Anda di halaman 1dari 20

TEKHNIK PERSIDANGAN

OLEH: MOHAMMAD ANIS SUMADI

Disampaikan di LK I Komisariat Ekonomi UNIRA


A. Definisi Tekhnik Persidangan

Tekhnik adalah pengetahuan dan kepandaian


membuat sesuatu berkenaan dengan dengan
hasil industri, bangunan-bangunan mesin dsb.
Persidangan adalah bentuk diskusi penting
untuk mendapatkan kesepakatan yang
memiliki kepastian hukum dan bersifat
mengikat.
Jadi Tekhnik Persidangan adalah suatu cara
untuk mendapatkan ketetapan dan keputusan.
Ketetapan suatu persidangan pada dasarnya
bersifat sinergis, berlaku kedalam dan keluar
kadang disertai peraturan tambahan.
Keputusan suatu persidangan pada umumnya
bersifat praktis dan hanya berlaku ke dalam
saja.
Persidangan cukup disebut rapat, namun tidak
bisa semua rapat dapat disebut sebagai
persidangan.
B. Jenis Persidangan Secara Umum

1. Rapat Paripurna adalah rapat lengkap yang


dihadiri semua anggota, pihak-pihak terkait
dan undangan bersifat umum terbuka.
2. Rapat Pleno adalah bagian dari rapat
paripurna, membicarakan hal detail, diwakili
semua unsur anggota dan sifatnya
tertutup/terbatas.
C. Persidangan Ala HMI

1. Rapat Pleno, dilakukan satu kali dalam satu


semester (dua kali dalam setahun), dihadiri oleh
seluruh pengurus (untuk anggota non-pengurus
diperbolehkan datang tetapi tidak wajib). Sidang
ini membahas laporan pengurus selama satu
semester kepengurusan.
2. Rapat Harian, dilakukan dua kali dalam satu
bulan, dihadiri oleh semua jajaran pengurus
(Fungsionaris) Cabang, Pengurus Lembaga, dan
perwakilan tiap-tiap komisariat. Rapat ini
berfungsi mengontrol dan mengevaluasi
perkembangan orgnisasi.
3. Rapat Pressidium/Mingguan, dilakukan sekali
dalam seminggu yang dihadiri oleh Ketua Umum,
Sekum, Bendum beserta ketua bidang. Mengevaluasi
kinerja pengurus dan mengambil keputusan yang
bersifat internal.
4. Rapat Bidang, diadakan minimal satu kali sebulan
(kondisional), dihadiri oleh pengurus bidang yang
terkait.
5. Rapat Kerja, dilkukan minimal satu kali setahun,
dihadiri oleh seluruh pengurus. Berfungsi untuk
menentukan dan mengesahkan rencana program
kerja dan anggaran kepengurusan.
6. Konferensi Cabang (Konferensi Cabang),
dilakukan 1 kali setahun, dihadiri oleh seluruh
anggota HMI Cabang. Digunkan untuk meminta
LPJ dari kepengurusan selama setahun,
pembahasan agenda-agenda penting, pemilihan
ketua baru dan lain-lain.
7. Musyawarah Daerah (Musda) seperti
Konfercab setingkat propinsi.
8. Kongres, seperti Konfercab (setingkat Nasional).
D. Alat-Alat Kelengkapan Sidang

1. Pimpinan Sidang adalah individu yang


dianggap mampu memimpin rapat, terdiri dari
ketua, wakil ketua dan dibantu oleh sekretaris.
Tugas ketua diantaranya: membuka jalannya
sidang, menjelaskan permasalahan sidang
dengan pengantar yang singkat, padat, jelas,
proporsional dan netral.
Tugas Wakil Ketua adalah mendampingi ketua,
menggantikan ketua Dll.
Tugas Sekretaris Sidang adalah mencatat segala
bentuk administrasi sidang dan menindaklanjuti
semua amanat dari pimpinan sidang.
2. Peserta Sidang
Peserta Penuh, umumnya merupakan anggota
dari organisasi yang bersangkutan. Biasanya
mempunyai hak bicara dan hak suara.
Peserta Peninjau, umumnya adalah individu,
tokoh atau pejabat yang berkaitan dengan
lingkungan organisasi tersebut. Biasanya hanya
mempunyai hak bicara.
Peserta Undangan, semua pihak yang diundang
oleh organisasi tersebut. Biasaya hanya
mempunyai hak bicara saja.
3. Palu Sidang
Palu sidang merupakan lambang otoritas pimpinan
sidang dan penentu keabsahan ketetapan atau
keputusan sidang.
Aturan ketukan palu:
Satu (1) kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang
poin perpoin (keputusan sementara)
c. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu
yang diangap keliru dst.
Contoh: Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan
kepada pimpinan sidang berikutnya tok.!
Dua (2) kali ketukan
Untuk meskorsing atau mencabut skorsing dalam
waktu yang cukup lama, misalnya istirahat,
lobying, sembahyang dan makan.
Skorsing adalah penundaan persidangan untuk
sementara waktu.
Lobying adalah suatu bentuk kompromi dalam
menyelesaikan perbedaan pendapat untuk
pengambilan keputusan.
Contoh: Dengan ini sidang saya skorsing selama
15 menit tok.tok
Tiga (3) kali ketukan
a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi
b. Mengesahkan keputusan final/akhir hasil sidang.
Contoh kalimat yang digunakan oleh Presidium
Sidang:
a. Membuka sidang
Dengan mengucapkan
Bismilllahirrahmanirrahim, sidang pleno 1 saya
nyatakan dibuka . tok .tok..tok
b. Menutup Sidang
Dengan mengucap alhamdulillahirabbilalamin,
sidang pleno 1 saya nyatakan ditutup.
toktoktok
Dst!
4. Tata Cara Persidangan
a. Sebelum acara dimulai peserta persidangan
mengisi daftar hadir .
b. Pada awal persidangan, rapat dipimpin oleh
pimpinan sidang sementara membicarakan tata
tertib sidang, agenda sidang dan pemilihan
pimpinan sidang tetap.
c. Rancangan tata tertib dan rancangan agenda
sidang sah menjadi tata tertib, dan agenda
sidang setelah dibahas dalam rapat dan
disahkan oleh pimpinan sidang sementara dst.
5. Tata Krama Persidangan
1. Tata krama persidangan adalah norma-norma
yang terbentuk dalam suatu organisasi,
umumnya tidak disertai aturan secara tertulis
antara lain:
a. Rapat dilakukan dalam suasana kondusif dari
segi waktu, tempat maupun kesempatan bagi
seluruh anggota organisasi.
b. Seluruh peserta sidang menjunjung tinggi
protokoler sidang ( Tatib, agenda sidang dan
sebagainya)
2. Interupsi
Interupsi adalah selaan pembicaraan oleh peserta
sidang saat pimpinan sidang atau peserta sidang
lainnya yang sedang berbicara dan hanya dapat
menyela pembicaraan atas izin dari Presidium
Sidang.
Jenis-Jenis Interupsi

a). Interruption Point Of Order, selaan


menyangkut usulan permasalahan yang
dianggap mendesak untuk dibahas.
b). Interruption Point Of Information, selaan
untuk membicarakan tambahan
informasi/penjelasan, bersifat menegaskan
yang telah disampaikan pimpinan sidang.
c). Interruption Point Of Clarification, selaan
apabila terdapat pertentangan pendapat terhadap
suatu masalah atau kekurang pahaman terhadap
suatu masalah.
d). Interruption Point Of Privelege, selaan untuk
menggunakan hak prerogative untuk pembelaan
diri, menyampaikan sesuatu dan lain-lain.
YAKUDSA

Yakinkan Dengan Iman


Usahakan Dengan Ikhtiar (Doa)
Sampaikan Dengan Ilmu

Anda mungkin juga menyukai