Anda di halaman 1dari 23

Teknik Sidang dan

Etika Sidang
Zaqiah Ramadhani

Padang , 19 November 2021


Apa itu sidang ?
Teknik sidang

Umumnya, sidang adalah suatu forum yang dibentuk


oleh suatu kelompok dengan tujuan melahirkan
keputusan yang mengikat dan konkrit dengan cara
musyawarah untuk mufakat dan bersifat formal juga
sistematis/teratur.

Dalam artian lain, sebagai pertemuan formal


organisasi guna membahas masalah tertentu
dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang
dijadikan sebagai sebuah Ketetapan.
Dalam sebuah persidangan organisasi terdapat
beberapa aturan atau mekanisme yang harus
dipatuhi, mekanisme-mekanisme yang dibuat dan
diberlakukan dalam sebuah persidangan bertujuan
agar sidang yang dilaksanakan berjalan aman,
aspiratif, dan demokratis. Oleh karena itu aturan
main sidang harus jelas dan bisa dipahami oleh
semua peserta sidang.
Sebelum membahas tentang aturan main dan teknik persidangan, kita akan
membahas terlebih dahulu tentang jenis-jenis sidang dalam organisasi.
Sidang di bagi kedalam beberapa bagian yaitu:

1) Sidang Pleno
Adalah jenis sidang pendahuluan yang biasanya untuk menetapkan
jadwal,tata tertib, dan pemilihan presidium sidang tetap serta
sampai pada laporan pertanggungjawaban pengurus organisasi.

a) Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta penuh dan peninjau


Permusyawaratan
b) Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c) Sidang Pleno juga biasanya dipandu oleh Steering Committee
(panitia pengarah)
d) Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Permusyawaratan
3) Sidang Komisi
Jenis sidang kelompok yang tersiri dari anggota
masing2 komisi yg secara khusus membahas materi
yang menjadi tugas dari komisi yang bersangkutan.

a) Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing


Komisi
b) Anggota masing-masing Komisi adalah peserta penuh
dan peninjau yang ditentukan oleh didalam sidang
c) Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan
dibantu seorang notulen Sidang Komisi
d) Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh
anggota Komisi dalam Komisi tersebut
e) Sidang Komisi membahas materi-materi yang
menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan
2) Sidang Paripurna

a) Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta


penuh dan peninjau Permusyawaratan
b) Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
tetap.
c) Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan
dan keputusan yang berhubungan dengan
Permusyawaratan
Aturan Personalia Dalam Persidangan

1. Peserta Penuh


Hak peserta:
a. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat
dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan
maupun tertulis
b. Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam
pengambilan keputusan
c. Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam
proses pemilihan
d. Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Kewajiban peserta:
a. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
2). Peserta Peninjau
Hak Peninjau:
a. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan
baik secara lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
a. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
3). Presidium Sidang
a. Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta
Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang
dipandu oleh Panitia Pengarah.
b. Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan
mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang
disepakati peserta
c. Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan
menjalankan tata tertib persidangan
Tugas khusus :
1. Presidum 1 / Ketua Memimpin jalanya
persidangan secara penuh
 2. Presidum 2 / Anggota Mencatat apa apa saja yang
menjadi masukan / usulan dari peserta sidang
 3. Presidium 3 / Anggota Menunjuk peserta yang
melakukan interupsi sesuai dengan hirarkinya
Syarat – syarat pimpinan sidang
(normative):
1. Mempunyai pengetahuan yang luas (cerdas)
2. Memahami atau mengetahui masalah yang akan
dibahas
3. Bijaksana/netral/demokratis
4. Terampil memimpin sidang
Aturan ketukan Palu

1 kali ketukan
 Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang
poin per poin (keputusan sementara).
 Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
 Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak
gaduh.
 Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang
waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak
perlu meninggalkan tempat sidang.
 Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu
yang dianggap keliru.
2 kali ketukan
 Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam
waktu yang cukup lama (biasanya 2 X 45 menit),
misalnya istirahat, lobying, sholat, makan.
3 kali ketukan
 Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
 Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang
Contoh Kalimat Presidium Sidang

Membuka sidang
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahim tepat pada
pukul (……..) , “Musyawarah Besar Keluarga
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis” saya
nyatakan dibuka. ” tok…….tok…….tok
Menutup sidang
“Dengan mengucapkan alhamdulillahirabbil alamin,
tepat pada pukul (………..) “Musyawarah Besar fakultas
ekonomi dan bisnis” saya nyatakan ditutup.”
Tok……..tok……..tok
Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan ini , pimpinan sidang ini saya alihkan kepada pimpinan sidang berikutnya” tok.

Mengambil alih pimpinan sidang


“Dengan ini , pimpinan sidang saya ambil alih” tok.

Menskorsing / pending sidang


“Dengan ini sidang saya skorsing selama 2 x 15 menit” tok……….tok.

Mencabut / pending skorsing


“Dengan ini skorsing 2 x 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan”
tok…….tok.

Memberi peringatan kepada peserta sidang


Tok………. “Peserta sidang harap tenang !
Quorum dan Pengambilan Keputusan

1. Persidangan dinyatakan sah/quorum apabila dihadiri


oleh sekurang-kurangnya ½n + 1 dari peserta yang
terdaftar pada Peserta sidang (bisa juga ditentukan
melalui peserta penuh)
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat, jika tidak berhasil dilakukan Lobi, apabila lobby
tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak/ Voting
(½n + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara
terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobby
kembali sebelum dilakukan pemungutan suara ulang
Macam-macam interupsi :

Interupsi adalah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang
karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang
tersebut.
Macam macam interupsi antara lain.
1. Interuption point of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta
penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya
persidangan.
2. Interruption point of information, Bentuk interupsi berupa informasi yang
perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang.
3. Interruption point of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka meminta
klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya
4. Interruption point of previladge / personal, Bentuk interupsi yang
disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah
diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi.
Pelaksanaan interupsi :

1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan


berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang
2. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu
persidangan
3. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu
menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia
Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya
persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta
Sidang
TATA TERTIB
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta
pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi
dan nilai-nilai universal dimasyarakat.
 
SANKSI-SANKSI
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan
dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan
mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.
Etika dan Aturan persidangan :
– Disiplin
– Berbicara setelah adanya izin dari pimpinan sidang
– Interupsi/penyelaan/pemotongan pembicaraan dengan
mengikuti aturan
– Saling menghormati dan menghargai antar peserta sidang
– Tidak menyinggung permasalahan Agama/Ras/Suku
(dalam perdebatan)
– Kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dengan
persidangan
Istilah-Istilah atau Move-
Move dalam Persidangan

a) Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.


b) Lobbying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
c) Interruption atau interupsi (Memotong pembicaraan)
d) Walk out ialah keadaan tidak menyetujui dengan kesepakatan
sidang karena persidangan sudah tidak relevan dengan prinsip
mereka dan memilih untuk keluar dari acara persidangan
e) Kliring ialah memotong pembicaraan diatas interupsi.
f) Pending ialah memberhentikan sidang untuk sementara waktu
dengan tujuan tertentu seperti istirahat, lobby, penundaan sidang
g) PK (Peninjauan kembali) ialah mekanisme yang digunakan
untuk mengulang kembali pembahasan/putusan
 
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai