PENGERTIAN SIDANG
Secara sederhana, sidang merupakan bentuk diskusi resmi yang diikuti orang banyak
untuk memutuskan sesuatu dengan mekanisme-mekanisme yang jelas/teratur. Mekanisme-
mekanisme yang dibuat dan diberlakukan di sidang bertujuan agar sidang yang dilakukan
berjalan aman, aspiratif, dan demokratis. Oleh karena itu aturan main sidang harus jelas.
Segala keputusan yang berhubungan dengan kebijakan public akan selalu diambil
melalui mekanisme sidang. Sehingga semua pihak yang berkepentinagn dengan kebijakan
publek pasti akan berkumpul untuk ikut dalam proses itu.
Sebelum sidang dimulai, biasanya sidang belum mempunyai pimpinan sidang. Untuk
itu sebagai pimpinan sidang sementara diambil alih oleh panitia pengarah (SC). Panitia
pengarah ini akan memilih pimpinan sidang atau presidium sidang untuk selanjutnya.
Presidium sidang terpilih memimpin jalannya persidangan.
MACAM-MACAM SIDANG
1. Sidang Komisi
Sidang ini hanya diikuti oleh anggota komisis saja untuk memudahkan perumusan dan
pengambilan kebijakan sementara sehingga pembahasan bidang yang telah ditentukan lebih
terfokus. Keputusan pada sidang komisis bersifat non permanen (dapat berubah) kemudian
dibawa kedalam sidang pleno untuk mendapat keputusan terakhir.
2. Sidang Pleno
Biasa disebut sidang besar yang diikuti oleh seluruh peserta sidang tanpa kecuali.. Sidang
pleno dilakukan untuk memberi keputusan final agenda sidang yang telah dirumuskan
sebelumnya pada sidang komisi. Pembahasan agenda, tatib, dan LPJ menggunakan sidang
jenis ini.
2. Peserta Penuh
Hak peserta:
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada
pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.
Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Kewajiban peserta:
Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
3. Peserta Peninjau
Hak Peninjau:
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada
pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
Hak SC:
SC hanya memiliki hak bicara ketika diperlukan oleh pimpinan sidang berdasarkan kesepakan
oleh seluruh peserta sidang.
Tugas dan Kewajiban SC:
Memandu jalannya persidangan
Memandu sidang pleno pertama untuk menentukan Presedium sidang
memberikan pengarahan tentang konsep/pola/bentuk penyelenggaraan konvensi.
PERANGKAT SIDANG
1. Peserta sidang (Penuh dan Penijau)
2. SC
3. Presidium atau pimpinan sidang
Ketua (Presidium 1)
Duduknya di tengah
Bertugas:
Membuka dan menutup sidang
Menjelaskan dan mengatur serta mengarahkan permasalahan agar fokus
Membuat keputusan-keputusan
Anggota (Presidium 2)
Duduk di sebelah kanan Ketua
Bertugas menulis opsi yuang masuk dari peserta
Anggota (Presidium 3)
Duduk di sebelah kiri Ketua
Bertugas menyimpulkan dan mengamankan sidang
4. Agenda acara persidangan/materi persidangan
Meliputi bahan-bahan yang akan dibahas dalam persidangan. Biasanya terdiri dari draft tatib,
AD/ART, PPO, GBHK, dll yang disusun sebelumnya oleh tim perumus sidang atau panitia
khusus
5. Ruangan Sidang
6. Perlengkapan Sidang
Meja
Kursi
Palu sidang
Pengeras suara
Podium
Laptop dan Printer
Notulensi
7. Tata Tertib Persidangan
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan
dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.
MACAM-MACAM INTERUPSI:
1. Point of clarification : interupsi untuk menjernihkan/meluruskan permasalahan atau isi
pembahasan.
2. Point of view : interupsi yang digunakan untuk menyampaikan pendapat, tanggapan, usulan,
saran
3. Point of order : memotong pembicaraan orang lain karena telah melenceng.
4. Point of solution : interupsi untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dibahas.
5. Point of information : interupsi untuk memberikan informasi/ kebenaran yang dianggap
perlu,yang berkaitan dengan kondisi yang menjadi pokok pembahasan atau hal-hal yang
dipandang urgen untuk diinformasikan.
6. Point of privilege (rehabilitation) : Memotong pembicaraan orang lain ketika ia telah
menyinggung martabat orang lain.
7. Interruption of explanatio, Bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita
sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap
pernyataan kita.
8. Interruption of personal, Bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang
disampaikan oleh peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara
pribadi.
9. Interup of Solution, Memotong dan menyampaikan solusi sehingga pembahasan bisa
diakhiri.
10. Interup of idea, Menyampaikan ide baru tapi masih terkait dengan yang sedang dibicarakan
sehingga harus disampaikan segera
PELAKSANAAN INTERUPSI :
Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah
mendapat ijin dari Presidium Sidang
Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan.
Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan
jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil
alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang
ATURAN KETUKAN PALU:
1 Kali Ketukan
Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan sementara).
Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama (biasanya
skor 1X??menit, dll) sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
2 Kali Ketukan
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama (biasanya 2 X ??
menit), misalnya istirahat, lobying, sembahyang,makan.
Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam
pengambilan keputusan
3 kali ketukan
Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang
“Unzur maa qaala walaa tanzur man qaala” Lihatlah apa yang dikatakan dan jangan
lihat siapa yang mengatakan
Kebenaran yang hakiki hanyalah milik ALLAH SWT, kesalahan dan kekhilafan
adalah bukti bahwa manusia adalah makhluk yang lemah disisi-Nya. Tugas manusia
adalah berupaya terus mencari kebenaran, memperjuangkan keadilan, mencegah
kemunkaran dan menebar kebaikan (amar ma’ruf nahiy munkar)