membuat sesuatu berkenaan dengan dengan hasil industri, bangunan-bangunan mesin dsb. Persidangan adalah bentuk diskusi penting untuk mendapatkan kesepakatan yang memiliki kepastian hukum dan bersifat mengikat. Jadi Tekhnik Persidangan adalah suatu cara untuk mendapatkan ketetapan dan keputusan. Ketetapan suatu persidangan pada dasarnya bersifat sinergis, berlaku kedalam dan keluar kadang disertai peraturan tambahan. Keputusan suatu persidangan pada umumnya bersifat praktis dan hanya berlaku ke dalam saja. Persidangan cukup disebut rapat, namun tidak bisa semua rapat dapat disebut sebagai persidangan. B. Jenis Persidangan Secara Umum
1. Rapat Paripurna adalah rapat lengkap yang
dihadiri semua anggota, pihak-pihak terkait dan undangan bersifat umum terbuka. 2. Rapat Pleno adalah bagian dari rapat paripurna, membicarakan hal detail, diwakili semua unsur anggota dan sifatnya tertutup/terbatas. C. Persidangan Ala HMI
1. Rapat Pleno, dilakukan satu kali dalam satu
semester (dua kali dalam setahun), dihadiri oleh seluruh pengurus (untuk anggota non-pengurus diperbolehkan datang tetapi tidak wajib). Sidang ini membahas laporan pengurus selama satu semester kepengurusan. 2. Rapat Harian, dilakukan dua kali dalam satu bulan, dihadiri oleh semua jajaran pengurus (Fungsionaris) Cabang, Pengurus Lembaga, dan perwakilan tiap-tiap komisariat. Rapat ini berfungsi mengontrol dan mengevaluasi perkembangan orgnisasi. 3. Rapat Pressidium/Mingguan, dilakukan sekali dalam seminggu yang dihadiri oleh Ketua Umum, Sekum, Bendum beserta ketua bidang. Mengevaluasi kinerja pengurus dan mengambil keputusan yang bersifat internal. 4. Rapat Bidang, diadakan minimal satu kali sebulan (kondisional), dihadiri oleh pengurus bidang yang terkait. 5. Rapat Kerja, dilkukan minimal satu kali setahun, dihadiri oleh seluruh pengurus. Berfungsi untuk menentukan dan mengesahkan rencana program kerja dan anggaran kepengurusan. 6. Konferensi Cabang (Konferensi Cabang), dilakukan 1 kali setahun, dihadiri oleh seluruh anggota HMI Cabang. Digunkan untuk meminta LPJ dari kepengurusan selama setahun, pembahasan agenda-agenda penting, pemilihan ketua baru dan lain-lain. 7. Musyawarah Daerah (Musda) seperti Konfercab setingkat propinsi. 8. Kongres, seperti Konfercab (setingkat Nasional). D. Alat-Alat Kelengkapan Sidang
1. Pimpinan Sidang adalah individu yang
dianggap mampu memimpin rapat, terdiri dari ketua, wakil ketua dan dibantu oleh sekretaris. Tugas ketua diantaranya: membuka jalannya sidang, menjelaskan permasalahan sidang dengan pengantar yang singkat, padat, jelas, proporsional dan netral. Tugas Wakil Ketua adalah mendampingi ketua, menggantikan ketua Dll. Tugas Sekretaris Sidang adalah mencatat segala bentuk administrasi sidang dan menindaklanjuti semua amanat dari pimpinan sidang. 2. Peserta Sidang Peserta Penuh, umumnya merupakan anggota dari organisasi yang bersangkutan. Biasanya mempunyai hak bicara dan hak suara. Peserta Peninjau, umumnya adalah individu, tokoh atau pejabat yang berkaitan dengan lingkungan organisasi tersebut. Biasanya hanya mempunyai hak bicara. Peserta Undangan, semua pihak yang diundang oleh organisasi tersebut. Biasaya hanya mempunyai hak bicara saja. 3. Palu Sidang Palu sidang merupakan lambang otoritas pimpinan sidang dan penentu keabsahan ketetapan atau keputusan sidang. Aturan ketukan palu: Satu (1) kali ketukan a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan sementara) c. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang diangap keliru dst. Contoh: Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang berikutnya tok.! Dua (2) kali ketukan Untuk meskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat, lobying, sembahyang dan makan. Skorsing adalah penundaan persidangan untuk sementara waktu. Lobying adalah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat untuk pengambilan keputusan. Contoh: Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit tok.tok Tiga (3) kali ketukan a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi b. Mengesahkan keputusan final/akhir hasil sidang. Contoh kalimat yang digunakan oleh Presidium Sidang: a. Membuka sidang Dengan mengucapkan Bismilllahirrahmanirrahim, sidang pleno 1 saya nyatakan dibuka . tok .tok..tok b. Menutup Sidang Dengan mengucap alhamdulillahirabbilalamin, sidang pleno 1 saya nyatakan ditutup. toktoktok Dst! 4. Tata Cara Persidangan a. Sebelum acara dimulai peserta persidangan mengisi daftar hadir . b. Pada awal persidangan, rapat dipimpin oleh pimpinan sidang sementara membicarakan tata tertib sidang, agenda sidang dan pemilihan pimpinan sidang tetap. c. Rancangan tata tertib dan rancangan agenda sidang sah menjadi tata tertib, dan agenda sidang setelah dibahas dalam rapat dan disahkan oleh pimpinan sidang sementara dst. 5. Tata Krama Persidangan 1. Tata krama persidangan adalah norma-norma yang terbentuk dalam suatu organisasi, umumnya tidak disertai aturan secara tertulis antara lain: a. Rapat dilakukan dalam suasana kondusif dari segi waktu, tempat maupun kesempatan bagi seluruh anggota organisasi. b. Seluruh peserta sidang menjunjung tinggi protokoler sidang ( Tatib, agenda sidang dan sebagainya) 2. Interupsi Interupsi adalah selaan pembicaraan oleh peserta sidang saat pimpinan sidang atau peserta sidang lainnya yang sedang berbicara dan hanya dapat menyela pembicaraan atas izin dari Presidium Sidang. Jenis-Jenis Interupsi
a). Interruption Point Of Order, selaan
menyangkut usulan permasalahan yang dianggap mendesak untuk dibahas. b). Interruption Point Of Information, selaan untuk membicarakan tambahan informasi/penjelasan, bersifat menegaskan yang telah disampaikan pimpinan sidang. c). Interruption Point Of Clarification, selaan apabila terdapat pertentangan pendapat terhadap suatu masalah atau kekurang pahaman terhadap suatu masalah. d). Interruption Point Of Privelege, selaan untuk menggunakan hak prerogative untuk pembelaan diri, menyampaikan sesuatu dan lain-lain. YAKUDSA
Yakinkan Dengan Iman
Usahakan Dengan Ikhtiar (Doa) Sampaikan Dengan Ilmu