Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK

PERSIDANGAN

Septian Hadi N.
DEFINISI PERSIDANGAN
Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna
membahas masalah tertentu dalam upaya menghasilkan
keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan
dari persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi
selama belum diadakan perubahan.
JENIS-JENIS SIDANG
Pleno I
Sidang
Pleno : Pleno II

Pleno III

Komisi A

Sidang Komisi B
Komisi : Komisi C
Komisi D
MEKANISME PERSIDANGAN

Setiap organisasi, mempunyai aturan tersendiri dalam melaksanakan


persidangan baik dari segi quorum, maupun dari segi teknis
pelaksanaannya.
1. PESERTA
Peserta dalam proses persidangan dibagi menjadi dua, yaitu
peserta penuh dan peserta peninjau. Peserta penuh adalah
pengurus atau anggota penuh dalam suatu organisasi, sedangkan
peserta peninjau adalah orang-orang yang diundang, atau pihak-
pihak yang bukan anggota penuh namun hadir dalam persidangan.
1) Hak Peserta Penuh
Hak Berbicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat,
mengajukan usulan kepada pimpinan sidang.
Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.
Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan.
Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.

2) Hak Peserta Peninjau


Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau hanyalah hak bicara
KEWAJIBAN PESERTA
1) Menaati tertib persidangan
2) Menjaga ketenangan persidangan
3) Berpartisipasi dalam mencari penyelesaian
permasalahan yang dibicarakan serta ikut serta
menyumbang buah fikiran yang positif dan
bermanfaat.
2. PRESIDIUM SIDANG/PIMPINAN SIDANG

Presidium/Pimpinan sidang dipilih dari dan oleh peserta


Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh
Panitia Pengarah (Steering Committee).

Presidium sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur


jalannya sidang

Presidium sidang berkuasa untuk memimpin dan


menjalankan tata tertib persidangan.
ATURAN KETUK PALU

1. Satu Kali Ketukan ❶


2. Dua Kali Ketukan ❷❷
3. Tiga Kali Ketukan ❸❸❸
4. Lebih dari Tiga Kali Ketukan ⓿⓿⓿⓿⓿
1 kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang
poin perpoin (keputusan sementara).
c. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak
gaduh.
d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang
waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang
tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
e. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu
yang dianggap keliru.
2 Kali ketukan
a. Menunda dan membuka sidang lebih dari 10 menit;
b. Pengalihan hak memimpin jalannya persidangan
kepada presidium lain

3 Kali ketukan
Ketukan palu tiga kali berarti membuka dan menutup
sidang secara resmi.

Lebih dari 3 kali ketukan


Ketukan palu lebih dari tiga kali mengkondisikan
sidang apabila benar- benar diperlukan.
CONTOH KALIMAT PERSIDANGAN
1. Membuka Sidang
“Dengan menyebut nama Allah SWT, sidang kami nyatakan
dibuka, (tok…tok…tok…..)”

2. Menutup Sidang
“Dengan menyebut nama Allah SWT, sidang kami nyatakan
ditutup, (tok…tok…tok….)”

3. Mengalihkan Pimpinan Sidang


“Dengan ini pimpinan sidang yang lama saya alihkan
kepada pimpinan sidang yang baru, (tok...tok…)”

4. Menskorsing Sidang
“Dengan ini kami skorsing sidang selama lima belas menit,
(tok….tok…)”
5. Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih “ (tok...tok...)

6. Mencabut skorsing
“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan
sidang dilanjutkan“ (tok...tok...)

7. Menskorsing dan mencabut skorsing


“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan
sidang dilanjutkan“ (tok...tok...)

8. Memberi peringatan kepada peserta sidang


(Tok...tok...tok...tok...tok) “Peserta sidang harap tenang !
SYARAT MENJADI PRESIDIUM SIDANG

1. Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan


bertanggung jawab
2. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
3. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif
dalam situasi kritis
4. Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh
kondisi persidangan
TUGAS, HAK, DAN KEWAJIBAN PRESIDIUM SIDANG

1. Tugas presidium sidang :


a. Memimpin jalannya sidang;
b. Membuat laporan hasil sidang.
2. Hak dan kewajiban presidium sidang :
a. Mengatur jalannya persidangan agar tertib dan lancar;
b. Mengarahkan jalannya persidangan;
c. Memberikan izin peserta sidang untuk berbicara;
d. Mengumumkan setiap keputusan yang telah diambil;
e. Memberikan peringatan atau mengeluarkan peserta sidang yang
melanggar tata tertib yang disahkan setelah mengadakan
pertimbangan yang bijaksana;
f. Presidium sidang berhak mengundurkan diri dengan alasan yang
jelas dan disetujui oleh forum;
g. Presidium sidang berhak menerima atau menolak pengajuan
peserta sidang untuk izin meninggalkan sidang.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PERSIDANGAN

1. Skoorsing adalah penundaan acara sidang untuk sementara waktu atau dalam
waktu tertentu pada waktu sidang berlangsung.
2. Lobbying adalah penentuan jalan tengah atas konflik dengan skorsing waktu
untuk menyatukan pandangan melalui obrolan antara dua pihak yang
bersebrangan secara informal.
3. Voting, adalah pengambilan keputusan dengan suara terbanyak.
4. Peninjauan Kembali (PK) adalah mekanisme yang digunakan untuk mengulang
kembali pembahasan/ putusan yang telah ditetapkan
5. Interupsi adalah memotong pembicaraan, ditempuh dengan menggunakan kata
“interupsi” yang pada hakekatnya meminta kesepakatan untuk berbicara.
MACAM-MACAM INTERUPSI

• Interupsi Point of Previlege (preverence) : Digunakan apabila ada kepentingan


yang sangat mendesak misalnya ijin ke belakang.
• Interupsi Point of Information : Digunakan untuk memberikan informasi penting
kepada peserta sidang.Interupsi Point of Justification, digunakan untuk
menguatkan pendapat sebelumnya.  
• Interupsi Point of Question / Answer (pertanyaan): Interupsi yang digunakan
untuk menanyakan/ menjawab sesuatu hal dalam forum.
• Interupsi Point of Clarification (clearing): Interupsi yang sifatnya menjernihkan
suatu permasalahan yang sedang diperdebatkan. 
• Interupsi Point of Order : Interupsi yang bersifat meminta kepada presidium
sidang untuk mengambil tindakan atau bisa juga untuk usulan baru yang
berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam persidangan. Misalnya
penambahan dan pengurangan point, waktu skorsing, ishoma dan usulan yang
lain.
• Interupsi Point of justification : Digunakan apabila menyatakan kesepakatan /
setuju pada sebuah argumentasi.
PELAKSANAAN INTERUPSI

Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan


berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang.

interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan

Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu


menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia
Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya
persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta
Sidang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai