Anda di halaman 1dari 43

KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA XIII

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM


BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/075/MPM/MUSMA/XII/2017

Tentang

TATA TERTIB SIDANG MUSYAWARAH MAHASISWA


INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. Musyawarah Mahasiswa Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG : Demi kelancaran dalam menjalankan Musyawarah Mahasiswa


(MUSMA) Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi,
maka dipandang perlu untuk menyusun Tata Tertib Sidang
Musyawarah Mahasiswa (MUSMA).

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawarah Mahasiswa Institut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada tanggal 16
Mei 2015 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Mengukuhkan hasil sidang Tata Tertib Sidang Musyawarah


MahasiswaInstitut Agama Islam Darussalam Blokagung
Banyuwangi.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal : 31 desember 2017
Waktu : 11.23 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWA IAIDA

(M faqih Irsyad) (M. Kanzul Fikri)


Ketua Sekretaris

1
TATA TERTIB SIDANG MUSYAWARAH MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI

BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal I
1. Musyawarah Mahasiswa(MUSMA)Merupakan forum tertinggi dalam organisasi intra
Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi.
2. Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung
Banyuwangi dilaksanakan di Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) di ruang G2a dan
G2b tanggal 30 Desember 2017 – 1 januari 2018.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG MUSMA
Pasal 2
1. Memproses dan menetapkan Tata tertib sidang MUSMA IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi.
2. Memproses dan menetapkan tatatertib pemilihan presma dan wapres (IAIDA) Institut Agama
Islam Darusalam dan ketua BEM fakultas dan wakil BEM Fakultas (IAIDA) institut agama
Islam darusalam blokagung banyuwangi.
BAB III
PESERTA
Pasal 3

1. Peserta MUSMA terdiri dari seluruh DPM, MPM, perwakilan BEM-I 2 orang, perwakilan
BEM-F 2 orang, perwakilan HMPS 1 orang dan perwakilan UKM 1 orang dan perwakilan
ekstra 1 orang

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
1. Setiap peserta berkewajiban mentaati tata tertib MUSMA IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi.
2. Setiap peserta berkewajiban menjaga ketertiban, kelancaran, dan kualitas MUSMA IAI
Darussalam Blokagung Banyuwangi.
3. Setiap peserta MUSMA berhak menyampaikan pendapat, kritik, saran dan gagasannya.

BAB IV
PERSIDANGAN MUSMA IAIDA
Pasal 5
Jenis persidangan MUSMA terdiri dari :
1. Sidang pleno I, memproses dan menetapkan tata tertib sidang MUSMA IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi.
2. Sidang pleno II, memproses dan menetapkan tatatertib pemilihan presma dan wapres
(IAIDA) institute agama islam darrusalam dan ketua BEM fakltas dan wakil (IAIDA)
institut agama islam darrusalam blokagung banyuwangi. Sidang pleno II, memproses dan
menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi.
3. Sidang pleno III, memproses dan menetapkan pedoman penyelenggaraan tertib administrasi
dan pedoman kebendaharaan organisasi IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi .
4. Sidang pleno IV,memproses dan menetapkan Garis-garis Besar Program Organisasi
(GBPKO) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
5. Sidang pleno V, menerima atau menolak LPJ BEM IAIDA Blokagung Banyuwangi
6. Sidang pleno VI, memproses dan menetapkan tatib pemilihan BEM serta tim formatur.

2
BAB V
PIMPINAN SIDANG
Pasal 6
Kententuan Pimpinan Sidang

1. Sidang Pleno I, terdiri dari ketua dan sekretaris yang telah mendapatkan mandat dari KPR
IAI Darusalam Blokagung Banyuwangi.
2. Pimpinan sidang pleno II, III ,IV ,V ,VI terdiri dari ketua I, ketua II dan sekretaris yang
terpilih dari dan oleh peserta.

Pasal 7
Hak Dan Kewajiban Pimpinan Sidang
1. Mengatur waktu dan pembicaraan.
2. Menampung usul dan saran dari peserta.
3. Menyimpulkan pembicaraan.
4. Mengumumkan setiap keputusan yang di sepakati.
5. Berhak dihargai dan dihormati.
6. Menetapkan Hasil sidang.
7. Pimpinan sidang berhak memberikan sanksi bagi peserta MUSMA yang melanggar
peraturan.
8. Memberikan izin/tidak kepada peserta sidang yang akan masuk/keluar ruangan sidang.

BAB VI
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTU SAN
Pasal 8
1. Sidang bisa dimulai apabila dihadiri setengah lebih satu dari peserta sidang.
2. Apabila poin satu tidak terpenuhi, maka sidang diskorsing 10 menit, dan dibuka lagi
3. Apabila poin dua tidak terpenuhi, maka dinyatakan deathlock
Pasal 9
1. Keputusan diambil dengan jalan musyawarah mufakat.
2. Apabila poin satu tidak terpenuhi, maka diadakan lobyying berdasarkan waktu yang telah
ditentukan oleh pimpinan sidang.
3. Apabila poin dua tidak terpenuhi, maka diadakan voting dan suara mayoritas yang diambil.
4. Apabila poin tiga tetap tidak terpenuhi, maka keputusan diserahkan pada pimpinan sidang
dengan tetap memperhatikan usulan dan masukan dari peserta sidang.

BAB VII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 10
1. Hal-hal yang belumditulis di tata tertib akan diatur kemudian.

3
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/076/MPM/MUSMA/I/2018

Tentang

ANGGARAN DASAR (AD)


ORGANISASI KEMAHASISWAAN INTRA KAMPUS
IAI DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. Musyawarah Mahasiswa Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG : Demi kelancaran dalam menjalankan Musyawarah


Mahasiswa(MUSMA) Institut Agama Islam Darussalam Blokagung
Banyuwangi, maka dipandang perlu untuk membahas Anggaran Dasar
Musyawarah Mahasiswa(MUSMA).

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawarah MahasiswaInstitut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada tanggal 1
Januari 2017 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Mengukuhkan Anggaran Dasar (AD)Organisasi Intra hasil sidang


MUSMA Institut Agama Islam Darussalam Blokagung
Banyuwangi.
2.Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal : 1 Januari 2018
Waktu : 10.40 WIB.

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWA IAIDA

(Restu Khadiq Kharisma) (Moh.’ Iza Arrifqi)

Ketua I Sekretaris

4
ANGGARAN DASAR (AD)
ORGANISASI KEMAHASISWAAN INTRA KAMPUS
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

MUKKADIMAH
Sesungguhnya Allah SWT, telah membuat alam semesta ini sebagai wujud ajaran yang
hak dan sempurna untuk mengatur kehidupan manusia sesuai dengan fitrohnya di muka bumi
dengan kewajiban mengabdikan diri semata-mata kehadiratNya.
Kehidupan yang sesuai dengan fitrahnya adalah paduan antara aspek duniawi dan
uhrawi, individu dan sosial serta iman, ilmu dan amal soleh dalam mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat.
Mahasiswa sebagai generasi muda yang sadar akan hak dan kewajiban serta peranan dan
tanggung jawabnya kepada umat manusia, Bangsa, Negara, terlebih agama, bertekad untuk
memberikan bakti nilai-nilai Pancasila. Meyakini bahwa tujuan itu hanya bisa dicapai dengan
usaha-usaha yang keras dan teratur serta adanya taufiq dan hidayah dari Allah SWT, maka demi
terwujudnya cita-cita di atas, Mahasiswa IAI Darussalam berketetapan, berdaulat dalam satu
organisasi yang digerakkan dengan pedoman Anggaran Dasar sebagai berikut:

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN DAN BENTUK
ORGANISASI-ORGANISASI KEMAHASISWAAN
1. Organisasi kemahasiswaan IAI Darussalam Blokagung adalah wahana dan prasarana
pengembangan Mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan
serta integritas kepribadian.
2. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi penalaran, keilmuan
dan minat bakat, upaya perbaikan kesejahteraan Mahasiswa serta pengabdian pada
masyarakat.

Pasal 2
NAMA
Organisasi kemahasiswaan IAI Darussalam Banyuwangi terdiri dari:
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
4. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
5. Himpunan MAhasiswa Program Studi (HMPS) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
6. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.

BAB II
ASAS
Pasal 3
Organisasi Kemahasiswaan IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi berasaskan Pancasila dan
UUD 1945.

BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 4
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA (MPM)
1. Majelis permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
berkedudukan ditingkat perguruan tinggi dan merupakan organisasi nonstruktural pada IAI
Darussalam Blokagung Banyuwangi.
2. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
yang dibentuk sebagai representatif dari forum Musyawarah Mahasiswa.

5
3. Majelis permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
mempunyai tugas mengawasi pelaksanaan dan ketetapan – ketetapan MUSMA oleh Komisi
Pemilu Raya (KPR) yang ditunjuk oleh MPM.
4. Majelis permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
bertugas melaksanakan MUSMA dan melantik BEM dalam satu periode.
5. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
berfungsi sebagai perwakilan Mahasiswa untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
Mahasiswa dengan memberikan pendapat, usul serta saran kepada Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) dan lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi.

Pasal 5
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi berkedudukan
ditingkat Perguruan Tinggi dan merupakan organisasi nonstruktural pada IAI Darusalam
Blokagung Banyuwangi.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi mempunyai
tugas pokok mewakili Mahasiswa pada tingkat Perguruan Tinggi, mengkoordinasi kegiatan
organisasi kemahasiswaan dalam bidang ekstrakurikuler ditingkat Institut serta memberikan
pendapat, saran dan usul terkait dengan fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan nasional
kepada Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) untuk kemudian diteruskan kepada
pimpinan Perguruan Tinggi.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi berfungsi
sebagai forum komunikasi mahasiswa antar Organisasi BEM Fakultas.
4. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi wajib
melaporkan pelaksanaan ketetapan – ketetapan Kegiatan pada MPM dan Perguruan Tinggi.

Pasal 6
BADAN EKSKUTIF MAHASISWA FAKULTAS (BEM-F)
1. Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
berkedudukan ditingkat fakultas dan merupakan organisasi non-struktural dilingkungan IAI
Darussalam Blokagung Banyuwangi.
2. Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
mempunyai tugas pokok mewakili Mahasiswa dan mengkoordinasi kegiatan organisasi
kemahasiswaan dalam bidang ekstrakurikuler ditingkat fakultas serta memberikan pendapat,
saran dan usulan kepada BEM terkait dengan fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan
nasional.
3. Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
berfungsi sebagai wahana untuk merencanakan dan mengembangkan kegiatan
ekstrakurikuler ditingkat Perguruan Tinggi yang bersifat penalaran, keilmuan, keterampilan,
keahlian, minat dan bakat Mahasiswa.
4. Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
bertanggung jawab kepada BEM pusat.
5. Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
terdiri dari:
a. BEM-F Tarbiyah dan Keguruan
b. BEM-F Dakwah dan Komunikasi Islam (DKI)
c. BEM-F Ekonomi dan Bisnis Islam (EBI)
Pasal 7
Himpunan mahasiswa progam study (HMPS)

1. Himpunan Mahasiswa Program Study (HMPS) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi


berkedudukan ditingkat PRODI dan merupakan organisasi non-struktural dilingkungan
IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
2. Himpunan Mahasiswa Program Study (HMPS) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
mempunyai tugas pokok mewakili Mahasiswa dan mengkoordinasi kegiatan organisasi
kemahasiswaan dalam bidang ekstrakurikuler dilingkup Program Study (prodi) serta

6
memberikan pendapat, saran dan usulan kepada BEM-F terkait dengan fungsi dan
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
3. Himpunan Mahasiswa Program Study (HMPS) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
berfungsi sebagai wahana untuk merencanakan dan mengembangkan kegiatan
ekstrakurikuler ditingkat PRODI yang bersifat penalaran, keilmuan, keterampilan, keahlian,
minat dan bakat Mahasiswa.
4. Himpunan Mahasiswa Program Study (HMPS) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
bertanggung jawab kepada BEM-F
5. Himpunan Mahasiswa Program Study (HMPS) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
terdiri dari:
a. BEM-F Tarbiyah dan Keguruan
HMPS Progam Pendidikan Bahasa Arab
HMPS Progam Tadris Bahasa Inggris
HMPS Progam Tadris Bahasa Indonesia
HMPS Progam Manajemen Pendidikan Islam

b. BEM-F Dakwah dan Komunikasi Islam (DKI)


HMPS Progam Komunikasi Dan Penyiaran Islam
HMPS Progam Bimbingan Dan Koseling Islam

c.BEM-F Ekonomi dan Bisnis Islam (EBI)


HMPS Perbankan Syariah
HMPS Ekonomi Syariah

Pasal 8
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM)
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
berkedudukan ditingkat DPM kelas di setiap kelas dan angkatan.
2. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi mempunyai
tugas berkoordinasi dengan MPM.

Pasal 9
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM)
1. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi berkedudukan
ditingkat perguruan tinggi dan merupakan kelengkapan non-struktural dilingkungan IAI
Darussalam Blokagung Banyuwangi.
2. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi mempunyai
tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat perguruan
tinggi dalam bidang tertentu sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi berfungsi
sebagai wahana untuk mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler ditingkat perguruan tinggi
yang bersifat ketrampilan, keahlian, minat dan bakat mahasiswa.
4. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terdiri dari:
a. UKM Pramuka Racana mbah yai Syafa’at-mbah nyai Maryam
b. UKM PersMahasiswa (PERSMA)
c. UKM Teater DAS 51
d. UKM PADUS

BAB IV
TUJUAN, USAHA DAN SIFAT
Pasal 10
TUJUAN
Terbinanya insan intelektual yang beriman, bijaksana, tanggap, tangguh dan berahlakulkarimah
serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah
SWT.

7
Pasal 11
USAHA
1. Melakukan perkembangan kepada mahasiswa agar selalu bersikap kritis-tranformatif, solutif,
aktif, kreatif, serta bijak dalam menghadapi perubahan dan dinamika yang terjadi, baik
dibidang ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya terlebih dibidang kemahasiswaan.
2. Mengadakan diskusi, seminar, loka karya, konferensi pers serta dialog dalam merespon dan
menyikapi masalah yang sedang berkembang yang menyangkut ideologi, sosial, ekonomi,
budaya terlebih pendidikan kemahasiswaan.
3. Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap potensi-potensi kreatif mahasiswa
terutama dibidang keilmuan, bakat dan minat Mahasiswa.
4. Melakukan perbaikan terhadap kehidupan Mahasiswa dengan menegakkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, nilai-nilai dasar negara dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
5. Ikut berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan guna
mendukung pembangunan nasional.
6. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan asas organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.

Pasal 12
SIFAT
Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus bersifat independen kepada IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi.

BAB V
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 13
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA (MPM)
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
adalah perwakilan Mahasiswa yang beranggotakan seluruh DPM, Badan pelaksana harian
(BPH) dan tiga komisi yang telah terbentuk.
2. Masa kerja kepengurusan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi selama 1 (satu) tahun.
3. Kepengurusan BPH Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi dipilih oleh ketua terpilih.
4. Kepengurusan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi disahkan dengan keputusan wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama IAI Daussalam Blokagung Banyuwangi.
5. Kepengurusan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi dilantik oleh wakil rektor III IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
6. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Kepengurusan Majelis Permusyawaratan
Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi bertanggung jawab kepada
wakil rektor III IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.

Pasal 14
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
1. Keanggotaan terdiri dari Mahasiswa IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
2. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
terdiri dari presiden, wakil presiden, sekretaris, bendahara, dan departemen-departemen yang
dipilih menurut tata tertib yang berlaku.
3. Masa kerja kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi satu tahun terhitung setelah turunnya SK dan ketua dapat dipilih lagi untuk satu
periode kepengurusan berikutnya.
4. Tata kerja kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi disahkan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
disahkan oleh surat keputusan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan diketahui
oleh wakil rektor III IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.

8
6. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
dilantik oleh ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi.
7. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) harus melaporkan perkembangan kegiatan pada setiap 4
(bulan) sekali kepada MPM dalam bentuk Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) sementara.
8. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI
Darussalam Blokagung Banyuwangi bertanggung jawab pada Majelis Permusyawaratan
Mahasiswa (MPM) atau forum Musyawarah Mahasiswa dan wakil rektor III dan pimpinan
perguruan tinggi.

Pasal 15
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS (BEM-F)
1. Keanggotaan, kepengurusan, dan kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F)
IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi diatur dalam MUSMA BEM-F.

Pasal 16
1. Keanggotaan, kepengurusan, dan kegiatan Himpunan Mahasiswa Progam Study
(HMPS) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi diatur dalam MUSMA BEM-F.

Pasal 17
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM)
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi terdiri dari
mahasiswa yang berperan aktif dalam mengikuti kegiatan akademik.
2. Masa kerja kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi adalah satu semester dan dapat dipilih lagi untuk satu periode kepengurusan
berikutnya.
3. Tata kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
ditetapkan oleh rapat pengurus dan disahkan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
(MPM).
4. Kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi disahkan oleh surat mandat MPM IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
5. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAI
Darussalam Blokagung Banyuwangi bertanggung jawab kepada Majelis Permusyawaratan
Mahasiswa (MPM) IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.

Pasal 18
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM)
Ditentukan pada MUSMA UKM

BAB VI
STUKTUR ORGANISASI INTRA KAMPUS
Pasal 19
Struktur organisasi intra kampus IAI Darussalam:
1. MPM memiliki kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi intra kampus
2. Kedudukan BEM berada dibawah MPM IAIDA
3. Kedudukan UKM berada dibawah MPM IAIDA
4. Kedudukan DPM berada dibawah MPM IAIDA
5. Kedudukan BEM-F berada dibawah BEM IAIDA
6. Kedudukan HMPS berada dibawah BEM-F

BAB VII
PELINDUNG ORGANISASI
Pasal 20
1. Pelindung organisasi intra secara umum adalah rektor IAIDA
2. MPM , BEM dan UKM dalam pembinaan wakil rektor III IAIDA
3. BEM-F berada dalam pembinaan Dekan, Kaprodi dan BEM
4. HMPS berada dalam pembinaan Dekan, Kaprodi, BEM, dan BEM-F
5. DPM dalam pembinaan MPM IAIDA
9
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 21
1. Permusyawaratan adalah suatu pertemuan yang dapat membuat suatu keputusan dan
ketetapan organisasi yang dikuti oleh kepengurusan seluruh organisasi intra
2. Permusyawaratan di lingkup organisasi intra meliputi:
a. MUSMA
b. Rapat kerja
c. Musyawarah anggota
3. MUSMA diadakan (1) satu tahun sekali dan dilaksanakan oleh MPM.
4. MUSMALUB diadakan tidak terikat waktu dan dilaksanakan oleh MPM dalam keadaan
luar biasa yang diikuti oleh anggota MPM.
5. Rapat kerja adalah rapat untuk menyusun program kerja selama satu periode.
6. Musyawarah anggota dilaksanakan dilingkup internal masing-masing organisasi intra
yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan.

BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 22
Pembiayaan untuk keperluan organisasi kemahasiswaan intra kampus di IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi dibebankan pada anggaran IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
atau usaha lainnya yang diketahui oleh wakil rektor III IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.

Pasal 23
Pengelolaan dan tanggung jawab penggunaan biaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 20
dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
Semua organisasi kemahasiswaan yang telah ada pada saat ditetapkannya Anggaran Dasar
Organisasi kemahasiswaan Intra Kampus harus sesuai dengan AD/ART

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 25
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dengan Musyawarah Mahasiswa ( MUSMA )

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Hal – hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan penjelasan Anggaran Dasar dimuat
dalam peraturan – peraturan atau ketentuan sendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan penjabaran Anggaran Dasar Organisasi.

Pasal 27
Anggaran Dasar Organisasi Kemahasiswaan Intra Perguruan Tinggi IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi berlaku sejak tanggal ditetapkan.

10
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/077/MPM/MUSMA/II/2015

Tentang

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


ORGANISASI KEMAHASISWAAN INTRA INSTITUT
IAI DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. MUSMAMusyawarah Mahasiswa
Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG : Demi kelancaran dalam menjalankan MUSMA 2015 maka dipandang


perlu untuk membahas Anggaran Rumah Tangga dalam Musyawarah
Mahasiswa (MUSMA)Institut Agama Islam Darussalam Blokagung
Banyuwangi,

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawarah MahasiswaInstitut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada tanggal 1
Januari 2018 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Mengukuhkan Anggaran Rumah Tangga (ART) Organisasi Intra


Kampus hasil sidang MUSMA Institut Agama Islam Darussalam
Blokagung Banyuwangi.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal : 1 januari 2018
Waktu : 14:35 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWAIAIDA

((restu khadiq kharisma) (Moh.’Iza Arrifqi)

Ketua I Sekretaris

11
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
ORGANISASI KEMAHASISWAAN INTRA KAMPUS
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

BAB I
PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN
MAJELIS PERMUSYWARATAN MAHASISWA (MPM)
Pasal 1
STRUKTUR ORGANISASI
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Komisi-komisi antara lain:
a. Komisi I bidang kelembagaan
b. Komisi II bidang organisasi BEM dan UKM
c. Komisi III bidang kemahasiswaan

Pasal 2
SYARAT KEANGGOTAAN DAN PENGURUS
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
3. Berpegang teguh pada Tri Dharma Perguruan tinggi.
4. Selalu menjaga nama baik dan loyal terhadap perguruan tinggi.
5. Mempunyai integritas dan berakhlaqul karimah.
6. Terdaftar sebagai Mahasiswa IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi untuk Badan
Pengurus Harian minimal semester 4 (empat).
7. Bisa bekerjasama dengan pimpinan Perguruan tinggi.
8. Tidak sedang merangkap jabatan pengurus harian di organisasi kemahasiswaan yang ada di
lingkungan IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi

Pasal 3
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS DAN ANGGOTA
1. Pemilihan pengurus MPM dilaksanakan setelah pemilihan BEM dan BEM-F.
2. Pengurus MPM tidak boleh merangkap menjadi pengurus BEM dan atau BEM-F pada
periode yang sama.
3. Ketua MPM dipilih 3 bulan setelah turunnya SK BEM-I dan BEM-F.
4. Anggota MPM adalah seluruh DPM perfakultas.
5. Mengenai keanggotaan komisi-komisi diatur dalam keanggotaan MPM

Pasal 4
TUGAS DAN WEWENANG
1. MPM IAIDA bertugas mengawasi pelaksanaan ketetapan-ketetapan MUSMA.
2. MPM IAIDA bertugas menyiapkan draft materi dan bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) tahun sidang berikutnya.
3. MPM IAIDA berwenang mengesahkan dan melantik pengurus BEM IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi.
4. MPM IAIDA berwenang mengambil tindakan atau langkah-langkah yang dianggap perlu
guna menjaga keberlangsungan dan keutuhan kerja organisasi kemahasiswaan Intra Kampus.
5. MPM berwenang melaksanakan MUSMA dan reformasi organisasi BEM dan UKM.

Pasal 5
TATA KERJA
Tata kerja MPM IAI Darussalam Blokagung dirumuskan oleh ketua dan anggota MPM.

12
BAB II
PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
Pasal 6
STRUKTUR ORGANISASI
1. Presiden.
2. Wakil Presiden.
3. Sekretaris Jenderal.
4. Bendahara.
5. Departemen-departemen.

Pasal 7
SYARAT KEANGGOTAAN DAN PENGURUS
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Setia kepada pancasila dan UUD 1945.
3. Berpegang teguh pada Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Selalu menjaga nama baik dan loyal terhadap perguruan tinggi .
5. Mempunyai integritas dan berakhlakul karimah.
6. Terdaftar sebagai Mahasiswa IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi minimal semester 4
(empat).
7. Bisa bekerjasama dengan pimpinan perguruan tinggi.
8. Taat dan mematuhi peraturan kampus.
9. Mau melaksanakan tugas dan bertanggung jawab pada Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
(MPM) sesuai kesepakatan-kesepakatan yang ditetapkan.
10. Badan pengurus harian (BPH) Tidak sedang merangkap jabatan pengurus harian di
organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
11. Pernah mengikuti ORDIK, dibuktikan dengan sertifikat

Pasal 8
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS DAN ANGGOTA
1. Presiden dan Wakil presiden BEM IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi dipilih melalui
PEMILU demokrasi.
2. Pengurus harian dan anggota BEM IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi disusun melalui
rapat team formatur.
3. Team formatur terdiri dari 5 orang, yaitu ketua dan wakil terpilih, ketua dan wakil
demisioner, sekretaris jenderal demisioner.
4. Pemilihan serta penyusunan personalia pengurus serta anggota BEM IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi dilakukan secara musyawarah dan kekeluargaan serta penuh rasa
tanggung jawab.
5. Apabila dalam waktu 5x24 jam setelah terpilih ternyata team formatur tidak dapat
melaksanakan tugasnya untuk menyusun kepengurusan BEM IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi, maka MPM berhak mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

BAB III
PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM)

Pasal 9
STRUKTUR ORGANISASI
Ditentukan pada MUSMA UKM

Pasal 10
SYARAT KEANGGOTAAN DAN PENGURUS
Ditentukan pada MUSMA UKM

13
Pasal 11
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS DAN ANGGOTA
Ditentukan pada MUSMA UKM

BAB IV
PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS (BEM – F)

Pasal 12
STRUKTUR ORGANISASI
Ditentukan pada MUSMA BEM-F

Pasal 13
SYARAT KEANGGOTAAN DAN PENGURUS
Ditentukan pada MUSMA BEM-F

Pasal 14
TATA CARA PEMILIHAN
Ditentukan pada MUSMA BEM-F
BAB V
PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI (HMPS)
Pasal 15
STRUKTUR ORGANISASI
Ditentukan pada MUSMA BEM-F

Pasal 16
SYARAT KEANGGOTAAN DAN PENGURUS
Ditentukan pada MUSMA BEM-F

Pasal 17
TATA CARA PEMILIHAN
Ditentukan pada MUSMA BEM-F

BAB VI
PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM)
Pasal 18
STRUKTUR ORGANISASI
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara

Pasal 19
SYARAT KEANGGOTAAN DAN PENGURUS
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
3. Berpegang teguh pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4. Selalu menjaga nama baik dan loyal kepada Perguruan tinggi.
5. Mempunyai integritas dan berakhlaqul karimah.
6. Terdaftar sebagai Mahasiswa IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
7. Bisa bekerjasama dengan pimpinan Perguruan tinggi.
8. Taat dan mematuhi peraturan kampus.
9. Siap melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada MPM dan mahasiswa seangkatan
sesuai dengan kesepakatan – kesepakatan yang ditetapkan.

14
Pasal 20
TATA CARA PEMILIHAN
1. Pemilihan anggota DPM IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi dilakukan dengan LUBER
JURDIL (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil) oleh seluruh mahasiswa di lingkup
kelas masing-masing.
2. Pemilihan serta penyusunan personalia pengurus serta anggota DPM IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi dilakukan secara musyawarah dan kekeluargaan serta penuh rasa
tanggung jawab.

Pasal 21
HAK DAN KEWAJIBAN
1. DPM berkewajiban mengatur stabilitas kelas masing-masing.
2. DPM betugas menampung aspirasi mahasiswa untuk disampaikan dalam rapat MPM
3. DPM berhak menerima semua informasi dari lembaga yang berkaitan dengan kepentingan
mahasiswa

BAB VII
TATA CARA PEMBERHENTIAN JABATAN DAN KEANGGOTAAN
Pasal 22
Seseorang dikatakan berhenti dari jabatannya, jika:
1. Mundur atas permintaan sendiri yang diajukan kepada pemberi SK
2. Diberhentikan karena melanggar AD dan ART atau sebab-sebab lain
3. Ketentuan tentang mekanisme dan prosedur pemberhentian diatur dalam peraturan
organisasi

Pasal 23
Seseorang dikatakan gugur dari keanggotaan,jika:
1. Mundur atas permintaan sendiri yang diajukan kepada pemberi mandat
2. Diberhentikan oleh ketua karena sebab-sebab tertentu
3. Ketentuan tentang mekanisme dan prosedur pemberhentian diatur dalam peraturan
organisasi

BAB VIII
RANGKAP JABATAN
Pasal 24
Dikatakan rangkap jabatan yaitu:
1. Rangkap jabatan organisasi adalah merangkap dua atau lebih jabatan kepengurusan
harian di lingkup organisasai kampus IAI Darussalam.
2. Bagi pengurus yang merangkap jabatan sebagaimana poin 1 diharuskan memilih salah
satu selambat-lambatnya satu bulan.

BAB IX

KEKOSONGAN KEPENGURUSAN
Pasal 25
1. Kekosongan kepengurusan terjadi sebab-sebab:
a. Demisionarisasi resmi
b. Demisionarisasi otomatis
c. Pembekuan kepengurusan
2. Kekosongan kepengurusan sebagaimana poin satu diatur dalam peraturan organisasi
Pasal 26
Langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut:
1. Jika terjadi kekosongan jabatan di tubuh BEM, DPM Dan UKM maka yang berwenang
mengambil langkah kebijakan adalah MPM.
2. Jika terjadi kekosongan jabatan di tubuh BEM-F maka yang mengambil langkah
kebijakan adalah BEM.
3. Untuk mekanisme diatur dalam peraturan organisasi.
4. Jika terjadi kekosongan jabatan di tubuh HMPS maka yang mengambil langkah
kebijakan adalah BEM-F
15
BAB X
KEUANGAN
Pasal 27
Porsi keuangan organisasi intra kampus sebagai berikut:
1. MPM : 8%
2. BEM : 20%
3. BEM-F : 56,5%
4. UKM : 13%
5. Lembaga : 2,5 %
6. HMPS : (prosentase menunggu persetujuan lembaga)

BAB XI
PERUBAHAN AD/ART
Pasal 28
1. Perubahan AD/ART hanya bisa dilaksanakan dengan MUSMA dan MUSMALUB.
2. Perubahan AD/ART dapat dilakukan jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari anggota MPM melalui sidang Luar Biasa.

BAB XII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 29
Setiap Mahasiswa IAI Darussalam dianggap telah mengetahui isi AD/ART ini bagi yang
mengikuti MUSMA maupun yang tidak mengikuti MUSMA setelah AD/ART disahkan.

Pasal 30
1. SetiapMahasiswa IAI Darussalam harus mentaati AD/ART ini dan barang siapa yang
melanggarnya akan dikenakan sanksi-sanksi organisasi sebagaimana yang diatur.
2. Sanksi-sanksi tersebut diberikan oleh organisasi yang disetujui oleh lembaga.

BAB XIII
PENUTUP
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran rumah tangga akan dimuat dalam peraturan-
peraturan atau ketentuan sendiri yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga.

16
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/078/MPM/MUSMA/I/2018

Tentang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KEGIATAN ORGANISASI (GBPKO)


ORGANISASI KEMAHASISWAAN INTRA KAMPUS
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. Musyawarah Mahasiswa Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG : Bahwa untuk mencapai tujuan organisasi perlu ditetapkan Garis-garis


Besar Program Kegiatan Organisasi sebagai pokok kegiatan
kemahasiswaan.

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawarah MahasiswaInstitut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada tanggal 1
Januari 2018 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Mengukuhkan Garis-garis Besar Program Kegiatan


Organisasi(GBPKO) Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus,
hasil sidang MUSMAInstitut Agama Islam Darussalam
Blokagung Banyuwangi.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal : 1 Januari 2018
Waktu : WIB: 14:43

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWA IAIDA

(restu khadiq kharisma) (Moh.’Iza Arrifqi)

Ketua I Sekretaris

17
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KEGIATAN ORGANISASI (GBPKO)
ORGANISASI KEMAHASISWAAN INTRA KAMPUS
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

A.PENDAHULUAN
Pendidikan perguruan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan Nasional,
mempunyai tujuan umum sebagaimana tercantum dalam pasal 2 peraturan pemerintah no :
30 tahun 1990 diperbaharui dengan PP No : 60 tahun 1990 yaitu :
(1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
(2) Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan Nasional.

Kebutuhan masyarakat seperti yang tercermin di dalam pembangunan Nasional yuaitu


tersedianya tenaga ahli dan tenaga terampil dengan tingkat dan jenis kemampuan yang
sangat beragam.Oleh karena itu, mahasiswa sebagai peserta didik dan generasi yang
mempunyai kedudukan dan peranan penting dalam mewujudkan, cita-cita membangun
Nasional senantiasa perlu dibimbing dan dikembangkan.

Dalam upaya membimbing dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh


mahasiswa, maka dipandang perlu disusun suatu usaha yang teratur dalam bentuk Garis-
garis Besar Program Kegiatan Organisasi (GBPKO) disusun dalam rangka tujuan mencapai
organisasi khususnya dan tujuan pendidikan Nasional umumnya. Oleh karena itu,
penyusunan dan pelaksanaan GBPKO meliputi bidang-bidang :
1. Bidang penalaran
2. Bidang kesejahteraan mahasiswa
3. Bidang pemberdayaan perempuan
4. Bidang pengabdian masyarakat

B.MAKSUD DAN TUJUAN


Garis-garis Besar Program Kegiatan Organisasi (GBPKO) dimaksudkan untuk memberikan
arahan secara umum sebagai rencana pencapaian tujuan organisasi secara terpadu,
sistematis dan berkesinambungan dari setiap periode kepengurusan.

C.KEDUDUKAN DAN FUNGSI GBPKO


Garis-garis Besar Program Kegiatan Organisasi (GBPKO) berkedudukan dan berfungsi
sebagai berikut :
1. Pedoman dan penyelenggaraan dan acuan secara integrasi seluruh Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) dalam
menyusun program kerja.
2. Ikhtiar atau usaha mahasiswa untuk menegaskan, menjabarkan dan
mengembangkan nilai-nilai keilmuan dan intelektual
3. Upaya partisipasi nyata mahasiswa dalam perjuangan untuk mewujudkan cita-cita
bangsa ini
4. Fungsi kontrol organisasi kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi tentang
penjabaran pelaksanaan GBPKO yang menjadi tanggung jawab BEM

D.GARIS BESAR PROGRAM KEGIATAN ORGANISASI (GBPKO)


1. Tujuan
a. Mengimplementasikan nilai-nilai keilmuan, serta konsolidasi organisasi dalam
rangka meningkatkan kemampuan profesionalis intelektual yang mendukung
partisipasi sosial kemasyarakatan yang utuh dan terpadu
b. Memelihara keserasian dan prioritas pelaksanaan semua program kegiatan
organisasi.
18
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/079/MPM/MUSMA/I/2018

Tentang

REKOMENDASI
ORGANISASI INTRA KAMPUS
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. Musyawarah Mahasiswa Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG :Bahwa untuk mencapai tujuan organisasi perlu ditetapkan


Rekomendasi Organisasi Intra KampusInstitut Agama Islam
Darussalam Blokagung Banyuwangi hasil sidang MUSMA Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi.

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawarah Mahasiswa Institut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada tanggal 1
Januari 2018 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Mengukuhkan Rekomendasi Organisasi Intra KampusInstitut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi hasil sidang
MUSMA Institut Agama Islam Darussalam Blokagung
Banyuwangi.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal : 1 Januari 2018
Waktu : 14:51 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWA IAIDA

(Restu Khadiq Kharisma) (Moh.’Iza Arrifqi)

Ketua I Sekretaris

19
REKOMENDASI
ORGANISASI INTRA KAMPUS
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI

A.PENDAHULUAN
Berbagai persoalan yang berkembang didalam pengurus organisasi intra perguruan tinggi
IAI Darussalam ini memaksa untuk berfikir dan mengkaji ulang apa yang harus dilakukan oleh
kepengurusan semua organisasi kedepan.

Dinamika dalamorganisasi mengiringi bagaimana organisasi tersebut sesuai dengan arah


dan tujuan.Kemampuan, kesadaran dalam mengemban MUSMA memang sangat berat
bagaimana organisasi dapat berjalan maksimal.Berbagai masalah internal yang biasa
memuarakan konflik juga tak bisa ditasbihkan dalam dinamika perjalananya.Hanya karena
persoalan miskomunikasi berimbas kepada organisasi. Padahal sebuah organisasi yang baik dan
sehat haruslah berjalan dalam track yang mendukung keberlanjutan organisasi (institationsl
sustainability), keberlanjutan program (program sustainability dan yang terakhir yaitu
keberlanjutan anggota (social sustainability)

Keberlanjutan organisasi adalah sebuah system besar yang memperlihatkan


karakteristik,identitas dan sebuah eksistensi sebuah gagasan besar sebagai titik
pijak.Dalamkeorganisasian di IAIDA, muncul yang namanya GBPKO. Dari sinilah kemudian
menjadibackground sebuah program yang spesifik (focus), measurable (terukur), cableappli
(mungkin dilaksanakan), reashtic (sesuai dengan kebutuhan), sertatime boun (ada tenggangnya).

IAI Darussalam memang masih dini untuk kita harap kesempurnaanya, apalagi kondisi
internal di IAI Darussalam sendiri masih sangat labil, di sana-sini masih banyak yang harus di
perbaiki, dari segi fasilitas, kelengkapan administrasi, konsolidasi dan sebagainya masih sangat
perlu untuk dibenahi. Masih sering terjadi konflik dalam keorganisasian, ini juga menunjukkan
bahwa IAI Darussalam harus terus berbenah.

Kenyataan-kenyataan yang kita hadapi sekarang memang cukup menguras otak kita. Di
satu sisi kita ingin menjadi yang terbaik, namun di sisi lain situasi dan kondisi kiranya membuat
kita mengelus dada. Budaya yang mengakar di IAI Darussalam ini kiranya bukan untuk di
hilangkan, akan tetapi yang lebih tepat adalah kita mengerti dengan sebaik-baiknya sehingga
tidak merusak sistem yang ada.

Yang lebih menarik lagi yang harus kita kaji adalah peranan lembaga dalam memberi
dukungan, selama ini di rasa masih belum ada titik untuk menyatukanya.Lembaga selalu
menginginkan program yang baik, namun ternyata lembaga sendiri belum siap untuk
mendukungnya.

B.POKOK-POKOK REKOMENDASI
Menyikapi fenomena tersebut di atas maka dirasa perlu adanya rekomendasi sebagai
berikut :
1.Keorganisasian IAI Darussalam harus mengedepankan aturan yang ada, yaitu AD/ART dan
aturan lain yang ada di keorganisasian IAI Darussalam.
2.Keorganisasian IAI Darussalam harus memperhatikan administrasi organisasi dengan
menggunakan cara yang luas.

20
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/080/MPM/MUSMA/I/2018

Tentang
PERATURAN ORGANISASI
PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI
ORGANISASI KEMAHASISWAAN IAI DARUSSALAM

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. Musyawarah Mahasiswa Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG : Demi kelancaran dalam menjalankan Musyawarah Mahasiswa


(MUSMA) Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi,
maka dipandang perlu untuk menyusun Tata Tertib Administrasi
Organisasi

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawarah MahasiswaInstitut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada tanggal 2
Januari 2018 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN 1. Peraturan Organisasi Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi


Republik Mahasiswa IAIDarussalam sebagai suatu rancangan
ketetapan sebagaimana terlampir.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
kekeliruan akan ditinjau dikemudian hari.

Ditetapkan di : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal : 2 Januari 2018
Waktu : 12:14 WIB.

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWAIAIDA

(Restu khadiq kharisma) (Moh. Ali Mahrus) (Moh.’Iza Arrifqi)

Ketua I Ketua II Sekretaris

21
PERATURAN ORGANISASI
PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI
ORGANISASI MAHASISWA IAIDARUSSALAM
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada sistem tertib
administrasi yang diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan. Dalam upaya mewujudkan
sistem administrasi yang dapat menunjang berjalannya mekanisme kerja organisasi dilingkungan
Organisasi Mahasiswa IAI Darussalam maka diperlukan adanya seperangkat aturan sebagai
usaha unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan dan disosialisasikan terus menerus agar menjadi
tradisi organisasi yang baik dan positif dalam rangka pelaksanaan program organisasi guna
mencapaitujuan.
Kecuali untuk memelihara keutuhan dan kesatuan gerak organisasi, adanya sistem
administrasi itu juga untuk menegakkan wibawa organisasi dan disiplin organisasi bagi segenap
anggota dan fungsionaris diseluruh tingkatan organisasi secara vertikal. Oleh karena itu terbitnya
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi merupakan suatu jawaban aktual ditengah-
tengah mendesaknya keperluan akan adanya pedoman yang berlaku secara menyeluruh
dilingkungan Organisasi Mahasiswa dari tingkat Pengurus MPM, BEM, BEM-F,HMPS, UKM,
dan DPM.

1.2. Pengertian
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi adalah serangkaian aturan mengenai
penyelenggaraan organisasi dengan administrasi yang meliputi tertib kesekretariatan dan atribut
organisasi yang berlaku tunggal untuk semua tingkatan organisasi Mahasiswa IAI Darussalam

1.3. Tujuan
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) bertujuan untuk :
1.3.1. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan pemantauan pelaksanaan
administrasi disemua tingkatan organisasi Mahasiswa IAIDarussalam
1.3.2. Menyelenggarakan pola sistem pengorganisasian pada bidang kesekretariatan disemua
tingkatan organisasi Mahasiswa IAIDarussalam.
1.3.3. Menegakkan wibawa dan disiplin organisasi serta menumbuhkan kesadaran, semangat dan
kegairahan berorganisasi dikalangan anggota.

1.4. Sasaran
Pedoman penyelenggaraan Tertib Administrasi(PPTA) memiliki sasaran sebagai berikut :
1.4.1. Terwujudnya suatu aturan tunggal organisasi dibidang administrasi yang baru dan berlaku
secara menyeluruh.
1.4.2. Terpeliharanya nilai, jiwa dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh keutuhan,
persatuan dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa organisasi.

1.5. Landasan
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) berlandaskan pada :
1.5.1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Mahasiswa IAIDarussalam
1.5.2.Pedoman Kerja Organisasi Mahasiswa IAIDarussalam
1.5.3. Tri Dharma Perguruan Tinggi

22
II. Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi
2.1 Pedoman Umum
2.1.1. Surat
Yang dimaksud dengan surat dalam pedoman ini adalah sarana komunikasi timbal balik yang
mengandung pesan-pesan resmi organisasi yang tertulis diatas kertas yang khusus diperlukan
untuk kepentingan tersebut. Ketentuan surat-surat yang berlaku dan dapat dijadikan sarana
komunikasi itu harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

2.1.1.1. Sistematika Surat


Surat menyurat resmi organisasi dengan sistematika sebagai berikut :
a. nomor surat, disingkat No.
b. Lampiran surat, disingkat Lamp.
c. Perihal Surat , disingkat Hal.
d. Si-alamat surat, “Kepada Yth dst”
e. Kata Pembuka Surat “Assalaamu‘alaikum ……. “
f. Kalimat Pengantar “ Salam silaturrahim …………. “
g. Maksud surat
h. Kata Penutup, “Wassalaamu‘alaikum dst”
i. Tempat dan tanggal pembuatan surat.
j. Nama Pengurus organisasi beserta jabatan

2.1.1.2. Bentuk Surat


Seluruh surat organisasi(resmi), kecuali jenis surat khusus, ditulis dengan bentuk block style,
yaitu seluruh bentuk surat yang ketikannya dari kata pembukaan sampai nama penandatangan
surat berada ditepi yang sama.

2.1.1.3. Jenis surat


Surat-surat resmi organisasi dikelompokkan kedalam dua jenis surat, yakni Umum dan khusus.
Surat Umum adalah surat biasa yang rutin diterbitkan sebagai sarana komunikasi tertulis
dikalangan internal maupun eksternal organisasi. Dan surat khusus adalah jenis surat yang
menyatakan penetapan keputusan organisasi, produk normatif organisasi dan landasan pijak
organisatoris. Jenis tersebut diklasifikasikan kedalam dua sifat; intern dan ekstern.

2.1.1.4. Kertas Surat


Seluruh surat diketik diatas kertas berukuran folio berat 70 atau 80 gram dan berkop (kepala
surat Jenis Lembaga Organisasi Mahasiswa IAIDarussalam). Kop berikut amplop berisikan :
a. Lambang IAIDarussalam dan atau nama jenis lembaga, sebagaimana ditentukan pada
lampiran AD-ART Organisasi IAIDarussalam.
b. Tulisan berupa tingkatan kepengurusan dan alamat organisasi.

2.1.1.5. Nomor Surat


Seluruh surat resmi, organisasi disemua tingkatan memiliki nomor yang terdiri atas :
a. Kode akademik IAIDA
b. Nomor urut surat keluar
c. Kepengurusan dan Instansi
d. Kode penandatangan surat
e. Bulan pembuatan surat.
f. Tahun pembuatan surat.
(lihat lampiran pedoman teknis, poin 2.2.1.)

2.1.2. Stempel
2.1.2.1. Bentuk Stempel
Stempel organisasi untuk semua tingkatan organisasi berbentuk persegilima bergaris rangkap 2
(dua).

2.1.2.2. Ukuran Stempel


Stempel resmi organisasi berukuran maksimal panjang 8 cm dan lebar 8 cm.
2.1.2.3. Tulisan Stempel
23
Stempel resmi organisasi berisi :
a. Lambang IAI Darussalam dan atau jenis lembaga di sebelah kiri
b. Tulisan disebelah kanan terdiri atas :
(1) Tingkatan kepengurusan
(2) Nama Organisasi di IAI Darussalam
(3) Nama Lembaga organisasi

2.1.2.4. Tinta Stempel


Seluruh jenis stempel disemua tingkatan menggunakan tinta stempel warna ungu (lihat lampiran
1 dan pedoman teknis point 2.2.2.).

2.1.3. Buku Agenda


2.1.3.1. Ukuran Buku
Pada dasarnya seluruh jenis buku dapat digunakan sebagai buku agenda, asalkan sesuai dengan
kolom yang diperlukan.

2.1.3.2. Model Buku


Buku agenda surat terdiri atas buku agenda surat keluar dan buku agenda surat masuk, model
yang digunakan keduanya adalah sebagai berikut ;
a. Buku agenda surat keluar, terdiri atas kolom ;
(1) Nomor urut pengeluaran
(2) Nomor Surat
(3) Alamat surat
(4) Tanggal Surat ;
a) Tanggal Pembuatan
b) Tanggal Pengiriman
(5) Perihal Surat
(6) Keterangan
b. Buku Agenda surat masuk, terdiri atas kolom ;
(1) Nomor urut penerimaan
(2) Nomor surat
(3) Alamat surat/pengirim
(4) Tanggal surat ;
a) Tanggal Pembuatan
b) Tanggal Penerimaan
(5) Perihal Surat
(6) Keterangan
c. buku tanda terima terdiri atas kolom :
1. nama penerima
2. tanggal diterima
3. alamat penerima
4. tambah ttd

2.1.4. Buku Kas


2.1.4.1 Ukuran Buku Kas
Semua jenis buku dapat digunakan sebagai buku kas, asalkan sesuai dengan kolom yang
diperlukan.

2.1.4.2. Model Buku Kas


Buku Kas untuk seluruh jenis kegiatan pada semua tingkatan organisasi menggunakan model
buku kas yang terdiri atas kolom ;
a. Nomor urut penerimaan
b. Uraian sumber kas
c. Jumlah uang yang diterima
d. Nomor urut pengeluaran
e. Uraian penggunaan kas
f. Jumlah uang yang dikeluarkan
(lihat pedoman Teknis, point 2.2.4.)

24
2.1.5. Buku Invetarisasi
2.1.5.1. Ukuran Buku Inventarisasi
Buku inventaris dapat menggunakan berbagai jenis dan ukuran buku yang sesuai dengan kolom
yang diperlukan

2.1.5.2. Model Buku Inventarisasi


Buku inventarisasi untuk semua tingkatan organisasi menggunakan model buku yang terdiri atas
kolom:
a. Nomor urut.
b. Nama barang.
c. Merk barang.
d. Tahun pembelian.
e. Jumlah barang
f. Keadaan barang.
g. Keterangan.
(lihat pedoman Teknis, point 2.2.5.)

2.1.6. Papan Nama


2.1.6.1. Bentuk papan nama organisasi disemua tingkatan kepengurusan berbentuk empat
persegi panjang.

2.1.6.2. Ukuran Papan Nama


Ukuran papan nama, disesuaikan dengan kebutuhan dan papan nama berisi tulisan yang terdiri
dari:
a. Lambang IAIDarussalam, sebelah kiri atas.
b. Nama organisasi tingkat kepengurusan
c. Alamat sekretariat dibagian bawah

2.1.6.3 Warna Papan Nama


Papan nama mengunakan warna sebagai berikut:
a. Warna dasar putih
b. Lambang IAI Darussalam.
c. Tulisan hitam.

2.1.6.4. Bahan Papan Nama


pada dasarnya semua jenis benda pipih dan rata dapat digunakan sebagai papan nama. namun
yang layak digunakan adalah :
a. triplek dan sejenisnya.
b. kayu tebal.
c. seng dan sejenisnya.

2.1.7. Catle Pack


2.1.7.1 Catle Pack /Almamater
Jaket resmi organisasi semua tingkatan menggunakan warna sesuai dengan jurusan masing-
masing.

2.1.7.2. Model Catle Pack


Model jaket resmi organisasi adalah lengan panjang, rapi, dan santai.

2.1.7.3. Bahan Catle Pack


Jaket resmi organisasi terbuat dari bahan-bahan tekstil yang relatif tebal.

2.1.7.4. Atribut Catle Pack


Jaket organisasi dilengkapi dengan sejumlah atribut sebagaimana jurusan atau fakultas asal.

2.2. Pedoman Teknis


2.2.1 Surat
2.2.1.1. Sebelum proses pengetikan surat, sedapat mungkin membuat draft atau konsep untuk
surat terlebih dahulu guna menghindari kesalahan atau kekeliruan dalam pengetikan.
25
2.2.1.2. agar memepermudah pemantauan dan pengecekan surat, maka seluruh jenis surat harus
dibuat copy atau salinannya untuk arsip.
2.2.1.3. dalam pembuatan surat resmi organisasi yang harus diperhatikan adalah kode atau sandi
yang terkandung dalam nomor surat. Pembatasan pada setiap item kode atau sandi ditandai
dengan dengan garis miring.
2.2.1.4. Setiap penomoran surat mengandung 6 item kode sampai 7 item kode yaitu :
a. Kode akademik IAIDA, yaitu 31.5
b. Nomor surat keluar
c. Kepengurusan dan Instansi
1). Majelis Permusyawaratan Mahasiswa disingkat MPM
2). Badan Eksekutif Mahasiswa disingkat BEM
3). Unit Kegiatan Mahasiswa disingkat UKM
4). Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas disingkat BEM-F
5). Himpunan Mahasiswa Progam Studi disingkat HMPS
6). Dewan PerwakilanMahasiswa disingkat DPM

d.Kode Penandatangan Surat


1) MPM (kode A)
A : penandatangan Ketua.
A.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
A.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
A.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Pelaksana kegiatan (kode AA)


AA : penandatangan Ketua
AA.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
AA.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
AA.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara

2) BEM (kode B)
B : penandatangan Presma.
B.1 : penandatangan Presma dan Sekjend.
B.2 : penandatangan Presma dan Bendahara
B.3 : penandatangan Presma, Sekjend dan Bendahara
B.4 : penandatangan Wakil Presma dan Sekjend
B.5 : penandatangan Wakil Presma dan Bendahara
B.6 : penandatangan Wakil Presma, Sekjend dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan BEM (kode BB)


BB : penandatangan Ketua
BB.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
BB.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
BB.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
BB.4 : penandatangan Wakil ketua dan Sekretaris
BB.5 : penandatangan Wakil ketua dan Bendahara
BB.6 : penandatangan Wakil ketua, Sekretaris dan Bendahara

3) UKM PRAMUKA RACANA MBAH YAI SYAFA’AT – MBAH NYAI


MARYAM (kode C)
C : penandatangan Ketua
C.1 : penandatangan Ketua dan Kerani
C.2 : penandatangan Ketua dan Bankir
C.3 : penandatangan Ketua, Kerani dan Bankir
C.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Kerani
C.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bankir
C.6 : penandatangan Wakil Ketua, Kerani dan Bankir

26
Panitia pelaksana kegiatan UKM PRAMUKA RACANA MBAH YAI SYAFA’AT
– MBAH NYAI MARYAM (kode CC).
CC : penandatangan Ketua
CC.1 : penandatangan Ketua dan Kerani.
CC.2 : penandatangan Ketua dan Bankir
CC.3 : penandatangan Ketua, Kerani dan Bankir
CC.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Kerani
CC.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bankir
CC.6 : penandatangan Wakil Ketua, Kerani dan Bankir

4) UKM TEATER DAS 51 (kode D).


