Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahan ajar yang di gunakan dalam proses pembelajaran apabila di
kembangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa serta di manfaatkan secara
benar merupakan salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan mutu
pembelajaran. Semula guru di persepsikan sebagai satu- satunya sumber
informasi di kelas, sementara siswa di posisikan sebagai penerima
informasi yang pasif dari gurunya.
Dengan adanya bahan ajar maka guru bukan lagi satu- satunya
sumber belajar di dalam kelas. Dalam hal ini, guru lebih di arahkan untuk
berperan sebagai fasilitator yang membantu dan mengarahkan siswa dalam
belajar. Sementara dengan memanfaatkan bahan ajar yang telah di rancang
sesuai kebutuhan pembelajaran, siswa di arahkan untuk menjadi
pembelajar yang aktif, karena mereka dapat membaca atau mempelajari
materi yang ada dalam bahan ajar terlebih dahulu sebelum mengikuti
pembelajaran di kelas. Dengan demikian, pada saat pembahasan materi di
kelas siswa sudah siap dengan bekal informasi dan pengetahuan yang
cukup sehingga waktu belajar yang tersedia tidak lagi di gunakan guru
untuk menjelaskan materi secara panjang lebar, tetapi lebih banyak di
gunakan untuk diskusi dan membahas materi- materi tertentu yang belum
di pahami siswa.
Bahan ajar sebagai media dan metode pembelajaran yang sangat
besar, artinya di dalam menambah dan meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Bermanfaat tidaknya suatu bahan ajar dalam proses
pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan kita di dalam
mengembangkan dan memanfaatkannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis- jenis bahan ajar yang dapat di manfaatkan dalam
proses pembelajaran?
PEMBAHASAN
A. Jenis- jenis bahan ajar
Pengelompokan bahan ajar berdasarkan jenisnya dilakukan dengan
berbagai cara oleh beberapa ahli dan masing- masing ahli mempunyai
pendapat sendiri- sendiri pada saat mengelompokkannya. Hennick dkk.
(1996) mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan cara kerjanya, untuk
itu ia mengelompokkan jenis bahan ajar ke dalam 5 kelompok besar, yaitu:
1) Bahan ajar yang tidak di proyeksikan seperti foto, diagram, display
model
2) Bahan ajar yang di proyeksi seperti slide, filmstrips, overhead
transparencies, proyeksi komputer
3) Bahan ajar audio, seperti kaset dan compact disc
4) Bahan ajar video, seperti video dan film.
5) Bahan ajar (media) komputer, misalnya computer mediated
Instruction (CMI), Computer basd Multimedia atau hypermedia
Ellington dan Race(1997) mengelompokkan jenis bahan ajar
berdasarkan bentuknya. Mereka mengelompokan jenis bahan ajar tersebut
ke dalam 7 jenis:
1) Bahan ajar cetak dan duplikatnya, misalnya handouts, lembar kerja
siswa, bahan belajar mandiri, bahan untuk belajar kelompok
2) Bahan ajar Display yang tidak di proyeksikan, misalnya filpchart,
poster, model dan foto.
3) Bahan ajar Display diam yang di proyeksikan misalnya slide,
filmstrips, dll.
4) Bahan ajar audio, misalnya audiodiscs, audio tapes, dan siaran
radio
5) Bahan ajar audio yang di hubungkan dengan bahan visual diam,
misalnya program slide suara, program filmstrip bersuara, tape
model, dan tape realita.
6) Bahan ajar video, misalnya, siaran televisi, dan rekaman videotape.
7) Bahan ajar komputer, misalnya computer Assisted Instruction
(CAI).

Adapun menurut Ida Malati Sadjati, menyimpukan jenis bahan ajar


ke dalam dua jenis yakni:
a) Bahan ajar cetak
Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan yang di siapkan dalam
kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau
penyampaian informasi. Saat ini bahan ajarcetak masih menjadi bahan ajar
yang sangat baku untuk untuk di pergunakan secara luas di sekolah-
sekolah. Bahan ajar cetak pada umumnya digunakan baik oleh guru
maupun siswa, dan saat ini produksi dan penggandaannya dapat di lakukan
langsung oleh sekolah- sekolah dengan menggunakan mesin cetak, mesin
fotokopi ataupun mesin duplikator. Fasilitas dan sarana untuk
mengembangkan bahan ajar cetak saat ini secara praktis tersedia di
sekolah- sekolah.
Dari sudut pembelajaran, bahan ajar cetak lebih unggul dibanding
bahan ajar jenis lain. Hal ini karena bahan ajar cetak merupakan media
yang sangat canggih dalam hal mengembangkan kemampuan siswa untuk
mampu belajar tentang fakta dan mampu mengerti prinsip- prinsip umum
dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis.
Dalam hal kualitas penyampaian, bahan ajar cetak dapat
menyajikan kata- kata, angka- angka, notasi musik, gambar dua dimensi
serta diagram. Selain itu, apabila biaya tidak menjadi masalah, media cetak
juga dapat dipresentasikan dengan dilengkapi ilustrasi yang berwarna.
Ada pun kekurangannya yakni tidak mampu mempresentasikan
gerakan, penyajian materi dalam bahan ajar cetak bersifat linear, tidak
mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan, diperlukan biaya
yamh tidak sedikit untuk membuat bahan ajar cetak yang bagus dan
dibutuhkan kemampuan membaca yang kuat dari pembacanya. Jenis bahan
ajar cetak dan karakteristiknya:
 Modul : terdiri dari bermacam- macam bahan yang
tertulis yang digunakan untuk belajar mandiri,
 Handout : merupakan macam- macam bahan cetak
yang dapat memberikan informasi kepada siswa, terdiri dari
catatan ( baik lengkap mau pun kerangkanya saja ), tabel,
diagram, peta, dan materi- materi tambahan lainnya.
 Lembar kerja siswa : didalamnya adalah lembar kasus,
daftar bacaan, lembar praktikum, lembar pengarahan
tentang proyek dan seminar, lembar kerja, dll.
b) Bahan ajar Noncetak
Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai jenis bahan ajar noncetak
untuk keperluan pembelajaran tersedia di pasaran dalam jumlah yang terus
meningkat dari tahun ke tahun.
I. Bahan ajar display, bahan ajar ini agak berbeda sifat dan
karakteristiknya dengan jenis bahan ajar cetak mau pun noncetak
karena isinya meliputi semua materi tulisan atau pun gambar yang
dapat ditampilkan didalam kelas, kelompok kecil ataupun siswa
secara perorangan tanpa menggunakan alat proyeksi. Contoh,
flipchart, adhesive, chart, poster, peta, foto, dan realia.
II. Overhead Transparancies ( OHT), merupakan salah satu jenis
bahan ajar noncetak yang tidak memasukkan unsur- unsur gerakan
dan biasanya berupa imej tekstual dan grafik dalam lembar
transparan yang dapat dipresentasikan didepan kelas atau
kelompok dengan menggunakan overhead Projector (OHP).
III. Audio, program audio adalah semua sistem yang menggunakan
sinyal radio secara langsung yang dapat dimainkan atau
didengarkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Salah satu
contoh program audio, misalnya siaran radio.
IV. Video, video dan televisi merupakan bahan ajar noncetak yang
kaya informasi dan lugas untuk dimanfatkan dalam program
pembelajaran karena dapat sampai ke hadapan siswa secara
langsung. Disamping itu video dapat menambah suatu dimensi
baru terhadap pembelajarn. Contoh, kaset video dan siaran televisi.
V. Bahan ajar berbasis komputer, penggunaan komputer untuk
program pembelajaran terus meningkat akhir- akhir ini.
Pemanfaatan komputer untuk program pembelajaran dapat lansung
dioperasikan oleh siswa langsungatau terkoneksi dengan komputer
lain. Komputer yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran
biasanya berbentuk stand alone atau komputer terminal yang
terkait dengan komputer utama.

Anda mungkin juga menyukai