Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, bersama dengan ini kami akan melaporkan hasil Sidang
Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
Sehubungan dengan ini tugas yang diemban oleh Steering Comite, yaitu membuat draft-
draft AD/ART, tata tertib sidang, dan sebagainya.
Hambatan-hambatan yang kami temui antara lain dikarenakan letak antara Tasikmalaya
dan Cirebon berjauhan jadi dalam penyatuan draft-draft ini dari panitia wilayah Tasikmalaya dan
Cirebon sulit sekali dan membutuhkan banyak biaya. Namun alhamdulilllah hambatan-hambatan
itu ada jalan keluarnya dan dapat kami atasi.
Demikian Laporan dari Panitia Steering Comite untuk segala kekurangannya mohon
dimaklumi.
Lampiran : KETETAPAN Nomor : 01/Sidang Umum BLM /2016
SIDANG UMUM
2016/2017
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa adalah forum musyawarah anggota, pengurus BEM
dan HIMA.
BAB II
Pasal 2
Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa mempunyai tugas dan wewenang untuk :
Pasal 3
Membentuk tim BLM yang ada di Prodi untuk melakukan rapat tersendiri guna membahas
Sidang Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya HIMA Prodi masing-masing
yang beracuan pada Sidang Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya Tahun
2015/2016.
BAB III
Pasal 4
1) Pihak Pendidikan yang secara resmi diundang untuk menghadiri sidang umum
Badan Legislatif Mahasiswa.
2) Semua peserta yang menghadiri sidang umum yang telah disahkan oleh pimpinan
sidang pada sidang pendahuluan. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
Tingkat BEM.
1) Pihak Pendidikan yang secara resmi diundang untuk menghadiri Sidang Umum
Badan Legislatif Mahasiswa.
2) Semua peserta yang menghadiri sidang umum yang telah disahkan oleh pimpinan
sidang pada sidang pendahuluan. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
tingkat Prodi.
Pasal 5
Pasal 6
Setiap peserta dan peninjau mempunyai hak bicara dan hak suara kecuali peninjau dari pihak
pendidikan hanya mempunyai hak bicara.
BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 7
Komponen-komponen persidangan:
a. Pimpinan Sidang
b. Pleno Sidang
c. Komisi-komisi Sidang
d. Tim Formatur
Pasal 8
Pimpinan Persidangan
1. Pimpinan Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa adalah Badan Pengurus Harian BLM.
2. Pimpinan Sidang terdiri dari :
a. Ketua Presidium
b. Wakil Ketua Presidium
c. Sekretaris
3. Jika salah satu pimpinan sidang sedang berhalangan hadir, maka pimpinan sidang
dilimpahkan keanggota komisi atas persetujuan Ketua Presidium / Wk. Ketua Presidium dan
diketahui oleh quorum sidang.
Pasal 9
Pasal 10
1. Memimpin sidang agar tertib dan lancar dalam suasana kebersamaan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
2. Berusaha mempertemukan pendapat dan meluruskan pembicaraan sesuai dengan peraturan.
3. Memutuskan dan menetapkan hal-hal yang dibahas dalam persidangan.
4. Bersikap adil dan bijaksana dalam persidangan
Pasal 11
Pasal 12
Sidang Komisi
1. Sidang Komisi adalah Sidang yang dihadiri oleh anggota Komisi dan pimpinan Sidang
Komisi.
2. Masing-masing komisi melaporkan hasil Sidang Komisi kepada Sidang Pleno.
3. Pimpinan sidang komisi adalah koordinator dari komisi yang bersangkutan.
Pasal 13
Formatur
1. Komposisi tim formatur terdiri dari dua perwakilan Demisioner BEM, dua perwakilan
Demisioner BLM, Presiden BEM terpilih, Ketua BLM terpilih dan perwakilan HIMA.
2. Tugas dan wewenang Tim Formatur adalah memilih dan merumuskan susunan
pengurus BLM dan BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
BAB V
Pasal 14
Setiap peserta Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa mempunyai hak atas satu suara dan
mempunyai hak untuk bicara baik lisan maupun tulisan.
Pasal 15
Tata Bicara
1. Setiap pembicaraan dalam sidang terlebih dahulu mendapat izin dari pimpinan sidang.
2. Setiap peserta yang berhak bicara terlebih dahulu mengangkat tangan.
3. Interupsi hanya dapat dilakukan untuk :
Pasal 16
1. Pemilihan Ketua BLM, Presiden BEM, Ketua Umum HIMA dan pembentukan pengurus
dilaksanakan dengan tahapan :
BAB VI
Pasal 17
Kuorum
1. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
peserta Sidang Umum BLM.
2. Dalam pembentukan tim formatur, Sidang Pleno dihadiri sekurang- kurangnya 2/3 dari
jumlah peserta Sidang Umum BLM.
3. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota yang bersangkutan.
4. Apabila point 1,2 dan 3 tidak memenuhi, maka sidang ditunda sesuai waktu yang
ditentukan oleh pimpinan sidang sampai dengan quorum terpenuhi dan selanjutnya
dianggap sah.
Pasal 18
Pengambilan Keputusan
1. Scorsing
2. Lobying
Menghentikan jalannya persidangan dalam waktu singkat untuk mencari kesesuaian faham
guna mengambil kesepakatan yang tidak dapat diambil di ruang sidang.
3. Laying
Mengambil waktu sementara untuk memutuskan suatu masalah yang mendadak atau akan
memperbaiki teknis persidangan dan lain-lain.
4. Interupsi
Pemotongan pembicaraan orang lain dalam persidangan dari satu orang atau lebih.
BAB VII
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
BAB IX
LAIN-LAIN
Pasal 23
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam tata tertib ini, ditentukan dalam peraturan lainya
berdasarkan kesepakatan dan kebijakan pimpinan.
Pasal 24
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai berakhirnya Sidang Umum Badan
Legislatif Mahasiswa.
ANGGARAN DASAR
2016-2017
BAB I
NAMA ORGANISASI
Pasal 1
Pasal 2
KEDUDUKAN
kesehatan kemenkes Tasikmalaya Jl. Cilolohan No.35 Tasikmalaya yang selanjutnya disebut
Kantor I dan Jl. Pemuda No.38 Cirebon yang selanjutnya disebut Kantor II.
Pasal 3
BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya didirikan pada tanggal 23 Desember 2006
di Tasikmalaya.
BAB II
Pasal 4
ASAS
BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berasaskan Pancasila dan UUD 1945 yang
sudah di amandemen.
Pasal 5
TUJUAN
1. Mewujudkan mahasiswa yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Menciptakan struktur organisasi berdasarkan AD/ART dan peraturan lainnya yang telah
disepakati bersama.
5. Menjadikan organisasi mahasiswa yang sistematis dalam proses dan pelaksanaan progam
kerja.
6. Membina dalam proses dan pelaksanaan agar terciptanya program kerja dan aktivitas
BAB III
KEDAULATAN BLM
Pasal 6
Kedaulatan BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berada di tangan BLM yang
sebelumnya telah disahkan pada Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa dan di lantik oleh
BAB IV
IDENTITAS
Pasal 7
BAB V
KEPENGURUSAN BLM
Pasal 8
DEFINISI
Pengurus BLM adalah pengurus yang telah disahkan dan dilantik pada saat Sidang Umum.
Pasal 9
Tasikmalaya adalah selama satu periode dan sesudahnya dapat dipilih kembali
3. Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa bisa menjadi pengurus BEM dan HIMA setelah
Pasal 10
PERSYARATAN KEPENGURUSAN
2. Setia pada Pancasila dan UUD 1945 serta berwawasan kebangsaan yang berorientasi kepada
program serta kemampuan untuk melaksanakan program dengan amanat Sidang Umum.
