Anda di halaman 1dari 24

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


Jalan KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tanggerang Selatan, 082298690794 Indonesia.

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Nomor : 03 Tahun 2019
Tentang
PEMILIHAN UMUM RAYA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam


pemerintahan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang demokratis,
pemilihan umum raya UMJ, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
serta Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dilaksanakan secara
langsung oleh mahasiswa sebagai sarana perwujudan kedaulatan
mahasiswa untuk menghasilkan wakil mahasiswa dan pemerintahan
mahasiswa yang demokratis berdasarkan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Peraturan yang
berlaku di UMJ
b. Bahwa Pemilihan Umum Raya mahasiswa UMJ Presiden dan
Wakil Presiden Mahasiswa serta Anggota Dewan Perwakilan
Mahasiswa diselenggarakan secara demokratis dan beradab dengan
partisipasi mahasiswa seluas-luasnya yang dilaksanakan berdasarkan
asas langsung, umum, bebas, jujur, dan adil;
c. Bahwa diperlukan pengaturan pemilihan umum mahasiswa sebagai
perwujudan kedaulatan mahasiswa yang demokratis dan berintegritas
demi menjamin konsistensi dan kepastian hukum serta pemilihan umum
mahasiswa yang efektif dan efisien;
d. Bahwa peraturan DPM UMJ nomor 3 tahun 2018 mengenai perubahan
yang selanjutnya diatur dalam peraturan DPM UMJ nomor 3 tentang
Pemilihan Umum Raya dan KPU Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa serta Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa universitas
muhammadiyah jakarta.
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d
diatas perlu ditetapkan Peraturan tentang Pemilihan Umum Raya dan
KPU] Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa.
Mengingat : a. Keputusan mentri pendidikan kebudayaan Republik Indonesia Nomor
155/U/1998 Tentang pedoman umum lembaga kemahasiswaan di
perguruan tinggi;
b. Peraturan pimpinan pusat Muhammadiyah nomor: 01/PRN/I.0/B/2012
tentang majelis pendidikan tinggi;
c. Pedoman pimpinan pusat muhammadiyah nomor: 02/PED/I.0/B/2012
tentang perguruan tinggi muhammadiyah;
d. Statuta Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2015;
e. Peraturan rektor nomor 65 tahun 2014 tentang pedoman umun lembaga
kemahasiswaan universitas muhammadiyah jakarta;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA Nomor 03 Tahun 2019 TENTANG
PEMILIHAN UMUM RAYA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
BAB I
Ketentuan Umum
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas adalah Universitas Muhammadiyah Jakarta yang selanjutnya disingkat
UMJ.
2. Rektor adalah Pimpinan UMJ.
3. Mahasiswa adalah mahasiswa UMJ yang terdaftar sesuai dengan peraturan yang
berlaku di UMJ.
4. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat MPM adalah
lembaga normatif tertinggi permusyawaratan / perwakilan mahasiswa di UMJ.
5. Dewan Perwakilan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat DPM adalah lembaga
legislatif kemahasiswaan ditingkat Universitas yang merupakan lembaga perwakilan
mahasiswa di UMJ.
6. Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BEM adalah lembaga
eksekutif kemahasiswaan ditingkat Universitas yang merupakan badan pelaksana
kegiatan kemahasiswaan tingkat Universitas di UMJ.
7. Presiden Mahasiswa yang selanjutnya disingkat Presma adalah jabatan lembaga
kemahasiswaan BEM tertinggi di UMJ.
8. Wakil Presiden Mahasiswa yang selanjutnya disingkat Wapresma adalah jabatan
lembaga kemahasiswaan BEM tertinggi kedua setelah Presiden Mahasiswa.
9. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disingkat DPMF adalah
lembaga legislatif kemahasiswaan ditingkat Fakultas yang merupakan lembaga
perwakilan mahasiswa fakultas di UMJ.
10. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disingkat BEMF adalah
lembaga eksekutif kemahasiswaan ditingkat fakultas yang merupakan badan
pelaksana kegiatan kemahasiswaan tingkat fakultas di UMJ.
11. Gubernur Mahasiswa yang selanjutnya disingkat Gubma adalah jabatan lembaga
kemahasiswaan BEMF tertinggi di fakultas.
12. Wakil Gubernur Mahasiswa yang selanjutnya disingkat Wagubma adalah jabatan
lembaga kemahasiswaan BEMF tertinggi kedua setelah Gubernur Mahasiswa.
13. Himpunan Mahasiswa Program Studi yang selanjutnya disingkat HMPS adalah
lembaga kemahasiswaan program studi fakultas yang menghimpun mahasiswa
program studi fakultas dan merupakan badan pelaksana kegiatan kemahasiswaan
dibidang pengembangan kemampuan keilmuan, penalaran dan profesi program studi
fakultas di UMJ.
14. Lembaga Semi Otonom adalah lembaga yang mewadahi mahasiswa masing-masing
fakultas dalam satu jenis kegiatan tertentu dibidang pengembangan kreatifitas dan
minat bakat mahasiswa fakultas di UMJ.
15. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU adalah lembaga non struktural
yang berfungsi sebagai penyelenggara pemilihan umum yang berada di tingkat
universitas.
16. Komisi Pemilihan Umum Fakultas, selanjutnya disingkat KPUF, adalah lembaga non
struktural yang berfungsi sebagai penyelenggara pemilihan umum yang berada di
tingkat fakultas.
17. Tempat Pemungutan Suara, yang selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat
dilaksanakannya pemungutan suara.
18. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, yang selanjutnya disingkat KPPS
adalah orang-orang yang bertugas untuk melakukan pemungutan suara di TPS.
19. Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya UMJ, yang selanjutnya disebut Bawaslu
Pemilihan Umum Raya UMJ, adalah badan yang bertugas mengawasi
penyelenggaraan Pemilihan umum Raya Universitas Muhammadiyah Jakarta
diseluruh wilayah kampus UMJ.
20. Pemilihan Umum raya adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang dilaksanakan setiap 1 (satu)
tahun sekali.
21. Pemilihan Umum Raya UMJ adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,rahasia, jujur, dan adil dalam UMJ
berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
22. Pemilihan umum Raya Presiden Mahasiswa, Wakil Presiden Mahasiswa, serta DPM
UMJ adalah Pemilihan Umum Raya UMJ untuk memilih Presiden Mahasiwa dan
Wakil Presiden Mahasiwa, serta DPM UMJ dalam UMJ.
23. Calon independen peserta Pemilihan Umum Raya adalah perseorangan yang telah
memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilihan Umum Raya UMJ.
24. Kampanye Pemilihan Umum Raya UMJ adalah kegiatan peserta Pemilihan Umum
Raya untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program
peserta Pemilihan Umum Raya UMJ.
25. Bilangan Pembagi Pemilihan bagi kursi DPM UMJ, yang selanjutnya disingkat BPP,
adalah bilangan yang diperoleh dari pembagian jumlah suara sah diseluruh TPS
dengan jumlah kursi yang tersedia untuk menentukan jumlah perolehan kursi yang
tersedia disetiap fakultas
26. Pemilih adalah setiap mahasiswa universitas muhammadiyah Jakarta yang memenuhi
syarat sebagai pemilih.
27. Pemberian hak suara adalah hak setiap mahasiswa UMJ yang memenuhi syarat
sebagai pemilih.
28. Pemilihan umum dilaksanakan dengan menggunakan sistem proporsional berdasarkan
stelsel daftar.
BAB II
Asas, Prinsip, dan Tujuan
Pasal 2
Pemilu mahasiswa UMJ dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan bertanggungjawab;

