Anda di halaman 1dari 39

HASIL

MUSYAWARAH PERWAKILAN MAHASISWA INSTITUT


(MPMI)

ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA

ORGANISASI KEMAHASISWAAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN AMAI GORONTALO

TAHUN 2018

1
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)ORGANISASI
KEMAHASISWAAN
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

ANGGARAN DASAR

ORGANISASI KEMAHASISWAAN IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

MUKADIMAH

Mahasiswa adalah generasi muda yang mempunyai semangat hidup tinggi, dinamis, dan
menjadi pandu perubahan bangsa dan negara. Mahasiswa adalah agen perubahan,
sekaligus sumber kekuatan moral. Oleh karena itu, diperlukan sebuah wadah berupa
organisasi kemahasiswaan yang menampung berbagai kreatifitas dan aktifitas
mahasiswa di lingkungannya.

Organisasi-organisasi kemahasiswaan di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo


merupakan kelengkapan lembaga non-struktural di IAIN Sultan Amai Gorontalo yang
diharapkan ikut mewujudkan visi dan misi IAIN Sultan Amai Gorontalo. Sistem
organisasi kemahasiswaan harus dibangun dan diletakkan dalam format yang sesuai
dengan aturan, norma, dan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam mengemban visi dan misi tersebut, organisasi-organisasi kemahasiswaan sebagai


kelengkapan lembaga non-struktural di IAIN Sultan Amai Gorontalo bersinergi dengan
lembaga struktural di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo.

2
BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
NAMA
Organisasi Kemahasiswaan Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo
bernama:
a. Senat Mahasiswa disingkat SEMA
b. Dewan Eksekutif Mahasiswa disingkat DEMA
c. Unit Kegiatan Mahasiswa/ Khusus disingkat UKM/UKK
d. Himpunan Mahasiswa Jurusan disingkat HMJ

Pasal 2
KEDUDUKAN
Organisasi Kemahasiswaan ini berkedudukan di Institut Agama Islam Negeri Sultan
Amai Gorontalo.

BAB II
ASAS, SIFAT, TUJUAN, DAN KEDAULATAN

Pasal 3
ASAS
Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo berasaskan Pancasila dan
keislaman.

Pasal 4
SIFAT
Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo bersifat Akademis, Independen,
dan Demokratis.

Pasal 5
TUJUAN
Organisasi Kemahasiswaan didirikan bertujuan:
a. Membentuk mahasiswa yang bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki integritas
keilmuan, keIslaman, dan keIndonesiaan;
b. Mendorong mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan/ atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau kesenian yang bernuansa
Islami;
c. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau
bakat dan minat dan/ atau mengupayakan penggunanannya untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat, dan memperkaya budaya nasional yang bernuansa Islami
dan berwawasan kebangsaan;
d. Memperjuangkan kepentingan hak-hak mahasiswa dan membangun komunikasi
antar civitas akademika.

3
Pasal 6
KEDAULATAN
Kedaulatan organisasi berada di tangan mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai
Gorontalo yang masih teregistrasi dan aktif mengikuti kegiatan akademik, serta
dilaksanakan sepenuhnya menurut AD/ART Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan
Amai Gorontalo.

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 7
ANGGOTA
Keanggotaan Organisasi Kemahasiswaan adalah Mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan
Amai Gorontalo yang masih teregistrasi.

BAB IV
ORGANISASI

Pasal 8
JENIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN
(1) Organisasi Kemahasiswaan terdiri dari Organisasi Legislatif, Organisasi Eksekutif,
dan Organisasi Peminatan dan Bakat;
(2) Organisasi Legislatif terdiri dari:
a. Senat Mahasiswa Institut (SEMA-I)
b. Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F)
(3) Organisasi Eksekutif terdiri dari:
a. Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I)
b. Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F)
c. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
(4) Organisasi Peminatan dan Bakat adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit
Kegiatan Khusus (UKK) di tingkat Institut, sedangkan Organisasi Peminatan dan
Keilmuan lainnya di tingkatan Fakultas/ Jurusan/ Program Studi, diatur lebih lanjut
oleh SEMA Fakultas dengan mempertimbangkan tujuan dan asas manfaatnya,
berkoordinasi dengan UKM/UKK di tingkat Institut dan harus mendapatkan
pengesahan oleh Dekan Fakultas.

Pasal 9
STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN
(1) Organisasi kemahasiswaan di tingkat Institut terdiri dari:
a. Senat Mahasiswa Institut (SEMA-I)
b. Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I)
c. Unit Kegiatan Mahasiswa/ Khusus (UKM/UKK)
(2) Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Fakultas terdiri dari:
a. Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F)
b. Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F)
c. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
d. Organisasi Peminatan dan Keilmuan yang disahkan oleh Dekan Fakultas

4
Pasal 10
KEPENGURUSAN
Kepengurusan Organisasi Kemahasiswaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
organisasi kemahasiswaan.

BAB V
KEKUASAAN TERTINGGI

Pasal 11
Kekuasaan tertinggi Organisasi Kemahasiswaan berada pada Musyawarah Perwakilan
Mahasiswa Institut disingkat MPMI.

BAB VI
KEUANGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 12
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
(1) Keuangan Organisasi Kemahasiswaan bersumber dari:
a. Anggaran PTKI yang sudah ditentukan oleh IAIN Sultan Amai Gorontalo
b. Usaha lain yang halal dan tidak mengikat
(2) Semua kekayaan dan/atau inventaris yang disediakan dan/atau dibeli dari kedua
sumber tersebut menjadi aset IAIN dan tidak dapat dipindahtangankan

Pasal 13
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
(1) Organisasi Kemahasiswaan wajib membuat laporan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan;
(2) Keuangan Organisasi Kemahasiswaan harus dikelola secara transparan, akuntabel,
efektif, dan efisien;
(3) Pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada pimpinan Institut dan/atau
Fakultas dan publik.

BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 14
MUSYAWARAH
Musyawarah Organisasi Kemahasiswaan terdiri dari:
(1) Musyawarah Perwakilan Mahasiswa Institut disingkat MPMI
(2) Musyawarah Perwakilan Mahasiswa Fakultas disingkat MPMF
(3) Musyawarah Unit Kegiatan Mahasiswa/ Khusus

Pasal 15
RAPAT
Rapat Organisasi Kemahasiswaan terdiri dari:
(1) Rapat Tahunan
(2) Rapat Bulanan
(3) Rapat Rutin
(4) Rapat Istimewa/Luar Biasa

5
BAB VIII
PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Pasal 16
PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
(1) Pemilihan Umum Mahasiswa adalah cara memilih:
a. Ketua DEMA-I, DEMA-F, dan HMJ
b. Anggota SEMA-I dan SEMA-F
(2) Pemilihan Umum Mahasiswa dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil;
(3) Tata Cara Pemilihan Umum Mahasiswa diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga Organisasi Kemahasiswaan;
(4) Pemilihan Umum Mahasiswa dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa
(KPUM) yang dibentuk oleh Senat Mahasiswa Insitut;
(5) Pemilihan Umum Mahasiswa dalam pelaksanaannya diawasi oleh Badan Pengawas
Pemilu Mahasiswa (BAWASLUM) yang dibentuk oleh Senat Mahasiswa;
(6) Pergantian kepengurusan di Unit Kegiatan Mahasiswa/Khusus (UKM/UKK)
dilakukan secara otonom sesuai dengan AD/ART masing-masing.

Pasal 17
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
(1) Penyelesaian perselisihan dan persengketaan Pemilihan Umum Mahasiswa
dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan dan kemaslahatan;
(2) Penyelesaian perselisihan dan persengketaan Pemilihan Umum Mahasiswa
dilaksanakan atas dasar laporan/ gugatan secara tertulis;
(3) Perselisihan dan persengketaan Pemilihan Umum Mahasiswa diselesaikan tim yang
dibentuk oleh rektor/ dekan;
(4) Keputusan tim sebagaimana yang disebut pada ayat (3) bersifat final dan mengikat.

BAB IX
ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 18
BENDERA, LAMBANG, LAGU, DAN ALMAMATER
(1) Bendera dan lambang Organisasi Kemahasiswaan adalah bendera dan lambang yang
disahkan oleh IAIN Sultan Amai Gorontalo;
(2) Lagu resmi Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo adalah Hymne
IAIN dan Mars IAIN;
(3) Almamater resmi Organisasi Kemahasiswaan adalah almamater, Pakaian Dinas
Lapangan, Pakaian Dinas Harian yang memiliki simbol/logo institut agama islam
negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo.

BAB X
PEMBEKUAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 19
(1) Pembekuan Organisasi Kemahasiswaan dapat dilakukan jika terbukti telah
melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di IAIN Sultan Amai
Gorontalo;

6
(2) Pembekuan Organisasi Kemahasiswaan diajukan oleh Senat Mahasiswa Institut dan
ditetapkan oleh Rektor/ Dekan berdasarkan hasil pertimbangan Dewan Komite Etik
atau tim yang dibentuk oleh Rektor/ Dekan.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 20
(1) Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan dalam Musyawarah Perwakilan
Mahasiswa Institut (MPMI). Usulan perubahan terhadap pasal-pasal Anggaran Dasar
dapat diagendakan dalam sidang Musyawarah Perwakilan Mahasiswa Institut
(MPMI) apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya satu pertiga dari anggota MPMI;
(2) Setiap perubahan pasal-pasal Anggaran Dasar diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya;
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Dasar, sidang MPMI dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dua pertiga anggota MPMI;
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Dasar dilakukan dengan persetujuan
peserta sidang sekurang-kurangnya lima puluh persen tambah satu.

