Anda di halaman 1dari 23

TEKNIS PERSIDANGAN HMK

ITERA

Disusun Oleh :
Rahma Wangga Dwi Anggoro
Pengantar

Rapat, Sidang, dan Musyawarah


Perbedaan rapat, sidang, dan Musyawarah terletak pada:
 Apa itu musyawarah?
Musyawarah merupakan segala tindakan yang diambil maupun dikeluarkan dari yang lain (termasuk pendapat) untuk
memperolah kebaikan secara bersama-sama tanpa adanya konflik sosial didalamnya sehingga hal ini setara dengan iklim
kerjasama yang baik. Musyawarah merupakan agenda / acaranya
Pengantar

Perbedaan Rapat, Sidang, dan Musyawarah


Perbedaan rapat, sidang, dan Musyawarah terletak pada:
 Apa perbedaan rapat dengan sidang?
Rapat dan sidang merupakan teknis dalam musyawarah bedanya rapat hanya perlu dipimpin oleh
ketua rapat(koordinator), sementara Sidang dipimpin oleh presidium sidang dan terdapat beberapa persyaratan
persidangan.
Tata Cara Persidangan

Persidangan sangat diperlukan dalam kegiatan Permusyawaratan misalnya MUBES, KONGRES, MUSLUB,
MUSKER. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan
terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan
Definisi Persidangan

Persidangan dapat didefisisikan sebagai pertemuan formal organisasi yang bertujuan membahas masalah tertentu
dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang akan dijadikan sebagai suatu Ketetapan. Keputusan dari
persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas
ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir
ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung.
Jenis Persidangan

1. Sidang Pleno
• Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan.
• Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang sementara/tetap.
• Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee(panitia).
• Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan.
• Sidang pleno merupakan sidang pendahuluan
Jenis Persidangan

2. Sidang Komisi
• Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi.
• Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno.
• Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan komisi dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi.
• Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut.
• Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan
• contoh :
Sidang komisi I : Membahas Anggaran dasar
Sidang Komisi II : Membahas Anggaran Rumah Tangga
Jenis Persidangan

3. Sidang Paripurna
• Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan.
• Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang tetap.
• Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan
Permusyawaratan.
• Sidang Paripurna merupakan sidang ketetapan dari sidang sebelumnya
Aturan Persidangan

1. Peserta penuh
Hak Peserta penuh :
• Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan/presidium baik
secara lisan maupun tertulis.
• Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan.
• Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan.
• Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.

Kewajiban peserta:
• Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan.
• Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan.
Aturan Persidangan

2. Peninjau
Hak Peninjau:
• Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada
pimpinan/presidium baik secara lisan maupun tertulis.
Kewajiban Peninjau:
• Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan.
• Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan.
Aturan Persidangan

3. Presidium Sidang
• Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh
Panitia Pengarah.
• Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang
disepakati peserta.
• Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan.
• Contoh :
Presidium sidang I : Memimpin jalan persidangan
Presidium sidang II : Notulensi
Presidium sidang III : mengecek interupsi dan mengawasi ketertiban persidangan
Syarat dan Sikap Presidium Sidang

Syarat menjadi Presidium Sidang :


1. Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
2. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
3. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis
4. Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan

Sikap Presidium Sidang :


5. Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
6. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
7. Adil, bijaksana dan menghargai pendapat peserta
Aturan Ketukan Palu

A. 1 Kali Ketukan
1. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
2. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan sementara).
3. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
B. 2 kali ketukan
Untuk melaksanakan atau mencabut skorsing dan pending, misalnya istirahat, lobying, sembahyang, dan makan. Skorsing
ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu biasanya (2 x ??) menit.
C. 3 kali ketukan
1. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
2. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.
D. Ketukan berulangkali
menenangkan kondisi sidang
Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang

Membuka sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME , sidang pleno “Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) Institut Teknologi
Sumatera” saya nyatakan dibuka. ” tok…….tok…….tok
Menutup sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME, sidang pleno “Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) Institut Teknologi Sumatera” saya
nyatakan ditutup.” Tok……..tok……..tok
Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan menyebut nama Than YME, palu sidang ini saya serahkan kepada
pimpinan sidang berikutnya” tok.
Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME saya terima palu sidang ini dari pimpinan sidang sebelumnya ” tok
Menskorsing / pending sidang
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 2 x 45 menit” tok……….tok.
Mencabut / pending skorsing
“Dengan ini skorsing 2 x 45 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan” tok…….tok.
Memberi peringatan kepada peserta sidang
Tok………. “Peserta sidang harap tenang !”
Interupsi

Interupsi adalah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan
untuk pelaksanaan sidang tersebut.

Macam macam interupsi antara lain.


1. Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan
dengan jalannya persidangan.
2. Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk
pimpinan sidang.
3. Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar
tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.
4. Out of order : Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta izin keluar sementara dari ruang persidangan dikarenakan hal –
hal mendesak.
5. Interruption of personal privilege/rehabilitation, Bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh
peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi
6. Interuption of Justification/affirmation , untuk menguatkan argumen/order sebelumnya
Interupsi

privilege

Clarification

information

Order

Out of order
Pelaksanaan Interupsi

1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari
Presidium Sidang.
2. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan.
3. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya
persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan,
atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang
Tata Tertib dan Sanksi - Sanksi

• Tata Tertib
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan dengan
memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.
• Sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib persidangan akan
dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta .
Istilah – Istilah Dalam Persidangan

1. Skorsing , ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu dengan peserta tetap didalam ruang sidang
2. Pending, ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu dengan peserta boleh meninggalkan ruang
sidang dengan catatan kembali sebelum pending dicabut
3. Lobbying, ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan
keputusan.
4. Deadlock, ialah suatu keadan dimana musyawarah tidak menemui kata sepakat.
5. Walk Out, ialah peserta sidang keluar arena persidangan dengan alasan tidak setuju atas suatu keputusan.
6. Voting, ialah pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak.
7. Peninjauan Kembali / PK, Ialah meriview keputusan yang telah disepakati sebelumnya, untuk diadakan
pembatalan atau perubahan.
Quorum

• Persidangan dinyatakan sah/ quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ + 1 dari peserta yang
terdaftar pada Panitia (bisa juga ditentukan melalui konsensus)
• Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara
terbanyak (½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
• Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan
lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang
Quotes
Kita dapat hidup dengan lingkungan yang tidak baik, namun kita tidak akan pernah bisa hidup di
kelilingi oleh ketidakadilan

Wangga
Any Question?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai