PENDAHULUAN
pengetahuan dan teknologi. Namun sampai saat ini masih banyak siswa yang
bahkan momok yang menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang
dianggap memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, namun setiap orang harus
semua peserta didik mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi untuk
1
2
hidup pada keadaan yang berubah dan kompetetif. Untuk menghadapi keadaan
dan Madrasah Ibtidayah (SD dan MI) Standar Kompetensi Tahun 2006 adalah
masalah.
pelajaran matematika kepada siswa dengan strategi dan metode tertentu, masih
saja sering ditemukan prestasi belajar matematika siswa yang kurang. Hal ini
bahasan mata pelajaran matematika, yang paling rendah adalah pokok bahasan
pecahan.
guru kelas V tentang mata pelajaran Matematika pokok bahasan pecahan yang
dicapai siswa masih sangat rendah ditunjukkan dengan tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan disekolah dasar (SD) Negeri No.
050783 Salahaji pada pelajaran Matematika adalah 65. Olah karena itu siswa
3
Ali Hamzah,Muhlisrarini, Perencanaan Dan Strategi pembelajaran matematika ,(Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2014 ), hal. 75
4
guru dalam membuat media pembelajaran. Dengan media yang sesuai akan lebih
Salah satu media yang dapat digunakan pada saat pelajaran matematika
tentang pecahan yaitu media kartu pecahan. Kartu pecahan merupakan media
yang memuat gambar pecahan suatu benda dengan pecahan yang sesuai. Media
pengurangan pecahan
bahwa nilai prestasi belajar matematika siswa pada pada pokok bahasan pecahan
oleh beberapa factor yaitu strategi pembelajaran yang diterapkan guru masih
penggunaan benda konkrit sangat dibutuhkan sebagai media bantu berpikir siswa.
Sahahaji”
permasalahan yang ada, maka perlu dibuat batasan masalahnya. Adapun batasan
ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh media kartu pecahan terhadap
pecahan.
kegiatan pembelajaran.
relevan.
Media kartu pecahan ini merupakan salah satu media yang tepat
pecahan sederhana. 5
4
Agus Prasetyo Kurniawan, Pengembangan Media Pembelajaran Matematika,
( Surabaya: CV. Karya Utama, 2017), h. 27
5
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. ( Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 166
8
peneliti sebelumnya dengan menggunakan teori dan kajian yang sama namun dari
sudut pandang pemikiran yang berbeda. Penelitian terdahulu memuat uraian teori
peneliti yang bersumber pada hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh orang
lain. Penulis membuat kajian pustaka atau penelitian terdahulu ini bertujuan
sejauh ini ada beberapa karya ilmiah berbentuk skripsi yang membahas mengenai
hibah. Namun dalam srikpsi-skripsi tersebut memiliki titik fokus yang berbeda.
1. Ainuria Indah Isstanti yang berjudul “Penggunaan Alat Peraga Kartu Pecahan
MIM Pucangan Kelas IV Tahun 2019”. Jenis penelitian dalam penelitian ini
belajar tersebut. Peneliti pada skripsi ini menggunakan siswa kelas IV sebagai
yang digunakan untuk belajar sesuatu yang baru. Berbeda dengan skripsi yang
akan penulis teliti yaitu menggunakan siswa kelas V pada SD Negeri 054926
Salahaji sebagai objek penelitian. Hal ini dilakukan sebagai sebagai suatu
kegiatan mengukur sejauh mana kemampuan siswa kelas V dan ingatan siswa
mengenai pecahan yang pernah diajarkan pada siswa saat dikelas IV, serta
kelas (PTK). Peneliti pada skripis ini menggunakan siswa kelas III SD Kyai
Mojo sebagai objek penelitian untuk mengukur kemampuan siswa pada materi
pecahan dengan berbagai alat peraga. Hal ini dilakukan untuk melihat
10
sesuai dengan alat peraga yang digunakan, baik berupa pemutaran film, audio
maupun kartu pecahan. Sedangkan penulis pada penelitian ini hanya berfokus
siswa terutama yang sudah kelas V agar para siswa dapat berfikir lebih kreatif
dan teliti.
3. Nur Aripiyah yang judul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III
kelas( PTK). Pada skripsi ini peneliti berfokus pada penggunaan alat peraga
memahami materi pecahanan dan siswa kelas III sebagai objeknya. Peneliti
tidak hanya berfokus pada penggunaan alat peraga berupa kartu pecahan,
melaikan juga dengan penggunaan berbagai alat yang bersifat konkrit agar
pecahan sesuai dengan cara yang mereka sukai, karena menurut peneliti siswa
akana muda paham apabila menggunakan alat peraga sesuai dengan karakter
penulis pada penelitian ini hanya perfokus pada penggunaan media kartu
11
pecahan yang memiliki berbagai warna dan berisi berbagai angka. Menurut
siswa kelas V SD Negeri 054926 Salahaji karena siswa akan berfikir kreatif
Media Gambar Dan Benda Kongkrit Di Kelas III SD Negeri 5 Banda Aceh”
kelas(PTK) .Pada skripsi ini peneliti berfokus pada penggunaan gambar dan
benda yang kongkrit sebagai alat untuk memahami materi pecahan pada siswa.
Berbeda dengan alat peraga yang digunakan oleh penulis pada penilitian ini
yaitu penggunaan kartu pecahan yang berisikan gambar warna warni dengan
ukuran yang telah ditentukan dan dihiasi angka-angka pecahan yang sesua
serat dengan siswa pada kelas V SD Negeri O54926 Salahaji sebagai objek
penelitian.
ini iyalah sama- sama berfokus pada pemahaman konsep matematis siswa,
perbedaaan pada penelitian ini terletak pada media pembelajaran, pada peneliti