Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Mahasiswa Baru


dengan Metode TOPSIS

Oleh :
Aprijal Efendi

(11.1.03.03.0035)

Edi Prasetyo

(11.1.03.03.0083)

Hartono Saputro

(11.1.03.03.0113)

Ismail Sigit Prasetyo

(11.1.03.03.0123)

Nafila Atmimlana

(11.1.03.03.0189)

Program Studi Sistem Informasi


Fakultas Teknik
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. K. H. ACHMAD DAHLAN NOMOR 76 TELEPON (0354) 7117220
KEDIRI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga proposal ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
penelitian dan dalam profesi kader teknik yang terampil .
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
proposal ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Proposal ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan proposal
ini.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Institusi pendidikan (IP) saat ini banyak membuka peluang beasiswa bagi siswa
yang berprestasi dan kurang mampu. Dengan semakin banyaknya pemohon beasiswa,
menjadikan tantangan tersendiri bagi pihak pengelola lembaga untuk dapat memberikan
suatu keputusan yang tepat, efektif dan efisien dalam pengelolaan data penerima
besiswa yang benar-benar berhak menerima beasiswa. Saat ini pengelola lembaga
masih menggunakan cara manual untuk menetukan peserta didik baru yang berhak
menerima beasiswa. Sehingga pengolahan data kurang efektif, membutuhkan waktu
yang relatif lama dan sering terjadi subjektifitas dari para pengambil keputusan.Untuk
mempermudah para pengurus IPdalam menentukan peserta didik baru yang berhak
menerima beassiwa, maka perlu adanya suatu sistem rekomendasi yang berfungsi untuk
membantu melakukan seleksi kepada para calon penerima beasiswa. Sistem
rekomendasi pemberian beasiswa adalah suatu sistem yang berfungsi membantu
pengurus IP dalam melakukan penyeleksian terhadap para calon penerima beasiswa
.Menggunakan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS). Penelitian terkait Sitem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswasudah
dilakukan antara lain Kartiko (2010) dan Marita (2012), tetapi berdasarkan telaah,
belum ada penelitian yang menggunakan Metode TOPSIS dalam proses seleksi
terhadap calon penerima beasiswa.
Banyaknya pemohon beasiswa, menjadi tantangan tersendiri bagi pihak pengelola
lembaga pendidikan untuk dapat memberikan suatu keputusan yang tepat, efektif dan
efisien dalam pengelolaan data penerima beasiswa yang benar-benar berhak menerima
beasiswa. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
merupakan suatu metode yang memiliki konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik
tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki
jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.Kriteria yang digunakan dalam sistem ini
beragam, sesuai dengan beasiswa yang disediakan oleh pihak lembaga. Data nilai
pemohon yang telah dimasukkan kedalam sistem akan dihitung menggunakan metode
TOPSIS, dengan mencari jarak terjauh dan terdekat dari solusi ideal positif dan negatif.
Pemohon dengan nilai v tertinggi akan menempati urutan teratas dalam sistem ini.

Berdasarkan hasil contoh kasus seleksi menunjukan bahwa hasil perhitungan


menggunakan sistem sama dengan perhitungan manual. Sistem ini mampu memberikan
rekomendasi pemberian beasiswa.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah
dalam mendukung pengambilan keputsan penerimaan beasiswa bagi mahasiswa baru
dengan metode TOPSIS, yaitu sebagai berikut :
1.

Kenyataan menunjukkan banyak penerima beasiswa yang telah lolos seleksi

administrasi tidak semuanya berpotensi secara akademik kaena banyaknya berkas yang
harus dilteliti secara manual.
2.

Penerima beasiswa masih dominan adalah mahasiswa mampu atau tidak tepat

sasaran dalam kualifikasi tersendiri.


3.

Hasil seleksi penerimaan beasiswa bagi mahasiswa baru masih jauh dari

transparansi seleksinya.
4. Mahasiswa kurang puas karena hasil seleksi tidak sesuai.
5.

Pihak penyeleksi beasiswa kurang mengembangkan acuan dalam penyeleksian

peserta penerima beasiswa.


1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan
diselesaikan yaitu bagaimana merancang sebuah sistem pendukung keputusan dengan
menggunakan Metode Topsis untuk menentukan siapa yang akan menerima beasiswa
berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan. Dengan menggunakan sebuah
program untuk membantu menyelesaikan permasalahan sehingga jauh lebih mudah dan
efisien.
1.4 Tujuan Dan manfaat
Tujuan proposal ini adalah membangun suatu model pengambilan keputusan
dengan mengunakan metode Topsis untuk menentukan siapa yang akan menerima
beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria serta bobot yang sudah ditentukan.

1.5 Batasan Masalah


Pada proposal ini diperlukan batasan-batasan agar sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan sebelumnya sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun batasan
masalah yang di bahas pada penelitian ini adalah :
a. Sample data yang dilakukan untuk memperoleh dari mahasiswa dengan IP tinggi
b. Metode pengambilan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Kasus
Beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya.Hal ini sesuai dengan
ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian penghasilan adalah
tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang
diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat
digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Karena
beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti
beasiswa merupakan penghasilan.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan


Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu pendekatan atau
metodelogi untuk mendukung keputusan. SPK menggunaka CBIS (Computer Based
Information System) yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang
dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak
terstruktur. SPK menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah
dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan.
Sebagai tambahan, SPK biasanya menggunakan berbagai model dan
dibangun oleh suatu proses interaktif dan iterative. Ia mendukung semua fase
pengambilan keputusan dan dapat memasukkan suatu komponen pengetahuan.
SPK dapat digunakan oleh pengguna tunggal pada satu PC atau bias
menjadi berbasis Web untuk digunakan oleh banyak orang pada beberapa lokasi.

2.3 Metode TOPSIS


Metode TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan
multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). Metode
TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak
terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut

pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan


kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. Metode TOPSIS
mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap
solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif.
Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan prioritas alternatif bisa
dicapai. Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan
secara praktis. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami,
komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari
alternatif alternatif keputusan.
2.4 DFD
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD
merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu
sistem.

Anda mungkin juga menyukai