Anda di halaman 1dari 20

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERSIDANGAN/

LEMBAGA LEGISLATIF AMGPM

PENDAHULUAN
Setiap permusyawaratan dalam sebuah organisasi formal pasti
membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus
dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan
terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap
aturan didalam sebuah persidangan.
Persidangan atau Lembaga Legislatif AMGPM dimaknai sebagai pertemuan
formal organisasi guna membahas berbagai hal sebagaimana diatur dalam
AD/ART maupun PO dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang
dijadikan sebagai sebuah Ketetapan bersama. Keputusan dari persidangan
ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum
diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final
sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak
hadir ketika persidangan berlangsung.

DASAR
1. Anggaran Dasar AMGPM BAB IX Pasal 14 tentang Alat-Alat Kelengkapan,
Ayat 2 tentang Lembaga Legislatif.
2. Anggaran Rumah Tangga AMGPM BAB III tentang Quorum dan
Pengambilan Keputusan, Pasal 8 dan BAB IV tentang Lembaga Legislatif
Pasal 9,10,11,12,13,14,15 dan 16.
3. PO-1 Pasal 4 tentang Kongres, Pasal 7 tentang Konferensi Daerah, Pasal
9 tentang Konferensi Cabang, Pasal 11 tentang Rapat Ranting, Pasal 20
tentang Mekanisme Protokoler dan Pasal 22 tentang Atribut Organisasi.
4. PO-2 Pasal 5 tentang Pelayanan Tata Usaha, Ayat 3 butir d point 4
tentang Kode Surat Keputusan Lembaga Legislatif, butir e tentang Kode
Surat Rekomendasi, point 1,2,3,5,6,7,9,10,11,13,14 dan 15.
5. PO-6 tentang Tata Tertib Lembaga Legislatif AMGPM.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#94
JENIS PERSIDANGAN
1. Sidang Paripurna
a. Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta persidangan.
b. Sidang Paripurna dipimpin oleh Pimpinan Sidang sebagaimana
diatur dalam Tata Tertib Lembaga Legislatif (PO-6).
c. Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan
yang berhubungan dengan Persidangan.
2. Sidang Pleno
a. Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta persidangan.
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Majelis Ketua atau Pimpinan Sidang
sebagaimana diatur dalam Tata Tertib Lembaga Legislatif (PO-6).
c. Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Persidangan.
3. Sidang Komisi
a. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi.
b. Anggota masing-masing Komisi adalah peserta yang ditetapkan
dengan keputusan lembaga legislatif.
c. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang Ketua, Seorang Wakil Ketua
dan Seorang Sekretaris.
d. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari
Komisi yang bersangkutan.

KELENGKAPAN PERSIDANGAN
1. Pimpinan Sidang
a. KONGRES/Kongres Istimewa; dipimpin oleh Pengurus Besar sampai
terpilihnya Majelis Ketua. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris
Umum Pengurus Besar.
b. MPP; dipimpin oleh Pengurus Besar sebagai Mandataris Kongres.
Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus Daerah.
c. KONFERDA; dipimpin oleh Pengurus Daerah sampai terpilihnya
Majelis Ketua. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus
Daerah.
d. KONFERDA ISTIMEWA; dipimpin oleh Pengurus Daerah atau Pejabat
Sementara/Care Taker Pengurus Daerah sampai terpilihnya Majelis
Ketua. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus Daerah.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#95
e. MPPD; dipimpin oleh Pengurus Daerah sebagai Mandataris
Konferda. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus Daerah.
f. KONFERCAB; dipimpin oleh Pengurus Cabang sampai terpilihnya
Majelis Ketua. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus
Cabang.
g. KONFERCAB ISTIMEWA; dipimpin oleh Pengurus Cabang atau
Pejabat Sementara/Care Taker Pengurus Cabang sampai terpilihnya
Majelis Ketua. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus
Cabang.
h. MPPC; dipimpin oleh Pengurus Cabang sebagai Mandataris
Konfercab. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus
Cabang.
i. RAPAT RANTING; dipimpin oleh Pengurus Ranting sampai
terpilihnya Majelis Ketua. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris
Pengurus Ranting.
j. RAPAT RANTING ISTIMEWA; dipimpin oleh Pengurus Ranting atau
Pejabat Sementara/Care Taker Pengurus Ranting sampai terpilihnya
Majelis Ketua. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus
Ranting.
k. RAPAT KERJA RANTING; dipimpin oleh Pengurus Ranting sebagai
Mandataris Rapat Ranting. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris
Pengurus Ranting.
l. Pimpinan Sidang Komisi ditentukan dalam Sidang Paripurna
sebagaimana termuat dalam PO-6 tentang Tata Tertib Lembaga
Legislatif.
2. Peserta Sidang
Peserta Sidang terdiri dari Peserta Biasa dan Peserta Luar Biasa yang
jumlah serta hak dan kewajibannya diatur dalam Tata Tertib Lembaga
Legislatif (PO-6).
3. Materi Sidang
Materi Sidang berupa Draft Keputusan, Jadwal Acara, Tata Tertib Sidang
dan lainnya.
4. Palu Sidang
Aturan Ketukan Palu sebagai berikut :
a. 1 (satu) kali
- Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
- Mengesahkan keputusan (keputusan sementara) atau
kesepakatan peserta sidang poin per point.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#96
- Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya
tidak terlalu lama, sehingga peserta sidang tidak perlu
meninggalkan tempat sidang.
- Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru.
b. 2 (dua) kali
Untuk menskors dan mencabut skorsing dalam waktu yang cukup
lama, misalnya istirahat, lobying dan makan.
c. 3 (tiga) kali
- Membuka dan menutup Sidang atau acara resmi Organisasi.
- Mengesahkan keputusan final/akhir hasil sidang.
d. Ketukan lebih dari 3 (tiga) kali
- Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
- Menertibkan dan menenangkan sidang.
5. Lambang Negara
Bendera Merah Putih, Lambang Garuda, Foto Presiden dan Wakil
Presiden. Aturan tata letak Lambang Negara diatur dalam PO-1 Pasal 20
ayat 5.
6. Lambang Organisasi
Penempatan Bendera Organisasi serta penggunaan Jas serta Emblem
Organisasi telah diatur dalam PO-1 Pasal 20 ayat 5, dan Pasal 22 ayat 4
tentang Tata Cara Penggunaan Atribut Organisasi.
7. Kelengkapan Sidang Lainnya
Kelengkapan lainnya dimaksudkan selain 6 point di atas, seperti
Projector, Sound System dan kelengkapan pendukung lainnya yang
ditujukan untuk lebih memperlancar jalannya sidang-sidang.
Tata letak ruang sidang seperti pada gambar berikut :

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#97
 Posisi Notulen, Podium/Mimbar dan Projector dapat disesuaikan.
 Garam (ditabur) dan Lilin (dinyalakan) sambil meng-aktakan
persidangan dilakukan setelah Pengakuan Iman dalam ibadah
pembukaan.
 Warna penutup meja sidang disesuaikan dengan tata cara
persidangan gerejawi.

INTERUPSI
1. Pengertian
Interupsi ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam
sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk
pelaksanaan sidang tersebut.
2. Macam-macam Interupsi
a. Point of Clarification : interupsi untuk menjernihkan/meluruskan
permasalahan atau isi pembahasan.
b. Point of View : interupsi untuk menyampaikan pendapat, tanggapan,
usulan, saran.
c. Point of Order : interupsi yang digunakan untuk menyampaikan usul
atau saran atas permasalahan yang dibahas, atau juga dapat untuk
meminta pimpinan sidang meluruskan jalannya sidang apabila keluar
dari konteks, atau sidang dianggap janggal.
d. Point of Information : interupsi untuk memberikan informasi, baik
tentang pembicaraan yang tidak sesuai atau informasi yang berkaitan
dengan kondisi yang menjadi pokok pembahasan atau hal- hal yang
dipandang urgen untuk diinformasikan.
e. Point of Privilege (rehabilitation) : interupsi yang berfungsi untuk
membersihkan nama baik atau kehormatan seseorang/kelompok
karena dipandang pembicaraan tersebut menyimpang dari etika atau
menyinggung perasaan.
3. Pelaksanaan Interupsi
a. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan
berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang.
b. Interupsi diatas hanya berlaku selama tidak menggangu
persidangan.
c. Apabila dalam persidangan, Pimpinan Sidang tidak mampu
menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka
Pengurus Jenjang di atasnya sebagai Pengarah, diberikan wewenang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#98
untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan
Pimpinan Sidang dan atau Peserta Sidang.

TATA TERTIB
Tata tertib persidangan yang digunakan adalah Tata Tertib baku yang telah
ditetapkan dalam MPP. Hingga saat ini, Tata Tertib Lembaga Legislatif yang
digunakan adalah yang ditetapkan dengan Keputusan Musyawarah
Pimpinan Paripurna AMGPM Nomor 05/KPTS/MPP-XXIX/2016 tanggal 26
Oktober 2016.

SUSUNAN ACARA DAN MEKANISME PROTOKOLER


1. Ibadah (Ritual)
Pernyataan (akta) pembukaan dalam ibadah, dilakukan oleh Ketua
Umum PB untuk Kongres/Kongres Istimewa/MPP, Ketua Pengurus
Daerah untuk Konferda/Konferda Istimewa/MPPD, Ketua Pengurus
Cabang untuk Konfercab/Konfercab Istimewa/MPPC, Ketua Pengurus
Ranting untuk Rapat Ranting/Rapat Ranting Istimewa/RKR, atau
pejabat penanggungjawab sementara setelah Pengakuan Iman dan
umat dalam posisi berdiri.
AKTA PEMBUKAAN
DI ATAS PENGAKUAN ITULAH, SAMBIL MENEBAR GARAM DAN MENYALAKAN
TERANG INI, KAMI MEMOHON KASIH DAN PEMBERKATAN TUHAN ATAS
PELAKSANAAN
KONGRES/MPP/KONFERDA/MPPD/KONFERCAB/MPPC/RAPAT
RANTING/RAKER RANTING KE-.... AMGPM DAERAH/CABANG/RANTING INI,
SAMBIL PERCAYA BAHWA TUHAN YANG AKAN MENYERTAI DALAM SELURUH
PROSES PERSIDANGAN INI.
“KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA”
2. Pembukaan Persidangan (Seremoni)
a. Pembukaan oleh MC
b. Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya” [berdiri]
c. Mengheningkan Cipta (Inmemoriam) dipimpin oleh pengurus
jenjang yang bersangkutan [berdiri]
d. Menyanyikan Lagu Wajib AMGPM [berdiri]
e. Pembacaan Mukadimah AD AMGPM [berdiri]
f. Laporan Ketua Panitia

