Anda di halaman 1dari 36

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, telah dapat disusun sebuah panduan
Musyawarah Ambalan Penegak. Penyusunan panduan musyawarah ambalan ini
dalam rangka meningkatkan mutu pramuka penegak di gugus depan. Sebenarnya
berbagai upaya telah dilakukan baik oleh gugus depan itu sendiri maupun oleh
dewan ambalan gugus depan tersebut, karena mereka yang berada di dalamnya
menyadari bahwa kegiatan pramuka penegak adalah dari, oleh, dan untuk
Penegak sendiri.

Salah satu bentuk kegiatan yang sifatnya wajib dilaksanakan pramuka


penegak di gugus depan adalah Musyawarah Ambalan Penegak yang
dilaksanakan setia tahun sekali. Musyawarah ini diikuti oleh seluruh anggota
penegak di gugus depan itu untuk menyusun pengurus Dewan Ambalan
berikutnya, mengevaluasi program dan pelaksanaannya, menyusun
program/rencana kerja/kegiatan yang akan datang dan membahas adat ambalan.

Kenyataan di lapangan memang tidak sedikit dewan ambalan yang telah


melakukan musyawarah ambalan penegak, tetapi pelaksanaannya masih kurang
terarah. Suatu misal hanya memilih pengurus, itupun karena didesak oleh pembina
atau kamabigusnya.

Atas dasar itu maka disusun sebuah panduan teknis Musyawarah Ambalan
Penegak. Disadari sepenuhnya bahwa isi di dalamnya tidaklan seberapa, tetapi
kami yakin bahwa yang semacam inilah yang diharapkan oleh ambalan penegak
sebagai pedoman penyelenggaraan / pelaksanaan musyawarah ambalan penegak
di gugus depan.
Panduan ini meliputi :
 Pengertian, tugas dan fungsi Musyawarah Ambalan Penegak
 Penyelenggaraan Musyawarah Ambalan Penegak
 Acara kegiatan Musyawarah Ambalan Penegak
 Persiapan musyawarah
 Contoh-contoh Rancangan Agenda Sidang, Rancangan Tata Tertib Sidang,
Bahan Rumusan Sidang Komisi A, B, C, D.
Dari contoh-contoh tersebut pramuka penegak bersama pembina dan
pembantu pembina dapat mengembangkannya sehingga menjadi lebih sempurna.

Petunjuk teknis seperti ini telah dilaksanakan dan dikembangkan pada


penegak- penegak binaan Saekhu Rohman, S.Pd (Almarhum) yang sebelum
meninggal dunia menjabat Sekretaris Lemdikacab sekaligus pelatih pembina
mahir penegak.
Akhirnya tegur sapa atas kekurangan panduan ini sangat kami harapkan demi
penyempurnaanya.

Semoga tuhan yang maha esa meridloi usaha ini, sehingga yang sangat
sederhana ini bermanfaat dalam upaya pembinaan generasi muda melalui wadah
gerakan pramuka.

SELAMAT MEMANDU DAN SUKSES


MARILAH KITA TERSENYUM UNTUK SUKSES, DAN
JANGANLAH MENUNGGU SUKSES UNTUK TERSENYUM.

, Akhir Januari 2007


Penyusun Ulang
Kapusdiklatcab

H. SURAHMIN, S.Pd
NTA.
112900001000018
PENGERTIAN, TUGAS DAN
FUNGSI MUSYAWARAH AMBALAN
PENEGAK

1. Pengertian
Musyawarah merupakan pencerminan pelaksanaan demokrasi yang
dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam sila
keempat dari Pancasila yakni Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Musyawarah Ambalan Penegak adalah suatu forum tertinggi atau


tempat pertemuan bagi pramuka penegak di gugus depan sebagai wahana
permusyawaratan dan wahana pembinaan guna memberi kesempatan
kepada anggota ambalan di suatu gugus depan dan membahas segala
sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dewan ambalan,
dilaksanakan satu tahun sekali yang hasilnya merupakan sakah satu bahan
pelengkap rencana kerja gugus depan.

2. Tugas
Musyawarah Ambalan Penegak bertugas untuk :
a. Menyusun pengurus ambalan berikutnya;
b. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan;
c. Menyusun rencana kerja kegiatan ambalan yang akan datang;
d. Mengkaji, meninjau dan membicarakan kembali adat ambalan.

3. Fungsi
Musyawarah Ambalan Penegak berfungsi untuk :
a. Mengadakan kontrol/evaluasi terhadap dewan ambalan yang lama
tentang kegiatan / aktivitas yang telah dilaksanakan.
b. Menyalurkan aspirasi / kehendak ambalan.
c. Memilih anggota ambalan yang cocok untuk duduk sebagai
dewan ambalan.
PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK

1. Penyelenggaraan
Musyawarah Ambalan Penegak diselenggarakan oleh Dewan
Ambalan Penegak dengan membentuk Sangga Kerja / Panitia Pelaksana.
Untuk membuat bahan / masalah / kertas kerja / guna dibahas dalam
persidangan dan memberikan pelajaran tentang masalah yang sedang
dibahas dalam sidang komisi, dibentuk panitia pengarah guna
memperlancar jalannya musyawarah.

2. Peserta
Peserta Musyawarah Ambalan Penegak adalah :
a. Anggota Dewan Ambalan Penegak yang lama.
b. Anggota Pramuka Penegak Gugus Depan itu sendiri.

Pembina dan pembantu pembina penegak Gugus Depan dalam


musyawarah tersebut berperan sebagai penasehat / konsultan. Dalam
Musyawarah Ambalan tersebut dapat mengundang Dewan Ambalan dari
gugus Depan sekitarnya, dewan kerja ranting dan dewan kerja cabang
sebagai peninjau kegiatan.

3. Jenis

Ada 3 (tiga) jenis Musyawaran Ambalan Penegak, yaitu :

a. Musyawarah Biasa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan dalam keadaan
terpenuhinya korum sesuai denghan aturan yang ada, dengan acara yang
penuh yang dilaksanakan tepat waktu pada saat masa bakti Dewan
Ambalan.
b. Musyawarah Luar Biasa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan dalam keadaan tidak
terpenuhinya korum sesuai dengan aturan yang ada dan tidak tepat waktu
pada masa bakti dewan ambalan.
c. Musyawarah Istimewa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan karena adanya hal khusus
dan istimewa seperti masalah yang menghambat kerja Dewan Ambalan,
atas desakan anggota ambalan karena Dewan Ambalan tidak bisa
menjalankan tugasnya, atau masalah lain yang dianggap perlu oleh Dewan
Ambalan, sehingga perlu diselenggarakan Musyawarah Ambalan Penegak.

ACARA KEGIATAN MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK

1. Pendaftaran Peserta
2. Upacara Pembukaan Musyawarah, dengan acara:
a. Pengantar protokol dan pembukaan
b. Kamabigus (Pembinaan Upacara) beserta rombongan (para Pembina
Gudep) tiba di tempat upacara
c. Lagu Satya Darma Pramuka.
d. Mengheningkan Cipta
e. Laporan Ketua Sangga Kerja
f. Pengarahan Kamabigus dilanjutkan dengan Pembukaan Musyawarah.
g. Penyerahan palu sidang dari kamabigus kepada dewan ambalan.
h. Upacara adat Ambalan (adat ambalan)
i. Doa
j. Pembina Upacara beserta rombongan meninggalkan tempat upacara.
k. Upacara pembukaan selesai

3. Sidang Pleno I
a. Penetapan Korum
b. Pembahasan peraturan tata tertib persidangan
Agenda berisi acara/materi persidangan secara umum yang akan
dibahas selama Musyawarah Ambalan Penegak.
c. Pembahasan Peraturan Tata Tertib persidangan
Tata tertib dibuat untuk mengatur jalannya sidang dan
memperlancar jalannya sidang, yang harus ditaati oleh peserta
musyawarah. Tata tertib
yang dibahas harus sidyahkan pada sidang pleno ini antara lain
mengatur tentang :
1) Kedudukan, tujuan/tugas dan dasar penyelengggaraan musyawarah
2) Peserta dan hak-haknya dalam musyawarah
3) Jenis-jenis sidang dan pempinannya
4) Cara pengambilan keputusan
d. Pembentukan Presidium
Presidium terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu : Ketua, wakil ketua
dan sekretaris, ketiga orang tersebut pembagiannya sebagai berikut
:
1) 1 (Satu) Orang dari unsur Dewan Ambalan Lama, dan
2) 2 (Dua) orang yang dipilih oleh peserta Musyawarah dengan
jalan musyawarah mufakat.
Tugas utama presidum adalah memimpin dan mengendalikan jalannya
persidangan selama musyawarah.

4. Sidang Pleno II
Sidang ini dipimpin oleh presidium, dengan cara :
a. Mendengarkan laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan lama,
dewan Ambalan Penegak wajib untuk melaporkan / mempertanggung-
jawabkan seluruh kegiatan / aktivitas-aktivitas pembinaan / kebijaakan
yang telah dilakukan selama masa baktinya kepada musyawarah
Ambalan Penegak sebagai kekuasaan tertinggi ambalan. Isi laporannya
dibuat secara terinci yang meliputi boidang organisasi, bidang
kegiatan, bidang pembinaan dan bidang adat ambalan serta tidak kalah
pentingnya adalah evaluasi Dewan Ambalan itu sendiri atau program
yang telah dikerjakan.
b. Pandangan Umum
Acara ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh peserta musyawarah
untuk memberikan pertanyaan, tanggapan maupun pandangan atas
laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan, dengan dibuat beberapa
tahap/termin.
c. Tanggapan Dewan Ambalan atas Pandangan Umum
Dalam acara ini , pertanyaan, tanggapan maupun pandangan yang
disampaikan oleh peserta musyawarah yang ditanggapi kembali oleh
Dewan Ambalan lama dalam hal ini Pradan/Ketua Dewan
Ambalannya.
d. Pengesahan Laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan.
Laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan disyahkan oleh
musyawarah Ambalan/Penegak.
5. Sidang Pleno III
Sidang ini dipimpin oleh Presidium, dengan cara:
a. Pembentukan Komisi
Komisi dibentuk untuk mempermudah membahas aspirasi-
aspirasi/materi-materi persidangan sesuai dengan bidang-bidang yang
ada. Peserta musyawarah wajib masuk dalam sidang komisi yang
ditentukan.
b. Pembagian dan penjelasan tugas komisi
Sidang komisi terdiri dari Komisi A bidang Organisasi, antara lain
menbahas masalah nama dan/atau lambang ambalan; jumlah anggota
dewan ambalan; syarat menjadi anggota dewan ambalan;struktur,
macam dan urutan jabatan dalam dewan ambalan; tugas
tanggungjawab dan fungsi masing-masing jabatan dalam dewan
ambalan; dewan kehormatan; hak dan kewajiban anggota dewan
ambalan; syaratm hak dan kewajiban, jumlah dan tata cara pemilihan
tim formatur. Komisi B bidang kegiatan membahas rencana kerja
kegiatan Ambalan/program kerja Dewan Ambalan selama masa
baktinya. Komisi C Bidang Pembinaan membahas masalah
landasan/pedoman kerja bagi dewan Ambalan untuk menjalankan
organisasi termasuk sistem pengaturan administrasi dan pelaporan.
Komisi D Bidang Adat Ambalan membahas adat istiadat Ambalan
dengan mengkaji dan mengevaluasi adat ambalan yang telah berlaku
sebelumnya dan/atau menyusun/menambah adat ambalan baru.
6. Sidang Komisi
Sidang ini dipimpin oleh pemimpin komisi, terdiri dari Ketua dan
Sekretaris yang dipilih oleh peserta sidang komisi yang bersangkutan,
untuk membahas masalah/kertas kerja yang telah ditentukan sesuai dengan
masing- masing komisi. Peserta musyawarah harus memasuki salah satu
komisi yang telah ditentukan. Peranan panitia pengarah dalam sidang
komisi ini besar sekali, oleh karena itu harus betul-betul menguasai materi
yang sedang dibahas.

7. Sidang Pleno IV
Sidang ini dipimpin oleh presidium, dengan cara :
a. Mendengarkan Laporan hasil sidang komisi;
Seletah mendengarakan laporan ini peserta sidang diberi
kesempatan untuk memberikan tanggapan atas hasil-hasil sidang
komisi tetapi tidak ditanggapi oleh pemimpin sidang komisi yang
bersangkutan, dicatat sebagai pertimbangan pada sidang tim perumus.
b. Penerimaan / Pengesahan hasil sidang komisi
Hasil sidang komisi yang telah ditandatangani oleh pemimpin
sidang komisi diserahkan kepada presidium untuk disahkan.
c. Pembentukan tim perumus
Tim perumus terdiri dari presidium dan ketua-ketua sidang komisi.

8. Sidang tim pengurus


Sidang ini dipimpin oleh pemimpin tim perumus yang dipilih
dari anggota tim perumus itu sendiri dengan cara merumuskan
dan/atau menyempurnakan rumusan hasil-hasil sidang komisi.

9. Sidang Pleno V
Sidang in idipimpin oleh presidium, dengan cara:
a. Mendengarkan laporan hasil sidang tim pengurus
Pimpinan tim pengurus melaporkan hasil sidangnya kepada
peserta musyawarah.
b. Pemilihan tim formatur dewan Ambalan.
Tim Formatur bertugas membentuk dan memilih Anggota Dewan
Ambalan untuk masa bakti yang akan darang berdasarkan kriteria atau
persyaratan yang ditentukan.
Jumlah Tim Formatur harus Ganjil misalnya 5 (lima) orang, hal ini
untuk menghindari keputusan yang meragukan. Komposisinya terdiri
dari unsur Dewan Ambalan yang lama dan unsur anggota ambalan
gudep tersebut. Tugas Tim Formatur berakhir dalam jangka waktu
yang ditentukan/disepakati, hingga dilantiknya anggota Dewan
Ambalan yang baru.
c. Pengesahan Hasil-hasil sidang musyawarah
Seluruh hasil-hasil sidang musyawarah harus disyahkan oleh
Musyawarah Ambalan. Sewaktu-waktu musyawarah ambalan penegak
dapat mengeluarkan memorandum yang isinya mengarah pada usaha
peningkatan pembinaan ambalan yang ditunjukkan kepada gugus
depannya.

10. Upacara Penutupan, dengan cara


a. Pengantar protokol dan pembukaan;
b. Wakamabigus (Pembina Upacara) beserta rombongan (Para Pembina
Gudep) tiba di tempat upacara;
c. Lagu Satya Darma Pramuka;
d. Mengheningkan Cipta;
e. Laporan Ketua Sangga Kerja;
f. Sambutan pembina upacara dilanjutkan dengagn penutupan musyawarah;
g. Penyerahan kembali palu sidang dari Ketua Dewan Ambalan Kepada
pembina Upacara;
h. Upacara Adat Ambalan (Jika Ada);
i. Lagu Bagimu Negeri;
j. Doa;
k. Pembina Upacara beserta rombongan meninggalkan tempat upacara;
l. Upacara penutupan selesai.
PERSIAPAN MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK

Musyawarah Ambalan Penegak diselenggarakan oleh Dewan Ambalan


Penegak. Oleh karena itu Dewan Ambalan Penegak perlu mempersipakan /
merencakan secara matang agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan
sukses. Yang pertama kali direncanakan adalah dengan membuat usulan
kegiatan/projek proposal yang ditujukan ke Gugus Depan untuk meminta
persetujuaannya. Usulan kegiatan/proyek proposal disusun dengan sistematika
sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN
Dijelaskan secara singkat latar belakang diselenggarakannya kegiatan.

II. NAMA KEGIATAN


Dijelaskan nama/jenis kegiatan yang akan diselenggarakan.

III. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


1. Maksud : Dijelaskan apa maksud diselenggarakan kegiatan.
2. Tujuan : Disebutkan apa saja tujuan diselenggarakannya kegiatan.
3. Sasaran : Disebutjkan apa saja yang menjadi sasaran kegiatan.

IV. DASAR PENYELENGARAAN

Disebutkan keputusan musyawarah kwartir, progam kerja dan


lain- lainnya yang dijadikan dasar hukum/landasan
diselenggarakannya kegiatan, misalnya:

1. Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.


2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 137 Tahun
1987 tentang Penyempurnaan Petunjuk Penyelenggaraan Gugus
Depan Gerakan Pramuka.
V. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu : Diisi tanggal pelaksanaan (kapan peserta datang dan kapan
peserta pulang).
2. Tempat : Diisi tempat diselenggarakannya kegiatan secara lengkap.

VI. PESERTA

Diisi berapa jumlah peserta yang akan mengikuti kegiatan


termasuk syarat-syaratnya.

VII. PANITIA PENYELENGGARAAN

Ditulis susunan panitia penyelenggaraan dan Panitia Pelaksana


Kegiatan/Sangga Kerja.

VIII. TAHAP KERJA

Disebutkan kapan, apa dan bagaimana tahap-tahap kerja panitia harus


dilakukan.

IX. RENCANA KERJA

Disebutkan darimana anggaran kegiatan diperoleh, berapa


besar rencana uang pemasukan dan bagaimana pengeluarannya
secara jelas kapan pertanggungjawaban keuangan harus
diselenggarakan.

X. PERLENGKAPAN

Disebutkan perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang


kegiatan, apakah perlengkapan itu meminjam atau membeli.

XI. PENUTUP

Berisi permintaan dan harapan kepada gugus depan untuk dapat


menyetujui dan mendukung pelaksanaan kegiatan.
Usulan kegiatan ini ditandatangani oleh ketua Dewa
Ambalan/Pradana, setelah mendapatkan persetujuan dari pembina
Gudep maka untuk dapat memperoleh bantuan baik moril, materiil
maupun finansial perlu disyahkan oleh kamabigus.

Catatan :

- Sistematika usulan kegiatan / proyek proposal dalat dilengkapi dengan


tema dan motto Kegiatan.
- Setelah usulan kegiatan proposal ini disetujui/disyahkan oleh semua
pihak, maka segera dilaksanakan kelanjutan sesuai dengan tahapan
kerja yang telah ditentukan.

1. Contoh Rancangan Agenda Sidang Musyawarah Ambalan Penegak.


2. Contoh Rancangan Peraturan TataTertib Persidangan Musyawarah
Ambalan Penegak.
3. Contoh Bahan Rumusan Komisi A Bidang Organisasi.
4. Contoh Bahan Rumusan Komisi B Bidang Kegiatan
5. Contoh Bahan Rumusan Komisi C Bidang Pembinaan.
6. Contoh Bahan Rumusan Komisi D Bidang Adat
Ambalan. (Lihat Halaman Berikutnya)
Contoh Tata Letak Ruang Musyawarah :

Keterangan :

1 = Pimpinan Sidang

2 = Penasehat

3 = Peninjau

4 = Peserta musyawarah
RANCANGAN
AGENDA SIDANG MUSYAWARAH AMBALAN
PENEGAK GUGUS DEPAN ......................... TAHUN 20.......

