Anda di halaman 1dari 10

Jenis Persidangan

 Sidang Pleno
o Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
o Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
o Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee
o Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan
dengan Permusyawaratan

 Sidang Paripurna
o Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
o Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
o Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang
berhubungan dengan Permusyawaratan

 Sidang Komisi
o Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
o Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan
oleh Sidang Pleno
o Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris
Sidang Komisi
o Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi
tersebut
o Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan

Aturan Umum Sebuah Persidangan

 Peserta

 Peserta Penuh
 Hak peserta penuh :
o Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan
usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
o Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
o Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
o Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
o Kewajiban peserta penuh :
 Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
 Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
 Peserta Peninjau
 Hak Peninjau:
 Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapatdan menajukan usulan kepada pimpinan baik
secara lisan maupun tertulis
 Kewajiban Peninjau:
 Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan
 Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
 Presidium Sidang dipilih dari dan oleh
peserta Permusyawaratan melalui Sidang
Pleno yang dipandu oleh Panitia
Pengarah
 Presidium Sidang bertugas untuk
memimpin dan mengatur jalannya
persidangan seperti aturan yang
disepakati peserta
 Presidium Sidang berkuasa untuk
memimpin dan menjalankan tata tertib
persidangan

 Presidium Sidang

Aturan Ketukan Palu dan kondisi-kondisi lain :

 1 kali ketukan
o Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
o Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan
sementara).
o Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
o Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu
lama (biasanya skor 1X??menit, dll) sehingga peserta sidang tidak perlu
meninggalkan tempat sidang.
o Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.

 2 kali ketukan
o Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama
(biasanya 2 X ?? menit), misalnya istirahat, lobying, sembahyang,makan.
o Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
o Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat dalam pengambilan keputusan

 3 kali ketukan
o Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
o Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang

Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang

Membuka sidang

“Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. ”


tok…….tok…….tok

Menutup sidang

“Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil ‘Alamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup.”


Tok……..tok……..tok

Mengalihkan pimpinan sidang


“Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang berikutnya” tok.

Mengambil alih pimpinan sidang

“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih ” tok

Menskorsing sidang

“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit” tok……….tok.

Mencabut skorsing

“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan”
tok…….tok.

Memberi peringatan kepada peserta sidang

Tok………. “Peserta sidang harap tenang !”

Syarat-syarat Presidium Sidang :

 Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab


 Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
 Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis
 Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan

Sikap Presidium Sidang :

 Simpatik, menarik, tegas dan disiplin


 Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
 Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta

Quorum dan Pengambilan Keputusan

 Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ + 1


dari peserta yang terdaftar pada Panitia (bisa juga ditentukan melalui konsensus)
 Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil
diambil melalui suara terbanyak (½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
 Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang,
maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang

Interupsi

Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan
yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.

 Macam macam interupsi antara lain.


o Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta
penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya
persidangan. Contoh: saat pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah
maka seseorang berhak mengajukan interuption of order agar persidangan
dikembalikan lagi pada pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan
semakin bias.
o Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu
diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi
bisa internal (misal: informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun
eksternal (missal: situasi kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat
berpengaruh terhadap jalannya persidangan).
o Interruption of clarificatio, Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi
tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias
ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap
suatu pernyataan.
o Interruption of explanatio, Bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu
pernyataan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain
atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita.
o Interruption of personal, Bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan
yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung
menyerang secara pribadi.

 Pelaksanaan Interupsi :

Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah
mendapat ijin dari Presidium Sidang

Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan.

Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan
jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil
alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang

Tata Tertib

Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan
dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.

Sanksi-sanksi

Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib
persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta
siding yang lain. Biasanya, mekanisme dalam pemberian sanksi didahului oleh peringatan
kepada peserta (biasanya sampai 3 kali), kemudian dengan kesepakatan bersama, presidium
sidang boleh mengeluarkan peserta tersebut dari forum, atau mengambil kebijakan lain
dengan atau tanpa kesepakatan peserta sidang yang lain.

Pengertian

Sidang adalah forum formal bagi pengambilan keputusan yang akan menjadi kebijakan dalam
sebuah organisasi (berstruktur dan mempunyai susunan hierarkis) dengan diawali oleh
konflik.
Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan organisasi dalam
bentuk keputusan, kesepakatan atau lainnya tanpa harus didahului oleh konflik.