BAB XII
ATURAN PERALIHAN

Pasal 21
(1) Dengan disahkannya Anggaran Dasar Organisasi Kemahasiswaan ini, maka segala
peraturan atau ketentuan yang pernah ada dinyatakan tidak berlaku;
(2) Ketentuan dan aturan lain yang bertentangan atau menyimpang dari Anggaran
Dasar Organisasi Kemahasiswaan ini dinyatakan tidak berlaku.

BAB XIII
PENUTUP

Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga Organisasi Kemahasiswaan, dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Anggaran Dasar.

7
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI KEMAHASISWAAN IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

BAB I
NAMA ORGANISASI

Pasal 1
NAMA ORGANISASI DI TINGKAT INSTITUT
(1) Senat Mahasiswa Institut disingkat SEMA-I.
(2) Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut disingkat DEMA-I.
(3) Unit Kegiatan Mahasiswa/Khusus disingkat UKM/UKK, terdiri dari:
a. Unit Kegiatan Khusus Resimen Mahasiwa (MENWA)
b. Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) INSTITUT
c. Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA).
d. Unit Kegiatan Khusus Praja Muda Karana (PRAMUKA)
e. Unit Kegiatan Khusus Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
f. Unit Kegiatan Mahasiswa Seni
g. Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga
h. Unit Kegiatan Mahasiswa Tilawah

Pasal 2
NAMA ORGANISASI DI TINGKAT FAKULTAS
(1) Senat Mahasiswa Fakultas disingkat SEMA-F, terdiri dari:
a. SEMA-F Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK)
b. SEMA-F Ushuluddin dan Dakwah (FUD)
c. SEMA-F Syariah (FS)
d. SEMA-F Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
(2) Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas disingkat DEMA-F, terdiri dari:
a. DEMA-F Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK)
b. DEMA-F Ushuluddin dan Dakwah (FUD)
c. DEMA-F Syariah (FS)
d. DEMA-F Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
(3) Nama-nama Himpunan Mahasiswa Jurusan disesuaikan dengan nama Jurusan yang
ada di fakultas masing-masing;
(4) Nama-nama Organisasi Peminatan dan Keilmuan lainnya di tingkatan
Fakultas/Jurusan diatur lebih lanjut oleh SEMA Fakultas dengan
mempertimbangkan tujuan dan asas manfaatnya, berkoordinasi dengan UKM/UKK
di tingkat Institut dan harus mendapatkan pengesahan oleh Dekan Fakultas.

BAB II
KEANGGOTAAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 3
DEFINISI ANGGOTA
(1) Seluruh mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai Gorontalo yang masih
terregistrasi adalah anggota Organisasi Kemahasiswaan;
(2) Anggota organisasi kemahasiswaan sebagaimana yang disebutkan di ayat (1)
dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan/atau Kartu
Rencana Studi (KRS).

8
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
(1) Setiap anggota berhak untuk:
a. Menyampaikan pendapat baik secara lisan maupun tulisan;
b. Membela diri dan dibela;
c. Memilih dan dipilih;
d. Melaksanakan, mengikuti kegiatan, dan bentuk partisipasi lain yang diadakan
oleh organisasi kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo;
e. Berserikat dan berkumpul dalam suatu wadah di Organisasi Kemahasiswaan
IAIN Sultan Amai Gorontalo yang diatur dalam AD/ART Organisasi
Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo.
(2) Setiap anggota berkewajiban untuk:
a. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik IAIN Sultan Amai Gorontalo;
b. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik Organisasi Kemahasiswaan IAIN
Sultan Amai Gorontalo;
c. Menaati AD/ART atau segala ketentuan yang ditetapkan dalam MPMI;
d. Menaati kode etik mahasiswa, dan peraturan perundangan lain yang berlaku di
IAIN Sultan Amai Gorontalo.
(3) Mahasiswa yang telah terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan peraturan
perundangan yang berlaku di IAIN Sultan Amai Gorontalo, tidak mendapatkan hak
sebagaimana yang diatur dalam ayat (1).

Pasal 5
MASA KEANGGOTAAN
(1) Masa keanggotaan organisasi kemahasiswaan berlaku sejak mahasiswa terregistrasi
sampai dinyatakan lulus;
(2) Masa keanggotaan organisasi kemahasiswaan gugur karena:
a. Meninggal dunia;
b. Dikeluarkan dari IAIN Sultan Amai Gorontalo berdasarkan keputusan Rektor;
c. Telah lulus;
d. Mengundurkan diri sebagai mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo;
e. Mengundurkan diri dari Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) IAIN Sultan
Amai Gorontalo;
f. Dikeluarkan dari Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA).

BAB III
KEPENGURUSAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 6
SENAT MAHASISWA
(1) Untuk membentuk pengurus SEMA, maka:
a. Dilakukan pemilihan anggota SEMA berdasarkan rekomendasi ketua jurusan,
wakil dekan III Bidang Kemahasiswaan bahwa telah lulus seleksi yang
dilakukan.;
b. Formasi pengurus SEMA sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, dan komisi-komisi;
c. Anggota SEMA terpilih melakukan Rapat SEMA untuk menentukan ketua,
sekretaris, bendahara, komisi-komisi, dan kelengkapan organisasi lainnya;

9
d. Hasil penentuan sebagaimana yang disebutkan dalam huruf (b), diajukan kepada
pimpinan bidang kemahasiswaan di tingkat masing-masing untuk dijadikan
Surat Keputusan.
(2) Pengurus yang telah dibentuk secara lengkap disahkan melalui Surat Keputusan
Rektor untuk SEMA-I dan Surat Keputusan Dekan untuk SEMA-F;
(3) Pengurus SEMA yang telah terbentuk disahkan oleh Rektor untuk SEMA-I dan Dekan
untuk SEMA-F dalam acara pelantikan;
(4) Tugas dan wewenang pengurus SEMA:
a. Merumuskan Aturan-Aturan/Pedoman-Pedoman untuk mengatur jalannya
Organisasi Kemahasiswaan;
b. SEMA-I mengawasi kinerja pengurus DEMA-I dalam melaksanakan kebijakan
Organisasi Kemahasiswaan;
c. SEMA-F mengawasi kinerja pengurus DEMA-F dan HMJ dalam melaksanakan
kebijakan Organisasi Kemahasiswaan;
d. Menyerap dan mengakomodir aspirasi mahasiswa serta menyalurkannya ke
pihak-pihak yang terkait;
e. Menetapkan Garis Besar Haluan Program Kerja SEMA;
f. SEMA-I Membentuk Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) dan Badan
Pengawas Pemilu Mahasiswa (BAWASLUM) Institut untuk mengadakan
pemilihan umum mahasiswa;
g. Mengadvokasi penyelesaian masalah-masalah kemahasiswaan di tingkat masing-
masing yang mekanismenya diatur dalam pedoman khusus;
h. SEMA-I bertugas meminta Progress Report DEMA-I atas pelaksanaan program
kerjanya per semester;
i. SEMA-F bertugas meminta Progress Report DEMA-F dan HMJ atas pelaksanaan
program kerjanya per semester;
j. SEMA-F bertugas merumuskan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas, dengan tetap berdasarkan pada
pedoman yang ditetapkan oleh SEMA-I;
k. Meminta laporan pertanggungjawaban kegiatan organisasi kemahasiswaan
eksekutif melalui MPM di tingkat masing-masing paling cepat tiga bulan dan
paling lambat dua bulan sebelum periode berakhir;
l. SEMA-I menyampaikan hasil laporan pertanggungjawaban DEMA-I kepada Wakil
Rektor bidang Kemahasiswaan;
m. SEMA-F menyampaikan hasil laporan pertanggungjawaban DEMA-F kepada
Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan;
n. Menyampaikan hasil laporan pertanggungjawaban SEMA kepada pimpinan
bidang kemahasiswaan di tingkat masing-masing;
o. SEMA-I berwenang merumuskan usulan perubahan/ amandemen AD/ART
Organisasi Kemahasiswaan dengan tetap berdasarkan pada peraturan dan
perundangan yang berlaku.

Pasal 7
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
(1) Untuk membentuk pengurus DEMA, maka:
a. Dilakukan pemilihan Ketua DEMA-I/ DEMA-F oleh Senat Mahasiswa
Institut/Senat Mahasiswa Fakultas;
b. Ketua DEMA terpilih melakukan Open Recruitment untuk menjaring mahasiswa
yang ingin menjadi pengurus DEMA;