Pasal 3
Dalam menyelenggarakan pemilu, penyelenggaraan pemilu harus melaksanakan Pemilu
berdasarkan pada asas sebagaimana dimakud dalam Pasal 2 dan penyelenggaraannya harus
memenuhi prinsip:
a. Mandiri
b. Jujur;
c. Adil
d. Berkepastian hukum;
e. Tertib;
f. Terbuka;
g. Proporsional;
h. Profesional;
i. Akuntabel;
j. Efektif; dan
k. Efisien.
Pasal 4
Pengaturan Penyelenggaraan Pemilu bertujuan untuk :
a. Memperkuat sistem lembaga kemahasiswaan yang demokratis;
b. Mewujudkan Pemilu yang adil dan berintegritas;
c. Menjamin konsistensi pengaturan sistem Pemilu di UMJ;
d. Memberikan kepastian hukum dan mencegah duplikasi dalam pengaturan Pemilu; dan
e. Mewujudkan Pemilu yang efektif dan efisien.

BAB III
KPU
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
1) Wilayah kerja KPU UMJ meliputi seluruh fakultas di Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
2) KPU UMJ menjalankan tugas secara berkesinambungan.
3) Dalam menyelenggarakan PEMIRA, KPU UMJ bebas dari pengaruh pihak manapun
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya.
Bagian Kedua
Susunan, Kedudukan, dan Keanggotaan
Pasal 6
KPU Terdiri dari :
a. Ketua KPU
b. Sekretaris KPU
c. Bendahara KPU
d. Komisi:
a. Komisi Legislasi
b. Komisi Sosialisasi
c. Komisi Logistik
Pasal 7
1) KPU UMJ berkedudukan di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
2) KPUF berkedudukan di Fakultas Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pasal 8
1) KPU UMJ dibentuk oleh DPM UMJ;
2) KPUF dibentuk oleh DPMF

