Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA


BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya yang selanjutnya disebut BEM UMPR.
Pasal 2
BEM UMPR didirikan pertama kali di Palangka Raya pada tanggal 21 Oktober 2004 sampai
batas waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
BEM UMPR berkedudukan di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Kota Palangka
Raya
BAB II
TUGAS, FUNGSI, DAN PRINSIP
Pasal 4
BEM UMPR merupakan organ yang bertugas menjalankan kegiatan yang bersifat lintas
fakultas untuk mewujudkan visi universitas
Pasal 5
BEM UMPR memiliki fungsi:
1. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan.
2. Pengembangan potensi jatidiri, minat, bakat, dan kegemaran, serta softskill dan jiwa
kewirausahaan mahasiswa sebagai insan akademik, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan
islam serta berguna bagi bangsa dan negara di masa depan.
3. Pengembangan dan pelatihan ketrampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan
mahasiswa.
4. Pembinaan dan pengembangan kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan
kesinambungan pembangunan nasional.
5. Memelihara dan mengembangkan ilmu, teknologi dan seni yang dilandasi oleh norma
agama, norma akademik, etika, moral dan wawasan kebangsaan.
Pasal 6
BEM UMPR diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa dengan
memberikan peranan dan keleluasaan kepada mahasiswa dalam penyelenggaraan kegiatan
kemahasiswaan berdasarkan buku pedoman kemahasiswaan tentang Statuta kelembagaan
kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya tanpa adanya intervensi dari
kelembagaan non kemahasiswaan.
BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 7
1. Kepengurusan BEM UMPR dipimpin oleh Presma dan Wapresma terpilih dari hasil
pemilu raya mahasiswa.
2. Presma dan Wapresma ditetapkan dan disahkan oleh Rektor. Struktur, tugas pokok, dan
fungsi kepengurusan BEM UMPR dibentuk oleh Presma dan Wapresma.
4. Kepengurusan BEM UMPR ditetapkan dan disahkan oleh Presma dan Wapresm
BAB IV
KEORGANISASIAN
Pasal 8
1. Organisasi BEM UMPR terdiri dari BEM-U, BEM-F dan HIMA PRODI serta UKM (Unit
Kerja Mahasiswa).
2. Struktur BEM-U memiliki hubungan garis instruksi dan koordinasi dengan BEM-F yang
menaungi setiap HIMA PRODI, sedangkan untuk garis koordinasi dengan UKM (Unit Kerja
Mahasiswa)
3. BEM-F, HIMA PRODI dan UKM didirikan dan diselenggarakan atas aspirasi mahasiswa
di tingkat Fakultas maupun Prodi yang bersifat wajib untuk mendukung pencapaian visi BEM
UMPR.
BAB V
PERMUSYAWARATAN
Pasal 9
1. Yang dimaksud dengan permusyawaratan adalah mekanisme pengambilan keputusan yang
memiliki ketetapan mengikat ke dalam dan ke luar organisasi
2. Permusyawaratan BEM meliputi musyawarah, rapat, serta bentuk pertemuan lainnya.
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 10
1. Keuangan organisasi dikelola dengan prinsip halal, transparan, akuntabel, efektif, efisien,
dan bertanggung jawab
2. Keuangan organisasi diperoleh dari kemahasiswaan rektorat, iuran anggota, sponsorship,
dan usaha-usaha lainnya yang dikelola organisasi serta sumbangan lain yang dapat
dipertanggung jawabkan asalnya.
BAB VII
PENJABARAN ANGGARAN DASAR
Pasal 11
1. Anggaran Dasar BEM UMPR adalah pedoman dasar dalam penyusunan kebijakan demi
terselenggaranya kegiatan organisasi yang profesional.
2. Penjabaran serta hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 12
1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan dalam Rapat Pleno.
