Anda di halaman 1dari 18

TEKHNIK

PERSIDANGAN HMI
KI HAJAR
DEWANTARA

MALANG, 13 DESEMBER 2020


BY: M. SALMAN, S. Pd.
A. PENGERTIAN ORGANISASI
I. Organisasi adalah setiap perkumpulan dua orang atau lebih yang
melakukan aktivitas bersama untuk mencapai tujuan bersama serta
terikat dengan aturan/statuta hirarkis dimana terjalin suatu
hubungan antar sesama(atasan-bawahan).

II. Dalam membuat suatu aturan organisasi yang mana aturan - aturan
tersebut mengikat semua anggota yang terhimpun maka perlu
dilakukan pengambilan keputusan bersama melalui persidangan.

III. Pengusaan tata cara persidangan merupakan hal yang mutlak di


kuasai semua anggota organisasi HMI
B. Tekhnik Persidangan
 Pengertian Persidangan

 Sidang adalah Forum formal suatu organisasi


guna membahas masalah tertentu dalam upaya
menghasilkan suatu keputusan yang akan menjadi
ketetapan dan aturan – aturan yang jelas.
C. Macam- macam Sidang
 Di tinjau dari segi peserta :
1. Sidang Pleno
2. Sidang Komisi
3. Sidang Sub Komisi

 Di tinjau dari struktur ( jabatan) organisasi :


1. Kongres/Muktamar/Munas/Mubes
2. Musda
3. Konferensi
4. Rapat Tahunan Anggota
5. Rapat Kerja
6. Rapat Presidium
D. Unsur – Unsur / Syarat
Persidangan
I. Presidium / pimpinan Sidang dan notulen sidang
 Presidium sidang di pilih dari dan oleh peserta melalui sidang pleno yang
di pandu oleh Steering Committee.
 Presidium sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya
persidangan.
 Presidium sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib
persidangan
 Mempunyai sikap leadership
 Bijaksana dan bertanggung jawab
 Peka terhadap situasi dan cepat untuk mengambil sikap dlm situasi kritis
 Notulen sidang bertugas mencatat semua rekomendasi atau kejadian yang
terjadi saat persidangan berlangsung.
2. Peserta Sidang
 Peserta sidang ditentukan oleh tata tertib yang disepakati.
 Peserta sidang biasanya terdiri dari peserta aktif, pasif
dan peninjau.

3. Tempat / Ruang Sidang


 Tempat yang representatif
 Ruangan harus bersih, kondusif dan sehat
 Keamanan dan ketertiban dalam ruangan harus di
perhatikan
4. Waktu sidang
 Waktu sidang merupakan hal yang urgent untuk
dipertimbangkan oleh suatu organisasi dalam
melakukan sidang agar tujuan yang ingin di capai
bisa terukur dgn tepat.
 Waktu juga harus disesuaikan dengan kondisi
peserta biar keputusan yang diambil bisa
bermanfaat untuk semuanya.
5. Perlengkapan Sidang
 Palu Sidang
 Meja dan Kursi Sidang
 Podium
 Pengeras Suara
 Dll( hal yang dibutuhkan saat sidang)
6. Tata tertib sidang
Agar perjalanan sidang berlangsung dengan kondusif
dan lancar maka perlu diatur tata tertib dalam sidang
yaitu :
 Hak dan Kewajiban peserta Sidang
 Peraturan mengenai keputusan Sidang
 Peraturan hak suara dalam persidangan
 Peraturan pemilihan pemipin sidang dan
sebagainya.
7. Keputusan sidang atau kesimpulan
 Keputusan atau kesimpulan sidang merupakan
hasil dari suatu proses dan pelaksanaan
persidangan setelah dibuat intisari sesuai dgn
keputusan yang diambil saat sidang yang diketahui
semua peserta sidang.
 Keputusan bersama inilah yang menjadi landasan
sebuah organisasi untuk melakukan
pengembangan kedepannya agar organsisasi
berjalan sesuai dgn tujuan bersama.
E. Pengambilan
keputusanPersidangan
 Supaya keputusan tidak bertentangan dengan kehendak dan tujuan
organisasi maka keputusan harus diambil melalui musyawarah/mufakat.
 Langkah langkah yang diambil bisa melalui mekanisme yaitu: dengan
sistem demokrasi(voting suara terbanyak), prinsip aklamasi serta
kompromi(lobying)
Untuk mengacu kearah prinsip diatas perlu dilakukan proses yaitu:
a) Kualifikasi : saling menyatakan pendapat
b) Interpretasi : penafsiran pendapat agar diperoleh kejelasan.
c) Motifikasi : penggunaan alasan yang logis
d) Integrasi : pernyataan semua pendapat peserta sidang untuk dijadikan
keputusan bbersama.
F. Move – move Persidangan
 Schorsing: penundaan untuk sementara atau dalam waktu tertentu
 Lobying : usaha yang dilakukan peserta sidang untuk mencari kesesuaian paham yang
tdk dapat diambil dalam persidangan.
 Interuptio/ interupsi : memotong pembicaran dalam sidang.