6. Harus lulus Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru dan atau mengikuti
BAB VI
Pasal 11
HAK
Setiap pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai hak dalam
Pasal 12
KEWAJIBAN
Pasal 13
PELANGGARAN
Pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya yang melanggar Anggaran Dasar,
Angaran Rumah Tangga akan dikenakan sanksi.
Pasal 14
SANKSI
Bagi pengurus yang tidak menaati AD/ART serta kewajiban sebagai pengurus akan dikenakan
sanksi.
BAB VII
DEWAN PERTIMBANGAN
Pasal 15
DEFINISI
Dewan Pertimbangan merupakan dewan yang dapat memberikan saran, gagasan, pemberi
pertimbangan dan pendampingan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pengurus baik
diminta maupun tidak diminta.
Pasal 16
KEANGGOTAAN
Anggota Dewan Pertimbangan merupakan pengurus organisasi yang sudah tidak menjabat dan
dipilih atau ditunjuk atau mengajukan setelah kepengurusan yang baru telah menjabat.
Pasal 17
AGENDA BLM
Pasal 18
SIDANG
e. Rapat Koordinasi
BAB IX
Pasal 19
KUORUM
Kuorum adalah pengurus BEM dan HIMA yang mengikuti agenda persidangan
Pasal 20
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat dilakukan secara
sistematis.
BAB X
SUMBER DANA
Pasal 21
1. Iuran Mahasiswa
2. Sumbangan yang tidak mengikat
Pasal 22
DISTRIBUSI KEUANGAN
Pendistribusian keuangan BLM adalah sesuai dengan RKA-KL yang telah disusun
BAB XI
Pasal 23
LAIN-LAIN
Perubahan AD dan ART hanya dapat dilaksanakan dalam Sidang Umum Badan Legislatif
Mahasiswa dan dapat dilaksanakan jika disetujui oleh 50 % kuorum, ditambah 1 suara dari
BAB XII
PENUTUP
Pasal 24
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar akan ditetapkan dalam Sidang
2017-2018
BAB I
Pasal 1
LAMBANG
ATRIBUT
1. Badge/Handband
Warna-warna :
2. PDH
BAB II
Pasal 3
2. Pembina wilayah Tasikmalaya adalah Pembantu Direktur III Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
Tasikmalaya.
a. Ketua Umum
b. Ketua I
c. Sekretaris Umum
d. Sekretaris I
e. Sekretaris II
f. BendaharaUmum
g. Bendahara I
h. Bendahara II
i. Komisi- Komisi :
1) Komisi A
Koordinator
Sekretaris Komisi
Anggota
2) Komisi B
Koordinator
Sekretaris Komisi
Anggota
3) Komisi C
Koordinator
Sekretaris Komisi
Anggota
4) Komisi D
Koordinator
Sekretaris Komisi
Anggota
Pasal 4
Kedudukan BLM
Tasikmalaya Jln.Cilolohan No. 35 Tasikmalaya dan Jl. Pemuda No.38 Cirebon yang merupakan
BAB III
Pasal 5
KEWAJIBAN
2. Menaati dan menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-
Pasal 6
FUNGSI
1. Monitoring yaitu memantau kegiatan yang dilakukan oleh BEM dan HIMA
pada saat Sidang Umum, membuat peraturan-peraturan yang diajukan yang kemudian
4. Advokating yaitu menampung aspirasi dari Mahasiswa berupa keluhan, masukan dan
Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya agar ditindak lanjuti demi terwujudnya visi misi
5. Evaluating yaitu memberikan penilaian, saran serta pendapat terhadap kinerja BEM dan
HIMA.
Pasal 7
WEWENANG
1. Wewenang Badan Legislatif Mahasiswa terhadap BEM.
berakhir atas persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
e. Berhak mengubah dan menetapkan AD/ART atas persetujuan anggota dalam Sidang
program kerja.
Presiden Mahasiswa dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa dalam Rakerwil dan
Tasikmalaya.
persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa Prodi/ Jurusan.
e. Berhak merubah dan menetapkan AD/ART atas persetujuan anggota dalam Sidang
program kerja.
BAB IV
PASAL 8
PELANGGARAN
Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
2. Tidak menjaga nama baik Organisasi ataupun nama baik Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
3. Melanggar atau tidak mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman
PASAL 9
SANKSI
Pelanggaran pada peraturan-peraturan dan disiplin organisasi yang berlaku akan dikenakan :
b. Tiga kali melanggar peraturan maka mendapatkan Surat Peringatan I dari organisasi yang
bersangkutan.
c. Jika tiga kali melanggar peraturan setelah turun SP I maka akan dikenakan SP II dari
organisasi tersebut.
d. Jika satu kali lagi melanggar peraturan setelah turun SP II maka akan dikeluarkan dari
kepengurusan organisasi.
Pasal 10
MEMORANDUM
Memorandum adalah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh BLM dengan melampirkan bukti
pelanggaran.
BAB V
Pasal 11
a. Melantik dan menetapkan pengurus Badan Legislatif Mahasiswa dengan surat keputusan.
Tasikmalaya.
Kemenkes Tasikmalaya apabila ada hal-hal yang menyimpang dari ketentuan yang
berlaku.
b. Bersama pengurus harian menyampaikan hal-hal yang dianggap perlu kepada Direktur
c. Mengevaluasi Program Kerja yang telah dibuat dan ditetapkan pengurus harian BLM
Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon apabila ada hal-hal yang menyimpang dari
e. Bersama pengurus harian menyampaikan hal-hal yang dianggap perlu kepada Direktur
f. Mengevaluasi Program Kerja yang telah dibuat dan ditetapkan pengurus harian BLM
4. Ketua BLM
Tugas :
Fungsi:
5. Ketua 1
Tugas :
a) Membantu ketua umum Badan Legislatif Mahasiswa untuk merumuskan kebijakan dan
6. Sekretaris Umum
Tugas :
administrasi.
Fungsi :
7. Sekretaris 1
kerjanya.
9. Bendahara Umum
Tugas :
Fungsi :
10. Bendahara I
Tugas :
a) Mengelola keuangan yang di rumuskan oleh bendahara umum di wilayah kerjanya yaitu
Fungsi :
a) Mengelola keuangan di wilayah kerjanya setelah berkoordinasi dengan Bendahara Umum
11. Bendahara II
Tugas:
a) Mengelola keuangan yang rumuskan oleh bendahara umum di wilayah kerjanya yaitu
Fungsi :
wilayah kerjanya.
12. KOMISI
a) Komisi A
b) Komisi B
maupun eksternal kampus yang dilaksanakan oleh BEM dan HIMA dalam Kementerian
dan Bidang.
c) Komisi C
Membina dan mengawasi AD-ART, GBPK, serta peraturan dan landasan hukum pada
d) Komisi D
Mengatur dan merencanakan setiap kegiatan BLM baik secara internal maupun eksternal
meliputi:
1) Regenerasi anggota
Komisi yang di bentuk oleh Badan Legislatif Mahasiswa sebagai komisi yang
Kemenkes Tasikmalaya.
5) Menampung aspirasi dari Mahasiswa berupa keluhan, masukan dan saran mengenai
Kemenkes Tasikmalaya agar ditindak lanjuti demi terwujudnya visi misi Politeknik
Pasal 12
Sehubungan dengan adanya pembagian wilayah kerja pemerintahan BLM Politeknik Kesehatan
Wilayah Kerja II,maka Ketua Umum memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Ketua I
BAB VII
PENGGUNAAN HAK-HAK
Pasal 13
DEFINISI
2. Hak Inisiatif adalah hak untuk mengajukan usulan mengenai program dan hasil aspirasi
3. Hak Budget adalah hak untuk memeriksa dan meminta laporan yang berhubungan dengan
keuangan.
4. Hak Petisi adalah hak untuk mengajukan dan membuat usulan atau memorandum yang
bersifat teguran.
