Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855

Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Bantuan


Program Keluarga Harapan (PKH) bagi Keluarga Miskin di Kelurahan
Trompo menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Nurkasanah1*, Agung Riyantomo2
1
Jurusan TEKNIK INFORMATIKA , Fakultas TEKNIK, Universitas Wahid Hasyim
Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236.
*
Email: khasanahnur884@gmail.com

Abstrak Dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, salah satu program yang dipercaya
mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan adalah adanya program pemerintah
yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). PKH diberikan kepada keluarga miskin yang masih
hidup dibawah garis kemiskinan dengan melihat kriteria-kriteria yang telah ditentukan, seperti
adanya komponen Ibu Hamil, Anak Usia Balita & Disabilitas, Anak Usia Sekolah SD-
SMA/sederajat, dan Sosial Ekonomi. Namun yang seringkali terjadi, program tidak tersalurkan
secara baik kepada rakyat miskin. Sehingga program tidak tepat sasaran. Maka dari itu,
dibuatlah Sistem Pendukung Keputusan yang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam
menentukan keluarga yang menjadi prioritas dalam memperoleh bantuan PKH dengan
menggunakan metode Analityc Hierarchy Process (AHP) yaitu dengam melakukan
perbandingan antar kriteria yang dibuat dalam bentuk hierarki. Hasil akhir perbandingan
antar kriteria dengan mendapatkan nilai bobot tertinggi dia yang berhak menerima bantuan
PKH. Diharapkan adanya sistem ini memudahkan petugas pemerintah dalam menentukan
keluarga yang menjadi prioritas dalam memperoleh bantuan PKH secara tepat.

Kata kunci: Metode AHP, Program PKH, dan Sistem Pendukung Keputusan

PENDAHULUAN PKH diberikan untuk Keluarga Penerima


Teknologi yang ada saat ini berkembang Manfaat (KPM) yang masih hidup dibawah
dengan begitu pesatnya. Hal itu didukung oleh garis kemiskinan. Dengan memperhatikan
sumber daya alam dan sumber daya manusia komponen-komponen kriteria sebagai penerima
yang memadai dan berkualitas. Berbagai yaitu adanya ibu hamil, anak usia balita dan
informasi dan pengelolaan manajemen instansi disabilitas, anak usia sekolah mulai dari SD-
saat ini sangat mendukung untuk bisa SMA, dan sosial ekonomi. Namun yang sering
dikembangkan menjadi sistem yang terjadi dilapangan, program tidak tersalurkan
mengandalkan kemajuan teknologi salah satu dengan baik sehingga banyak terjadi tidak tepat
diantaranya adalah bidang teknologi informasi sasaran. Maka perlu adanya sistem pendukung
dan pengolahan data. Saat ini suatu bentuk keputusan guna menentukan keluarga penerima
informasi dan data bisa dibuat sesuai dengan manfaat yang berhak menjadi prioritas sebagai
apa yang diinginkan, dan banyak peluang yang penerima bantuan PKH dengan menggunakan
bisa dimanfaatkan untuk mengembangkannya, metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
seperti inventarisasi barang yang sangat Berdasarkan uraian latar belakang
manfaat untuk bentuk informasi dan masalah tersebut, dapat dirumuskan sebuah
pengolahan data. Namun sangat disayangkan masalah yaitu “Bagaimana cara membangun
keberadaannya belum begitu mendapat sebuah sistem pendukung keputusan dalam
perhatian yang serius sehingga peran dan fungsi penentuan warga yang berhak menjadi prioritas
dari inventarisasi barang belum terliihat secara penerima dana bantuan PKH menggunakan
nyata, padahal jika inventaris barang dikelol Metode AHP ?”.
dengan baik akan memberikan manfaat yang Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis
besar bagi kelancaran dan keberhasilan dalam yaitu dengan terciptanya sebuah sistem
kegiatan suatu organisasi seperti sekolah. pendukung keputusan ini diharapkan dapat
Program Keluarga Harapan adalah salah menghasilkan perhitungan yang lebih tepat dan
satu program yang dicanangkan Pemerintah akurat sehingga keputusan yang diambil lebih
dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 135


Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855
Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

maksimal bila dibandingkan dengan sistem pemilihan suatu objek. (Pandi Barita N. S,
sebelumnya yaitu hanya dengan usulan. 2019)
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.2 Metode AHP
2.1 Penelitian Terdahulu Metode Analytical Hierarchy Process
Beberapa penelitian yang terkait sebagai (AHP) adalah metode yang digunakan untuk
pertimbangan dan penunjang dalam penelitian memecahkan suatu permasalahan yang
sistem pendukung keputusan penentuan kompleks, yang memiliki banyak kriteria yang
penerima bantuan menggunakan metode AHP harus diprioritaskan dengan cara melakukan
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Teuku perbandingan antar kriteria yang dibuat dalam
Mufizar, Dede Syahrul Anwar, dan Rustin bentuk hierarki. (Utama, 2017)
Kania Dewi (2017) dengan judul “Pemilihan
Calon Penerima Bantuan Siswa Miskin METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) dengan studi kasus pada SMP N 3.1 Metode Pengembangan Sistem Prototype
Metode Prototype adalah suatu proses
4 Ciamis”. Berdasarkan penelitian, metode
yang memungkinkan developer membuat
AHP yang digunakan dalam proses penyaluran
sebuah model perangkat lunak , metode ini baik
bantuan siswa miskin membantu pihak sekolah
digunakan apabila client tidak bisa memberikan
dalam menentukan siswa yang berhak
informasi yang maksimal mengenai kebutuhan
menerima bantuan siswa miskin dengan
yang diinginkannya. (Yurindra, 2017)
mempertimbangkan syarat dan kriteria yang
digunakan. Sistem ini dapat dijadikan 3.2 Analisa Pengguna
rekomendasi pengambil keputusan dalam Pada analisis ini hanya terdapat satu
menilai kinerja karyawan. pengguna saja yaitu admin. Admin adalah
Penelitian sejenis juga pernah dilakukan petugas kelurahan yang memang bertugas dan
oleh Akbar Aditya Maulana, Nurul Hidayat, bertanggung jawab untuk mengelola sistem.
dan Suprapto (2018) dengan judul Sistem Admin dapat melakukan semua aktifitas
Pendukung Keputusan Penentuan Bantuan didalam sistem mulai dari menambahkan data
Keluarga Miskin Menggunakan Metode kandidat penerima, melakukan pembobotan dan
Analytical Hierarchy Process (AHP) – perankingan, serta bisa mencetak hasilnya.
Technique For Order Of Preference By
Similarity To Ideal Solution (AHP-TOPSIS) 3.3 Deskripsi Sistem
menemukan masalah bahwa angka kemiskinan Pengembangan aplikasi sistem
di Indonesia masih terbilang tinggi, salah satu pendukung keputusan penentuan penerima
wilayah di Indonesia yang memiliki tingkat bantuan PKH menggunakan metode AHP yang
kemiskinan yang cukup besar terdapat pada bertujuan untuk mendukung keputusan dalam
provinsi Jawa Timur, terutama Kabupaten menentukan ranking penilaian alternatif
Situbondo. Pemberian dana bantuan yang keluarga yang berhak menjadi prioritas sebagai
diperuntukan untuk keluarga miskin kurang penerima bantuan PKH secara lebih akurat,
tepat sasaran dikarenakan masih ada warga tepat, dan objektif. Untuk kriteria yang
yang tergolong mampu, namun masih digunakan berdasarkan keputusan Pemerintah
mendapatkan dana bantuan kelarga miskin Pusat yaitu jika ada keluarga yang memiliki
tersebut. Maka dari itu dengan menggunakan komponen ibu hamil, anak usia balita dan
Metode AHP-TOPSIS mungkin akan dijadikan disabilitas, anak usia sekolah, dan social
sebagai aplikasi android dengan memiliki 6 ekonomi. Dan perankingan calon penerima
kriteria guna mendapatkan akurasi. telah diurutkan dari nilai yang tertinggi hingga
yang terendah berdasarkan hasil penjumlahan
bobot yang telah dihitung menggunakan metode
2.2 Landasan Teori AHP.
2.2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Adapun didalam sistem terdapat menu
merupakan system yang telah dirancang dan home, menu atur bobot kriteria, menu atur
dapat diimplementasikan untuk mendukung bobot kriteria ibu hamil, menu atur bobot
keputusan yang sudah disepakati dalam kriteria anak balita dan disabilitas, menu atur

136
Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855
Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

bobot kriteria anak usia sekolah, menu atur Kriteria Keterangan


bobot social ekonomi, menu tambah kandidat, 3. Pernah atau sedang
dan menu cetak. menerima bantuan
Dalam pembuatan sistem ini dibutuhkan berupa KIP, KIS, BPJS.
perangkat keras berupa Laptop Asus dengan 4. Kondisi rumah berupa
jenis lantai, jenis
RAM 2GB. Software yang digunakan adalah
penerangan, jenis
windows 7, Xampp, MySQL, sublime text, dan dinding, dan jenis lantai
PHP.

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Dengan skala matriks perbandingan


Analisis sistem digunakan untuk berpasangan sebagai berikut :
menguraikan suatu sistem pendukung
keputusan ke beberapa bagian dalam Tabel 3. Skala Matriks Perbandngan
melakukan identifikasi. Berpasangan
Intensitas Definisi Keterangan
4.1 Analisa Kriteria dan Sub Kriteria Kepenting
an
Untuk kriteria disesuaikan berdasarkan
keputusan Pemerintah Pusat. Sedangkan untuk 1 Sama Kedua elemen
sub kriteria berdasarkan hasil wawancara Pentingnya sama pentingnya.
dengan Ibu Lurah Trompo yaitu Ibu Isrita 3 Agak lebih Pengalaman dan
Hanifah. Berikut ini merupakan tabel kriteria penting penilaian sangat
dan sub kriteria penentuan penerima bantuan yang satu memihak satu
PKH. atas lainnya elemen
Tabel 1. Kriteria Penilaian dibandingkan
dengan
Kriteria Simbol
pasangannya.
Ibu Hamil IH
Anak Usia Balita & AB
Disabilitas 5 Cukup Pengalaman dan
Anak Usia Sekolah SD – AS penting keputusan
SMA/sederajat menunjukkan
Sosial Ekonomi SE kesukaan atas satu
aktivitas lebih dari
Tabel 2. Sub Kriteria Penilaian yang lain.
Kriteria Keterangan 7 Sangat Pengalaman dan
Ibu Hamil 1. Memiliki KK penting keputusan
2. Jumlah pendapatan menunjukkan
<RP. 2.000.000,- kesukaan yang
kuat atas satu
Anak Usia 1. Memiliki KK aktivitas lebih dari
Balita & 2. Anak usia 0-5 tahun yang lain.
Disabilitas 3. Memiliki anak 9 Mutlak lebih Satu elemen
disabilitas penting mutlak lebih
disukai
Anak Usia 1. Memiliki KK
dibandingkan
Sekolah SD – 2. Masih duduk dibangku
dengan
SMA/sederajat sekolah
pasangannya,
3. Jumlah pendapatan
pada tingkat
orang tua <RP.
keyakinan
2.000.000,-
tertinggi.
4. Berprestasi akademik &
non-akademik 2,4,6,8 Nilai tengah Bila kompromi
diantara dua yang dibutuhkan.
Sosial 1. Memiliki KK nilai
Ekonomi 2. Jumlah pendapatan <RP. berdekatan
2.000.000,-

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 137


Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855
Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

Intensitas Definisi Keterangan AB 0,2 0,25 0,364 0,285 1,099


Kepenting AS 0,2 0,125 0,182 0,285 0,792
an 0,2 0,125 0,090 0,144 0,558
SE
Kebalikan - Jika untuk satu
elemen mendapat
satu angka 4.2.4 Mencari Nilai Consistency
dibanding dengan Untuk mencari nilai consistency rata-rata,
elemen lainnya menggunakan rumus :
maka mempunyai Rata-rata = Jumlah Nilai Eigen /
nilai Jumlah Elemen
kebalikannya.
Tabel 6. Hasil Rata-rata consistency
Nilai Eigen Rata-
IH AB AS SE Jml
4.2 Langkah-langkah Penyelesaian rata
Didalam metode AHP ada beberapa IH 0,4 0,5 0,364 0,285 1,549 0,387
langkah-langkah tahapan penyelesaian, AB 0,2 0,25 0,364 0,285 1,099 0,274
diantaranya sebagai berikut : AS 0,2 0,125 0,182 0,285 0,792 0,198

SE 0,2 0,125 0,090 0,144 0,558 0,139


4.2.1 Membuat Struktur Hierarki
4.2.5 Mencari Nilai Consisntency Index

Menggunakan rumus:
CI = (λMaks – n) / (n-1)
Keterangan:
CI = Consistency Index
λ maks = Eigenvalue Maksimum
n = banyaknya elemen
Sebelum itu, karena nilai λ maks nya
Gambar 1. Struktur Hierarki belum ketemu, maka kita harus cari nilai λ
maks dengan cara:
4.2.2 Membuat Matriks Perbandingan λ maks = (Jumlah setiap kolom x Rata-rata
setiap elemen)1 + ………(Jumlah setiap
Tabel 4. Matriks Perbandingan Berpasangan
kolom x Rata-rata setiap elemen)n
IH AB AS SE
= (2,5 x 0,387338) + (4 x 0,274838) +
IH 1 2 2 2 (5,5 x 0,198133) + (7 x 0,139692)
AB 0,5 1 2 2 = 4,135268
AS 0,5 0,5 1 2 CI = (λMaks – n) / (n-1)
SE 0,5 0,5 0,5 1 = (4,135268 – 4) / (4 – 1)
Jumlah 2,5 4 5,5 7 = 0,0450893

4.2.6 Mencari Nilai Consistency Ratio


4.2.3 Mencari Nilai Eigen Setelah didapatkan nilai Consistency
Untuk mencari nilai eigen, menggunakan Index (CI), langkah berikutnya adalah mencari
rumus: nilai Consistency Ratio (CR). Untuk mencari
Nilai setiap elemen / Jumlah setiap nilai CR digunakan rumus berikut:
kolom elemen CR = CI / RI
Keterangan:
Tabel 5. Mencari Nilai Eigen CR = Consistency Ratio
CI = Consistency Index
Nilai Eigen
IH AB AS SE
Jumlah RI = Random Index

IH 0,4 0,5 0,364 0,285 1,549

138
Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855
Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

Berikut adalah tabel daftar indeks random Rangking = ( 0,387 x 0,5 ) + ( 0,275 x 0,411 ) +
konsistensi (RI) dapat dilihat pada tabel 4.5 ( 0,198 x 0,275 ) + ( 0,14 x 0,14 )
dibawah ini. = 0,380575
Sehingga dari hasil perhitungan diatas,
Tabel 7. Daftar Indeks Random Konsistensi perankingan dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Tabel Perankingan


Karena pada kasus ini terdapat 4 kriteria, Nama Jumlah Ranking
maka nilai IR sudah pasti dapat langsung Slamet Supriyanto 0,361404 3
dimasukkan pada rumus berikut: Adi Sucipto 0,39233 1
CR = CI / IR Riyadi Nugroho 0,33914 4
= 0,0450893 / 0,90 Hari Laksono 0,380575 2

= 0,0500992 Kesimpulannya adalah bahwa Kepala


4.2.6 Perankingan Keluarga yang menjadi prioritas sebagai
Setelah semua kriteria dan sub kriteria penerima bantuan PKH ranking pertama adalah
dihitung, langkah yang terakhir adalah Riyadi Nugroho, yang kedua Hari Laksono,
perankingan. Tabel 8 merupakan tabel alternatif yang ketiga Slamet Supriyanto, dan yang
penerima. terkahir Adi Sucipto.
Tabel 8. Alternatif Penerima
Nama NIK 4.3 Perancangan Sistem
Slamet Supriyanto 3356xxxx 4.3.1 Use Case
Adi Sucipto 3354xxxx Use case Aplikasi Sistem Pendukung
Riyadi Nugroho 3353xxxx Keputusan Penentuan Penerima PKH
Menggunakan Metode AHP. Admin harus
Hari Laksono 3355xxxx
mengisikan username dan password agar bisa
login untuk bisa melakukan segala tools dalam
Untuk mencari hasil jumlah ranking, aplikasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar
menggunakan rumus: 2.
Ranking = (Jumlah rata-rata setiap kriteria
x jumlah rata-rata setiap sub
kriteria)1 +………(jumlah rata-
rata setiap kriteria x jumlah rata-
rata setiap sub kriteria)n
Maka, perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Kepala Keluarga Slamet Supriyanto
Rangking= ( 0,387 x 0,5 ) + ( 0,275 x 0,328 ) +
( 0,198 x 0,198 ) + ( 0,14 x 0,275 )
= 0,361404

2. Kepala Keluarga Riyadi Nugroho


Rangking = ( 0,387 x 0,5 ) + ( 0,275 x 0,328 ) +
( 0,198 x 0,275 ) + ( 0,14 x 0,387 )
= 0,39233
Gambar 2. Use Case Admin
3. Kepala Keluarga Adi Sucipto
Rangking = ( 0,387 x 0,5 ) + ( 0,275 x 0,328 ) + 4.3.2 Tabel Relasi
( 0,198 x 0,14 ) + ( 0,14 x 0,198 ) Setiap tabel dalam database pasti
= 0,33914 memiliki hubungan/keterkaitan antar tabel satu
dengan tabel yang lainnya. Berikut adalah tabel
4. Kepala Keluarga Hari Laksono relasi dapat dilihat pada gambar 3.

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 139


Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855
Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

5.2 Tampilan Home


Pada halaman home terdapat tampilan
daftar hasil dan perankingan. Seperti yang
terlihat pada gambar 6.

Gambar 6. Halaman Home


Gambar 3. Tabel Relasi.
5.3 Tampilan Menu Atur Bobot Kriteria
4.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Tampilan Pada menu atur bobot kriteria,
Entity Relationship Diagram merupakan Admin dim inta untuk melakukan pembobotan
pemodelan database yang disusun agar dapat terlebih dahulu, seperti yang ditunjukkan pada
menggambarkan data yang mempunyai relasi gambar 7.
dengan database yang akan dibuat. Agar terlihat
lebih jelas perhatikan gambar 4.

Gambar 7. Tampilan Atur Bobot Kriteria

Setelah mengisi nilai pembobotan, lanjut


Gambar 4. Entity Relationship Diagram klik tombol hitung. Maka hasilnya seperti yang
terlihat pada gambar 8.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Tampilan Login
Gambar 5 menampilkan halaman form
login untuk Admin agar dapat mengakses
sistem.

Gambar 8. Hasil Matriks Bobot Kriteria

Maka akan muncul nilai Consistency


Index dan Ratio Index seperti yang terlihat pada
Gambar 5. Halaman Login gambar 9.

140
Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855
Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

Gambar 9. Hasil CI & CR Bobot Kriteria


Gambar 12. Tampilan Atur Bobot Anak Usia
Balita & Disabilitas
5.4 Tampilan Menu Atur Bobot Ibu Hamil
Pada menu atur bobot kriteria ibu hamil, Setelah mengisi nilai pembobotan, lanjut
Admin diminta untuk melakukan pembobotan klik tombol hitung, seperti yang ditunjukkan
terlebih dahulu, seperti yang ditunjukkan pada pada gambar 13.
gambar 10.

Gambar 13. Hasil Matriks Bobot Anak Usia


Balita dan Disabilitas
Gambar 10. Tampilan Atur Bobot Ibu Hamil
Maka akan muncul nilai Consistency
Maka akan muncul hasil matriks dan nilai Index dan Ratio Index seperti yang terlihat pada
CI & CR, seperti yang ditunjukkan pada gambar 14.
gambar 11.

Gambar 14. Hasil CI & CR Kriteria Anak Usia


Gambar 11. Hasil Matriks dan CI & CR Bobot Balita dan Disabilitas
Ibu Hamil
5.6 Tampilan Menu Atur Bobot Anak Usia
5.5 Tampilan Menu Atur Bobot Anak Usia Sekolah SD-SMA
Balita & Disabilitas Pada menu atur bobot kriteria anak usia
Pada menu atur bobot kriteria anak usia sekolah (SD-SMA/Sederajat), Admin diminta
balita dan disabilitas, Admin diminta untuk untuk melakukan pembobotan terlebih dahulu.
melakukan pembobotan terlebih dahulu. Gambar 15 menunjukkan tampilan halaman
Gambar 12 menunjukkan tampilan halaman atur bobot kriteria anak usia sekolah (SD-
atur bobot kriteria anak usia balita & disabilitas. SMA/Sederajat).

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 141


Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855
Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

Gambar 18. Tampilan Atur Bobot Sosial


Gambar 15. Tampilan Atur Bobot Anak Usia Ekonomi
Sekolah SD-SMA
Setelah itu terdapat form tabel untuk
mengisikan nilai bobot kriteria., maka akan
Setelah itu terdapat form tabel untuk
muncul nilai matriks seperti yang terlihat pada
mengisikan nilai bobot kriteria., maka akan
gambar 19.
muncul nilai matriks seperti yang terlihat pada
gambar 16.

Gambar 19. Hasil Matriks Bobot Sosial


Ekonomi
Gambar 16. Hasil Matriks Bobot Anak Usia
Sekolah SD-SMA Maka akan muncul nilai Consistency
Index dan Ratio Index seperti yang terlihat pada
Maka akan muncul nilai Consistency gambar 20.
Index dan Ratio Index seperti yang terlihat pada
gambar 17.

Gambar 20. Hasil CI & CR Bobot Sosial


Gambar 17. Hasil CI & CR Bobot Anak Usia Ekonomi
Sekolah SD-SMA
5.8 Perankingan
Setelah semua pembobotan dilakukan,
5.7 Tampilan Menu Atur Bobot Sosial Ekonomi langkah berikutnya adalah mengisikan data
Pada menu atur bobot kriteria social calon kandidat penerima bantuan PKH pada
ekonomi, Admin diminta untuk melakukan halaman tambah kandidat untuk mencari hasil
pembobotan terlebih dahulu, seperti yang perankingan. Setelah semua data dimasukkan,
ditunjukkan pada gambar 18. maka akan terlihat seperti pada gambar 21.

142
Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak ISSN 2656-2855
Vol. 4, No. 2, September 2022, Hal. 135-143 e-ISSN 2685-5518

menghasilkan output berupa jumlah nilai


perankingan yang diperoleh dari hasil
perbandingan antar kriteria yang dijadikan
sebagai rekomendasi penentuan sebagai
penerima PKH.
Berikut saran yang ingin disampaikan
oleh Penulis terkait pembuatan Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan dengan studi kasus yang
Gambar 21. Halaman Data Kriteria Calon dilakukan di Kelurahan Trompo agar menjadi
Penerima pembelajaran dan pengembangan untuk masa
yang akan datang bahwa selain menggunakan
Maka setelah itu akan terlihat jumlah metode AHP, dapat menggunakan metode SPK
hasil perankingan beserta nilai bobot yang yang lain seperti Simple Additive Weighting
diperoleh setiap alternatif seperti pada gambar (SAW) atau TOPSIS agar hasil keputusan yang
21. diperoleh lebih tepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Barita, Pandi N. S, Sony Bahagia S. 2019.
Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Dosen Berprestasi. (hlm. 10-
11) Yayasan Kita Menulis
Maulana, Akbar dkk. 2018. “Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Penerima
Bantuan Keluarga Miskin
Menggunakan Metode Analytical
Hierarchy Process-Technique For
Gambar 21. Hasil Jumlah Nilai Calon Penerima Order Of Preference By Similary To
Ideal Solution (AHP-TOPSIS) Studi
5.9 Tampilan Cetak Kasus: Kabupaten Situbondo, Jawa
Hasil data perankingan dapat dicetak ke Timur”. Jurnal: Jurnal Pengembangan
dalam format PDF. Seperti yang terlihat pada Teknologi Informasi dan Ilmu
gambar 22. Komputer Volume 2 No. 2 (hlm. 3890-
3898) Malang: Universitas Brawijaya
Mufizar, Teuku dkk. 2017. “Pemilihan Calon
Penerima Bantuan Siswa Miskin
Menggunakan Metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus:
SMP Negeri 4 Ciamis”. Jurnal: Citec
Journal Volume 4 No.1 Tasikmalaya:
STMIK
Utama, Ditdit Nugeraha. 2017. Sistem
Gambar 22. Tampilan Cetak Data
Penunjang Keputusan Filosofi, Teori,
KESIMPULAN dan Implementasi. (hlm. 113-114)
Yogyakarta: Garudhawaca
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Yurindra. 2017. Software Engineering.
dilakukan oleh Penulis beberapa waktu yang
Yogyakarta: Deepublish
lalu, menghasilkan sebuah aplikasi sistem
pendukung keputusan dalam menentukan
penerima bantuan PKH di Kelurahan Trompo
dengan menggunakan Metode AHP dapat
ditarik kesimpulan bahwa rancang bangun
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
Penerima Bantuan PKH di Kelurahan Trompo

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 143

Anda mungkin juga menyukai