Puji syukur kehadirat Allah SWT, telah dapat disusun sebuah panduan
Musyawarah Ambalan Penegak. Penyusunan panduan musyawarah ambalan ini
dalam rangka meningkatkan mutu pramuka penegak di gugus depan. Sebenarnya
berbagai upaya telah dilakukan baik oleh gugus depan itu sendiri maupun oleh
dewan ambalan gugus depan tersebut, karena mereka yang berada di dalamnya
menyadari bahwa kegiatan pramuka penegak adalah dari, oleh, dan untuk
Penegak sendiri.
Atas dasar itu maka disusun sebuah panduan teknis Musyawarah Ambalan
Penegak. Disadari sepenuhnya bahwa isi di dalamnya tidaklan seberapa, tetapi
kami yakin bahwa yang semacam inilah yang diharapkan oleh ambalan penegak
sebagai pedoman penyelenggaraan / pelaksanaan musyawarah ambalan penegak
di gugus depan.
Panduan ini meliputi :
Pengertian, tugas dan fungsi Musyawarah Ambalan Penegak
Penyelenggaraan Musyawarah Ambalan Penegak
Acara kegiatan Musyawarah Ambalan Penegak
Persiapan musyawarah
Contoh-contoh Rancangan Agenda Sidang, Rancangan Tata Tertib Sidang,
Bahan Rumusan Sidang Komisi A, B, C, D.
Dari contoh-contoh tersebut pramuka penegak bersama pembina dan
pembantu pembina dapat mengembangkannya sehingga menjadi lebih sempurna.
Semoga tuhan yang maha esa meridloi usaha ini, sehingga yang sangat
sederhana ini bermanfaat dalam upaya pembinaan generasi muda melalui wadah
gerakan pramuka.
H. SURAHMIN, S.Pd
NTA.
112900001000018
PENGERTIAN, TUGAS DAN
FUNGSI MUSYAWARAH AMBALAN
PENEGAK
1. Pengertian
Musyawarah merupakan pencerminan pelaksanaan demokrasi yang
dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam sila
keempat dari Pancasila yakni Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
2. Tugas
Musyawarah Ambalan Penegak bertugas untuk :
a. Menyusun pengurus ambalan berikutnya;
b. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan;
c. Menyusun rencana kerja kegiatan ambalan yang akan datang;
d. Mengkaji, meninjau dan membicarakan kembali adat ambalan.
3. Fungsi
Musyawarah Ambalan Penegak berfungsi untuk :
a. Mengadakan kontrol/evaluasi terhadap dewan ambalan yang lama
tentang kegiatan / aktivitas yang telah dilaksanakan.
b. Menyalurkan aspirasi / kehendak ambalan.
c. Memilih anggota ambalan yang cocok untuk duduk sebagai
dewan ambalan.
PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK
1. Penyelenggaraan
Musyawarah Ambalan Penegak diselenggarakan oleh Dewan
Ambalan Penegak dengan membentuk Sangga Kerja / Panitia Pelaksana.
Untuk membuat bahan / masalah / kertas kerja / guna dibahas dalam
persidangan dan memberikan pelajaran tentang masalah yang sedang
dibahas dalam sidang komisi, dibentuk panitia pengarah guna
memperlancar jalannya musyawarah.
2. Peserta
Peserta Musyawarah Ambalan Penegak adalah :
a. Anggota Dewan Ambalan Penegak yang lama.
b. Anggota Pramuka Penegak Gugus Depan itu sendiri.
3. Jenis
a. Musyawarah Biasa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan dalam keadaan
terpenuhinya korum sesuai denghan aturan yang ada, dengan acara yang
penuh yang dilaksanakan tepat waktu pada saat masa bakti Dewan
Ambalan.
b. Musyawarah Luar Biasa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan dalam keadaan tidak
terpenuhinya korum sesuai dengan aturan yang ada dan tidak tepat waktu
pada masa bakti dewan ambalan.
c. Musyawarah Istimewa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan karena adanya hal khusus
dan istimewa seperti masalah yang menghambat kerja Dewan Ambalan,
atas desakan anggota ambalan karena Dewan Ambalan tidak bisa
menjalankan tugasnya, atau masalah lain yang dianggap perlu oleh Dewan
Ambalan, sehingga perlu diselenggarakan Musyawarah Ambalan Penegak.