D : penandatangan Ketua
D.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
D.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
D.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
D.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
D.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
D.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan UKM TEATER DAS 51 (kode DD)


DD : penandatangan Ketua
DD.1 : penandatangan ketua dan sekretaris.
DD.2 : penandatangan ketua dan Bendahara
DD.3 : penandatangan ketua, Sekretaris dan Bendahara
DD.4 : penandatangan Wakil ketua dan Sekretaris
DD.5 : penandatangan Wakil ketua dan Bendahara
DD.6 : penandatangan Wakil ketua, Sekretaris dan Bendahara

5) UKM PERSMA (kode E)


E : penandatangan Ketua
E.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
E.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
E.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
E.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
E.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
E.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan UKM PERSMA (kode EE)


EE : penandatangan Ketua
EE.1 : penandatangan Ketua dan sekretaris.
EE.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
EE.4 : penandatangan Wakil ketua dan Sekretaris
EE.5 : penandatangan Wakil ketua dan Bendahara
EE.6 : penandatangan Wakil ketua, Sekretaris dan Bendahara

6) BEM-F TARBIYAH DAN KEGURUAN (kode F)


F : penandatangan Ketua
F.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
F.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
F.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
F.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
F.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
F.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan BEM-F TARBIYAH(kode FF)


FF : penandatangan Ketua
FF.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
FF.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
27
FF.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FF.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FF.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FF.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

- Kode penanda tanganan HMPS MPI (kode FA)


FA : penandatangan Ketua
FA.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
FA.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
FA.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FA.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FA.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FA.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan HMPS MPI (kode FFA)


FFA : penandatangan Ketua
FFA.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
FFA.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
FFA.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FFA.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FFA.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FFA.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

- Kode penanda tanganan HMPS PBA (kode FB)


FB : penandatangan Ketua
FB.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
FB.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
FB.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FB.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FB.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FB.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan HMPS PBA (kode FFB)


FFB : penandatangan Ketua
FFB.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
FFB.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
FFB.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FFB.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FFB.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FFB.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

- Kode penanda tanganan HMPS TBIG (kode FC)


FC : penandatangan Ketua
FC.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
FC.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
FC.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FC.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FC.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FC.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan HMPS TBIG (kode FFC)


FFC : penandatangan Ketua
FFC.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
FFC.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
FFC.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FFC.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FFC.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FFC.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

28
- Kode penanda tanganan HMPS TBIN (kode FD)
FD : penandatangan Ketua
FD.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
FD.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
FD.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FD.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FD.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FD.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan HMPS TBIN (kode FFD)


FFD : penandatangan Ketua
FFD.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
FFD.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
FFD.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
FFD.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
FFD.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
FFD.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

7) BEM-F DKI (kode G)


G : penandatangan Ketua
G.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
G.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
G.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
G.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
G.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
G.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan BEM-F DKI (kode GG)


GG : penandatangan Ketua
GG.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
GG.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
GG.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
GG.4 : penandatangan Wakil ketua dan Sekretaris
GG.5 : penandatangan Wakil ketua dan Bendahara
GG.6 : penandatangan Wakil ketua, Sekretaris dan Bendahara

- Kode penanda tanganan HMPS KPI (kode GA)


GA : penandatangan Ketua
GA.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
GA.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
GA.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
GA.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
GA.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
GA.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan HMPS KPI (kode GGA)


GGA : penandatangan Ketua
GGA.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
GGA.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
GGA.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
GGA.4 : penandatangan Wakil ketua dan Sekretaris
GGA.5 : penandatangan Wakil ketua dan Bendahara
GGA.6 : penandatangan Wakil ketua, Sekretaris dan Bendahara
- Kode penanda tanganan HMPS BKI (kode GB)
GB : penandatangan Ketua
GB.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
GB.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
GB.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
GB.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
29
GB.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
GB.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan HMPS BKI (kode GGA)


GGB : penandatangan Ketua
GGB.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
GGB.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
GGB.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
GGB.4 : penandatangan Wakil ketua dan Sekretaris
GGB.5 : penandatangan Wakil ketua dan Bendahara
GGB.6 : penandatangan Wakil ketua, Sekretaris dan Bendahara

8) BEM-F EBI (kode J)


J : penandatangan Ketua
J.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
J.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
J.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
J.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
J.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
J.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan BEM-F EBI (kode JJ)


JJ : penandatangan Ketua
JJ.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
JJ.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
JJ.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
JJ.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
JJ.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
JJ.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

- Kode penanda tanganan HMPS ESY (kode JA)


JA : penandatangan Ketua
JA.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
JA.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
JA.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
JA.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
JA.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
JA.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

Panitia pelaksana kegiatan HMPS ESY (kode JJA)


JJA : penandatangan Ketua
JJA.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
JJA.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
JJA.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
JJA.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
JJA.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
JJA.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

- Kode penanda tanganan HMPS PSY (kode JB)


JB : penandatangan Ketua
JB.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris
JB.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
JB.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
JB.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
JB.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
JB.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

30
Panitia pelaksana kegiatan HMPS PSY (kode JJB)
JJB : penandatangan Ketua
JJB.1 : penandatangan Ketua dan Sekretaris.
JJB.2 : penandatangan Ketua dan Bendahara
JJB.3 : penandatangan Ketua, Sekretaris dan Bendahara
JJB.4 : penandatangan Wakil Ketua dan Sekretaris
JJB.5 : penandatangan Wakil Ketua dan Bendahara
JJB.6 : penandatangan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara

e. Bulan surat
Kode bulan surat sesuai dengan bilangan bulan dan ditulis dengan angka Romawi.
f. Tahun Surat
Kode tahun ditulis sesuai dengan bilangan tahun ditetapkannya surat.

Contoh:
Nomor : 31.5/004/MPM/IAIDA/A/III/2015

Keterangan:
31.5 : Kode akademik IAIDA
004 : Nomor urut surat keluar(3 digit).
MPM : Kepengurusan
IAIDA : Namainstansi
A : Ditandatangani oleh ketua MPM
III : Bulan ditetapkan surat tersebut
2015 : Tahun ditetapkansurat tersebut

2.2.1.5. Seluruh jenis surat keluar yang dikirim melewati hierarki organisasi secara vertikal,
wajib memberikan tembusan.
2.2.1.6. untuk surat kepanitiaan sedapat mungkin mempedomani tatacara penomoran surat
sebagaimana tercantum pada point 2.2.1.3. dan 2.2.1.4.
2.2.1.7. Penandatangan seluruh jenis surat-surat harus menggunakan tinta warna hitam.

2.2.2. Stempel
2.2.2.1. Pembubuhan stempel organisasi pada surat resmi organisasi diusahakan sedapat
mungkin agar tertera ditengah-tengah antara dua tandatangan pengurus dan tidak menutupi nama
pengurus yang bertanda tangan.
2.2.2.2. Pengurus yang berwenang stempel organisasi adalah Ketua atau sekjen, Presma,
Wapresma atau sekjend dan Ketua atau sekretaris.

2.2.4. Buku Kas


2.2.4.1. Seluruh jenis kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dana
organisasi, harus tercatat dalam buku kas, terdiri atas :
a. Buku Harian
b. Neraca Bulanan
c. Neraca Tahunan
2.2.4.2. Segala penerimaan dana harus dicatat didalam buku kas bagian kiri (debet) dan
pengeluaran dana bagian kanan (Kredit), kelebihan atau kekurangan dalam penjumlahan uang
disebut saldo.
2.2.4.3. Pengurus yang berwenang menyimpan dan mempergunakan buku kas adalah
bendahara/wakil bendahara, pada setiap jenjang kepengurusan organisasi.
contoh :
A. Buku Harian
No uraian Jumlah debet kredit saldo No Uraian Jumlah
B. Neraca Bulanan
No uraian Jumlah debet kredit saldo No Uraian Jumlah
C. Neraca Tahunan
No uraian Jumlah debet kredit saldo No Uraian Jumlah

31
2.2.4.4. Dalam pelaporan bidang keuangan organisasi, kecuali dibuat dalam bentuk neraca, juga
dilengkapi dengan kwitansi atau tanda pembayaran dalam pembelian barang-barang untuk
kepentingan organisasi.

2.2.5. Buku Inventarisasi


2.2.5.1. Buku Inventarisasi berfungsi untuk mencatat seluruh kekayaan atau barang-barang
milikorganisasi, agar mudah melakukan pemeliharaan, perawatan dan pemantauan terhadap
barang-barang tersebut, sebagai asset organisasi yang dihasilkan dari suatu masa bakti
kepengurusan.
2.2.5.2. Model buku inventarisasi untuk semua tingkatan organisasi dibuat dengan 7 kolom,
seperti berikut ini :
No, Nama barang, tahun pembuatan, Merk, jumlah, keadaan, ket.
1234567
2.2.5.3. pengurus yang berwenang untuk menyimpan dan melakukan inventarisasi adalah
Sekjen/Sekeretaris Umum/Sekretaris disemua tingkatan organisasi.

2.2.6. Papan Nama


2.2.6.1. Papan Nama organisasi dipasang dengan seizin pihak yang berwenang, didinding atau
halaman muka kantor sekretariat atau tempat yang strategis dan berdekatan dengan sekretariat
organisasi.
2.2.6.2. pembuatan papan nama organisasi dan pemasangannya harus memperhatikan ketentuan
sebagaimana tercantum pada pedoman umum point 2.1.6.

2.2.7. Catle Pack


2.2.7.1. Catle Pack resmi organisasi digunakan oleh anggota dan fungsionaris pada acara-acara
resmi organisasi, termasuk didalamnya rapat-rapat pengurus disemua tingkatan organisasi, serta
ketika menghadiri resepsi/acara yang diselenggarakan organisasi lain.
2.2.7.2. Penggunaan Catle Pack secara lengkap hanya pada acara pelantikan pengurus disemua
tingkatan organisasi, resepsi Harlah dan pada setiap upacara pembukaan kegiatan organisasi.
2.2.7.3. Pembuatan jaket resmi harus senantiasa memperhatikan ketentuan pada pedoman umum
point 2.1.7.

III. PENUTUP
3.1. Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi ini akan berfungsi sebagaiman mestinya,
jika seluruh anggota dan pengurus disemua tingkatan organisasi berkemauan keras melakukan
pedoman ini secara sungguh-sungguh.
3.2. Hal-hal yang belum terjangkau dalam pedoman ini akan diatur kemudian hari.

32
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/07/MPM/MUSMA/I/2018

Tentang

TATA TERTIB PEDOMAN KEBENDAHARAAN


ORGANISASI MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. Musyawarah Mahasiswa Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG : Demi kelancaran dalam menjalankan Musyawarah Mahasiswa


(MUSMA) Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi,
maka dipandang perlu untuk menyusun Tata Tertib pemilihan Majelis
Perwakilan Mahasiswa (MPM).

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawarah Mahasiswa Institut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada tanggal 2
Januari 2018 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :1.Mengukuhkan Tata tertib pedoman kebendaraan Organisasi


Mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam Blokagung
Banyuwangi. hasil sidang MUSMA 2018
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal : 2 Januari 2018
Waktu : 13:58 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWA IAIDA

(Restu khadiq kharisma) (Moh. Ali Mahrus) (Moh. ‘Iza Arrifqi)

Ketua I Ketua II Sekretaris

33
PEDOMAN KEBENDAHARAAN
ORGANISASI MAHASISWA IAI DARUSSALAM

PENDAHULUAN
Sesuai dengan BAB IX Pasal 24 ART OrganisasiIAIDarussalam Dana dapat diperoleh
melalui :
a. Dana Kemahasiswaan
b. Usaha -usaha lain yang sah dan halal
c. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat
Maksud dan tujuan dari Pedoman Kebendaharaan adalah usaha untuk memperoleh dana yang
lebih besar dengan cara yang lebih efektif, sehingga Organisasi IAI Darussalam dapat mandiri
secara finansial.

A. SUMBER DANA
1. Sumbangan
Merupakan sumbangan dari luar yang halal dan tidak mengikat :
a. Alumni
b. Simpatisan
c. Pemerintah
d. Perusahaan swasta

2. Usaha Organisasi
Usaha organisasi dapat dilakukan selama tidak bertentangan dengan aturan organisasi

B. SISTEM PENGANGGARAN
1. Pengertian
Penganggaran merupakan perencanaan keuangan untuk pelaksanaan program organisasi dalam
bentuk yang terdiri dari anggaran penerimaan dan pengeluaran dalam 1 (satu) periode yang
menjabarkan sumber dan penggunaan dana.

2. Maksud dan Tujuan


Dengan adanya sistem penganggaran diharapkan dapat dilakukan skala prioritas, sehingga
aktivitas organisasi dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

3. Fungsi
Fungsi Penganggaran tidak terlepas dari fungsi manajemen, yaitu :
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pelaksanaan
 Pengawasan

4. Syarat-syarat
 Kronologis
 Sistematis
 Mudah dimengerti
 Angka-angka dalam pos-pos peneriman dan pengeluaran jelas
 Jumlah total seluruh pengeluaran dan penerimaan
 Realisitis
5. Tahap Penyusunan Anggaran
 Pengajuan kegiatan masing-masing bidang
 Identifikasi kegiatan/aktivitas masing-masing
 Penjadwalan
 Penghitungan perkiraan biaya setiap bulan
 Penjumlahan biaya seluruh kegiatan

6. Mekanisme Persetujuan
 Pengajuan Anggaran Bidang :
Hasil Raker pengurus Bidang Harian
34
 Pengajuan Anggaran Aktivitas :
Hasil Raker Pengurus dan Anggota

7. Tahap Pelaksanaan
a. Pengajuan anggaran setiap aktivitas harus mendapat persetujuan dari Bendahara dan
Ketua, baik yang diselenggarakan oleh Bidang maupun oleh Panitia.
b. Setiap pengeluaran harus sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dan disertai
bukti transaksi.
c. Apabila terjadi penyimpangan dari angggaran yang ditetapkan, maka harus dibawa ke
forum Rapat Harian.
d. Penyusunan laporan akhir sebagai pertanggungjawaban pelaksana program.

C. SISTEM PENGELOLAAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN


1. Maksud dan Tujuan
Dengan adanya pedoman pengelolaan dan administrasi keuangan menjadikan pengelolaan dana
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

2. Prinsip dalam Pengelolaan Keuangan


a. Perencanaan Keuangan
Berupa anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaraan untuk satu jangka waktu tertentu.
b. Pembagian Tugas
Untuk memudahkan pengawasan, tugas bidang keuangan diatur sbb :
 Tugas pencarian dan pengumpulan dana dibawah tanggungjawab Bendahara.
 Penyimpanan dan pengeluaran dana yang dikumpulkan oleh departemen harus dengan
persetujuan Ketua dan Bendahara
 Tugas pencatatan keluar-masuk dana dan penyusunan laporan dilakukan oleh Bendahara.

3. Pengaturan Keuangan
a. Pengumpulan Dana
Yang bertugas mengumpulkan dana adalah departemen, meliputi :
 Mengumpulkan dana dari donator
 Menyerahkan hasil pengumpulan dana kepada Bendahara dengan disertai bukti
penyumbang (setelah diketahui Ketua dan Bendahara)
 Memberikan tanda bukti penerimaan kepada anggota dan donator
 Meminta bukti setoran kepada wakil Bendahara yang ditandatangani Ketua dan
Bendahara
b. Pengeluaran Dana
 Pengeluaran dana tiap bidang/unit harus sesuai dengan anggaran pengeluaran yang
telah ditetapkan
 Pengeluaran dana harus disetujui oleh Ketua dan Bendahara
c. Penyimpanan
 Yang bertanggungjawab atas penyimpanan adalah Bendahara
 Dana harus disimpan di Bank dan penandatangan slip penarikan oleh Bendahara
 Untuk Keperluan rutin/tak terduga, disediakan kas yang dipegang Wakil Bendahara

d. Prosedur Pengeluaran Dana


 Permintaan untuk pengeluaran dana diajukan kepada Ketua dan Bendahara oleh
bidang/unit yang memerlukan dana
 Ketua dan Bendahara menilai permohonan tersebut untuk disetujui/ditolak atau
diubah
 Atas dasar nota yang disetujui Ketua dan Bendahara, Wakil Bendahara mengeluarkan
dana untuk diserahkan kepada pemohon.
 Pemohon menandatangani bukti penerimaan
 Bendahara mencatat bukti pengeluaran dari Bank dan atau Kas
e. Pengawasan

35
 Pengawasan Preventif : Dilakukan bersamaan dengan tahap-tahap proses penerimaan
dan pengeluaran dana, mulai dari permohonan untuk pengeluaran dan jumlah yang
dianggarkan.
 Pengawasan Represif : Berupa pemeriksaan laporan keuangan setelah dicocokkan
dengan buku mutasi dan bukti lainnya.

D. PENYUSUNAN LAPORAN
Laporan Keuangan pada umumnya adalah neraca dan daftar perhitungan hasil usaha.
Neraca menggambarkan posisi kewajiban dan kekayaan pada saat tertentu, sedangkan Daftar
Perhitungan Hasil Usaha menggambarkan hasil kegiatan dan pengeluaraan dana-dana organisasi
untuk jangka waktu yang berakhir pada tanggal neraca.

PENUTUP
Demikian Pedoman Kebendaharaan ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan untuk
perorganisasian Bidang Keuangan dan Perlengkapan, dalam upaya pengelolaan dana secara
efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi kerja-kerja organisasi yang dilaksanakan.

36
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/07/MPM/MUSMA/I/2018

Tentang

TATA TERTIB PEMILIHAN MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA (MPM) DAN


PRESMA/WAPRESMA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. Musyawarah Mahasiswa Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG : Demi kelancaran dalam menjalankan Musyawarah Mahasiswa


(MUSMA) Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi,
maka dipandang perlu untuk menyusun Tata Tertib pemilihan Majelis
Perwakilan Mahasiswa (MPM).

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawarah Mahasiswa Institut


Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada tanggal 02
januari 2018 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Mengukuhkan Tata tertib pemilihan Presma/Wapresma dan BEM


Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi. Hasil
sidang MUSMA 2018
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal :02 januari 2018
Waktu : 14:38 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWAIAIDA

(Restu Chadiq Kharisma) (Moh. Ali mahrus) (Moh.’Iza Arrifqi)


ketua I Ketua II Sekretaris

37
TATA TERTIB PEMILIHAN MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI

BAB I
PENCALONAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA (MPM)

Pasal I
Persyaratan Calon

Persyaratan calon Ketua MPM dan BPH MPM

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.


2. Setia kepada pancasila dan UUD 1945.
3. Berpegang teguh pada Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Selalu menjaga nama baik dan loyal terhadap Institut.
5. Mempunyai integritas dan berakhlaqul karimah.
6. Sehat Jasmani dan Rohani.
7. Memiliki Dedikasi dan Loyalitas tinggi pada Organisasi.
8. Siap memeparkan Visi dan Misi di depan peserta sidang.
9. Tidak sedang merangkap jabatan pengurus harian di organisasi kemahasiswaan yang ada di
lingkungan IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
10. Terdaftar sebagai Mahasiswa IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
11. Maksimal semester 6
12. Bisa bekerjasama dengan Ketua III bidang Kemahasiswaan dan pimpinan Institut.
13. Taat dan mematuhi peraturan kampus, juga mematuhi aturan AD/ART.
14. Sebagai peserta Musyawarah Mahasiswa IAI Darussalam.
15. Cakap berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia.
16. Tidak sedang menjalani pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum.

Pasal 2
Ketentuan Calon

1. Ketentuan umum :
a. Setiap mahasiswa yang terdaftar mengikuti MUSMA dapat mengajukan diri sebagai
Calon Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM).
b. Calon yang diajukan mahasiswa merupakan pengajuan diri sendiri secara demokratis
dan terbuka.
c. Apabila dalam pencalonan Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) hanya terdapat satu
calon, secara aklamasi dapat dinyatakan sebagai Ketua MPM terpilih.

2. Prosedur Pencalonan :
a. Pengajuan Calon Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) sebagaimana yang
dimaksud pasal 2 ayat 1 dilakukan dengan menyerahkan nama, fakultas dan angkatan
Calon MPM.
b. Calon Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) menyerahkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam pasal I kepada pimpinan sidang.

BAB II
TATA CARA PEMILIHAN KETUA MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
(MPM)

Pasal 3
1. Pemilihan Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) melalui proses pengajuan calon.
2. Calon Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dinyatakan sah menjadi calon apabila
sudah melalui proses pengajuan calon.
38
3. Setiap pemilih hanya memiliki satu suara.
4. Apabila terjadi kesamaan jumlah suara, maka diadakan pemilihan ulang maksimal 2 kali
dan jika masih sama maka dilakukan voting.
5. Pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dilakukan 3 bulan setelah
SK BEM-I dan BEM-F diturunkan.
6. Pencalonan Calon Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan pemilihan
dilaksanakan secara langsung, bebas dan rahasia serta jujur dan adil pada waktu MUSMA.

TATA TERTIB PEMILIHAN PRESMA DAN WAPRESMA


INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

BAB I
PENCALONAN PRESMA DAN WAPRESMA

Pasal I
Persyaratan Calon

Persyaratan calon Presma dan Wapresma

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.


2. Setia kepada pancasila dan UUD 1945.
3. Berpegang teguh pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4. Selalu menjaga nama baik dan loyal terhadap IAIDA.
5. Mempunyai integritas dan berakhlaqul karimah.
6. Sehat jasmani dan rohani.
7. Memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi pada organisasi.
8. Siap memaparkan Visi dan Misi di depan peserta debat kandidat.
9. Tidak sedang merangkap jabatan pengurus harian di organisasi kemahasiswaan yang ada di
lingkungan IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
10. Terdaftar sebagai Mahasiswa IAIDarussalam Blokagung Banyuwangi.
11. Maksimal semester 5
12. Bisa bekerjasama dengan pimpinan Institut.
13. Taat dan mematuhi peraturan kampus dan AD/ART yang telah disepakati.
14. Mau melaksanakan tugas dan bertanggung jawab pada Majelis Permusyawaratan
Mahasiswa (MPM) sesuai kesepakatan-kesepakatan yang ditetapkan.
15. Cakap berbicara, membaca dan menulis dalam Bahasa Indonesia.
16. Tidak sedang menjalani pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum.
17. Memiliki sertifikat kegiatan yang diadakan oleh Organisasi IAIDA selain dari ORDIK
18. Calon presiden dan wakil presiden minimal semester lima (5)

Pasal 2
Ketentuan Calon

1. Ketentuan umum :
a) Dua orang mahasiswa dapat mengajukan diri sebagai Calon Presma/Wapresma.
b) Calon yang mengajukan diri sebagai Presma/Wapresma merupakan hasil seleksi secara
demokratis dan terbuka.
c) Apabila dalam pencalonan Presma/Wapresma hanya terdapat satu calon, secara
aklamasi dapat dinyatakan sebagai Presma/Wapresma terpilih.

2. Prosedur Pencalonan :
a) Pengajuan Calon Presma dan Wapresma sebagaimana yang dimaksud pasal 2 ayat 1
dilakukan dengan menyerahkan formulir pendaftaran calon Presma dan Wapresma.
b) Calon Presma dan Wapresma menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 1 kepada Komisi Pemilu Raya pada tanggal dan waktu yang telah di tetapkan oleh
panitia KPR

39
BAB II
TATA CARA PEMILIHAN CALON PRESMA DAN WAPRESMA
Pasal 3

1. Pemilihan CalonPresma/Wapresma melalui proses pengajuan calon.


2. CalonPresma/Wapresma dinyatakan sah menjadi calon apabila sudah melalui proses
pengajuan calon.
3. Setiap pemilih hanya memiliki satu suara.
4. Apabila terjadi kesamaan jumlah suara, maka diadakan pemilihan ulang maksimal 2 kali
dan jika masih sama maka dilakukan voting dalam musma luar biasa.
5. Pemilihan Calon Presma/Wapresma dilakukan setelah MUSMA.
6. Pencalonan Presma/Wapresma dan pemilihan dilaksanakan secara langsung, bebas dan
Rahasia serta Jujur dan Adil.
7. Pemilik hak suara adalah mahasiswa angkatan 2014-2017 IAI Darussalam Blokagung
Banyuwangi.

BAB III
PENUTUP
Pasal 4

1. Mekanisme ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan sampai dengan habis masa
periode kepengurusan.
2. Hal-hal yang dianggap penting dan belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditentukan
kemudian oleh sidang melalui persetujuan peserta sidang.

40
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA BEM FAKULTAS KE I
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
Nomor: 31.5/02/KPR/MUSMABEM-F/II/I/2018

Tentang

TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA BEM-F DAN WAKIL BEM-F


INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrohim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridlo Allah SWT. Musyawarah Mahasiswa BEM-F
ke-1 Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi setelah :

MENIMBANG : Demi kelancaran dalam menjalankan Musyawarah Mahasiswa


(MUSMA) BEM-F ke-1 Institut Agama Islam Darussalam Blokagung
Banyuwangi, maka dipandang perlu untuk menyusun Tata Tertib
pemilihan Ketua BEM-F/Wakil BEM-F .

MENGINGAT : PP No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pada Musyawaran Mahasiswa BEM-F ke-1


Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi pada
tanggal 02 Januari 2018 di Blokagung Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Mengukuhkan Tata tertib pemilihan Ketua BEM-F dan Wakil


BEM-F Institut Agama Islam Darussalam Blokagung
Banyuwangi. hasil sidang MUSMA BEM-F ke-1 Institut Agama
Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Blokagung, Banyuwangi


Pada tanggal : 02 Januari 2018
Waktu : 14.54 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH MAHASISWA BEM-F KE I IAIDA

(restu chadiq kharisma) (moh. Ali mahrus) (moh.’ Iza arrifqi)


Ketua I Ketua II Sekretaris

41
TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA BEM-F DAN WAKIL BEM-F
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI
BAB I
PENCALONAN KETUA BEM-F DAN WAKIL BEM-F
Pasal I
Persyaratan Calon

Persyaratan calon ketua BEM-F dan wakil BEM-F


1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
2. Setia kepada pancasila dan UUD 1945.
3. Berpegang teguh pada Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Selalu menjaga nama baik dan loyal terhadap Institut.
5. Mempunyai integritas dan berakhlaqul karimah.
6. Sehat Jasmani dan Rohani.
7. Memiliki Dedikasi dan Loyalitas tinggi pada Organisasi.
8. Memiliki Visi dan Misi.
9. Tidak sedang merangkap jabatan pengurus harian di organisasi kemahasiswaan yang ada di
lingkungan IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi.
10. Terdaftar sebagai Mahasiswa IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi
11. Bisa bekerjasama dengan pimpinan perguruan Tinggi.
12. Taat dan mematuhi peraturan kampus dan AD/ART yang telah disepakati.
13. Mau melaksanakan tugas dan bertanggung jawab pada BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA (BEM) sesuai kesepakatan-kesepakatan yang ditetapkan.
14. Cakap berbicara, membaca dan menulis dalam Bahasa Indonesia.
15. Tidak sedang menjalani pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum.
16. Mempunyai pengalaman organisasi dan minimal angkatan 2015.
17. Pernah mengikuti ORDIK dibuktikan dengan sertifikat.
18. Bertanggungjawab atas terbentuknya HMPS di masing-masing prodi.

Pasal 2
Ketentuan Calon

3. Ketentuan umum :
a) Setiap mahasiswa dapat mengajukan diri sebagai Calon Ketua BEM-F/Wakil BEM-F.
b) Calon yang mengajukan diri sebagai Ketua BEM-F/Wakil BEM-F merupakan hasil
seleksi secara demokratis dan terbuka di masing-masing BEM-F.
c) Apabila dalam pencalonan Ketua BEM-F/Wakil BEM-F hanya terdapat satu calon,
secara aklamasi dapat dinyatakan sebagai Ketua BEM-F/Wakil BEM-F terpilih.

4. Prosedur Pencalonan :
Calon Ketua BEM-F/Wakil BEM-F sebagaimana yang dimaksud pasal 2 ayat 1 dilakukan
dengan mendaftarkan diri di sekretariatan KPR dan menyerahkan nama, foto, visi & misi Calon
Ketua BEM-F/Wakil BEM-F.

BAB II
TATA CARA PEMILIHAN CALON KETUA BEM-F/WAKIL BEM-F
Pasal 3

1. Pemilihan Calon Ketua BEM-F/Wakil BEM-F melalui proses pengajuan calon.


2. Calon Ketua BEM-F/Wakil BEM-F dinyatakan sah menjadi calon apabila sudah melalui
proses pengajuan calon.
3. Setiap pemilih hanya memiliki satu suara.
4. Apabila terjadi kesamaan jumlah suara, maka diadakan pemilihan ulang maksimal 2 kali
dan jika masih sama maka akan dimusyawarahkan istimewa oleh KPR.
5. Pencalonan Ketua BEM-F/Wakil BEM-F dan pemilihan dilaksanakan secara langsung,
bebas dan Rahasia serta Jujur dan Adil.
6. Pemilik hak suara adalah mahasiswa angkatan 2014-2017 di masing-masing fakultas.
42
BAB III
TEKNIS PEMILIHAN
Pasal 4
1. Dilaksanakan dengan pemilihan pencoblosan calon
2. Tidak sah apabila :
a. memilih lebih dari satu calon
b. pemilihan diwakilkan
c. kertas suara tidak dicoblos
d. kertas sobek

BAB IV
PENUTUP
Pasal 5

1. Mekanisme ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan sampai dengan habis masa
periode kepengurusan.
2. Pembentukan struktur 7x24 jam dan di serahkan kepada team KPR.
3. Hal-hal yang dianggap penting dan belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditentukan
kemudian oleh sidang melalui persetujuan peserta sidang.

Ditetapkan di : Blokagung Banyuwangi


Pada tanggal : 02 Januari 2018
Waktu : 14.52 WIB

43

Anda mungkin juga menyukai