Anda di halaman 1dari 5

1.

Definisi Etika

Etika: Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban.

Etik: Nilai mengenai benar dan salah yang dianut kelompok atau masyarakat.

2. Jenis-Jenis Rapat (AD/ART KSR)


a. Rapat pengurus
Rapat pengurus merupakan pertemuan antar pengurus untuk membahas
sesuatu masalah atau perencanaan, baik sifatnya kegiatan maupun program
kerja
b. Rapat Anggota
Rapat anggota dilaksanakan untuk mencapai pemufakatan bersama dalam
menentukan suatu masalah atau perencanaan
c. Rapat kerja/kegiatan
Rapat kerja atau rapat kegiatan adalah rapat yang dilaksanakan oleh
kepanitiaan untuk merencanakan atau melaksanakan program kepanitiaan.
3. Definisi Persidangan

Persidangan: Pertemuan resmi yang terdiri dari tata tertib dan perangkat-perangkat
sidang yang bertujuan membahas suatu permasalahan/persoalan tertentu dalam usaha
menghasilkan keputusan yang kemudian menjadi ketetapan.

4. Jenis-Jenis Persidangan

Sidang Pleno:

Sidang pendahuluan yang biasanya untuk menetapkan jadwal, tata tertib, pemilihan
presidium sidang, dan pengesahan laporan pertanggungjawaban pengurus organisasi,
serta pemilihan pimpinan/ketua/komandan.

Sidang Komisi:

5. Unsur-Unsur Persidangan

Presidium Sidang: Pimpinan tertinggi sidang yang terdiri atas beberapa orang yang
berkedudukan sama.

Tugas Presidium Sidang:


 Presidium 1
Memimpin jalanya persidangan secara penuh.
 Presidium 2
Menunjuk dan memberikan kesempatan peserta yang melakukan interupsi.
 Presidium 3
Mencatat apa apa saja yang menjadi masukan / usulan dari peserta sidang.

Peserta Sidang: Individu yang memiliki hak dan kewajiban yang telah diatur dan
disepakati dalam tata tertib.

Hak dan Kewajiban Peserta Sidang:

Hak:

a. Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat,


mengajukan usulan kepada  pimpinan sidang, baik secara lisan maupun
secara tulisan.
b. Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.
c. Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan.
d. Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.
Kewajiban:
a. Menaati tata tertib persidangan.
b. Menjaga ketertiban persidangan.
c. Berpartisipasi dalam mencari solusi atas suatu pokok permasalahan.
d. Memberikan ide/gagasan yang positif dan bermanfaat.
6. Tata Tertib Rapat dan Musyawarah (Print Tatib Musyang)

Tata tertib merupakan kumpulan aturan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat
rapat atau musyawarah dengan memperhatikan aturan umum organisasi yang harus
dipatuhi atau ditaati.

Tata tertib bertujuan agar kegiatan berjalan lancar dan tanpa hambatan.

7. Musyawarah Anggota KSR PMI Unit Universitas Pasundan


Merupakan forum bersama dengan maksud mencapai keputusan yang dilaksanakan
sekali dalam satu periode kepengurusan dengan agenda:

a. Meminta dan mengevaluasi pertanggungjawaban komandan KSR PMI Unit


Universitas Pasundan.
b. Menyempurnakan dan Mengesahkan AD/ART Korps Sukarela Palang Merah
Indonesia Unit Universitas Pasundan.
c. Menyempurnakan dan Mengesahkan Peraturan Organisasi, Garis Besar
Program Kerja, dan Sistem Pendidikan.
d. Menyempurnakan dan Mengesahkan Tata Tertib Musyawarah Anggota, dan
Tata Tertib Pemilihan Komandan.
e. Memilih Komandan.
8. Teknik dan Macam-Macam Interupsi
Interupsi adalah bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena
adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.
Macam-macam Interupsi:
a. Interruption point of order: Bentuk interupsi yang dilakukan untuk
memberikan saran atau masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan.
b. Interruption point of information: Bentuk interupsi berupa informasi yang
perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang.
c. Interruption point of clarification: Bentuk interupsi dalam rangka meminta
klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya.
d. Interruption point of privilege: Bentuk interupsi yang disampaikan mengenai
keberatan terhadap materi pembicaraan masalah yang sedang dibahas.
Misalnya pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar
pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi.
9. Aturan Ketukan Palu
Satu kali ketukan
 Menerima dan menyerahkan pimpinan siding.
 Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan
bersama).
 Menskorsing dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak
terlalu lama, sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
 Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
Dua kali ketukan
 Untuk menskorsing dan mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama
misalnya seperti istirahat, lobying, ibadah, atau makan.
Tiga kali ketukan
 Membuka dan menutup sidang secara resmi.
 Mengesahkan keputusan final atau hasil akhir sidang.
Ketukan berulang-ulang / lebih dari tiga kali
 Memberi peringatan kepada peserta sidang untuk tenang atau tidak gaduh.
 Untuk menertibkan peserta sidang.
10. Kuorum dan Pengambilan Keputusan
 Sidang Pleno Musyawarah Anggota dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih
dari ½ jumlah peserta + 1 orang peserta Musyawarah Anggota yang hadir
sesuai daftar registrasi/hari.
 Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, jika tidak
berhasil dilakukan lobi/lobbying, apabila lobi/lobbying tidak berhasil diambil
melalui suara terbanyak (voting).
 Penyampaian suara oleh peserta sidang untuk menyatakan sikap setuju,
menolak atau abstain dapat dilakukan dengan cara lisan, atau tulisan dengan
terlebih dahulu diketahui dan diberi izin oleh presidium sidang.
11. Contoh Kalimat Presidium Sidang
Membuka sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME, sidang pleno Musyawarah Anggota KSR PMI
Unit Universitas Pasundan saya nyatakan dibuka.”
Menutup sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME, sidang pleno Musyawarah Anggota KSR PMI
Unit Universitas Pasundan saya nyatakan ditutup.”
Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME, palu sidang ini saya serahkan kepada
pimpinan sidang berikutnya.”
Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME, saya terima palu sidang ini dari pimpinan
sidang sebelumnya.”
Menskorsing sidang
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 2 x 45 menit.”
Mencabut skorsing sidang
“Dengan ini skorsing selama 2 x 45 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang
dilanjutkan.”
1. Perangkat Sidang

2. Fungsi Presidium

3. Teknik Interupsi

4. Syarat Presidium Sidang

5. Tata Cara Berbicara Dalam Persidangan

Anda mungkin juga menyukai