Pasal 9
1) KPU UMJ berjumlah 20 (dua puluh) orang.
2) KPUF berjumlah 15 (lima belas) orang;
3) Keanggotaan KPU UMJ ditetapkan dengan Surat keputusan DPM UMJ.
4) Keanggotaan KPUF ditetapkan dengan Surat keputusan DPMF.
5) Ketua KPU dipilih dari dan oleh anggota KPU.
6) Setiap anggota KPU mempunyai hak suara yang sama.
7) Masa keanggotaan KPU terhitung sejak pengucapan sumpah atau janji sampai
dilantiknya anggota DPM UMJ, Presma dan/atau Wapresma, anggota DPMF, Gubma
dan/atau wagubma.
8) Dalam penyelenggaraan pemilu, KPU dapat mengeluarkan Peraturan KPU tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pemilu untuk mensukseskan penyelenggaraan Pemilu.
9) KPU UMJ bertanggung jawab kepada DPM UMJ.
10) KPUF bertanggung jawab kepada DPMF

Pasal 10
1) Ketua KPU mempunyai tugas:
a. Memimpin rapat pleno dan seluruh kegiatan KPU;
b. Bertindak untuk dan atas nama KPU;
c. Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan KPU;
d. Menandatangani seluruh peraturan dan keputusan KPU;
2) Dalam melaksanakan tugasnya, ketua KPU bertanggungjawab kepada rapat pleno

Bagian ketiga
Tugas, wewenang, dan Kewajiban KPU
Pasal 11
KPU UMJ Bertugas :
a. Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal;
b. Menyusun tata kerja KPU UMJ;
c. Menyusun Peraturan KPU UMJ untuk setiap tahapan Pemilu;
d. Mensosialisasikan Peraturan KPU UMJ;
e. Mensosialisasikan Penyelenggaraan Pemilu, dan/atau yang berkaitan dengan
wewenang dan tugas KPU UMJ kepada mahasiswa UMJ ;
f. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, mengendalikan dan memantau semua
tahapan Pemilu;
g. Mendata daftar Pemilih sesuai dengan jumlah mahasiswa aktif di UMJ;
h. Memutakhirkan data Pemilih berdasarkan dengan jumlah mahasiswa aktif di
UMJ;
i. Membuat berita acara hasil penghitungan suara;
j. Mengumumkan calon anggota DPM, calon anggota DPMF, dan Pasangan
Calon terpilih serta membuat berita acaranya;
k. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu; dan
l. Melaksanakan tugas lain dalam Penyejlenggaraan Pemilu sesuai dengan
peraturan yang berlaku di lingkungan UMJ.

Pasal 12
KPU UMJ Berwenang :
a. Menetapkan tata kerja KPU UMJ;
b. Menetapkan peraturan KPU UMJ untuk setiap tahapan Pemilu;
c. Menetapkan Peserta Pemilu;
d. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat
universitas berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di setiap fakultas
untuk pemilu Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dengan
membuat berita acara penghitungan suara;
e. Menerbitkan keputusan KPU UMJ untuk mengesahkan hasil Pemilu dan
mengumumkannya;
f. Menetapkan kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perelengkapan;
g. Membentuk panitia pelaksana fakultas untuk pemungutan suara Presiden
Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa di masing-masing fakultas;
h. Menetapkan anggaran dana untuk kampanye Pemilu; dan
i. Melaksanakan wewenang lain dalam Penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan
ketentuan Peraturan ini.
Pasal 13
KPU UMJ Berkewajiban :
a. Melaksanakan semua tahapan Penyelenggaraan Pemilu secara tepat waktu;
b. Memperlakukan Peserta Pemilu secara adil dan setara;
c. Menyampaikan semua informasi Penyelenggaraan Pemilu kepada mahasiswa
UMJ;
d. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran kepada DPM;
e. Menjaga barang inventaris KPU UMJ;
f. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan Penyelenggaraan Pemilu
kepada DPM dan Bawaslu;
g. Membuat berita acara pada setiap hasil rapat pleno KPU UMJ yang
ditandatangani oleh Ketua KPU UMJ;
h. Melaksanakan putusan Bawaslu mengenai sanksi atas pelanggaran dan
sengketa proses Pemilu;
i. Menyediakan data hasil Pemilu secara umum di UMJ;
j. Melakukan pemutakhiran dan memelihara data pemilih secara berkelanjutan
dengan memperhatikan data mahasiswa aktif di UMJ; dan
k. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di
lingkungan UMJ.
Bagian keempat
KPUF
Pasal 14
KPUF Bertugas :
a. Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal
b. Menyusun tata kerja KPUF;
c. Menyusun Peraturan KPUF untuk setiap tahapan Pemilu di fakultas masing-
masing;
d. Mensosialisasikan Peraturan KPUF;
e. Mensosialisasikan Penyelenggaraan Pemilu, dan/atau yang berkaitan dengan
wewenang dan tugas KPUF kepada mahasiswa di fakultas masing-masing;
f. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, mengendalikan dan memantau semua
tahapan Pemilu;
g. Mendata daftar Pemilih sesuai dengan jumlah mahasiswa aktif di fakultas
masing-masing;
h. Memutakhirkan data Pemilih berdasarkan dengan jumlah mahasiswa aktif di
fakultas masing-masing;
i. Membuat berita acara hasil penghitungan suara;
j. Mengumumkan calon anggota DPMF, dan Pasangan Calon terpilih serta
membuat berita acaranya;
k. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu; dan
l. Melaksanakan tugas lain dalam Penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan
peraturan yang berlaku di lingkungan UMJ.
Pasal 15
KPUF berwenang :
a. Menetapkan tata kerja KPUF;
b. Menetapkan peraturan KPUF untuk setiap tahapan Pemilu;
c. Menetapkan Peserta Pemilu; 9
d. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di
fakultas masingmasing;
e. Menerbitkan keputusan KPUF untuk mengesahkan hasil Pemilu dan
mengumumkannya;
f. Menetapkan kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perelengkapan;
g. Menetapkan anggaran dana untuk kampanye Pemilu; dan
h. Melaksanakan wewenang lain dalam Penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan
ketentuan Peraturan yang berlaku.