1. Pendaftaran Peserta
2. Upacara Pembukaan Musyawarah, dengan acara:
a. Pengantar protokol dan pembukaan
b. Kamabigus (Pembinaan Upacara) beserta rombongan (para Pembina
Gudep) tiba di tempat upacara
c. Lagu Satya Darma Pramuka.
d. Mengheningkan Cipta
e. Laporan Ketua Sangga Kerja
f. Pengarahan Kamabigus dilanjutkan dengan Pembukaan Musyawarah.
g. Penyerahan palu sidang dari kamabigus kepada dewan ambalan.
h. Upacara adat Ambalan (adat ambalan)
i. Doa
j. Pembina Upacara beserta rombongan meninggalkan tempat upacara.
k. Upacara pembukaan selesai
3. Sidang Pleno I
a. Penetapan Korum
b. Pembahasan peraturan tata tertib persidangan
Agenda berisi acara/materi persidangan secara umum yang akan
dibahas selama Musyawarah Ambalan Penegak.
c. Pembahasan Peraturan Tata Tertib persidangan
Tata tertib dibuat untuk mengatur jalannya sidang dan
memperlancar jalannya sidang, yang harus ditaati oleh peserta
musyawarah. Tata tertib
yang dibahas harus sidyahkan pada sidang pleno ini antara lain
mengatur tentang :
1) Kedudukan, tujuan/tugas dan dasar penyelengggaraan musyawarah
2) Peserta dan hak-haknya dalam musyawarah
3) Jenis-jenis sidang dan pempinannya
4) Cara pengambilan keputusan
d. Pembentukan Presidium
Presidium terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu : Ketua, wakil ketua
dan sekretaris, ketiga orang tersebut pembagiannya sebagai berikut
:
1) 1 (Satu) Orang dari unsur Dewan Ambalan Lama, dan
2) 2 (Dua) orang yang dipilih oleh peserta Musyawarah dengan
jalan musyawarah mufakat.
Tugas utama presidum adalah memimpin dan mengendalikan jalannya
persidangan selama musyawarah.
4. Sidang Pleno II
Sidang ini dipimpin oleh presidium, dengan cara :
a. Mendengarkan laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan lama,
dewan Ambalan Penegak wajib untuk melaporkan / mempertanggung-
jawabkan seluruh kegiatan / aktivitas-aktivitas pembinaan / kebijaakan
yang telah dilakukan selama masa baktinya kepada musyawarah
Ambalan Penegak sebagai kekuasaan tertinggi ambalan. Isi laporannya
dibuat secara terinci yang meliputi boidang organisasi, bidang
kegiatan, bidang pembinaan dan bidang adat ambalan serta tidak kalah
pentingnya adalah evaluasi Dewan Ambalan itu sendiri atau program
yang telah dikerjakan.
b. Pandangan Umum
Acara ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh peserta musyawarah
untuk memberikan pertanyaan, tanggapan maupun pandangan atas
laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan, dengan dibuat beberapa
tahap/termin.
c. Tanggapan Dewan Ambalan atas Pandangan Umum
Dalam acara ini , pertanyaan, tanggapan maupun pandangan yang
disampaikan oleh peserta musyawarah yang ditanggapi kembali oleh
Dewan Ambalan lama dalam hal ini Pradan/Ketua Dewan
Ambalannya.
d. Pengesahan Laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan.
Laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan disyahkan oleh
musyawarah Ambalan/Penegak.
5. Sidang Pleno III
Sidang ini dipimpin oleh Presidium, dengan cara:
a. Pembentukan Komisi
Komisi dibentuk untuk mempermudah membahas aspirasi-
aspirasi/materi-materi persidangan sesuai dengan bidang-bidang yang
ada. Peserta musyawarah wajib masuk dalam sidang komisi yang
ditentukan.
b. Pembagian dan penjelasan tugas komisi
Sidang komisi terdiri dari Komisi A bidang Organisasi, antara lain
menbahas masalah nama dan/atau lambang ambalan; jumlah anggota
dewan ambalan; syarat menjadi anggota dewan ambalan;struktur,
macam dan urutan jabatan dalam dewan ambalan; tugas
tanggungjawab dan fungsi masing-masing jabatan dalam dewan
ambalan; dewan kehormatan; hak dan kewajiban anggota dewan
ambalan; syaratm hak dan kewajiban, jumlah dan tata cara pemilihan
tim formatur. Komisi B bidang kegiatan membahas rencana kerja
kegiatan Ambalan/program kerja Dewan Ambalan selama masa
baktinya. Komisi C Bidang Pembinaan membahas masalah
landasan/pedoman kerja bagi dewan Ambalan untuk menjalankan
organisasi termasuk sistem pengaturan administrasi dan pelaporan.