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#99
g. Pidato Ketua AMGPM (PB/PD/PC/PR)
h. Arahan (Pengurus jenjang diatasnya) sekaligus membuka
persidangan
i. Sambutan-sambutan (unsur pemerintahan dan pimpinan gereja)
j. Menyanyikan Lagu “Bagimu Negeri” [berdiri]
k. Penutup oleh MC
3. Demisioner Pengurus AMGPM
Demisioner Pengurus AMGPM dilakukan setelah diterimanya Laporan
Pertanggungjawaban Pengurus dan ditetapkan dengan suatu
Keputusan.
Majelis Ketua kemudian mempersilahkan Pengurus jenjang diatasnya
untuk mendemisioner pengurus jenjang bersangkutan, dengan susunan
acara sebagai berikut :
a. Pembukaan oleh MC
b. Pengurus (jenjang yang bersangkutan) mengambil tempat di depan,
menghadap meja pimpinan sidang
c. Pengurus jenjang diatasnya mengambil tempat di depan
d. Menyanyikan Lagu Wajib AMGPM [berdiri]
e. Pembacaan Akta Demisioner oleh Pengurus jenjang diatasnya
AKTA DEMISIONER
DENGAN DITERIMANYA LAPORAN UMUM PELAYANAN DAN KEUANGAN
AMGPM DAERAH/CABANG/RANTING .......................... PERIODE .......-.........
DALAM KONFERENSI KE..... AMGPM DAERAH/CABANG/RANTING .................
DI GEDUNG GEREJA.............................. JEMAAT GPM ................................, KLASIS
GPM ............................, MAKA PADA HARI INI, ................................................20....,
KEPENGURUSAN INI DINYATAKAN DEMISIONER.
SEMOGA PENGABDIAN DAN PELAYANAN SAUDARA-SAUDARA BAGI AMGPM
UMUMNYA, DAN DAERAH/CABANG/RANTING ........................... KHUSUSNYA,
DIBERKATII OLEH TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA AMGPM.
INGATLAH FIRMAN TUHAN :
“KARENA ITU SAUDARA-SAUDARAKU YANG KEKASIH, BERDIRILAH TEGUH,
JANGAN GOYAH, DAN GIATLAH SELALU DALAM PEKERJAAN TUHAN! SEBAB
KAMU TAHU, BAHWA DALAM PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN JERIH
PAYAHMU TIDAK SIA-SIA (1 KOR 15 : 58)
TERIMA KASIH, TUHAN MEMBERKATI!
f. Pelepasan Atribut Organisasi
g. Penutup oleh MC
4. Penutupan Persidangan (Seremoni)
a. Pembukaan oleh MC
b. Menyanyikan Lagu Wajib AMGPM [berdiri]

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#100
c. Sambutan Ketua PD/PC/PR
d. Pidato Penutupan oleh PB/PD/PC (pengurus jenjang diatasnya)
sekaligus menutup persidangan
e. Sambutan-sambutan
f. Ibadah Penutupan
5. Pelantikan Pengurus AMGPM
a. Pembukaan oleh MC
b. Menyanyikan Lagu Wajib AMGPM [berdiri]
c. Pembacaan Surat Keputusan Pelantikan
d. Pelantikan oleh PB/PD/PC (pengurus jenjang diatasnya)
AKTA PELANTIKAN
SEBELUM SAYA MELANTIK SAUDARA-SAUDARI SEBAGAI PENGURUS
ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU
DAERAH/CABANG/RANTING....................... MASA BAKTI ................
DENGARLAH BEBERAPA NASEHAT SEBAGAI BERIKUT :
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih ?
Dengan menjaganya sesuai dengan firman :
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukanlah
kasihmu dalam hal saling membantu, dan berusahalah memelihara
kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.
(Efesus 4 : 2 3)
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu
pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan
yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya
kamu jangan kena pencobaan. Bertolong tolonglah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. (Galatia 6 : 1-2)
SAMBIL MENGUCAP SYUKUR KEPADA YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA DAN
KEPALA ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU,
SAYA MELANTIK SAUDARA-SAUDARI
SEBAGAI PENGURUS ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU
DAERAH/CABANG/RANTING.......................................... MASA BAKTI ......................
DALAM NAMA ALLAH BAPA, YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS.
TETAPLAH INGAT DAN BERPEGANG PADA MOTTO KITA :
“KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA”
Selanjutnya Pemberkatan oleh Pelayan Firman....
e. Penyematan Atribut Organisasi (dilakukan secara simbolis kepada
Ketua dan Sekretaris (PD/PC/PR)
f. Serah Terima Jabatan
6. Serah Terima Jabatan
a. Pembacaan Naskah Serah Terima
b. Penandatangan Naskah Serah Terima

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#101
c. Serah Terima dialksanakan secara simbolis berupa penyerahan
bendera organisasi dari ketua lama (atau yang mewakili pengurus
lama kepada ketua baru
d. Penutup oleh MC

TATA CARA PERSIDANGAN


1. KONFERDA/KONFERCAB/RAPAT RANTING
1.1. Pembukaan Sidang-Sidang
a. Sebelum dimulainya sidang-sidang, sekretaris mengedarkan
daftar hadir untuk diisi oleh seluruh peserta.
b. Ketua dan Sekretaris atau Pejabat Penanggungjawab Sementara
PD/PC/PR mengambil tempat di meja pimpinan sidang.
c. Ketua mengundang semua peserta untuk hadir dalam ruang
sidang.
d. Setelah dianggap peserta telah memenuhi qorum, Ketua mengajak
semua peserta berdiri untuk membuka persidangan
DENGAN MEMANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEPADA YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA DAN KEPALA ANGKATAN MUDA GEREJA
PROTESTAN MALUKU, SAYA MEMBUKA SIDANG-SIDANG DALAM
KONFERDA/KONFERCAB/RAPAT RANTING KE-......AMGPM
DAERAH/CABANG/RANTING......DALAM NAMA BAPA, PUTRA
YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS
(Mengetuk palu 3 kali)...HADIRIN DIMOHON DUDUK KEMBALI
1.2. Pengesahan Peserta
a. Pimpinan Sidang mempersilahkan sekretaris persidangan
membacakan nama-nama peserta biasa dan peserta luar biasa.
b. Sekretaris persidangan saat membacakan rancangan daftar
peserta sekaligus mengecek kehadirannya, serta mengoreksi dan
menambahkan nama yang belum terdaftar.
c. Selesai sekretaris persidangan membaca nama peserta, pimpinan
sidang menanyakan persetujuan peserta untuk pengesahannya.
d. Jika peserta persidangan menyatakan SETUJU, pimpinan sidang
mengetuk palu 1 (satu) kali dan mempersilahkan sekretaris
persidangan untuk membacakan Surat Keputusan.
e. Sekretaris persidangan setelah membacakan Surat Keputusan
Nomor 01 tentang Peserta Persidangan, mengetuk palu 3 (tiga)
kali.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#102
1.3. Pembacaan Tata Tertib Persidangan
a. Pimpinan sidang mengingatkan kepada peserta bahwa Tata
Tertib Persidangan adalah baku dan hanya akan dibacakan untuk
dijadikan pedoman selama berlangsungnya persidangan.
b. Sekretaris Persidangan membacakan Tata Tertib Persidangan.
1.4. Pengesahan Jadwal Acara Persidangan
a. Pimpinan sidang menawarkan Rancangan Jadwal Acara untuk
mendapat persetujuan peserta persidangan.
b. Apabila rancangan jadwal acara telah disetujui oleh peserta
persidangan, Sekretaris persidangan membacakan Surat
Keputusan nomor 02 diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
1.5. Pengangkatan dan Pengesahan Majelis Ketua
a. Majelis Ketua beranggotakan 5 (lima) orang, terdiri dari 2 (dua)
orang pengurus dan 3 (tiga) orang beserta biasa yang ditunjuk
secara bijaksana oleh PD/PC/PR dan disahkan oleh
Konferda/Konfercab/Rapat Ranting
b. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 03
dilanjutkan dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
c. Pimpinan sidang sementara kemudian menyerahkan palu sidang
kepada Majelis Ketua untuk memimpin sidang-sidang
selanjutnya.
1.6. Pembahasan dan Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus
a. Majelis Ketua mempersilahkan pengurus untuk menyampaikan
Laporan Pertanggungjawabannya.
b. Pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan
keuangan.
c. Selesai pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus,
Majelis Ketua membuka babak pertama tanya jawab setelah
terlebih dahulu mendata nama-nama peserta yang akan
menggunakan haknya.
d. Pembicaraan hanya dibuka 2 (dua) babak.
e. Hanya Pembicara pada babak pertama yang berhak berbicara
pada babak kedua dengan pokok pembicaraan yang sama.
f. Setiap pembicara yang hendak berbicara diwajibkan untuk
berdiri.
g. Setelah selesai tanggapan atas seluruh pertanyaan/pernyataan,
Majelis Ketua menanyakan kepuasan setiap penanya terhadap

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#103
jawaban yang disampaikan pengurus, maupun yang disampaikan
pengurus jenjang diatasnya selaku pengarah persidangan.
h. Babak kedua dibuka jika masih ada penanya pada babak pertama
yang belum puas.
i. Mekanisme pembicaraan pada babak kedua sama dengan
mekanisme pembicaraan pada babak pertama, hanya oleh Majelis
Ketua menghimbau kepada setiap penanya untuk memberikan
solusi konkrit atas permasalahan yang disampaikan mengingat
tidak ada lagi babak pertanyaan selanjutnya.
j. Setelah pengurus menanggapi semua pertanyaan/penyataan di
babak kedua, Majelis Ketua meminta persetujuan peserta
persidangan untuk menetapkan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus dengan satu Keputusan persidangan.
k. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 04
diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
l. Majelis Ketua mempersilahkan pengurus jenjang diatasnya untuk
Mendemisioner Pengurus.
1.7. Penetapan dan Pengesahan Komisi-komisi Kerja
a. Majelis Ketua membacakan nama-nama peserta menurut komisi-
komisi sebagai berikut :
- Komisi GBPP
- Komisi Program
- Komisi Anggaran
- Komisi Khusus
- Komisi Umum
- Komisi Kriteria
Komisi GBPP dapat disatukan dengan komisi Program, namun
dalam pleno dilakukan terpisah dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan yang berbeda pula.
Komisi khusus dibentuk hanya jika ada hal-hal yang bersifat urgen
dan perlu mendapat persetujuan bersama.
b. Pembagian Komisi dan nama-nama anggota komisi harus
ditetapkan dengan satu Surat Keputusan (05).
c. Sebelum Majelis Ketua menskors sidang untuk sidang komisi,
meminta pengurus jenjang diatasnya memberikan arahan atau
Pengantar Kerja Komisi.
1.8. Sidang Komisi

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#104
Sidang Komisi dipimpin oleh seorang ketua, seorang wakil ketua dan
seorang sekretaris yang lokasi dan lama waktu sidang komisi
ditentukan oleh Majelis Ketua.
1.9. Pleno Komisi dan Pengesahan Hasil Kerja Komisi
Mekanisme pembahasan hasil kerja komisi sama halnya dengan
mekanisme pembahasan laporan pertanggungjawaban pengurus (2
babakan). Urutan pleno komisi diatur sebagai berikut :
a. Komisi GBPP; disahkan dengan Keputusan nomor 06.
b. Komisi Program; disahkan dengan Keputusan nomor 07.
c. Komisi Anggaran; disahkan dengan Keputusan nomor 08.
d. Komisi Khusus (jika ada); disahkan dengan Keputusan nomor 09.
e. Komisi Umum; jika tidak ada komisi khusus, disahkan dengan
Keputusan nomor 09, atau nomor 10 jika ada komisi khusus.
f. Komisi Kriteria; disahkan dengan Keputusan nomor 10 atau 11.
1.10. Pemilihan serta Pengesahan Ketua dan Sekretaris Daerah/Cabang/
Ranting
a. Pemilihan ketua dan sekretaris bukan berdasarkan sistim paket
karena disahkan dengan Surat Keputusan yang berbeda.
b. Proses pemilihan ketua mulai dari bakal calon sampai ketua
terpilih dan ditetapkan dengan Surat Keputusan, baru dilanjutkan
dengan pemilihan sekretaris dari bakal calon sekretaris sampai
sekretaris terpilih dan ditetapkan dengan Surat Keputusan.
c. Mekanisme pemilihan dari bakal calon ketua/sekretaris sampai
ketua/sekretaris terpilih diatur dalam keputusan persidangan
tentang Kriteria dan Prosedur Pencalonan dan Pemilihan
Pengurus.
1.11. Penetapan, Pengesahan dan kerja Tim Formatur
a. Tim Formatur ditunjuk secara bijaksana oleh Majelis Ketua
dengan persetujuan peserta persidangan dan ditetapkan dengan
satu Surat Keputusan.
b. Sifat kerja Tim Formatur adalah Tertutup.
c. Majelis Ketua kemudian menskors sidang untuk kerja tim
formatur.
1.12. Penyampaian Hasil Kerja Formatur dan Pengesahan Komposisi
Personalia PD/PC/PR
a. Majelis Ketua mencabut skorsing dan peserta sidang memenuhi
quorum, meminta Ketua dan Sekretaris terpilih selaku ketua dan
sekretaris Tim Formatur untuk menyampaikan hasil kerja tim
formatur.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#105
b. Hasil kerja Tim Formatur kemudian ditetapkan dengan satu Surat
Keputusan.
1.13. Penutupan Sidang-sidang
a. Majelis Ketua menyerahkan Palu Sidang kepada Ketua dan
Sekretaris terpilih untuk menutup sidang-sidang.
b. Ketua dan Sekretaris setelah mengambil alih pimpinan sidang,
kemudian meminta sekretaris untuk membacakan keputusan-
keputusan persidangan.
c. Selesai pembacaan keputusan-keputusan oleh sekretaris, ketua
menutup sidang-sidang.
PENUTUPAN SIDANG-SIDANG
SAYA MENGUNDANG SEMUA PESERTA UNTUK BERDIRI. .....DENGAN
MEMANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEPADA YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA DAN KEPALA ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU,
SAYA MENUTUP SELURUH RANGKAIAN SIDANG-SIDANG BAIK
PARIPURNA MAUPUN KOMISI DALAM KONFERDA/KONFERCAB/RAPAT
RANTING KE-......AMGPM DAERAH/CABANG/RANTING......DALAM NAMA
BAPA, PUTRA YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS
(Mengetuk palu 3 kali).........HADIRIN DIMOHON DUDUK KEMBALI.....