Musyawarah adalah forum informal sebagai sarana pengambil keputusan, kesepakatan,


penyebaran informasi atau lainnya dalam sebuah institusi tanpa harus didahului oleh konflik
Macam-macam persidangan
1. Sidang pleno : sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang. Termasuk kedalam
kategori
sidang ini adalah; Sidang pendahuluan yang biasanya untuk menetapkan jadual, tata tertib
dan
pemilihan presidium sidang.
Sidang pleno, biasanya di tengah persidangan untuk mengesahkan laporan
pertanggungjawabanyang dipimpin oleh presidium sidang.
2. Sidang paripurna, biasanya berisi tentang pengesahan hasil-hasil sidang.
3. Sidang komisi adalah sidang yang diikuti oleh leserta terbatas (anggota komisi), sidang ini
diadakan untuk pematangan materi sebelum diplenokan, dipimpin oleh pimpinan komisi.
4. Sidang sub komisi, sidang ini lebih terbatas dalm sidang komisi guna mematangkan materi
lanjut.

Macam-macam sidang dilihat dari jabatan peserta dalam sebuah organisasi;


• Sidang Presidium
• Sidang BPH ( Badan Pengurus Harian )
• Sidang Badan Koordinasi.

Macam-macam Rapat
Rapat kerja (Raker), Munas, Muktamar, Mubes, Musda dan lain sebagainya.

Unsur-unsur persidangan
1. Tempat atau ruang sidang
2. Waktu dan acara sidang
3. Peserta sidang
4. Perlengkapan sidang
5. Tata tertib sidang
6. Pimpinan dan sekretaris

Istilah-istilah dalam persidangan


• Skorsing adalah penundaan acara sidang untuk sementara waktu atau dalam waktu tertentu
pada waktu sidang berlangsung
• Lobbying adalah penentuan jalan tengah atas konflik dengan skorsing waktu untuk
menyatukan pandangan melalui obrolan antara dua pihak atau lebih yang bersebrangan secara
informal.
• Interupsi adalah memotong pembicaraan, ditempuh dengan menggunakan kata “interupsi”
yang pada hakekatnya meminta kesepakatan untuk berbicara.

Macam-macam interupsi
• Interupsi point of order : meminta kesempatan untuk bicara atau dipergunakan untuk
memotong pembicaraan yang dianggap menyimpang dari masalah.
• Interupsi point of information : memberikan atau meminta penjelasan atas apa yang telah
disampaikan
• Interupsi point of clarification : meluruskan permasalahan agar penyimpangan tidak
semakin
menajam
• Interupsi point of prevelage : tidak setuju atas pemojokan, penyinggungan persoalan
pribadi.

Penggunaan palu dalam rapat


Dalam rapat, penggunaan palu sangat penting sekali, pimpinan rapat harus memahami tata
cara penggunaan palu. Karena, kesalahan penggunaan atau pengetukan palu sidang akan
mengacaukan situasi sidang.

Macam-macam penggunaan palu rapat


1 kali ketukan berarti
• Mengesahkan hasil rapat
• Pengalihan palu sidang
2 kali ketukan
• Skorsing
3 kaliketukan
• Pembukaan rapat
• Penutupan rapat
Berkali-kali sedang
• Peringatan atau meminta perhatian peserta rapat

“Sebelum sidang dimulai, biasanya sidang belum mempunyai pimpinan sidang. Untuk itu
sebagai pimpinan sidang sementara diambil alih oleh panitia pengarah (SC). Panitia pengarah
ini akan memilih pimpinan sidang atau presidium sidang untuk selanjutnya. Presidium sidang
terpilih memimpin jalannya persidangan. Pimpinan sidang terpilih dapat dipilih lebih dari
satu orang dan hendaknya dipilih lebih dari satu agar bergantian memimpin”.
TEKHNIK PERSIDANGAN DALAM ORGANISASI

Persidangan adalah istitusi formal dan legal dalam pengambilan dan penetapan suatu
keputusan/kebijakan dalam suatu organisasi. Keberadaan persidangan merupakan suatu hal
yang penting dalam suatu organisasi karena dalam persidangan itulah sesungguhnya
dibicarakan mulai dari penyusunan perencanaan jalannya roda organisasi sampai pada tkhnik
perealisasian perencanaan tersebut.

Sebagai suatu institusi formal yang penting maka persidangan harus diciptakan sebagai forum
khusus yang kondusif, mengingat forum ini merupakan forum yang sangat representatif di
organisasi dalam menentukan hasil-hasil yang berkualitas, karena keputusan yang dihasilkan
dalam suatu persidangan adalah keputusan bersama.

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya dalam berinteraksi senantiasa berbenturan dengan
berbagai kepentingan baik yang datangnya dari dalam maupun di luar dirinya, tentunya
ketiak berhadapan dengan persoalan ini maka diperlukan aturan mainnya, sehingga persoalan
tadi dapat diatasi sebagaimana mestinya.

Dalam konteks berorganisasi hal semacam itu tidak mustahil akan kita jumpai oleh karena itu
persidangan harus dalam organisasi untuk menjembatani kepentingan-kepentingan tersebut.

RUANG LINGKUP SIDANG

Ruang lingkup sidang tergantung pada tingkatan organisasi, mulai dari tingkat nasional
sampai tingkat komisariat, oleh karena itu peserta sidang juga sangat variatif sesuai dengan
ruang lingkupnya.

Tingkat nasional misalnya pada Kongres, Muktamar, Musyawarah Nasional dll. Sedangkan
pada tingkat di bawahnya seperti Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang, Rapat Tahunan
Anggota dll. Keputusan yang dihasilkan dalam suatu sidang tentu saja mengikat ke dalam
sesuai tingkatan organisasi tersebut.

KELENGKAPAN SIDANG

Dalam suatu persidangan harus ada :

1. Pimpinan Sidang

Pimpinan sidang terdiri dari ketua, sekretaris, anggota pimpinan sidang, dalam
melaksanakan tugasnya seorang pimpinan sidang hendaknya selalu berupaya untuk
dapat menjalankan persidangan secara baik dan efektif, serta dapat memastikan
jalannya persidangan secara wajar dan terkendali sehingga tidak terjadi tindakan-
tindakan peserta sidang yang dapat menghambat bahkan menggagalkan sidang.

Dalam melaksanakan tugasnya ketua sidang dapat digantikan oleh pimpinan sidang
lainnya baik dikarenakan keinginan peserta sidang maupun kehendak ketua sidang
sendiri. Ketua sidang harus dapat bekerja sama dengan sekretaris dan anggota selain
harus dapat mencermati kecendrungan yang berkembang dalam forum persidangan.

2. Peserta sidang
Peserta sidang tediri pengurus/pimpinan organisasi, anggota dan undangan. Pimpinan
dan anggota organisasi dalam persidangan mempunyai hak bicara dan hak suara
sedangkan undangan mempunyai hak bicara saja.

3. Palu sidang

Alat dari kayu yang dipukulkan pada meja untuk menandai setiap tahapan dalam
persidangan.

MACAM-MACAM SIDANG

A. SIDANG PENDAHULUAN

Sidang pendahuluan adalah sidang pembukaan yaitu untuk pertama kalinya suatu
persidangan “digelar”. Dalam sidang pendahuluan yang menjadi Presidium
sidang adalah pengurus harian dari suatu organisasi dari ketua umum tentang
musyawarah tersebut.

 Penjelasan umum dari ketua umum tentang Musyawarah tersebut

 Tata tertib sidang

 Jadwal acara

 Pemilihan Presidium Sidang

B. SIDANG KOMISI

Sidang komisi adalah suatu persidangan yang didalamnya membahas


permasalahan-permasalahan tertentu saja. Sidang komisi dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan kekhususan permasalahan yang akan dibahas, misalnya
membahas tentang Garis-garis besar Haluan Organisasi (GBHO), Program Kerja,
Rekomendasi dan lainnya.

Sidang komisi dipimpin oleh pimpinan sidang terpilih dalam komisi tersebut
sesuai dengan kesepakatan peserta sidang dan dihadiri oleh peserta sidang yang
juga telah ditetapkan kepesertaannya dalam sidang tersebut.

C. SIDANG KOMISI-KOMISI

Sidang komisi-komisi adalah suatu forum sidang di dalamnya membicarakan


tentang hasil-hasil sidang komisi dalam mengambil keputusan untuk disepakati
bersama.

Sidang komisi-komisi ini dipimpin oleh pimpinan sidang masing-masing komisi,


dan dihadiri oleh seluruh peserta komisi sidang masing-masing komisi.

D. SIDANG PLENO
Sidang Pleno adalah suatu persidangan yang dipimpin oleh presidium sidang
terpilih dan dihadiri oleh seluruh anggota organisasi. Dalam sidang pleno biasanya
dibicarakan hal-hal yang harus diketahui oleh setiap anggota sehingga sifat
pembicaraan tidak bersifat rahasi.

E. SIDANG PARIPURNA

Sidang paripurna adalah suatu sidang menyeluruh artinya bahwa dalam


persidangan tersebut yang menjadi pembicaraan dalam persidangan adalah seluruh
topik pembicaraan, dan pesertanya seluruh peserta sidang baik pimpinan, anggota,
maupun undangan.

Dalam sidang paripurna diputuskan dan ditetapkan seluruh keputusan yang telah
diputuskan di masing-masing sidang sebelumnya.

KODE ETIK DALAM PERSIDANGAN

A. KETUK PALU

Ketekan palu yang dilakukan oleh pimpinan sidang merupakan tanda tentang suatu
keputusan. Karena demikian berartinya ketukan palu dalam persidangan, maka perlu
diatur tata cara pengetukan palu agar tidak terjadi kesalahan dalam teknis
pelaksanaannya.

Macam-macam Ketukan Palu

1. Ketukan 1 (satu) kali dilakukan untuk :

a. Memutuskan permasalahan per point, per pasal, ataupun per bab;

b. Memberikan palu sidang pada pimpinan sidang lainnya;

c. Menerima palu sidang dari pimpinan sidang lainnya;

d. Menskors sidang selama 1 x 15 menit (atau sesuai kesepakatan peserta)

e. Mencabut skorsing sidang

2. Ketukan 2 (dua) kali dilakukan untuk :

a. Menskors sidang selama 2 x 15 menit (atau sesuai dengan kesepakatan


peserta)

3. Ketukan 3 (tiga) kali dilakukan untuk :

a. Membuka sidang

b. Menutup sidang

c. Mengesahkan seluruh hasil keputusan dalam persidangan


B. ETIKA BERBICARA

Dalam berbicara di forum sidang, seorang peserta harus meminta izin berbicara
kepada pimpinan sidang, peserta sidang juga dapat memotong pembicaraan
(Interuption) yang sedang berlangsung apabila pembicaraan yang berkembang dinilai
tidak menyelesaikan persoalan, tidak jelas bahkan terkesan bertele-tele dan
sebagainya.

Dalam memotong pembicaraan peserta sidang hendaknya memberi kode/tanda


dengan mengacungkan tangan seraya mengucapkan :

1. Interuption point of clear

Hal ini dinyatakan apabila peserta sidang menghendaki/memberikan penjelasan


tentang materi pembicaraan yang berkembang

2. Interuption point of order

Hal ini dilakukan apabila peserta sidang merasa perlu memberikan usulan dalam
membantu penyelsaian masalah yang berkembang sehingga tercipta keteraturan
dalam sidang.

3. Interuption point of information

Hal ini dilakukan apabila peserta sidang merasa perlu memberikan informasi
tambahan dalam rangka menyempurnakan data dari suatu permasalahan.

4. Interuption point of personal privelege

Hal ini dilakukan untuk mengalihkan pembicaraan sudah mengarah pada


pendiskreditan (Penghinaan) terhadap pribadi seseorang maupun golongan.

Dalam menyikapi interuption yang dilakukan oleh peserta sidang, pimpinan sidang harus
dapat melihat dan menetukan interuption mana yang harus didahulukan, agar persoalan yang
sedang berkembang dapat segera diselesaikan.

SURAT KEPUTUSAN

Dalam setiap mengakhiri persidangan pimpinan sidang harus membacakan surat keputusan
yang berisikan tantang pengesahan hasil-hasil sidang yang berhasil dimufakati.

Surat keputusan ini harus ditandatangani oleh ketiga pimpinan sidang lengkap dengan tanggal
dan tempat penetapan.

Anda mungkin juga menyukai