Komisi D Bidang Adat Ambalan membahas adat istiadat Ambalan
dengan mengkaji dan mengevaluasi adat ambalan yang telah berlaku
sebelumnya dan/atau menyusun/menambah adat ambalan baru.
6. Sidang Komisi
Sidang ini dipimpin oleh pemimpin komisi, terdiri dari Ketua dan
Sekretaris yang dipilih oleh peserta sidang komisi yang bersangkutan,
untuk membahas masalah/kertas kerja yang telah ditentukan sesuai dengan
masing- masing komisi. Peserta musyawarah harus memasuki salah satu
komisi yang telah ditentukan. Peranan panitia pengarah dalam sidang
komisi ini besar sekali, oleh karena itu harus betul-betul menguasai materi
yang sedang dibahas.
7. Sidang Pleno IV
Sidang ini dipimpin oleh presidium, dengan cara :
a. Mendengarkan Laporan hasil sidang komisi;
Seletah mendengarakan laporan ini peserta sidang diberi
kesempatan untuk memberikan tanggapan atas hasil-hasil sidang
komisi tetapi tidak ditanggapi oleh pemimpin sidang komisi yang
bersangkutan, dicatat sebagai pertimbangan pada sidang tim perumus.
b. Penerimaan / Pengesahan hasil sidang komisi
Hasil sidang komisi yang telah ditandatangani oleh pemimpin
sidang komisi diserahkan kepada presidium untuk disahkan.
c. Pembentukan tim perumus
Tim perumus terdiri dari presidium dan ketua-ketua sidang komisi.
9. Sidang Pleno V
Sidang in idipimpin oleh presidium, dengan cara:
a. Mendengarkan laporan hasil sidang tim pengurus
Pimpinan tim pengurus melaporkan hasil sidangnya kepada
peserta musyawarah.
b. Pemilihan tim formatur dewan Ambalan.
Tim Formatur bertugas membentuk dan memilih Anggota Dewan
Ambalan untuk masa bakti yang akan darang berdasarkan kriteria atau
persyaratan yang ditentukan.
Jumlah Tim Formatur harus Ganjil misalnya 5 (lima) orang, hal ini
untuk menghindari keputusan yang meragukan. Komposisinya terdiri
dari unsur Dewan Ambalan yang lama dan unsur anggota ambalan
gudep tersebut. Tugas Tim Formatur berakhir dalam jangka waktu
yang ditentukan/disepakati, hingga dilantiknya anggota Dewan
Ambalan yang baru.
c. Pengesahan Hasil-hasil sidang musyawarah
Seluruh hasil-hasil sidang musyawarah harus disyahkan oleh
Musyawarah Ambalan. Sewaktu-waktu musyawarah ambalan penegak
dapat mengeluarkan memorandum yang isinya mengarah pada usaha
peningkatan pembinaan ambalan yang ditunjukkan kepada gugus
depannya.
I. PENDAHULUAN
Dijelaskan secara singkat latar belakang diselenggarakannya kegiatan.
VI. PESERTA
X. PERLENGKAPAN
XI. PENUTUP
Catatan :
Keterangan :
1 = Pimpinan Sidang
2 = Penasehat
3 = Peninjau
4 = Peserta musyawarah
RANCANGAN
AGENDA SIDANG MUSYAWARAH AMBALAN
PENEGAK GUGUS DEPAN ......................... TAHUN 20.......
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Pimpinan Sidang
RANCANGAN
PERATURAN TATA TERTIB PERSIDANGAN
MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK
GUGUS DEPAN ............................. TAHUN ..............
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Rencana kerja ini dimaksudkan sebagao pedoman bagi dewan ambalan masa
bakti .................. dalam mengoperesionalkan kegiatan ambalan yang akan
dituangkan dalam bentuk program kerja dan rencana kerja ini mengacu dan
mengarah pada tujuan pembinaan Pramuka Penegak yaitu antara lain untuk
membentuk Pramuka Penegak yang :
1. Beridilogi Pancasila.
2. Kuat Keyakinan Beragama.
3. Tinggi mental, kuat fisik dan rokhaninya.
4. Berguna bagi diri pribadi, keluarga dan msyarakat serta bangsa san negara.
5. Berkendaraan umum
6. Berkesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. Berkesadaran internasional untuk mengembangkan persatuan persaudaraan
dalam rangka membina perdamaian dunia.