Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN STEERING COMITE

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, bersama dengan ini kami akan melaporkan hasil Sidang
Umum BLM Politeknik  Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

Sehubungan dengan ini tugas yang diemban oleh Steering Comite, yaitu membuat draft-
draft AD/ART, tata tertib sidang, dan sebagainya.

Dikarenakan kepanitiaan dibagi menjadi 2 kepanitiaan, yaitu panitia daerah Tasikmalaya


dan Cirebon, sehingga draft-draft yang diajukan dalam sidang merupakan draft-draft dari Tim
Steering Comite Tasikmalaya dan Cirebon.

Dan untuk penggabungan  draft-draft tersebut dilakukan langsung pada Sidang-sidang


pleno di Sidang Umum BLM I Politeknik Kesehatan Tasikmalya, sehingga dihasilkan beberapa
ketetapan-ketetapan baru yang mungkin akan membawa BEM dan HIMA ke arah yang lebih
baik lagi.

Hambatan-hambatan yang kami temui antara lain dikarenakan letak antara Tasikmalaya
dan Cirebon berjauhan jadi dalam penyatuan draft-draft ini dari panitia wilayah Tasikmalaya dan
Cirebon sulit sekali dan membutuhkan banyak biaya. Namun alhamdulilllah hambatan-hambatan
itu ada jalan keluarnya dan dapat kami atasi.

Demikian Laporan dari Panitia Steering Comite untuk segala kekurangannya mohon
dimaklumi.
Lampiran          : KETETAPAN Nomor : 01/Sidang Umum BLM /2016

Mengenai         : Agenda Acara Sidang Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes


Tasikmalaya.

1. Sidang Pendahuluan (dipimpin oleh Presidium sementara)


a. Pengesahan Kuorum
b. Pengesahan Agenda Sidang
c. Pengesahan Tata tertib Sidang  
2. Sidang Pleno I (dipimpin oleh Presidium sementara)
a. Pertanggungjawaban Presiden BEM Periode 2015/2016
3. Sidang Pleno II (dipimpin oleh Presidium sementara)
a. Pengumuman Kandidat Ketua BLM Hasil seleksi
b. Kampanye kandidat Ketua BLM
c. Debat Terbuka Kandidat Ketua BLM
d. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BLM
e. Pembentukan pengurus BLM 2016/2017
4. Sidang Pleno III (dipimpin oleh Presidium Sidang Umum BLM )
a. Pembentukan Komisi A
Pembahasan pelaksanaan anggaran dan pengembangan admnistrasi baik internal maupun
eksternal
b. Pembentukan Komisi B
Pembahasan pelaksanaan dan pengembangan organisasi baik internal maupun eksternal
c. Pembentukan Komisi C
Pembahasan AD-ART, GBPK, serta peraturan dan landasan hukum pada setiap
pelaksanaan program kerja BEM dan HIMA.
d. Pembentukan Komisi D
Mengatur dan merencanakan setiap kegiatan BLM baik secara internal maupun eksternal.
e. Pandangan umum dan pengesahan hasil Sidang Komisi.
5. Sidang Pleno IV ( dipimpin oleh Presidium Sidang Umum BLM )
Pelantikan Kepengurusan BLM, BEM dan HIMA periode 2016/2017
6. Penutupan
TATA TERTIB

SIDANG UMUM

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

2016/2017

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 

Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya


merupakan pemegang kedudukan tertinggi Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan
Mahasiswa yang selanjutnya dalam tata tertib ini disebut Sidang Umum Badan Legislatif
Mahasiswa.

Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa  adalah forum musyawarah anggota, pengurus BEM
dan HIMA.

BAB II

TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 2 

Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa  mempunyai tugas dan wewenang untuk :

a. Mengevaluasi dan mengesahkan pertanggungjawaban pengurus BEM dan pengurus HIMA


periode sebelumnya.
b. Menentukan dan Mengesahakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga , Program
Kerja, serta Mekanisme Administrasi Organisasi BEM dan HIMA.
c. Menentukan dan Mengesahakan Garis – garis Besar Program Kerja BEM dan HIMA.
d. Memilih dan menetapkan ketua BLM, Presiden BEM dan Ketua Umum HIMA untuk
periode selanjutnya.
e. Menetapkan kepengurusan BLM, BEM dan HIMA Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.       

Pasal 3

Membentuk tim BLM yang ada  di Prodi untuk melakukan rapat tersendiri guna membahas
Sidang Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya HIMA Prodi masing-masing
yang beracuan pada Sidang Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya Tahun 
2015/2016. 

BAB III

PESERTA DAN PENINJAU

Pasal 4 

1. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa tingkat BEM :

a. Peserta terdiri dari:

1) Pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.


2) Pengurus BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
3) Perwakilan HIMA tiap Prodi/Jurusan.

b. Peninjau terdiri dari:

1) Pihak Pendidikan yang secara resmi diundang untuk menghadiri sidang umum
Badan Legislatif Mahasiswa.
2) Semua peserta yang menghadiri sidang umum yang telah disahkan oleh pimpinan
sidang pada sidang pendahuluan. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
Tingkat BEM.

2. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa tingkat Prodi:


a. Peserta terdiri dari:

1) Pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.


2) Pengurus HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
3) Perwakilan pengurus BEM.

b. Peninjau terdiri dari:

1) Pihak Pendidikan yang secara resmi diundang untuk menghadiri Sidang Umum
Badan Legislatif Mahasiswa.
2) Semua peserta yang menghadiri sidang umum yang telah disahkan oleh pimpinan
sidang pada sidang pendahuluan. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
tingkat Prodi.

Pasal 5

Kewajiban Peserta dan Peninjau

1. Mengikuti seluruh persidangan tepat waktu.


2. Mengetahui dan menaati tata tertib sidang.
3. Mengenakan pakaian rapi dan jas almamater kecuali peninjau dari pendidikan.
4. Peserta dan peninjau hanya boleh memasuki dan meninggalkan persidangan setelah
mendapatkan izin dari pimpinan sidang.
5. Selama acara Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa peserta dan peninjau wajib
menjunjung tinggi Akhlakul Karimah.

Pasal 6

Hak Peserta dan Peninjau 

Setiap peserta dan peninjau mempunyai hak bicara dan hak suara kecuali peninjau dari pihak
pendidikan hanya mempunyai hak bicara.
BAB IV

   PERSIDANGAN

Pasal 7 

Komponen-komponen persidangan:

1. Komponen-komponen persidangan disusun menurut pengelompokan tugas dan wewenang


sesuai kebutuhan penyelenggaraan sidang.
2. Komponen sidang terdiri dari:

a. Pimpinan Sidang
b. Pleno Sidang
c. Komisi-komisi Sidang
d. Tim Formatur

Pasal 8

Pimpinan Persidangan 

1. Pimpinan Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa adalah Badan Pengurus Harian BLM.
2. Pimpinan Sidang terdiri dari :

a. Ketua Presidium
b. Wakil Ketua Presidium
c. Sekretaris
3. Jika salah satu pimpinan sidang sedang berhalangan hadir, maka pimpinan sidang
dilimpahkan keanggota komisi atas persetujuan Ketua Presidium / Wk. Ketua Presidium dan
diketahui oleh quorum sidang.

Pasal 9

Tugas Pimpinan Sidang 

1. Pimpinan sidang pendahuluan bertugas untuk :


a. Memimpin sidang pendahuluan.
b. Membahas dan menetapkan Kuorum, Agenda Acara Sidang dan Tata Tertib Sidang.

2. Pemimpin Sidang Pleno bertugas untuk :


a. Memimpin Sidang Pleno dan Sidang Umum.
b. Mengantarkan ke Sidang Komisi.
c. Memimpin Sidang Istimewa jika diperlukan atas ajuan BLM dengan persetujuan Ketua
Program Studi dan Pembina Kemahasiswaan dan diketahui oleh Direktur.

3. Pimpinan Sidang Komisi bertugas memimpin Sidang Komisi.

Pasal 10

Kewajiban Pimpinan sidang

1. Memimpin sidang agar tertib dan lancar dalam suasana kebersamaan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
2. Berusaha mempertemukan pendapat dan meluruskan pembicaraan sesuai dengan peraturan.
3. Memutuskan dan menetapkan hal-hal yang dibahas dalam persidangan.
4. Bersikap adil dan bijaksana dalam persidangan

Pasal 11

Tugas dan Wewenang Sidang Pleno 

Tugas dan Wewenang Sidang Pleno adalah :

1. Mendengarkan dan memberikan tanggapan atas laporan pertanggungjawaban Presiden BEM


dan Ketua umum HIMA.
2. Mengesahkan pertanggungjawaban Presiden BEM dan Ketua umum HIMA.
3. Membentuk Komisi Sidang yang terdiri dari :

Komisi A bidang Pembahasan Mekanisme Distribusi keuangan


: dan    Penggunaan Hak-Hak Angggota
Komisi B bidang Pembahasan dan Pengesahan AD/ART BEM,
:
BLM dan HIMA tiap jurusan atau program studi

Komisi bidang Pembahasan dan Pengesahan Garis-garis Besar


C : Program Kerja BEM, BLM dan HIMA tiap jurusan atau
program studi
Komisi bidang pedoman Penyelenggaraan Kegiatan
D : Kemahasiswaan dan Kerangka Acuan Kegiatan

4. Membentuk Tim Formatur.


5. Mengesahkan Pengurus BEM dan BLM masa bakti yang akan datang.
6. Mengesahkan ketetapan-ketetapan Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa lainnya.

Pasal 12

Sidang Komisi

1. Sidang Komisi adalah Sidang yang dihadiri oleh anggota Komisi dan pimpinan Sidang
Komisi.
2. Masing-masing komisi melaporkan hasil Sidang Komisi kepada Sidang Pleno.
3. Pimpinan sidang komisi adalah koordinator dari komisi yang bersangkutan.

Pasal 13

Formatur

A. Tim Formatur kepengurusan BEM

1. Komposisi tim formatur terdiri dari dua perwakilan Demisioner BEM, dua perwakilan
Demisioner BLM, Presiden BEM terpilih, Ketua BLM terpilih dan perwakilan HIMA.
2. Tugas dan wewenang Tim Formatur adalah memilih dan merumuskan susunan
pengurus BLM dan BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

B. Tim Formatur kepengurusan HIMA


1. Komposisi tim formatur terdiri dari dua perwakilan Demisioner HIMA, Ketua umum
HIMA terpilih, Ketua BLM terpilih dan perwakilan BEM.
2. Tugas dan wewenang Tim Formatur adalah memilih dan merumuskan susunan
pengurus HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

BAB V

HAK BICARA DAN SUARA

Pasal 14

Setiap peserta Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa mempunyai hak atas satu suara dan
mempunyai hak untuk bicara baik lisan maupun tulisan.

Pasal 15

Tata Bicara

1. Setiap pembicaraan dalam sidang terlebih dahulu mendapat izin dari pimpinan sidang.
2. Setiap peserta yang berhak bicara terlebih dahulu mengangkat tangan.
3. Interupsi hanya dapat dilakukan untuk :

a. Meminta penjelasan tentang duduk persoalan yang sedang dibicarakan.


b. Menyampaikan masalah yang perlu dirubah.
c. Mengajukan keberatan terhadap materi pembicaraan masalah yang dibahas.
d. Memberikan solusi.

Pasal 16

Tahapan Pembentukan Kepengurusan Organisasi

1. Pemilihan Ketua BLM, Presiden BEM, Ketua Umum HIMA dan pembentukan pengurus
dilaksanakan dengan tahapan :

a. Pemilihan Ketua BLM, Presiden BEM dan Ketua Umum HIMA.


b. Pembentukan Tim Formatur.                     
c.  Pembentukan susunan pengurus BLM, BEM dan HIMA periode yang akan datang.
2. Tata caranya diatur dalam peraturan tersendiri yang dari Tata Tertib Sidang  Umum Badan
Legislatif Mahasiswa.

BAB VI

KUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 17

Kuorum

1. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
peserta Sidang Umum BLM.
2. Dalam pembentukan tim formatur, Sidang Pleno dihadiri sekurang- kurangnya 2/3 dari
jumlah peserta Sidang Umum BLM.
3. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota yang bersangkutan.
4. Apabila point 1,2 dan 3 tidak memenuhi, maka sidang ditunda sesuai waktu yang
ditentukan oleh pimpinan sidang sampai dengan quorum terpenuhi dan selanjutnya
dianggap sah.

Pasal 18

Pengambilan Keputusan  

1. Pengambilan keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat.


2. Apabila pasal 1 tidak tercapai, maka keputusan diambil secara lobying.
3. Apabila ayat 1 dan 2 tidak tercapai, maka keputusan diambil oleh pimpinan sidang.
Pasal 19

Istilah-istilah dalam persidangan 

1. Scorsing

Menghentikan persidangan dalam sementara waktu, guna menyegarkan suasana.

2. Lobying

Menghentikan jalannya persidangan dalam waktu singkat untuk mencari kesesuaian faham
guna mengambil kesepakatan yang tidak dapat diambil di ruang sidang.

3. Laying

Mengambil waktu sementara untuk memutuskan suatu masalah yang mendadak atau akan
memperbaiki teknis persidangan dan lain-lain.

4. Interupsi

Pemotongan pembicaraan orang lain dalam persidangan dari satu orang atau lebih.

BAB VII

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 20

1. Laporan disampaikan dalam sidang pleno 1.


2. Penilaian disampaikan melalui pandangan umum.
3. Pandangan umum disampaikan oleh tiap fraksi dan tiap komisi Badan Legislatif Mahasiswa.
4. Pengurus BEM dan pengurus HIMA berkewajiban menjawab segala pertanyaan yang
disampaikan dalam pandangan umum.

Pasal 21

Laporan pertanggungjawaban Presiden BEM disahkan dalam Sidang Pleno1.


BAB VIII

KETENTUAN MENGGUNAKAN PALU SIDANG

Pasal 22

1. Palu sidang dipukul 1 (satu) kali :


a. Untuk menskorsing atau membuka sidang kembali.
b. Untuk memberikan perhatian pada peserta sidang baik untuk perorangan maupun untuk
keseluruhan.
c. Untuk menskorsing waktu persidangan 1X15 menit ,1X30 menit dan 1X45 menit.
d. Untuk melobying atau membuka sidang kembali.

2. Palu sidang dipukul 2 (dua) kali .


a. Untuk menskorsing waktu persidangan selama 2X15 menit ,2X20 menit dan 2X45
menit.
b. Membuka persidangan kembali/mencabut skorsing waktu 2X15 menit, 2X20 menit dan
2X45 menit.

3. Palu sidang dipukul 3 (tiga) kali :


a. Untuk membuka persidangan.
b. Untuk  menutup persidangan.
c. Untuk mengambil keputusan terakhir ataupun menyeluruh suatu keputusan. 

4. Selama persidangan palu sidang harus selalu berada ditempatnya.

BAB IX

LAIN-LAIN

Pasal 23

Segala sesuatu yang belum tercantum dalam tata tertib ini, ditentukan dalam peraturan lainya
berdasarkan kesepakatan dan kebijakan pimpinan.
Pasal 24

Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai berakhirnya Sidang Umum Badan
Legislatif Mahasiswa.
ANGGARAN DASAR

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

2016-2017

BAB I

NAMA ORGANISASI

Pasal 1 

Organisasi ini bernama Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya disingkat BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

Pasal 2

KEDUDUKAN

BLM Politeknik kesehatan kemenkes Tasikmalaya berkedudukan di Direktorat Politeknik

kesehatan kemenkes Tasikmalaya Jl. Cilolohan No.35 Tasikmalaya yang selanjutnya disebut

Kantor I dan Jl. Pemuda No.38 Cirebon yang selanjutnya disebut Kantor II.

Pasal 3

TANGGAL, DAN WAKTU BERDIRI

BLM  Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya didirikan pada tanggal 23 Desember 2006

di Tasikmalaya.
BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 4

ASAS 

BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berasaskan Pancasila dan UUD 1945 yang

sudah di amandemen.

Pasal 5

TUJUAN

1. Mewujudkan mahasiswa yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu :

a) Pendidikan dan pengajaran

b) Penelitian dan pengembangan

c) Pengabdian pada masyarakat

3. Memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh mahasiswa Politeknik

kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

4. Menciptakan struktur organisasi berdasarkan AD/ART dan peraturan lainnya yang telah

disepakati bersama.
5. Menjadikan organisasi mahasiswa yang sistematis dalam proses dan pelaksanaan progam

kerja.

6. Membina dalam proses dan pelaksanaan agar terciptanya program kerja dan aktivitas

organisasi lainnya sesuai AD/ART

BAB III

KEDAULATAN BLM

Pasal 6

Kedaulatan BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berada di tangan BLM yang

sebelumnya telah disahkan pada Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa dan di lantik oleh

Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

BAB IV

IDENTITAS

Pasal 7

LAMBANG DAN ATRIBUT

BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai lambang dan atribut.

BAB V

KEPENGURUSAN BLM
Pasal 8

DEFINISI

Pengurus BLM adalah pengurus yang telah disahkan dan dilantik pada saat Sidang Umum.

Pasal 9

1. Badan Legislatif Mahasiswa beranggotakan perwakilan mahasiswa dengan jumlah yang

disesuaikan oleh organisasi.

2. Masa Jabatan Ketua beserta kepengurusan BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya adalah selama satu periode dan sesudahnya dapat dipilih kembali

3. Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa bisa menjadi pengurus BEM dan HIMA setelah

periode kepengurusan (nonaktif/demisioner). 

Pasal 10

PERSYARATAN KEPENGURUSAN

1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Setia pada Pancasila dan UUD 1945 serta berwawasan kebangsaan yang berorientasi kepada

program serta kemampuan untuk melaksanakan program dengan amanat Sidang Umum.

3. Menerima AD/ART, peraturan-peraturan dan disiplin organisasi.

4. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi.

5. Mempunyai kemampuan, kemauan dan pengetahuan organisasi.

6. Harus lulus Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru dan atau mengikuti

Training Management Organization.


7. Lulus seleksi tes masuk organisasi.

BAB VI

HAK, KEWAJIBAN, PELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 11

HAK

Setiap pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai hak dalam

kepengurusan BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

Pasal 12

KEWAJIBAN

Setiap pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai kewajiban

untuk dilaksanakan dan dijalankan selama periode kepengurusan.

Pasal 13

PELANGGARAN

Pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya yang melanggar Anggaran Dasar,
Angaran Rumah Tangga akan dikenakan sanksi.

Pasal 14

SANKSI
Bagi pengurus yang tidak menaati AD/ART serta kewajiban sebagai pengurus akan dikenakan

sanksi.

BAB VII

DEWAN PERTIMBANGAN

Pasal 15

DEFINISI

Dewan Pertimbangan merupakan dewan yang dapat memberikan saran, gagasan, pemberi
pertimbangan dan pendampingan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pengurus baik
diminta maupun tidak diminta.

Pasal 16

KEANGGOTAAN

Anggota Dewan Pertimbangan merupakan pengurus organisasi yang sudah tidak menjabat dan
dipilih atau ditunjuk atau mengajukan setelah kepengurusan yang baru telah menjabat.

Pasal 17

Tugas dan Fungsi


1. Tugas Dewan Pertimbangan
a. Bertugas mengawasi kinerja pengurus selama satu periode kepengurusan.
b. Berwenang memberikan pertimbangan kepada pengurus.
c. Memberikan saran, gagasan, dan masukan baik diminta maupun tidak diminta.
2. Fungsi Dewan Pertimbangan
Sebagai penimbang, penasehat, konsultif, dan korektif terhadap kinerja pengurus.
BAB VIII

AGENDA BLM

Pasal 18

SIDANG

Sidang dan rapat organisasi terdiri dari :

a. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa

b. Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa

c. Rapat Kerja Pusat

d. Rapat Kerja Wilayah

e. Rapat Koordinasi

f. Supervisi dan Konsultasi

g. Rapat Pembahasan Anggota

BAB IX

KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 19

KUORUM
Kuorum adalah pengurus BEM dan HIMA yang mengikuti agenda persidangan

Pasal 20

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat dilakukan secara

sistematis.

BAB X

SUMBER DANA

Pasal 21

Keuangan diperoleh dari :

1. Iuran Mahasiswa
2. Sumbangan yang tidak mengikat

Pasal 22

DISTRIBUSI KEUANGAN

Pendistribusian keuangan BLM adalah sesuai dengan RKA-KL yang telah disusun

BAB XI

Pasal 23

LAIN-LAIN
Perubahan AD dan ART hanya dapat dilaksanakan dalam Sidang Umum Badan Legislatif

Mahasiswa dan dapat dilaksanakan jika disetujui oleh 50 % kuorum, ditambah 1 suara dari

jumlah anggota sidang yang sah.

BAB XII

PENUTUP

Pasal 24

1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar akan ditetapkan dalam Sidang

Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa.

2. Hal-hal yang belum dijelaskan dalam AD akan dijelaskan dalam ART.

3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan


ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

2017-2018

BAB I

Pasal 1

LAMBANG

1. BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya memiliki lambang sebagai berikut:

a. Bentuk yang bulat :Melambangkan kesatuan yang utuh.

b. Timbangan :Melambangkan keadilan.

c. Palu :Melambangkan bahwa BLM sebagai pengambil keputusan

musyawarah dan mufakat.


PASAL 2

ATRIBUT

Badan Legislatif Mahasiswa memiliki atribut berupa:

1. Badge/Handband

a. Timbangan : Melambangkan keadilan.

b. Palu : Melambangkan bahwa BLM sebagai pengambil

keputusan musyawarah dan mufakat.

c. Persegi Panjang : Kejujuran dan stabilitas

Warna-warna :

a. Hitam : Keteguhan Hati

b. Putih : Melambangkan kenetralan dan kesucian

c. Kuning : Melambangkan Kejayaan

2. PDH
BAB II

SUSUNAN KEPENGURUSAN BLM

Pasal 3

Struktur organisasi terdiri dari :

1. Penasihat adalah Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

2. Pembina wilayah Tasikmalaya adalah Pembantu Direktur III Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

3. Pembina wilayah Cirebon adalah koordinator wilayah Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

4. Susunan Pengurus inti terdiri dari :

a. Ketua Umum

b. Ketua I

c. Sekretaris Umum

d. Sekretaris I

e. Sekretaris II

f. BendaharaUmum

g. Bendahara I

h. Bendahara II

i. Komisi- Komisi :

1) Komisi A

Koordinator

Sekretaris Komisi
Anggota

2) Komisi B

Koordinator

Sekretaris Komisi

Anggota

3) Komisi C

Koordinator

Sekretaris Komisi

Anggota

4) Komisi D

Koordinator

Sekretaris Komisi

Anggota

Pasal 4

Kedudukan BLM

Badan Legislatif Mahasiswa berkedudukan di Direktorat Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya Jln.Cilolohan No. 35 Tasikmalaya dan Jl. Pemuda No.38 Cirebon yang merupakan

Organisasi Legislatif tertinggi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

BAB III

KEWAJIBAN, FUNGSI DAN WEWENANG

Pasal 5
KEWAJIBAN

1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi.

2. Menaati dan menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-

peraturan dan disiplin organisasi dengan penuh tanggung jawab.

3. Berperan aktif dalam melaksanakan program-program organisasi.

Pasal 6

FUNGSI

1. Monitoring yaitu memantau kegiatan yang dilakukan oleh BEM dan HIMA

2. Legislating yaitu membuat kebijakan-kebijakan melalui pembuatan AD/ART dan GBPK

pada saat Sidang Umum, membuat peraturan-peraturan yang diajukan yang kemudian

disahkan secara legal.

3. Budgeting yaitu mengawasi anggaran baik BLM, BEM dan HIMA.

4. Advokating yaitu menampung aspirasi dari Mahasiswa berupa keluhan, masukan dan

saran mengenai penyelenggaraan kegiatan BEM maupun HIMA dilingkungan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya agar ditindak lanjuti demi terwujudnya visi misi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

5. Evaluating yaitu memberikan penilaian, saran serta pendapat terhadap kinerja BEM dan

HIMA.

Pasal 7

WEWENANG
1. Wewenang Badan Legislatif Mahasiswa terhadap BEM.

a. Mengesahkan dan menetapkan Presiden terpilih.

b. Mengesahkan dan menetapkan garis besar kebijaksanaan Badan Eksekutif Mahasiswa

dengan persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmlaya.

c. Mengadakan Sidang Umum BLM tingkat BEM.

d. Berhak mengangkat dan memberhentikan Presiden Mahasiswa. setelah masa jabatan

berakhir atas persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

e. Berhak mengubah dan menetapkan AD/ART atas persetujuan anggota dalam Sidang

Umum sesuai dengan aturan sidang yang telah disahkan.

f. Memberikan wewenang kepada pengurus dalam mengadakan kebijakan organisasi dan

program kerja.

g. Memberikan penilaian terhadap laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh

Presiden Mahasiswa dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa dalam Rakerwil dan

Sidang Umum Badan Legilatif Mahasiswa di tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

h. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa.

i. Mengadakan Sidang Istimewa bila terjadi perubahan-perubahan yang dianggap perlu.

j. Membacakan hasil laporan pertanggungjawaban selama satu periode kepengurusan

pada sidang umum BLM.

2. Wewenang Badan Legislatif Mahasiswa terhadap HIMA

a. Mengesahkan dan menetapkan Ketua Hima terpilih.


b. Mengesahkan dan menetapkan garis besar kebijakan Himpunan Mahasiswa dengan

persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa Prodi/ Jurusan.

c. Mengadakan Sidang Umum BLM tingkat HIMA.

d. Berhak mengangkat dan memberhentikan Ketua HIMA atas persetujuan anggota

dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa.

e. Berhak merubah dan menetapkan AD/ART atas persetujuan anggota dalam Sidang

Umum Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

sesuai dengan aturan sidang yang telah disahkan.

f. Memberikan wewenang kepada pengurus dalam mengadakan kebijakan organisasi dan

program kerja.

g. Memberikan penilaian terhadap laporan pertanggung jawaban yang disampaikan oleh

Ketua Himpunan Mahasiswa dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

h. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Himpunan Mahasiswa.

i. Mengadakan Sidang Istimewa bila terjadi perubahan-perubahan yang dianggap perlu.

