Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Kajian IPA MI/SD
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
rahmat dan karunia-Nya makalah ini telah dapat diselesaikan penyusun. Makalah
ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Kajian IPA MI/SD dengan
tema Teori-teori Belajar dan pembelajaran IPA di MI/SD dengan harapan agar
penyusun mengerti dan memahami tentang Kajian IPA MI/SD. Kepada berbagai
pihak yang telah berpatisipasi dalam proses penyusunan makalah ini, kami
sampaikan penghargaan terima kasih. Kepada para pembaca, kami berharap
makalah ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan demi perbaikan, kami
mengharapkan adanya masukan-masukan dan kritikan untuk penyempurnaan
model makalah ini dimasa mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Makalah ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran .................................................. 3
B. Teori Behavioristik..................................................................................6
C. Teori Kognitif..........................................................................................8
D. Teori kontruktivisme..............................................................................11
E. Teori Humanistik....................................................................................13
F. Penerapan Teori Behavioristik...............................................................19
G. Penerapan Teori kognitif........................................................................16
H. Penerapan Teori kontruktivisme.............................................................17
I. Penerapan Teori humanistik...................................................................19
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian belajar dan pembelajaran
2. Menjelaskan tentang pengertian teori-teori pembelajaran IPA di
MI
3. Menjelaskan keterkaitan antara teori belajar dengan pembelajaran
IPA di MI
C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian belajar dan pembelajaran
2. Memahami pegertian teori-teori pembelajaran
3. Mengetahui keterkaitan antara teori belajar dan pembelajaran IPA
di MI
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemilihan ilmu.
4
c) Pendekatan sikap dan nilai ilmiah serta kemahiran insaniah
(soft skills)
5
cara berpikir ilmiah. Pembelajara IPA tidak hanya mengajarkan
penguasaan fakta, konsep, dan prinsip tentang alam akan tetapi juga
mengajarkan metode memecahkan masalah, melatih kemampuan
berpikir kritis, dan mengambil kesimpulan dan bekerja sama serta
menghargai pendapat orang lain. Pembelajaran IPA di MI lebih
menekankan pemberian pengalaman langsung sesuai kenyataan di
lingkungan melalui kegiatan untuk mengembangkan keterampilan
proses dan bersikap ilmiah (Mulyasa, 2006:110-111) .
B. Teori-teori Pembelajaran
1. Teori Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang
perubahan tingkat laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini
berpengaruh terhadap pengembangan teori dan praktik pendidikan
dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Teori
ini menggunakan stimulus-respons dan menempatkan peserta
ddik sebagai individu yang pasif. Perubahan terjadi melalui
rangsangan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku
reaktif (respons) berdasarkan hukum-hukum mekanistik.
Hubungan stimulus dan respons ini jika siulang akan menjadi
sebuah kebiasaan. Respons atau perilaku tertentu diperoleh
dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan.
6
Evaluasi di tekankan pada respons pasif, misalnya
menggunakan tes tertuli. Aplikasi teori ini tergantung padatujuan
pembelajaran, sifat materi pelajaran. Teori ini menganggap bahwa
segala fasilitas pembelajaran yang tersedia. Teori menganggap
bahwa segala sesuatu yang ada di dunia nyata terstruktur rapid an
teratur, sehingga peserta didik harus dihadapkan aturan yang jelas.
7
Peranan guru dalam menerapkan teori behavioristik antara
lain sebagai berikut :
2. Teori Kognitif
8
ini, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman akibat
interaksi individu dan lingkungannya. Proses belajar akan terjadi
jika materi yang baru (yang dipelajari) beradaptasi dengan
struktur kognitif yang sudah dimiliki.
9
kontruktivisme. Menurut Pieget , pengetahuan dibentuk
berdasarkan interaksi antara individu dengan lingkungan, namun
informasi tidak sekedar dituangkan kedalam pikiran mereka
dengan lingkungan. Kemampuan belajar anak ditentukan oleh
kemauan, keaktifan, dan kemandirian individu. Keaktifan peserta
didik merupakan faktor dominan keberhasilan belajar,
kemandirian merupakan jaminan ketercapaian hasil belajar yang
optimal, dan penataan lingkungan dapat mempermudah belajar.
10
c) Proses Equilibrium, yaitu penyesuaian berkesinambungan
antara asimilasi dan akomodasi. Jika tahapan ini berhasil,
akan diperoleh keseimbangan pemikiran.
a. Teori Bruner
Jerome Bruner mengembangkan teori perkembangan
mental, yang mendeskripsikan bahwa terjadinya proses belajar
lebih ditentukan oleh cara mengatur materi pelajaran.
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
a. Manipulasi objek langsung (enactive).
b. Representasi gambar tahap (iconiq).
c. Manipulasi symbol (symbolic).
3. Teori Kontruktivistik
Teori ini merupakan teori sosiogenesis, yamg membahas
tentang faktor primer (kesadaran sosial) dan faktor sekunder
(individu), serta pertumbuhan kemmapuan. Peserta didik
berpatisipasi dalam kegiatan sosial tanpa makna, kemudian
internalisasi atau pengendapan dan pemaknaan atau kontruksi
pengetahuan baru, sertaperubahan (transformasi) pengetahuan.
Proses kontruksi pengetahuan dilakukan secara bersama-sama,
dengan bantuan yang diistilahkan dengan scaffolding, misalnya
dengan memberikan petunjuk, pedoman, bagan/gambar, prosedur,
atau balikan. Teori ini melandasi munculnya pembelajaran
11
kolaboratif/kooperatif, pembelajaran berbasis massalah (PBL), dan
pembelajaran kontekstual.
12
Beberapa kelebihan pembelajaran konstruvistik adalah :
4. Teori Humanistik
Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul
tahun 1950-an sebagai reaksi terhadap behavioristik dan
psikoanalisis. Teori belajar Humasnistik menganngap bahwa
keberhasilan belajar terjadi ketika peserta didik memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan
dari sudut pandang pengamatnya.
13
Pembelajaran humanistik menempatkan guru sebagai
pembimbing dengan memberi pengarahan pada peserta didik agar
dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang
unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirirnya.
Peserta didik perlu melakukan sesuatu berdasarkan inisiatif dengan
melibatkan pribadinya secara utuh yang mencakup perasaan
maupun intelektualnya dalam proses belajar agar dapat
memperoleh hasil. Peserta didk berperan sebagai pelaku utama
(student center) yang memaknai pengalaman belajarnya sendiri.
14
adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah
terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan
pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan
pengetahuan (transfer of knowledge) ke peserta didik.
15
d) Menguraikan materi pembelajaran menjadi bagian-
bagian meliputi : topik, pokok bahasan, sub-pokok
bahasan dan seterusnya
e) Menyajikan pembelajaran
16
Adapun cara penerapan teori belajar Kognitif dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a) Belajar tidak harus berpusat pada guru tetapi peserta didik harus
lebih aktif. Oleh karenanya peserta didik harus dibimbing agar
aktif menemukan sesuatu yang dipelajarinya. Konsekuensinya
materi yang dipelajari harus menarik minat belajar peserta didik
dan menantangnya sehingga mereka asyik dan terlibat dalam
proses pembelajaran.
17
sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi. Menurut
teori ini, perlu disadari bahwa siswa adalah subjek utama dalam
kegiatan penemuan pengetahuan. Mereka menyusun dan membangun
pengetahuan melalui berbagai pengalaman yang memungkinkan
terbentuknya pengetahuan. Mereka harus menjalani sendiri berbagai
pengalaman yang pada akhirnya memberikan percikan pemikiran
(insight) tentang pengetahuan-pengetahuan tertentu.
18
berpartisipasi tanpa memperhtikan perbedaan gaya individu,
tempramen dan karakter
19
bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau
melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.
20
h) Membimbing peserta didik untuk dapat mengaplikasikan konsep-
konsep situasi nyata.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah proses untuk meningkatkan kepribadian personility
dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian, nilai-nilai, dan kecakapan
baru, sehingga peserta didik dapat berbuat lebih sukses dalam menghadapi
kontradiksi-kontradiksi kehidupan.
1. Teori Behavioristik
2. Teori Kogmitif
3. Teori Konstruktifisme
4. Teori Humanistik
Jerome Bruner mengembangkan teori perkembangan mental, yang
mendeskripsikan bahwa terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh
cara mengatur materi pelajaran.
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
D. Manipulasi objek langsung (enactive).
E. Representasi gambar tahap (iconiq).
F. Manipulasi symbol (symbolic).
22
B. Saran
Dari pembahasan diatas, Mengenai Teori-teori Pembelajaran IPA di MI
semoga kita dapat memahaminya dan menjadikan sebuah pengetahuan
yang bermanfaat untuk kedepannya dan bisa kita terapkan sebagai seorang
pendidik khususnya untuk Guru Madrasah Ibtidaiyah untuk diterapkan
kepada calon peserta didik. Agar kelak menjadi seorang Guru yang
mengerti kemampuan dari peserta didik, bakat serta minat dari calon
peserta didik, kemauan keras dan untuk selalu semangat menggapai cita,
asa, dan mimpi-mimpi dari calon peserta didik.Diharapkan pengetahuan
tersebut dapat membantu calon peserta didik dalam melaksanakan
tugasnya sehingga meningkatkan hasil belajar secara maksimal.
23
DAFTAR PUSTAKA
Asher, J.J. 1979. Learning Another Language Trough Action. San Jose. California:
Accuprint
Augustine, D.K., Gruber, K.D., & Hanson, L.R. 1989-1990. Copperation works,
Educational Leadership, hlm. 4-7.
Nata, A. 2011. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media
Group
24