Anda di halaman 1dari 8

RAPAT KERJA ALIANSI PEMUDA ISLAM (RAKER ALPIS)

KECAMATAN BOJONGSARI-KOTA DEPOK

Teknik Persidangan, Diskusi, dan Rapat 3. Membuat keputusan-keputusan


Aturan persidangan :
TEKNIK PERSIDANGAN 1. Disiplin
2. Berbicara setelah adanya izin dari pimpinan sidang
Sidang yaitu untuk memutuskan suatu perkara atau masalah. 3. Kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dengan
Sidang di bagi kedalam beberapa bagian yaitu : persidangan
1. Sidang Paripurna / pleno yaitu sidang yang diikuti oleh Etika Persidangan :
seluruh peserta persidangan 1. Interupsi / penyelaan / pemotongan pembicaraan
2. Sidang Komisi yaitu sidang yang diikuti hanya oleh 2. Skorsing / pemberhentian acara waktu persidangan 
beberapa pihak atau bagian persidangan 3. Digunakan untuk lobi atau komunikasi nonformal diluar
3. Sidang sub komisi persidangan
Perangkat sidang : 4. Untuk menghadapi keadaan darurat (chaos)
1. Peserta sidang 5. Refreshing 
2. Presidium atau pimpinan sidang 6. Ketukan palu sidang 1 (satu) kali ketukan
o Ketua o Digunakan untuk perpindahan atau pergantian
o Anggota pimpinan sidang
o Anggota o Digunakan untuk pengesahan putusan biasa point
3. Agenda acara persidangan / materi persidangan per point dan atau bab per bab
4. Ruangan sidang o Digunakan untuk skorsing kurang dari 15 menit
o Meja (1x15 menit)
o Kursi 7. 2 (dua) kali ketukanDigunakan untuk skorsing lebih dari
o Palu sidang 15 menit (2x15 menit)
8. 3 (tiga) kali ketukan
o Pengeras suara
o Membuka dan menutup acara
5. Tata tertib persidangan
o Pengesahan keputusan yang bersifat prinsipil atau
Syarat – syarat pimpinan sidang (normative):
1. Mempunyai pengetahuan yang luas (cerdas) pengesahan keputusan dari semua hasil
2. Memahami atau mengetahui masalah yang akan dibahas persidangan (konsideran)
3. Bijaksana/netral/demokratis Macam-macam interupsi :
4. Terampil memimpin sidang 1. Interupsi point of order (digunakan apabila interupsi yang
Tugas Pimpinan sidang : bersifat prinsipil)
1. Membuka dan menutup sidang 2. Interupsi point of information (digunakan apabila ada
2. Menjelaskan dan mengatur serta mengarahkan informasi yang berhubungan dengan acara persidangan)
permasalahan agar focus
RAPAT KERJA ALIANSI PEMUDA ISLAM (RAKER ALPIS)
KECAMATAN BOJONGSARI-KOTA DEPOK

3. Interupsi point of clarification (digunakan apabila ada


klarifikasi yang berhubungan dengan acara persidangan) 2). Sidang Paripurna
4. Interupsi point of personal privilege (digunakan untuk a.Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
melakukan pembelaan yang bersifat personal/privacy). Permusyawaratan
b.Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
c.Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan
Teknik Persidangan, Diskusi, dan Rapat yang berhubungan dengan Permusyawaratan

1. DASAR PEMIKIRAN 3).Sidang Komisi


Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER a.Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
sebagai tempat pengambilan keputusan yang demokratis b.Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau
membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan yang ditentukan oleh Sidang Pleno
secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang c. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu
maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari seorang Sekretaris Sidang Komisi
pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah d. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi
persidangan. dalam Komisi tersebut
Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas
organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk dari Komisi yang bersangkutan
menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai
acuan/Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini bersifat 3. ATURAN PERSONALIA SIDANG
mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum 1.Peserta
diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini Hak peserta:
sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat
tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan
maupun tertulis
2.JENIS PERSIDANGAN b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam
1) Sidang Pleno pengambilan keputusan
a.Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau c.Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam
Permusyawaratan proses pemilihan
b.Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang d.Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
c.Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
d.Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang Kewajiban peserta:
berhubungan dengan permusyawaratan a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
RAPAT KERJA ALIANSI PEMUDA ISLAM (RAKER ALPIS)
KECAMATAN BOJONGSARI-KOTA DEPOK

b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang
cukup lama, misalnya istirahat, lobying, sembahyang, makan.
2.Peninjau Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
Hak Peninjau: Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan
-.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan
maupun tertulis 3 kali ketukan :
Kewajiban Peninjau: a.Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan b.Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang
3.Presidium Sidang 1.Membuka sidang
a.Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta “Dengan mengucap Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya
Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh nyatakan dibuka. “ tok…….tok…….tok
Panitia Pengarah
b.Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur 2. Menutup sidang
jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta “Dengan mengucap Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I
c.Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan saya nyatakan ditutup.”
tata tertib persidangan Tok……..tok……..tok

4. ATURAN KETUKAN PALU dan kondisi-kondisi lain : 3. Mengalihkan pimpinan sidang


1 kali ketukan “Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan
a.Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang. sidang berikutnya” tok.
b.Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin
perpoin (keputusan sementara). 4. Mengambil alih pimpinan sidang
c.Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh. “Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih “ tok
d.Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang
waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak perlu 5 Menskorsing sidang
meninggalkan tempat sidang. “Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit”
e.Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang tok……….tok.
dianggap keliru.
6. Mencabut skorsing
2 kali ketukan :
RAPAT KERJA ALIANSI PEMUDA ISLAM (RAKER ALPIS)
KECAMATAN BOJONGSARI-KOTA DEPOK

“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan


sidang dilanjutkan“ tok…….tok Sikap Presidium Sidang :
. a. Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
7. Memberi peringatan kepada peserta siding b. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
Tok………. “Peserta sidang harap tenang !” c. Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta

Syarat-syarat Presidium Sidang : 4. QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pimpinan Sidang/presidium Pimpinan sidang berperan sebagai 1. Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh
pengatur jalannya sidang agar menghasilkan keputusan yang sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang terdaftar pada
disepakati bersama. Pimpinan sidang tidak boleh berpihak pada Panitia (OC)
salah satu pihak peserta dan hanya boleh memutuskan sesuatu 2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat,
atas persetujuan peserta sidang. Kriteria yang harus dimiliki oleh dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak (½ + 1)
pimpinan sidang sbb : dari peserta yang hadir di persidangan
• cerdas 3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak
• bijaksana terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum
• tegas dilakukan pemungutan suara ulang
• berwawasan luas
• humoris
• kharisma 5. INTERUPSI
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam
Pimpinan sidang dipilih oleh peserta sidang dan biasanya sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk
berjumlah ganjil. Satu sebagai notulen dan dua orang pimpinan pelaksanaan sidang tersebut.
sidang yang lain secara bergantian memimpin sidang sesuai Macam macam interupsi antara lain.
kesepakatan. 1.Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk
meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan
Syarat-syarat dengan jalannya persidangan. Mis. saat pembicaraan sudah
a.Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab melebar dari pokok masalah maka seseorang berhak mengajukan
b.Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi pada
c.Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan semakin bias.
situasi kritis 2.Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi
d.Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta siding termasuk
persidangan pimpinan sidang. Informasi bisa internal (mis. informasi atau
data tentang topik yang dibahas) ataupun eksternal (mis. situasi
RAPAT KERJA ALIANSI PEMUDA ISLAM (RAKER ALPIS)
KECAMATAN BOJONGSARI-KOTA DEPOK

kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh
terhadap jalannya persidangan). peserta pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan
3.Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.
meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta siding lainnya 8. Sanksi-sanks
agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang
memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi
pernyataan. dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.
4.Interruption of explanation, Bentuk interupsi untuk
menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar tidak 6. TEKNIK RAPAT
ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap Pengertian
pernyataan kita. Rapat mempunyai beberapa pengertian. Dalam pengertian yang
5. Interruption of personal, Bentuk interupsi yang disampaikan luas rapat dapat menjadi sebuah permusyawaratan,
bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar yang melibatkan banyak peserta dan membahas banyak
pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi. permasalahan penting. Sedangkan dalam pengertian yang lebih
kecil, rapat dapat berupa diskusi yang hanya melibatkan
Pelaksanaan Interupsi : beberapa peserta dengan pembahasan yang lebih sederhana.
1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih Dalam Sub bab ini hal-hal yang berkaitan dengan
dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium permusyawaratan tidak lagi diuraikan, dan lebih kepada rapat
Sidang dalam pengertian umum/sederhana secara teknis.
2. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak
menggangu persidangan Jenis Rapat
3. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu 1.Rapat Anggota
menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka 2.Rapat Pengurus (Rapat Kerja,Rapat Koordinasi, Rapat
Steering Comite (SC) diberikan wewenang untuk mengambil Pimpinan,dsb).
alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan 3.Diskusi.
atau Peserta Sidang
Fungsi Rapat
6. Draft Materi 1.Penyampaian informasi
Draft Materi Sidang Meliputi bahan-bahan yang akan dibahas 2.Pemecahan masalah
dalam persidangan. Biasanya terdiri dari draft Tatib, AD/ART, 3.Mengidentifikasi masalah.
GBHK, dll yang disusun sebelumnya oleh tim perumus sidang 4.Menentukan alternatif.
atau panitia khusus. 5.Menguji alternatif.
7. Tata Tertib 6.Rapat implementasi.
RAPAT KERJA ALIANSI PEMUDA ISLAM (RAKER ALPIS)
KECAMATAN BOJONGSARI-KOTA DEPOK

3.Memberi kepercayaan dan netral terhadap peserta.


Prosedur Penyelenggaraan Rapat 4.Pandai menerapkan gaya kepemimpinan
1.Persiapan
a.Menyiapkan rencana. Upaya mensukseskan Rapat
b.Menyiapkan agenda rapat. 1.Penyelenggaraan yang efektif dan efisien.
c.Menyiapkan kertas kerja. 2.Pemimpin Rapat harus :
d.Menyiapkan pembicara/peserta. a.Aktif, tegas, mampu membimbing, mengarahkan, dan
e.waktu. mencegah pembicaraan yang menyimpang.
e.Pengambilan keputusan. b.Diterima sebagai pemimpin, punya integritas dan konsekuen
f.Penutupan rapat. c.Bicara jelas, tidak mendominasi, terbuka dan dapat
menumbuhkan keberanian berbicara / mengemukakan pendapat.
3.Pelaporan dan Evaluasi
a.Pelaporan 3.Hal-hal lain yang perlu :
-Jelas, lengkap dan singkat. a.Peserta rapat jangan berdebat tentang hal-hal yang tidak
-Pembuat laporan harus mengikuti rapat secara penuh. relevan dengan agenda rapat.
-Isi : tanggal/jam, jumlah peserta, pembicara, pokok b.Hindarkan adanya gangguan dari luar.
pembicaraan, keputusan. c.Jika ada pertanyaan seyogyanya tidak dijawab sendiri oleh
b.Evaluasi pimpinan rapat.
-Dilakukan bersama panitia/pengurus. d.Rapat jangan buru-buru selesai dan juga terlalu lama.
-Yang dievaluasi adalah semua kegiatan rapat dari persiapan,
pelaksanaan, dan hasil. Indikator Rapat yang berhasil
1.Semua undangan/peserta hadir.
Yang berperan dalam Rapat 2.Prasarana dan sarana memenuhi kebutuhan rapat.
1.Pemimpin Rapat. 3.Peserta aktif dan banyak masukan.
2.Peserta Rapat. 4.Masalah yang dirapatkan dapat dipecahkan.
3.Undangan dan nara sumber. 5.Sasaran yang direncanakan tercapai.
4.Materi/bahan rapat. 6.Keputusan rapat dapat dilaksanakan.
5.Tata ruang dan tempat duduk.
7.TEKNIK DISKUSI
Persyaratan Pemimpin Rapat
1.Memiliki sikap, tingkah laku, karakter, dan penampilan yang Pengertian Diskusi
baik. Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi,
2.Menguasai permasalahan, dapat mencari jalan keluar. pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan
RAPAT KERJA ALIANSI PEMUDA ISLAM (RAKER ALPIS)
KECAMATAN BOJONGSARI-KOTA DEPOK

maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, d.Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak
lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan mungkin orang diajak bicara dan setiap ide dicatat.
merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam e.Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang merahnya.
diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu Kesimpulan ini kemudian dijadikan kerangkan pembicaraan dan
argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk pembahasan lebih lanjut.
memenangkan pemikiran/paham seseorang.
Persyaratan Diskusi
Manfaat Diskusi 1.Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan :
1.Ditinjau dari aspek kepemimpinan, salah satu cara yang baik a.Tata tertib tidak ketat.
untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi b.Setiap orang diberi kesempatan berbicara.
2.Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, dapat memperdalan c.Kesediaan untuk berkompromi.
wacana/ pengetahuan seseorang mengenai sesuatu. 2.Bagi peserta diskusi :
a.Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan.
Pola-Pola Diskusi b.Sanggup berpikir bebas dan lugas.
1. Prasaran c.Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.
f.Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa orang d.Mau menerima pendapat orang lain yang benar.
pembicara dengan prasaran tertulis (makalah, kertas kerja). e.Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.
g.Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara lain
(penyanggah / pembahas). 3.Bagi pemimpin diskusi :
h.Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan pokok. a.Sikap hati-hati,cerdas,tanggap.
b.Pandai menyimpulkan.
2. Ceramah c.Sikap tidak memihak.
a.Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan pokok.
b.Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk
meminta penjelasan yang lebih teliti. TEKNIK PERSIDANGAN
-Diskusi Panel Sidang yaitu untuk memutuskan suatu perkara atau masalah.
c.Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis. Panelis meninjau Sidang di bagi kedalam beberapa bagian yaitu :
masalah dari segi tertentu. 1. Sidang Paripurna / pleno yaitu sidang yang diikuti oleh
d.Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk meminta seluruh peserta persidangan
penjelasan dari panelis. 2. Sidang Komisi yaitu sidang yang diikuti hanya oleh beberapa
-Brainstorming pihak atau bagian persidangan
c.Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta 3. Sidang sub komisi
diskusi oleh pimpinan.
RAPAT KERJA ALIANSI PEMUDA ISLAM (RAKER ALPIS)
KECAMATAN BOJONGSARI-KOTA DEPOK

Perangkat sidang : - Skorsing / pemberhentian acara waktu persidangan


1. Peserta siding - Digunakan untuk lobi atau komunikasi nonformal diluar
2. Presidium atau pimpinan siding persidangan
- Ketua - Untuk menghadapi keadaan darurat (chaos)
- Anggota - Refreshing
- Anggota - Ketukan palu sidang
3. Agenda acara persidangan / materi persidangan 1 (satu) kali ketukan
4. Ruangan siding 1. Digunakan untuk perpindahan atau pergantian pimpinan
- Meja siding
- Kursi 2. Digunakan untuk pengesahan putusan biasa point per point
- Palu siding dan atau bab per bab
- Pengeras suara 3. Digunakan untuk skorsing kurang dari 15 menit (1x15 menit)

5. Tata tertib persidangan 2 (dua) kali ketukan


Syarat – syarat pimpinan sidang (normative): Digunakan untuk skorsing lebih dari 15 menit (2x15 menit)
1. Mempunyai pengetahuan yang luas (cerdas)
2. Memahami atau mengetahui masalah yang akan dibahas 3 (tiga) kali ketukan
3. Bijaksana/netral/demokratis 1. Membuka dan menutup acara
4. Terampil memimpin siding 2. Pengesahan keputusan yang bersifat prinsipil atau pengesahan
keputusan dari semua hasil persidangan (konsideran)
Tugas Pimpinan sidang :
1. Membuka dan menutup siding Macam-macam interupsi :
2. Menjelaskan dan mengatur serta mengarahkan permasalahan - Interupsi point of order (digunakan apabila interupsi yang
agar focus bersifat prinsipil)
3. Membuat keputusan-keputusan - Interupsi point of information (digunakan apabila ada informasi
yang berhubungan dengan acara persidangan)
Aturan persidangan : - Interupsi point of clarification (digunakan apabila ada
- Disiplin klarifikasi yang berhubungan dengan acara persidangan)
- Berbicara setelah adanya izin dari pimpinan siding - Interupsi point of personal privilege (digunakan untuk
- Kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dengan persidangan melakukan pembelaan yang bersifat personal/privacy).

Etika Persidangan :
- Interupsi / penyelaan / pemotongan pembicaraan

Anda mungkin juga menyukai