10
c. Open Recruitment yang dilakukan oleh DEMA-F ditujukan untuk mahasiswa
fakultas masing-masing;
d. Hasil Open Recruitment ditentukan oleh Ketua dan terpilih;
e. Formasi pengurus DEMA sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,
wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara, dan menteri-menteri;
f. Hasil Open Recruitment sebagaimana yang disebutkan dalam huruf (b), (c), dan
(d) diajukan kepada pimpinan bidang kemahasiswaan di tingkat masing-masing
untuk dibuatkan Surat Keputusan.
(2) Pengurus yang telah dibentuk secara lengkap disahkan melalui Surat Keputusan
Rektor untuk DEMA-I dan Surat Keputusan Dekan untuk DEMA-F;
(3) Pengurus DEMA yang telah terbentuk disahkan oleh Rektor untuk DEMA-I dan
Dekan untuk DEMA-F dalam acara pelantikan.
(4) Pengurus DEMA bertugas:
a. Menggerakkan organisasi berdasarkan AD/ART Organisasi Kemahasiswaan IAIN
Sultan Amai Gorontalo;
b. DEMA-I bertugas melaksanakan ketetapan-ketetapan MPMI;
c. DEMA-F bertugas melaksanakan ketetapan-ketetapan MPMI dan MPMF;
d. DEMA-I berkewajiban menerapkan Peraturan Mahasiswa Institut (PMU) untuk
Mahasiswa IAIN, dan DEMA-F berkewajiban menerapkan Peraturan Mahasiswa
Fakultas (PMF) untuk mahasiswa Fakultas, yang telah ditetapkan pada rapat
paripurna SEMA di tingkat masing-masing;
e. DEMA-I menyelenggarakan Rapat Kerja Pimpinan setiap awal kepengurusan
bersama DEMA Fakultas dan mengundang SEMA-I sebagai peninjau;
f. DEMA-F menyelenggarakan Rapat Kerja Pimpinan setiap awal kepengurusan
bersama HMJ dan mengundang SEMA-F sebagai peninjau;
g. Pelaksanakan Rapat Kerja Internal DEMA setiap awal kepengurusan bersama
SEMA sebagai peninjau pada tingkatan masing-masing;
h. Menyelenggarakan Training Organisasi yang diikuti oleh Mahasiswa IAIN/
Fakultas sebagai wadah pengkaderan Organisasi Mahasiswa;
i. Melaksanakan Rapat bulanan DEMA tingkatan masing-masing setiap semester
kegiatan, selama periode berlangsung bersama SEMA tingkatan masing-masing;
j. Melaksanakan Rapat rutin DEMA minimal dua minggu sekali dalam 1 (satu)
bulan, selama periode berlangsung;
k. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada SEMA melalui Musyawarah
Perwakilan Mahasiswa di tingkat masing-masing dan kepada publik.
(5) Pengurus DEMA berhak:
a. Berhak melakukan kegiatan yang mengatasnamakan Organisasi Kemahasiswaan
IAIN Sultan Amai Gorontalo selama tidak bertetangan dengan AD/ART
Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo dan ketentuan lainnya
yang sah;
b. DEMA-I berhak mengajukan draft Peraturan Mahasiswa Institut (PMI) untuk
Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan DEMA-F berhak mengajukan draft
Peraturan Mahasiswa Fakultas (PMF) untuk mahasiswa Fakultas, yang akan
ditetapkan di rapat paripurna SEMA di tingkat masing-masing;
c. Melibatkan SEMA pada tingkatan masing-masing sebagai Steering Committe
dalam pelaksanaan kegiatan DEMA.

11
Pasal 8
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
(1) Untuk membentuk pengurus HMJ, maka:
a. Dilakukan pemilihan Ketua HMJ oleh Mahasiswa Jurusan masing-masing;
b. Ketua HMJ terpilih melakukan Open Recruitment untuk menjaring mahasiswa
yang ingin menjadi pengurus HMJ;
c. Open Recruitment yang dilakukan oleh HMJ ditujukan untuk mahasiswa Jurusan
masing-masing;
d. Hasil Open Recruitment ditentukan oleh Ketua HMJ terpilih;
e. Formasi pengurus HMJ sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, wakil
sekretaris, bendahara, wakil bendahara, dan departemen-departemen;
f. Hasil Open Recruitment sebagaimana yang disebutkan dalam huruf (b), (c), dan
(d) diajukan kepada pimpinan bidang kemahasiswaan di tingkat Fakultas untuk
dibuatkan Surat Keputusan.
(2) Pengurus yang telah dibentuk secara lengkap disahkan melalui Surat Keputusan
Dekan;
(3) Pengurus HMJ yang telah terbentuk disahkan oleh Dekan dalam acara pelantikan;
(4) Pengurus HMJ bertugas:
a. Menggerakkan organisasi berdasarkan AD/ART organisasi Kemahasiswaan IAIN
Sultan Amai Gorontalo;
b. Melaksanakan ketetapan-ketetapan MPMI dan MPMF;
c. Melakukan kegiatan khusus yang berhubungan dengan keprofesiannya masing-
masing;
d. Melaksanakan Rapat Kerja Pimpinan HMJ setiap awal kepengurusan bersama
DEMA-F dan ditinjau oleh SEMA-F;
e. Melaksanakan Rapat Kerja Internal HMJ setiap awal kepengurusan bersama
SEMA Fakultas sebagai peninjau;
f. Menyelenggarakan Training Organisasi Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar
kepada Mahasiswa Jurusan sebagai wadah pengkaderan organisasi Mahasiswa;
g. Melaksanakan Rapat Bulanan HMJ setiap semester kegiatan, selama periode
berlangsung bersama SEMA-F;
h. Melaksanakan Rapat Rutin HMJ minimal dua minggu sekali dalam 1 (satu) bulan,
selama periode berlangsung;
i. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban HMJ melalui Musyawarah
Perwakilan Mahasiswa di tingkat fakultas dan kepada publik.
(5) Pengurus HMJ berhak:
a. Melakukan kegiatan yang mengatas namakan Jurusan untuk HMJ selama tidak
bertetangan dengan AD/ART organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai dan
ketentuan lainya yang sah;
b. HMJ berhak mengajukan draft Peraturan Mahasiswa Jurusan (PMJ) untuk
mahasiswa Jurusan kepada DEMA-F, yang akan ditetapkan di rapat paripurna
SEMA-F

Pasal 9
UNIT KEGIATAN MAHASISWA/ KHUSUS
(1) UKM adalah organisasi pengembangan kegiatan minat, bakat, keterampilan, dan
kreatifitas mahasiswa di tingkat Institut;

12
(2) UKK adalah pengembangan kegiatan minat, bakat, keterampilan, dan kreatifitas
mahasiswa di tingkat Institut, yang secara struktural juga memiliki hubungan atau
jalur organisatoris di luar kampus;
(3) Nama-nama UKM dan UKK adalah sebagaimana yang tertuang di dalam Bab I Pasal 1
ayat 3 Anggaran Rumah Tangga;
(4) UKM dan UKK bersifat Otonom di tingkat Institut;
(5) UKM dan UKK memiliki pedoman Organisasi yang tidak bertentangan dengan
AD/ART Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo;
(6) Untuk membentuk pengurus UKM/UKK, maka:
a. Dilakukan pemilihan Ketua oleh anggota UKM/UKK melalui Musyawarah
Anggota UKM/UKK masing-masing;
b. Formasi pengurus UKM dan UKK sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua,
Sekretaris, wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan Bidang-bidang
disesuaikan dengan pedoman organisasinya masing-masing;
c. Tata tertib musyawarah anggota UKM dan UKK diatur tersendiri dalam Pedoman
Organisasi UKM/UKK masing-masing
(7) Musyawarah UKM dan UKK merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di
UKM dan UKK masing-masing;
(8) Pengurus UKM dan UKK bertugas:
a. Melaksanakan pembinaan Anggota dan program kerja sesuai minat, bakat
keterampilan dan kreatifitas masing-masing UKM dan UKK;
b. Berkoordinasi dengan SEMA Institut
(9) Pengurus UKM dan UKK memiliki hak dan wewenang untuk:
a. Memiliki Pedoman Organisasi yang berlaku di Institut;
b. Dapat melakukan kerjasama dengan pihak luar sepanjang tidak bertentangan
dengan AD/ART Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo;
c. Berserikat dan berhimpun dalam wadah forum UKM/UKK.

BAB IV
MUSYAWARAH PERWAKILAN MAHASISWA

Pasal 10
STATUS
(1) MPM merupakan musyawarah tertinggi Organisasi Kemahasiswaan;
(2) MPM bersifat kolektif-kolegial;
(3) Pada ayat (2), maksud dari kolektif adalah pengambilan keputusan yang dilakukan
melalui persidangan MPM. Sedangkan kolegial adalah tidak adanya stratifikasi di
antara anggota MPM.

Pasal 11
WEWENANG MPM
(1) MPM Institut berwenang:
a. Meminta, menerima atau menolak pertanggungjawaban DEMA-I;
b. Membahas dan menetapkan AD/ART Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan
Amai Gorontalo apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya satu pertiga dari
anggota MPMI;
c. Membahas dan menetapkan Rencana Strategis (RENSTRA) Organisasi
Kemahasisaan IAIN Sultan Amai Gorontalo;

13
d. Membahas dan menetapkan Rekomendasi-rekomendasi terkait Kemahasiswaan,
Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan Penguatan IAIN sebagai World Class Institute
(2) MPM Fakultas berwenang:
a. Meminta, menerima atau menolak pertanggungjawaban DEMA-F dan HMJ;
b. Membahas dan menetapkan Rencana Strategis (RENSTRA) Organisasi
Kemahasisaan Fakultas;
c. Membahas dan menetapkan Rekomendasi-rekomendasi terkait dengan
Kemahasiswaan, Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan Penguatan kelembagaan di
lingkungan Fakultas.

Pasal 12
PESERTA MPM
(1) Peserta MPM terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau;
(2) Peserta Penuh MPM Institut terdiri dari:
a. Perwakilan Pengurus DEMA Institut;
b. Perwakilan Pengurus SEMA Institut;
c. Perwakilan pengurus SEMA Fakultas;
d. Perwakilan pengurus DEMA Fakultas;
e. Perwakilan pengurus UKM dan UKK.
(3) Peserta Penuh MPM Fakultas terdiri dari:
a. Perwakilan Pengurus DEMA Fakultas;
b. Perwakilan Pengurus SEMA Fakultas;
c. Perwakilan pengurus HMJ;
d. Perwakilan pengurus Organisasi Peminatan dan Keilmuan yang disahkan oleh
Dekan Fakultas.
(4) Peserta peninjau adalah Wakil Rektor/Dekan Bidang Kemahasiswaan atau peserta
yang direkomendasikan oleh Wakil Rektor/ Dekan bidang Kemahasiswaan;
(5) Perwakilan SEMA I sebagai peserta Peninjau Pada MPM Fakultas yang
direkomendasikan oleh Ketua/sekretaris SEMA I.

Pasal 13
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
(1) Peserta Penuh MPM IAIN Sultan Amai Gorontalo mempunyai hak bicara dan hak
suara;
(2) Peserta Peninjau MPM IAIN Sultan Amai Gorontalo mempunyai hak bicara;
(3) Setiap peserta wajib menaati tata tertib yang disahkan saat berlangsungnya MPM
IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Pasal 14
PERSIDANGAN
(1) Persidangan MPM pertama dilaksanakan pada awal periode kepengurusan;
(2) Persidangan MPM kedua dilaksanakan paling cepat tiga bulan dan paling lambat dua
bulan sebelum periode kepengurusan organisasi kemahasiswaan berakhir;
(3) Pimpinan Sidang MPM terdiri dari Pimpinan Sidang Sementara dan Pimpinan Sidang
Tetap;
(4) Pimpinan Sidang Sementara adalah Pimpinan SEMA;
(5) Pimpinan Sidang Tetap dipilih dari dan oleh peserta penuh MPM-I melalui
mekanisme forum dengan ketentuan Perwakilan dari Ormawa DEMA-I 1 Orang,
SEMA-I 1 Orang, dan UKM/UKK 1 Orang;

14
(6) Pimpinan Sidang Tetap dipilih dari dan oleh peserta penuh MPM-F melalui
mekanisme forum dengan ketentuan Perwakilan dari Ormawa DEMA-F 1 Orang,
SEMA-F 1 Orang, dan HMJ 1 Orang;
(7) Persidangan MPM akan diatur secara rinci dalam tata tertib persidangan.

BAB V
PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Pasal 15
STATUS
(1) Pemilihan Umum Mahasiswa adalah cara memilih pimpinan organisasi secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;
(2) Pemilihan Umum Mahasiswa diadakan 1 (satu) tahun sekali dan dilaksanakan secara
serentak;
(3) Pemilihan Umum Mahasiswa terdiri dari:
a. Pemilu Legislatif untuk memilih wakil mahasiswa menjadi Pengurus SEMA, baik
SEMA-Institut maupun SEMA-Fakultas;
b. Pemilu Eksekutif untuk memilih Ketua DEMA, baik DEMA Institut maupun DEMA
Fakultas;
c. Pemilu Eksekutif untuk memilih Ketua HMJ di tingkatan Jurusan.
(4) Pemilihan Umum Mahasiswa diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum
Mahasiswa (KPUM) di tingkat Institut dan tingkat Fakultas;
(5) Pemilihan Umum Mahasiswa dalam pelaksanaannya diawasi oleh Badan Pengawas
Pemilu Mahasiswa (BAWASLUM) di tingkat Institut dan tingkat Fakultas.

Pasal 16
KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA(KPUM)
(1) KPUM merupakan organisasi Ad-Hoc yang dibentuk oleh SEMA Institut dan SEMA
Fakultas;
(2) KPUM terdiri dari KPUM Institut dan KPUM Fakultas dan saling terintegrasi.
(3) Tugas KPUM meliputi:
a. Menyiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum Mahasiswa;
b. Menjaring nama-nama bakal calon dan calon anggota SEMA;
c. Menjaring nama-nama bakal calon dan calon Ketua dan Wakil Ketua Organisasi
Eksekutif;
d. Bertanggungjawab mewujudkan pemilihan umum mahasiswa yang aman dan
tertib.
(4) Wewenang KPUM meliputi:
a. Menetapkan tahapan dan jadwal Pemilihan Umum Mahasiswa;
b. Menetapkan aturan Pemilihan Umum Mahasiswa sesuai dengan AD/ART
Organisasi Kemahasiswaan dan Pedoman ORMAWA PTKI;
c. Menetapkan nama-nama Bakal Calon dan Calon yang resmi;
d. Menetapkan nama-nama Bakal Calon dan Calon yang didiskualifikasi jika
terbukti melakukan pelanggaran dan/ atau yang tidak memenuhi persyaratan;
e. Menetapkan dan mengumumkan hasil Pemilihan Umum Mahasiswa
(5) Syarat dan ketentuan anggota KPUM Institut:
a. Mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai Gorontalo yang masih terregistrasi;
b. Memiliki IPK minimal 3,25 dibuktikan dengan transkrip IPK dan telah
diverifikasi oleh pihak akademik dan ketua jurusan;

15
c. Mampu membaca AL-Qur’an;
d. Mahasiswa semester V sampai semester VII, dibuktikan dengan surat aktif
kuliah;
e. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri secara tertulis;
f. Telah mengikuti pengenalan budaya akademi kampus atau sebutan lain,
dibuktikan dengan salinan/fotocopy sertifikat PBAK;
g. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar yang diselenggarakan
oleh jurusan/HMJ dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan
Sertifikat.
h. Telah Mengikuti Latihan Kepemimpinan Manegement Mahasiswa tingkat
menengah yang diselenggarakan oleh Fakultas/DEMA-F di Lingkungan IAIN
Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan sertifikat;
i. Pernah menjadi pengurus Organisasi Kemahasiswaan intra kampus yang
dibuktikan dengan SK dan/atau pelatihan organisasi yang diadakan oleh
organisasi intra kampus;
j. Tidak sedang menjabat sebagai KSB organisasi kemahasiswaan intra kampus dan
ekstra kampus;
k. Tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik mahasiswa dan pelanggaran/
kejahatan lainnya dibuktikan dengan surat keterangan dari pimpinan Fakultas.
(6) Syarat dan ketentuan anggota KPUM Fakultas:
a. Mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai Gorontalo yang masih terregistrasi;
b. Memiliki IPK minimal 3,25 dibuktikan dengan transkrip IPK dan telah
diverifikasi oleh pihak akademik dan ketua jurusan;
c. Mampu membaca AL-Qur’an;
d. Mahasiswa semester V sampai semester VII, dibuktikan dengan surat aktif
kuliah;
e. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri secara tertulis;
f. Telah mengikuti pengenalan budaya akademik kampus atas sebutan lainya,
dibuktikan dengan salinan/fotocopy sertifikat PBAK;
g. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar yang diselenggarakan
oleh Jurusan/HMJ di Lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan
sertifikat;
h. Telah Mengikuti Latihan Kepemimpinan Manegement Mahasiswa tingkat
menengah yang diselenggarakan oleh Fakultas/DEMA-F di Lingkungan IAIN
Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan sertifikat;
i. Pernah menjadi pengurus Organisasi Kemahasiswaan intra kampus yang
dibuktikan dengan SK dan/atau pelatihan organisasi yang diadakan oleh
organisasi intra kampus;
j. Tidak sedang menjabat sebagai KSB organisasi kemahasiswaan intra kampus dan
ekstra kampus;
k. Tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik mahasiswa dan pelanggaran/
kejahatan lainnya dibuktikan dengan surat keterangan dari pimpinan Fakultas.
(7) Anggota KPUM Institut adalah mahasiswa yang mengikuti Open Recruitment
anggota KPUM yang merupakan representasi Mahasiswa Fakultas;
(8) Anggota KPUM Fakultas adalah mahasiswa yang mengikuti Open Recruitment
anggota KPUM yang merupakan representasi Mahasiswa Jurusan.

16
Pasal 17
BADAN PENGAWAS PEMILU MAHASISWA (BAWASLUM)
(1) BAWASLUM merupakan organisasi Ad-Hoc yang dibentuk oleh SEMA Institut dan
SEMA Fakultas;
(2) BAWASLUM terdiri dari BAWASLUM Institut dan BAWASLUM Fakultas;
(3) Tugas BAWASLUM meliputi:
a. Mengawasi seluruh penyelenggaraan Pemilihan Umum Mahasiswa;
b. Menerima, mencatat, dan mendokumentasikan pengaduan-pengaduan terkait
dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum Mahasiswa
c. Pengaduan terkait dengan dugaan pelanggaran dan sebagainya, sebagaimana
yang tertuang dalam huruf (b), harus disampaikan secara tertulis berikut bukti-
bukti pendukungnya;
d. Mekanisme pelaporan, pengaduan, keberatan, dan lain-lain diatur secara
tersendiri dalam peraturan BAWASLUM;
e. Mengawasi Penyeleksian nama-nama bakal calon dan calon anggota SEMA;
f. Mengawasi Penyeleksian nama-nama bakal calon Ketua Organisasi Eksekutif;
g. Bertanggungjawab mewujudkan situasi dan kondisi yang tertib dan aman pada
setiap tahapan Pemilihan Umum Mahasiswa.
(4) Wewenang BAWASLUM meliputi:
a. Membuat dan menetapkan peraturan dan pedoman BAWASLUM;
b. Menentukan jenis-jenis pelanggaran penyelenggaraan Pemilihan Umum
Mahasiswa;
c. Mensosialisasikan peraturan dan pedoman BAWASLUM;
d. Menindaklanjuti jika ada laporan pengaduan yang terkait dengan
penyelenggaraan Pemilihan Umum Mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(5) Syarat dan ketentuan anggota BAWASLUM sama dengan syarat dan ketentuan
anggota KPUM yang tertuang dalam Pasal 16 ayat (5) dan (6) Anggaran Rumah
Tangga;
(6) Syarat dan ketentuan Badan Pengurus Harian BAWASLUM sama dengan syarat dan
ketentuan Badan Pengurus Harian KPUM sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 16
ayat (7) dan (8) Anggaran Rumah Tangga;
(7) Anggota BAWASLUM Institut adalah mahasiswa yang mengikuti Open Recruitment
BAWASLUM yang merupakan representasi Mahasiswa Fakultas;
(8) Anggota BAWASLUM Fakultas adalah mahasiswa yang mengikuti Open Recruitment
BAWASLUM yang merupakan representasi Mahasiswa Jurusan.

Pasal 18
MEKANISME PEMILIHAN ANGGOTA SEMA
(1) Ketentuan calon anggota SEMA Institut adalah:
a. Mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai Gorontalo yang masih terregistrasi;
b. Memiliki IPK minimal 3,25;
c. Mahasiswa semester V sampai mahasiswa semester VII;
d. Mampu membaca Al-Quran;
e. Sehat secara jasmani dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter;
f. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri secara tertulis;
g. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa;
h. Telah mengikuti pengenalan budaya akademik kampus dibuktikan dengan
sertifikat PBAK;

17
i. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar yang diselenggarakan
oleh jurusan/HMJ dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan
Sertifikat.
j. Telah Mengikuti Latihan Kepemimpinan Management Mahasiswa Tingkat
Menengah yang diselenggarakan oleh Fakultas/DEMA-F di lingkungan IAIN
Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan sertifikat.
k. Pernah menjadi pengurus Organisasi Kemahasiswaan intra kampus yang
dibuktikan dengan SK dan/atau pelatihan organisasi yang diadakan oleh
organisasi intra kampus.
(2) Ketentuan calon anggota SEMA Fakultas adalah:
a. Mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai Gorontalo yang masih terregistrasi;
b. Memiliki IPK minimal 3,25;
c. Mahasiswa semester V sampai mahasiswa semester VII;
d. Mampu membaca Al-Quran;
e. Sehat secara jasmani dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter;
f. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri secara tertulis;
g. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa;
h. Telah mengikuti pengenalan budaya akademik kampus dibuktikan dengan
sertifikat PBAK;
i. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar yang diselenggarakan
oleh jurusan/HMJ dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan
Sertifikat.
j. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Management Mahasiswa tingkat
Menengah yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa tingkat
Fakultas di Lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan
sertifikat;
k. Pernah menjadi pengurus Organisasi Kemahasiswaan intra kampus yang
dibuktikan dengan SK dan/atau pelatihan organisasi yang diadakan oleh
organisasi intra kampus.
(3) Kursi SEMA Institut ditentukan berdasarkan jumlah jurusan yang ada di IAIN Sultan
Amai Gorontalo;
(4) Kursi SEMA Fakultas ditentukan berdasarkan jumlah jurusan studi yang dimiliki
oleh Fakultasnya, dan masing-masing jurusan studi mendapatkan dua kursi;
(5) Yang berhak menjadi Calon Anggota SEMA adalah:
a. SEMA-I Mendapatkan Rekomendasi dari Wadek 3 Bidang Kemahasiswaan dan
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan;
b. SEMA-F mendapatkan rekomendasi dari kajur dan wakil dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
(6) Untuk dapat menggunakan hak pilih, Mahasiswa Strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai
harus terdaftar sebagai pemilih;
(7) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus memenuhi syarat:
a. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo atau Surat
Keterangan Aktif Kuliah yang sudah distempel oleh pimpinan kampus;
b. Mahasiswa semester I sampai mahasiswa semester VII.

Pasal 19
MEKANISME PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA ORGANISASI EKSEKUTIF
(1) Organisasi Eksekutif terbagi menjadi DEMA-I, DEMA-F, dan HMJ;
(2) Ketentuan calon Ketua DEMA-I adalah:

18
a. Mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai Gorontalo yang masih terregistrasi;
b. Memiliki IPK minimal 3,25;
c. Mahasiswa semester V sampai mahasiswa semester VII;
d. Mampu membaca Al-Quran;
e. Sehat secara jasmani dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter;
f. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri secara tertulis;
g. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa;
h. Memiliki visi, misi dan program yang jelas;
i. Calon Ketua DEMA-I harus memperoleh surat rekomendasi dari Wakil Rektor
bidang Kemahasiswaan;
j. Telah mengikuti pengenalan budaya akademik kampus atau sebutan lainya,
dibuktikan dengan sertifikat;
k. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar yang diselenggarakan
oleh jurusan/HMJ dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan
Sertifikat;
l. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Management Mahasiswa Tingkat
Menengah yang diselenggarakan oleh Fakultas di Lingkungan IAIN Sultan Amai
Gorontalo, dibuktikan dengan sertifikat;
m. Pernah menjadi pengurus Organisasi Kemahasiswaan intra kampus yang
dibuktikan dengan SK dan/atau pelatihan organisasi yang diadakan oleh
organisasi intra kampus.
(3) Ketentuan calon Ketua Ketua DEMA-F adalah:
a. Mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai Gorontalo yang masih terregistrasi;
b. Ayat (3) huruf (a) ditujukan untuk mahasiswa Fakultas;
c. Memiliki IPK minimal 3,25;
d. Mahasiswa semester V sampai mahasiswa semester VII;
e. Mampu membaca Al-Quran;
f. Sehat secara jasmani dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter;
g. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri secara tertulis;
h. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa;
i. Memiliki visi, misi, dan program yang jelas;
j. Calon Ketua dan Wakil Ketua harus memperoleh surat rekomendasi dari Wakil
Dekan bidang Kemahasiswaan di Fakultasnya;
k. Telah mengikuti pengenalan budaya akademik kampus atau sebutan lainya,
dibuktikan dengan sertifikat PBAK;
l. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar yang diselenggarakan
oleh jurusan/HMJ dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan
Sertifikat;
m. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Management Mahasiswa Tingkat
Menengah yang diselenggarakan oleh Fakultas di Lingkungan IAIN Sultan Amai
Gorontalo, dibuktikan dengan sertifikat;
n. Pernah menjadi pengurus Organisasi Kemahasiswaan intra kampus yang
dibuktikan dengan SK dan/atau pelatihan organisasi yang diadakan oleh
organisasi intra kampus
(4) Ketentuan calon Ketua dan Wakil Ketua HMJ adalah:
a. Mahasiswa strata-1 (S1) IAIN Sultan Amai Gorontalo yang masih terregistrasi;
b. Ayat (4) huruf (a) ditujukan untuk mahasiswa tingkat Jurusan;
c. Memiliki IPK minimal 3,25;
d. Mahasiswa semester III sampai mahasiswa semester V;

19
e. Mampu membaca Al-Quran;
f. Sehat secara jasmani dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter;
g. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri secara tertulis;
h. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa;
i. Memiliki visi, misi dan program yang jelas;
j. Calon Ketua dan Wakil Ketua harus memperoleh surat rekomendasi dari Ketua
Jurusan atau Ketua Program Studi;
k. Telah mengikuti penegnalan budaya akademik kampus atau sebutan lainya,
dibuktikan dengan sertifikat.
l. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Dasar yang diselenggarakan
oleh jurusan/HMJ dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dibuktikan dengan
Sertifikat;
m. Pernah menjadi pengurus Organisasi Kemahasiswaan intra kampus yang
dibuktikan dengan SK dan/atau pelatihan organisasi yang diadakan oleh
organisasi intra kampus.
(5) Yang berhak memilih calon Ketua Organisasi Eksekutif adalah Senat Mahasiswa
Institut di tingkat Institut dan Senat Mahasiswa Fakultas untuk tingkat fakultas
kecuali Himpunan Mahasiswa Jurusan dipilih oleh perwakilan kelas 1 orang yang
ditunjuk berdasarkan musyawarah sebagai representatif dari setiap kelas;
(6) Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Eksekutif dilakukan dengan sistem one
man one delegation.

Pasal 20
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
(1) Penyelesaian perselisihan dan persengketaan Pemilihan Umum Mahasiswa
dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan dan kemaslahatan;
(2) Gugatan perselisihan, persengketaan, dan pelanggaran Pemilihan Umum Mahasiswa
dilaporkan kepada BAWASLUM untuk ditindaklanjuti;
(3) Seluruh Perselisihan, persengketaan, dan pelanggaran selama penyelenggaraan
Pemilihan Umum Mahasiswa didokumentasikan oleh BAWASLUM dan disampaikan
kepada pimpinan bidang kemahasiswaan di tingkat masing-masing;
(4) Penyelesaian perselisihan dan persengketaan Pemilihan Umum Mahasiswa
dilaksanakan atas dasar laporan/ gugatan secara tertulis;
(5) Pimpinan bidang kemahasiswaan di tingkat masing-masing membentuk tim
penyelesaian sengketa Pemilihan Umum Mahasiswa dan disahkan oleh
Rektor/Dekan;
(6) Penyelesaian Perselisihan dan persengketaan Pemilihan Umum Mahasiswa
dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh rektor/ dekan sebagaimana yang disebut
pada ayat (5) dengan berkoordinasi dengan BAWASLUM di tingkat masing-masing;
(7) Keputusan tim sebagaimana yang disebut pada ayat (6) dan (7) bersifat final dan
mengikat.
BAB VI
ATRIBUT

Pasal 21
(1) Gambar bendera, lambang, dan kop surat yang sah diatur dalam Pedoman Khusus
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari AD/ART Organisasi Kemahasiswaan IAIN
Sultan Amai Gorontalo;

20
(2) Bendera, lambang, dan kop surat yang sah sebagaimana dijelaskan di ayat (1) adalah
bendera dan lambang SEMA, DEMA, UKM, dan HMJ;
(3) Bendera, lambang, atribut, dan simbol/ identitas yang mencirikan Organisasi
Mahasiswa selain yang dijelaskan pada ayat (2) dalam bentuk gambar, kata, dan
nyanyian dilarang dibawa, dipamerkan, dikibarkan, dipajang, dan disebarkan di
dalam kegiatan intra kampus, keculai dalam hal-hal kerja sama dalam mengadakan
kegiatan.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 22
(1) Perubahan/ Amandemen Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan dalam MPMI;
(2) Usulan perubahan terhadap pasal-pasal Anggaran Rumah Tangga dapat diagendakan
dalam sidang Musyawarah Perwakilan Mahasiswa Institut (MPMI) apabila diajukan
oleh sekurang-kurangnya satu pertiga dari anggota MPMI;
(3) Setiap perubahan pasal-pasal Anggaran Rumah Tangga diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya;
(4) Untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Tangga, sidang MPMI dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dua pertiga anggota MPMI;
(5) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Rumah Tangga dilakukan dengan
persetujuan peserta sidang sekurang-kurangnya lima puluh persen tambah satu.

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 23
(1) Pasal-pasal tentang Organisasi dalam ART dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman-
pedoman Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo;
(2) Pedoman-pedoman yang menjabarkan pasal-pasal dalam AD/ART Organisasi
Kemahasiswaan adalah:
a. Pedoman Atribut;
b. Pedoman Administrasi dan Kesekretariatan;
c. Pedoman Kepengurusan;
d. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan;
e. Pedoman Pemilihan Umum Mahasiswa;
f. Pedoman Pemilihan Ketua Senat Mahasiswa;
g. Pedoman Musyawarah Perwakilan Mahasiswa;
h. Pedoman ORMAWA PTKI.
i. Pedoman PBAK PTKI.

21
BAB IX
PENUTUP

Pasal 24
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
Pedoman-pedoman Organisasi Kemahasiswaan, dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi
Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo.

DITETAPKAN DI : GORONTALO
PADA TANGGAL : 2018

Pengurus Senat Mahasiswa


Oganisiasi Kemahasiswaan
IAIN Sultan Amai Gorontalo
Ketua Komisi III
Bidang Hukum dan
Perundang-undangan Sekretaris
Jenderal

Ramly M. Mustapa
NIM :142062033 Fadli Sukriani
Melu
NIM : 142052012

22
PENJELASAN ANGGARAN DASAR
DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI KEMAHASISWAAN IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

TENTANG PASAL-PASAL ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN

PASAL 1
Maksud pasal ini adalah penjelasan nama-nama organisasi intra kampus yang diakui
oleh Lembaga Struktural IAIN Sultan Amai Gorontalo dalam hal ini Rektorat dan
Dekanat. Organisasi kemahasiswaan yang tidak menginduk kepada nama-nama
organisasi kemahasiswaan yang dicantumkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah tangga ini bukan termasuk Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai
Gorontalo.

PASAL 2
KEDUDUKAN
Cukup Jelas

BAB II
ASAS, SIFAT, TUJUAN, DAN KEDAULATAN

PASAL 3
ASAS
Cukup Jelas

PASAL 4
SIFAT
Maksud dari Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo bersifat Akademis
berarti Organisasi Mahasiswa yang ada di IAIN Sultan Amai Gorontalo harus bisa
mengakomodir kegiatan-kegiatan akademik di lingkungan kampus IAIN Sultan Amai
Gorontalo. Maksud dari independen adalah organisasi kemahasiswaan bersifat
profesional dalam bekerja, melakukan kegiatan, dan segala aktifitasnya serta terbebas
dari kegiatan politik praktis. Organisasi Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo
bersifat demokratis maksudnya, seluruh anggota organisasi kemahasiswaan berhak
mengemukakan pendapat, aspirasi, dan suaranya sepanjang mengikuti peraturan dan
perundangan yang berlaku di IAIN Sultan Amai Gorontalo.

PASAL 5
TUJUAN
Cukup Jelas

PASAL 6
KEDAULATAN

23
Organisasi Kemahasiswaan berdaulat atas kegiatannya, dengan mengedepankan asas,
sifat, dan tujuan dari organisasi kemahasiswaan yang diatur sepenuhnya dalam
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi kemahasiswaan IAIN Sultan
Amai Gorontalo.

BAB III
KEANGGOTAAN

PASAL 7
Anggota Organisasi Kemahasiswaan adalah seluruh mahasiswa Strata 1 IAIN Sultan
Amai Gorontalo yang masih terdaftar, teregistrasi, dan masih aktif mengikuti kegiatan
akademik serta perkuliahan di IAIN Sultan Amai Gorontalo.

BAB IV
ORGANISASI

PASAL 8
JENIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Ayat (1)
Organisasi Legislatif maksudnya adalah organisasi yang memiliki fungsi legislasi
selayaknya lembaga perwakilan mahasiswa yang merupakan representasi mahasiswa
IAIN Sultan Amai Gorontalo Organisasi Eksekutif maksudnya adalah organisasi yang
menggerakkan seluruh kegiatan kemahasiswaan di lingkungannya masing-masing dan
IAIN Sultan Amai Gorontalo, serta mengedepankan kegiatan mahasiswa sebagai
penunjang bagi pengembangan soft skill mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo
Organisasi Peminatan dan Bakat maksudnya adalah wadah yang membantu mahasiswa
dalam mengembangkan minat, bakat, keterampilan, dan kreatifitas yang dimiliki, serta
memberikan pembelajaran mental dan moral bagi anggotanya.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Organisasi peminatan dan bakat di tingkat Institut adalah UKM dan UKK yang ada, dan
tergabung dalam Forum UKM. Sementara organisasi peminatan dan keilmuan yang ada
di tingkatan fakultas diatur oleh SEMA Fakultas, dengan tetap mengacu pada AD/ART
organisasi kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan mempertimbangkan tujuan,
kesamaan jenis kegiatan dengan UKM yang ada di Institut, dan asas manfaatnya untuk
IAIN Sultan Amai Gorontalo

PASAL 9
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas

PASAL 10
Cukup Jelas

24
BAB V
KEKUASAAN TERTINGGI

PASAL 11
Cukup Jelas

BAB VI
KEUANGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

PASAL 12
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Ayat (1)
Keuangan Organisasi Kemahasiswaan bersumber dari anggaran PTKI yang ditentukan
oleh IAIN Sultan Amai Gorontalo, dalam hal ini anggaran yang dimaksud adalah
anggaran yang diperuntukkan khusus untuk kegiatan kemahasiswaan IAIN Sultan Amai
Gorontalo. Sementara itu, usaha lain yang halal dan tidak mengikat maksudnya adalah
pemasukan dana dari usaha pengurus organisasi kemahasiswaan, bisa berupa
sponsorship, joint event, partner event, berjualan, dan sejenisnya. Seluruh kegiatan
organisasi kemahasiswaan juga tidak diperkenankan menerima dana dari partai politik,
perusahaan rokok, minuman keras, dan kondom.
Ayat (2)
Belanja barang dan inventaris untuk memfasilitasi kegiatan organisasi kemahasiswaan
IAIN Sultan Amai Gorontalo, tidak diperkenankan diakui oleh perseorangan maupun
pengurus organisasi kemahasiswaan, karena menjadi aset milik IAIN Sultan Amai
Gorontalo dan harus dimanfaatkan seluas-luasnya untuk mahasiswa IAIN Sultan Amai
Gorontalo.

PASAL 13
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Keuangan organisasi kemahasiswaan harus transparan, dikelola secara akuntabel,
efektif dalam pembiayaan kegiatan, dan efisien dalam penghematan anggaran, namun
tetap mengedepankan efektifitas kegiatan dan bermanfaat seluas-luasnya bagi
mahasiswa
Ayat (3)
Cukup Jelas

BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT

PASAL 14
MUSYAWARAH
Pasal ini menjelaskan jenis-jenis musyawarah yang ada dalam organisasi
kemahasiswaan, baik di tingkatan Institut, fakultas, maupun di lingkup organisasi
peminatan dan bakat.

25
PASAL 15
RAPAT
Rapat-rapat yang dilakukan oleh organisasi kemahasiswaan terbagi dalam lingkup
waktunya, ditetapkan berdasarkan AD/ART organisasi kemahasiswaan dan kebutuhan
di dalam kepengurusan organisasinya.

BAB VIII
PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

PASAL 16
PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Pemilihan Umum Mahasiswa dilakukan dengan prinsip pemilihan umum yang
berlangsung di Indonesia, pemimpin organisasi mahasiswa dipilih dari dan oleh
mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo dengan ketentuan yang diatur dalam AD/ART.
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Penyelenggaraan pemilihan umum mahasiswa dilakukan oleh Komisi Pemilihan
Umum Mahasiswa, ART dan pedoman khusus.
Ayat (5)
BAWASLUM adalah organisasi yang mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum
mahasiswa oleh KPUM dan mekanisme pembentukan anggotanya sama seperti
pembentukan anggota KPUM.
Ayat (6)
Cukup Jelas

PASAL 17
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Ayat (1)
Penyelesaian sengketa pemilu berdasarkan prinsip keadilan agar semua pihak bisa
merasakan keadilan dalam permasalahan yang dihadapi, sedangkan maksud dari
kemaslahatan adalah penyelesaian sengketa harus melihat kemaslahatan, kegunaan,
kebermanfaatan, dan kebaikan untuk mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Ayat (2)
Gugatan perselisihan yang dilaporkan harus dirangkum secara tertulis dalam tempo
waktu yang ditetapkan dalam aturan KPUM dan BAWASLUM. Laporan gugatan secara
tertulis merupakan bukti otentik yang akan mempermudah tim arbiterase dalam
menangani sengketa pemilihan umum mahasiswa.
Ayat (3)
Tim penyelesaian sengketa yang dibentuk berasal dari elemen independen yang tidak
ikut serta dalam pemilihan umum mahasiswa, dan dalam proses penyelesaiannya,
melibatkan BAWASLUM dan KPUM sebagai penggugat dan tergugat. Adapun gugatan
lainnya yang berasal dari luar BAWASLUM, harus melalui BAWASLUM untuk kemudian
dilanjutkan kepada tim arbiterase. Gugatan yang diajukan kepada BAWASLUM harus

26
tertulis dan terdokumentasikan dengan baik, serta berdasarkan fakta yang ada di
lapangan.
Ayat (4)
Cukup Jelas