2. MPP/MPPD/MPPC/RKR
2.1. Pembukaan Sidang-Sidang
a. Sebelum dimulainya sidang-sidang, sekretaris mengedarkan
daftar hadir untuk diisi oleh seluruh peserta.
b. Ketua dan Sekretaris mengambil tempat di meja pimpinan sidang.
c. Ketua mengundang semua peserta untuk hadir dalam ruang sidang.
d. Setelah dianggap peserta telah memenuhi qorum, Ketua mengajak
semua peserta berdiri untuk membuka persidangan
DENGAN MEMANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEPADA YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA DAN KEPALA ANGKATAN MUDA GEREJA
PROTESTAN MALUKU, SAYA MEMBUKA SIDANG-SIDANG DALAM
MPP/MPPD/MPPC/RAPAT KERJA RANTING KE-......AMGPM
DAERAH/CABANG/RANTING......DALAM NAMA BAPA, PUTRA
YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS
(Mengetuk palu 3 kali)...HADIRIN DIMOHON DUDUK KEMBALI
2.2. Pengesahan Peserta
a. Pimpinan Sidang mempersilahkan sekretaris persidangan
membacakan nama-nama peserta biasa dan peserta luar biasa.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#106
b. Sekretaris persidangan saat membacakan rancangan daftar
peserta sekaligus mengecek kehadirannya, serta mengoreksi dan
menambahkan nama yang belum terdaftar.
c. Selesai sekretaris persidangan membaca nama peserta, pimpinan
sidang menanyakan persetujuan peserta untuk pengesahannya.
d. Jika peserta persidangan menyatakan SETUJU, pimpinan sidang
mengetuk palu 1 (satu) kali dan mempersilahkan sekretaris
persidangan untuk membacakan Surat Keputusan.
e. Sekretaris persidangan setelah membacakan Surat Keputusan
Nomor 01 tentang Peserta Persidangan, mengetuk palu 3 (tiga)
kali.
2.3. Pembacaan Tata Tertib Persidangan
a. Pimpinan sidang mengingatkan kepada peserta bahwa Tata
Tertib Persidangan adalah baku dan hanya akan dibacakan untuk
dijadikan pedoman selama berlangsungnya persidangan.
b. Sekretaris Persidangan membacakan Tata Tertib Persidangan.
2.4. Pengesahan Jadwal Acara Persidangan
a. Pimpinan sidang menawarkan Rancangan Jadwal Acara untuk
mendapat persetujuan peserta persidangan.
b. Apabila rancangan jadwal acara telah disetujui oleh peserta
persidangan, Sekretaris persidangan membacakan Surat
Keputusan nomor 02 diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
2.5. Pembahasan dan Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus
a. Seorang pengurus yang ditunjuk untuk memimpin sidang,
mengundang semua pengurus tampil di depan sebelum
penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus.
b. Pimpinan sidang mempersilahkan pengurus untuk
menyampaikan Laporan Pertanggungjawabannya.
c. Pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan
keuangan.
d. Selesai pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus,
pimpinan sidang membuka babak pertama tanya jawab setelah
terlebih dahulu mendata nama-nama peserta yang akan
menggunakan haknya.
e. Pembicaraan hanya dibuka 2 (dua) babak.
f. Hanya Pembicara pada babak pertama yang berhak berbicara
pada babak kedua dengan pokok pembicaraan yang sama.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#107
g. Setiap pembicara yang hendak berbicara diwajibkan untuk
berdiri.
h. Setelah selesai tanggapan atas seluruh pertanyaan/pernyataan,
pimpinan sidang menanyakan kepuasan setiap penanya terhadap
jawaban yang disampaikan pengurus, maupun yang disampaikan
pengurus jenjang diatasnya selaku pengarah persidangan.
i. Babak kedua dibuka jika masih ada penanya pada babak pertama
yang belum puas.
j. Mekanisme pembicaraan pada babak kedua sama dengan
mekanisme pembicaraan pada babak pertama, hanya oleh
pimpinan sidang menghimbau kepada setiap penanya untuk
memberikan solusi konkrit atas permasalahan yang disampaikan
mengingat tidak ada lagi babak pertanyaan selanjutnya.
k. Setelah pengurus menanggapi semua pertanyaan/penyataan di
babak kedua, pimpinan sidang meminta persetujuan peserta
persidangan untuk menetapkan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus dengan satu Keputusan persidangan.
l. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 03
diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
2.6. Penetapan dan Pengesahan Komisi-komisi Kerja
a. Pengurus selaku pimpinan sidang membacakan nama -nama
peserta menurut komisi-komisi sebagai berikut :
- Komisi Program
- Komisi Anggaran
- Komisi Khusus
- Komisi Umum
Komisi khusus dibentuk hanya jika ada hal-hal yang bersifat urgen
dan perlu mendapat persetujuan bersama.
b. Pembagian Komisi dan nama-nama anggota komisi harus
ditetapkan dengan satu Surat Keputusan (04).
c. Sebelum Majelis Ketua menskors sidang untuk sidang komisi,
meminta pengurus jenjang diatasnya memberikan arahan atau
Pengantar Kerja Komisi.
2.7. Sidang Komisi
Sidang Komisi dipimpin oleh seorang ketua, seorang wakil ketua dan
seorang sekretaris yang lokasi dan lama waktu sidang komisi
ditentukan oleh pimpinan sidang.
2.8. Pleno Komisi dan Pengesahan Hasil Kerja Komisi

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#108
Mekanisme pembahasan hasil kerja komisi sama halnya dengan
mekanisme pembahasan laporan pertanggungjawaban pengurus (2
babakan). Urutan pleno komisi diatur sebagai berikut :
a. Komisi Program; disahkan dengan Keputusan nomor 05.
b. Komisi Anggaran; disahkan dengan Keputusan nomor 06.
c. Komisi Khusus (jika ada); disahkan dengan Keputusan nomor 07.
d. Komisi Umum; jika tidak ada komisi khusus, disahkan dengan
Keputusan nomor 07, atau nomor 08 jika ada komisi khusus.
2.9. Penutupan Sidang-sidang
a. Ketua dan Sekretaris setelah mengambil alih pimpinan sidang,
kemudian meminta sekretaris untuk membacakan keputusan-
keputusan persidangan.
b. Selesai pembacaan keputusan-keputusan oleh sekretaris, ketua
menutup sidang-sidang.
PENUTUPAN SIDANG-SIDANG
SAYA MENGUNDANG SEMUA PESERTA UNTUK BERDIRI. .....DENGAN
MEMANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEPADA YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA DAN KEPALA ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU,
SAYA MENUTUP SELURUH RANGKAIAN SIDANG-SIDANG BAIK
PARIPURNA MAUPUN KOMISI DALAM KONFERDA/KONFERCAB/RAPAT
RANTING KE-......AMGPM DAERAH/CABANG/RANTING......DALAM NAMA
BAPA, PUTRA YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS
(Mengetuk palu 3 kali).........HADIRIN DIMOHON DUDUK KEMBALI.....

3. KONFERDA ISTIMEWA/KONFERCAB ISTIMEWA/RAPAT RANTING


ISTIMEWA
3.1. Pembukaan Sidang-Sidang
a. Sebelum dimulainya sidang-sidang, sekretaris mengedarkan
daftar hadir untuk diisi oleh seluruh peserta.
b. Pengurus atau Pejabat Penanggungjawab Sementara PD/PC/PR
mengambil tempat di meja pimpinan sidang.
c. Pimpinan sidang mengundang semua peserta untuk hadir dalam
ruang sidang.
d. Setelah dianggap peserta telah memenuhi qorum, Ketua mengajak
semua peserta berdiri untuk membuka persidangan
DENGAN MEMANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEPADA YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA DAN KEPALA ANGKATAN MUDA GEREJA
PROTESTAN MALUKU, SAYA MEMBUKA SIDANG-SIDANG DALAM
KONFERDA ISTIMEWA/KONFERCAB ISTIMEWA/RAPAT RANTING

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#109
ISTIMEWA KE-......AMGPM DAERAH/CABANG/RANTING......DALAM
NAMA BAPA, PUTRA YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS
(Mengetuk palu 3 kali)...HADIRIN DIMOHON DUDUK KEMBALI
3.2. Pengesahan Peserta
a. Pimpinan Sidang mempersilahkan sekretaris persidangan
membacakan nama-nama peserta biasa dan peserta luar biasa.
b. Sekretaris persidangan saat membacakan rancangan daftar
peserta sekaligus mengecek kehadirannya, serta mengoreksi dan
menambahkan nama yang belum terdaftar.
c. Selesai sekretaris persidangan membaca nama peserta, pimpinan
sidang menanyakan persetujuan peserta untuk pengesahannya.
d. Jika peserta persidangan menyatakan SETUJU, pimpinan sidang
mengetuk palu 1 (satu) kali dan mempersilahkan sekretaris
persidangan untuk membacakan Surat Keputusan.
e. Sekretaris persidangan setelah membacakan Surat Keputusan
Nomor 01 tentang Peserta Persidangan, mengetuk palu 3 (tiga)
kali.
3.3. Pembacaan Tata Tertib Persidangan
a. Pimpinan sidang mengingatkan kepada peserta bahwa Tata
Tertib Persidangan adalah baku dan hanya akan dibaca kan untuk
dijadikan pedoman selama berlangsungnya persidangan.
b. Sekretaris Persidangan membacakan Tata Tertib Persidangan.
3.4. Pengesahan Jadwal Acara Persidangan
a. Pimpinan sidang menawarkan Rancangan Jadwal Acara untuk
mendapat persetujuan peserta persidangan.
b. Apabila rancangan jadwal acara telah disetujui oleh peserta
persidangan, Sekretaris persidangan membacakan Surat
Keputusan nomor 02 diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
3.5. Pengangkatan dan Pengesahan Majelis Ketua
a. Majelis Ketua beranggotakan 5 (lima) orang, terdiri dari 2 (dua)
orang pengurus dan 3 (tiga) orang beserta biasa yang ditunjuk
secara bijaksana oleh PD/PC/PR dan disahkan oleh
Konferda/Konfercab/Rapat Ranting
b. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 03
dilanjutkan dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
c. Pimpinan sidang sementara kemudian menyerahkan palu sidang
kepada Majelis Ketua untuk memimpin sidang-sidang
selanjutnya.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#110
3.6. Pembahasan dan Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus atau Pejabat sementara
a. Majelis Ketua mempersilahkan pengurus atau pejabat sementara
untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawabannya.
b. Pengurus atau pejabat sementara menyampaikan laporan
pertanggungjawaban.
c. Selesai pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus,
Majelis Ketua membuka babak pertama tanya jawab setelah
terlebih dahulu mendata nama-nama peserta yang akan
menggunakan haknya.
d. Pembicaraan hanya dibuka 2 (dua) babak.
e. Hanya Pembicara pada babak pertama yang berhak berbicara
pada babak kedua dengan pokok pembicaraan yang sama.
f. Setiap pembicara yang hendak berbicara diwajibkan untuk
berdiri.
g. Setelah selesai tanggapan atas seluruh pertanyaan/pernyataan,
Majelis Ketua menanyakan kepuasan setiap penanya terhadap
jawaban yang disampaikan pengurus, maupun yang disampaikan
pengurus jenjang diatasnya selaku pengarah persidangan.
h. Babak kedua dibuka jika masih ada penanya pada babak pertama
yang belum puas.
i. Mekanisme pembicaraan pada babak kedua sama dengan
mekanisme pembicaraan pada babak pertama, hanya oleh Majelis
Ketua menghimbau kepada setiap penanya untuk memberikan
solusi konkrit atas permasalahan yang disampaikan mengingat
tidak ada lagi babak pertanyaan selanjutnya.
j. Setelah pengurus menanggapi semua pertanyaan/penyataan di
babak kedua, Majelis Ketua meminta persetujuan peserta
persidangan untuk menetapkan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus dengan satu Keputusan persidangan.
k. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 04
diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
3.7. Penetapan dan Pengesahan Komisi-komisi Kerja
Majelis Ketua dapat membentuk komisi-komisi kerja sesuai
kebutuhan persidangan dan harus mendapat persetujuan peserta
persidangan.
3.8. Pemilihan serta Pengesahan Pengurus Antar Waktu (Ketua dan atau
Sekretaris)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#111
Mekanisme pemilihan Pengurus Antar Waktu (Ketua dan atau
Sekretaris) diatur dalam Tata Tertib dan keputusan persidangan
tentang Kriteria dan Prosedur Pencalonan dan Pemilihan Pengurus.
3.9. Pengesahan dan Pelantikan Pengurus Antar Waktu
Majelis Ketua mempersilahkan pengurus jenjang diatasnya untuk
melakukan proses pelantikan Pengurus Antar Waktu yang dimulai
dengan pembacaan Surat Keputusan.
3.10. Penutupan Sidang-sidang
a. Majelis Ketua menyerahkan Palu Sidang kepada Ketua dan
Sekretaris terpilih untuk menutup sidang-sidang.
b. Ketua dan Sekretaris setelah mengambil alih pimpinan sidang,
kemudian meminta sekretaris untuk membacakan keputusan-
keputusan persidangan.
c. Selesai pembacaan keputusan-keputusan oleh sekretaris, ketua
menutup sidang-sidang.

PENUTUPAN SIDANG-SIDANG
SAYA MENGUNDANG SEMUA PESERTA UNTUK BERDIRI. .....DENGAN
MEMANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEPADA YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA DAN KEPALA ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU,
SAYA MENUTUP SELURUH RANGKAIAN SIDANG-SIDANG BAIK
PARIPURNA MAUPUN KOMISI DALAM KONFERDA
ISTIMEWA/KONFERCAB ISTIMEWA/RAPAT RANTING ISTIMEWA KE-
......AMGPM DAERAH/CABANG/RANTING......DALAM NAMA BAPA, PUTRA
YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS
(Mengetuk palu 3 kali).........HADIRIN DIMOHON DUDUK KEMBALI.....

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan MPPD/MPPC/RKR.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persidangan/Lembaga Legislatif AMGPM


DOK. MUTU. 35/PTS.08/Rev.0/17102017
#112

Anda mungkin juga menyukai