2. Rencana Perubahan Anggaran Dasar diusulkan oleh pengurus dan disepakati sekurang-
kurangnya setengah +1 dari jumlah peserta yang hadir. 3. Perubahan Anggaran Dasar berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
BAB IX
ATURAN PERALIHAN
Pasal 13
Sebelum terbentuknya kepengurusan BEM UMPR yang baru berdasarkan Anggaran Dasar
ini, maka tugas-tugas kepengurusan dilaksanakan oleh pengurus yang telah demisioner.
BAB X
PENUTUP
Pasal 14
Anggaran Dasar ini ini disahkan dan ditetapkan di Rapat Pleno BEM UMPR 2022 yang
berlangsung pada tanggal 05 Januari 2022 di Palangka Raya dan dinyatakan mulai berlaku
sejak ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS
AIRLANGGA
BAB I
KEPENGURUSAN
Pasal 1
Pengurus adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangka Raya yang diterima,
disahkan, dan ditetapkan sebagai Pengurus Harian oleh Surat Keputusan (SK) Presma dan
Wapresma BEM UMPR
Pasal 2
Persyaratan kepengurusan :
1. Mahasiswa D3 dan sarjana Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
2. Tidak sedang cuti atau dikenai skorsing.
Pasal 3
1. Masa kepengurusan adalah satu periode sejak dilantik sampai diterimanya laporan
pertanggungjawaban (LPJ) akhir.
2. Status sebagai pengurus berakhir karena:
a. Telah habis masa kepengurusannya
b. Mengundurkan diri
c. Meninggal dunia
d. Diberhentikan
e. Drop out atau tidak lagi menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
3. Pengurus yang habis masanya bisa diperpanjang masa jabatannya sampai terpilih kembali
Presma dan Wapresma baru.
Pasal 4
Hak pengurus:
1. Memiliki hak bicara, hak suara, dan hak partisipasi.
2. Mengakses dan menggunakan fasilitas BEM UMPR untuk menjalankan aktivitas
kepengurusan.
Pasal 5
Kewajiban pengurus:
1. Menghormati AD/ART, kebijakan Presma dan Wapresma, keputusan musyawarah serta
keputusan lainnya yang mengikat kepengurusan
2. Menjaga nama baik lembaga dan almamater.
3. Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi Presma dan Wapresma terpilih.
BAB II
SANKSI KEPENGURUSAN
Pasal 6
1. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembelajaran yang diberikan
organisasi kepada pengurus.
2. Pengurus mendapat sanksi karena:
a. Melalaikan tugas organisasi.
b. Bertindak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan organisasi.
c. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi.
d. Melakukan tindakan kriminal atau tindakan melawan hukum lainnya e. Melanggar etik
organisasi.
3. Jenis sanksi:
a. Teguran lisan.
b. Peringatan tertulis.
c. Skorsing.
d. Pemberhentian.
e. Atau bentuk lain yang ditentukan di forum musyawarah.
4. Pengurus yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan di forum yang diadakan
oleh Presma dan Wapresma
BAB III
KEORGANISASIAN
Pasal 7
1. Organisasi inti BEM UMPR minimal terdiri dari Badan Pengurus Harian (BPH).
2. Formasi BPH sekurang-kurangnya terdiri dari Presma. Wapresma, sekretaris, dan
Bendahara
3. Dalam menjalankan aktivitasnya, BPH dibantu Pengurus Harian (PH) yang sekurang-
kurangnya mencakup urusan di bidang sumber daya manusia, bidang riset dan keilmuan,
bidang pengabdian masyarakat, bidang sosial politik, bidang perempuan, bidang komunikasi
dan informasi, dan bidang koordinasi Pendidikan Di luar Domisili (PDD) Palangka Raya
4. Formasi PH ditetapkan oleh Presma dan Wapresma sesuai dengan kebutuhan organisasi.
5. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dilantik Rektor, personalia PH sudah
harus terbentuk
6. Presma dapat diberhentikan sebelum Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) apabila tidak
dapat menjalankan tugas/nonaktif atau melanggar AD/ART.
7. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/nonaktif adalah:
a. Meninggal dunia
b. Sakit yang menyebabkan tidak bisa menjalankan tugas selama 2 (dua) bulan berturut-turut
c. Tidak hadir dalam rapat pengurus selama 3 (tiga) kali berturut-turut
8. Pemberhentian Presma dilakukan melalui mekanisme:
a. Usulan dari minimal 50% (lima puluh persen) ditambah 1 (satu) PH kepada Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM).
b. Ketetapan pemberhentian Presma oleh DPM Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
9. Usulan pemberhentian Presma harus disampaikan secara tertulis disertai dengan alasan,
bukti, dan saksi (bila dibutuhkan), dan tanda tangan pengusul bermatrai Rp. 10.000
10. Presma dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan pemberhentiannya kepada
DPM paling lambat satu mingggu sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan
11. Dalam hal pemberhentian Presma, Wapresma secara otomatis menjadi Presma berikutnya
hingga masa jabatan berakhir
12. Presma dapat mereshuffle atau merombak kepengurusan organisasi dengan
membertimbangkan hal berikut:
a. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat organisasi
b. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 2 (dua) bulan c. Partisipasi
yang bersangkutan dalam program kerja organisasi
Pasal 8
1. UKM-U (Unit Kerja Mahasiswa) adalah Lembaga yang dibentuk berdasarkan aspirasi dan
kebutuhan mahasiswa dengan berbasis minat, bakat, dan spesifikasi bidang yang sama
sebagai perpanjangan program untuk mencapai visi BEM UMPR
2. UKM-U memiliki hubungan koordinatif dengan BEM-U dalam menentukan arah
kebijakan program.
3. UKM-U dibentuk dengan syarat:
a. Merupakan pengembangan program kerja dan/atau struktur di bawah BEM-U yang telah
berjalan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut.
b. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya 40 mahasiswa.
c. Memiliki draft struktur dan AD/ART.
d. Mendapatkan persetujuan dari Rektor
4. UKM dikelola mandiri oleh anggota dan dipimpin oleh seorang Ketua
5. Ketua UKM dipilih oleh anggota UKM yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Presma
6. UKM dapat dibubarkan apabila:
a. Vakum selama 2 (dua) periode kepengurusan berturut-turut
b. Menyimpang dari AD/ART
7. Bertanggung jawab terhadap Presma
Pasal 9
1. Kementrian (Badan Eksekutif Mahasiswa) adalah organ di dalam struktur yang
dibentuk kepengurusan presma & wapresma yang memiliki fungsi spesifik untuk
menunjang pencapaian visi BEM-U.
2. Staff kementrian memiliki hubungan sub-ordinatif dan koordinatif dengan Menteri
dalam menentukan arah kebijakan program.
3. Dipimpin oleh seorang Menteri yang diangkat dan ditetapkan oleh Presma &
wapresma BEM UMPR
4. Kementrian dapat dibentuk atau dibubarkan sesuai dengan kebutuhan badan induk
BAB IV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 10
Hierarki permusyawaratan organisasi dari yang tertinggi adalah :
a. Rapat Pleno
b. Rapat BPH
c. Rapat Kabinet
Pasal 11
1. Rapat Pleno merupakan rapat yang pesertanya semua pengurus organisasi
2. Rapat Pleno diselenggarakan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan, yaitu Rapat Kerja dan Rapat Evaluasi
3. Tugas Rapat Pleno adalah :
1) Merumuskan program kerja
2) Menilai pencapaian program kerja
3) Menetapkan kebijakan organisasi dan putusan lain yang dianggap perlu
4. Tata tertib Rapat Pleno adalah :
1) . Dihadiri oleh Presma & wapresma, kementrian, staff kementrian, dan
undangan.
2) Presma & wapresma , kementrian, dan staff kementrian merupakan
peserta penuh; undangan merupakan peserta peninjau.
3) Peserta penuh memiliki hak suara, hak bicara, dan hak dipilih; peserta
peninjau memiliki hak bicara.