Pasal 14
PENGGUNAAN HAK
1. Hak Budget dan Hak Inisiatif digunakan dalam rapat kerja antara:
2. Hak Investigasi dan Hak Petisi digunakan oleh BLM terhadap kerja BEM dan HIMA
Pasal 15
HAK PENGURUS
BAB VIII
AGENDA BLM
Pasal 16
SIDANG
Tasikmalaya.
KemenkesTasikmalaya.
Tasikmalaya.
Tasikmalaya.
Sidang istimewa dilakukan apabila terjadi pelanggaran dan atau terjadi hal yang tidak sesuai
rencana sehingga diperlukan penindak lanjutan untuk memperjelas suatu hal secara rinci.
- Sidang dihadiri oleh BPH atau perwakilannya dan minimal 3 anggota dari organisasi
tersebut , terdakwa yang merupakan anggota dari organisasi tersebut yang telah
melanggar sesuai dengan ketentuan AD/ART, serta BPH dan minimal 3 anggota dari
organisasi BLM.
- Anggota BPH atau perwakilannya dari BLM dan organisasi tersebut memiliki catatan
- Anggota lain yang ikut serta dalam sidang istimewa dapat mengajukan interupsi yang
- Hasil dari sidang istimewa ini ditentukan oleh BPH BLM berupa sanksi yang tegas
- Sanksi ini ditulis secara terperinci dengan perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh
b. Sidang istimewa sebagai sidang yang diperlukan untuk membahas penjelasan suatu hal
secara rinci :
b. Mengadakan penilaian terhadap program kerja sebelumnya di dalam rangka evaluasi untuk
Rapat kerja wilayah dilaksanakan oleh Badan Legislatif Mahasiswa dengan Badan Eksekutif
berhubungan atau berkaitan dengan bidang kerja dari komisi tersebut di Badan Legislatif
5. Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi adalah rapat kerja yang dilakukan oleh komisi yang ada di BLM wilayah
Tasikmalaya atau Cirebon dengan Kementerian yang ada di BEM dan HIMA wilayah
Masukan dari tiap Komisi BLM tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh Kementerian
Evaluasi dan masukan dari tiap Komisi BLM tentang kegiatan yang telah dan akan
dilakukan oleh Kementerian yang ada di BEM tiap wilayah dan divisi yang ada di HIMA
Rapat yang dilakukan untuk menentukan pembahasan serta pembentukan regenerasi anggota
BAB IX
SISTEMATIKA PELAKSANAAN
Pasal 17
EVALUASI
1. BEM dan HIMA mempresentasikan kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan.
2. Materi yang dipresentasikan mencakup nama kegiatan, tujuan, sasaran, pelaksana kegiatan,
waktu, eksistensi dana, hambatan pelaksanaan dan faktor pendukung tahapan kegiatan.
3. Materi yang diterima oleh BLM di presentasikan pada rapat kerja dan sidang Umum
4. BLM menyampaikan hasil evaluasi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BEM dan
HIMA.
5. BLM mempunyai wewenang untuk tidak mengesahkan program kerja BEM / HIMA apabila
Pasal 18
MASUKAN
1. BLM memberikan masukan tentang kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan oleh BEM
2. BEM dan HIMA dapat menerima atau menolak usulan dari BLM.
BAB X
Pasal 19
KUORUM
1. Persidangan dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit 2/3 jumlah pengurus BEM dan atau
HIMA sidang yang sah,sesuai dengan kapasitas aturan yang telah disepakati.
3. Sidang dan pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah mufakat dan
apabila hal ini tidak bisa dicapai maka di kembalikan lagi ke pimpinan sidang.
Pasal 20
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
3. Apabila ayat 1, 2 dan tidak tercapai, maka keputusan diambil melalui kebijaksanaan pimpinan
sidang.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 21
1. Tata cara pemilihan pengurus diatur oleh BLM dalam tata tertib pemilihan pegurus BLM
2. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan dalam
kepengurusan.