BAB IV

PELANGGARAN, SANKSI DAN MEMORANDUM

PASAL 8

PELANGGARAN
Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga akan dikenakan sanksi. Pelanggaran tersebut terdiri dari:

1. Tidak mengikuti kegiatan organisasi tanpa keterangan.

2. Tidak menjaga nama baik Organisasi ataupun nama baik Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

3. Melanggar atau tidak mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman

yang telah disahkan.

PASAL 9

SANKSI

Pelanggaran pada peraturan-peraturan dan disiplin organisasi yang berlaku akan dikenakan :

a. Satu kali melanggar peraturan maka mendapatkan teguran.

b. Tiga kali melanggar peraturan maka mendapatkan Surat Peringatan I dari organisasi yang

bersangkutan.

c. Jika tiga kali melanggar peraturan setelah turun SP I maka akan dikenakan SP II dari

organisasi tersebut.

d. Jika satu kali lagi melanggar peraturan setelah turun SP II maka akan dikeluarkan dari

kepengurusan organisasi.

Pasal 10

MEMORANDUM
Memorandum adalah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh BLM dengan melampirkan bukti
pelanggaran.

BAB V

Pasal 11

WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya selaku penasehat :

a. Melantik dan menetapkan pengurus Badan Legislatif Mahasiswa dengan surat keputusan.

b. Memberikan saran dan pembianaan kepada BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

2. PUDIR III selaku Pembina Wilayah 1 :

a. Mengarahkan dan mengingatkan kepada pengurus harian BLM Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya apabila ada hal-hal yang menyimpang dari ketentuan yang

berlaku.

b. Bersama pengurus harian menyampaikan hal-hal yang dianggap perlu kepada Direktur

Politeknik Kesehatan KemenkesTasikmalaya.

c. Mengevaluasi Program Kerja yang telah dibuat dan ditetapkan pengurus harian BLM

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

3. Koodinator Wilayah selaku Pembina Wilayah II :


d. Mengarahkan dan mengingatkan kepada pengurus harian BLM Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon apabila ada hal-hal yang menyimpang dari

ketentuan yang berlaku.

e. Bersama pengurus harian menyampaikan hal-hal yang dianggap perlu kepada Direktur

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

f. Mengevaluasi Program Kerja yang telah dibuat dan ditetapkan pengurus harian BLM

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

4. Ketua BLM

Tugas :

a) Merumuskan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan organisasi

internal dan eksternal.

Fungsi:

a) Merumuskan kebijakan organisasi

b) Bertanggung jawab terhadap kebijakan organisasi

c) Bertanggung jawab terhadap kegiatan organisasi baik internal maupun eksternal.

d) Mengkoordinasikan organisasi-organisasi di wilayah kerjanya.

5. Ketua 1

Tugas :

a) Membantu ketua umum Badan Legislatif Mahasiswa untuk merumuskan kebijakan dan

melaksanakan kebijakan di wilayah kerjanya.


Fungsi :

a) Berkoordinasi bersama ketua umum mengenai kebijakan organisasi.

b) Bertanggungjawab terhadap kebijakan di wilayah kerjanya.

c) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan di wilayah kerjanya.

d) Mengkoordinasikan organisasi-organisasi di wilayah kerjanya.

6. Sekretaris Umum

Tugas :

Merencanakan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang

administrasi.

Fungsi :

a) Perumusan kebijakan di bidang administrasi.

b) Menstandarisasi administrasi Ke sekretaris I dan II.

c) Perencanaan administrasi kegiatan yang diajukan ke pihak direktorat.

d) Penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang administrasi.

e) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi.

7. Sekretaris 1

a) Membantu Ketua Umum Badan Legislatif Mahasiswa di bidang administrasi di wilayah

kerjanya.

b) Menjalankan tugas ketika ketua berhalangan hadir.

c) Memfasilitasi anggota untuk berkoordinasi dengan Ketua Umum.


8. Sekretaris 2

a) Membantu Ketua 1 Badan Legislatif Mahasiswa di bidang administrasi wilayah kerjanya.

b) Menggantikan tugas ketua ketika ketua berhalangan hadir.

c) Memfasilitasi anggota untuk berkoordinasi dengan Ketua 1.

9. Bendahara Umum

Tugas :

Merumuskan dan merencanakan anggaran serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi

teknis di bidang penganggaran berdasarkan Rencana Program Kerja Anggaran

Kementerian dan Lembaga di tingkat Direktorat.

Fungsi :

f) Perumusan kebijakan di bidang anggaran.

g) Mendistribusikan Anggaran Ke Bendahara I dan II.

h) Perencanaan anggaran kegiatan yang diajukan ke pihak direktorat.

i) Penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang penganggaran.

j) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang anggaran.

10. Bendahara I

Tugas :

a) Mengelola keuangan yang di rumuskan oleh bendahara umum di wilayah kerjanya yaitu

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya wilayah Cirebon.

Fungsi :
a) Mengelola keuangan di wilayah kerjanya setelah berkoordinasi dengan Bendahara Umum

dengan efektif dan efisien.

b) Merekapitulasi dan melaporkan kepada bendahara umum mengenai anggaran biaya

kegiatan di wilayah kerjanya.

11. Bendahara II

Tugas:

a) Mengelola keuangan yang rumuskan oleh bendahara umum di wilayah kerjanya yaitu

Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

Fungsi :

a) Mengelola keuangan di wilayah kerjanya setelah berkoordinasi dengan Bendahara Umum

dengan efektif dan efisien.

b) Merekapitulasi dan melaporkan kepada bendahara 1 mengenai anggaran biaya kegiatan di

wilayah kerjanya.

12. KOMISI

a) Komisi A

Membina dan mengawasi pelaksanaan anggaran dan pengembangan admnistrasi baik

internal maupun eksternal kampus yang di laksanakan oleh BLM,BEM dan HIMA.

b) Komisi B

Membina dan mengawasi pelaksanaan dan pengembangan organisasi baik internal

maupun eksternal kampus yang dilaksanakan oleh BEM dan HIMA dalam Kementerian

dan Bidang.
c) Komisi C

Membina dan mengawasi AD-ART, GBPK, serta peraturan dan landasan hukum pada

setiap pelaksanaan program kerja BEM dan HIMA.

d) Komisi D

Mengatur dan merencanakan setiap kegiatan BLM baik secara internal maupun eksternal

meliputi:

1) Regenerasi anggota

2) Pengawasan kedisiplinan mahasiswa ( Komisi Disiplin )

Komisi yang di bentuk oleh Badan Legislatif Mahasiswa sebagai komisi yang

bertugas untuk menjalankan , mengawasi , dan mengevaluasi GBPK, ADART dalam

pelaksanaan program kerja organisasi yang ada dilingkungan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya.

3) Perluasan pengetahuan terkait tugas dan fungsi masing-masing organisasi;

4) Menjalin hubungan kerjasama terkait organisasi.

5) Menampung aspirasi dari Mahasiswa berupa keluhan, masukan dan saran mengenai

penyelenggaraan kegiatan BEM maupun HIMA dilingkungan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya agar ditindak lanjuti demi terwujudnya visi misi Politeknik

Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

6) Menyelenggarakan pemilihan umum secara demokratis


BAB VI

Pasal 12

PEMBAGIAN WILAYAH KERJA

Sehubungan dengan adanya pembagian wilayah kerja pemerintahan BLM Politeknik Kesehatan

KemenkesTasikmalaya, yaitu Tasikmalaya sebagai Wilayah Kerja I dan Cirebon sebagai

Wilayah Kerja II,maka Ketua Umum memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Ketua I

BLM untuk menjalankan pemerintahan di Wilayah Kerja II .

BAB VII

PENGGUNAAN HAK-HAK

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM)

Pasal 13

DEFINISI

1. Hak Investigasi adalah hak untuk mengadakan penyelidikan.

2. Hak Inisiatif adalah hak untuk mengajukan usulan mengenai program dan hasil aspirasi

mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

3. Hak Budget adalah hak untuk memeriksa dan meminta laporan yang berhubungan dengan

keuangan.

4. Hak Petisi adalah hak untuk mengajukan dan membuat usulan atau memorandum yang

bersifat teguran.
Pasal 14

PENGGUNAAN HAK

1. Hak Budget dan Hak Inisiatif digunakan dalam rapat kerja antara:

a. BLM dan BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalayaa.

b. BLM dan HIMA ditingkat Jurusan/Prodi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.  

2. Hak Investigasi dan Hak Petisi digunakan oleh BLM terhadap kerja BEM dan HIMA

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya selama menjabat.

Pasal 15

HAK PENGURUS

1. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan.

2. Hak memilih dan dipilih.

3. Hak membela diri dan mendapat perlindungan organisasi.

4. Hak mendapatkan kesejahteraan.

BAB VIII

AGENDA BLM

Pasal 16

SIDANG

Sidang dan rapat organisasi terdiri dari :


1. Sidang Umum

a. Sidang Umum tingkat BEM

1) Sidang umum yang memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi     sekurang-

kurangnya dilakukan satu kali dalam setahun.

2) Menetapkan atau merubah AD/ART.

3) Menerapkan Garis-Garis Program Kerja BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

4) Memilih dan memberhentikan kepengurusan BEM Politeknik Kesehatan

KemenkesTasikmalaya.

5) Menilai dan mengesahkan program kerjaselanjutnya.

6) Memilih dan memberhentikan kepengurusan Badan Legislatif Mahasiswa

b. Sidang Umum tingkat HIMA

1) Sidang umum yang memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi sekurang-

kurangnya dilakukan satu kali dalam setahun.

2) Menetapkan atau merubah AD/ART.

3) Menerapkan Garis-Garis Program Kerja HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

4) Memilih dan memberhentikan kepengurusan HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

5) Menilai dan mengesahkan program kerja selanjutnya.

2 . Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa


a. Sidang dilakukan atas kebijakan pengurus organisasi

b. Sidang dilakukan pada waktu yang tidak ditentukan

Ketentuan sidang istimewa :

Sidang istimewa dilakukan apabila terjadi pelanggaran dan atau terjadi hal yang tidak sesuai

rencana sehingga diperlukan penindak lanjutan untuk memperjelas suatu hal secara rinci.

a. Sidang istimewa sebagai sanksi

- Sidang dihadiri oleh BPH atau perwakilannya dan minimal 3 anggota dari organisasi

tersebut , terdakwa yang merupakan anggota dari organisasi tersebut yang telah

melanggar sesuai dengan ketentuan AD/ART, serta BPH dan minimal 3 anggota dari

organisasi BLM.

- Anggota BPH atau perwakilannya dari BLM dan organisasi tersebut memiliki catatan

terperinci mengenai pelanggaran terdakwa yang akan dibacakan satu persatu,

sehingga terdakwa dapat menjelaskan alasan terjadinya pelanggaran.

- Anggota lain yang ikut serta dalam sidang istimewa dapat mengajukan interupsi yang

berisikan pertanyaan, probing dan pembelaan terhadap terdakwa.

- Hasil dari sidang istimewa ini ditentukan oleh BPH BLM berupa sanksi yang tegas

dengan mempertimbangkan pendapat dari forum

- Sanksi ini ditulis secara terperinci dengan perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh

ketua BLM, ketua organisasi tersebut, dan terdakwa yang bersangkutan.

Ruangan sidang diatur sebagai berikut :


- BPH BLM sebagai dewan presidium

- Terdakwa berada di depan dewan presidium dengan duduk saling berhadapan .

- BPH organisasi tersebut berada di belakang kanan terdakwa,

- Anggota forum lainnya berada di belakang kiri terdakwa.

b. Sidang istimewa sebagai sidang yang diperlukan untuk membahas penjelasan suatu hal

secara rinci :

- Ketentuan sidang ini dilaksanakan sesuai dengan sidang yang diperlukan.

3. Rapat Kerja Pusat

a. Menjabarkan GBPK BEM dalam bentuk program kerja.

b. Mengadakan penilaian terhadap program kerja sebelumnya di dalam rangka evaluasi untuk

pelaksanaan program kerja selanjutnya.

c. Diadakan minimal satu kali dalam satu periode.

4. Rapat Kerja Wilayah

Rapat kerja wilayah dilaksanakan oleh Badan Legislatif Mahasiswa dengan Badan Eksekutif

Mahasiswa serta Himpunan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya yang

berhubungan atau berkaitan dengan bidang kerja dari komisi tersebut di Badan Legislatif

Mahasiswa Politeknik Kemenkes Tasikmalaya setelah setengah periode kepengurusan.

5. Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi adalah rapat kerja yang dilakukan oleh komisi yang ada di BLM wilayah

Tasikmalaya atau Cirebon dengan Kementerian yang ada di BEM dan HIMA wilayah

Tasikmalaya atau Cirebon yang berkaitan dengan program kerja.

a. Rapat Koordinasi Pusat

Masukan dari tiap Komisi BLM tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh Kementerian

yang ada di BEM untuk satu periode.

b. Rapat Koordinasi Wilayah

Evaluasi dan masukan dari tiap Komisi BLM tentang kegiatan yang telah dan akan

dilakukan oleh Kementerian yang ada di BEM tiap wilayah dan divisi yang ada di HIMA

untuk periode 6 bulan.

6. Supervisi dan Konsultasi

Melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengoptimalisasian

keorganisasian Badan Legislatif Mahasiswa yang disepakati oleh pengurus BLM.

7. Rapat pembahasan anggota

Rapat yang dilakukan untuk menentukan pembahasan serta pembentukan regenerasi anggota

Badan Legilslatif Mahasiswa

BAB IX

SISTEMATIKA PELAKSANAAN
Pasal 17

EVALUASI

1. BEM dan HIMA mempresentasikan kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan.

2. Materi yang dipresentasikan mencakup nama kegiatan, tujuan, sasaran, pelaksana kegiatan,

waktu, eksistensi dana, hambatan pelaksanaan dan faktor pendukung tahapan kegiatan.

3. Materi yang diterima oleh BLM di presentasikan pada rapat kerja dan sidang Umum

4. BLM menyampaikan hasil evaluasi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BEM dan

HIMA.

5. BLM mempunyai wewenang untuk tidak mengesahkan program kerja BEM / HIMA apabila

tidak sesuai dengan AD/ART dan GBPK.

Pasal 18

MASUKAN

1. BLM memberikan masukan tentang kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan oleh BEM

dan HIMA berupa tanya jawab atau usulan konsep.

2. BEM dan HIMA dapat menerima atau menolak usulan dari BLM.

BAB X

KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 19

KUORUM
1. Persidangan dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit 2/3 jumlah pengurus BEM dan atau

HIMA sidang yang sah,sesuai dengan kapasitas aturan yang telah disepakati.

2. Sidang Istimewa sah apabila dihadiri perwakilan yang telah ditetapkan.

3. Sidang dan pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah mufakat dan
apabila hal ini tidak bisa dicapai maka di kembalikan lagi ke pimpinan sidang.

Pasal 20

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat

2. Apabila ayat 1 tidak tercapai, maka keputusan diambil secara lobbying

3. Apabila ayat 1, 2 dan tidak tercapai, maka keputusan diambil melalui kebijaksanaan pimpinan

sidang.

BAB XI

PENUTUP

Pasal 21

1. Tata cara pemilihan pengurus diatur oleh BLM dalam tata tertib pemilihan pegurus BLM

Politeknik Kesehatan KemenkesTasikmalaya.

2. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan dalam

Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa.


3. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan untuk satu periode

kepengurusan.

Anda mungkin juga menyukai