Anda di halaman 1dari 106

1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPA berasal dari bahasa asing “science” berasal dari kata lain “scientia”

yang berarti saya tahu. Kata science sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan

yang meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (social science) maupun ilmu

pengetahuan alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang mengatakan

“science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam bahasa

Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA sendiri terdiri dari ilmu-

ilmu fisik (physical science) yang antara lain adalah ilmu kimia, ilmu fisika,

ilmu astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi ( life science).

Untuk mengidentifikasi IPA dengan kata-kata atau kalimat yang singkat

tidak mudah, karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap

pengertian IPA tersebut. Menurut H. W. Fowler “IPA adalah pengetahuan alam

yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala

kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”. Menurut

Robert B. Sund “IPA adalah sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses”,

dalam definisi ini IPA mengandung dua unsur yaitu sebagai sekumpulan

pengetahuan dan sebagai suatu proses untuk memperoleh dan mengembangkan

pengetahuan tersebut. Dari definisi tersebut syarat-syarat IPA adalah obyektif,

sistematik, mengandung metode tertentu yaitu metode ilmiah.

Dalam perkembangan jaman yang semakin pesat ini, pembelajaran IPA

sangat penting karena pada hakikatnya IPA adalah produk proses dan

penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.


1
2

Banyak orang berpendapat bahwa menguasai IPA sangat penting, karena dalam

pembelajaran IPA siswa diberi kesempatan dan bekal untuk memproses IPA dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari –hari melalui cara – cara yang benar

dan mengikuti etika keilmuan dan etika yang berlaku dalam masyarakat.

Sejalan dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia, dalam kurikulum 1994 proses dan konsep IPA

diintegrasikan dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran (umum) yang harus

diukur pencapaiannya. Oleh karena itu guru diharapkan untuk dapat mengambil

keputusan, baik ketika merencanakan maupun ketika melaksanakan

pembelajaran, termasuk memecahkan masalah – masalah yang ditemukan dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam melaksanakan pembelajaran unsur

terpenting adalah merangsang dan mengarahkan siswa untuk belajar. Mengajar

tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan,

ketrampilan, sikap, serta idealisme dan apresiasi yang menjurus kepada

perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.

Dalam pembelajaran IPA di SD, mengajar yang baik menurut Gagne

meliputi delapan langkah yang sering disebut kejadian – kejadian instruksional

(instruksional events) meliputi mengaktifkan siswa, memberitahu pelajar tentang

tujuan-tujuan belajar, mengarahkan perhatian, merangsang ingatan, menyediakan

bimbingan belajar, meningkatkan retensi, membantu transfer belajar,

mengeluarkan pendapat, memberi umpan balik.

Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan kualitas dan kuantitas

kegiatan belajar mengajar lebih meningkat. Bagi kita kalangan pendidikan untuk

dapat menyiapkan generasi masyarakat yang bermodal literasi (melek) sains,


3

yaitu masyarakat yang mampu membuka kepekaan diri, mencermati, menyaring,

mengaplikasikan, serta turut serta berkontribusi bagi perkembangan sains

(teknologi) itu sendiri untuk peningkatan kesejahteraan dan kemaslahatan

masyarakat. Literasi sains amat penting bagi kehidupan saat ini. Sains dengan

karakteristik dan metodologi keilmuannya bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, menjadi peradaban modern. Menurut Carin (1997),

masyarakat yang bermodal literasi sains dan teknologi mesti memiliki

pemahaman terhadap aspek-aspek sains dan teknologi yang berarti dan sesuai

dengan perkembangan mental kognitif mereka, dapat menemukan sains secara

menyenangkan dan menghargainya, menggunakan pengetahuan sains dan

teknologi untuk memenuhi dan menikmati kehidupannya.

Jadi, betapa pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran untuk

memperoleh prestasi yang baik dan dalam kehidupan bermasyarakat yang

dipenuhi dengan munculnya teknologi-teknologi modern. Prestasi belajar siswa

sangat dipengaruhi peran guru. Menurut pendapat Ace Suryadi dan H. AR. Tilar

dalam bukunya yang berjudul “ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH”

dijelaskan bahwa prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor yang ditemukan

sangat ampuh didalam memberikan efek terhadap prestasi belajar. Menurut

beberapa studi di Indonesia (Moegjadi, 1974; Ace Suryadi, 1932; Nuhi Nasution,

1980; Shaefer, 1980) faktor yang berpengaruh adalah faktor guru, buku

pelajaran, managemen sekolah, besarnya kelas, dan faktor keluarga. Faktor-

faktor tersebut termasuk permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran.

Sedangkan masalah yang dialami penulis dalam pembelajarannya

walaupun sudah berusaha sebaik-baiknya ternyata hasilnya belum memuaskan,


4

hal ini terlihat dalam tes yang diberikan guru pada materi pokok struktur

kerangka tubuh manusia artinya pembelajaran yang penulis laksanakan belum

tuntas. Oleh sebab itu perlu diadakan perbaikan.

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis mencoba

mengupayakan / mencari jalan keluar untuk perbaikan pembelajaran IPA yang

diwujudkan dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan diberi judul

“Upaya Peningkatan Pembelajaran IPA Materi Struktur Kerangka Tubuh

manusia Melalui Media Torso Pada Siswa Kelas IV Semester I SDN Gegerkunci

02 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2016/2017

Laporan ini disusun berdasarkan catatan ketika merancang kegiatan

perbaikan selama pelaksanaan, observasi, dan diskusi pelaksanaan perbaikan

pembelajaran yang dilakukan dalam dua siklus PTK untuk pelajaran IPA.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas dan dari hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas IV semester I SDN Gegerkunci

02 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes mata pelajaran IPA dengan

kompetensi dasar“ Mengidentifikasi struktur kerangka tubuh manusia ”,

identifikasi masalah yang ditemukan antara lain :

1. Rendahnya penguasaan materi IPA dengan kompetensi dasar

mengidentifikasi struktur kerangka tubuh manusia “.

2. Penyampaian materi terlalu cepat

3. Media yang kurang tepat

4. Siswa bosan dan tidak tertarik dengan penjelasan guru

5. Metode yang kurang tepat


5

6. Siswa kurang berani bertanya meskipun mengalami kesulitan

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dianalisis penyebab rendahnya

penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran IPA yang diajarkan oleh guru

dengan Kompetensi Dasar “ Mengesentifikasi struktur kerangka tubuh manusia “

di kelas V semester I antara lain:

Penyebab dari sisi guru :

 Penggunaan metode yang kurang bervariasi

 Kurangnya penjelasan guru.

 Pembelajaran kurang menarik perhatian siswa

 Metode pembelajaran yang diberikan kurang tepat

 Guru kurang optimal dalam memanfaatkan sarana dan media pembelajaran

Penyebab dari sisi siswa :

 Siswa kurang berani mengajukan pertanyaan kepada guru

 Siswa masih banyak yang belum menguasai materi

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merencanakan untuk

melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), agar hasil belajar yang

dilaksanakan mengalami peningkatan sesuai dengan yang kita harapkan.

Adapun masalah yang menjadi fokus perbaikan adala:

1. Bagaimana proses pembelajaran dengan Media Torso untuk meningkatkan

kopetensi struktur kerangka tubuh manusia di kelas IV SD Negeri

Gegerkunci 02 semester I tahun pelajaran 2016/2017 ?.


6

2. Bagaimana peningkatan kopetensi struktur kerangka tubuh manusia pada

siswa kelas V semester I di SD Negeri Gegerkunci 02 setelah penggunaan

Media Torso?

3. Seberapa besar peningkatan kopetensi struktur kerangka tubuh manusia

dengan menggunakan media Torso pada siswa kelas IV semester I di SD

Negeri Gegerkunci 02 semester I tahun pelajaran 2016/2017 ?

E. Tujuan Penelitian

Secara operasional tujuan perbaikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendiskripsikan proses pembelajaran IPA Kompetensi Dasar

“Mengidentifikasi struktur kerangka tubuh manusia ” pada siswa kelas IV

semester I di SDN Gegerkunci 02 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes

tahun pelajaran 2016/2017

2. Untuk mencari model pembelajaran yang efektif dan mudah dipahami oleh

siswa pada Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi struktur kerangka tubuh

manusia ”pada siswa kelas IV semester I di SDN Gegerkunci 02 Kecamatan

Songgom Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2016/2017

3. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA

Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi struktur kerangka tubuh manusia ” pada

siswa kelas IV semester I di SDN Gegerkunci 02 Kecamatan Songgom

Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan media

Torso manusia.

F. Manfaat Penelitian
7

Perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru sangat besar manfaatnya

baik bagi peserta didik/siswa, guru, maupun bagi sekolah. Penulis dalam hal ini

akan menguraikan manfaat perbaikan tersebut secara umum dan secara khusus.

1. Manfaat Secara Umum

a. Bagi siswa :

1) Meningkatkan motivasi belajar

2) Meningkatkan prestasi belajar

3) Menumbuhkan rasa senang terhadap pelajaran IPA

4) Model bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya

b. Bagi guru :

1) Membantu guru memperbaiki pelajaran

2) Membantu guru berkembang secara professional

3) Meningkatkan rasa percaya diri guru

4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan

ketrampilan

c. Bagi sekolah :

1) Meningkatkan kualitas pendidikan

2) Pengelolaan kegiatan sekolah secara keseluruhan

3) Menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif untuk memajukan

sekolah

2. Manfaat Secara Khusus

a. Bagi siswa

1) Meningkatkan rasa percaya diri siswa


8

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berbagi kepandaian

3) Pembelajaran berlangsung komunikatif karena keaktifan siswa dalam

pembelajaran alat pernapasan manusia menggunakan prinsip motivasi

yang didasarkan pada teori Expectasy Value menurut teori ini

motivasi dapat dilihat dari usaha siswa.

b. Bagi guru

Menimbulkan rasa puas karena telah melaaksanakan sesuatu untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas yang dikelolanya

c. Bagi sekolah

Terciptanya suasana kerja yang kondusif, karena dalam setiap kesempatan

dapat digunakan untuk membahas usaha –usaha dalam meningkatkan

kinerja guru di sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
9

A. Kajian Pustaka

Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk,

proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat

didalamnya. Produk sains yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan

teori dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu melalui metode-metode

sains atau metode ilmiah (scientific methods), bekerja ilmiah (scientific inquiry).

Raka Joni mengutip Marzano (1992) bahwa titik pusat hakikat belajar,

pengetahuan pemahaman terwujud dalam bentuk pemberian makna oleh siswa

kepada pengalaman melalui berbagai keterampilan kognitif di dalam mengolah

informasi yang diperolehnya melalui alat indera.

Banyak orang berpendapat bahwa sains memberikan kesempatan bagi

orang yang mau belajar berbuat, berpikir dan bertindak seperti ilmuwan

(scientist). Dengan demikian, belajar memproses sains dan menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari melalui cara-cara yang benar dan mengikuti etika

keilmuwan dan etika yang berlaku dalam masyarakat.

Pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam (sains) sangat bermanfaat

dalam kehidupan masyarakat melalui teknologi, karena teknologi sangat erat

hubungannya dengan bekerja ilmiah. Bekerja ilmiah sesungguhnya adalah

perluasan dari metode ilmiah. Di Indonesia metode ilmiah sudah ditekankan

dalam IPA sejak kurikulum 1975. Selanjutnya dalam kurikulum 1994, lingkup

proses dan konsep diintegrasikan dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran

(umum) yang harus diukur pencapaiannya.


9

1. Pengertian IPA
10

Menurut H. W. Fowler “IPA adalah pengetahuan alam yang sistematis

dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan

didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”. Menurut Robert B. Sund

“IPA adalah sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses”.

Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai

pengetahuan, fakta, siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan

IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu

dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah.

Filosofi IPA sebagai cara untuk mencari tahu yang berdasarkan pada

observasi. Dengan demikian, pengetahuan dalam IPA merupakan hasil

observasi. Kebenaran harus dibuktikan secara empiris berdasarkan observasi

atau eksperimen. Pengembangan pembelajaran IPA yang menarik,

menyenangkan, layak, sesuai konteks, serta didukung oleh ketersediaan waktu,

keahlian, sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang tidak mudah untuk

dilaksanakan. Seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang

cukup agar pembelajaran dimiliki seorang guru adalah tentang pemahaman dan

penguasaan terhadap pendekatan pembelajaran. Menurut Herawati Susilo

(1998) mengemukakan bahwa pendekatan berifat aksiomatis yang menyatakan

pendirian, filosofi, dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.

Berdasarkan kurikulum 2004, IPA seharusnya dibelajarkan secara

inkuiri ilmiah (scientivic inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

bekerja, dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek

penting kecakapan hidup.


11

2. Pembelajaran IPA di SD

Berdasarkan KTSP SD/ MI (2006:484-485) merupakan cara mencari

tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip saja. Pendidikan IPA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri, alam sekitar, prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari- hari

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia melalui pemecahan

masalah yang dapat diidentifikasikan. Jadi, pembelajarannya di SD/MI

menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung dengan

mengembangkan ketrampilan proses dan sikap ilmiah.

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan serta keteraturan alam ciptaan-Nya

b. Mengembangkan pengetahuan pemahaman konsep-konsep yang bermanfaat

sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, kesadaran adanya hubungan

saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, masyarakat.

d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah sehingga dapat membuat keputusan

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga

dan melestarikan lingkungan alam

f. Meningkatkan kesadaran menghargai alam sebagai salah satu ciptaan Tuhan


12

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsepsi, dan ketrampilan sebagai dasar

melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek

berikut:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan,

lingkungan, serta kesehatan

b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas

c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana

d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya

Teori belajar yang menonjol di dalam pendidikan IPA adalah teori

piaget dan teori konstruktivisme. Teori piaget menguraikan perkembangan

kognitif dari masa bayi sampai masa dewasa. Sedangkan teri kontruktivistik

menekankan bahwa peserta didik tidak menerima begitu saja ide-ide dari orang

lain. Mereka membangun sendiri dalam pikiran mereka ide-ide tentang

peristiwa alam dari pengalaman sebelum mereka mendapat pelajaran di

sekolah. Ide-ide yang mereka bentuk dan pengajaran IPA yang mereka dapat di

sekolah disimpan di dalam struktur kognitif mereka (M. Iskandar, 2001:22-23).

Anak-anak Sekolah Dasar mempunyai kecenderungan sebagai berikut:

beranjak dari hal-hal yang kongrit, memandang sesuatu yang dipelajari sebagai

suatu kebutuhan, terpadu, dan melalui proses manipulatif. Pembelajaran

terpadu adalah pembelajaran yang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan

kognitif anak.
13

Pembelajaran IPA di SD di sesuaikan dengan tingkat perkembangan

peserta didik serta karakteristiknya. Dilihat dari kemampuan berfikir dan

karakteristik peserta didik maka strategi pembelajaran di Sekolah Dasar perlu

dibedakan dengan pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi.

3. Materi IPA

a. Mengenal Rangka Manusia

1) Bagian-bagian rangka

Bayi yang baru lahir mempunyai lebih dari 300bagian tulang,

tetapi kebanyakan adalah tulang rawan. Seiring pertumbuhannya

menjadi dewasa, jumlah tulang menjadi berkurang dan tulang makin

keras. Hal ini antara lain disebabkan terjadinya penyatuan tulang,

misalnya tulang ubun-ubun bayi. Jumlah tulang pada manusia dewasa

menjadi 206 tulang keras.

Tulang manusia dewasa terbentuk dari sel hidup yang

dikelilingi oleh mineral (kebanyakan kalsium dan fosfat) dan zat lentur

yang disebut kolagen. Sel adalah bagian terkecil yang menyusun

makhluk hidup. Rangka manusia kita kelompokkan dalam tiga

kelompok, yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka

anggota gerak.

a) Rangka kepala (tengkorak)

Nama-nama tulang yang membentuk rangka kepala antara lain

tulang dahi, tulang hidung, rahang atas, rahang bawah, dan tulang

pipi
14

Torso 2.1 Rangka Kepala (Pustekkom Depdiknas 2008)

Rangka kepala bagian depan membentuk dasar wajah

manusia.Tulang-tulang yang membentuk wajah adalah tulang dahi,

tulang hidung, tulang pipi, tulang rahang atas, dan tulang rahang

bawah. Selain itu bentuk wajah manusia dipengaruhi oleh otot

wajah. Otot biasa kita sebut dengan daging. Oleh karena itu, wajah

manusia ada yang terlihat lonjong, bulat atau persegi. Rangka kepala

bagian belakang membentuk batok kepala

b) Rangka badan

Rangka badan tersusun mulai dari tulang leher sampai tulang

ekor. Tulang leher dibentuk oleh tujuh ruas tulang. Tulang leher

bersambungan dengan tulang punggung hingga tulang ekor. Tulang

punggung hingga tulang ekor dibentuk oleh26 ruas tulang.Jadi,

jumlah ruas tulang leher sampai tulang ekor adalah 33 ruas tulang.

Tiga puluh tulang ini disebut juga tulang belakang.


15

Torso 2.2 Rangka Badan (LKS siswa Kelas IV SD/MI)

c) Rangka anggota gerak

d) Rangka anggota gerak terdiri dari anggota gerak atas dan anggota

gerak bawah. Anggota gerak atas disebut juga lengan (tangan).

Anggota gerak bawah disebut juga kaki.

Tulang-tulang pembentuk anggota gerak atas dan bawah:

Anggota gerak atas: lengan


Anggota gerak bawah: kaki
(tangan)
Tulang paha
Tulang lengan atas
Tempurung lutut
Tulang hasta
Betis
Tulang pengumpil
Tulang kering
Pergelangan tangan
Pergelangan kaki
Telapak tangan
Telapak kaki
Jari tangan
Jari kaki
16

Torso 2.3 Rangka Anggota Gerak (Pustekkom Depdiknas 2008)

e) Sendi

f) Rangka tubuh dapat kita gerakkan karena adanya kerjasama antara

tulang, sendi, dan otot. Sendi adalah tempat pertemuan antara dua

tulang sehingga tulang dapat digerakkan. Berbagai jenis sendi:

1) Sendi Engsel

Sendi engsel berfungsi seperti engsel pintu yang hanya dapat

digerakkan ke satu arah. Sendi engsel di kaki terdapat di bagian

lutut. Sendi engsel menghubungkan tulang paha (kaki atas) dan

tulang kaki bawah. Sendi engsel di lengan terdapat di bagian siku.

Sendi engsel menghubungkan tulang lengan atas dan tulang

lengan bawah. Sendi engsel juga terdapat di antara ruas jari.

2) Sendi Pelana

Sendi pelana dapat digerakkan ke dua arah (ke samping dank e

depan). Sendi pelana terdapat di antara tulang pangkal ibu jari

tangan (tulang pertama telapak tangan) dan tulang pertama

pergelangan tangan.

3) Sendi Peluru

Pada sendi peluru terjadi pertemuan antara ujung tulang berbentuk

bola dan tulang berbentuk mangkuk. Sendi peluru memungkinkan


17

gerakan ke semua arah. Sendi peluru terdapat di antara tulang

lengan atas dan gelang bahu (lempeng bahu). Sendi peluru juga

menghubungkan tulang paha dan tulang panggul.

4) Sendi Putar

Pada sendi ini, tulang yang satu berputarmengelilingi tulang yang

lain yang bertindak sebagai poros. Sendi putar terdapat pada

pertemuan antar tulang leher pertama (tulang atlas) dan tulang

leher kedua, ada pada pertemuan ujung tulang hasta dan tulang

pengumpil di dekat pergelangan tangan.

5) Sendi Geser (rata)

6) Sendi ini hanya memungkinkan sedikit gerakan. Sendi geser

terdapat di antara delapan tulang pergelangan tangan

2) Fungsi Rangka

Beberapa fungsi rangka dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Rangka menguatkan dan menegakkan tubuh

b) Rangka menentukan bentuk tubuh

c) Rangka menjadi tempat melekatnya otot

3) Memelihara kesehatan rangka

a) Penyakit yang menyerang tulang

 Osteoporosis (tulang keropos)

 TBC tulang

 Rematik

b) Bersikap tubuh yang benar


18

Sikap tubuh berdampak buruk terhadap bentuk rangkamu. Bagian

rangka yang paling sering terkena gangguan adalah tulang belakang

(tulang punggung). Beberapa gangguan pada tulang belakang

diuraikan berikut ini:

 Lordosis

Yaitu tulang punggung terlalu bengkok ke depan. Biasanya

disebabkan sikap duduk yang terlalu membusungkan dada ke

depan.

 Kifosis

Yaitu tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang.

Biasanya disebabkan sikap duduk dan berdiri yang sering

membungkuk.

 Skoliosis

Yaitu tulang punggung terlalu bengkok ke kiri atau ke kanan.

Biasanya disebabkan sikap duduk yang sering pada posisi miring.

Selain itu sering mengangkat beban yang terlalu berat pada salah

satu lengan atau bahu


19

Torso 2.4 Kelainan Pada Tulang Belakang


(Buku Sains untuk SD/MI)

Agar terbebas dari gangguan, hal-hal berikut perlu kamu lakukan

dengan benar:

 Usahakan agar punggung dalam posisi tegak ketika

mengangkat beban dari lantai. Jadi, tekuklah lutut, bukan

menekuk punggung.

 Usahakan agar tangan kanan dan kiri membawa beban yang

beratnya seimbang.

 Usahakan duduk dan berdiri selalu dalam posisi tegak.

c) Memakan makanan bergizi dan olahraga teratur

Kesehatan tulang berkaitan dengan mutu makanan. Makanan yang

dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang adalah makanan yang

mengandung vitamin D, kalsium, dan fosfor. Vitamin D banyak

terdapat pada ikan, susu, dan kuning telur. Kalsium, banyak terdapat

pada susu, kacang-kacangan, ikan, dan buah-buahan. Fosfor banyak

terdapat pada ikan, jagung, dan kacang-kacangan. Olahraga yang

teratur dapat memperkuat struktur tulang. Alangkah baiknya jika

berolahraga di bawah sinar matahari pagi sekitar pukul 7 pagi.

B. Landasan Teoritis

Dalam pembahasan teoretis akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan Media, teori belajar dan pembelajaran

1. Pengertian Media
20

Menurut Heinich dkk. (1996), media ( jamak )/ medium ( tunggal )

secara umum adalah saluran komunikasi, yaitu segala sesuatu yang membawa

informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima

informasi. Contohnya adalah film, televisi, diagram, materi pembelajaran,

komputer, dan instruktur. Media dipandang sebagai media instruksional

apabila membawa pesan yang mengandung tujuan instruksional.

Sedangkan tujuan penggunaan media secara umum adalah untuk

memfasilitasi komunikasi. Dalam pembelajaran tujuan penggunaan media

antara lain untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran,

memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, memberikan arahan

tentang tujuan yang akan dicapai, menyediakan evaluasi mandiri, member

rangsangan kepada guru untuk kreatif, menyampaikan materi pembelajaran,

membantu pelajar yang memiliki kekhususan tertentu.

a. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Heinich dkk. (1996), dalam merencanakan dan

menyelenggarakan pembelajaran perlu melakukan hal berikut, yaitu

memahami karakteristik siswa, menentukan tujuan pembelajaran,

menentukan jembatan atau penghubung antara pengetahuan, keterampilan,

dan perilaku siswa dengan tujuan yang akan dicapai melalui pembelajaran,

menentukan metode dan format media yang cocok atau tepat,

menggunakan media, melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam

pembelajaran, melakukan evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran.

Format media adalah bentuk fisik yang berisi pesan untuk

disampaikan atau ditunjukkan, misalnya berupa clip charts, slide, audio,


21

film, video, atau komputer multi media, yang dapat bersifat visual tidak

bergerak, visual bergerak, kata-kata yang tercetak, atau kata-kata yang

disampaikan secara lisan.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa

dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi

hasil belajar yang dicapainya. Adapun manfaat media pembelajaran antara

lain :

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pembelajaran yang lebih baik.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar

untuk setiap jam pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

c. Jenis Media Pembelajaran

Ada beberapa jenis media pembelajaran menurut Heinich yang

biasa digunakan dalam proses pembelajaran antara lain :


22

1) Media tidak diproyeksikan (non projected media) seperti objek

nyata, model, bahan tercetak, bahan ilustrasi

2) Media diproyeksikan (projected viual) seperti transparansi, slide

3) Media audio seperti kaset, rekaman fonograf, compact disk, audio

cards

4) Media gerak seperti film atau video

5) Komputer

6) Media radio

d. Torso

Torso menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:1207), adalah

patung batang tubuh manusia tanpa lengan dan kaki yang didalamnya

terdapat organ tubuh manusia. Jadi alat peraga media torso adalah alat

komukasi yang terletak diantara guru dan murid yang digunakan dalam

proses pembelajaran IPA berupa patung tanpa tangan dan kaki, lengkap

dengan bentuk organ tubuh manusia. Fungsi dari alat peraga media torso

untuk menvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat,

sehingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau

meningkatkan persepsi seseorang /siswa dalam mengikuti proses kegiatan

pembelajaran. Ada 6 fungsi pokok dari alat peraga dalam proses

pembelajaran yang dikemukan oleh Sudjana (2002:198);

1) Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran bukan merupakan

fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersediri yakni sebagai alat

bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.


23

2) Penggunaan alat peraga adalah merupakan kegiatan yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar.

3) Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral, dengan tujuan

dan isi pelajaran.

4) Alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau

bukan sekedar pelengkap.

5) Alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat

proses pembelajaran dan membantu siswa dalam merespon pengertian

yang diberikan guru.

6) Penggunaan alat peraga media torso dalam proses belajar mengajar,

untuk mempertinggi mutu pembelajaran. Secara umum alat peraga

adalah semua benda yang difungsikan untuk memperagakan suatu arti

atau pengertian tentang benda tersebut.

Memperagakan adalah memvisualisasikan suatu pengertian agar

tidak verbalisme atau rancu, sehingga suatu materi pembelajaran dapat

dimengerti dengan mudah oleh para siswa dengan bantuan alat peraga

yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Ada 3 hal yang berkaitan denga alat peraga media torso pada mata

pelajaran IPA diantaranya;

1) Kebaikan-kebaikan dari menggunakan alat peraga media torso pada

mata pelajaran IPA adalah; Siswa dapat melihat secara langsung jenis

dan struktur rangka tubuh manusia , dan susunan alat pernapasan,

pencernaan makanan, baik yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat

dilihat secara nyata.


24

2) Kekurangan dari alat peraga media torso pada mata pelajaran IPA

adalah; Untuk memperagakan satu persatu, jenis dan fungsi organ

tubuh pada siswa yang jumlahnya 22 orang, memakan waktu yang

cukup lama sedangkan waktu pembelajaran terbatas.

3) Cara menggunakan media torso pada mata pelajaran IPA adalah; alat

peraga tersebut dipasang di depan kelas diantara guru dan murid,

siswa disuruh memperhatikan secara seksama bentuk organ tubuh dan

susunan alat pernapasan yang terdapat dalam torso, kemudian guru

menjelaskan fungsi organ tubuh dan susunan alat pernapasan sesuai

dengan fungsinya

2. Teori- teori Belajar

Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang

belajar. Dalam setiap pembelajaran mempunyai sudut pandang berbeda, dari

sinilah teori belajar terbentuk. Thomas B. Roberts (dalam Lapono dkk, 2008:

1-43) membagi teori belajar menjadi 4:

a. Teori Belajar Behaviorisme

Teori Behaviorisme didasarkan pemikiran bahwa belajar

merupakan salah satu jenis perilaku peserta didik yang dilakukan secara

sadar. Individu berperilaku apabila ada rangsangan, sehingga dapat

dikatakan peserta didik akan belajar apabila menerima rangsangan dari

guru.

Ada 3 jenis teori belajar menurut Teori Behaviorisme yaitu teori (1)

Respondent Conditioning; (2) Operant Conditioning; (3) Observational

Learning atau Social-Cognitive Learning.


25

b. Teori Belajar Kognitivisme

Teori belajar kognitivisme mengacu pada wacana psikologi

kognitif, dan berupaya menganalisis secara ilmiah proses mental struktur

ingatan atau cognition dalam aktifitas belajar. Cognition diartikan sebagai

aktifitas mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan menggunakan

pengetahuan (Lefrancois,1985). Tekanan utama psikologi kognitif adalah

struktur kognitif, yaitu perbendaharaan pengetahuan pribadi individu yang

mencakup ingatan jangka panjangnya. Psikologi kognitif memandang

manusia sebagai makhluk yang selalu aktif mencari dan menyeleksi

informasi untuk diproses. Teori belajar kognitivisme juga dapat disebut

sebagai : (1) perkembangan kognitif; (2) kognisi sosial; (3) pemrosesan

informasi.

c. Teori Belajar Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran didasari

oleh kenyataan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk

mengkonstruksi kembali pengalaman atau pengetahuan yang telah

dimilikinya. Oleh sebab itu konstruktivisme merupakan satu teknik

pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membina sendiri secara

aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam

diri mereka. Peserta didik akan mengaitkan materi baru dengan materi

pembelajaran lama.

d. Teori Belajar Humanisme

Teori Humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa belajar

merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan


26

hidupnya. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan,

penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Dalam

proses pembelajaran, kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu diperhatikan

agar peserta didik tidak merasa dikecewakan.

Dari teori belajar diatas, dapat kita lihat pada masing-masing teori

belajar memiliki sudut pandang yang khas dalam menjelaskan pengertian

dan hakikat belajar serta pembelajaran, akan tetapi semuanya saling

melengkapi satu sama lain dan memiliki dampak pedagogis yang relatif

sama. Teori belajar yang menonjol di dalam pendidikan IPA adalah teori

konstruktivisme, karena mengacu pada kenyataan setiap individu memiliki

kemampuan untuk mengkontruksi kembali pengetahuan yang telah

dimilikinya.

3. Belajar

Setiap manusia akan mengalami suatu proses untuk mendapatkan

pengetahuan, yang disebut belajar. Sesuai pendapat Suprijono (2010:3)

belajar merupakan proses mendapatkan pengetahuan, dimana guru bertindak

sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-

banyaknya kepada peserta didik. Sejalan Sardiman (2011:20) belajar

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian

kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru. Belajar

akan lebih baik jika si subjek belajar mengalami atau melakukannya.

Menurut Hamalik (2011:36) belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman, suatu proses, kegiatan, dan

perubahan kelakuan. Sesuai pendapat Baharuddin (2008:11) belajar


27

merupakan proses untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan,

dan sikap. Sedangkan Daryanto (2010:2) belajar adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara

keseluruhan melalui pengalaman sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungan sekitar.

Rifa’i (2009:82) mengemukakan belajar merupakan proses penting

perubahan perilaku setiap orang yang mencakup perkembangan, kebiasaan,

sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang. Kemudian

Hamalik (2011:48-50) mengungkapkan ciri-ciri belajar:

a. Belajar bukan terjadi secara wajar, memerlukan proses latihan

b. Belajar dapat berupa perubahan fisik dan mental

c. Hasil belajar sifatnya relatif permanen

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan belajar adalah

proses mendapatkan pengetahuan, memperoleh perubahan tingkah laku,

penampilan, yang bertujuan untuk mencapai berbagai macam kompetensi,

ketrampilan, dan sikap. Kegiatan belajar seperti membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru, berinteraksi dengan alam sekitar.

4. Pembelajaran

Guru mempunyai tugas utama di sekolah untuk menyelenggarakan

pembelajaran yang inovatif, sebelum memilih model perlu memahami

pengertian tentang pembelajaran.

Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Seperti

pendapat Suprijono (2010:13), pembelajaran merupakan dialog interaktif

antara guru dan siswa melalui proses organik dan konstruktif. Sejalan
28

pendapat Sanjaya (2011:104) pembelajaran merupakan usaha peserta didik

untuk mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.

Menurut Hamalik (2011: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

secara prosedural saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Karakteristik pembelajaran mendidik (Lapono, 2008:4.125) : a)

menekankan proses kegiatan belajar, b) mengutamakan strategi untuk

mendorong dan melancarkan proses belajar peserta didik, c) diarahkan untuk

membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan, d) pembelajaran

bukan hanya menyampaikan informasi langsung kepada peserta didik

Sanjaya (2011:107-111) menjelaskan ciri-ciri pembelajaran dalam

konteks standar proses pendidikan: a) pembelajaran adalah proses berpikir, b)

proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensi otak, c) pembelajaran

berlangsung sepanjang hayat. UNESCO (1996) merumuskan ciri pembelajar

sepanjang hayat didukung empat pilar pendidikan universal: 1) belajar untuk

menguasai ilmu pengetahuan (learning to know), 2) ketrampilan (learning to

do), 3) mengembangkan diri secara maksimal (learning to be) , 4) hidup

bermasyarakat (learning to live together).

Dari beberapa pendapat, simpulan pembelajaran merupakan proses

organik dan konstruktif, merubah stimulus dari lingkungan seseorang

kesejumlah informasi melalui suatu kombinasi dari unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, prosedural yang saling mempengaruhi untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

C. Kerangka Berfikir

KONDISI  Aktivitas belajar siswa kurang dalam


AWAL mengikuti kegiatan pembelajaran
 Guru cenderung monoton, masih
menggunakan metode ceramah
 Hasil belajar siswa rendah.
29

Pelaksanaan tindakan melalui media gambar


1. Menyiapkan media Torso yang digunakan
dalam media pembelajaran kerangka tubuh
manusia
2. Membuka pelajaran
3. Melakukan apersepsi
PELAKSANAAN 4. Menyampaikan pokok materi pelajaran
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
materi pelajaran secara klasikal
7. Siswa bersama- sama dengan guru membuat
kesimpulan terhadap materi yang telah
dipelajari
8. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum dimengerti
9. Siswa dan guru melakukan evaluasi

KONDISI  Aktivitas siswa meningkat


AKHIR  Keterampilan guru dalam pembelajaran meningkat.
 Hasil belajar IPA. meningkat.
Torso 2.5. Kerangka Berpikir Pelaksanaan dengan Media Torso

Skema kerangka berpikir di atas menunjukan bahwa pada kondisi awal,

pembelajaran IPA belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan oleh

faktor guru dan siswa. Guru cenderung monoton, masih menggunakan metode

ceramah; aktivitas belajar siswa kurang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran;

siswa masih merasa malu ketika guru meminta siswa untuk tampil di depan kelas

karena tidak adanya rasa percaya diri pada diri siswa; guru belum menggunakan

media/ alat peraga yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran; sehingga hasil

belajar siswa rendah.


30

Kondisi seperti ini membuat peneliti bersama tim kolaborasi

merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan

menggunakan media Torso. Melalui media Torso pembelajaran ini diharapkan

dapat menambah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan

hasil belajarnya

Dengan menerapkan media Torso diharapkan dapat memberikan

peningkatan pada keterampilan guru, aktivitas dan hasil belajar siswa.

Selanjutnya dapat memberikan kontribusi atau masukan bagiguru untuk selalu

menerapkan pembelajaran inovatif dan menyenangkan agar siswa antusias dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

D. Hipotesis Tindakan

Melalui penerapan media Torso dapat meningkatkan aktivitas siswa,

ketrampilan guru, dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V

SD Negeri Gegerkunci 02 .

BAB III

METODE PENELITIAN
31

A. Setting Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri

Gegerkunci 02 . Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes, tepatnya di Desa

Gegerkunci Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Penelitian tindakan kelas

difokuskan pada siswa kelas IV ( Empat). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas

yang diadakan di SD Negeri Gegerkunci 02 .terdiri dari dua siklus atau dua

tahapan, tahapan pertama yaitu pada siklus I hari Kamis tanggal 15 September

2016 dan tahap kedua yaitu pada siklus II hari Kamis tanggal 22 September

2016 . Pelaksanaan penelitian tindakan kelas diikuti oleh 22 siswa. September

B. Subjek Penelitian

Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK)

dilaksanakan di SD Negeri Gegerkunci 02 .Kecamatan Songgom Kabupaten

Brebes kelas IV pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 . Perbaikan

pembelajaran dilaksanakan karena mengalami permaslahan pembelajaran pada

mata pelajaran IPA tentang kompetensi struktur kerangka tubuh manusia .

Materi ini merupakan bagian dari kompetensi dasar menjelaskan

mendiskripsikan struktur kerangka tubuh manusia .

Kebanyakan dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA,

banyak guru yang berorientasi pada materi hafalan saja sehingga peserta didik

tidak mengetahui penerapan teori pada materi yang telah ia dapatkan. Melihat

hal itu, kiranya guru dapat memberikan pengalaman praktis kepada peserta didik
31
sehingga mereka dapat mengaplikasikan pengalaman belajarnya di lingkungan

masyarakat. Pembelajaran praktis dengan memanfaatkan alat peraga benda nyata


32

pengungkit diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik tentang

materi struktur kerangka tubuh manusia .

C. Sumber Data

1. Siswa

Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara

sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua dan hasil

evaluasi.

2. Guru

Sumber data guru berasal dari lembar observasi kemampuan/kinerja guru dan

kualitas pembelajaran IPA dengan menggunakan media buku bergambar

3. Data dokumen

Sumber data dokumen berupa data awal nilai pra siklus, sebelum dilakukan

tindakan

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam rangka pengumpulan data yang tepat, maka penulis memerlukan

alat pengumpul data antara lain :

1. Angket

Untuk mengumpulkan data, maka penulis membuat sebuah angket dengan

mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada peserta didik yang isinya

tentang tanggapan atau pendapat siswa tentang penggunaan media Torso

(alat peraga pernapasan).

2. Studi Dokumentasi
33

Untuk pengambilan data pada kondisi awal pra siklus pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam tentang materi kerangka tubuh manusia pada

manusia pada siswa kelas V SD Negeri Gegerkunci 02 semester 1 tahun

pelajaran 2016/2017 maka dipandang perlu menggunakan alat dokumentasi.

3. Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana antusias peserta didik

pada saat kegiatan pembelajaran, dengan observasi maka dapat diketahui

apakah alat peraga dan metode yang digunakan peneliti sudah tepat apa

belum.

4. Tes

Dengan menggunakan tes, seorang penulis dapat mengetahui tingkat

kemampuan peserta didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi

struktur kerangka tubuh manusia pada siswa kelas IV SD Negeri

Gegerkunci 02 tahun pelajaran 2016 / 2017 dari mulai pra siklus, siklus I

dan siklus II.

Teknik tes digunakan untuk memperoleh data yang akurat. Teknik yang

digunakan berupa tes unjuk kerja dan tes tertulis dilakukan sebanyak dua

kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Bentuk tes unjuk kerja berupa aktivitas

siswa membaca nyaring kalimat sederhana, sedangkan bentuk tes tertulis

berupa pemahaman siswa terhadap isi kalimat sederhana

E. Validasi Data

Hasil nilai belajar peserta didik dari mulai pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

selanjutnya dianalisis untuk divalidasi datanya. Perolehan nilai tiap siklus

tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan


34

hasil belajar yang telah dicapai peserta didik pada materi struktur kerangka

tubuh manusia setelah memanfaatkan media Torso.

Dengan melakukan validasi data, maka peneliti akan benar-benar

memperoleh data yang benar-benar akurat dengan menentukan butir soal serta

kriteria penilaian. Sedangkan validasi data terhadap hasil pengamatan dilakukan

dengan melakukan triangulasi sumber data dengan bantuan teman sejawat.

Sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan melakukan penelitian dengan

penggunaan berbagai metode pada saat pembelajaran berlangsung.

E. Analisis Data

Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi peserta didik maka

perlu dianalisis data dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan

tujuan untuk membandingkan nilai tes antar siklus maupun indikator kinerja.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

1. Kualitatif

Merupakan hasil data yang didapatkan dari pengamatan tentang

antusias peserta didik sebagai gambaran tentang keaktifan peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran dan kuisioner tentang tanggapan peserta didik

terhadap pemanfaatan media Torso dalam pembelajaran IPA. Apabila

terdapat peserta didik yang kurang memahami materi selanjutnya mereka

diberi kesempatan bertanya jawab antar teman dalam satu kelompok atau

teman pada kelompok lain agar ditemukan cara pemecahan untuk

mengatasinya sehingga diharapkan materi pembelajaran akan dapat diterima

peserta didik dengan mudah.

2. Kuantitatif
35

Hasil nilai belajar peserta didik selanjutnya dihitung persentase

ketuntasannya dengan cara jumlah peserta didik yang memperoleh nilai 70

keatas (tuntas berdasarkan KKM) dibagi jumlah peserta didik dalam satu

kelas kemudian dikalikan 100%.

Persentase ketuntasan belajar dihitung dengan cara sebagai berikut :

St
Pk = x 100 %
s

Keterangan :
Pk = Persentase ketuntasan
St = Jumlah siswa yang tuntas
S = Jumlah siswa dalam satu kelas

F. Indikator Kinerja

Perbaikan pembelajaran dapat dinyatakan berhasil apabila dalam

pembelajaran tentang materi struktur kerangka tubuh manusia dengan

memanfaatkan media Torso dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas

berdasarkan KKM mencapai sekurang-kurangnya 20% dari kondisi awal atau

sebelum diadakan PTK.

Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri Gegerkunci

02 juga dapat dilihat dari ketercapaian indikator-indikatornya seperti : rata-rata

keaktifan siswa yang mencapai lebih dari 85%, ketuntasan belajar siswa lebih

dari 85% dan rerata secara klasikal minimal 80.


36

G. Prosedur Penelitian

Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas mempunyai

tahapan-tahapan atau prosedur kerja mulai dari tahapan perencanaan,

pelaksanaan, observasi/ pengamatan dan refleksi.

1. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk

menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk

memecahkan masalah yang akan dihadapi.

Dalam perencanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Menelaah materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim

kolaborasi

b) Menyusun strategi belajar sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan

dan skenario pembelajaran melalui pembelajaran media gambar

c) Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

d) Menyiapkan alat evaluasi

e) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, siswa, dan

kualitas pembelajaran.

2. Pelaksanaan tindakan

Dilakukan implementasi tindakan yang telah ditetapkan pada tahap

perencanaan. Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dalam 2 siklus.

3. Observasi

Observing adalah kegiatan pengamatan untuk memotret sejauh mana

efektivitas kepemimpinan atas tindakan telah mencapai sasaran. Kegiatan


37

observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk

mengamati perilaku pemberian tindakan dan siswa yang mengamati

pemberian tindakan. Guru dan peneliti melakukan pengamatan secara

sistematis terhadap kegiatan yang dilaksanakan siswa untuk mengetahui

bagaimana kemampuan penguasaan kompetensi alat pernapasan dengan

menggunakan media gambar.

4. Refleksi

Reflecting adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan

yang terjadi yaitu siswa, suasana kelas, dan guru. Refleksi dilakukan 3 tahap

yaitu (1) tahap penemuan masalah. (2) tahap merancang tindakan, (3) tahap

pelaksanaan. Pada tahap penemuan dan identifikasi masalah, guru kolaborasi

dan peneliti berdiskusi membahas kesulitan yang dihadapi dalam

pembelajaran dan menemukan solusi yang tepat untuk perbaikan. Hasil

refleksi dituangkan dalam perumusan masalah yang lebih operasional.

Rancangan tindakan dengan media Torso dituangkan dalam Rencana

Pembelajaran Siswa dan menyusun instrumen penelitian yaitu berupa tes hasil

belajar dan lembar pengamatan aktivitas siswa. Refleksi tahap pelaksanaan,

guru kolaboratif dan peneliti mendiskusikan hasil pengamatan untuk

menyimpulkan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan yang kemudian

dijadikan sebagai dasar untuk melakukan perencanaan ulang.

Desain penelitian tindakan dirancang menurut model John Elliot

(dalam Burns 1999: 27-33) yang dalam pelaksanaannya mencakup empat

langkah, yaitu: (1) merumuskan masalah dan merencanakan tindakan, (2)

melaksanakan tindakan (3) pengamatan atau monitoring, dan (4) refleksi hasil
38

pengamatan untuk pengembangan selanjutnya. Guru melakukan refleksi

untuk mendiagnosis keadaan dan mencobakan alternatif tindakan untuk

kemudian dievaluasikeefektivitasannya. Dalam model ini tindakan dan

pengamatan merupakan dua kegiatan yang tak terpisahkan seperti terlihat

dalam bagan berikut: Bagan 1: Desain Penelitian dengan dua Siklus

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Plaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Plaksanaan

Pengamatan

Torso 3.1. Desain Penelitian dengan dua

5. Rencana Tindakan
Siklus
a. Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

a) Menetapkan hari dan tanggal pelaksanaan penelitian


39

b) Materi yang akan disampaikan haruslah dikuasai oleh guru dan

materi harus disusun sedemikian rupa agar dapat memperbaiki

pembelajaran itu sendiri

c) Metode pembelajaran haruslah variatif dan efektif.

d) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran 1 dan perangkat

pembelajaran lainnya.

e) Menyiapkan media berupa media Torso struktur kerangka tubuh

manusia serta buku-buku pelajaran dan buku referensi lain yang

relevan.

f) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa dan soal-soal evaluasi

g) Menyiapkan pedoman pengamatan yang akan digunakan sebagai

acuan bagi pengamat dalam mengamati pelaksanaan kegiatan

pembelajaran.

2) Pelaksanaan (Acting)

Pada siklus I ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang

guru, antara lain :

a) Guru menjelaskan struktur kerangka tubuh manusia

b) Guru menunjukan kerangka tubuh manusia

c) Siswa menyimpulkan manfaat / keuntungan struktur kerangka

tubuh manusia

d) Guru menunjukan jenis-jenis struktur kerangka tubuh manusia

e) Guru melakukan tanya jawab tentang ciri-ciri struktur kerangka

tubuh manusia dengan bantuan media Torso


40

f) Guru membentuk kelompok secara heterogen terdiri dari 4 atau 5

anak dan tiap-tiap anak dalam kelompok diberi soal yang berbeda.

g) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan

berdiskusi membahas soal yang diberikan dan saling membantu

untuk menguasai topik soal tersebut.

h) Setelah memahami materi, kelompok ahli kembali ke kelompok

masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada teman di

kelompoknya

i) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

j) Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran

3) Pengamatan (Observing)

Pada pengamatan yang dilakukan di siklus I, seorang guru

masih membutuhkan dan bekerja sama dengan teman sejawat untuk

mengamati suatu pembelajaran. Pengamatan ditekankan pada

kemampuan seorang guru dalam menyampaikan materi-materi pada

siswa, apakah siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran yang

diberikan atau belum? serta apakah seorang guru dalam

menyampaikan materi sudah efektif dan efisien atau belum? Semua itu

diamati oleh teman sejawat agar dapat diketahui segala kekurangannya

agar nantinya dapat diperbaiki lagi guna meningkatkan pembelajaran

yang lebih baik.