Pasal 16
KPUF Berkewajiban :
a. Melaksanakan semua tahapan Penyelenggaraan Pemilu secara tepat waktu;
b. Memperlakukan Peserta Pemilu secara adil dan setara; 10
c. Menyampaikan semua informasi Penyelenggaraan Pemilu kepada mahasiswa
di fakultas masing-masing;
d. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran kepada DPMF;
e. Menjaga barang inventaris KPU;
f. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan Penyelenggaraan Pemilu
kepada DPMF dan Bawaslu Fakultas;
g. Membuat berita acara pada setiap hasil rapat pleno KPUF yang ditandatangani
oleh Ketua KPUF;
h. Melaksanakan putusan Bawaslu mengenai sanksi atas pelanggaran dan
sengketa proses Pemilu;
i. Menyediakan data hasil Pemilu secara umum di fakultas masing-masing;
j. Melakukan pemutakhiran dan memelihara data pemilih secara berkelanjutan
dengan memperhatikan data mahasiswa aktif di fakultas masing-masing; dan
k. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di
lingkungan UMJ.
Bagian kelima
Persyaratan Anggota KPU UMJ
Pasal 14
Syarat menjadi anggota KPU UMJ adalah:
a. Mahasiswa aktif UMJ;
b. Anggota KPU Universitas minimal memiliki IPK 2,80.
c. Sebelum menjadi anggota KPU, calon anggota harus mendaftarakan dirinya
kepada DPM UMJ;
d. Bersedia bekerja penuh waktu yang dibuktikan dengan surat pernyataan
e. Setelah melalui seleksi administratif, calon anggota kemudian melalui tes
kesiapan dan kemantapan yang dilaksanakan oleh DPM dalam Rapat Pleno.
f. Setelah melalui seleksi administratif dan tes kesiapan dan kemantapan, nama-
nama yang lolos ditetapakan oleh DPM dan di umumkan kepada mahasiswa
UMJ.

Pasal 15
Syarat menjadi anggota KPUF adalah :
a. Mahasiswa aktif UMJ.
b. Anggota KPU Fakultas minimal memiliki IPK 2,75.
c. Sebelum menjadi anggota KPUF, calon anggota harus mendaftarkan dirinya
kepada DPMF.
d. Bersedia bekerja penuh waktu yang dibuktikan dengan surat pernyataan.
e. Setelah melalui seleksi administratif, calon anggota kemudian melalui tes
kesiapan dan kemantapan yang dilaksanakan oleh DPMF dalam satu Rapat
Pleno.
f. Setelah melalui seleksi administratif dan tes kesiapan dan kemantapan, nama-
nama yang lolos ditetapakan oleh DPMF dan di umumkan kepada mahasiswa.

Pasal 16
KPPS
1) KPPS dibentuk untuk menyelenggarakan pemungutan suara di setiap fakultas untuk
membantu penyelenggaraan KPU.
2) KPPS berkedudukan dibawah koordinasi KPU.
3) KPPS dibubarkan paling lambat 2 (dua) minggu setelah pemungutan suara.

Pasal 17
1) Jumlah anggota KPPS ditetapkan oleh keputusan KPU.
2) Anggota KPPS diangkat dan diberhentikan oleh KPU.
3) Komposisi anggota KPPS memperhatikan keterwakilan dari setiap fakultas untuk
menyelenggarakan pemungutan suara di setiap fakultas.

Pasal 18
KPPS bertugas :
1) Mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS setiap fakultas
2) Melaksanakan semua tahapan pemungutan suara di TPS setiap fakultas;
3) Menerima dan menyampaikan daftar pemilih kepada KPU;
4) Melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil suara Pemilu di fakultas;
5) Membuat berita acara pemungutan dan penghitungan suara di TPS setiap fakultas; dan
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Pasal 19
KPPS berwenang :
1) Memberikan saran kepada KPU terkait pemungutan suara di TPS setiap fakultas;
2) Mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS setiap fakultas; dan
3) Melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU.
BAB IV
Pengawas Pemilu
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 20
1) Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu dilakukan oleh Bawaslu.
2) Bawaslu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Bawaslu; dan
b. Bawaslu Fakultas.
3) Bawaslu dan Bawaslu Fakultas bersifat khusus atau istimewa.
4) Bawaslu dibentuk oleh DPM, dan Bawaslu Fakultas dibentuk oleh DPMF.
5) Bawaslu bersifat tetap.
Bagian Kedua
Susunan, Kedudukan dan Keanggotaan
Pasal 21
1) Bawaslu berkedudukan di Universitas.
2) Bawaslu fakultas berkedudukan di Fakultas.

Pasal 22
1) Bawaslu terdiri dari unsur perwakilan setiap mahasiswa fakultas yang diusung oleh
DPMF yang memiliki tugas Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu.
2) Jumlah anggota :
a. Bawaslu sebanyak 10 (sepuluh) orang yang terdiri dari masing-masing
perwakilan tiap fakultas; dan
b. Bawaslu fakultas disesuaikan dengan kerangka representasi mahasiswa
fakultas yang terdiri dari unsur kelembagaan HMPS dan LSO atau sejenisnya.
3) Ketua Bawaslu dipilih dari dan oleh anggota Bawaslu.
4) Ketua Bawaslu Fakultas dipilih dari dan oleh anggota Bawaslu Fakultas.
5) Setiap anggota Bawaslu dan Bawaslu Fakultas mempunyai hak suara yang sama.
Pasal 23
Bawaslu bertugas :
1) Menyusun standar tata laksana pengawasan Penyelenggaraan Pemilu untuk Pengawas
Pemilu;
2) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap :
a. Pelanggaran Pemilu; dan
b. Sengketa proses Pemilu.
3) Mengawasi persiapan Penyelenggaraan Pemilu, yang terdiri atas :
a. Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan Pemilu;
b. Perencanaan pengadaan logistik oleh KPU;
c. Sosialisasi penyelenggaraan Pemilu; dan
d. Pelaksanaan persiapan lainnya dalam Penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan
ketentuan Peraturan yang berlaku di UMJ.
4) Mengawasi pelaksanaan tahap Penyelenggaraan Pemilu, yang terdiri atas :
a. Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih tetap.
b. Penetapan Peserta Pemilu.
c. Pelaksanaan kampanye dan dana kampanye.
d. Pencalonan sampai dengan penetapan pasangan calon sesuai dengan peraturan
yang berlaku di UMJ.
e. Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya.
f. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil Pemilu di TPS.
g. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara dan hasil
penghitungan suara di TPS.
h. Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara KPU.
i. Pelaksanaan hasil penghitungan dan pemungutan suara ulang dan Pemilu
Ulang.
j. Penetapan hasil Pemilu.
5) Mencegah terjadinya praktik politik uang;
6) Mengawasi netralitas KPU;
7) Mengevaluasi pengawasan Pemilu;
8) Mengawasi pelaksanaan Peraturan KPU; dan
9) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

Pasal 24
Bawaslu Berwenang :
1) Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya
pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan yang mengatur mengenai Pemilu;
2) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran administrasi Pemilu;
3) Memeriksa, mengkaji dan memutus pelanggaran politik uang;
4) Menerima, memeriksa, memediasi dan memutus penyelesaian sengketa proses
Pemilu; dan e. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku di UMJ.
Pasal 25
Bawaslu berkewajiban :
1) Bersikap adil dalam menjalankan wewenang dan tugas;
2) Menyampaikan laporan hasil dari setiap pengawasan kepada DPM sesuai dengan
tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan;
3) Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan yang
dilakukan oleh KPU; dan
4) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku di
UMJ.

Pasal 26
Bawaslu Fakultas bertugas :
1) Menyusun standar tata laksana pengawasan Penyelenggaraan Pemilu untuk Pengawas
Pemilu Fakultas;
2) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap :
a. Pelanggaran Pemilu; dan
b. Sengketa proses Pemilu.
3) Mengawasi persiapan Penyelenggaraan Pemilu, yang terdiri atas :
a. Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan Pemilu;
b. Perencanaan pengadaan logistik oleh KPUF;
c. Sosialisasi penyelenggaraan Pemilu; dan
d. Pelaksanaan persiapan lainnya dalam Penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan
ketentuan Peraturan yang berlaku di UMJ.
4) Mengawasi pelaksanaan tahap Penyelenggaraan Pemilu, yang terdiri atas :
a. Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih tetap;
b. Penetapan Peserta Pemilu;
c. Pelaksanaan kampanye dan dana kampanye;
d. Pencalonan sampai dengan penetapan calon dan pasangan calon sesuai dengan
peraturan yang berlaku di UMJ;
e. Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;
f. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil Pemilu di TPS;
g. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara dan hasil
penghitungan suara di TPS;
h. Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara KPUF;
i. Pelaksanaan hasil penghitungan dan pemungutan suara ulang dan Pemilu
ulang; dan
j. Penetapan hasil Pemilu.
5) Mencegah terjadinya praktik politik uang;
6) Mengawasi netralitas KPUF;
7) Mengevaluasi pengawasan Pemilu
8) Mengawasi pelaksanaan Peraturan KPU; dan
9) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Pasal 27
Bawaslu Fakultas Berwenang :
1) Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya
2) pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan yang mengatur mengenai Pemilu;
3) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran administrasi Pemilu;
4) Memeriksa, mengkaji dan memutus pelanggaran politik uang;
5) Menerima, memeriksa, memediasi dan memutus penyelesaian sengketa proses
Pemilu; dan
6) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku di
UMJ.

Pasal 28
Bawaslu Fakultas berkewajiban :
1) Bersikap adil dalam menjalankan wewenang dan tugas;
2) Menyampaikan laporan hasil dari setiap pengawasan kepada DPMF sesuai dengan
tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan;
3) Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan yang
dilakukan oleh KPUF; dan
4) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku di
UMJ.
BAB V
Pemilihan Anggota DPM UMJ,
Pasangan Calon Presma dan Wapresma UMJ
Bagian Kesatu
Pemilihan Anggota DPM
Pasal 29
1) Pemilihan anggota DPM UMJ diselenggarakan difakultas masing-masing tempat
calon berasal.
2) Jumlah kursi anggota DPM UMJ 3(tiga) untuk setiap fakultas.
3) Setiap fakultas diwajibkan mengirim minimal 1 (satu) calon anggota DPM UMJ

Pasal 30
1) Pemilihan anggota DPM UMJ di lakukan melalui mekanisme pemilihan secara
langsung, apabila calon anggota DPM UMJ melebihi kursi yang tersedia.
2) Apabila calon anggota DPM UMJ sesuai dengan kursi yang tersedia maka tidak perlu
dilakukan secara lagsung.
Pasal 31
Calon anggota DPM UMJ mendaftarkan diri ke KPU UMJ

Pasal 32
Syarat Calon Anggota DPM :
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Tercatat masih menjadi mahasiswa aktif S1 UMJ Reguler;
3) Mampu secara jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas sebagai anggota DPM;
4) Harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00;
5) Minimal semester 6;
6) Telah mengikuti LDKM atau dengan nama lain di tingkat fakultas;
7) Telah mengikuti Training Legislatif untuk syarat calon pimpinan DPM UMJ;
Bagian Kedua
Pemilihan Pasangan Calon Presma dan Wapresma BEM UMJ
Pasal 33
1) Pemilihan Pasangan Calon Presma dan Wapresma BEM UMJ dilaksanakan setiap 1
(satu) tahun sekali.
2) Pemilihan Pasangan Calon Presma dan Wapresma BEM UMJ dilaksanakan oleh
KPU.
3) Pemilihan Pasangan Calon Presma dan Wapresma BEM dilaksanakan secara
bersamaan dengan pemilihan anggota DPM UMJ
4) Pasangan Calon Presma dan Wapresma BEM yang memperoleh suara terbanyak dari
jumlah total suara pemilih yang sah, ditetapkan sebagai Paslon Presma dan Wapresma
BEM UMJ terpilih oleh KPU.
5) Penetapan calon terpilih paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa
jabatan Presma dan Wapresma BEM UMJ
6) Presma dan Wapresma BEM memegang jabatan selama 1 (satu) tahun periode
kepengurusan dan sesudahnya tidak dapat mencalonkan kembali.
7) Untuk bakal calon Presma dan/atau Wapresma BEM UMJ harus dapat persetujuan
dari 3 (tiga) BEMF.
8) Untuk bakal calon Presma dan/atau Wapresma BEM UMJ dapat mencalonkan diri
secara independen melalui dukungan dari mahasiswa.
9) Dukungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) wajib dibuktikan dengan
pengumpulan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) pada saat bakal calon Presma dan/atau
Wapresma BEM UMJ independen mendaftarkan diri.
10) Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang dikumpulkan oleh bakal calon Presma dan/atau
Wapresma BEM UMJ independen tidak boleh bersifat ganda.
11) Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang dikumpulkan oleh bakal calon Presma dan/atau
Wapresma BEM UMJ persentase 10 persen dari setiap fakultas
12) Jumlah dukungan sebagaimana dimaksud ayat (9) diatur dalam peraturan KPU UMJ.
Pasal 34
Syarat Paslon Presma dan Wapresma BEM :
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Tercatat masih menjadi mahasiswa aktif S1 UMJ Reguler;
3) Mampu secara jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas sebagai Paslon Presma
dan Wapresma BEM;
4) Harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00;
5) Minimal semester 6;
6) Telah mengikuti LDKM atau dengan nama lain di Tingkat Fakultas untuk presma dan
wapresma.
7) Telah mengikuti LDKM atau dengan nama lain di Tingkat Fakultas dan PKMP
Universitas untuk Presma;
BAB VI
Pemilihan Anggota DPMF dan Pasangan Calon
Gubma dan Wagubma BEMF
Bagian Kesatu
Pemilihan Anggota DPMF
Pasal 35
1) Pemilihan anggota DPMF diselenggarakan di fakultas masing-masing.
2) Jumlah kursi anggota DPMF 3(tiga) untuk setiap HMJ/LSO.
3) Setiap HMJ/LSO diwajibkan mengirim minimal 1 (satu) calon anggota DPMF.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai keanggotaan DPMF diatur oleh peraturan DPMF.
Pasal 36
Syarat Calon Anggota DPMF :
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Tercatat masih menjadi mahasiswa aktif S1 UMJ Reguler;
3) Mampu secara jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas sebagai anggota DPM;
4) Harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2.75;
5) Minimal semester 4;
6) Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan di tingkat HMPS dan/atau LSO;
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat calon anggota DPMF diatur oleh peraturan
DPMF.
Bagian Kedua
Pasal 37
1) Pemilihan Pasangan Calon Gubma dan Wagubma BEMF dilaksanakan setiap 1 (satu)
tahun sekali.
2) Pemilihan Pasangan Calon Gubma dan Wagubma BEMF dilaksanakan oleh KPU.
3) Pemilihan Pasangan Calon Gubma dan Wagubma BEMF dilaksanakan secara
bersamaan dengan pemilihan anggota DPMF.
4) Pasangan Calon Gubma dan Wagubma BEMF yang memperoleh suara terbanyak dari
jumlah total suara pemilih yang sah, ditetapkan sebagai Pasangan Gubma dan
Wagubma BEMF terpilih oleh KPU.
5) Penetapan calon terpilih paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa
jabatan Gubma dan Wagubma BEMF.
6) Gubma dan Wagubma BEMF memegang jabatan selama 1 (satu) tahun periode
kepengurusan dan sesudahnya tidak dapat mencalonkan kembali.
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan Gubma dan Wagubma BEMF diatur oleh
peraturan DPMF.
Pasal 38
Syarat Gubma dan Waguma BEMF:
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Tercatat masih menjadi mahasiswa aktif S1 UMJ Reguler.
3) Mampu secara jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas sebagai Gubma dan
Wagubma BEM.
4) Harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2.75.
5) Minimal semester 4.
6) Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan di tingkat HMPS dan/atau LSO dan LDKM
atau dengan nama lain di tingkat fakultas;
7) Pernah aktif dan menjadi pengurus di salah satu lembaga kemahasiswaan di
lingkungan fakultas minimal 1 (satu) tahun.
8) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat paslon Gubma dan Wagubma BEMF diatur
oleh peraturan DPMF.

BAB VII
Pendaftaran Pemilih
Pasal 39
1) Pemberian suara merupakan hak mahasiswa yang berhak memilih.
2) Pendaftaran pemilih di tempat yang ditentukan, dilakukan secara aktif oleh pemilih
dengan menunjukan Kartu Tanda Mahasiwa (KTM) UMJ.
3) Penentuan jadwal waktu dimulai dan berakhirnya pendaftaran pemilih ditentukan oleh
KPU.

Pasal 40
1) Pendaftaran pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dilakukan dengan
mencatat data pemilih dalam Daftar Pemilih.
2) Format Daftar Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh KPU.

Pasal 41
1) Pemilih yang namanya telah dicatat dalam Daftar Pemilih sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 40, segera diberi bukti pendaftaran.
2) Format bukti pendaftaran ditetapkan oleh KPU.
3) Untuk dapat menggunakan hak pilih, mahasiswa harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa / ingatannya;
b. Tidak sedang menjalani sanksi apapun, skorsing atau dalam masa cuti; dan
c. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pimpinan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

BAB VIII
Bagian Kesatu
Anggaran KPU UMJ
Pasal 42
1) Anggaran belanja KPU UMJ dan Bawaslu bersumber dari anggaran
kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
2) Anggaran belanja KPU UMJ dan Bawaslu UMJ sebagaimana dimaksud ayat (1)
terdiri dari:
a. MPM UMJ : 30%
b. DPM UMJ : 30%
c. BEM UMJ : 40%
3) Pendanaan penyelenggaraan dan pengawasan pemilihan anggota DPM UMJ serta
pemilihan Presma dan Wapresma BEM UMJ wajib dianggarkan oleh tiga lembaga
Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
4) Sekretaris KPU UMJ mengkoordinasikan pendanaan penyelenggaraan PEMIRA
UMJ sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilaksanakan oleh KPU UMJ dan
KPPS.
5) Sekretaris Bawaslu UMJ mengkoordinasikan pendanaan pengawasan PEMIRA UMJ
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilaksanakan oleh Bawaslu UMJ.
Bagian Kedua
Pasal 43
1) Anggaran belanja KPUF dan Bawaslu Fakultas bersumber dari anggaran
kemahasiswaan Fakultas.
2) Anggaran belanja KPUF dan Bawaslu Fakultas sebagaimana dimaksud ayat (1)
terdiri dari :
a. BEMF dan
b. DPMF
3) Pendanaan penyelenggaraan dan pengawasan pemilihan anggota DPMF serta
pemilihan Gubma dan Wagubma BEMF wajib dianggarkan oleh dua lembaga
fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
4) Sekretaris KPUF mengkoordinasikan pendanaan penyelenggaraan PEMIRA UMJ
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dilaksanakan oleh KPU UMJ dan KPPS.
5) Sekretaris Bawaslu Fakultas mengkoordinasikan pendanaan pengawasan PEMIRA
Fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dilaksanakan oleh Bawaslu
fakultas.
6) Anggaran belanja KPUF dan Bawaslu Fakultas akan diatur lebih lanjut oleh DPMF

Pasal 44
Anggaran penyelenggaraan Pemilihan Anggota DPM UMJ, Presma dan Wapresma BEM
UMJ, Anggota DPMF, Gubma dan Wagubma BEMF sebagaimana yang dimaksud pasal
(42), dan (43) wajib dicairkan sesuai dengan tahapan penyelenggaraan Pemira UMJ.
BAB IX
Ketentuan lain
Pasal 45
1) Pemungutan suara dilaksanakan secara serentak berdasarkan waktu yang telah
ditentukan.
2) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara ditetapkan dengan keputusan KPU.
3) Tahapan penyelenggaraan Pemilu meliputi:
a. Penyusunan daftar pemilih;
b. Pendaftaran Bakal Paslon Presma dan Wapresma BEM dan/atau Anggota
DPM;
c. Penetapan Paslon Presma dan Wapresma BEM dan/atau Anggota DPM;
d. Masa kampanye;
e. Masa tenang;
f. Pemungutan dan penghitungan suara;
g. Penetapan hasil Pemilu Paslon Presma dan Wapresma BEM dan/atau
Anggota DPM.
4) Apabila pendaftar hanya paslon tunggal, maka masa pendaftaran paslon diperpanjang
sesuai dengan keputusan KPU.
5) Apabila sudah diperpanjang namun tidak ada yang mendaftar, maka paslon tunggal
ditetapkan sebagai paslon terpilih.
6) Apabila peserta pemilu ditolak karena tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud
pada Pasal 32, Pasal 34, Pasal 36 dan Pasal 38 Peraturan ini, maka penolakan
diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan-alasan yang
jelas, dan kepadanya diberi kesempatan untuk melengkapi dan/atau memperbaiki
persyaratan yang telah ditetapkan.
BAB X
Ketentuan Peralihan
Pasal 46
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Jakarta Nomor 03 Tahun 2018 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Jakarta dinyatakan dicabut serta peraturan masing-masing
lembaga legislatif kemahasiswaan di setiap Fakultas Universitas Muhammadiyah Jakarta
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan, dan harus menyesuaikan
dengan peraturan ini.
BAB XI
Penutup
Pasal 47
1) Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Peraturan ini akan diatur dengan
ketentuan tersendiri.
2) Ketentuan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila ternyata dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan Di : Cirendeu
Tanggal : 18 November 2019

Dewan Perwakilan Mahasiswa


Universitas Muhammadiyah Jakarta
Ketua

Ichbar Efendi Ritonga


2014200114

Anda mungkin juga menyukai