4) Jumlah peserta peninjau ditentukan oleh presma & wapresma
5) Pimpinan Rapat Pleno berbentuk presidium dipilih dari peserta penuh
6) Rapat Pleno dapat dinyatakan sah apabila sekurang-kurangnya dihadiri
oleh ½ dari jumlah pengurus ditambah 1 (satu)
7) Apabila ayat 4 (empat) nomor 6 tidak terpenuhi maka Rapat Pleno
diundur selama 2 x 30 menit dan setelah itu dinyatakan sah
Pasal 12
1. Rapat BPH merupakan rapat yang pesertanya BPH yang dibentuk oleh Presma dan
Wapresma
2. Rapat BPH diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan
3. Rapat BPH bertugas untuk membuat perencanaan dan evaluasi program kerja
4. Sekurang-kurangnya Rapat BPH dihadiri oleh ½ peserta ditambah 1 (satu)
Pasal 13
1. Rapat Kabinet merupakan rapat yang pesertanya Kabinet yang dibentuk oleh
Presma dan Wapresma
2. Rapat Kabinet diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan 3.
Sekurang-kurangnya Rapat Kabinet dihadiri oleh ½ peserta ditambah 1 (satu ).
BAB V
KEUANGAN
Pasal 14
1. Prinsip halal adalah setiap satuan dana yang diperoleh tidak berasal dan tidak
diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan nilai agama.
2. Prinsip transparansi adalah adanya keterbukaan tentang sumber dan besar dana yang
diperoleh serta kemana dan berapa besar dana yang dialokasikan
3. Prinsip akuntabel adalah satuan dana dapat dihitung dan dikelola secara jujur
4. Prinsip efektif adalah setiap satuan dana yang digunakan tepat guna dalam rangka
menjalankan organisasi
5. Prinsip efisien adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak melebihi
kebutuhannya.
6. Prinsip bertanggung jawab adalah setiap satuan dana yang diperoleh baik memiliki
ataupun tidak memiliki bukti fisik pencatatan dapat dipertanggung jawabkan sumber
dan keluarannya secara tertulis
7. Penarikan iuran organisasi dapat dilakukan yang besarannya ditentukan dalam
musyawarah
BAB VI
MEKANISME PENYELENGGARAAN ORGANISASI
Pasal 15
Visi, Misi, Struktur, dan Arahan Kebijakan Organisasi diatur dalam Mekanisme
Penyelenggaraan Organisasi yang disusun oleh Presma dan Wapresma terpilih
BAB VII
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 16
Atribut BEM UMPR terdiri dari:
1. Lambang BEM UMPR: berbentuk lambang Universitas Muhammadiyah Palangka
Raya yang di sekelilingnya terdapat tulisan BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA.
2. Logo BEM UMPR: berupa perisai yang bermakna sebagai garda terdepan
mempertahankan idealisme mahasiswa, dengan sisi atas berwarna biru yang
bermakna ksatria serta jiwa yang mendalam, dan sisi bawah berwarna kuning yang
bermakna agung, di tengah perisai terdapat lambang BEM UMPR.
3. Cap: berbentuk sama seperti logo BEM UNAIR berwarna biru.
4. Panji BEM UMPR: berbentuk bendera Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 17
Struktur kepengurusan organisasi berkewajiban melakukan sosialisasi Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) kepada mahasiswa.
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dan diperinci dalam AD/ART akan diatur dan diperinci dalam
ketetapan organisasi bersama DPM dan di pertanggung jawabkan kepada Wakil Rektor
3.
BAB IX
PERUBAHAN DAN PENETAPAN
Pasal 19
Perubahan dan penetapan Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui Rapat Pleno dan
harus disetujui sekurang-kurangnya 2/3 peserta penuh yang hadir.
BAB X
PENUTUP
Pasal 20
Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan di Palangka Raya, pada Rapat Pleno I, 05
Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai