1. Pengertian
Musyawarah merupakan pencerminan pelaksanaan demokrasi yang
dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam sila
keempat dari Pancasila yakni Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
2. Tugas
Musyawarah Ambalan Penegak bertugas untuk :
a. Menyusun pengurus ambalan berikutnya;
b. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan;
c. Menyusun rencana kerja kegiatan ambalan yang akan datang;
d. Mengkaji, meninjau dan membicarakan kembali adat ambalan.
3. Fungsi
Musyawarah Ambalan Penegak berfungsi untuk :
a. Mengadakan kontrol/evaluasi terhadap dewan ambalan yang lama tentang
kegiatan / aktivitas yang telah dilaksanakan.
b. Menyalurkan aspirasi / kehendak ambalan.
c. Memilih anggota ambalan yang cocok untuk duduk sebagai dewan
ambalan.
PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK
1. Penyelenggaraan
Musyawarah Ambalan Penegak diselenggarakan oleh Dewan
Ambalan Penegak dengan membentuk Sangga Kerja / Panitia Pelaksana.
Untuk membuat bahan / masalah / kertas kerja / guna dibahas dalam
persidangan dan memberikan pelajaran tentang masalah yang sedang dibahas
dalam sidang komisi, dibentuk panitia pengarah guna memperlancar jalannya
musyawarah.
2. Peserta
Peserta Musyawarah Ambalan Penegak adalah :
a. Anggota Dewan Ambalan Penegak yang lama.
b. Anggota Pramuka Penegak Gugus Depan itu sendiri.
3. Jenis
a. Musyawarah Biasa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan dalam keadaan terpenuhinya
korum sesuai dengan aturan yang ada, dengan acara yang penuh yang
dilaksanakan tepat waktu pada saat masa bakti Dewan Ambalan.
b. Musyawarah Luar Biasa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan dalam keadaan tidak
terpenuhinya korum sesuai dengan aturan yang ada dan tidak tepat waktu
pada masa bakti dewan ambalan.
c. Musyawarah Istimewa
Adalah musyawarah yang diselenggarakan karena adanya hal khusus dan
istimewa seperti masalah yang menghambat kerja Dewan Ambalan, atas
desakan anggota ambalan karena Dewan Ambalan tidak bisa menjalankan
tugasnya, atau masalah lain yang dianggap perlu oleh Dewan Ambalan,
sehingga perlu diselenggarakan Musyawarah Ambalan Penegak.
1. Pendaftaran Peserta
2. Upacara Pembukaan Musyawarah, dengan acara:
a. Pengantar protokol dan pembukaan
b. Kamabigus (Pembinaan Upacara) beserta rombongan (para Pembina
Gudep) tiba di tempat upacara
c. Lagu Satya Darma Pramuka.
d. Mengheningkan Cipta
e. Laporan Ketua Sangga Kerja
f. Pengarahan Kamabigus dilanjutkan dengan Pembukaan Musyawarah.
g. Penyerahan palu sidang dari kamabigus kepada dewan ambalan.
h. Upacara adat Ambalan (adat ambalan)
i. Doa
j. Pembina Upacara beserta rombongan meninggalkan tempat upacara.
k. Upacara pembukaan selesai
3. Sidang Pleno I
a. Penetapan Korum
b. Pembahasan peraturan tata tertib persidangan
Agenda berisi acara/materi persidangan secara umum yang akan
dibahas selama Musyawarah Ambalan Penegak.
c. Pembahasan Peraturan Tata Tertib persidangan
Tata tertib dibuat untuk mengatur jalannya sidang dan memperlancar
jalannya sidang, yang harus ditaati oleh peserta musyawarah. Tata tertib
yang dibahas harus ada pada sidang pleno ini antara lain mengatur tentang :
1) Kedudukan, tujuan/tugas dan dasar penyelengggaraan musyawarah
2) Peserta dan hak-haknya dalam musyawarah
3) Jenis-jenis sidang dan pempinannya
4) Cara pengambilan keputusan
d. Pembentukan Presidium
Presidium terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu : Ketua, wakil ketua dan
sekretaris, ketiga orang tersebut pembagiannya sebagai berikut :
1) 1 (Satu) Orang dari unsur Dewan Ambalan Lama, dan
2) 2 (Dua) orang yang dipilih oleh peserta Musyawarah dengan jalan
musyawarah mufakat.
Tugas utama presidum adalah memimpin dan mengendalikan jalannya
persidangan selama musyawarah.
4. Sidang Pleno II
Sidang ini dipimpin oleh presidium, dengan cara :
a. Mendengarkan laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan lama,
dewan Ambalan Penegak wajib untuk melaporkan / mempertanggung-
jawabkan seluruh kegiatan / aktivitas-aktivitas pembinaan / kebijaakan
yang telah dilakukan selama masa baktinya kepada musyawarah Ambalan
Penegak sebagai kekuasaan tertinggi ambalan. Isi laporannya dibuat
secara terinci yang meliputi boidang organisasi, bidang kegiatan, bidang
pembinaan dan bidang adat ambalan serta tidak kalah pentingnya adalah
evaluasi Dewan Ambalan itu sendiri atau program yang telah dikerjakan.
b. Pandangan Umum
Acara ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh peserta musyawarah untuk
memberikan pertanyaan, tanggapan maupun pandangan atas laporan
pertanggungjawaban Dewan Ambalan, dengan dibuat beberapa
tahap/termin.
c. Tanggapan Dewan Ambalan atas Pandangan Umum
Dalam acara ini , pertanyaan, tanggapan maupun pandangan yang
disampaikan oleh peserta musyawarah yang ditanggapi kembali oleh
Dewan Ambalan lama dalam hal ini Pradan/Ketua Dewan Ambalannya.
d. Pengesahan Laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan.
Laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan disyahkan oleh
musyawarah Ambalan/Penegak.
5. Sidang Pleno III
Sidang ini dipimpin oleh Presidium, dengan cara:
a. Pembentukan Komisi
Komisi dibentuk untuk mempermudah membahas aspirasi-
aspirasi/materi-materi persidangan sesuai dengan bidang-bidang yang
ada. Peserta musyawarah wajib masuk dalam sidang komisi yang
ditentukan.
b. Pembagian dan penjelasan tugas komisi
Sidang komisi terdiri dari Komisi A bidang Organisasi, antara lain
menbahas masalah nama dan/atau lambang ambalan; jumlah anggota
dewan ambalan; syarat menjadi anggota dewan ambalan;struktur, macam
dan urutan jabatan dalam dewan ambalan; tugas tanggungjawab dan
fungsi masing-masing jabatan dalam dewan ambalan; dewan kehormatan;
hak dan kewajiban anggota dewan ambalan; syaratm hak dan kewajiban,
jumlah dan tata cara pemilihan tim formatur. Komisi B bidang kegiatan
membahas rencana kerja kegiatan Ambalan/program kerja Dewan
Ambalan selama masa baktinya. Komisi C Bidang Pembinaan membahas
masalah landasan/pedoman kerja bagi dewan Ambalan untuk
menjalankan organisasi termasuk sistem pengaturan administrasi dan
pelaporan. Komisi D Bidang Adat Ambalan membahas adat istiadat
Ambalan dengan mengkaji dan mengevaluasi adat ambalan yang telah
berlaku sebelumnya dan/atau menyusun/menambah adat ambalan baru.
6. Sidang Komisi
Sidang ini dipimpin oleh pemimpin komisi, terdiri dari Ketua dan
Sekretaris yang dipilih oleh peserta sidang komisi yang bersangkutan, untuk
membahas masalah/kertas kerja yang telah ditentukan sesuai dengan masing-
masing komisi. Peserta musyawarah harus memasuki salah satu komisi yang
telah ditentukan. Peranan panitia pengarah dalam sidang komisi ini besar
sekali, oleh karena itu harus betul-betul menguasai materi yang sedang
dibahas.
7. Sidang Pleno IV
Sidang ini dipimpin oleh presidium, dengan cara :
a. Mendengarkan Laporan hasil sidang komisi;
Seletah mendengarakan laporan ini peserta sidang diberi kesempatan
untuk memberikan tanggapan atas hasil-hasil sidang komisi tetapi tidak
ditanggapi oleh pemimpin sidang komisi yang bersangkutan, dicatat
sebagai pertimbangan pada sidang tim perumus.
b. Penerimaan / Pengesahan hasil sidang komisi
Hasil sidang komisi yang telah ditandatangani oleh pemimpin sidang
komisi diserahkan kepada presidium untuk disahkan.
c. Pembentukan tim perumus
Tim perumus terdiri dari presidium dan ketua-ketua sidang komisi.
9. Sidang Pleno V
Sidang ini dipimpin oleh presidium, dengan cara:
a. Mendengarkan laporan hasil sidang tim perumus
Pimpinan tim perumus melaporkan hasil sidangnya kepada peserta
musyawarah.
b. Pemilihan tim formatur dewan Ambalan.
Tim Formatur bertugas membentuk dan memilih Anggota Dewan
Ambalan untuk masa bakti yang akan darang berdasarkan kriteria atau
persyaratan yang ditentukan.
Jumlah Tim Formatur harus Ganjil misalnya 5 (lima) orang, hal ini
untuk menghindari keputusan yang meragukan. Komposisinya terdiri dari
unsur Dewan Ambalan yang lama dan unsur anggota ambalan gudep
tersebut. Tugas Tim Formatur berakhir dalam jangka waktu yang
ditentukan/disepakati, hingga dilantiknya anggota Dewan Ambalan yang
baru.
c. Pengesahan Hasil-hasil sidang musyawarah
Seluruh hasil-hasil sidang musyawarah harus disyahkan oleh
Musyawarah Ambalan. Sewaktu-waktu musyawarah ambalan penegak
dapat mengeluarkan memorandum yang isinya mengarah pada usaha
peningkatan pembinaan ambalan yang ditunjukkan kepada gugus
depannya.
I. PENDAHULUAN
Dijelaskan secara singkat latar belakang diselenggarakannya kegiatan.
VI. PESERTA
X. PERLENGKAPAN
XI. PENUTUP
Catatan :
Keterangan :
1 = Pimpinan Sidang
2 = Penasehat
3 = Peninjau
4 = Peserta musyawarah
RANCANGAN
AGENDA SIDANG MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK
GUGUS DEPAN BREBES 03.217 – BREBES 03.218 TAHUN 2023
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Pimpinan Sidang
RANCANGAN
PERATURAN TATA TERTIB PERSIDANGAN
MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK
GUGUS DEPAN BREBES 03.217 – BREBES 03.218 TAHUN 2023
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Pasal 1 : Gugus Depan Brebes 03.217 – Brebes 03.218 berpangkalan pada SMK
Al-Huda Bumiayu memiliki satu satuan penegak putra dan satu satuan
putri.
Pasal 2 : Satuan Penegak Putra dengan nama ambalannya KH. Hasyim Asyari
Pasal 3 : Satuan Penegak Putri nama ambalannya Nyai Khodijah
Pasal 4 : Ambalan Putra maupun ambalan putri merupakan Gudep terpisah
dengan kepengurusan masing-masing yang disebut Dewan Ambalan.
Dewan Ambalan dalam pelaksaan tugasnya bertanggungjawab kepada
Musyawarah Ambalan.
Pasal 5 : Masing-masing ambalan dengan kepengurusan sebagai berikut :
a. Seorang Ketua disebut Pradana
b. Seorang sekretaris disebut Kerani
c. Seorang Bendahara disebut Juru Uang
d. Seorang Pemangku Adat
e. Beberapa orang disebut Seksi Kegiatan
f. Beberapa orang sebagai seksi penelitian dan pengembangan
Pasal 6 : Tugas masing-masing adalah sebagai berikut :
a. Pradana bertugas memimpin ambalan dengan mengkoordinasikan,
memfasilitasi, memotivasi dan menjalankan berbagai aktivitas.
b. Kerani bertugas membantu Pradan terutama bidang
kesekretariatan / Administrasi ambalan.
Rencana kerja ini dimaksudkan sebagao pedoman bagi dewan ambalan masa
bakti 2023/2024 dalam mengoperesionalkan kegiatan ambalan yang akan dituangkan
dalam bentuk program kerja dan rencana kerja ini mengacu dan mengarah pada
tujuan pembinaan Pramuka Penegak yaitu antara lain untuk membentuk Pramuka
Penegak yang :
1. Beridilogi Pancasila.
2. Kuat Keyakinan Beragama.
3. Tinggi mental, kuat fisik dan rokhaninya.
4. Berguna bagi diri pribadi, keluarga dan msyarakat serta bangsa san negara.
5. Berkendaraan umum
6. Berkesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. Berkesadaran internasional untuk mengembangkan persatuan persaudaraan
dalam rangka membina perdamaian dunia.
Atas dasar itu maka pembinaan Pramuka Penegak gugus Depan Brebes 03.217
– Brebes 03.218 dilaksanakan dengan berpegang teguh pada suatu sistem dan metode
yang mengandung unsur-unsur :
1. Bina Diri, yakni yang mengarah pada kepentingan pribadi penegak sendiri.
2. Bina Satuan, yakni yang mengarah pada kepentingan Gerakan Pramuka.
3. Bina Masyarakat, yakni yang mengarah pada kepentingan masyarakat.
Dengan demikian semua bentuk kegiatan harus dapat memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada seluruh Anggota Ambalan untuk melaksanakan semboyan
“dari, oleh dan untuk Penegak dengan bimbingan tanggungjawan orang dewasa”.
Program Kerja Dewan Ambalan Penegak Gugus Depan Brebes 03.217 – Brebes
03.218 Masa Bhakti 2023/2024