DOSEN PENGAMPU
Indra Gita Anugrah, S.Kom., M.Kom.
DISUSUN OLEH
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
A. Sistem
Menurut Turban, dkk (2007:54), “ Sistem adalah kumpulan objek seperti orang,
sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu
tindakan (diantara bagian alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa
tujuan”.
memecahkan masalah terutama bagi masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta
pemecahan masalah.
keputusan ini akan menguraikan masalah- masalah multi faktor atau multi kriteria
yang kompleks menjadi suatu hirarki –hirarki yang didefenisikan sebagai suatu
representasi dari sebua permasalahan, yang kompleks dalam suatu multi struktur
multi level pertama adalah tujuan, yang diikuti oleh level terakhir dari alternatif.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali diungkapkan pada awal tahun
1970-an oleh Michael S. Scott Marton dengan istila Managemen Decision System.
Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditunjukan
Istilah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mengacu pada sustu sistem yang
Pendukung Keputusan (SPK), oleh para ahli antara lain sebagai berikut:
sistem informasi yang berbasis komputer yang fleksibel, interaktif, dan dapat
menggunakan data, memberikan antar muka pengguna yang mudah dan dapat
data.
1. Fase Inteligensi
penyebebnya dan besarnya. Langka ini sangat penting karena sebelum tindakan
diambila, persoalan yang dihadapi harus dirumuskan secara jelas terlebih dahulu.
Masalah yang dijabarkan secara lebih rinci dan dikategorikan apakah termasuk
2. Fase Desain
Pada fase desain ini, dikembangkan tindakan alternatif, menganalisis solusi yang
hasilnya.
3. Fase Choice
Pada fase Choice menjelaskan pendekatan solusi, yang dapat diterimah dan
4. Fase Implementasi
Pada fase implementasi ini solusi yang telah diperoleh pada fase Choice yg
pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika dari
tertentu mulai dari prosedur yang didesai untuk sampai pada suatu skala
preferensi diantara berbagai set alternatif. Analisis ini ditunjukan untuk membuat
pada situasi dimana data dan informasi statistik sangat minim atau tidak
terkerangka, pada situasi dimana data dan informasi statistik sangat minim atau
intuisi. Analytical Hierarchy Process (AHP) ini juga banyak digunakan pada
penentuan perioritas dari strategis yang dimiliki pemain dalam situasi konflik.
pemikiran fundamental yang dilandasi oleh prinsip- prinsip dasar manusia dalam
1. Pikiran manusia mampu membandingkan dua objek berbeda terkait dengan sifat
umumnya.
3. Pikiran manusia tidak konsisten, namun individu yang memiliki baik akan
memiliki pemikiran yang koheren (bertahan secara logis) menjadi tidak konsisten
memikirkan rencana secara konsisten. Data kuantitatif dalam bentuk mentah tidak
dapat digunakan untuk tujuan ini, namun ditentukan dari pengukuran yang alami.
Menurut Kusrini (2007:13, ada beberapa prinsip yang harus dipahami dalam
elemen pendukung, agar bisa mendapat akurat, persoalan yang dipecahkan secara
terus menerus sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga
berpengaruh kepada urutan perioritas dari elemen- elemennya. Hasil penilaian ini
Identitas Keterangan
Kepentingan
lainnya
dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya, proses
perbandingan berpasangan dimulai dari level hirarki paling atas yang ditunjukan
untuk memilih kriteria. Misalnya A1, A2, A3. Maka susunan elemen- elemen
yang akan dibandingkan tersebut maka akan tampak seperti pada tabel dibawah
ini.
x A1 A2 .... An
X adalah kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan dan A1, A2, , An
adalah elemen - elemen pada suatu tingkat dibawah X. Setiap elemen yang ada
dikolom sebelah kiri selalu dibandingkan dengan elemen- elemen yang ada
dipuncak. Perbandingan terhadap elemen itu sendiri pada matriks ini terdapat pada
3. Menentukan Perioritas
alternatif dari seluruh alternatif baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif,
menghasilkan bobot dan perioritas. Bobot dan perioritas bisa dihasilkan dengan
F. Expert Choice
sebagai tools. Software atau perangkat lunak yang penulis gunakan dalam
(AHP) adalah Expert Choice 2000. Expert Choice 20011 adalah sebua