proses pembelajaran dengan tepat
c. Dapat meringankan guru dalam mengkondisikan siswanya karena
melalui media pembelajaran siswa akan terpusat perhatiannya pada
media pembelajaran tersebut.

3. Bagi Sekolah
a. Sekolah menambah kumpulan media pembelajaran yang sudah dimiliki
oleh sekolah.
b. Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa
c. Hasil perbaikan pembelajaran ini dapat meningngkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah

Anda mungkin juga menyukai