BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini seseorang dapat mengikuti
kualitas sumber daya manusia (SDM) mempunyai posisi yang strategis bagi
terdiri dari berbagai jenjang, namun yang jenjang pendidikan yang paling utama
dan paling dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
adalah pendidikan sekolah dasar (SD). Sekolah Dasar merupakan salah satu
teknik mengajar yang relevan. Selain itu guru juga menggunakan alat peraga
1
2
aljabar, analisis, dan teori peluang. Matematika merupakan ilmu yang universal
SD pada dasarnya adalah kegiatan. Pada siswa SD, matematika adalah kegiatan
konkret. Siswa SD belum bisa diajari secara definisi. Untuk itu,guru perlu
pertanyaan tertutup dan definisi, hal ini dihawatirkan dapat merusak kecerdasan
intuisi siswa.
meningkatkan motivasi belajar siswa dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan
3
pembelajaran. Hal ini karena siswa kelas III SD masih bersifat operasional
dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Berdasarkan daftar nilai siswa
kelas III pada semester 1 bahwa nilai rata-rata matematika materi pecahan
sederhana masih rendah. Mayoritas siswa kelas III masih kesulitan memahami
sederhana. Hal juga terlihat dari ulangan harian matematika siswa kelas III
Negeri Gegerkunci 02 pada materi pecahan, dari 37 siswa, ada 24 siswa dan 13
lainnya hanya mencapai KKM dengan nilai rata-rata 58,24. Guru kelas III
adalah 65.
Hasil wawancara dengan guru kelas III Negeri Gegerkunci 02 pada hari
siswa dengan guru belum terlihat, siswa belum aktif bertanya selama proses
latihan masih banyak siswa yang tidak selesai. Guru merupakan faktor yang
salah satu penyebab rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika tentang
Rendahnya hasil belajar dalam pecahan sederhana siswa kelas III Negeri
yang dapat diamati atau dipegang ketika melakukan aktivitas belajar dapat
pembelajaran yang akan disampaikan sehingga siswa akan lebih mudah dalam
maka diperlukan media pembelajaran yang sesuai. Salah satu alternatif media
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah kartu pecahan. Kartu
karena kartu pecahan memenuhi kriteria media pembelajaran yang baik. Kriteria
tidak menimbulkan salah tafsir dan mengarah pada satu pengertian. Selain itu
kartu pecahan merupakan salah satu media pembelajaran yang bersifat semi
konkret.
dengan pemanfaatan media pembelajaran. Hal ini karena anak usia Sekolah
Oleh karena itu penelitian yang dilakukan berjudul “upaya meningkatkan hasil
B. Identifikasi Masalah
soal latihan.
6
C. Pembatasan Masalah
Kabupaten Brebes .
D. Rumusan Masalah
materi pecahan sederhana melalui media kartu pecahan pada siswa kelas III SD
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
menyenangkan.
dengan benar.
2. Bagi Guru
a. Guru dapat menggunakan media kartu pecahan sebagai alat bantu dalam
3. Bagi Sekolah
oleh sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika di SD
siswa SD, matematika adalah kegiatan konkret. Siswa SD belum bisa diajari
matematika realistik:
8
9
lain dan siswa atau kelompok lain memberi tangggapan terhadap hasil
umum.
diskusi kelas, siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu.
nyata yang ada di kehidupan kita sehari-hari. Dari hal-hal nyata tersebut kita
berpikir matematika yang meliputi tiga aspek yakni: (1) sikap matematika, (2)
Kemampuan berbahasa ini sangat berperan dalam proses memahami soal dan
alur logika pikir dalam matematika. Selain itu, imajinasi dan kreativitas siswa
matematika di kelas III SD harus sesuai dengan karakteristik siswa kelas III.
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas III SD. Selain itu
pembelajaran.
simbol-simbol itu berarti, kita harus memahami ide yang terkandung di dalam
simbol tersebut. Karena itu hal terpenting adalah bahwa itu harus diilhami
matematika di SD. Tujuan tersebut antara lain (1) Mempersiapkan siswa agar
bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif;
(2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir
melalui simbol-simbol yang tertulis pada media kartu pecahan. Selain itu
pendapat. Namun tugas yang paling utama dari para guru matematika di SD
perubahan dari:
berpusat pada aktivitas siswa. Selain itu pada penelitian ini juga melatih siswa
pecahan sederhana.
Belajar Mengajar (Tatap Muka) dan Penilaian. Persiapan Khsus pada akhirnya
Skema Variasi Media atau alat bantu pembelajaran (LKS dan Alat Peraga)dan
Variasi Sumber Belajar (Buku Text, Internet atau Blog dan ICT). Baik
kepada siswa. Oleh karena itu kemampuan guru dalam melayani kebuthan
siswa dalam belajar matematika menjadi sangat penting. Guru akan sangat
dibantu dengan Skema Interaksi dan Variasi Media. LKS tidak hanya
atau penemuan terbimbing. LKS juga tidak harus selalu satu macam, tetapi
terbaik adalah sumber belajar yang dikembangkan oleh guru itu sendiri.
16
dengan karakteristik siswa yang masih suka bermain. Oleh karena itu guru
berikut.
1) Student center
5) Construktivisme
6) Matematika sekolah
7) Realistik
9) Kurikulum interaktif
dilakukan pada penelitian ini. Ciri-ciri tersebut antara lain student center
aktivitas belajar siswa. Pada penelitian kali ini pembelajaran matematika yang
akan dilakukan guru merupakan sebagai fasilitator karena media kartu pecahan
a. Pengertian pecahan
pecahan adalah bagian dari sesuatu yang utuh. Pecahan dapat ditunjukkan
bahwa bilangan yang menyatakan bagian dari sesuatu yang utuh atau satu
tersebut.
18
pecahan adalah bagian dari sesuatu yang utuh yang sama banyak yang
Daerah yang diarsir adalah 1 dari 2 bagian, maka daerah yang diarsir
1 1
menunjukkan pecahan Lambang pecahan dibaca satu per dua atau
2 2
seperdua.
Daerah yang diarsir adalah 1 dari 4 bagian, maka daerah yang diarsir
1 1
menunjukkan pecahan Lambang pecahan dibaca satu per tiga atau
2 2
1 1
sepertiga. Hal tersebut membuktikan bahwa lebih besar dari .
2 4
1 1
Perbandingan pecahan tersebut dapat ditulis ≥.
2 4
satuan, pecahan sederhana unsur dan sifat bangun datar yang sederhana,
jenis dan besar sudut, serta keliling dan luas persegi dan persegi panjang.
sederhana. Dalam penelitian yang akan dilakukan kali ini terfokuskan pada
pecahan sederhana.
B. Kajian Teoritis
1. Hasil Belajar
adalah penilaian usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
angka, huruf maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai
oleh setiap siswa dalam periode tertentu. Sejalan dengan pendapat tersebut,
Eko Putro Widoyoko (2009: 25) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan
pembelajaran adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa bersifat non fisik
terjadi pada diri siswa dibedakan menjadi dua yaitu output dan outcome.
Dengan demikian hasil belajar adalah perubahan pada diri siswa yang
perubahan pada aspek afektif dapat berupa perubahan tingkah laku siswa yang
matematika
21
persoalan matematika
hari
21) Memperoleh hasil atau nilai yang tinggi untuk ujian atau tes matematika
olimpiade.
dalam penelitian kali ini adalah memproleh hasil atau nilai yang tinggi untuk
ujian atau tes matematika. selain itu melalui penggunaan media kartu pecahan
syarat.
tes. Tes hasil belajar yang baik harus sesuai dengan kriteria yang sudah
ditentukan. Menurut Wina Sanjaya (2008:238) tes harus memiliki dua kriteria
22
yaitu kriteria validitas dan reliabilitas. Tes hasil belajar sebagai suatu alat ukur
hendak diukur. Sedangkan tes memiliki tingkat reliabilitas atau keandalan jika
mengorelasikan hasil testing yang pertama dengan hasil testing yang kedua.
Kedua, dengan mengorelasikan hasil testing antara item genap dan item ganjil
a. Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap sejumlah siswa secara
bersama-sama, dan
b. Tes individual adalah tes yang dilakukan kepada seorang siswa secara
perorangan.
a. Tes tertulis adalah tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab
b. Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan, dan
c. Tes perbuatan adalah tes dalam bentuk peragaan dan digunakan untuk
individu namun dalam waktu yang bersamaan. Dalam penyusunan soal tes
sudah ditentukan oleh guru. Berdasaran cara penyusunannya tes tertulis yang
akan digunakan termasuk dalam tes standar karena bertujuan untuk mengukur
memprediksi keberhasilan belajar siswa yang dilihat melalui hasil soal tes
masa dewasa awal dan madya serta masa lanjut usia. Siswa kelas III SD
termasuk pada masa kanak-kanak akhir sebab rentang usia pada masa kanak-
Anak sudah banyak bergaul dengan orang-orang diluar rumah, yaitu dengan
2) Siswa dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, hal ini menyebabkan dia
pada asas-asas tersebut karena di kelas III SD siswa sudah mempunyai daya
ekspresi pada tingkat awal. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa yang berani
ditunjukkan dengan sikap siswa yang mau berbagi barang yang dimilikinya
dengan teman sekelasnya. Sikap tersebut berbeda dengan sikap sewaktu masih
duduk di kelas I maupun kelas II karena siswa pada kelas tersebut siswa masih
25
bersifat individual dan terkesan egois. Oleh karena itu guru harus mampu
SD.
intelektual siswa berlangsung dalam empat tahap yaitu (a) tahap sensori motor,
(b) tahap pra-operasional, (c) tahap operasional konkret dan (d) tahap
konkret karena pada tahap ini rentang usia anak 7-12 tahun. Pada tahap
kumulatif materi. Selain itu peserta didik sudah mampu berpikir sistematis
karakteristik yang dimiliki siswa. Oleh karena itu guru membutuhkan strategi
yang tepat dalam penyusunan proses pembelajaran. Menurut March (Rita Eka
Izzaty, 2008: 118) strategi guru dalam pembelajaran pada masa kanak-kanak
3) Gunakan contoh-contoh yang sudah akrab dengan anak dari hal yang
akhir. Oleh karena itu siswa masih membutuhkan alat bantu yang konkret
siswa sangat membutuhkan alat bantu dalam memahami materi tersebut. Alat
dapat membandingkan pecahan dengan cepat. Selain itu media kartu pecahan
juga sesuai dengan karakteristik siswa kelas III SD yaitu belajar sambil
bermain.
Menurut Rita Eka Izzaty (2008: 116) ciri-ciri anak pada masa kelas
1) Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah,
3) Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan itu dianggap
tidak penting,
Masa kelas rendah terjadi pada kelas I, II dan III. Berdasarkan paparan
diatas, ciri-ciri kelas III SD sesuai dengan kenyataannya antara lain masih
suka memuji diri sendiri, masih suka membandingkan dirinya dengan teman
sebaya dan masih suka meremehkan orang lain dengan cara menganggap
adalah faktor keturunan dan faktor lingkungan. Untuk lebih jelasnya dari
a. Faktor keturunan
raut muka, warna kulit, intelegensi, bakat, sifat-sifat atau watak, dan
penyakit.
b. Fator lingkungan
sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya.
Siswa kelas III SD masih sangat rentan dengan pengaruh dari luar
terutama pada faktor lingkungan. Siswa kelas III SD masih mudah dipengaruhi
menengah kebawah. Selain itu lingkungan daerah tempat tinggal siswa kelas
karakteristik yang dimiliki siswa kelas III SD adalah pada tahap operasional
konkret. Selain itu juga siswa kelas III SD juga sedang mengalami tahap
perkembangan sosial, emosi dan moral. Oleh karena itu guru perlu mengamati
dan mendengar apa yang dilakukan oleh siswa dan mencoba menganalisis
bagaimana siswa berpikir. Pengaruh teman sebaya sangat besar baik yang
bersifat positif seperti pengembangan diri dan pembentukan harga diri maupun
negatif
3. Media Pembelajaran
apabila diilhami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
verbal.
alat perantara seperti TV, radio, Slide, bahkan cetakan, akan tetapi meliputi
orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan
Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantar pesan seperti OHP, radio,
televisi dan lain sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang
buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film
atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram dan lain
sebagainya.
sedang disampaikan.
untuk menangkap pesan akan semakin kurang, karena siswa kurang diiajak
tujuan pembelajaran,
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap
kartu tersebut.
permainan.
suara saja,
penglihaatannya saja,
c) Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar.
b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
kartu pecahan termasuk dalam media yang daya liputnya luas karena
penggunaan media tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta menjangkau
jumlah siswa dalam waktu yang sama. Media kartu pecahan juga
Menurut Azhar Arsyad (2011: 75) kriteria yang patut diperhatikan dalam
6) Mutu teknis
menggunakan pola seperti yang lain. Menurut Wina Sanjaya (2008: 224)
pemilihan media,
organisasi, dan
tersebut dikarenakan media kartu pecahan dibuat sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Media kartu pecahan sesuai dengan isi materi pecahan
berlangsung. Selain itu sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya, media kartu
sangat mudah karena dapat digunakan kapanpun juga dan dimanapun juga
karena siswa dilatih untuk dapat berkomunikasi dengan teman sebaya dan
suatu materi yang konsepnya telah dipelajari. Salah satu contoh alat
peraga kartu pecahan adalah kartu permainan pecahan. Alat peraga kartu
sebaliknya. Setiap kartu mempunyai dua bagian yang berbeda yaitu satu
bagian berisi pecahan biasa dan satu bagian berisi pecahan desimal.
panjang yang dibuat dari kertas karton dan dilapisi oleh kertas asturo
serta dibungkus oleh plastik bening dengan tujuan supaya media kartu
panjang 5 cm dan lebar 10 cm. Kartu pecahan ini terbagi menjadi dua
bagian atas dan bawah. Bagian atas terdapat angka pecahan sedangkan
35
tersebut. Dibawah ini contoh dari media kartu pecahan yang akan
1
2
Untuk melatih siswa dalam mencari kesamaan sifat-sifat ini, guru perlu
bentuk permainan yang satu ke bentuk permainan lainnya. ini tentu tidak
Dalam tahap ini siswa mulai membentuk struktur mental dan struktur
sedang dipelajari.
hami siswa, karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan
struktur dari bentuk permainan lain. Translasi ini tentu tidak boleh
verbal.
antara lain:
satu kartu,
e. dan seterusnya, pemain yang kartunya paling cepat habis maka dia
e) jika tidak satu pun kartu pemain 2 yang penyebutnya sama, pemain 2
g) jika tidak satu pun kartu pemain3 yang penyebutnya sama, pemain 3
siswa dapat:
terkait.
berulang.
5) Waktu dalam hal ini merupakan rintangan yang sangat berarti, belajar
saja. Selain itu membutuhkan diskusi antara guru dengan siswa setelah
dengan tepat. Diskusi antara guru dengan siswa dilakukan selama proses
bening yang bersifat kaku. Walaupun kartu pecahan terbuat dari kertas
C. Kerangka Pikir
02. Permasalahan tersebut hasil belajar siswa yang kurang memenuhi target
belajar. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara wali kelas III di SD Negeri
kartu pecahan. Media kartu pecahan adalah media pembelajaran yang digunakan
sederhana.
Media kartu pecahan ini merupakan salah satu media yang tepat
sederhana, karena media kartu pecahan ini sesuai dengan karakteristik siswa
kelas III SD. Siswa kelas III SD masih pada tahap operasional konkret, sehingga
pemahamannya akan suatu hal. Media kartu pecahan ini bersifat semi konkret
yang dapat dilihat langsung dan dipegang langsung oleh siswa. Media kartu
siswa juga akan ikut meningkat. Selain itu media kartu pecahan juga dapat
kartu pecahan ini juga dapat meningkatkan interaksi siswa dengan guru karena
secara tidak langsung siswa aktif bertanya pada saat menggunakan media kartu
pecahan.
yang dibuat dari kertas karton dan dilapisi oleh kertas asturo serta dibungkus oleh
plastik bening dengan tujuan supaya media kartu pecahan dapat terjaga
kualitasnya. Media kartu pecahan ini berukuran panjang 5 cm dan lebar 10 cm.
Kartu pecahan ini terbagi menjadi dua bagian atas dan bawah. Bagian atas
bergiliran dan berulang. Sehingga akan meningkatkan daya ingat siswa dalam
D. Hipotesis Tindakan
pecahan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
difokuskan pada siswa kelas III ( tiga). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
yang diadakan di SD Negeri Gegerkunci 02 .terdiri dari dua siklus atau dua
tahapan, tahapan pertama yaitu pada siklus I hari Senin tanggal 23 Maret 2015
dan tahap kedua yaitu pada siklus II hari Senin tanggal 30 Maret 2015
B. Subjek Penelitian
Matematika, banyak guru yang berorientasi pada materi hafalan saja sehingga
peserta didik tidak mengetahui penerapan teori pada materi yang telah ia
dapatkan. Melihat hal itu, kiranya guru dapat memberikan pengalaman praktis
46
47
C. Sumber Data
1. Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara
sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua dan hasil
evaluasi.
2. Guru
Sumber data guru berasal dari lembar observasi kemampuan/kinerja guru dan
bergambar
3. Data dokumen
Sumber data dokumen berupa data awal nilai pra siklus, sebelum dilakukan
tindakan
1. Angket
2. Studi Dokumentasi
Untuk pengambilan data pada kondisi awal pra siklus pada mata
dokumentasi.
3. Observasi
dapat diketahui apakah alat peraga dan metode yang digunakan peneliti
4. Tes
yang digunakan berupa tes unjuk kerja dan tes tertulis dilakukan sebanyak
dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Bentuk tes unjuk kerja berupa
E. Validasi Data
Hasil nilai belajar peserta didik dari mulai pra siklus, siklus 1 dan siklus
hasil belajar yang telah dicapai peserta didik pada materi pecahan sederhana
memperoleh data yang benar-benar akurat dengan menentukan butir soal serta
F. Analisis Data
tujuan untuk membandingkan nilai tes antar siklus maupun indikator kinerja.
1. Kualitatif
peserta didik sebagai gambaran tentang keaktifan peserta didik dalam kegiatan
diberi kesempatan bertanya jawab antar teman dalam satu kelompok atau
2. Kuantitatif
keatas (tuntas berdasarkan KKM) dibagi jumlah peserta didik dalam satu
St
Pk = ----- x 100 %
S
Keterangan :
Pk = Persentase ketuntasan
F. Indikator Kinerja
G. Prosedur Penelitian
Taggart (Suwarsih Madya, 2007: 25) yang setiap siklus terdiri dari empat
refleksi dalam suatu spiral yang saling terkait. Berikut ini bentuk model
Gambar 1. Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Suwarsih Madya, 2007: 25)
Kemmis dan Mc. Taggart karena model tersebut sesuai dengan rencana
mengamati rencana tindakan yang sudah diterapkan. Siklus ini diakhiri dengan
refleksi.