Dalam hal interupsi ada beberapa cara yang harus di pahami peserta sidang yaitu:
1. Interruption point of order( meminta kesempatan untuk bicara). Interupsi ini bisa
dilakukan bila peserta atau pimpinan sidang menyimpang dari maslah yang dibahas.
2. Interruption point of information ( meminta atau memberikan penjelasan.
Pemotongan seperti ini bisa dilakukan oleh peserta sidang untuk memeberikan
informasi sebagai pelengkap atau penguatan informasi sebelumnya.
3. Interruption of clarification ( minta di perjelas), maksdnya adalaj agar supaya
perdebatan yang terjadi dalam sidang tidak menajam dan memperjelas masalah yang
disampaikan.
4. Interruption of personal prevelage / clearing( permintaan untuk pembersihan nama)
g. Prosedur dan contoh dalam
pengetukan Palu.
Palu merupakan alat yang penting dalam persidangan. Mulai dari
penempatan, pemegangan sampai pada penggunaan/ketukannya juga
mempunyai etika tersendiri.
 adapun penggunaan atau ketukan ketukan palu sidang adalah sebagai
berikut:

1. Satu kali (1x) ketukan di gunakan untuk


 Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
 Mengesahkan keputusan point per point
 Menschorsing atau mencabut kembali schorsing
 Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap
keliru
 Menerima dan meneyrahkan pimpinan sidang.
Dengan mengucapkan” bismillahirohmanirrohim” palu
sidang saya terima. Atau dengan mengucapkan “
alhamdulillahirobilalamiin” palu sidang saya serahkan
kepada pimpinan sidang sebelah kiri/kanan saya. Ketuk 1 x
palu sidang.
 Mengesahkan keputusan point per point

Apakah sepakat / setuju di dalam forum ini peserta sidang


tidak boleh bermain HP ? Apabila peserta menyatakan
sepakat/setuju maka ketuk 1 kali.
2. Dua kali ketukan palu ( 2x ketukan)

 Menschorsing atau mencabut kembali schorsing


sidang hanya 2x15 menit atau 2x30 menit.
Dengan mengucapkan bismillahiromanirrohim
sidang saya schorsing selam 2x15 menit dari pukul
…s/d pukul…( ketuk palu 2x)
Dengan mengucapkan alhamdulillahirobilalamiin
schorsing saya tutup, ketuk palu 2x/
3. Tiga kali (3x) ketukan
 Membuka /menutup sidang atau acara sidang
 Mengambil keputusan dan mengesahkan hasil sidang akhir secara
keseluruhan.
Dengan mengucapkan bismillahirohmanirrohim ( sidang/ acara pada
hari, tanggal, tahun serta tema) saya nyatakan resmi di buka, ketuk 3 X.
Dengan mengucapkan alhamdulillah sidang/ acara ….resmi saya
nyatakan di tutup. Ketuk 3 x.
4. Ketukan lebih dari 3X
Ketukan ini biasanya dilakukan pimpinan sidang untuk menegur
peserta sidang yang tdak bisa dikendalikan dalam forum karena semua
peserta sudah ribut(kegaduhan) atau membuat suasana tdak kondusif.
“Berproseslah di HMI dengan penuh tekad
dan keinginan yang kuat, gapai Cita Cita
kalian dengan Sungguh-sungguh.” ( M.S)
.
GO ahead HMI Kihajar Dewantara,
BURUNG IRIAN NAMANYA
CENDERAWASIH
CUKUP SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai