Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

DENGAN METODE SAW UNTUK PENERIMA BANTUAN


PKH

STUDI KASUS KELURAHAN DERWATI, KECAMATAN RANCASARI,


KOTA BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Di Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Disusun Oleh :

JAJANG ABDULLAH NURHAKIM


9882405119111013

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer telah mampu menggantikan pekerjaan


manusia sebagaimana diketahui, komputer pada awal diciptakannya,
difungsikan sebagai alat hitung saja. Akan tetapi seiring dengan kebutuhan
manusia komputer dituntut untuk mampu melakukan tugas-tugas seperti yang
dilakukan manusia. Salah satu perkembangan teknologi tersebut adalah
Teknologi Informasi. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat
dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan.

Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah
metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System). Dalam
teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu
yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas. Kemampuan di
dalam proses pengambilan keputusan secara cepat, tepat sasaran, dan dapat
dipertanggung jawabkan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global
di waktu mendatang. Memiliki banyak informasi saja tidak cukup, jika tidak
mampu meramunya dengan cepat menjadi alternatif-alternatif terbaik di dalam
proses pengambilan keputusan.
Sistem pendukung keputusan didefinisikan sebagai sistem berbasis
komputer yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi,
yaitu: sistem bahasa, sistem pengetahuan, dan sistem pemrosesan masalah
(Turban, 2010). Sistem Pendukung Keputusan (SPK) bukan merupakan alat
pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu
pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data
yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan
tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. SPK ditujukan untuk
membantu para pengambil keputusan untuk memecahkan masalah semi dan
atau tidak terstruktur dengan fokus menyajikan informasi yang nantinya bisa
dijadikan sebagai bahan alternatif pengambilan keputusan yang terbaik.

Metode SAW (Simple Additive Weighting) merupakan metode MADM


(Multiple Attribute Decision Making) yang paling sederhana dan paling banyak
digunakan. Metode ini juga metode yang paling mudah untuk diaplikasikan,
karena mempunyai algoritma yang tidak terlalu rumit. Metode SAW sering juga
dikenal sebagai metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif
pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks
keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating
alternatif yang ada (Oktaputra, A. W. Dan Noersasongko, E. 2014).

Metode Fuzzy adalah sebuah sistem kontrol untuk pemecahan masalah


berbasis komputer berbasis akuisisi data. Logika fuzzy mempunyai dua
kemungkinan seperti 0 atau 1, “benar” atau “salah”. Logika fuzzy adalah
peningkatan dari logika boolean yang berhadapan dengan konsep kebenaran
sebagian. Saat logika klasik menyatakan segala hal dapat didefinisikan dalam
istilah biner (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak), logika fuzzy
menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan Metode SAW


dalam penentuan suatu hal, di antaranya penelitian yang dilakukan (Paska
Marto Hasugian, 2019) dalam kasus Menentukan Dosen Berprestasi
Menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode SAW, penentuan
dilakukan dengan menggunakan Nilai Kecocokan (C), Matriks X, Matriks R,
dan Normalisasi menggunakan Tabel, yang menghasilkan perangkingan yang
akurat.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh (Alex Rikki, Murni Marbun, Jonson


R.Siregar, 2016) dalam kasus Perancangan Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Penerimaan Karyawan Dengan Metode SAW Studi Kasus ; PT. Karya
Sahata Medan, pada penelitian ini dilakukan proses penyimpanan dan
pengambilan data menggunakan DMBS (Database Management System) yang
tentunya menjamin ke absahan dari data karyawan yang telah melamar
pekerjaan pada perusahaan tersebut. Dalam merancang aplikasi peneliti
menggunakan aplikasi berbasis Desktop dan DBMS lokal.

Selain itu, telah dilakukan penelitian oleh (Intan Putri Pratiwi, FX.
Ferdinandus, Arthur Daniel Limantara, 2019) mengenai Sistem Pendukung
Keputusan Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Menggunakan Metode
SAW (Simple Additive Weighting) yang telah menggunakan Flowchart, ERD,
dan Perancangan Basis Data, yang sudah dirancang dengan baik sehingga
mampu memecahkan dan mampu membantu proses pengambilan keputusan
untuk menentukan penerima bantuan PKH.

Penelitian kali ini bertujuan untuk Merancang Sistem Pendukung


Keputusan Dengan Metode SAW untuk menentukan secara sah dan mutlak
penerima bantuan PKH di Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari Kota
Bandung,

Kemiskinan masih menjadi masalah yang belum terselesaikan hingga kini


di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Maret 2021
mencapai 27,54 juta orang. Jumlah ini hanya menurun tipis 0,01 juta orang
dibanding September 2020 (11,84%). Namun jika dibandingkan pada Maret
2020 (11,41%), jumlah penduduk miskin justru naik 1,12 juta orang.
Kemiskinan menjadi masalah yang sangat serius karena sangat berdampak
terhadap aspek kehidupan, seperti kebutuhan primer dan sekunder. Dengan
kondisi seperti ini tentunya Pemerintah Indonesia melalui Dinas Kementrian
Sosial mencetuskan Program Keluarga Harapan (PKH). PKH adalah program
pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang
ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Sebagai upaya percepatan
penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah
melaksanakan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dikenal di dunia
internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti
cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi di negara-
negara tersebut, terutama masalah kemiskinan kronis. Sebagai sebuah program
bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu
hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan
(faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar
mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang
disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan
sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.

Proses pemilihan dan penentuan penerima bantuan PKH yang sekarang


digunakan oleh Pihak Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung
adalah dengan cara yang masih “manual”. Manual dalam tahap pengambilan
keputusan yang masih mengandalkan cara Musyawarah Kelurahan dan
berlanjut ke Musyawarah Kecamatan dan hasilnya baru bisa diserahkan kepada
Pemerintah Kota Bandung. Dapat disimpulkan bahwa dengan metode yang
seperti itu akan lebih banyak memakan waktu, tenaga, dan biaya. Diharapkan
dengan adanya Perancangan Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode
SAW ini mampu membantu menentukan penerima bantuan PKH dengan tepat
dan akurat.

Berdasarkan kepada penjelasan yang telah dibahas, maka peniliti tertarik


untuk mengangkat “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan
Metode SAW Untuk Penerima Bantuan PKH dengan Studi Kasus ;
Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari Kota Bandung” sebagai judul
penelitian Tugas Akhir.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Cara Menentukan Penerima Bantuan PKH?


2. Bagaimana Merancang Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode
SAW untuk Menetukan Penerima Bantuan PKH?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk membantu Pendamping atau Petugas Kelurahan mengambil dan


menentukan siapa masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan PKH
2. Adanya Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode SAW untuk
Penerima Bantuan PKH
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perangkat Lunak

2.2 Rekayasa Perangkat Lunak


2.2.1 Flowchart
2.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

2.3 Sistem Pendukung Keputusan


2.3.1 Metode SAW (Simple Additive Weighting)
2.3.2 Metode Fuzzy

2.4 Pemrograman Dekstop


2.4.1 Hypertext Preeprocecor (PHP)
2.4.2 MySQL

2.5 Program Keluarga Harapan (PKH)

Anda mungkin juga menyukai