BAB IX
ATRIBUT ORGANISASI

PASAL 18
BENDERA, LAMBANG, LAGU, DAN ALMAMATER
Ayat (1)
Bendera dan lambang yang disahkan IAIN Sultan Amai Gorontalo adalah bendera dan
lambang tiap-tiap organisasi kemahasiswaan di tingkat HMJ, DEMA-F, SEMA-F, DEMA-I,
SEMA-I, dan tiap-tiap bendera UKM/K. Bukan bendera dan lambang partai politik,
bendera dan lambang perusahaan rokok, minuman keras, dan kondom.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas

BAB X
PEMBEKUAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

PASAL 19
Ayat (1)
Organisasi kemahasiswaan dapat dibekukan sementara atau dibekukan sampai periode
selanjutnya jika terbukti terbukti melakukan pelanggaran yang ekstrim.
Ayat (2)
Komite etik dalam memutuskan pembekuan organisasi kemahasiswaan yang terbukti
melanggar peraturan dan perundangan yang berlaku, harus mempertimbangkan
kemaslahatan bagi seluruh mahasiswa yang terkena dampak negatif dari pembekuan
organisasi kemahasiswaan tersebut.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

PASAL 20
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas

27
BAB XII
ATURAN PERALIHAN

PASAL 21
Cukup Jelas

BAB XIII
PENUTUP

PASAL 22
Cukup Jelas

28
PENJELASAN ANGGARAN DASAR
DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI KEMAHASISWAAN IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

TENTANG PASAL-PASAL ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
NAMA ORGANISASI

PASAL 1
NAMA ORGANISASI DI TINGKAT INSTITUT
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas

PASAL 2
NAMA ORGANISASI DI TINGKAT FAKULTAS
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Nama-nama himpunan mahasiswa jurusan tidak dicantumkan secara rinci, namun
pada prinsipnya nama-nama himpunan mahasiswa jurusan studi mengikuti nama-nama
jurusan masing-masing, adapun mengenai singkatan nama, menyesuaikan dengan
akronim yang disepakati bersama pada MPM Fakultas.
Ayat (4)
Nama-nama organisasi peminatan dan keilmuan seperti halnya lembaga semi otonom
yang berada di tingkatan fakultas, diatur lebih lanjut oleh SEMA Fakultas, dengan tetap
mengacu pada AD/ART organisasi kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan
mempertimbangkan tujuan, kesamaan jenis kegiatan dengan UKM yang ada di Institut,
dan asas manfaatnya untuk IAIN Sultan Amai Gorontalo.

BAB II
KEANGGOTAAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

PASAL 3
DEFINISI ANGGOTA
Ayat (1)
Cukup Jelas, dan telah dijelaskan lebih detil pada Penjelasan AD/ART BAB III Pasal 7
Anggaran Dasar.
Ayat (2)
Cukup Jelas

29
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas

PASAL 5
MASA KEANGGOTAAN
Ayat (1)
Cukup Jelas

Ayat (2)
Cukup Jelas

BAB III
KEPENGURUSAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

PASAL 6
SENAT MAHASISWA
Ayat (1)
Pembentukan pengurus SEMA dilalui dengan tahapan-tahapan pemilihan umum oleh
mahasiswa yang dilakukan satu tahun sekali (huruf a), lalu setelah dilakukan pemilihan
umum di seluruh fakultas, calon-calon yang terpilih menjadi anggota SEMA mengadakan
rapat perdana yang difasilitasi oleh KPUM untuk menentukan struktur pengurus SEMA
(huruf c), lalu hasil rapat tersebut diajukan kepada pimpinan bidang kemahasiswaan di
tingkat masing-masing untuk dijadikan surat keputusan (SK) kepengurusan SEMA.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Maksud ayat ini, selain surat keputusan yang ditandatangani oleh Rektor/Dekan,
pengurus organisasi kemahasiswaan dilantik oleh Rektor/Dekan atau wakil-wakilnya
dalam acara Pelantikan.
Ayat (4)
Huruf (a)
Aturan/Pedoman yang dimaksud disini adalah aturan sebagai undang-undang yang
dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan.
Huruf (b)
Maksud ayat ini, SEMA-I bertugas mengawasi kinerja DEMA-I dalam hal kegiatan-
kegiatan yang dilakukannya, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya, serta dalam
pelaksanaannya, pengawasan juga dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan
yang dilakukan, sebagai control of balancing Organisasi Eksekutif.
Huruf (c)
Maksud ayat ini, SEMA-F bertugas mengawasi kinerja DEMA-F dan HMJ dalam hal
kegiatan-kegiatan yang dilakukannya, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya, serta

30
dalam pelaksanaannya, pengawasan juga dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan-
kegiatan yang dilakukan, sebagai control of balancing Organisasi Eksekutif.
Huruf (d)
Cukup Jelas
Huruf (e)
Garis Besar Haluan Program (GBHP) yang dimaksud merupakan aturan-aturan dan
kebijakan umum program kerja yang harus dilakukan oleh organisasi dalam satu
tahunnya, dan dilakukan secara rutin setiap periodenya.
Huruf (f)
Mekanisme pembentukan KPUM dan BAWASLUM oleh SEMA Institut diatur dalam
pedoman Pemilihan Umum Mahasiswa, mengacu pada BAB VIII Pasal 16 AD dan BAB V
Pasal 16 dan 17 ART.
Huruf (g)
SEMA-I dan SEMA-F bertugas mengadvokasi permasalahan perorangan, kelompok,
ataupun organisasi yang menjadi lingkupnya, jika permasalahan tersebut harus
ditangani oleh pihak Institut, maka SEMA Institut bertugas untuk mengakomodir proses
advokasinya, namun jika cukup hingga jajaran fakultas, maka cukup SEMA-F yang
memfasilitasi advokasi permasalahan tersebut.
Huruf (h)
Cukup Jelas
Huruf (i)
Cukup Jelas
Huruf (j)
Cukup Jelas
Huruf (k)
Musyawarah Perwakilan Mahasiswa yang kedua berfungsi sebagai forum untuk
melaporkan hasil kepengurusan organisasi eksekutif kepada legislatif. Mekanisme MPM
di tingkatan fakultas maupun Institut diatur dalam ART.
Huruf (l)
Cukup Jelas
Huruf (m)
Cukup Jelas
Huruf (n)
Selain meminta Laporan pertanggungjawaban organisasi eksekutif, SEMA juga harus
melaporkan pertanggungjawabannya kepada pimpinan bidang kemahasiswaan (Wadek
3/ Warek 3). LPJ yang dilaporkan SEMA-F kepada pimpinan bidang kemahasiswaan juga
mencakup LPJ HMJ dan DEMA-F, sementara LPJ yang dilaporkan SEMA-I kepada
pimpinan bidang kemahasiswaan mencakup LPJ DEMA-I.
Huruf (o)
Cukup Jelas

PASAL 7
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Ayat (1)
Pembentukan pengurus DEMA dilalui dengan tahapan-tahapan pemilihan umum oleh
mahasiswa yang dilakukan satu tahun sekali (huruf a), lalu prosesnya berlanjut pada
huruf (b). Mahasiswa fakultas masing-masing yang tertuang dalam huruf (c)
maksudnya, DEMA-F merekrut anggota harus berasal dari fakultasnya, tidak dari
fakultas lain. Setelah adanya Open Recruitment, Ketua DEMA mengumumkan siapa

31
saja yang menjadi pengurus DEMA, dan mengajukan susunan kepengurusannya kepada
pimpinan bidang kemahasiswaan di tingkat masing-masing untuk dibuatkan SK
Kepengurusan dan dilantik menjadi pengurus.
(huruf f)
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas, dan telah dijelaskan dalam Penjelasan AD/ART BAB III Pasal 6 Ayat (3).
Ayat (4)
Ayat ini menjelaskan tugas-tugas DEMA sebagai organisasi eksekutif. Penjelasan
terhadap huruf-huruf yang tercantum dalam ayat ini diatur dalam Pedoman
kepengurusan organisasi kemahasiswaan.
Ayat (5)
Ayat ini menjelaskan hak DEMA sebagai organisasi eksekutif. Penjelasan terhadap
huruf-huruf yang tercantum dalam ayat ini diatur dalam Pedoman kepengurusan
organisasi kemahasiswaan.

PASAL 8
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
Ayat (1)
Pembentukan pengurus HMJ dilalui dengan tahapan-tahapan yang sama seperti
pembentukan pengurus DEMA, dan telah dijelaskan dalam Penjelasan AD/ART BAB III
Pasal 7 Ayat (1).
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas, dan telah dijelaskan dalam Penjelasan AD/ART BAB III Pasal 6 Ayat (3).
Ayat (4)
Ayat ini menjelaskan tugas-tugas HMJ sebagai organisasi eksekutif di tingkat
jurusan/program studi. Penjelasan terhadap huruf-huruf yang tercantum dalam ayat ini
diatur dalam Pedoman kepengurusan organisasi kemahasiswaan.
Ayat (5)
Ayat ini menjelaskan hak HMJ sebagai organisasi eksekutif. Penjelasan terhadap huruf-
huruf yang tercantum dalam ayat ini diatur dalam Pedoman kepengurusan organisasi
kemahasiswaan.

PASAL 9
UNIT KEGIATAN MAHASISWA/ KHUSUS
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Maksud dari otonom adalah UKM/UKK berhak merumuskan sendiri rangkaian
kegiatannya, pemilihan struktur kepengurusannya, dan hubungan organisasinya ke
SEMA maupun DEMA adalah hubungan koordinasi kegiatan.