4) Refleksi

Berpedoman pada temuan fakta yang didapatkan pada siklus I,

maka hendaknya seorang guru mempunyai tindakan untuk


41

mengatasinya. Masalah-masalah yang ditemui dalam proses perbaikan

pembelajaran siklus I yaitu :

a) Sebagian besar siswa yang kurang menguasai materi

pembelajaran dikarenakan kurang memperhatikan saat guru

menerangkan materi.

b) Siswa kurang berani dalam mengungkapkan pendapat di depan

kelas.

Dengan ditemukannya permasalahan dalam pembelajaran

siklus I, maka seorang guru harus mencari solusi untuk mengatasinya

dalam siklus selanjutnya. Akan tetapi pada siklus I juga diperoleh

beberapa kemajuan-kemajuan siswa selama pembelajaran, anatara lain

a) Adanya repon siswa, mereka merespon pertanyaan-pertanyaan

dari guru dan jawaban yang disampaikan pun cukup baik.

b) Adanya peningkatan nilai belajar oleh siswa dan ketuntasan nilai

pun bertambah, meski ada sebagian siswa yang belum tuntas.

Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus I, dapat disimpulkan

bahwa masih ada siswa yang belum mencapai KKM. Selanjutnya akan

diperbaiki saat siklus selanjutnya. Diharapkan pada siklus selanjutnya

ketuntasan belajar dan mutu pendidikan dapat lebih meningkat.

b. Siklus II

1. Perencanaan (Planning)
42

Seperti tahapan pada pra siklus dan siklus I, pada siklus II juga

seorang guru melakukan sebuah perencanaan yang disusun secara

sistematik dan terarah guna mencapai sebuah keberhasilan

pembelajaran. Adapun rancangan-rancangan yang dilakukan oleh

seorang guru adalah sebagai berikut :

a) Menetapkan hari dan tanggal pelaksanaan penelitian

b) Metode pembelajaran haruslah variatif dan efektif.

c) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran 2 dan perangkat

pembelajaran lainnya.

d) Menyiapkan media berupa alat peraga benda nyata jenis-jenis

struktur kerangka tubuh manusia serta buku-buku pelajaran dan

buku referensi lain yang relevan.

e) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa dan soal-soal evaluasi

f) Menyiapkan pedoman pengamatan yang akan digunakan sebagai

acuan bagi pengamat dalam mengamati pelaksanaan kegiatan

pembelajaran.

2. Pelaksanaan (Acting)

Ada beberapa hal yang harus diubah dan diperbaiki dalam

suatu pelaksanaan pembelajaran agar perbaikan pembelajaran

selanjutnya dapat berhasil. Pada siklus 2 ada beberapa hal yang harus

dilakukan seorang, antara lain :

a) Guru menjelaskan materi tentang alat pernapasan manusia

b) Guru melakukan tanya jawab tentang alat pernapasan manusia


43

c) Guru membentuk kelompok secara heterogen terdiri dari 4 atau 5

anak dan tiap-tiap anak dalam kelompok diberi soal yang berbeda.

d) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan soal masing-masing

dan menetapkan anggota ahli yang akan tergabung dalam

kelompok ahli

e) Guru menyiapkan alat peraga benda nyata jenis-jenis struktur

kerangka tubuh manusia yang akan dibagikan kepada masing-

masing kelompok ahli.

f) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan

berdiskusi membahas soal yang diberikan dan saling membantu

untuk menguasai topik soal tersebut.

g) Setelah memahami materi, kelompok ahli kembali ke kelompok

masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada teman di

kelompoknya

h) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

i) Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran

3. Pengamatan (Observing)

Masih seperti siklus-siklus sebelumnya, pada pengamatan

yang dilakukan di siklus II seorang guru masih membutuhkan dan

bekerja sama dengan teman sejawat untuk mengamati dalam proses

pembelajarannya, apakah efektif atau tidak. Pengamatan ditekankan

pada kemapuan seorang guru dalam menyampaikan materi pada siswa,

apakah siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran yang diberikan atau

belum? serta apakah seorang guru dalam menyampaikan materi sudah


44

efektif dan efisien atau belum? Maka semua itu diamati oleh teman

sejawat agar dapat diketahui segala kekurangannya.

4. Refleksi

Berdasarkan temuan yang didapatkan dalam pembelajaran,

ternyata perlu adanya suatu perbaikan yang berkelanjutan yang

dilakukan oleh guru. Guru perlu memperhatikan cara dalam

menyampaikan materi, penyampaian materi harus dengan banyak

metode yang dikombinasikan agar materi yang disampaikan dapat

diterima siswa dengan mudah. Guru lebih memotivasi siswa agar

memiliki minat belajar yang tinggi, guru berusaha agar siswa lebih

berani berpartisipasi dalam menyampaikan pendapatnya tanpa rasa

takut dan malu.

Seorang guru harus mempunyai inisiatif dan tindakan untuk

mengatasi segala kekurangan dalam pembelajaran. Seorang guru juga

perlu melakukan inovasi dan perubahan-perubahan guna memperoleh

sebuah cara yang dapat digunakan untuk mengatasi segala

permasalahan yang ada di dalam suatu pembelajaran tersebut.

Perbaikan-perbaikan harus terfokus pada kekurangan atau kelemahan

siswa yang mengalami kendala dalam belajar. Fokus itu sendiri harus

dibarengi dengan pemberian motivasi dan menumbuhkan minat belajar

terhadap para siswa sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran

dengan baik.

Setelah merangsang minat belajar siswa, maka sorang guru

harus berusaha menjadikan siswa agar lebih aktif dalam mengikuti


45

pembelajaran, maka akan diperoleh sutu proses yang mudah diarahkan

sesuai strategi dan rencana guru untuk memperoleh pembelajaran yang

efektif dan berhasil. Selain itu guru juga harus memahami bahwa setiap

siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu

pembelajaran yang dilakukan haruslah variatif dan sesuai dengan

kemampuan peserta didik secara individu maupun kelompok. Dengan

pemberian pembelajaran yang terarah maka bisa dipastikan

pembelajaran akan berhasil dilaksanakan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


46

A. Deskripsi Pra siklus

Kondisi awal atau pra siklus, merupakan kondisi siswa sebelum

dilaksanakannya pembelajaran IPA dengan mengunakan media Torso pada materi

struktur kerangka tubuh manusia . Sebelum dilakukan tindakan kelas siswa diberi

pretes (tes awal) untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman siswa tentang

fungsi organ manusia. Tes dilakukan dengan memberi 10 butir soal. Kemudian

dinilai dan diperoleh hasil seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 4.1
Analisis Data Kuantitatif Prasiklus (Kondisi Awal)

Banyaknya Frekwensi
No Nilai Ketuntasan
Siswa relatif
1 100
2 90
3 80 2 9% Tuntas
4 70 3 14 % Tuntas
5 60 2 9% Tuntas
6 50 10 45 % Belum Tuntas
7 30 3 14 % Belum Tuntas
20 2 9% Belum Tuntas
Jumlah siswa 22
Jumlah nilai 1140
Rata-rata 51,62

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil dari tes awal

menujukkan bahwa 15 anak atau 68% dibawah ketuntasan, nilai rata-rata 51,82

dan prosentase ketuntasan hanya 32% atau 7 anak.

Gambar 4.1. Grafik Batang


46 hasil Pra Siklus

PRA SIKLUS
80
70
60
50
40
30
20
Tuntas Belum Tuntas

Tuntas Belum Tuntas Column1


47

B. Deskripsi Siklus I

Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas pada siklus I

merupakan bentuk usaha perbaikan pembelajaran seorang guru dari hasil

pembelajaran sebelumnya. Pada perbaikan pembelajarn siklus I guru sudah

menerapkan pembelajaran secara berkelompok dengan menggunakan media Torso

Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus I adalah sebagai

berikut :

I. Siklus I

a. Perencanaan

1) Menetapkan hari dan tanggal pelaksanaan penelitian

2) Materi yang akan disampaikan haruslah dikuasai oleh guru dan materi

harus disusun sedemikian rupa agar dapat memperbaiki pembelajaran

itu sendiri

3) Metode pembelajaran haruslah variatif dan efektif.

4) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran 1 dan perangkat

pembelajaran lainnya.

5) Menyiapkan media berupa media serta buku-buku pelajaran dan buku

referensi lain yang relevan.


48

6) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa dan soal-soal evaluasi

7) Menyiapkan pedoman pengamatan yang akan digunakan sebagai acuan

bagi pengamat dalam mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pada siklus I ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru,

antara lain :

1) Guru menjelaskan pengertian jenis dan struktur kerangka tubuh

manusia

2) Guru menunjukan bentuk-bentuk struktur kerangka tubuh manusia

beserta fungsinya.

3) Siswa menyimpulkan manfaat dan kegunaan bentuk-bentuk struktur

kerangka tubuh manusia

4) Guru melakukan tanya jawab tentang materi struktur kerangka tubuh

manusia dengan bantuan media Torso

5) Guru membentuk kelompok secara heterogen terdiri dari 4 atau 5 anak

dan tiap-tiap anak dalam kelompok diberi soal yang berbeda.

6) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan berdiskusi

membahas soal yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai

topik soal tersebut.

7) Setelah memahami materi, kelompok ahli kembali ke kelompok

masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada teman di

kelompoknya

8) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

9) Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran


49

c. Pengamatan (Observasi)

Pada pengamatan yang dilakukan di siklus I, seorang guru masih

membutuhkan dan bekerja sama dengan teman sejawat untuk mengamati

suatu pembelajaran. Pengamatan ditekankan pada kemampuan seorang guru

dalam menyampaikan materi-materi pada siswa, apakah siswa sudah bisa

mengikuti pembelajaran yang diberikan atau belum? serta apakah seorang

guru dalam menyampaikan materi sudah efektif dan efisien atau belum?

Semua itu diamati oleh teman sejawat agar dapat diketahui segala

kekurangannya agar nantinya dapat diperbaiki lagi guna meningkatkan

pembelajaran yang lebih baik.

d. Refleksi

Berpedoman pada temuan fakta yang didapatkan pada siklus I, maka

hendaknya seorang guru mempunyai tindakan untuk mengatasinya.

Masalah-masalah yang ditemui dalam proses perbaikan pembelajaran siklus

I yaitu :

1) Sebagian besar siswa yang kurang menguasai materi pembelajaran

dikarenakan kurang memperhatikan saat guru menerangkan materi.

2) Siswa kurang berani dalam mengungkapkan pendapat di depan kelas.

Dengan ditemukannya permasalahan dalam pembelajaran siklus I,

maka seorang guru harus mencari solusi untuk mengatasinya dalam siklus

selanjutnya. Akan tetapi pada siklus I juga diperoleh beberapa kemajuan-

kemajuan siswa selama pembelajaran, anatara lain :

1) Adanya repon siswa, mereka merespon pertanyaan-pertanyaan dari guru

dan jawaban yang disampaikan pun cukup baik.


50

2) Adanya peningkatan nilai belajar oleh siswa dan ketuntasan nilai pun

bertambah, meski ada sebagian siswa yang belum tuntas.

Tabel 4.2 Tabel Hasil Belajar IPA Siklus I

NO Nama Nilai Katagori


1 Afni Khoirunisa 50 Belum Tuntas
2 Agus Riyanto 50 Belum Tuntas
3 Akbar Dwi Nugroh 80 Tuntas
4 Akhmad Bagas Prasetyo 60 Tuntas
5 Ananda Dimas Alfajri 80 Tuntas
6 Andriyan Dwijaya Kusuma 60 Tuntas
7 Auliya Fauzia 60 Tuntas
8 Delinda Avindini 50 Belum Tuntas
9 Devi Oktaviani 70 Tuntas
10 Ela Safiya 60 Tuntas
11 Gunawan Santoso 70 Tuntas
12 Irena Al Qarni 90 Tuntas
13 Irwan Kusnedi 70 Tuntas
14 Laeli Rosnani 70 Tuntas
15 Lutfiyah kalam 60 Tuntas
16 M. Faridi 60 Tuntas
17 Rafi Rahma Wijaya 70 Tuntas
18 Raka Ardhianto 60 Tuntas
19 Sir Aflah Dwi Praya 60 Tuntas
20 Uti Ajaroh 50 Belum Tuntas
21 Wahyu Ardiatama 50 Belum Tuntas
22 Zahra Fatimah 80 Tuntas
Jumlah 1.410
Rata-rata 64,09 Cukup.

Interval penilaian secara keseluruhan.


1. Sangat baik = 86 – 100
2. Baik = 70 – 85
3. Cukup = 56 – 69
4. Kurang = 0 – 55

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 60 maka

data dari tabel di atas disimpulkan bahwa :


51

1. Peserta didik tuntas berdasarkan KKM sejumlah 17 dari 22 siswa (77,27

%)

2. Peserta didik belum tuntas berdasarkan KKM sejumlah 5 dari 22 siswa

(22,73%)

3. Rata-rata nilai secara klasikal adalah 64,09

Pada pembelajaran Siklus I penulis menitik beratkan pada

pemanfaatan alat peraga Torso pernapasan manusia dalam pembelajaran.

Dengan penggunaan alat peraga pernapasan manusia yang dipasang guru,

siswa selanjutnya mengelompokan alat pernapasan manusia.

Pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi dan motivasi

kepada siswa dengan tujuan agar siswa lebih fokus dalam pembelajaran,

selanjutnya memberikan tugas kelompok dengan penggunaan media Torso

setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya

di depan kelas, setelah pemberian tugas kelompok dilanjutkan evaluasi

terhadap materi yang telah dipelajari. Hasil evaluasi merupakan masukan

bagi guru untuk memperbaiki pembelajaran dan penilaian terhadap

penguasaan materi pada diri siswa.

Adapun tingkat keaktifan peserta didik selama kegiatan

pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel. 4.3 Kategori hasil belajar siklus I

Frekwens
No Katagori interval Persen
i
52

1 Sangat baik 86 - 100 1 5%


2 Baik 70 - 80 8 36 %
3 Cukup 56 - 69 8 36 %
4 Kurang 0 - 55 5 23 %
22 100 %

Menurut data tabel 2 di atas menunjukkan perolehan hasil belajar

IPA materi alat pernapasan manusia dengan dengan menggunakan media

gambar, bahwa dari 22 siswa mengalami ketuntasan belajar sebanyak

77,27%, sedangkan 22,73% siswa belum tuntas dalam belajar, hal ini

menunjukkan bahwa 17 siswa mengalami ketuntasan belajar, dan 5 siswa

belum tuntas. Rerata 64,09, nilai tertinggi 90, dan nilai terendah 50.

Gambar 4.2. Grafik Batang hasil Siklus I

SIKLUS I
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Tuntas Belum tuntas

Series 1 Series 2 Series 3

Melihat tabel dan grifik batang data keaktifan siswa diatas, maka

tingkat keaktifan peserta didik dalam siklus I cukup meningkat. Hal ini

disebabkan karena dalam kegiatan pembelajaran sudah ada alat peraga

Torso sehingga peserta didik termotivasi untuk memahami materi yang

disampaikan oleh guru


53

C. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan

Seperti tahapan pada pra siklus dan siklus I, pada siklus II juga seorang

guru melakukan sebuah perencanaan yang disusun secara sistematik dan

terarah guna mencapai sebuah keberhasilan pembelajaran. Adapun rancangan-

rancangan yang dilakukan oleh seorang guru adalah sebagai berikut :

a) Menetapkan hari dan tanggal pelaksanaan penelitian

b) Metode pembelajaran haruslah variatif dan efektif.

c) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran 2 dan perangkat pembelajaran

lainnya.

d) Menyiapkan media berupa alat peraga benda nyata jenis-jenis alat

pernapasan manusia serta buku-buku pelajaran dan buku referensi lain

yang relevan.

e) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa dan soal-soal evaluasi

f) Menyiapkan pedoman pengamatan yang akan digunakan sebagai acuan

bagi pengamat dalam mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Ada beberapa hal yang harus diubah dan diperbaiki dalam suatu

pelaksanaan pembelajaran agar perbaikan pembelajaran selanjutnya dapat

berhasil. Pada siklus 2 ada beberapa hal yang harus dilakukan seorang, antara

lain :

a) Guru menjelaskan materi tentang jens-jenis dan fungsi alat pernapasan

manusia
54

b) Guru melakukan tanya jawab tentang ljenis –jenis alat pernapasan dan

beberapa organ yang merupakan alat pernapasan manusia

c) Guru membentuk kelompok secara heterogen terdiri dari 4 atau 5 anak dan

tiap-tiap anak dalam kelompok diberi soal yang berbeda.

d) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan soal masing-masing dan

menetapkan anggota ahli yang akan tergabung dalam kelompok ahli

e) Guru menyiapkan alat peraga benda nyata jenis-jenis alat pernapasan

manusia yang akan dibagikan kepada masing-masing kelompok ahli.

f) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan berdiskusi

membahas soal yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai

topik soal tersebut.

g) Setelah memahami materi, kelompok ahli kembali ke kelompok masing-

masing, kemudian menjelaskan materi kepada teman di kelompoknya

h) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

i) Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran

3. Pengamatan (Observasi)

Masih seperti siklus-siklus sebelumnya, pada pengamatan yang

dilakukan di siklus II seorang guru masih membutuhkan dan bekerja sama

dengan teman sejawat untuk mengamati dalam proses pembelajarannya,

apakah efektif atau tidak. Pengamatan ditekankan pada kemapuan seorang guru

dalam menyampaikan materi pada siswa, apakah siswa sudah bisa mengikuti

pembelajaran yang diberikan atau belum? serta apakah seorang guru dalam

menyampaikan materi sudah efektif dan efisien atau belum? Maka semua itu

diamati oleh teman sejawat agar dapat diketahui segala kekurangannya.


55

4. Refleksi

Berdasarkan temuan yang didapatkan dalam pembelajaran, ternyata

perlu adanya suatu perbaikan yang berkelanjutan yang dilakukan oleh guru.

Guru perlu memperhatikan cara dalam menyampaikan materi, penyampaian

materi harus dengan banyak metode yang dikombinasikan agar materi yang

disampaikan dapat diterima siswa dengan mudah. Guru lebih memotivasi siswa

agar memiliki minat belajar yang tinggi, guru berusaha agar siswa lebih berani

berpartisipasi dalam menyampaikan pendapatnya tanpa rasa takut dan malu.

Seorang guru harus mempunyai inisiatif dan tindakan untuk mengatasi

segala kekurangan dalam pembelajaran. Seorang guru juga perlu melakukan

inovasi dan perubahan-perubahan guna memperoleh sebuah cara yang dapat

digunakan untuk mengatasi segala permasalahan yang ada di dalam suatu

pembelajaran tersebut. Perbaikan-perbaikan harus terfokus pada kekurangan

atau kelemahan siswa yang mengalami kendala dalam belajar. Fokus itu sendiri

harus dibarengi dengan pemberian motivasi dan menumbuhkan minat belajar

terhadap para siswa sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

baik.

Tabel 4.4 Data Nilai Hasil Belajar Siklus II

NO Nama Nilai Katagori


1 Afni Khoirunisa 60 Tuntas
56

2 Agus Riyanto 70 Tuntas


3 Akbar Dwi Nugroh 90 Tuntas
4 Akhmad Bagas Prasetyo 70 Tuntas
5 Ananda Dimas Alfajri 90 Tuntas
6 Andriyan Dwijaya Kusuma 75 Tuntas
7 Auliya Fauzia 70 Tuntas
8 Delinda Avindini 50 Belum Tuntas
9 Devi Oktaviani 70 Tuntas
10 Ela Safiya 60 Tuntas
11 Gunawan Santoso 80 Tuntas
12 Irena Al Qarni 100 Tuntas
13 Irwan Kusnedi 80 Tuntas
14 Laeli Rosnani 80 Tuntas
15 Lutfiyah kalam 70 Tuntas
16 M. Faridi 70 Tuntas
17 Rafi Rahma Wijaya 85 Tuntas
18 Raka Ardhianto 70 Tuntas
19 Sir Aflah Dwi Praya 70 Tuntas
20 Uti Ajaroh 65 Tuntas
21 Wahyu Ardiatama 70 Tuntas
22 Zahra Fatimah 100 Tuntas
Jumlah 1620
Rata-rata 74,77 BAIK
Nilai tertinggi 100
Nilai terrendah 50

Tabel 4.5 Tabel Hasil Belajar Matematika Siklus II


Banyaknya Frekwensi
No Nilai Ketuntasan
Siswa relatif
1 100 2 9% Tuntas
2 90 2 9% Tuntas
3 85 1 5% Tuntas
4 80 4 18 % Tuntas
5 75 1 5% Tuntas
6 70 6 27 % Tuntas
7 65 1 5% Tuntas
8 60 4 18 % Tuntas
9 50 1 5% Belum Tuntas
Jumlahsiswa 22 100 %
Jumlah nilai 1645
Rata-rata 74,77
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 50
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70 maka data

dari tabel di atas disimpulkan bahwa :


57

1. Peserta didik tuntas berdasarkan KKM sejumlah 21 dari 22 siswa (95%)

2. Peserta didik belum tuntas berdasarkan KKM sejumlah 1 dari 22 siswa (5

%)

3. Rata-rata nilai secara klasikal adalah 74,77

Adapun tingkat keaktifan peserta didik selama kegiatan pembelajaran

pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel. 4.6 Kategori hasil belajar siklus II

No Katagori interval Frekwensi Persen


1 Sangat baik 85 - 100 5 23 %
2 Baik 70 - 80 13 59 %
3 Cukup 55 - 69 3 14 %
4 Kurang 0 - 50 1 5%
22 100 %

Gambar 4.3.Grafik Persentase Ketuntasan Belajar IPA Siklus II

SIKLUS II

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Tuntas Belum Tuntas

Series 1 Series 2 Series 3

Diagram di atas terlihat bahwa telah diadakan tindakan siklus I dan

siklus II tes siswa mengalami peningkatan Nilai tertinggi pada pra siklus 80,

nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan pada siklus II, 100 ini berarti ada

peningkatan nilai sebesar 20 poin, nilai terendah pada pra siklus 30, nilai
58

terendah pada siklus I maupun siklus II adalah 50. Rata-rata nilai siswa pada

pra siklus 51,82 dan pada siklus I nilai rata-rata menjadi 64,09 ini berarti ada

peningkatan sebesar 9.09 . Pada siklus II menjadi 74,63 ada peningkatan dari

siklus I sebesar 9,51

Menuru data Torso di atas menunjukan perolehan hasil belajar IPA

pada materi alat pernapasan manusia dengan menggunakan media Torso bahwa

dari 22 siswa mengalami ketuntasan belajar sebesar 95 % sedang 5% siswa

belum tuntas dalam belajar. Hal ini menunjukan bahwa 21 siswa mengalami

ketuntasan belajar, dan 1 belum tuntas

Tabel 4.7 Rekapitulasi ketuntasan Belajar Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II


No Kreteria
F % F % F %
1 Tuntas 7 32 15 68 21 95
2 Belum Tuntas 15 68 7 32 1 5
3 Nilai Tertinggi 80 - 90 - 100 -
4 Nilai Terendah 30 - 50 - 50 -
Jumlah 22 100 22 100 22

Dari tabel ketuntasan belajar di atas terlihat bahwa ketuntasan belajar

siswa mengalami kenaikan. Pada pra siklus siswa yang tuntas ada 7 anak dari

22 anak atau sebesar 32%, sedangkan pada siklus I naik menjadi 17 anak atau

68%, ada kenaikan sebesar 36%. Dan pada siklus II anak yang tuntas menjadi

21 anak atau 95% ini juga ada kenaikan dari siklus I sebesar 28%.

Kentutasan belajar IPA tersebut sudah mencapai target yang diinginkan

seperti pada indikator keberhasilan yaitu 75 % siswa mengalami ketuntasan

belajar individu dengan nilai ≥ 60.

D. Perubahan Tingkah Laku


59

Jika diperhatikan perubahan tingkah laku peserta didik pada siklus I,

keaktifan dan respon peserta didik ada peningkatan dibandingkan keaktifan

peserta didik pada pra siklus akan tetapi pada aktivitas membacakan hasil diskusi,

keaktifan peserta didik masih kurang karena masih menemui beberapa kesulitan

dalam membacakan hasil diskusi tersebut, hal ini dikarenakan peserta didik tidak

terbiasa berbicara di depan teman-temannya jadi hanya beberapa orang saja yang

berani menyampaikan hasil diskusinya. Selanjutnya pada siklus II, keaktifan dan

respon peserta didik selama pembelajaran menunjukkan perubahan yang

signifikan. Mulai dari aktifitas diskusi, penyampaian pendapat saat diskusi,

menyimpulkan materi, dan mengerjakan soal, peserta didik menunjukkan

perhatian sesuai yang diharapkan guru. Setiap peserta didik sudah berani untuk

membacakan hasil diskusinya di depan teman-temannya.

E. Tanggapan Peserta didik

Setelah peneliti selesai dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus

II, selanjutnya peneliti juga meminta kepada peserta didik untuk memberikan

kritik, saran ataupun tanggapan terhadap pembelajaran tentang pemanfaatkan

media Torso Peserta didik diminta untuk menulis tanggapan tersebut sesuai

dengan apa yang mereka alami dan rasakan selama pembelajaran. Berikut salinan

dari tanggapan beberapa peserta didik.

a) (R-4) menulis:

 Belajar dengan media Torso tidak bingung

 Dengan penggunaan media Torso mau tidak mau saya harus bisa

berbicara di depan teman-teman.

b) (R-7) menulis:
60

 Asyiknya belajar sambil bermain jadi tidak bosan

 Dengan kerja kelompok kita bisa berdiskusi dengan teman-teman

a) Saya sangat senang dengan media Torso karena teman saya yang

tadinya pendiam akhirnya berani berbicara di kelompoknya. (R-9)

c) Supaya jadi anak pandai jangan banyak bergurau kalau lagi diskusi kelompok

(R-13)\

d) Dengan media Torso kita bisa lebih percaya diri (R-14)

e) Asiknya belajar kelompok pakai alat peraga kita jadi mudah menerima

pelajaran (R-16)

BAB V
61

PENUTUP

A. Simpulan

Dengan melaksanakan perbaikan melalui Siklus I dan Siklus II, maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa “Penggunaan media torso dapat

meningkatkan hasil belajar siswa”.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan optimal akan

membantu siswa dalam proses belajar, lebih-lebih pada tingkat Sekolah Dasar.

Disamping itu, penggunaan media Torso sebagai strategi pembelajaran akan

sangat tepat karena media Torso merupakan media nyata yang dapat dilihat

dengan indra penglihatan yang digunakan untuk membantu menyampaikan isi

atau materi pelajaran. Dari hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan jelas

bahwa penggunaan media yang tepat dan pemanfaatan metode yang bervariasi

dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran tentang

struktur kerangka tubuh manusia pada siswa kelas IV semester I SDN Gegerkunci

02 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2016/2017

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai

berikut:

1. Perolehan nilai pra siklus yaitu sebesar 68 %.yang belum tuntas Hal ini

disebabkan belum menggunakan media gambar.

2. Perolehan nilau siklus I, yaitu sebesar 68 %. yang tuntas Hal ini disebabkan

sudah menggunakan media Torso dan menggunakan metode bervariasi.

3. Perolehan nilai Siklus II, yaitu sebesar 95 % yang tuntas. Hal ini disebabkan

sudah diberikan materi dengan menggunakan media gambar.


61
62

Berdasarkan perolehan nilai yang selalu meningkat tersebut, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media Torso dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

B. Saran

Untuk keberhasilan pembelajaran IPA terutama meningkatkan

penguasaan materi oleh siswa, maka sebaiknya :

1. Bagi guru

Sebaiknya guru mau menggunakan media Torso serta menggunakan model

pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran.

2. Bagi siswa

Sebaiknya siswa dalam mengikuti pelajaran harus lebih efektif, demi

meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.

3. Bagi sekolah

Sebaiknya sekolah lebih mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran

supaya dapat meningkatkan mutu pembelajaran serta lulusan yang

berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA
63

Ace Suryadi dan H. AR. Tilar Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata
Pelajaran IPA. Jakarta.
Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
BSNP. 2007. Standar Isi Mata Pelajaran SD/ MI. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
Carin (1997), Moh. Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran
MatematkaA. Jakarta
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya
Heinich, R & Moenda, M.1996. Instructional Media and Technologies for Learning.
New Jersey: Prentie Hall. Mac Millan Publishing Company.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Herawati Susilo (1998) Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya
Haryanto, 2004, Sains untuk SD Kelas V, Erlangga, Jakarta: PT Glora Aksara
Hamalik. Oemar, 2010, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung :Sinar Baru
Algersindo.Pratama.
H. W. Fowler Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2002:1207),
John Elliot (dalam Burns 1999: 27-33) Context Teaching and Learning Menjadikan
Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Terjemahan Ibnu
Setiawan. Bandung: Kaifa
Lapono, Nabisi. dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Departemen Pendidikan
Nasional
Lefrancois,1985. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
M. Iskandar, Srini.2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV
Maulana
Mulyati Arifin 2009, Ilmu Pengetahuan Alam 5 : untuk Sekolah Dasar Kelas V Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009., Hal 120 – 129
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press
64

Rustaman, Nuryani, 2011, Materi dan Pembelajaran IPS SD, Jakarta: Universitas
Terbuka.
Raka Joni mengutip Marzano (1992) Penerapan model pembelajaran make a match
untuk meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Oro-oro Dowo.
Malang. Online (http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod =detail&id=55238)
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudjana. (2002:198);, Teknologi Pengajaran, Bandung :Sinar Baru Algersindo.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosda Karya.
Sudjana. Nana, 2003, Teknologi Pengajaran, Bandung :Sinar Baru Algersindo.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Laerning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sumardi, Yosep, dkk, 2008, Konsep Dasar IPA di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudjana.Nana, 2009, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algersindo.
Sapriyati. Amalia, 2008, Pembelajaran IPA di SD, Jakarta:Universitas Terbuka
Sulistiowati, 2009, Ilmu Pengetahuan Alam 5 : untuk Sekolah Dasar Kelas V, Erika
Ester Cherlya Jakarta.Hal 3 – 5

Thomas B. Roberts (dalam Lapono dkk, 2008 Cooperative Learning Teori, Riset dan
Praktek. Bandung: Nusa Media.
Wardhani IGAK, dkk, 2010, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas
Terbuka.

Lampiran 1
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
DINAS PENDIDIKAN
65

SD NEGERI GEGERKUNCI 02
Alamat : Jln Raya Utara Gegerkunci -Kec.Songgom, BrebesKode Pos 52266

SURAT IJIN PENELITIAN


Nomor : 421.2 / 017 / 2016

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : SARONI, S.PD. , S.Pd.
NIP : 19630308 199111 1 001
Pangkat / Gol.Ruang : Pembina / IV a
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SD Negeri Gegerkunci 02
Dengan ini memberikan ijin kepada :.
Nama : ABDUL KHALIK, S.Pd.SD
NIP : 19630419 199211 1 002
Pangkat / Gol.Ruang : Penata / III c
Jabatan : Guru Kelas V
Unit Kerja : SD Negeri Gegerkunci 02

Untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan


Kelas Mata Pelajaran IPA di Kelas V pada tanggal 10 September 22016 dan
tanggal 17 September 22016 Tahun Pelajaran 2016/2017 .
Demikian surat ijin ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di : Gegerkunci
Pada tanggal : 4 September 2016
Kepala SD Negeri Gegerkunci 02

Saroni, S.P.d. , S.Pd.


NIP 19630308 199111 1 001

Lampiran 2
66

SURAT PERNYATAAN TEMAN SEJAWAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Abdul Khalik, S.Pd.SD
NIP : 19630419 199211 1 002
Unit Kerja : SDN Gegerkunci 02 UPTD Pendidikan Kec.Songgom
menyatakan bahwa :
Nama : Cipto Hadi, S.Pd.SD
NIP : 19690411 200312 1 003
Unit Kerja : SDN Gegerkunci 02 UPTD Pendidikan Kec.Brebes
adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran IPA dengan materi struktur kerangka tubuh manusia yang
dilaksanakan di kelas V semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 SDN Gegerkunci
02 UPTD Pendidikan Kecamatan Songgom
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Gegerkunci , 05 September 2016


Teman sejawat, Yang membuat pernyataan
Peneliti,

Cipto Hadi, S.Pd.SD Abdul Khalik, S.Pd.SD


NIP 19630419 199211 1 002
NIP 19690411 200312 1 003

Lampiran 3
DAFTAR NILAI PRA SIKLUS
67

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas/ Semester : V/ 1
Kompetensi dasar : 1.1. Mengidentifikasi struktur rangka tubuh manusia

Ketuntasan Belajar
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Belum
1 Afni Khoirunisa 30 √
2 Agus Riyanto 50 √
3 Akbar Dwi Nugroh 70 √
4 Akhmad Bagas Prasetyo 30 √
5 Ananda Dimas Alfajri 70 √
6 Andriyan Dwijaya Kusuma 20 √
7 Auliya Fauzia 50 √
8 Delinda Avindini 20 √
9 Devi Oktaviani 50 √
10 Ela Safiya 50 √
11 Gunawan Santoso 50 √
12 Irena Al Qarni 80 √
13 Irwan Kusnedi 60 √
14 Laeli Rosnani 50 √
15 Lutfiyah kalam 60 √
16 M. Faridi 50 √
17 Rafi Rahma Wijaya 50 √
18 Raka Ardhianto 70 √
19 Sir Aflah Dwi Praya 50 √
20 Uti Ajaroh 50 √
21 Wahyu Ardiatama 50 √
22 Zahra Fatimah 80 √
Jumlah 1140 7 15
Rata -Rta 51,82
Gegerkunci , 14 September 2016
Pengamat

Cipto Hadi, S.Pd.SD


NIP 19690411 200312 1 003

Lampiran 4
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
68

SIKLUS I

Sekolah : SD Negeri Gegerkunci 02


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V/2
Waktu : 2 x 35 menit
Pelaksanaan : Kamis , 15 September 2016

A. Standar Kompetensi :
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya,
serta pemeliharaannya

B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya

C. Indikator :
1.1.1 Mengidentifikasi rangka tubuh manusia dan fungsinya

D. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui penjelasan guru tentang fingsi kerangka tubuh manusia , siswa dapat
menjelaskan struktur rangka tubuh manusia .
2. Melalui penjelasan guru tentang struktur struktur kerangka tubuh manusia
dan fungsinya, siswa dapat menyimpulkan bagian-bagian struktur kerangka
tubuh manusia .
3. Melaui kerja kelompok dengan penggunaan alat perag torso, siswa dapat
menjelaskan struktur kerangka tubuh manusia serta contoh-contohnya.
Tujuan Perbaikan :
1. Melalui media torso pembelajaran IPA siswa dapat menyebutkan
struktur kerangka tubuh manusia dengan benar.
69

2. Melalui kerja kelompok, siswa dapat menjelaskan struktur kerangka


tubuh manusia serta contoh-contohnya.

E. Materi Pembelajaran :
Struktur struktur kerangka tubuh manusia dan Fungsinya.
1.Kerangka Manusia
Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah diciptakan dalam bentuk
tubuh yang paling sempurna. Coba rabalah tubuhmu,
mulai dari ujung jari kaki sampai ujung kepala!
Adakah bagian yang terasa keras?
Bagian apa sajakah itu? Bagian yang terasa
keras tersebut menunjukkan adanya tulang.
Tulang-tulang tersebut bersambungan dan
tersusun secara teratur. Tulang-tulang yang
tersusun secara teratur disebut rangka tubuh.
Organ-organ penyusun pernapasan manusia,
meliputi
Tulang membantu melindungi
bagianbagian tertentu pada tubuh kita.
Misalnya, bagian yang lunak dan organ-organ
dalam penting seperti hati, jantung, paru-paru,
dan ginjal. Tulang juga membantu kita
bergerak atau melakukan kegiatan.
tempatnya.
Selain itu, tulang merupakan kerangka tubuh yang menahan dan
menjaga bentuk tubuh. Coba bayangkan bila tubuh kita tidak memiliki
rangka!
Apa yang akan terjadi? Tentu tubuh kita akan jatuh terkulai dan
tidak bisa berdiri tegak.
Apakah yang menggerakkan rangka tubuh? Bagian yang dapat
menggerakkan rangka disebut otot. Pada kehidupan sehari-hari otot
sering disebut daging. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah materi berikut
dengan saksama!
2. Bagian-Bagian Rangka
a. Rangka Kepala
70

Rabalah kepalamu sendiri-sendiri! Apa yang kamu rasakan? Terasa keras


atau lunak? Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang tengkorak
wajah dan tulang pelindung otak. Tulang-tulang tengkorak wajah terdiri
atas 2 tulang hidung, 2 tulang pipi, 2 tulang rahang atas dan tulang rahang
bawah, 2 tulang air mata, tulang langit-langit, tulang pisau luku, dan 1
tulang lidah. Tulang pelindung otak meliputi 1 tulang dahi, 1 tulang
belakang kepala, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, dan

3. Rangka Badan
Rangka badan meliputi tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, tulang
gelang bahu, dan tulang gelang panggul. Tulang belakang terdiri atas 7 ruas
tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang,5 ruas tulang
kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.
Tulang rusuk terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang dada terdiri atas tiga
bagian, yaitu tangkai atau hulu, badan, dan taju pedang. Tulang dada
merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang rusuk dan
tulang dada membentuk rongga dada.
Di atas rongga dada terdapat rangka bahu. Rangka bahu dibentuk oleh tulang
gelang bahu. Tulang gelang bahu tersusun dari sepasang tulang belikat dan
sepasang tulang selangka. Pada badan bagian bawah terdapat rangka panggul.
Rangka panggul dibentuk oleh tulang gelang panggul. Tulang gelang panggul
dibentuk oleh 2 tulang usus, 2 tulang duduk, dan 2 tulang kemaluan
71

4. Fungsi Rangka
Rangka atau tulang termasuk salah satu alat tubuh pada manusia dan hewan.
Apa yang terjadi jika tangan dan kaki kita tidak memiliki rangka di dalamnya?
Tentu kita tidak dapat berdiri tegak. Fungsi rangka bagi makhluk hidup, antara
lain, menguatkan dan menegakkan tubuh, menentukan bentuk tubuh, tempat
melekatnya otot, dan melindungi bagian-bagian tubuh yang penting dan halus.
Fungsi rangkaadalah :
1) Menguatkan dan Menegakkan Tubuh
2) Menentukan Bentuk Tubuh
3) Tempat Melekatnya Otot
4) Melindungi Bagian Tubuh yang Penting dan Halus

F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Guru memberi salam, membaca doa bersama, mengabsen siswa
b. Apersepsi
1) “Apakah kamu dapat berjalan?”
2) “Berjalan dengang menggunakan tulang apa?”
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Guru menjelaskan fungsi kerangka tubuh manusia
b. Guru menunjukan alat peraga struktur kerangka tubuh manusia
72

c. Siswa menyimpulkan manfaat / keuntungan masing masing kerangka


tubuh manusia
d. Guru menunjukan stuktur organ manusia lewat alat peraga pernapasan.
e. Guru melakukan tanya jawab tentang fungsi masing-masing kerangka
tubuh manusia dengan bantuan alat peraga
f. Guru membentuk kelompok secara heterogen terdiri dari 4 atau 5 anak dan
tiap-tiap anak dalam kelompok diberi soal yang berbeda.
g. Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan berdiskusi
membahas soal yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai
topik soal tersebut.
h. Setelah memahami materi, kelompok ahli kembali ke kelompok masing-
masing, kemudian menjelaskan materi kepada teman di kelompoknya
i. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
j. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran

3. Kegiatan Penutup (15 menit)


a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
kurang jelas.
b. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
c. Siswa menulis materi yang telah dipelajari.
d. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.
e. Guru menganalisis hasil evaluasi siswa.
G. Media dan Metode Pembelajaran
1. Media
a. Buku IPA kelas V
b. Torso
c. Torso struktur kerangka tubuh manusia
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
H. Sumber Belajar
73

 Sulistiowati, 2009, Ilmu Pengetahuan Alam 5 : untuk Sekolah Dasar Kelas V,


Erika Ester Cherlya Jakarta.Hal 3 – 5
 Mulyati Arifin 2009, Ilmu Pengetahuan Alam 5 : untuk Sekolah Dasar Kelas
V Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009., Hal 120 – 129
I. Penilaian dan Tindak Lanjut
1. Penilaian
a. Penilaian Proses
Aspek yang Dinilai Nilai
No Nama Siswa
Keaktifan Keberanian Kemandirian

b. Penilaian Tertulis
1) Teknik Penilaian : Tertulis
2) Bentuk Penilaian : Pilihan ganda dan uraian
3) Instrumen Penilaian :
a) Lembar Kerja Siswa (LKS)
b) Lembar Evaluasi
c) Kunci Jawaban
d) Teknik Penilaian

TES FORMATIF
I. Berilah tanda silang pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang benar !
1. Manusia dapat bergerak karena adanya …
a. kemauan c. sistem gerak
b. kemampuan d. sistem tulang
2. Kita dapat berjalan dengan tegak karena memiliki …
a. kaki c. leher
b. daging d. Rangka
74

3. Di bawah ini adalah bagian tubuh yang membantu manusia untuk


bergerak, kecuali ….
a. tulang c. sendi
b. otot d. Kulit
4. Rangka manusia dan hewan terbagi menjadi 3, yaitu …
a. rangka kepala – rangka badan – rangka anggota gerak
b. rangka atas – rangka bagian tengah – rangka bawah
c. badan – rangka anggota gerak – rangka kaki
d. rangka kepala – rangka tangan – rangka kaki
5. Supaya rangka tubuh kita tetap sehat, sebaiknya kita jaga dengan …
a. banyak makan makanan berlemak
b. banyak istirahat
c. banyak berolahraga
d. banyak berjemur
6. Rangka badan melindungi organ …
a. otak c. mata
b. paru-paru d. Hidung
7. Rangka tersusun oleh …
a. tulang dan daging c. tulang dan kulit
b. tulang dan otot d. tulang yang bersambungan
8. Di bawah ini termasuk tulang dari rangka anggota gerak, kecuali …
a. tulang jari tangan c. tulang hasta
b. tulang leher d. tulang kering
9. Tulang-tulang pada rangka kepala umumnya berbentuk …
a. pipa c. pendek
b. pipih d. Bulat
10. Rangka kepala disebut juga …
a. tempurung c. tengkorak
b. batok d. toraks
75

II. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan tepat !


1. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur membentuk ….
2. Rangka kepala disebut juga ….
3. Satu-satunya tulang pada rangka kepala yang dapat digerakkan adalah
tulang ….
4. Paru-paru, jantung dan hati dilindungi oleh rangka ….
5. Tulang jari tangan termasuk dalam susunan rangka ….

Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. D 6. B
2. A 7. B
3. D 8. D
4. A 9. A
5. C 10. C

II. Uraian
1. rangka
2. tengkorak
3. rahang bawah
4. rangka badan
5. anggota bergerak

Kriteria Penilaian

No Jenis soal Jumlah soal Skortiap soal Skor maksimal

1. Pilihan ganda 10 1 10
2. Uraian 5 2 10

Jumlah Skor maksimal 20

Jumlah Skor yang diperoleh


Nilai = Skor Maksimal x 100
76

2. Tindak Lanjut
a. Jika 75 % siswa mendapat nilai di atas KKM, dikatakan tuntas dan dapat
dilakukan pengayaan.
b. Jika 75 % siswa mendapat nilai kurang dari KKM, dikatakan belum tuntas
dan harus melakukan remidi.

Gegerkunci , 15 September 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

Saroni, S.Pd. Abdul Khalik, S.Pd.SD SD


NIP 19630308 199111 1 001 NIP 19630419 199211 1 002
77

Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA

Sekolah : SD Negeri Gegerkunci 02


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V/1
Pelaksanaan : Kamis , 15 September 2016

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Mari, kita perhatikan gambar berikut.

2. Coba kamu tirukan posisi duduk seperti gambar (a), (b), dan (c). Bagaimana
rasanya?
3. Apakah kamu dapat duduk lama dengan nyaman berposisikan seperti gambar?
4. Posisi duduk manakah yang paling nyaman?
5. Apakah posisi duduk dapat memengaruhi bentuk rangka?

Kelompok : ....................................................
1. ...................................................................
2. ...................................................................
3. ...................................................................
4. ...................................................................
5. ...................................................................
78

Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN I

Mata Pelajaran : IPA (Siklus I)


Kelas/Semester :V/1
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka
tubuh manusia dengan fungsinya
Pengajar : Abdul Khalik, S.Pd.SD
Kemunculan
No Aspek yang di Observasi Ada Tidak Komentar
Ada
Kegiatan Awal Guru kurang
1. Mengatur kerapian kelas √ memberikan
I 2. Menyiapkan alat-alat pelajaran √ motivasi dan
3. Mengabsen siswa √ bimbingan saat
4. Mengajukan pertanyaan apersepsi √ kerja
Kegiatan Inti kelompok
1. Guru menjelaskan materi √ sehingga siswa
2. Guru menyediakan alat peraga √ merasa
3. Guru memajang Torso yang ada kaitan √ kebingungan
dengan materi saat
4. Siswa memperhatikan media yang dipajang √ berdiskusi.
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi √ Selanjutnya
dalam proses pembelajaran agar
pemahaman
6. Guru memberikan kesempatan bertanya √
siswa
kepada siswa mengenai materi
II meningkat
7. Siswa bertanya kepada guru tentang materi √
sebaiknya guru
8. Guru memberikan motivasi agar siswa aktif √
menggunakan
dalam proses pembelajaran
alat peraga
9. Guru menciptakan suasana belajar yang √
benda nyata
Menyenangkan
pengungkit
10. Guru membimbing siswa dalam tugas kerja √
Kelompok
11. Guru membimbing siswa menyimpulkan √
materi tentang struktur kerangka tubuh
manusia
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan tes formatif √
III 2. Siswa mengerjakan tes formatif √
3. Guru menilai tes formatif √
4. Guru menganalisis hasil tes formatif √

Gegerkunci , 15 September 2016

Cipto Hadi, S.Pd.SD


79

NIP.119690411 200312 1 003


Lampiran 7
DAFTAR NILAI SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas/ Semester : V/ 1
Kompetensi dasar : 1.1. Mengidentifikasi struktur rangka tubuh manusia
Ketuntasan Belajar
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Belum
1 Afni Khoirunisa 50 - √
2 Agus Riyanto 50 - √
3 Akbar Dwi Nugroh 80 √ -
4 Akhmad Bagas Prasetyo 60 √ -
5 Ananda Dimas Alfajri 80 √ -
6 Andriyan Dwijaya Kusuma 60 √ -
7 Auliya Fauzia 60 √ -
8 Delinda Avindini 50 - √
9 Devi Oktaviani 70 √ -
10 Ela Safiya 60 √ -
11 Gunawan Santoso 70 √ -
12 Irena Al Qarni 90 √ -
13 Irwan Kusnedi 70 √ -
14 Laeli Rosnani 70 √ -
15 Lutfiyah kalam 60 √ -
16 M. Faridi 60 √ -
17 Rafi Rahma Wijaya 70 √ -
18 Raka Ardhianto 60 √ -
19 Sir Aflah Dwi Praya 60 √ -
20 Uti Ajaroh 50 - √
21 Wahyu Ardiatama 50 - √
22 Zahra Fatimah 80 √ -
Jumlah 1.410 17 5
Rata-rata 64,09
Gegerkunci 15 September 2016
Pengamat

Cipto Hadi, S.Pd.SD


80

NIP 119690411 200312 1 003

Lampiran 8
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2

Sekolah : SD Negeri Gegerkunci 02


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V/2
Waktu : 2 x 35 menit
Pelaksanaan : Kamis , 22 September 2016

A. Standar Kompetensi :
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya,
serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya
C. Indikator :
1.1.1 Mengidentifikasi rangka tubuh manusia dan fungsinya
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui penjelasan guru tentang fingsi kerangka tubuh manusia , siswa dapat
menjelaskan struktur rangka tubuh manusia .
2. Melalui penjelasan guru tentang struktur struktur kerangka tubuh manusia
dan fungsinya, siswa dapat menyimpulkan bagian-bagian struktur kerangka
tubuh manusia .
3. Melaui kerja kelompok dengan penggunaan alat perag torso, siswa dapat
menjelaskan struktur kerangka tubuh manusia serta contoh-contohnya.
Tujuan Perbaikan :
1. Melalui media torso pembelajaran IPA siswa dapat menyebutkan struktur
kerangka tubuh manusia dengan benar.
2. Melalui kerja kelompok, siswa dapat menjelaskan struktur kerangka tubuh
manusia serta contoh-contohnya.
81

E. Materi Pembelajaran :
Struktur struktur kerangka tubuh manusia dan Fungsinya.
1.Kerangka Manusia
Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah diciptakan dalam bentuk
tubuh yang paling sempurna. Coba rabalah tubuhmu,
mulai dari ujung jari kaki sampai ujung kepala!
Adakah bagian yang terasa keras?
Bagian apa sajakah itu? Bagian yang terasa
keras tersebut menunjukkan adanya tulang.
Tulang-tulang tersebut bersambungan dan
tersusun secara teratur. Tulang-tulang yang
tersusun secara teratur disebut rangka tubuh.
Organ-organ penyusun pernapasan manusia,
meliputi
Tulang membantu melindungi
bagianbagian tertentu pada tubuh kita.
Misalnya, bagian yang lunak dan organ-organ
dalam penting seperti hati, jantung, paru-paru,
dan ginjal. Tulang juga membantu kita
bergerak atau melakukan kegiatan.
tempatnya.
Selain itu, tulang merupakan kerangka tubuh yang menahan dan
menjaga bentuk tubuh. Coba bayangkan bila tubuh kita tidak memiliki
rangka!
Apa yang akan terjadi? Tentu tubuh kita akan jatuh terkulai dan
tidak bisa berdiri tegak.
Apakah yang menggerakkan rangka tubuh? Bagian yang dapat
menggerakkan rangka disebut otot. Pada kehidupan sehari-hari otot
sering disebut daging. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah materi berikut
dengan saksama!
2. Bagian-Bagian Rangka
82

2. Rangka Kepala

Rabalah kepalamu sendiri-sendiri! Apa yang kamu rasakan? Terasa keras


atau lunak? Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang tengkorak
wajah dan tulang pelindung otak. Tulang-tulang tengkorak wajah terdiri
atas 2 tulang hidung, 2 tulang pipi, 2 tulang rahang atas dan tulang rahang
bawah, 2 tulang air mata, tulang langit-langit, tulang pisau luku, dan 1
tulang lidah. Tulang pelindung otak meliputi 1 tulang dahi, 1 tulang
belakang kepala, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, dan

3. Rangka Badan
Rangka badan meliputi tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, tulang
gelang bahu, dan tulang gelang panggul. Tulang belakang terdiri atas 7 ruas
tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang,5 ruas tulang
kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.
Tulang rusuk terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang dada terdiri atas tiga
bagian, yaitu tangkai atau hulu, badan, dan taju pedang. Tulang dada
merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang rusuk dan
tulang dada membentuk rongga dada.
Di atas rongga dada terdapat rangka bahu. Rangka bahu dibentuk oleh tulang
gelang bahu. Tulang gelang bahu tersusun dari sepasang tulang belikat dan
sepasang tulang selangka. Pada badan bagian bawah terdapat rangka panggul.
83

Rangka panggul dibentuk oleh tulang gelang panggul. Tulang gelang panggul
dibentuk oleh 2 tulang usus, 2 tulang duduk, dan 2 tulang kemaluan

4. Fungsi Rangka
Rangka atau tulang termasuk salah satu alat tubuh pada manusia dan hewan.
Apa yang terjadi jika tangan dan kaki kita tidak memiliki rangka di dalamnya?
Tentu kita tidak dapat berdiri tegak. Fungsi rangka bagi makhluk hidup, antara
lain, menguatkan dan menegakkan tubuh, menentukan bentuk tubuh, tempat
melekatnya otot, dan melindungi bagian-bagian tubuh yang penting dan halus.
Fungsi rangkaadalah :
5) Menguatkan dan Menegakkan Tubuh
6) Menentukan Bentuk Tubuh
7) Tempat Melekatnya Otot
8) Melindungi Bagian Tubuh yang Penting dan Halus

F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Guru memberi salam, membaca doa bersama, mengabsen siswa
b. Apersepsi
84

1) “Apakah kamu dapat berjalan?”


2) “berjalan dengang menggunakan tulang apa?”
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Guru menjelaskan fungsi kerangka tubuh manusia
b. Guru menunjukan alat peraga struktur kerangka tubuh manusia
c. Siswa menyimpulkan manfaat / keuntungan masing masing kerangka
tubuh manusia
d. Guru menunjukan stuktur organ manusia lewat alat peraga pernapasan.
e. Guru melakukan tanya jawab tentang fungsi masing-masing kerangka
tubuh manusia dengan bantuan alat peraga
f. Guru membentuk kelompok secara heterogen terdiri dari 4 atau 5 anak dan
tiap-tiap anak dalam kelompok diberi soal yang berbeda.
g. Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan berdiskusi
membahas soal yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai
topik soal tersebut.
h. Setelah memahami materi, kelompok ahli kembali ke kelompok masing-
masing, kemudian menjelaskan materi kepada teman di kelompoknya
i. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
j. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran

3. Kegiatan Penutup (15 menit)


a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
kurang jelas.
b. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
c. Siswa menulis materi yang telah dipelajari.
d. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.
e. Guru menganalisis hasil evaluasi siswa.
G. Media dan Metode Pembelajaran
1. Media
a. Buku IPA kelas V
b. Torso
c. Torso struktur kerangka tubuh manusia
85

2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
H. Sumber Belajar
 Sulistiowati, 2009, Ilmu Pengetahuan Alam 5 : untuk Sekolah Dasar Kelas V,
Erika Ester Cherlya Jakarta.Hal 3 – 5
 Mulyati Arifin 2009, Ilmu Pengetahuan Alam 5 : untuk Sekolah Dasar Kelas
V Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009., Hal 120 – 129
I. Penilaian dan Tindak Lanjut
1. Penilaian
a. Penilaian Proses
Aspek yang Dinilai Nilai
No Nama Siswa
Keaktifan Keberanian Kemandirian

b. Penilaian Tertulis
1) Teknik Penilaian : Tertulis
2) Bentuk Penilaian : Pilihan ganda dan uraian
3) Instrumen Penilaian :
a) Lembar Kerja Siswa (LKS)
b) Lembar Evaluasi
c) Kunci Jawaban
d) Teknik Penilaian

TES FORMATIF
I. Berilah tanda silang pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang benar !
1. Manusia dapat bergerak karena adanya …
a. kemauan c. sistem gerak
b. kemampuan d. sistem tulang
86

2. Kita dapat berjalan dengan tegak karena memiliki …


a. kaki c. leher
b. daging d. Rangka
3. Di bawah ini adalah bagian tubuh yang membantu manusia untuk
bergerak, kecuali ….
a. tulang c. sendi
b. otot d. Kulit
4. Rangka manusia dan hewan terbagi menjadi 3, yaitu …
a. rangka kepala – rangka badan – rangka anggota gerak
b. rangka atas – rangka bagian tengah – rangka bawah
c. badan – rangka anggota gerak – rangka kaki
d. rangka kepala – rangka tangan – rangka kaki
5. Supaya rangka tubuh kita tetap sehat, sebaiknya kita jaga dengan …
a. banyak makan makanan berlemak
b. banyak istirahat
c. banyak berolahraga
d. banyak berjemur
6. Rangka badan melindungi organ …
a. otak c. mata
b. paru-paru d. Hidung
7. Rangka tersusun oleh …
a. tulang dan daging c. tulang dan kulit
b. tulang dan otot d. tulang yang bersambungan
8. Di bawah ini termasuk tulang dari rangka anggota gerak, kecuali …
a. tulang jari tangan c. tulang hasta
b. tulang leher d. tulang kering
9. Tulang-tulang pada rangka kepala umumnya berbentuk …
a. pipa c. pendek
b. pipih d. Bulat
10. Rangka kepala disebut juga …
a. tempurung c. tengkorak
b. batok d. toraks
87

II. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan tepat !


1. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur membentuk ….
2. Rangka kepala disebut juga ….
3. Satu-satunya tulang pada rangka kepala yang dapat digerakkan adalah
tulang ….
4. Paru-paru, jantung dan hati dilindungi oleh rangka ….
5. Tulang jari tangan termasuk dalam susunan rangka ….

Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. D 6. B
2. A 7. B
3. D 8. D
4. A 9. A
5. C 10. C

II. Uraian
1. rangka
2. tengkorak
3. rahang bawah
4. rangka badan
5. anggota bergerak

Kriteria Penilaian

No Jenis soal Jumlah soal Skortiap soal Skor maksimal

1. Pilihan ganda 10 1 10
2. Uraian 5 2 10

Jumlah Skor maksimal 20


88

Jumlah Skor yang diperoleh


Nilai = Skor Maksimal x 100

2. Tindak Lanjut
a. Jika 75 % siswa mendapat nilai di atas KKM, dikatakan tuntas dan dapat
dilakukan pengayaan.
b. Jika 75 % siswa mendapat nilai kurang dari KKM, dikatakan belum tuntas
dan harus melakukan remidi.

Gegerkunci , 22 September 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

Saroni, S.Pd. Abdul Khalik, S.Pd.SD


NIP 19630308 199111 1 001 NIP 19630419 199211 1 002
89

Lampiran 9
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS II
Sekolah : SD Negeri Gegerkunci 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V/1
Pelaksanaan : Kamis , 22 September 2016

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Mari, kita perhatikan gambar berikut.

2. Coba kamu tirukan posisi duduk seperti gambar (a), (b), dan (c). Bagaimana
rasanya?
3. Apakah kamu dapat duduk lama dengan nyaman berposisikan seperti gambar?
4. Posisi duduk manakah yang paling nyaman?
5. Apakah posisi duduk dapat memengaruhi bentuk rangka?

Kelompok : ....................................................
1. ...................................................................
2. ...................................................................
3. ...................................................................
90

4. ...................................................................
5. ...................................................................

Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN II

Mata Pelajaran : IPA (Siklus II)


Kelas/Semester : V /1
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka
tubuh manusia dengan fungsinya
Pengajar : Abdul Khalik, S.Pd.SD
Kemunculan
No Aspek yang di Observasi Ada Tidak Komentar
Ada
Kegiatan Awal Guru kurang
1. Mengatur kerapian kelas √ memberikan
I 2. Menyiapkan alat-alat pelajaran √ motivasi dan
3. Mengabsen siswa √ bimbingan saat
4. Mengajukan pertanyaan apersepsi √ kerja
Kegiatan Inti kelompok
1. Guru menjelaskan materi √ sehingga siswa
2. Guru menyediakan alat peraga √ merasa
3. Guru memajang Torso yang ada kaitan √ kebingungan
dengan materi saat
4. Siswa memperhatikan media yang dipajang √ berdiskusi.
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi √ Selanjutnya
dalam proses pembelajaran agar
pemahaman
6. Guru memberikan kesempatan bertanya √
siswa
kepada siswa mengenai materi
II meningkat
7. Siswa bertanya kepada guru tentang materi √
sebaiknya guru
8. Guru memberikan motivasi agar siswa aktif √
menggunakan
dalam proses pembelajaran
alat peraga
9. Guru menciptakan suasana belajar yang √
benda nyata
Menyenangkan
pengungkit
10. Guru membimbing siswa dalam tugas kerja √
Kelompok
11. Guru membimbing siswa menyimpulkan √
materi tentang struktur kerangka tubuh
manusia
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan tes formatif √
III 2. Siswa mengerjakan tes formatif √
3. Guru menilai tes formatif √
4. Guru menganalisis hasil tes formatif √
91

Gegerkunci, 22 September 2016

Cipto Hadi, S.Pd.SD


NIP.119690411 200312 1 003
Lampiran 11
DAFTAR NILAI SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas/ Semester : V/ 2
Kompetensi dasar : 1.1. Mengidentifikasi struktur rangka tubuh manusia
Ketuntasan Belajar
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Belum
1 Afni Khoirunisa 60 √ -
2 Agus Riyanto 70 √ -
3 Akbar Dwi Nugroh 90 √ -
4 Akhmad Bagas Prasetyo 70 √ -
5 Ananda Dimas Alfajri 90 √ -
6 Andriyan Dwijaya Kusuma 75 √ -
7 Auliya Fauzia 70 √ -
8 Delinda Avindini 50 - √
9 Devi Oktaviani 70 √ -
10 Ela Safiya 60 √ -
11 Gunawan Santoso 80 √ -
12 Irena Al Qarni 100 √ -
13 Irwan Kusnedi 80 √ -
14 Laeli Rosnani 80 √ -
15 Lutfiyah kalam 70 √ -
16 M. Faridi 70 √ -
17 Rafi Rahma Wijaya 85 √ -
18 Raka Ardhianto 70 √ -
19 Sir Aflah Dwi Praya 70 √ -
20 Uti Ajaroh 65 √ -
21 Wahyu Ardiatama 70 √ -
22. Zahra Fatimah 100 √ -
Jumlah 1645 21 1
Rata-rata 74,77

Gegerkunci , 22 September 2016


92

Pengamat

Cipto Hadi, S.Pd.SD


NIP.19690411 200312 1 003
Lampiran 12
DATA KEAKTIFAN BELAJAR IPA SIKLUS I
KELAS V SD NEGERI GEGERKUNCI 02

Keaktifan
No Nama
Tinggi Sedang Kurang
1 Afni Khoirunisa - - √
2 Agus Riyanto - - √
3 Akbar Dwi Nugroh √ - -
4 Akhmad Bagas Prasetyo - √ -
5 Ananda Dimas Alfajri √ - -
6 Andriyan Dwijaya Kusuma - √ -
7 Auliya Fauzia - √ -
8 Delinda Avindini - - √
9 Devi Oktaviani √ - -
10 Ela Safiya - √ -
11 Gunawan Santoso √ - -
12 Irena Al Qarni √ - -
13 Irwan Kusnedi √ - -
14 Laeli Rosnani √ - -
15 Lutfiyah kalam - √ -
16 M. Faridi - √ -
17 Rafi Rahma Wijaya √ - -
18 Raka Ardhianto - √ -
19 Sir Aflah Dwi Praya - √ -
20 Uti Ajaroh - - √
21 Wahyu Ardiatama - - √
22 Zahra Fatimah √ - -

Gegerkunci 15 September 2016


Pengamat,
93

Cipto Hadi, S.Pd.SD


NIP. 19690411 200312 1 003

Lampiran 13
DATA KEAKTIFAN BELAJAR IPA SIKLUS II
KELAS V SD NEGERI GEGERKUNCI 02

Keaktifan
No Nama
Tinggi Sedang Kurang
1 Afni Khoirunisa - √ -
2 Agus Riyanto √ - -
3 Akbar Dwi Nugroh √ - -
4 Akhmad Bagas Prasetyo √ - -
5 Ananda Dimas Alfajri √ - -
6 Andriyan Dwijaya Kusuma √ - -
7 Auliya Fauzia √ - -
8 Delinda Avindini - - √
9 Devi Oktaviani √ - -
10 Ela Safiya - √ -
11 Gunawan Santoso √ - -
12 Irena Al Qarni √ - -
13 Irwan Kusnedi √ - -
14 Laeli Rosnani √ - -
15 Lutfiyah kalam √ - -
16 M. Faridi √ - -
17 Rafi Rahma Wijaya √ - -
18 Raka Ardhianto √ - -
19 Sir Aflah Dwi Praya √ - -
20 Uti Ajaroh - √ -
21 Wahyu Ardiatama √ - -
22 Zahra Fatimah √ - -

Gegerkunci , 22 September 2016


Pengamat,
94

Cipto Hadi, S.Pd.SD


NIP. 19690411 200312 1 003

Lampiran 14
DOKUMENTASI
95

Lampiran 15

DAFTAR HADIR BELAJAR IPA SIKLUS I


KELAS V SD NEGERI GEGERKUNCI 02

No Nama Siswa Kelas Tanda Tangan


1 Afni Khoirunisa Kls V 1
2 Agus Riyanto Kls V 2
3 Akbar Dwi Nugroh Kls V 3
4 Akhmad Bagas Prasetyo Kls V 4
5 Ananda Dimas Alfajri Kls V 5
6 Andriyan Dwijaya Kusuma Kls V 6
7 Auliya Fauzia Kls V 7
8 Delinda Avindini Kls V 8
9 Devi Oktaviani Kls V 9
10 Ela Safiya Kls V 10
11 Gunawan Santoso Kls V 11
12 Irena Al Qarni Kls V 12
13 Irwan Kusnedi Kls V 13
14 Laeli Rosnani Kls V 14
15 Lutfiyah kalam Kls V 15
16 M. Faridi Kls V 16
17 Rafi Rahma Wijaya Kls V 17
18 Raka Ardhianto Kls V 18
19 Sir Aflah Dwi Praya Kls V 19
20 Uti Ajaroh Kls V 20
21 Wahyu Ardiatama Kls V 21
22 Zahra Fatimah Kls V 22

Gegerkunci , 15 September 2016


Pengamat,
96

Cipto Hadi, S.Pd.SD


NIP. 19690411 200312 1 003

Lampiran 16

DAFTAR HADIR BELAJAR IPA SIKLUS II


KELAS V SD NEGERI GEGERKUNCI 02

No. Nama Siswa Kelas Tanda Tangan


1 Afni Khoirunisa Kls IV 1
2 Agus Riyanto Kls IV 2
3 Akbar Dwi Nugroh Kls IV 3
4 Akhmad Bagas Prasetyo Kls IV 4
5 Ananda Dimas Alfajri Kls IV 5
6 Andriyan Dwijaya Kusuma Kls IV 6
7 Auliya Fauzia Kls IV 7
8 Delinda Avindini Kls IV 8
9 Devi Oktaviani Kls IV 9
10 Ela Safiya Kls IV 10
11 Gunawan Santoso Kls IV 11
12 Irena Al Qarni Kls IV 12
13 Irwan Kusnedi Kls IV 13
14 Laeli Rosnani Kls IV 14
15 Lutfiyah kalam Kls IV 15
16 M. Faridi Kls IV 16
17 Rafi Rahma Wijaya Kls IV 17
18 Raka Ardhianto Kls IV 18
19 Sir Aflah Dwi Praya Kls IV 19
20 Uti Ajaroh Kls IV 20
21 Wahyu Ardiatama Kls IV 21
22 Zahra Fatimah Kls IV 22

Gegerkunci , 22September 2016


Pengamat,
97

Cipto Hadi, S.Pd.SD


NIP. 19690411 200312 1 003
Lampiran 17
NILAI TERTINGGI SIKLUS I
Nama : .........................
No.Apsen : ..........................

I. Berilah tanda silang pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang benar !
1. Manusia dapat bergerak karena adanya …
a. kemauan c. sistem gerak
b. kemampuan d. sistem tulang
2. Kita dapat berjalan dengan tegak karena memiliki …
a. kaki c. leher
b. daging d. Rangka
3. Di bawah ini adalah bagian tubuh yang membantu manusia untuk
bergerak, kecuali ….
a. tulang c. sendi
b. otot d. Kulit
4. Rangka manusia dan hewan terbagi menjadi 3, yaitu …
a. rangka kepala – rangka badan – rangka anggota gerak
b. rangka atas – rangka bagian tengah – rangka bawah
c. badan – rangka anggota gerak – rangka kaki
d. rangka kepala – rangka tangan – rangka kaki
5. Supaya rangka tubuh kita tetap sehat, sebaiknya kita jaga dengan …
a. banyak makan makanan berlemak
b. banyak istirahat
c. banyak berolahraga
d. banyak berjemur
6. Rangka badan melindungi organ …
a. otak c. mata
b. paru-paru d. Hidung
98

7. Rangka tersusun oleh …


a. tulang dan daging c. tulang dan kulit
b. tulang dan otot d. tulang yang bersambungan
8. Di bawah ini termasuk tulang dari rangka anggota gerak, kecuali …
a. tulang jari tangan c. tulang hasta
b. tulang leher d. tulang kering
9. Tulang-tulang pada rangka kepala umumnya berbentuk …
a. pipa c. pendek
b. pipih d. Bulat
10. Rangka kepala disebut juga …
a. tempurung c. tengkorak
b. batok d. Toraks

II. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan tepat !


1. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur membentuk ….
2. Rangka kepala disebut juga ….
3. Satu-satunya tulang pada rangka kepala yang dapat digerakkan adalah
tulang ….
4. Paru-paru, jantung dan hati dilindungi oleh rangka ….
5. Tulang jari tangan termasuk dalam susunan rangka ….
99

Lampiran 18
NILAI TERENDAH SIKLUS I
Nama : .........................
No.Apsen : ..........................

I. Berilah tanda silang pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang benar !
1. Manusia dapat bergerak karena adanya …
a. kemauan c. sistem gerak
b. kemampuan d. sistem tulang
2. Kita dapat berjalan dengan tegak karena memiliki …
a. kaki c. leher
b. daging d. Rangka
3. Di bawah ini adalah bagian tubuh yang membantu manusia untuk
bergerak, kecuali ….
a. tulang c. sendi
b. otot d. Kulit
4. Rangka manusia dan hewan terbagi menjadi 3, yaitu …
a. rangka kepala – rangka badan – rangka anggota gerak
b. rangka atas – rangka bagian tengah – rangka bawah
c. badan – rangka anggota gerak – rangka kaki
d. rangka kepala – rangka tangan – rangka kaki
5. Supaya rangka tubuh kita tetap sehat, sebaiknya kita jaga dengan …
a. banyak makan makanan berlemak
b. banyak istirahat
c. banyak berolahraga
d. banyak berjemur
6. Rangka badan melindungi organ …
a. otak c. mata
b. paru-paru d. Hidung
100

7. Rangka tersusun oleh …


a. tulang dan daging c. tulang dan kulit
b. tulang dan otot d. tulang yang bersambungan
8. Di bawah ini termasuk tulang dari rangka anggota gerak, kecuali …
a. tulang jari tangan c. tulang hasta
b. tulang leher d. tulang kering
9. Tulang-tulang pada rangka kepala umumnya berbentuk …
a. pipa c. pendek
b. pipih d. Bulat
10. Rangka kepala disebut juga …
a. tempurung c. tengkorak
b. batok d. Toraks

II. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan tepat !


1. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur membentuk ….
2. Rangka kepala disebut juga ….
3. Satu-satunya tulang pada rangka kepala yang dapat digerakkan adalah
tulang ….
4. Paru-paru, jantung dan hati dilindungi oleh rangka ….
5. Tulang jari tangan termasuk dalam susunan rangka ….
101

Lampiran 19
NILAI TERTINGGI SIKLUS II
Nama : .........................
No.Apsen : ..........................

I. Berilah tanda silang pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang benar !
1. Manusia dapat bergerak karena adanya …
a. kemauan c. sistem gerak
b. kemampuan d. sistem tulang
2. Kita dapat berjalan dengan tegak karena memiliki …
a. kaki c. leher
b. daging d. Rangka
3. Di bawah ini adalah bagian tubuh yang membantu manusia untuk
bergerak, kecuali ….
a. tulang c. sendi
b. otot d. Kulit
4. Rangka manusia dan hewan terbagi menjadi 3, yaitu …
a. rangka kepala – rangka badan – rangka anggota gerak
b. rangka atas – rangka bagian tengah – rangka bawah
c. badan – rangka anggota gerak – rangka kaki
d. rangka kepala – rangka tangan – rangka kaki
5. Supaya rangka tubuh kita tetap sehat, sebaiknya kita jaga dengan …
a. banyak makan makanan berlemak
b. banyak istirahat
c. banyak berolahraga
d. banyak berjemur
6. Rangka badan melindungi organ …
a. otak c. mata
b. paru-paru d. Hidung
102

7. Rangka tersusun oleh …


a. tulang dan daging c. tulang dan kulit
b. tulang dan otot d. tulang yang bersambungan
8. Di bawah ini termasuk tulang dari rangka anggota gerak, kecuali …
a. tulang jari tangan c. tulang hasta
b. tulang leher d. tulang kering
9. Tulang-tulang pada rangka kepala umumnya berbentuk …
a. pipa c. pendek
b. pipih d. Bulat
10. Rangka kepala disebut juga …
a. tempurung c. tengkorak
b. batok d. Toraks

II. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan tepat !


1. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur membentuk ….
2. Rangka kepala disebut juga ….
3. Satu-satunya tulang pada rangka kepala yang dapat digerakkan adalah
tulang ….
4. Paru-paru, jantung dan hati dilindungi oleh rangka ….
5. Tulang jari tangan termasuk dalam susunan rangka ….
103

Lampiran 20
NILAI TERENDAH SIKLUS II
Nama : .........................
No.Apsen : ..........................

I. Berilah tanda silang pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang benar !
1. Manusia dapat bergerak karena adanya …
a. kemauan c. sistem gerak
b. kemampuan d. sistem tulang
2. Kita dapat berjalan dengan tegak karena memiliki …
a. kaki c. leher
b. daging d. Rangka
3. Di bawah ini adalah bagian tubuh yang membantu manusia untuk
bergerak, kecuali ….
a. tulang c. sendi
b. otot d. Kulit
4. Rangka manusia dan hewan terbagi menjadi 3, yaitu …
a. rangka kepala – rangka badan – rangka anggota gerak
b. rangka atas – rangka bagian tengah – rangka bawah
c. badan – rangka anggota gerak – rangka kaki
d. rangka kepala – rangka tangan – rangka kaki
5. Supaya rangka tubuh kita tetap sehat, sebaiknya kita jaga dengan …
a. banyak makan makanan berlemak
b. banyak istirahat
c. banyak berolahraga
d. banyak berjemur
6. Rangka badan melindungi organ …
a. otak c. mata
b. paru-paru d. Hidung
104

7. Rangka tersusun oleh …


a. tulang dan daging c. tulang dan kulit
b. tulang dan otot d. tulang yang bersambungan
8. Di bawah ini termasuk tulang dari rangka anggota gerak, kecuali …
a. tulang jari tangan c. tulang hasta
b. tulang leher d. tulang kering
9. Tulang-tulang pada rangka kepala umumnya berbentuk …
a. pipa c. pendek
b. pipih d. Bulat
10. Rangka kepala disebut juga …
a. tempurung c. tengkorak
b. batok d. Toraks

II. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan tepat !


1. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur membentuk ….
2. Rangka kepala disebut juga ….
3. Satu-satunya tulang pada rangka kepala yang dapat digerakkan adalah
tulang ….
4. Paru-paru, jantung dan hati dilindungi oleh rangka ….
5. Tulang jari tangan termasuk dalam susunan rangka ….
91

Lampiran 21
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ABDUL KHALIK, S.Pd.SD
NIP : 19630419 199211 1 002
Tempat/Tanggal Lahir : Brebes, 19 April 1963
Pangkat/Gol.Ruang : Penata T.k.I/ III d
Jabatan : Guru Muda
Unit Kerja : SD Negeri Gegerkunci 02
Alamat : Gegerkunci Kec.Songgom
Kab. Brebes
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis berjudul :
“Upaya Peningkatan Pembelajaran IPA Materi struktur kerangka tubuh manusia
Melalui Media Torso Pada Siswa Kelas IV Semester I SDN Gegerkunci 02
Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2016/2017 “
merupakan hasil karya asli dari saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Gegerkunci, 03 Nopember 2016
Mengetahui
Kepala SD Negeri Gegerkunci 02 Peneliti,

Saroni, S.Pd. Abdul Khalik, S.Pd,SD


NIP 19630308 199111 1 001 NIP 19630419 199211 1 002
91
92

Lampiran 22
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
SD NEGERI GEGERKUNCI 02
Jl. Raya Gegerkunci –Kec.Songgom – Brebes Kode Pos 52266

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Koordinator Perpustakaan SD Negeri


Gegerkunci 02 menyatakan bahwa :
Nama : Saefudin Juhri
NIP :-
Tempat/Tgl.lahir : Brebes, 30 April 1987
Pangkat/Gol.Ruang :-
Tugas : Tenaga Pustakawan
Unit Kerja : SD Negeri Gegerkunci 02
Alamat Rumah : Blok Karanganyar Desa Songgom
Kecamatan Songgom-Brebes 52261
Dengan ini menyatakan bahwa guru tersebut di atas telah melakukan Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul :
UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR
KERANGKA TUBUH MANUSIA MELALUI MEDIA TORSO PADA SISWA
KELAS IV SEMESTER I SD NEGERI GEGERKUNCI 02 KECAMATAN
SONGGOM KABUPATEN BREBES TAHUN PELAJARAN 2016/2017

.Laporan Penelitian Tindakan Kelas tersebut didokumentasikan di perpustakaan


sekolah.
Demikian pernyataan saya ini saya buat dengan sesungguhnya, dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Koordinator Perpustakaan
SD Negeri Gegerkunci 02

Saefudin Juhri

Anda mungkin juga menyukai