Anda di halaman 1dari 5

PAPER SIDANG

Untuk Tugas Kaderisasi III

Nurul Sukma Dewi


1314080/SI

FORUM LEMBAGA MAHASISWA


PERINDUSTRIAN INDONESIA
(FLMPI)
a. Pengertian Sidang
Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari 2 orang dengan materi
pembahasan yang telah disepakati bersama. Sedangkan teknik persidangan adalah suatu
mekanisme atau cara untuk mengatur jalannya sebuah peraturan persidangan agar tercipta
sebuah forum persidangan yang tertib dan teratur dengan mencapai tujuan mufakat bersama
di dalam suatu organisasi. Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi
guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan
sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh
elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini
sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir
ketika persidangan berlangsung. Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER
membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari
pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persidangan/rapat:
1. Tempat/ruangan
2. Waktu
3. Agenda acara/pembahasan
4. Perlengkapan dan peralatan
5. Peserta
6. Tata tertib
7. Pimpinan sidang/rapat
8. Keputusan/kesimpulan sidang/rapat

b. Bentuk Persidangan
Sidang Terbuka : sebuah forum persidangan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, misal para
undangan, peserta siding, panitia pelaksana(Organizing Committee (OC) dan Steering
Committee(SC)
Sidang Tertutup yaitu forum persidangan yang dibuka hanya untuk kalangan tetentu saja,
misalnya khusus dihadiri oleh peserta sidang dan Steering Committee, Sidang Formatur.
c. Jenis persidangan
1. Sidang Pleno
a. Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c. Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
d. Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Permusyawaratan
2. Sidang Komisi
a. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b. Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh
Sidang Pleno
c. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang
Komisi
d. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan
3. Sidang Paripurna
a. Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b. Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
C. Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan
dengan Permusyawaratan
d. Hal lain yang ada di Persidangan
ATURAN PERSONALIA SIDANG
a. PESERTA
Hak peserta:
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan
kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Kewajiban peserta:
- Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
- Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
b. PENINJAU
Hak Peninjau:
- Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan
usulankepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
- Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
- Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

c. PRESIDIUM SIDANG
- Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno
yang dipandu oleh Panitia Pengarah
- Presidium berjumlah ganjil (Ketua Presidium, Presidium 2, dan Sekretaris)
- Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan
seperti aturan yang disepakati peserta
- Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan

ATURAN KETUKAN PALU


v 1 kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan
sementara).
c. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama
sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
e. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
v 2 kali ketukan :
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya
istirahat, lobying, sholat, makan.
v 3 kali ketukan :
a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
b. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang

SKORSING, LOBIYING, VOTTING dan MUFAKAT


Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam
pengambilan keputusan, jika di dalam forum tidak menemukan suatu keputusan mufakat
diantara 2 orang peserta atau lebih.
Votting ialah suatu bentuk pengambilan putusan berdasarkan suara terbanyak, jika
sebelumnya telah diadakan lobiying belum juga menemukan kemufakatan.
Mufakat ialah pengambilan putusan bersama berdasarkan hasil putusan forum yang
disepakati secara bersama-sama.
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MUFAKAT
a. Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari
peserta yang terdaftar pada Panitia (OC)
b. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil
diambil melalui suara terbanyak 3/4 dari peserta yang hadir di persidangan
c. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara
seimbang,maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang
INTERUPSI
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan
yang perlu diperhatikanuntuk pelaksanaan sidang tersebut.
1. Intrupsi point of ORDER
Intrupsi yang bersifat menolak atau tidak sepakat terhadap pendapat ornag lain
2. Intrupsi point of INFORMATION
Intrupsi yangbersifat memberi informasi atau tambahan terhadap pendapat orang lain yang
masih berkaitan
3. Intrupsi point of CLARIFICATION
Intrupsi yang bersifat mengklarifikasi atau memberi penjelasanulang (penjernihan pendapat)
orang lain atau pendapat sendiri yang sudah berlalu atau masih berkaitan.
4. Intrupsi point of JUSTIVICATION
Intrupsi yang bersifat pembelaan atau pembenaran terhadap pendapat sendiriatau
menganggap pendapatnya yang benar dan masih berhubungan dengan pendapat sebelumnya

TATA TERTIB
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan
dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.

SANKSI-SANKSI
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib
persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.

Anda mungkin juga menyukai