32
Ayat (5)
Pedoman Organisasi UKM/UKK adalah acuan program kerja dan kegiatan yang harus
dimiliki oleh masing-masing UKM/UKK.
Ayat (6)
Cukup Jelas
Ayat (7)
Cukup Jelas
Ayat (8)
Ayat ini menjelaskan tugas-tugas UKM/UKK sebagai organisasi peminatan dan bakat.
Penjelasan lebih lanjut diatur dalam Pedoman kepengurusan organisasi
kemahasiswaan.
Ayat (9)
Ayat ini menjelaskan hak UKM/UKK sebagai organisasi peminatan dan bakat. Penjelasan
lebih lanjut diatur dalam Pedoman kepengurusan organisasi kemahasiswaan.

BAB IV
MUSYAWARAH PERWAKILAN MAHASISWA

PASAL 10
STATUS
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas

PASAL 11
WEWENANG MPM
Ayat (1)
Meminta, menerima, atau menolak pertanggungjawaban DEMA-I seperti yang tertuang
dalam huruf (a) maksudnya MPMI berhak meminta LPJ DEMA-I, jika LPJ kegiatan
tersebut sesuai dengan GBHP yang ada dan sesuai dengan hasil rapat kerja (raker) yang
dilaksanakan pada awal periode kepengurusan, maka LPJ DEMA bisa diterima, tetapi
jika terjadi kendala dalam kegiatannya, dan kendala tersebut mempengaruhi kinerja
DEMA menjadi semakin kurang baik, maka LPJ bisa ditolak sesuai dengan kesepakatan
forum.
Ayat (2)
Wewenang MPM Fakultas hampir sama dengan MPM Institut, hanya untuk MPMF tidak
diberikan kewenangan untuk mengusulkan, membahas, ataupun menetapkan
perubahan AD/ART organisasi kemahsiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo.

PASAL 12
PESERTA MPM
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas

33
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas

PASAL 13
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas

PASAL 14
PERSIDANGAN
Ayat (1)
Persidangan pertama berfungsi sebagai wadah untuk membahas AD/ART Organisasi
kemahasiswaan, Rekomendasi-rekomendasi, maupun rencana strategis (renstra)
organisasi kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo. Persidangan pertama berjalan
di awal periode kepengurusan, supaya pengurus organisasi kemahasiswaan dapat
melaksanakan apa yang menjadi rencana strategis yang telah ditetapkan.
Ayat (2)
Persidangan kedua berfungsi sebagai wadah untuk melaporkan pertanggungjawaban
organisasi eksekutif sebagai forum tertinggi untuk mengevaluasi kinerja organisasi
eksekutif selama satu periode kepengurusannya.
Ayat (3)
Pimpinan sidang sementara untuk memimpin sidang pembahasan tata tertib, dan
pimpinan sidang tetap untuk memimpin pembahasan inti
Ayat (4)
Pimpinan sidang sementara berasal dari SEMA dan khususnya pimpinan SEMA (Ketua,
Sekretaris, dan Ketua Komisi).
Ayat (5)
Cukup Jelas
Ayat (6)
Cukup Jelas
Ayat (7)
Cukup Jelas

BAB V
PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

PASAL 15
STATUS
Ayat (1)
Cukup Jelas

34
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas

PASAL 16
KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA (KPUM)
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Ayat ini menjelaskan Tugas-tugas KPUM sebagai penyelenggara Pemilu Mahasiswa.
Penjelasan terhadap huruf-huruf yang tercantum dalam ayat ini diatur dalam Pedoman
kepengurusan organisasi kemahasiswaan.
Ayat (4)
Ayat ini menjelaskan kewenangan KPUM sebagai penyelenggara Pemilu Mahasiswa.
Penjelasan terhadap huruf-huruf yang tercantum dalam ayat ini diatur dalam Pedoman
kepengurusan organisasi kemahasiswaan.
Ayat (5)
Huruf (d) maksudnya Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan SEMA Institut akan
membentuk tim independen sebagai penyeleksi calon anggota KPUM dan BAWASLUM.
Jika dalam proses seleksi calon anggota KPUM dinilai tidak layak menjadi komisioner
KPUM, maka akan digugurkan dan menjadi keputusan final.
Ayat (6)
Huruf (d) maksudnya sama seperti yang tertuang dalam penjelasan BAB V Pasal 16 Ayat
(5), namun tim independen yang dimaksud dibentuk oleh wakil dekan bidang
kemahasiswaan dan SEMA Fakultas di fakultas masing-masing.
Ayat (7)
Cukup Jelas
Ayat (8)
Cukup Jelas

PASAL 17
BADAN PENGAWAS PEMILU MAHASISWA (BAWASLUM)
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Ayat ini menjelaskan Tugas-tugas BAWASLUM sebagai pengawas Pemilu Mahasiswa.
Penjelasan terhadap huruf-huruf yang tercantum dalam ayat ini diatur dalam Pedoman
kepengurusan organisasi kemahasiswaan.

35
Ayat (4)
Ayat ini menjelaskan wewenang BAWASLUM sebagai pengawas Pemilu Mahasiswa.
Penjelasan terhadap huruf-huruf yang tercantum dalam ayat ini diatur dalam Pedoman
kepengurusan organisasi kemahasiswaan.
Ayat (5)
Maksud ayat ini adalah persyaratan anggota BAWASLUM sama seperti persyaratan
anggota KPUM dan bisa dilihat di Pasal 16 ayat (5) dan (6) Anggaran Rumah Tangga.
Ayat (6)
Maksud ayat ini adalah persyaratan Badan Pengurus Harian BAWASLUM sama seperti
persyaratan Badan Pengurus Harian KPUM dan bisa dilihat di Pasal 16 ayat (7) dan (8)
Anggaran Rumah Tangga.
Ayat (7)
Cukup Jelas
Ayat (8)
Cukup Jelas

PASAL 18
MEKANISME PEMILIHAN ANGGOTA SEMA
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
SEMA Fakultas untuk Fakultas yang tidak memiliki atau hanya memiliki satu
Jurusan/ Program Studi, maka jumlahnya dibuat ganjil dan berjumlah Sembilan kursi
(batas minimum untuk kepengurusan SEMA: Tiga orang pimpinan, Sekretaris,
Bendahara, dan Bidang-Bidang).
Ayat (6)
Peserta pemilihan umum mahasiswa (pemilih) adalah mahasiswa S1 yang sudah
memenuhi kewajiban akademik (pembayaran uang kuliah) dan mengambil KRS pada
semester ganjil.
Ayat (7)
Huruf (a) maksudnya pemilih harus memiliki KTM atau Surat Aktif Kuliah, atau
dokumen sah yang dapat membuktikan bahwasanya mahasiswa tersebut adalah
mahasiswa fakultas yang ada di IAIN Sultan Amai Gorontalo. Huruf (b) maksudnya
pemilih harus berada di semester 1, 3, 5, atau 7. Mahasiswa IAIN di luar ambang batas
semester secara otomatis tidak memiliki hak pilih meskipun mahasiswa tersebut adalah
anggota KPUM atau anggota BAWASLUM.

PASAL 19
MEKANISME PEMILIHAN KETUA ORGANISASI EKSEKUTIF
Ayat (1)
Cukup Jelas

36
Ayat (2)
Persyaratan-persyaratan calon Ketua organisasi eksekutif merupakan turunan dari
Pedoman Organisasi Kemahasiswaan untuk PTKI yang diterbitkan oleh Dirjen Pendis
Kementerian Agama.
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas, telah diperjelas dalam Penjelasan AD/ART BAB V Pasal 18 Ayat (6).
Ayat (6)
Cukup Jelas

PASAL 20
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Ayat (1)
Prinsip keadilan dan kemaslahatan maksudnya, penyelesaian permasalahan harus
benar-benar mencoba berbuat adil kepada pihak-pihak yang bersitegang, dan juga
menimbang kemaslahatan atas keputusan yang dibuat, untuk membuat kondisi yang
aman dan tertib serta kondusif.
Ayat (2)
Segala macam gugatan terkait penyelenggaraan pemilihan umum mahasiswa,
dilaporkan kepada BAWASLUM sebagai pengawas penyelenggaraan Pemilu Mahasiswa.
Ayat (3)
BAWASLUM mendokumentasikan laporan/gugatan dari peserta pemilu mahasiswa, lalu
dokumentasi gugatan tersebut disampaikan kepada pimpinan bidang kemahasiswaan
agar diketahui dan menjadi fasilitator dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Ayat (4)
Gugatan yang dilaporkan kepada BAWASLUM maupun kepada pimpinan bidang
kemahasiswaan harus berbentuk hard copy/tertulis/dokumen yang disertai bukti dan
fakta yang terjadi di lapangan, serta dilengkapi dengan saksi yang dapat memperkuat
gugatan tersebut.
Ayat (5)
Cukup Jelas
Ayat (6)
Cukup Jelas
Ayat (7)
Cukup Jelas

BAB VI
ATRIBUT

PASAL 21
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas

37
Ayat (3)
Maksud dari ayat ini adalah, atribut seperti bendera dan lambang organisasi, partai
politik, dan sebagainya dilarang keberadaannya di lingkungan IAIN Sultan Amai
Gorontalo, seperti yang telah dijelaskan dalam Penjelasan AD/ART BAB IX Pasal 18 Ayat
(2).

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PASAL 22
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas, anggota MPMI dapat dilihat di BAB IV Pasal 12 ART
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas

PASAL 23
Cukup Jelas

BAB IX
PENUTUP
PASAL 24
Cukup Jelas

DITETAPKAN DI : GORONTALO
PADA TANGGAL : 2018

Pengurus Senat Mahasiswa


Oganisiasi Kemahasiswaan
IAIN Sultan Amai Gorontalo
Ketua Komisi III Sekretaris
Bidang Hukum dan Jenderal
Perundang-undangan

Ramli Mustapa
NIM :142062033 Fadli Sukriani
Melu
NIM : 142052012

38
39

Anda mungkin juga menyukai