52
1. Langkah-langkah Penelitian
siklusnya terdiri dari empat komponen. Pada siklus pertama siswa diminta
didapatkan pada siklus pertama diperoleh hasil yang sesuai dengan indikator
sebagai berikut:
a. Tahap Prasiklus
b. Tahap siklus
1. Tahap perencanaan
53
pimpinan sekolah,
3. Tahap observasi
4. Tahap refleksi
mulai siklus pertama tahap pertama sampai dengan tahap terakhir. Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
pecahan yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat di kelas III
2 tahun pelajaran 2014/2015, didapatkan hasil pada Pra Siklus banyak siswa
yang belum memahami pelajaran, hal ini terbukti dari hasil tes formatif yang
Dari 37 siswa kelas III hanya 16 siswa ( 43,24% ) yang mendapat nilai
mendapat nilai kurang dari 65 ( tidak tuntas berdasarkan KKM ) dan nilai rata-
rata kelasnya 62,57. Kondisi ini disebabkan karena beberapa hal, diantaranya :
Dari hasil tes formatif pra siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini
55
56
Tabel 4.1
Analisis Data Kuantitatif Prasiklus (Kondisi Awal)
Skor Persentase
No. Frekuensi (F) SxF
(S) (%)
1 40 3 8,11 120
2 50 7 18,92 350
3 55 - - -
4 60 11 29,73 660
5 65 - - -
6 70 9 24,32 630
7 75 1 2,7 75
8 80 6 16,22 480
9 85 - - -
10 90 - - -
11 95 - - -
12 100 - - -
Jumlah 37 100,00 2315
Rata-rata nilai = ∑SF = 2315 = 62,57
∑F 37
(56,76 %)
Dari data analisis pra siklus diatas maka kekurangan pembelajaran ini
yang akan disampaikan, penggunaan metode yang kurang variatif dan efektif,
57
serta penggunaan metode ceramah dan tanya jawab tidak cukup melibatkan
Tabel:4.2
Analisis Data Kualitatif Keaktifan Peserta didik Prasiklus
Melihat tabel data keaktifan siswa diatas, maka tingkat keaktifan peserta
didik dalam prasiklus atau kondisi awal masih sangat rendah karena peserta didik
materi yang disampaikan guru belum maksimal karena ketika pembelajaran tidak
B. Deskripsi Siklus I
Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas pada siklus I
Jigsaw.
berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
58
2) Materi yang akan disampaikan haruslah dikuasai oleh guru dan materi
itu sendiri
pembelajaran lainnya.
b. Pelaksanaan
Pada siklus I ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang
anak dan tiap-tiap anak dalam kelompok diberi soal yang berbeda.
59
kelompoknya
c. Pengamatan (Observasi)
Pada pengamatan yang dilakukan di siklus I, seorang guru masih
seorang guru dalam menyampaikan materi sudah efektif dan efisien atau
belum? Semua itu diamati oleh teman sejawat agar dapat diketahui segala
d. Refleksi
Berpedoman pada temuan fakta yang didapatkan pada siklus I, maka
I yaitu :
maka seorang guru harus mencari solusi untuk mengatasinya dalam siklus
2) Adanya peningkatan nilai belajar oleh siswa dan ketuntasan nilai pun
Tabel .4.3
Analisis Data Kuantitatif Siklus I
No. Skor (S) Frekuensi (F) Persentase (%) SxF
1 40 - - -
2 50 5 13,51 250
3 60 7 18,92 420
4 65 2 5,41 130
5 70 6 16,22 420
6 75 2 5,41 150
7 80 8 21,62 640
8 85
9 90 7 18,91 630
10 100 - - -
Jumlah 37 100,00 2640
Rata-rata nilai = ∑SF = 2640 = 71,35
∑F 37
kepada siswa dengan tujuan agar siswa lebih fokus dalam pembelajaran,
Tabel: 4.4
Analisis Data Kualitatif Keaktifan Peserta didik Siklus I
peserta didik dalam siklus I cukup meningkat. Hal ini disebabkan karena
C. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Seperti tahapan pada pra siklus dan siklus I, pada siklus II juga seorang
lainnya.
b. Pelaksanaan
Ada beberapa hal yang harus diubah dan diperbaiki dalam suatu
berhasil. Pada siklus II ada beberapa hal yang harus dilakukan seorang, antara
lain :
2) Guru melakukan tanya jawab tentang bilangan pecahan, kuasa dan beban
3) Guru membentuk kelompok secara heterogen terdiri dari 4 atau 5 anak dan
5) Guru menyiapkan alat peraga kartu pecahan yang akan dibagikan kepada
c. Pengamatan (Observasi)
Masih seperti siklus-siklus sebelumnya, pada pengamatan yang
guru dalam menyampaikan materi pada siswa, apakah siswa sudah bisa
guru dalam menyampaikan materi sudah efektif dan efisien atau belum? Maka
semua itu diamati oleh teman sejawat agar dapat diketahui segala
kekurangannya.
d. Refleksi
Berdasarkan temuan yang didapatkan dalam pembelajaran, ternyata
perlu adanya suatu perbaikan yang berkelanjutan yang dilakukan oleh guru.
materi harus dengan banyak metode yang dikombinasikan agar materi yang
siswa agar memiliki minat belajar yang tinggi, guru berusaha agar siswa lebih
Tabel 4.5
Analisis Data Kuantitatif Siklus II
No. Skor (S) Frekuensi (F) Persentase (%) SxF
1 60 1 2,7 60
2 65 2 5,41 130
3 70 7 18,92 490
4 75 4 10,81 300
5 80 8 21,62 640
6 85 1 2,7 85
7 90 7 18,92 630
8 100 7 18,92 700
Jumlah 37 100 3035
Rata-rata nilai = ∑SF = 3035 = 82,03
∑F 37
Tabel: 4.6
Analisis Data Kualitatif Keaktifan Peserta didik Siklus II
No Keaktifan Frekuensi (F) Persentase (%)
peserta didik dalam siklus II sangat meningkat. Hal ini disebabkan karena
Dari hasil keatifan, di atas ini ada beberapa catatan yang mengenai
mengikutinya dengan baik. Selain itu guru selalu mendampingi kegiatan yang
dilakukan siswa. Selain itu guru juga selalu membantu siswa jika mengalami
sudah dilakukan.
66
Grafik : 4.1
Grafik Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran matematika
TINGKAT PENGUASAAN MATERI
90
82.03
80
71.35
70
62.57
60
50
40 36
30 25
21
20 16
12
10
1
0
TUNTAS BELUM TUNTAS RATA-RATA
Grafik : 4.2
Grafik Keaktifan Peserta didik dalam Pembelajaran Matematika
KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
80
70
60
50
40
PRA SIKLUS
30 SIKLUS I
SIKLUS II
20
10
0
Dengan melihat
SANGAT AKTIFgrafikSEDANG
keaktifan KURANG
peserta AKTIF
didik di atas dapat diperoleh data
sebagai berikut :
a. Pada tahap prasiklus terdapat 7 peserta didik dari 37 peserta didik atau
c. Pada siklus II terdapat 27 peserta didik dari 37 peserta didik atau 72,97%
peserta didik pada pra siklus akan tetapi pada aktivitas membacakan hasil diskusi,
keaktifan peserta didik masih kurang karena masih menemui beberapa kesulitan
dalam membacakan hasil diskusi tersebut, hal ini dikarenakan peserta didik tidak
terbiasa berbicara di depan teman-temannya jadi hanya beberapa orang saja yang
berani menyampaikan hasil diskusinya. Selanjutnya pada siklus II, keaktifan dan
perhatian sesuai yang diharapkan guru. Setiap peserta didik sudah berani untuk
siklus II, selanjutnya peneliti juga meminta kepada peserta didik untuk
tanggapan tersebut sesuai dengan apa yang mereka alami dan rasakan selama
a) (R-4) menulis:
Belajar media kartu pecahan kita tidak bingung
Dengan penggunaan media kartu pecahan mau tidak mau saya
harus bisa menejelaskan materi pecahan di depan teman-teman.
b) (R-7) menulis:
Asyiknya belajar sambil bermain jadi tidak bosan
Dengan kerja kelompok kita bisa berdiskusi dengan teman-teman
c) Saya sangat senang dengan media kartu pecahan karena teman saya
yang tadinya pendiam akhirnya berani berbicara di kelompoknya. (R-9)
d) Supaya jadi anak pandai jangan banyak bergurau kalau lagi diskusi
kelompok (R-13)
e) Dengan penggunaan media kartu pecahan kita bisa lebih percaya diri
dalam menjelaskan mater pecahan (R-14)
f) Asiknya belajar kelompok pakai alat peraga kita jadi mudah menerima
pelajaran (R-16)
69
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah kita baca dan perhatikan uraian hasil penilaian yang telah dikupas
dengan baik dan hasilnya memuaskan. Hal ini dapat kita lihat dari peningkatan
nilai siswa mulai dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Hal ini dapat dijelaskan
1. Dengan penggunaan alat peraga kartu pecahan yang bervariasi, jumlah siswa
(43,24%) pada Pra Siklus menjadi 25 siswa (67,57%) pada Siklus I dan 36
siswa (97,30%) pada Siklus II. Disamping itu nilai rata-rata kelas dari 62,57
pada Pra Siklus menjadi 71,35 pada Siklus I dan 82,03 pada Siklus II.
B. Saran
Setelah penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian
Tindakan Kelas ternyata banyak hal positif yang dapat diperoleh dari penelitian
tersebut, baik penulis sebagai guru maupun sekolah yang bersangkutan. Oleh
karena itu untuk mata pelajaran matematika kelas III semester 2 dengan materi
69
70
pecahan yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, penulis
sarankan bagi para guru yang akan mengajarkan materi tersebut untuk :
1. Menggunakan alat peraga yang bervariasi yang dapat membuat siswa lebih
2. Dalam menggunakan alat peraga, usahakan agar siswa menemukan sendiri apa
media kartu pecahan dalam pembelajaran karena dengan media ini semua
siswa akan terlibat aktif dalam diskusi ataupun penyampaian hasil diskusi
dalam kelompok
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilakukan oleh semua guru disetiap
sekolah. Hal ini tentunya dapat terlaksana jika para kepala sekolah ikut
memotivasi dan membina guru untuk menjalankan hal itu. Salah satu jalan
kelompok kerja guru (KKG). Sehingga kami mohon agar KKG lebih diaktifkan
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI GEGERKUNCI 02
Alamat : Jln Raya Utara Gegerkunci -Kec.Songgom, BrebesKode Pos 52266
Dikeluarkan di : Gegerkunci
Pada tanggal : 07 Maret 2015
Kepala SD Negeri Gegerkunci 02
Lampiran 2
Lampiran 3
DAFTAR NILAI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PRASIKLUS
Ketuntasan
No Nama Siswa Nilai Belajar
Tuntas Belum
1 Abdul Majid 50 √
2 Ade Mustofa 50 √
3 Ahmad Agus Salim 80 √
4 Ahmad Makrodi 70 √
5 Aisyah 40 √
6 Ajeng Dewi Pratiwi 60 √
7 Ali Fani 70 √
8 Ali Topan 60 √
9 Ayu Nurhaliza 60 √
10 Bariroh 60 √
11 Beni Ripani 75 √
12 Dini Oktofiyah 80 √
13 Duwi Jayanti 50 √
14 Erik Herlino 50 √
15 Iin Marlina 80 √
16 Intan Sari 60 √
17 Ipan Rizqi Iswanto 40 √
18 Kasturi 80 √
19 Khaerul Aziz 70 √
20 Khalwa Nuronah 60 √
21 Khisbi Zian Fadillah 60 √
22 Kunedi Al Fakhri 70 √
23 Kurniasih 40 √
24 Lutfi Maulana 60 √
25 M. Abdul Nazar 50 √
26 M. Rega Aditia 70 √
27 M. Reza 80 √
28 Mohammad Fakris 60 √
29 Muhamad Herudin 80 √
30 Muhamad Khasbi 60 √
31 Nazzilia Putri 50 √
32 Nihayatun Tufah 50 √
33 Regina Ika Mudiatun 70 √
34 Riski 70 √
76
Ketuntasan
No Nama Siswa Nilai Belajar
Tuntas Belum
35 Salma Fina Hidayah 60 √
36 Salsa Sabillatazqiyyah 70 √
37 Satria Afandi 70 √
Jumlah 2315
Rata-Rata 62,57
Lampiran 4
77
A. STANDAR KOMPETENSI
Matematika
5. Melakukanoperasihitungpecahan sederhana.
Bahasa Indonesia
5. Menguangkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dengan
bertelepon dan cerita.
SBdP
8. Memahami simbol pada karya seni rupa tiga dimensi.
B. KOMPETENSI DASAR
Matematika
5.2 Memahami konsep membandingkan pecahan sederhana.
Bahasa Indonesia
5.2 Menceritakan peristiwa yang pernah dilihat, didengar atau dialami.
SBdP
8.2. Mengapresiasikan simbol karya seni rupa tiga dimensi.
C. INDIKATOR
Matematika
5.2.1 Mengkasifikasi pecahan sederhana yang berpenyebut sama atau tidak.
5.2.2 Membandingkan pecahan sederhana.
5.2.3 Memecahkan masalah yang bersangkutan dengan perbandingan pecahan.
Bahasa Indonesia
5.2.1 mengungkapkan pengalaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
SBdP
78
D. TUJUAN
1. Setelahmendengarkanpenjelasandari guru siswadapatmenggolongkan pecahan
yang berpenyebut sama dan yang tidak berpenyebut sama dengan benar.
2. Melalui media pembelajarankartu pecahan siswa dapat membandingkan
pecahan sederhana dengan benar.
3. Setelahmelakukan permainan kartu pecahan siswa dapat memahami konsep
membandingkan pecahan sederhana.
4. Melaluilatihan soal siswa dapat memecahkan masalah yang bersangkutan
dengan perbandingan pecahan sederhana.
5. Melaluidiskusisecaraklasikal siswa dapat menceritakan pengalamannya dalam
melakukan permainan kartu pecahan dengan benar.
6. Setelahmendengarkanpenjelasandari guru siswadapatmengenal macammacam
karya seni rupa tiga dimensi dengan tepat.
7. Melalui kegiatan mandiri siswa dapat membuat patung buah-buahan dari
plastisin dengan benar.
E. MATERI
1. Perbandingan pecahan sederhana.
2. Cerita.
3. Karya seni rupa tiga dimensi.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
79
1. Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
1. Pendahuluan a. Guru mengucapkansalampembuka 15Menit
b. Salah satusiswamempimpinberdoa
c. Guru mengecekpresensi
d. Guru melakukanapersepsi dengan meminta
salah satu siswauntuk membagi buah apel
menjadi 4 bagian sama rata.
e. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
f. Guru memberikan semangat kepada siswa
untuk selalu aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti a. Siswa mendengarkan penjelasan guru 190 Menit
mengenai pecahan sederhana berdasarkan
penyebutnya berdasarkan demontrasi buah
apel yang sudah dilakukan
b. Siswa berdiskusi dengan guru tentang
klasifikasi pecahan sederhana menggunakan
media kartu pecahan
c. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai aturan permainan menggunakan
kartu pecahan
d. Siswa antusias dalam memilih kelompok
dalam bermain menggunakan kartu pecahan
e. Siswa secara adil membagi kartu pecahan
dalam kelompoknya secara adil
f. Siswa secara berkelompok membandingkan
pecahan sederhana melalui permainan kartu
pecahan.
g. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
tentang hasil jawaban dari permainan kartu
pecahan.
h. Guru selalu membimbing siswa dalam
melakukan permainan kartu pecahan.
i. Siswa menceritakan pengalamannya setelah
melakukan permainan kartu pecahan.
j. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai macam-macam jenis karya seni
rupa tiga dimensi
Kegiatan DeskripsiKegiatan Alokasi
80
Waktu
3. Kegiatan a. Siswa menyimpulkan kegiatan 5 menit
Akhir pembelajaran yang sudah dilakukan dengan
bimbingan guru.
b. Siswa mendengarkan nasihat guru
c. Salah satu siswa memimpin berdoa sebelum
pulang
d. Guru mengucapkan salam
I. I.PENILAIAN
Penilaian dan Tindak Lanjut
1. Penilaian
a. Penilaian Proses
Kemandiria
Keaktifan Keberanian
n
b. Penilaian Tertulis
1) Teknik Penilaian : Tertulis
2) Bentuk Penilaian : Pilihan ganda dan uraian
3) Instrumen Penilaian :
a) Lembar Kerja Siswa (LKS)
b) Lembar Evaluasi
c) Kunci Jawaban
d) Teknik Penilaian
TES FORMATIF
1 1
1.
2
.... 4
4 3
2.
6
.... 5
5 4
3.
8
.... 10
5 6
4.
7
.... 9
2 3
5.
3
.... 4
1 2
2. Bibi membagikan bagian roti kepada Wiwin. Sedangkan bagiannya
3 3
kepada Tomas. Siapakah yang menerima bagian roti paling sedikit?
1 3
3. Mimin membawa gula pasir kg. Yuli membawa gula pasir kg.
4 4
Bandingkanlah berat gula Mimin dan gula Yuli!
3
4. Nita mempunyai tongkat sepanjang meter. Rina mempunyai tongkat
6
2
sepanjang meter. Bandingkan panjang tongkat keduanya. Tongkat .
6
siapakah yang lebih panjang?
2 3
5. Surya membeli ikan kilogram. Santi membeli ikan kilogram. Ikan.
8 8
siapakah yang lebih banyak?
KUNCI JAWABAN
I. 1. >
2. >
3. >
4. >
5. <
II. 1. Roni
2. Wiwin
3. Mimin
4. Nita
5 Santi
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Gegerkunci, 23 Maret 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas
Lampiran 5
Kelompok : ....................................................
1. ...................................................................
2. ...................................................................
3. ...................................................................
4. ...................................................................
5. ...................................................................
84
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I
Kemunculan
No Aspek yang di Observasi Tidak Komentar
Ada
Ada
Kegiatan Awal Guru kurang
1. Mengatur kerapian kelas √ memberikan
I 2. Menyiapkan alat-alat pelajaran √ motivasi dan
3. Mengabsen siswa √ bimbingan saat
4. Mengajukan pertanyaan apersepsi √ kerja
Kegiatan Inti kelompok
1. Guru menjelaskan materi √ sehingga siswa
2. Guru menyediakan alat peraga √ merasa
3. Guru memajang gambar yang ada kaitan √ kebingungan
dengan materi saat
4. Siswa memperhatikan media yang dipajang √ berdiskusi.
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi √ Selanjutnya
dalam proses pembelajaran agar
pemahaman
6. Guru memberikan kesempatan bertanya √
II siswa
kepada siswa mengenai materi
meningkat
7. Siswa bertanya kepada guru tentang materi √
sebaiknya guru
8. Guru memberikan motivasi agar siswa aktif √
menggunakan
dalam proses pembelajaran
alat peraga
9. Guru menciptakan suasana belajar yang √
benda nyata
Menyenangkan
pengungkit
10. Guru membimbing siswa dalam tugas kerja √
Kelompok
11. Guru membimbing siswa menyimpulkan √
materi mengurutkan bilangan pecahan
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan tes formatif √
III 2. Siswa mengerjakan tes formatif √
3. Guru menilai tes formatif √
4. Guru menganalisis hasil tes formatif √
Lampiran 7
Daftar Nilai Siklus I
Ketuntasan
No Nama Siswa Nilai Belajar
Tuntas Belum
1 Abdul Majid 50 √
2 Ade Mustofa 90 √
3 Ahmad Agus Salim 80 √
4 Ahmad Makrodi 90 √
5 Aisyah 40 √
6 Ajeng Dewi Pratiwi 60 √
7 Ali Fani 80 √ √
8 Ali Topan 90 √
9 Ayu Nurhaliza 60 √
10 Bariroh 60 √
11 Beni Ripani 75 √
12 Dini Oktofiyah 80 √
13 Duwi Jayanti 50 √
14 Erik Herlino 50 √
15 Iin Marlina 80 √
16 Intan Sari 70 √
17 Ipan Rizqi Iswanto 90 √
18 Kasturi 80 √
19 Khaerul Aziz 70 √
20 Khalwa Nuronah 75 √
21 Khisbi Zian Fadillah 60 √
22 Kunedi Al Fakhri 90 √
23 Kurniasih 40 √
24 Lutfi Maulana 60 √
25 M. Abdul Nazar 50 √
26 M. Rega Aditia 70 √
27 M. Reza 80 √
28 Mohammad Fakris 60 √
29 Muhamad Herudin 80 √
30 Muhamad Khasbi 70 √
31 Nazzilia Putri 50 √
32 Nihayatun Tufah 50 √
33 Regina Ika Mudiatun 90 √
86
34 Riski 80 √
Ketuntasan Belajar
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Belum
35 Salma Fina Hidayah 60 √
36 Salsa Sabillatazqiyyah 70 √
37 Satria Afandi 90 √
Jumlah 2570
Rata-Rata 69,46
Lampiran 8
RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1
A. STANDAR KOMPETENSI
Matematika
5. Melakukanoperasihitungpecahan sederhana.
Bahasa Indonesia
5. Menguangkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dengan
bertelepon dan cerita.
SBdP
8. Memahami simbol pada karya seni rupa tiga dimensi.
B. KOMPETENSI DASAR
Matematika
5.2 Memahami konsep membandingkan pecahan sederhana.
Bahasa Indonesia
5.2 Menceritakan peristiwa yang pernah dilihat, didengar atau dialami.
SBdP
8.2. Mengapresiasikan simbol karya seni rupa tiga dimensi.
C. INDIKATOR
Matematika
5.2.1 Mengkasifikasi pecahan sederhana yang berpenyebut sama atau tidak.
5.2.2 Membandingkan pecahan sederhana.
5.2.3 Memecahkan masalah yang bersangkutan dengan perbandingan pecahan.
88
Bahasa Indonesia
5.2.1 mengungkapkan pengalaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
SBdP
8.2.1 mengenal macam-macam karya seni rupa tiga dimensi.
8.2.2 membuat karya seni rupa tiga dimensi.
D. TUJUAN
1. Setelahmendengarkanpenjelasandari guru siswadapatmenggolongkan pecahan
yang berpenyebut sama dan yang tidak berpenyebut sama dengan benar.
2. Melalui media pembelajarankartu pecahan siswa dapat membandingkan
pecahan sederhana dengan benar.
3. Setelahmelakukan permainan kartu pecahan siswa dapat memahami konsep
membandingkan pecahan sederhana.
4. Melaluilatihan soal siswa dapat memecahkan masalah yang bersangkutan
dengan perbandingan pecahan sederhana.
5. Melaluidiskusisecaraklasikal siswa dapat menceritakan pengalamannya dalam
melakukan permainan kartu pecahan dengan benar.
6. Setelahmendengarkanpenjelasandari guru siswadapatmengenal macammacam
karya seni rupa tiga dimensi dengan tepat.
7. Melalui kegiatan mandiri siswa dapat membuat patung buah-buahan dari
plastisin dengan benar.
E. MATERI
1. Perbandingan pecahan sederhana.
2. Cerita.
3. Karya seni rupa tiga dimensi.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
2. Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
1. Pendahuluan a. Guru mengucapkansalampembuka 15Menit
b. Salah satusiswamempimpinberdoa
c. Guru mengecekpresensi
d. Guru melakukanapersepsi dengan meminta
salah satu siswauntuk membagi buah apel
menjadi 4 bagian sama rata.
e. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
f. Guru memberikan semangat kepada siswa
untuk selalu aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti a. Siswa mendengarkan penjelasan guru 190 Menit
mengenai pecahan sederhana berdasarkan
penyebutnya berdasarkan demontrasi buah
apel yang sudah dilakukan
b. Siswa berdiskusi dengan guru tentang
klasifikasi pecahan sederhana menggunakan
media kartu pecahan
c. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai aturan permainan menggunakan
kartu pecahan
d. Siswa antusias dalam memilih kelompok
dalam bermain menggunakan kartu pecahan
e. Siswa secara adil membagi kartu pecahan
dalam kelompoknya secara adil
f. Siswa secara berkelompok membandingkan
pecahan sederhana melalui permainan kartu
pecahan.
g. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
tentang hasil jawaban dari permainan kartu
pecahan.
h. Guru selalu membimbing siswa dalam
melakukan permainan kartu pecahan.
i. Siswa menceritakan pengalamannya setelah
90
I. I.PENILAIAN
Penilaian dan Tindak Lanjut
1. Penilaian
91
c. Penilaian Proses
d. Penilaian Tertulis
4) Teknik Penilaian : Tertulis
5) Bentuk Penilaian : Pilihan ganda dan uraian
6) Instrumen Penilaian :
e) Lembar Kerja Siswa (LKS)
f) Lembar Evaluasi
g) Kunci Jawaban
h) Teknik Penilaian
TES FORMATIF
1 1
1.
2
.... 4
4 3
2.
6
.... 5
5 4
3.
8
.... 10
5 6
4.
7
.... 9
2 3
5.
3
.... 4
92
KUNCI JAWABAN
I. 1. >
2. >
3. >
4. >
5. <
II. 1. Roni
2. Wiwin
3. Mimin
4. Nita
5 Santi
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Gegerkunci, 30 Maret 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas
93
Lampiran 9
Kelompok : ....................................................
1. ...................................................................
2. ...................................................................
3. ...................................................................
4. ...................................................................
5. ...................................................................
94
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II
Kemunculan
No Aspek yang di Observasi Tidak Komentar
Ada
Ada
Kegiatan Awal Guru kurang
1. Mengatur kerapian kelas √ memberikan
I 2. Menyiapkan alat-alat pelajaran √ motivasi dan
3. Mengabsen siswa √ bimbingan saat
4. Mengajukan pertanyaan apersepsi √ kerja
Kegiatan Inti kelompok
1. Guru menjelaskan materi √ sehingga siswa
2. Guru menyediakan alat peraga √ merasa
3. Guru memajang gambar yang ada kaitan √ kebingungan
dengan materi saat
4. Siswa memperhatikan media yang dipajang √ berdiskusi.
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi √ Selanjutnya
dalam proses pembelajaran agar
pemahaman
6. Guru memberikan kesempatan bertanya √
II siswa
kepada siswa mengenai materi
meningkat
7. Siswa bertanya kepada guru tentang materi √
sebaiknya guru
8. Guru memberikan motivasi agar siswa aktif √
menggunakan
dalam proses pembelajaran
alat peraga
9. Guru menciptakan suasana belajar yang √
benda nyata
Menyenangkan
pengungkit
10. Guru membimbing siswa dalam tugas kerja √
Kelompok
11. Guru membimbing siswa menyimpulkan √
materi mengurutkan bilangan pecahan
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan tes formatif √
III 2. Siswa mengerjakan tes formatif √
3. Guru menilai tes formatif √
4. Guru menganalisis hasil tes formatif √
Lmpiran 11
DAFTAR NILAI SIKLUS II
Ketuntasan
No Nama Siswa Nilai Belajar
Tuntas Belum
1 Abdul Majid 65 √
2 Ade Mustofa 100 √
3 Ahmad Agus Salim 90 √
4 Ahmad Makrodi 100 √
5 Aisyah 70 √
6 Ajeng Dewi Pratiwi 70 √
7 Ali Fani 90 √
8 Ali Topan 100 √
9 Ayu Nurhaliza 70 √
10 Bariroh 80 √
11 Beni Ripani 85 √
12 Dini Oktofiyah 90 √
13 Duwi Jayanti 60 √
14 Erik Herlino 70 √
15 Iin Marlina 80 √
16 Intan Sari 80 √
17 Ipan Rizqi Iswanto 100 √
18 Kasturi 90 √
19 Khaerul Aziz 70 √
20 Khalwa Nuronah 80 √
21 Khisbi Zian Fadillah 75 √
22 Kunedi Al Fakhri 100 √
23 Kurniasih 65 √
24 Lutfi Maulana 80 √
25 M. Abdul Nazar 75 √
26 M. Rega Aditia 80 √
27 M. Reza 90 √
28 Mohammad Fakris 70 √
29 Muhamad Herudin 90 √
30 Muhamad Khasbi 80 √
31 Nazzilia Putri 75 √
96
32 Nihayatun Tufah 70 √
33 Regina Ika Mudiatun 100 √
34 Riski 90 √
Ketuntasan Belajar
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Belum
35 Salma Fina Hidayah 75 √
36 Salsa Sabillatazqiyyah 80 √
37 Satria Afandi 100 √
Jumlah 3035
Rata-Rata 82,03
Lampiran 12
DOKUMEN KEGIATAN PEMBELAJARANMATEMATIKA
SD NEGERI GEGERKUNCI 02
98
Lampiran 13
DAFTAR HADIR SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD NEGERI GEGERKUNCI 02
TANDA TANGAN
NO. NAMA KELAS SIKLUS I SIKLUS II
23 -Mar-15 30-Mar-15
1 Abdul Majid Kelas III
TANDA TANGAN
NO. NAMA KELAS SIKLUS I SIKLUS II
24-Mar-16 31-Mar-16
22 Kunedi Al Fakhri Kelas III
Lampiran 14
HASIL PEKERJAAN SISWA SIKLUS I
NILAI TERTINGGI
Nama : ...........................
No.Absen : ...........................
1 1
1.
2
.... 4
4 3
2.
6
.... 5
5 4
3.
8
.... 10
5 6
4.
7
.... 9
2 3
5.
3
.... 4
3
4. Nita mempunyai tongkat sepanjang meter. Rina mempunyai tongkat
6
2
sepanjang meter. Bandingkan panjang tongkat keduanya. Tongkat .
6
siapakah yang lebih panjang?
2 3
5. Surya membeli ikan kilogram. Santi membeli ikan kilogram. Ikan.
8 8
siapakah yang lebih banyak?
Lampiran 15
HASIL PEKERJAAN SISWA SIKLUS I
NILAI TERENDAH
Nama : ...........................
No.Absen : ...........................
1 1
1.
2
.... 4
4 3
2.
6
.... 5
5 4
3.
8
.... 10
5 6
4.
7
.... 9
2 3
5.
3
.... 4
1 3
3. Mimin membawa gula pasir kg. Yuli membawa gula pasir kg.
4 4
Bandingkanlah berat gula Mimin dan gula Yuli!
3
4. Nita mempunyai tongkat sepanjang meter. Rina mempunyai tongkat
6
2
sepanjang meter. Bandingkan panjang tongkat keduanya. Tongkat .
6
siapakah yang lebih panjang?
2 3
5. Surya membeli ikan kilogram. Santi membeli ikan kilogram. Ikan.
8 8
siapakah yang lebih banyak?
Lampiran 16
HASIL PEKERJAAN SISWA SIKLUS II
NILAI TERTINGGI
Nama : ...........................
No.Absen : ...........................
1 1
1.
2
.... 4
4 3
2.
6
.... 5
5 4
3.
8
.... 10
5 6
4.
7
.... 9
2 3
5.
3
.... 4
1 2
2. Bibi membagikan bagian roti kepada Wiwin. Sedangkan bagiannya
3 3
kepada Tomas. Siapakah yang menerima bagian roti paling sedikit?
1 3
3. Mimin membawa gula pasir kg. Yuli membawa gula pasir kg.
4 4
Bandingkanlah berat gula Mimin dan gula Yuli!
3
4. Nita mempunyai tongkat sepanjang meter. Rina mempunyai tongkat
6
2
sepanjang meter. Bandingkan panjang tongkat keduanya. Tongkat .
6
siapakah yang lebih panjang?
2 3
5. Surya membeli ikan kilogram. Santi membeli ikan kilogram. Ikan.
8 8
siapakah yang lebih banyak?
Lampiran 17
HASIL PEKERJAAN SISWA SIKLUS II
NILAI TERENDAH
Nama : ...........................
No.Absen : ...........................
1 1
1.
2
.... 4
4 3
2.
6
.... 5
5 4
3.
8
.... 10
5 6
4.
7
.... 9
2 3
5.
3
.... 4
Lampiran 18
SURAT PERNYATAAN
92
Lampiran 19
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
SD NEGERI GEGERKUNCI 02
Jl. Raya Gegerkunci –Kec.Songgom – Brebes Kode Pos 52266
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa guru tersebut di atas telah melakukan Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul :
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PECAHAN SEDERHANA MELALUI MEDIA KARTU PECAHAN DI KELAS III
SD NEGERI GEGERKUNCI 02 KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN
BREBES”. Laporan Penelitian Tindakan Kelas tersebut didokumentasikan di
perpustakaan sekolah.
Demikian pernyataan saya ini saya buat dengan sesungguhnya, dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Koordinator Perpustakaan
SD Negeri Gegerkunci 02
Saefudin Juhri