No Waktu Acara Pimpinan Sidang


1. SIDANG PLENO I Dewan Ambalan
- Penetapan korum Penegak
- Pembahasan Agenda Sidang
- Pembahasan peraturan tata tertib
persidangan
- Pembentukan Presidium
2. SIDANG PLENO II Presidium
- Laporan pertanggungjawaban
Dewan Ambalan
- Pandangan Dewan Ambalan atas
Pandangan Umum
- Tanggapan Dewan Ambalan atas
Pandangan Umum
- Pengesahan Laporan
Pertanggungjawaban Dewan
Ambalan.
3. SIDANG PLENO III Presidium
- Pembentukan Komisi
- Pembagian dan Penjelasan Tugas
Komisi
4. ISTIRAHAT -
5. SIDANG KOMISI Pimpinan Komisi
6. SIDANG PLENO IV Presidium

- Laporan Hasil Sidang Komisi


- Pembentukan Tim Perumus
7. SIDANG TIM PERUMUS Pimpinan Tim Perumus
8. SIDANG PLENO V Presidium
- Laporan Sidang Tim Perumus
- Pemilihan Tim Formatur Dewan
Ambalan Penegak Gudep
............... Masa Bhakti ...........
- Pengesahan hasil-hasil sidang
Musyawarah Ambalan Penegak
Gudep ..............................Masa
Bhakti ...........

Ditetapkan di :

Pada Tanggal :

Pimpinan Sidang
RANCANGAN
PERATURAN TATA TERTIB PERSIDANGAN
MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK
GUGUS DEPAN ............................. TAHUN ..............

Pasal 1 : Musyawarah Ambalan Penegak Gugus Depan yang berpangkalan di


......................................... Tahun 20..... adalah suatu forum atau
tempat pertemuan bagi pramuka penegak Gugus Depan
.............. sebagai wahana permusyawaratan untuk
menampung aspirasi anggota Ambalan di Gugus Depan
..............
Pasal 2 : Musyawarah Ambalan Penegak Gugus Depan ..............
merupakan wahana pembinaan guna memberi kesempatan kepada
anggota Pramuka Penegak Gugus Depan
........................................................................................................
untuk
membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
Dewan Ambalan Penegak Gugus Depan ..............
Pasal 3 : Hasil Musyawarah Ambalan Gugus Depan .............................ini
merupakan salh satu bahan pelengkap rencana kerja Gugus Depan
..............
Pasal 4 : Tugas Musyawarah Ambalan Penegak Gugus Depan ..............
Tahun................ini adalah :
a. Menyelenggarakan, mengkaji dan meninjau kebijaksanaan
pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak serta adat
Ambalan yang berlaku di Gugus Depan ..............
b. Menyusun rencana kerja Pramuka Penegak Gugus Depan
..............
c. Menyusun Pengurus Ambalan masa bakti ..............
Pasal 5 : Dasar penyelenggaraan Musyawarah Ambalan Penegak Gugus
Depab .............. Tahun.............adalah :
a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nimor 137
Tahun 1987 Tentang Penyempurnaan Petunjuk
Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka
d. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 080
Tahun 1988 tentang pola dan mekanisme pembinaan pramuka
penegak dan pandega.
e. Program kerja Gugus Depan .............. Tahun ..............
Pasal 6 : Peserta musyawarah Ambalan Penegak Gugus Depan................Tahun
.............. adalah :
a. Anggota Dewan Ambalan Penegak Gugus Depan ..............
b. Anggota Pramuka Penegak Gugus Depan ..........................yang
berpangkalan di ..............
c. Penasehat, terdiri dari pembina dan pembantu pembina Gugus
Depan ..............
Pasal 7 : Korum
Musyawarah ambalan Penegak Gugus Depan .........................jadi sah
apabila dihadiri minimal separo peserta musyawarah yang
seharusnya dan jika tidak memenuhi jumlah maka sidang ditunda
selama 10 menit dan setelah sidang dianggap sah.
Pasal 8 : Jenis Sidang
a. Sidang-sidang musyawarah Ambalan Penegak Gugus
depan .............. Tahun .............. terdiri dari sidang pleno,
sidang komisi dan sidang tim perumus.
b. Sidang Pleno dihadiri oleh seluruh Peserta Musyawarah
c. Sidang Komisi terdiri dari Komisi A Bidang Organisasi,
Komisi B Bidang Kegiatan, Komisi C Bidang Pembinaan dan
Komisi D Bidang Adat Ambalan.
d. Sidang Komisi dihadiri oleh peserta musyawarah yang masuk
dalam komisi yang bersangkutan
e. Sidang Tim Perumus dihadiri oleh Presidum dan masing-
masing ketua Komisi.
Pasal 9 : Pimpinan Sidang
a. Selama Presidium belum terbentuk sidang dipimpin oleh
Dewan Ambalan Penegak Gugus Depan ..............
b. Sidang Pleno dipimpin Oleh Presidium yang terdiri dari 3 (tiga)
orang yaitu Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris.
c. Unsur Presidum adalah 1 (satu) orang Unsur Dewan Ambalan
dan 2 (dua) Dua orang yang dipilih oleh peserta musyawarah
dengan jalan musyawarah mufakat.
d. Sidang Komisi dipimpin oleh pemimpin Sidang Komisi yang
terdiri dari Seorang Ketua merangkap anggota dan seorang
sekretaris merangkap anggota, yang dipilih oleh anggota komisi
yang bersangkutan.
e. Sidang Tim Perumus dipimpin oleh pimpinan sidang perumus
yang terdiri dari seorang ketua merangkap anggota dan seorang
sekretaris merangkap anggota.
f. Sidang pemilihan pimpinan perumus dipilih oleh Presidium.
Pasal 10 : Hak Suara, Hak Bicara dan Hak Pilih
a. Hak Suara adalah hak yang dimiliki oleh peserta/perutusan
untuk diperhitungkan dalam perhitungan suara bila
dilaksanakan pengembalian keputusan. Setiap peserta
musyawarah memiliki 1 (satu) hak suara kecuali Penasehat.
b. Hak Bicara adalah hak yang dimiliki oleh peserta/perutusan
untuk menyampaikan usul, saran dan pendapat serta hak untuk
mengajukan pertanyaan dan tanggapan. Setiap peserta
mempunyai hak bicara dan Penasehat mempunyai hak bicara
apabila diminta Presidum.
c. Hak Pilih adalah hak yang dimiliki oleh peserta/perutusan
untuk dipilih dan memilih. Setiap peserta mempunyai 1 (satu)
hak pilih Kecuali Penasehat.
Pasal 11 : Keputusan Musyawarah Ambalan Gugus Depan ..............
tahun................ditentukan sebagai berikut :
a. Setiap Keputusan dicapai atas dasar musyawarah mufakat.
b. Apabila hal tersebut tidak dapat tercapai maka keputusan
diambil dengan pemungutan suara dan atas dasar suara
terbanyak.
c. Apabila terdapat suara yang seimbang maka sidang diskor
sementara waktu, setekah itu dilaksanakan pengulangan
pengambilan keputusan dan apabila masih terdapat suara yang
seimbang maka keputusan diambil oleh presidium.
d. Cara pemungutan suata dapat dilakukan secara lisan maupun
secara tertulis.
Pasal 12 : Ketentuan mengenai sidang
a. Pandangan umum digunakan untuk membicarakan dan
membahas masalah yang disajikan dalam acara Musyawarah
Ambalan dan soal-soal lain yang dianggap perlu.
b. Masing-masing komisi membicarakan dan membahas materi
persoalan sesuai dengan bidang masing-masing.
c. Acara pertemuan sidang pleno adalah membahas tata tertib,
agenda sidang dilanjutkan dengan pembentukan presidium
sesuai dengan jadual yang ditetapkan.
d. Acara pertama sidang komisi adalah pembentukan pimpinan
komisi kemusian dilanjutkan sesuai dengan jadual yang
ditetapkan.
e. Acara pertama tim perumas adalah pemilihan pemimpin sidang
dilanjutkan dengan perumusan hasil sidang Musyawarah
Ambalan Penegak Gugus Depan ..............
Pasal 13 : Tim Formatur
Tata cara pemilihan Tim Formatur dan calon anggota tim formatur
Dewan Ambalan Penegak Gugus Depan .............. masa bakti
.............. dibicarakan dan diatur dalam sidang Komisi Organisasi.
Pasal 14 : Lain-lain
a. Segala keputusan yang dihasilkan dalam musyawarah ini
merupakan salah satu bahan untuk menyusun kebijaksanaan-
kebijaksanaan Pokok Pembina Anggota Pramuka Penegak
Gugus Depan ..............
b. Selama berlangsungnya sidang peserta harus mengenakan
seragam Pramuka.
c. Selama berlangsungnya sidang peserta tidak
diperkenankan membuat suasana gaduh.
d. Tata Tertib ini berlaku apabila telah disyahkan.
e. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan
diatur kemudian sesuai dengan kebutuhan.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :

MUSYAWARAH AMABLAN PENEGAK


GUGUS DEPAN .............. TAHUN ..............
Pimpinan Sidang Pleno I
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris
BAHAN RUMUSAN
KOMISI A BIDANG
ORGANISASI

Pasal 1 : Gugus Depan .............. berpangkalan di............................memiliki


satu satuan penegak putra dan satu satuan putri.
Pasal 2 : Satuan Penegak Putra dengan nama ambalannya ..............
Pasal 3 : Satuan Penegak Putri nama ambalannya ..............
Pasal 4 : Ambalan Putra maupun ambalan putri merupakan Gudep terpisah
dengan kepengurusan masing-masing yang disebut Dewa Ambalan.
Dewan Ambalan dalam pelaksaan tugasnya bertanggungjawab
kepada musyawarah Ambalan.
Pasal 5 : Masing-masing ambalan dengan kepengurusan sebagai berikut :
a. Seorang Ketua disebut Pradana
b. Seorang Wakil Ketua disebut Pradana II
c. Seorang sekretaris disebut Kerani I
d. Seorang Wakil Sekretaris disebut Kerani II
e. Seorang Bendahara disebut Juru Uang
f. Beberapa Orang disebut Pemangku Adat
g. Beberapa orang disebut Seksi Kegiatan
h. Beberapa orang sebagai seksi penelitian dan
pengembangan Pasal 6 : Tugas masing-masing adalah sebagai berikut :
a. Pradana bertugas memimpin ambalan dengan
mengkoordinasikan, memfasilitasi, memotivasi dan
menjalankan berbagai aktivitas.
b. Wakil Pradana / Pradana II membantu Pradana terutama
dibidang kegiatan dan mewakili Ketua Dewan Ambalan
/Pradana bila Ketua/Pradana berhalangan.
c. Kerani I membantu Pradana dan Pradana II terutama bidang
kesekretariatan / Administrasi ambalan.
d. Kerani II bertugas membantu ketua Dewan Ambalan / Pradana,
wakil pradana di bidang administrasi khususnya yang
berkenaan dangan kesekretariatan. Mewakili ketua/pradana,
wakil ketua dan sekretaris I apabila berhalangan.
e. Bendahara bertugas mengelola keuangan dan harta benda
Dewan Ambalan, mewakili Ketua / Pradana, Wakil Ketua dan
sekretaris apabila berhalangan.
f. Pemangku Adat bertugas memberikan tindakan atas
penyelenggaraan adat ambalan, menyelesaikan masalah yang
menyangkut penghayatan, pelaksanaan, dan pengamalan adat
ambalan.
g. Bidang Kegiatan bertugas memikirkan, merencanakan dan
mengorganisasikan kegiatan operasional
latihan, bertanggungjawan atas pelaksanaan kegiatan
operasional latihan.
h. Bidang penelitian dan pengembangan bertugas merencanakan,
memeikirkan, dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian /
evaluasi dan pembinaan dalam upaya meningkatkan mutu dan
jumlah anggota ambalan.

Pasal 7 : Dewan Kehormatan


a. Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan
anggota ambalan maka dibentuk Dewan Kehormatan.
b. Dewan Kehormatan terdiri dari Ketua dipegang oleh
Pradana/Ketua Dewan Ambalan, sekretaris dipegang oleh
Wakil Ketua Dewan Ambalan, Anggota dipegang oleh
pemangku adat dan beberapa anggota ambalan yang dianggap
perlu hadir oleh pemangku adat dan penasehat dipegang oleh
pembina/pembantu pembina.
c. Dewan Kehormatan bertugas antara lain membahas
pelantikan/kenaikan tingkat, pemberian tanda kecakapan
khusus, pemberian penghargaan atas prestasi/karya anggota
ambalan, memberikan sanksi atas pelanggaran kode
kehormatan dan membahas rehabilitasi anggota ambalan.
Pasal 8 : Hak dan Kewajiban Dewan Ambalan
a. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan usul, saran dan
pendapat serta hak untuk mengajukan pertanggungjawaban.
b. Hak suara adalah hak untuk mencalonkan dan dicalonkan,
mendukung usul, menolak usul, dipilih dan memilih.
c. Berhak mendapat perlakuan yang sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
d. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik dewan ambalan.
e. Berkewajiban mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh dewan ambalan.
f. Bertanggungjawab atas segala tugas yang tercantum dalam
uraian- uraian tugas-tugas dan tanggungjawab.
Pasal 9 : Tim Formatur
a. Syarat-syarat anggota Tim Formatur :
1) Bertakwa kepada Tuhan YME.
2) Sudah dilantik menjadi Penegak Bantara.
3) Sanggup menjadi anggota tim dan tidak merepotkan
anggota tim
4) Paham dan tahu perkembangan ambalan.

b. Hak dan Kewajiban


1) Tim Formatur tidak kehilangan hak untuk dipilih menjadi
anggota dewan ambalan Penegak Gugus Depan
.............. masa bakti ..............
2) Tim Formatur tidak harus menjabat anggota ambalan masa
bakti ..............
3) Membuat dan mentaati tata tertib Tim Formatur
4) Masa bakti tim Formatur 21 hari terhitung sejak
berakhirnya musyawarah ambalan ini.
5) Menyelenggarakan dan melaksanakan serah terima jabatan
antara dewan ambalan masa bakti.
6) Keanggotaan Tim Formatur berakhir setelah serah terima
jabatan Dewan Ambalan

c. Tata cara pemilihan


1) Anggota Tim Formatur yang berasal dari unsur Dewan
Ambalan masa bakti .............. yang berjumlah 2 (dua) orang
diatur dan ditentukan oleh dewan ambalan tersebut.
2) Anggota Tim Formatur yang berasal dari unsur anggota
ambalan dipilih dan ditentukan oleh Komisi Organisasi
untuk disahkan pada sidang pleno.

d. Pimpinan Tim Formatur


Pimpinan tim formatur dipilih oleh anggota tim formatur
dengan susunan ketua, wakil ketua dan sekretaris.

MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK


GUGUS DEPAN .............. TAHUN ..............
Pimpinan Sidang Komisi A
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
BAHAN RUMUSAN
KOMISI B BIDANG
KEGIATAN
RENCANA KERJA
DEWAN AMBALAN PENEGAK
GUGUS DEPAN .......................... MASA BAKTI ..........................

Rencana kerja ini merupakan rumusan-rumusan pokok pikiran tentang


pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak Gugus Depan ..................
yang disusun berdasarkan pengalaman serta kondisi masa lalu, harapan dan
keinginan yang akan dicapai serta tuntutan-tuntutan lain sebagai akibat dari
perkembangan Gerakan Pramuka pada umumnya dan Pramuka Penegak pada
khususnya.

Rencana kerja ini dimaksudkan sebagao pedoman bagi dewan ambalan masa
bakti .................. dalam mengoperesionalkan kegiatan ambalan yang akan
dituangkan dalam bentuk program kerja dan rencana kerja ini mengacu dan
mengarah pada tujuan pembinaan Pramuka Penegak yaitu antara lain untuk
membentuk Pramuka Penegak yang :

1. Beridilogi Pancasila.
2. Kuat Keyakinan Beragama.
3. Tinggi mental, kuat fisik dan rokhaninya.
4. Berguna bagi diri pribadi, keluarga dan msyarakat serta bangsa san negara.
5. Berkendaraan umum
6. Berkesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. Berkesadaran internasional untuk mengembangkan persatuan persaudaraan
dalam rangka membina perdamaian dunia.

Atas dasar itu maka pembinaan Pramuka Penegak gugus Depan


.................. dilaksanakan dengan berpegang teguh pada suatu sistem dan metode
yang mengandung unsur-unsur :
1. Bina Diri, yakni yang mengarah pada kepentingan pribadi penegak sendiri.
2. Bina Satuan, yakni yang mengarah pada kepentingan Gerakan Pramuka.
3. Bina Masyarakat, yakni yang mengarah pada kepentingan masyarakat.
Dengan demikian semua bentuk kegiatan harus dapat memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada seluruh Anggota Ambalan untuk melaksanakan semboyan
“dari, oleh dan untuk Penegak dengan bimbingan tanggungjawan orang dewasa”.

POKOK-POKOK RENCANA KERJA DEWAN AMBALAN PENEGAK


GUGUS DEPAN ...........MASA BAKTI ...........
Bahwa sasaran pembinaan Pramuka Penegak dan pendega di Gugus Depan
maupun kwartir melalui Wadah Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega
adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang
beriman, berkepribadian, berbudi luhur, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
tanggung jawab dan mandiri, jasmaniyah sehat dan kuat, tinggi kecerdasan, dan
keterampilannya, mempunyai cinta tanah air, mempunyai rasa kebangsaan yang
tebal dan rasa kesetiakawanan sosial, mempunyai rasa percaya diri, sikap dan
perilaku yang inovatif dan kreatif. Oleh sebab itu maka prinsip khusus pembinaan
Pramuka Penegak Gugus Depan ............melalui :

1. Kecakapan Umum, dengan pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU);


2. Kecakapan Khusus, dengan pencapaian Syarat Kecakapan Khusus (SKK);

Sedangkan materi pembinaannya dikelompokkan dalam :

1. Materi Pembinaan mental Spiritual, berorientasi pada :


a. Kerokhanian dan kepribadian;
1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Budi pekerti luhur, peri kemanusiaan dan jiwa pengabdian;
3) Demokrasi, jujur, adil, sederhana dan rasa tanggungjawab;
4) Cinta Budaya, bangsa, tanah air dan indah serta kelestarian alam.
b. Intelek dan Kejiwaan
1) Jiwa yang mantap, seimbang dan selaras;
2) Cerdas, berilmu, kritis, analistis, sistematis dan metodis.
2. Materi Pembinaan patriotisme, berorientasi pada :
a. Moral dan kesadaran Ideologi Pancasila;
b. UUD 1945 dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Sejarah perjuangan bangsa;
d. Sejarah perjuangan bangsa;
e. Sejarah kepanduan/kepramukaan di Indonesia.
3. Materi Pembinaan idealisme, berorientasi pada :
a. Kreatif, dinamis, obyektif, dan realistis;
b. Dispilin sosial, minat belajar, bekerja dan berprestasi;
c. Keterampilan, kecakapan, keahlian dan produktifitas;
d. Pengambilan keputusan, prakarsa, inovasi dan daya kreasi;
e. Semangat membangun dan rasa tanggungjawab terhadap masyarakat.
4. Materi Pembinaan Jasmaniah, berorientasi pada :
a. Kuat, segar, dan sehat;
b. Tangguh dan berdaya tahan tinggi;
c. Tangkas dan terampil.

