Anda di halaman 1dari 5

DRAFT PEDOMAN KELUARGA BESAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH INDONESIA

DRAFT PEDOMAN SILATURAHMI NASIONAL


BADAN EKSEKUTIF MAHASISA MUHAMMADIYAH PERGURUAN TINGGI
MUHAMMADIYAH SE-INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam pedoman ini yang dimaksud :


1. Pedoman Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi
Muhammadiyah Indonesia adalah qaidah yang digunakan bagi seluruh anggota
dalam menjalankan kinerja Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia.
2. Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Indonesia yang disingkat BEM PTMI adalah Seluruh Badan Eksekutif
Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berada diwilayah
Indonesia.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah lembaga
Mahasiswa yang menjalankan fungsi dan tugas eksekutif mahasiswa tingkat
Universitas pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
4. Presidium Nasional yang disingkat PRESNAS adalah Presiden Badan
Eksekutif Mahasiswa dan atau Institusi perguruan tinggi muhammadiyah yang
dipilih berdasar kesepakatan anggota wilayahnya masing- masing dan
menjalankan fungsi dan tugasnya.
5. Koordinator wilayah adalah Presidium Nasional.
6. Koordinator Daerah yang disingkat KORDA adalah Presidium BEM dan atau
Institusi yang dipilih berdasarkan kesepakatan anggota daerahnya masing-
masing dan menjalankan fungsi dan tugasnya.
7. Silaturahmi yang disingkat SILATNAS adalah permusyawaratan tertinggi
didalam keluarga besar BEM PTMI.
8. Silaturahmi wilayah yang disingkat SILATWIL adalah permusyawaratan
tertinggi ditingkat wilayah masing-masing BEM PTM
9. Silaturahmi daerah yang disingkat SILATDA adalah permusyawaratan
dibawah SILATWIL berdasar kebutuhan masing- masing.
10. Rapat Koordinasi Nasional yang disingkat RAKORNAS adalah rapat yang
dihadiri oleh PRESNAS, KORDA, & Anggota BEM PTM Indonesia.
11. Rapat Kerja Wilayah yang disingkat RAKERWIL adalah rapat yang dihadiri
oleh BEM PTM Wilayahnya masing- masing.

BAB II
NAMA, TEMPAT, DAN TANGGAL PENDIRIAN
Pasal 2
1. Forum ini bernama Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi
Muhammadiyah Indonesia yang disingkat KABES BEM PTMI
2. KABES BEM PTMI didirikan diMalang, pada tanggal 23 Maret 2009.
DRAFT PEDOMAN KELUARGA BESAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH INDONESIA

BAB III
LAMBANG DAN ARTI
Pasal 3

Lambang KABES BEM PTM I adalah Matahari bersinar dua belas, didalam melingkar tali
pengikat, tengah bergambar kepulauan Indonesia berwarna Hitam, dengan warna dasar bendera
warna putih dan bertuliskan KABES BEM PTM Se-INDONESIA dalam bentuk melingkar.

Arti Lambang:
1. Matahari bersinar dua belas melambangkan gerakan Muhammadiyah.
2. Tali pengikat melambangkan Ikatan- ikatan Persaudaraan BEM PTMI
3. Gambar kepulauan Indonesia melambangkan kesatuan gerakan BEM PTMI
4. Warna dasar merah putih melambangkan keberanian dan kesucian gerakan BEM
PTMI
5. Tuliskan KABES BEM PTM Se- INDONESIA bermakna keluarga besar Badan
Eksekutif Mahasiswa Perguruan tinggi Muhammadiyah Se- Indonesia.

BAB IV
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
1. KABES BEM PTM berasaskan Islam
2. Tujuan terbentuknya KABES BEM PTM adalah sebagai wadah berkumpulnya seluruh
BEM PTM seluruh Indonesia guna mempererat tali persaudaraan antar BEM PTM di
seluruh Indonesia

BAB V
VISI, MISI, MODAL DAN AGENDA GERAKAN
Pasal 5
1. Visi KABES BEM PTMI adalah mewujudkan KABES BEM PTMI sebagai pelopor
gerakan dalam memberi arah perubahan yang berlandaskan nilai- nilai yang terkandung
dalam Al-Qur’an dan Hadits.
2. Misi KABES BEM PTMI adalah:
a. Mewujudkan pendidikan yang terjangkau, berkualitas dan bermoral
b. Mewujudkan penyadaran politik terhadap mahasiswa dan Masyarakat
c. Mewujudkan pemberdayaan masyarakat
d. Mengembangkan wawasan kebangsaan terhadap mahasiswa dan masyarakat
e. Memperkuat karakter kepemimpinan BANGSA Indonesia
3. Model gerakan:
a. Membangun gerakan kultural
DRAFT PEDOMAN KELUARGA BESAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH INDONESIA

b. Ekstraparlemen yang melakukan gerakan ideologis, praktis, dan strategis


4. Agenda gerakan:
a. Melakukan aksi berkaitan pada hari- hari besar Nasional
b. Memeberikan sosialisasi penambahan kepada Masyarakat tentang arti pentingnya
pendidikan
c. Workshop politik dan wawasan kebangsaan
d. Latihan kepemimpinan Mahasiswa tingkat BEM PTM Se-INDONESIA
e. Pelatihan kewirausahaan kepada Masyarakat

BAB VI
BENTUK GERAKAN
Pasal 6
KABES BEM PTMI adalah gerakan amar ma’ruf nahi mungkar yang menjunjung nilai- nilai ke-
Islaman

BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 7
KABES BEM PTMI beranggotakan BEM PTM di seluruh Indonesia

BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 8
1. Seluruh anggota berhak mengikuti kegiatan KABES BEM PTMI dan mendapatkan
informasi yang sama
2. Seluruh anggota wajib menaati dan mematuhi seluruh peraturan yang tercantum dalam
pedoman KABES BEM PTNI

BAB IX
MEKANISME KERJA
Pasal 9
1. KABES BEM PTM I Memiliki mekanisme:
a. Koordinator Wilayah atau disebut Presidium Nasional disingkat PRESNAS
b. Koordinator Daerah disinkat KORDA

BAB X
FUNGSI DAN TUGAS
Pasal 10
1. Fungsi dan tugas Presidium Nasional
a. Presidium Nasional berfungsi mengkomunikasikan, mengkoordinikasikan, dan
memediasikan segala hal yang berkaitan dengan KABES BEM PTMI
b. Presidium Nasional bertugas membuat rancangan materi SILATNAS setiap
periode dalam satu tahun sekali
2. Fungsi dan tugas Koordinasi Daerah
a. KORDA berfungsi mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, dan memediasikan
segala hal yang berkaitan dengan KABES BEM PTM I diDaerah masing- masing
b. KORDA bertugas membuat rancangan materi SILATNAS setiap periode dalam
satu tahun sekali

BAB XI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 11
1. SILATNAS :
SILATNAS adalah forum yang dihadiri oleh Presiden Mahasiswa dan atau anggota
BEM PTMI sebagai wadah silaturahmi antar BEM PTMI dalam periode satu tahun sekali
2. Wewenang SILATNAS adalah :
a. Membahas dan menetapkan pedoman KABES BEM PTMI
DRAFT PEDOMAN KELUARGA BESAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH INDONESIA

b. Merumuskan serta menetapkan arah dan pola gerakan BEM PTMI


c. Membahas dan menentukan hasil rekomendasi- rekomendasi SILATNAS BEM
PTMI
d. Menentukan tuan rumah SILATNAS dan tuan rumah RAKORNAS BEM PTMI
periode selanjutnya
e. Mengesahkan Presidium Nasional
3. SILATWIL:
a. SILATWIL adalah forum yang dihadiri oleh Presiden Mahasiswa dan atau
anggota BEM PTMI diwilayah masing- masing yang diadakan satu kali dalam
setahun sebelim SILATNAS
b. Wewenag SILATWIL
1. Merumuskan serta menerapkan arah dan pola gerakan BEM PTMI dimasing-
masing wilayah
2. Memnahas dan menetapkan hasil rekomendasi- rekomendasi SILATWIL
dimasing- masing wilayah
3. Memilih dan menetapkan Presidium Nasional di masing- masing wilayah
4. Mengevaluasi kinerja Presidium Nasional pada wilayah masing- masing
5. Memilih, menetapkan, dan mengesahlan Koordinator Daerah
6. Menetapkan tuan rumah SILATWIL dan Rakorwil Priode selanjutnya
4. SILATDA :
a. SILATDA adalah forum dibawah SILATWIL yang diadakan beberapa BEM
PTM menurut kebutuhan dimasing- masing Daerah
b. Wewenag SILATDA
1. Merumuskan dan menetapkan arah dan pola gerakan BEM PTM dimasing-
masing Daerah
2. Membahas dan menetapkan hasil rekomendasu- rekomendasi SILATDA di
masing- masing Daerah
3. Menetapkan tuan rumah SILATDA periode selanjutnya

5. RAKORNAS:
a. RAKORNAS adalah rapat yang dihadiri oleh presidium Nasional dan KORDA
yang diadakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun
b. Wewenag RAKORNAS adalah:
1. Merumuskan draft materi SILATNAS
2. Mendiskusikan dinamika isu yang berkembang dalam tingkat Nasional dan
mendistribusikan ke masing- masing wilayah
6. RAKORWIL:
a. RAKORWIL adalah rapat yang dihadiri oleh Presidium Nasional KORDA yang
diadakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun
b. Wewenang RAKORWIL:
1. Merumuskan Draft materi SILATWIL
2. Mendiskusikan dinamika isu yang berkembang dalam tingkat wilayah dan
mendistribusikan kemasing- masing wilayah

BAB XII
PEMBAGIAN WILAYAH
Pasal 15
KABES BEM PTMI dibagi menjadi 7 (Tujuh) wilayah yang dikoordinasikan oleh PRESNAS
pada masing- masing wilayah, yaitu:
1. Wilayah I: Sumatra (Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Lampung, Bengkulu, Bangka
Belitung)
2. Wilayah II: Kalimantan (Kalbar, Kaltim, Kalteng, Kalsel, Kaltra)
3. Wilayah III: Jabar, DKI Jakarta dan Banten
4. Wilayah IV: Jateng dan DI Yogyakarta
5. Wilayah V: Jatim dan Bali
6. Wilayah VI: NTB dan NTT
DRAFT PEDOMAN KELUARGA BESAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH INDONESIA

7. Wilayah VII: Indonesia timur (Sulsel, Sulut, Sulbar, Sultra, Sulteng, Gorontalo, Maluku
Utara, Papua barat)

BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Apabila ada hal- hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian berdasarkan
kesepakatan bersama dalam SILATNAS berikutnya

Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali jika diperlukan
Ditetapkan di

Ditetapkan di : Makassar
Pukul/Jam : WITA
Hari :
Pada tanggal : … 2017 M
Bertepatan tgl : … 1438 H

Anda mungkin juga menyukai