Program Kerja Dewan Ambalan Penegak Gugus Depan ...........................Masa


Bhakti ...................

I. Bidang Organisasi dan Admisnitrasi :


1. Penerimaan anggota ambalan baru;
2. Musyawarah ambalan penegak;
3. Pengadaan buku-buku administrasi/kesekretariatan.
II. Bidang Kegiatan:
A. Patriotisme dan Mental Spiritual :
1. Upacara Penerimaan Tamu Penegak;
2. Upacara Penerimaan Calon Penegak;
3. Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan;
4. Pelantikan Penegak Bantara/Laksana;
5. Mengikuti Perayaan Hari Besar Nasional;
6. Mengikuti Perayaan Hari Besar Agama;
7. PBB dan kolone tongkat;
8. Merawat dan mengebumikan jenazah.
B. Teknik Kepramukaan :
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumash Tangga Gerakan Pramuka;
2. Sejarah kepanduan dan Gerakan pramuka;
3. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka;
4. Tanda Pengenal dan Lambang Gerakan Pramuka;
5. Tali temali;
6. Peta dan Kompas;
7. Sandi/morse/semaphore;
8. Pionering;
9. Menaksir;
10. Pencapaian SKU dan SKK;
11. Bernyanyi dan permainan.
C. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Wiraswasta :
1. Fotografi;
2. Jurnalistik;
3. Tata Rias wajah dan rambut;
4. Komputer;
5. Teknologi tepat guna;
6. Hasta karya;
7. Sablon;
8. Perbengkelan.
D. Alam terbuka :
1. Gladi tangguh dan halang rintang;
2. Pengetahuan survival dan SAR;
3. Penaggungan Penyakit Gawat Darurat (PPGD);
4. Mountenering;
5. Perkemahan.
E. Sosial Budaya dan Kemsyarakatan :
1. Anjangsana;
2. Kegiatan bersama ambalan lain;
3. Peninjauan ke Wilayah Desa/Kelurahan;
4. Pembuatan persamaian dan penghijauan;
5. Bhakti Masyarakat.
III. Bidang Pelatihan :
1. Dianpinsat tingkat gudep;
2. Cara melatih perindukan siaga;
3. Cara melatih pasukan siaga;
4. Observasi ke satuan pramuka;
5. Membantu melatih satuan pramuka.
IV. Partisipatif :
1. Mengikuti kegiatan-kegiatan / pertemuan tingkat ranting;
2. Mengikuti kegiatan-kegiatan / pertemuan tingkat cabang;
3. Mengikuti kegiatan-kegiatan / pertemuan tingkat daerah;
4. Kerjasama dengan organisasi lain/instansi terkait.
V. Acara Pengganti Program Kerja

Apabila suatu waktu materi kegiatan latihan yang sudah


direncanakan tidak dapat dilaksanakan, maka dewan ambalan harus
mengganti acara latihan tersebut dengan mengacu pada :

1. Materi-materi syarat-syarat kecakapan umum (SKU);


2. Materi-materi syarat-syarat kecakapan Khusus (SKK)
3. Materi-materi syarat Pramuka garuda untuk penegak.

Pentahapan dan penentuan waktu pelaksanaan Program Kerja

Pentahapan dan penentuan waktu pelaksanaan program kerja dikelola


sepenuhnya oleh dewan Ambalan dengan memperhatikan :

1. Waktu yang disediakan selama masa baktinya.


2. Dana yang tersedia untuk menunjang program kegiatan.
3. Kesempatan instruktur yang membidangi apabila materi
kegiatan membutuhkan tenaga dan keterampilan / keahlian.
MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK
GUGUS DEPAN .............. TAHUN ..............
Pimpinan Sidang Komisi B
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
BAHAN RUMUSAN KOMISI
C BIDANG PEMBINAAN

Pasal 1 : Bahwa untuk mencapai keberhasilan pembinaan dan pengembangan


Pramuka Penegak di Gugus Depan ............... perlu adanya
landasan / pedoman kerja bagi Dewan Ambalan untuk menjalankan
roda organisasi misalnya pengaturan Administrasi dan sistem
pelaporan.
Pasal 2 : Pengaturan administrasi Dewan Ambalan sepenuhnya dikelola secara
bersama antara sekretaris I dan Sekretaris II Dewan Ambalan.
Pasal 3 : Surat Masuk dan surat keluar diagendakan sebelum diberikan kepada
yang berhak menerima.
Pasal 4 : Administrasi pengelolaan perlengkapan Ambalan dilakukan oleh
sekretaris Dewan Ambalan.
Pasal 5 : Pengelolaan keuangan dilakukan sepenuhnya oleh bendahara dengan
sepengetahuan ketua Dewan Ambalan/Pradana.
Pasal 6 : Pengeluaran dan pemasukan keuangan dicatat oleh bendahara dalam
buku kas ambalan.
Pasal 7 : Sisa anggaran dari setiap kegiatan dimasukkan dalam buku kas
ambalan.
Pasal 8 : Anggaran pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak di Gugus
Depan ................. diperoleh dari bantuan Mabigus, Gugus Depan,
iuran wajib anggota dan sumber lain yang tidak bertentangan
dengan AD/ART Gerakan pramuka.
Pasal 9 : sanggar bakti / ruang dewan ambalan harus dijadikan sebagai pusat
informasi kegiatan ambalan sehingga dirasakan lebih bermanfaat
fungsi dan peranannya dalam kehidupan Ambalan.
Pasal 10 : Anggota Dewan Ambalan yang bertugas piket harus
melakukanaktifitas yang mendukung kelancaran tugas dewan
ambalan dengan melaporkan /menulis kegiatannya dalam buku
piket.
Pasal 11 : Untuk mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan besar harus
dibentuk Sangga Kerja sebagai Panitia Pelaksanaan suatu kegiatan
yang terdiri dari anggota Dewan Ambalan dan Anggota ambalan
yang diminta oleh Dewan Ambalan yang dianggap perlu dan
mumpuni.
Pasal 12 : Sangga karja harus membuat laporan kegiatannya selambat-lambatnya
14 hari setelah berakhirnya kegiatan.
Pasal 13 : Dewan ambalan berkewajiban menyampaikan laporan
pertanggungjawabannya di depan Ambalan pada saat berkahir masa
jabatannya di depan Musyawarah Ambalan Penegak.
Pasal 14 : Untuk menyalurkan bakat, minat, kemampuan dan keterampilan maka
dewan Ambalan harus berupaya menyalurkan anggota ambalan
untuk mengikuti kegiatan Kesakaan.
Pasal 15 : Anggota dewan ambalan yang akan menyampaikan materi kegiatan
latihan harus betul betul menguasai materi yang akan disajikan,
oleh karena itu penentuan materi dan personil yang akan
menyajikannya harus dipersiapkan secara matang sehingga tidak
ada kesan belum siap.
Pasal 16 : untuk menunjang aktifitas kegiatan-kegiatan ambalan, maka dewan
ambalan perlu untuk mengadakan buku-buku administrasi dan
kebutuhan kebutuhan administrasi lainnya, antara lain sebagai
berikut
:
a. Buku Induk Anggota;
b. Daftar Presensi dan Iuran;
c. Buku notulen;
d. Buku kas;
e. Buku biodata dewan ambalan;
f. Buku kegiatan harian;
g. Buku acara kegiatan mingguan;
h. Buku agenda;
i. Buku inventaris;
j. Buku rekapitulasi daftar hadir dan iuran gudep;
k. Data keanggotaan;
l. Struktur Dewan Ambalan.
Pasal 17 : Hal-hal yang belum diatur ditentukan kemudian oleh
Dewan Ambalan.

MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK


GUGUS DEPAN .............. TAHUN ..............
Pimpinan Sidang Komisi C
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
BAHAN RUMUSAN
KOMISI D ADAT
AMBALAN

Menurut perjanjian yang disepakati bersama oleh segenap anggota Ambalan


pada musyawarah tanggal............................berlaku adat ambalan sebagai berikut :
1. Masuk menjadi anggota ambalan adalah sukarela, tetapi apabila sudah
dilantik menjadi calon penegak melalui upacara penerimaan calon penegak
maka segala aktifitasnya dalam kehidupan ambalan / pertemuan-pertemua
yang diselenggarakan oleh Dewan Ambalan / Gugus Depan merupakan
kewajiban yang harus dilaksanakan dan segala peraturan yang ada dalam
kehidupan ini wajib untuk diindahkan.
2. Pemberian tanda pengenal berupa labang ambalan yang menjadi ciri khas
ambalan dilakukan pada saat upacara penerimaan calon penegak.
3. Apabila syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) tingkat penegak Bantara
telah diselesaikan dengan baik, maka calon penegak yang bersangkutan
dapat mengajukan permohonan untuk melantik menjadi Penegak Bantara
kepada Dewan Kehormatan atau Calon Penegak yang bersangkutan akan
dipanggil Dewan Kehormatan untuk selanjutnya diberi surat (yang
ditunjukkan kepada orang tuanya) untuk mengikuti kegiatan
PEMANTAPAN MENTAL DAN KECAKAPAN, apabila diizinkan oleh
orang tua (yang dibuktikan lewat blangko isian pada surat tadi) barulah
yang bersangkutan melakukan kegiatan kegiatan Pemantapan Mental dan
kecakapan serta Pelantikannya sebagai Penegak bantara yang kegiatan
tersebut dilaksanakan mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 10.00
hari minggu dengan kegiatan-kegiatan antara lain pendalaman materi
SKU, kepemimpinan dan teknik Kepramukaan lainnya serta renungan
jiwa. Selanjutnya yang bersangkutan wajib pula menjalani masa pantang
yang ditentukan baik lama maupun jenisnya oleh Dewan Kehormatan.
4. Kegiatan Pemantapan Mental dan kecakapa serta pelantikan Penegak
Bantara tidak selalu dilakukan di Pangkalan Gudep tetapi dapat pula
dilakukan di tempat lain untuk mendukung kehidmatan acara.
5. Pantang datang terlambat ke sekolah, pantang meninggalkan jam pelajaran
tanpa ijin, pantang merokok, pantang mendapatkan nilai ulangan di bawah
5 (lima) dan pantang berpakaian sekolah tidak rapi.tidak sesuai dengan
aturan sekolah merupakan jenis masa pantang yang harus diberikan kepada
setiap Penegak Bantara yang harus dilaksanakan dengan kesadaran tinggi
dan penuh tanggungjawab, pelanggaran akan adat ini sanksinya ditentukan
langsung melalui Sidang Dewan Kehormatan.
6. Anggota Amabalan Penegak Gugus Depan ..........................berkewajiban
untuk membayar iuran wajib anggota setiap kali latihan dengan ketentuan
untuk calon penegak sebesar Rp....................dan penegak bantara sebesar
Rp
...............
7. Kegiatan latihan dilakukan setiap hari ............... dimulai dari pukul ................
WIB sampai dengan pukul.................WIB.
8. Upacara Adat Ambalan hanya dilakukan pada acara-acara kegiatan tertentu
saja sedangkan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan tidak perlu
diadakan upacara adat ambalan.
9. Pada saat dibacakan Sandi Ambalan tangan kanan menepuk / memegang
setangan / pita leher sambil menundukkan kepala.
10. Barang siapa berbuat kebajikan pasti menerima penghargaan dari Dewan
Kehormatan.
11. Barang siapa melanggar adat unik di ambalan ini berkewajiban untuk
menjalani sanksi yang ditentukan dengan penuh kesadaran dan
tanggungjawab, adat unik itu adalah :
a. Siapa datang terlambat saat upacara pembukaan latihan berlangsung,
yang bersangkutan harus melakukan kegiatan sebagai berikut : tidak
memasuki barisan peserta upacara, tetap berdiri dibelakang peserta
upacara dengan jarak 5 meter dan tetap mengikuti upacara sampai
selesai dengan khidmat, selesai upacara menghormat sang merah putih,
emngucapkan dasar darma dan berpidato tentang keterlambatan serta
usaha-usaha mengatasinya, hal ini dilakukan maksimal 5 (lima) menit.
b. Tidak mengenakan pakaian seragam pramuka sebagaimana mestinya
untuk putra melakukan push up 5 kali dan putri melakukan gerakan
jongkok lalu berdiri dengan tangan dibelakang kepala sebanyak 5 kali
setiap kekeliruan.
c. Sangga yang bertugas melaksanakan dan menyiapkan perlengkapan
upacara pembukaan/penutupan latihan bertele-tele dan membuang
waktu dan tidak bertugas selayaknya dikenakan sanksi untuk putera
melakukan push up 10 kali dan putri melakukan gerakan jongkok lalu
berdiri dengan tangan dibelakang kepala sebanyak 10 kali.

MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK


GUGUS DEPAN .............. TAHUN ..............
Pimpinan Sidang Komisi D
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,

Anda mungkin juga menyukai